#sap7
Explore tagged Tumblr posts
Photo

TANGENT: Strike A Pose 7 Fashion Show SPRUCE | HAVAIANAS Segment Limketkai Center Photo | Roger Nazar Jr Lactao HMUA | Team Amega Director | James Clifford Tio Turno and Emie Lou Elevado Yamba #GilMacaibay #SAP7 #Tangent #StrikeAPose #ModelWorkshop #Spruce #Havaianas #GlitteratiModels #brandshow (at Limketkai Mall) https://www.instagram.com/p/B4ynYS1pSJ3/?igshid=qapren7nm2ej
0 notes
Video
tumblr
Satu lagi video yang saya peroleh dari seorang citizen journalism yaitu video dimana seorang bapak yang marah pada supir Busway karena mobilnya tersenggol oleh badan Busway. Lucunya, bapak tersebut marah-marah pada supir busway yang notabennya memiliki jalur sendiri dan berada pada jalur yang sesuai dengan jalur khususnya. Sehingga hal ini membuat para penumpang yang ada di dalam busway merasa geram dengan tindakan bapak tersebut. Apa yang dilakukan bapak itu membuat sepanjang jalan raya Kebayoran Lama menjadi macet, sehingga momen ini membuat salah seorang warga tertarik untuk merekam peristiwa ini dan mengunggahnya di media sosial. Kemudian tak lama video tersebut diunggah, kini video tersebut menjadi viral dan hangat diperbincangkan oleh para netizen di Indonesia.
Video ini saya ambil dari salah satu akun instagram bernama Magnus Mago Vickenda dengan akun @mavickthrive.
1 note
·
View note
Text
The Revolutionary Power of Citizen Journalism
Penggunaan mobile phone, khususnya smartphone, sekarang menjadi sesuatu yang wajar bagi kalangan masyarakat. Karena adanya konvergensi media yang tidak dapat di hindari, smartphone sebagai saluran yang memiliki fitur multimedia, selain menjadi alat untuk berkomunikasi tetapi juga menjadi ‘saksi mata’ untuk mengupdate dan mengambil foto ataupun video kejadian yang berada di sekeliling kita. Saat ini audience menjadi aktif dalam menyebarkan informasi yang mereka terima kepada ranah publik sebagai sebuah kontribusi. Mereka sebagai audience dapat menjadi seorang jurnalis karena adanya kemajuan teknologi yang membantu mereka untuk menyebarkan informasi, menanggapi sebuah fenomena yang sedang teradi dan dapat membantu terwujudnya demokrasi dalam kebebasan berekspresi. Mereka dapat disebut sebagai citizen journalism. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial melalui aktivitas share dapat membantu masyarakat menjalankan atau mengembangkan perannya sebagai citizen journalism.
youtube
Source: https://www.youtube.com/watch?v=Hs6JpqcU-do
Citizen secara pribadi mampu menyampaikan unek-uneknya di media sosial. Yang mana efek dari media sosial, terlebih facebook dan twitter, yang menjadi media sosial yang sangat banyak penggunanya dari seluruh dunia. Pemikiran dari seseorang yang tertuang di facebook dan twitter bisa dengan cepat diinformasikan pada khalayak yang luas. Apalagi ada konten share di facebook, dan retweet di twitter.

Image source: http://blog.sonicbids.com/should-you-post-the-same-content-on-facebook-and-twitter-heres-how-to-decide
Adanya media sosial yang digunakan citizen sebagai bentuk pemikiran dari masyarakat yang disampaikan dari satu orang ke orang banyak, bahkan meluas dari orang banyak ke orang banyak. Dukungan masif dari khalayak cyber jelas dapat mempengaruhi hasil peradilan terhadap sebuah fenomena.
Namira Sayyida, 1506720721
1 note
·
View note
Photo
Mendengarkan siaran radio saat ini biasa dilakukan di dalam mobil. Entah mendengarkan penyiar berbicara, mendengarkan musik, atau berita. Selain itu, karena sedang dalam perjalanan, orang-orang menjadi ingin tahu informasi tentang jalanan di sekitar mereka atau yang akan mereka lewati. Hal inilah yang ingin dipenuhi oleh Radio Suara Surabaya.
Masyarakat Surabaya dan sekitarnya dapat saling melaporkan bagaimana keadaan jalanan yang mereka lewati ke radio ini menggunakan telepon dan SMS. Selain itu, mereka juga memiliki Page Facebook, Website, dan akun Twitter sehingga masyarakat dapat melapor lebih mudah lagi. Informasi-informasi jalanan tersebut kemudian mereka himpun dan cek satu sama lain. Setelah itu mereka akan menyiarkannya di radio dilengkapi dengan atribusi dari orang yang melaporkannya. Mereka juga memiliki kriteria akan informasi yang dapat di-share oleh khalayak yang tercantum dalam Page Facebook dan Website.
Berdasarkan review yang masyarakat berikan di Page Facebooknya, masyarakat senang dengan adanya fitur ini di Suara Surabaya, karena mereka dapat saling terhubung dan mengetahui informasi yang mereka butuhkan sehingga mereka dapat menghindari jalanan yang bermasalah. Selain itu, mereka juga dapat melaporkan hal lain seperti informasi kehilangan barang. Suara Surabaya akan membantu mereka dengan menyiarkan detail dari barang yang hilang di radio dan masyarakat dapat melapor jika mereka mengetahui keberadaan barang tersebut.
Apa yang dilakukan oleh Suara Surabaya ini membuktikan bahwa citizen journalism dapat memberikan informasi tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh para wartawan. Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknologi seperti smartphone, orang-orang dapat dengan mudah menyebarkan informasi dari apa yang mereka alami atau saksikan. Tentunya hal ini harus diiringi dengan rasa tanggung jawab setiap individu agar kredibilitas arus informasi dapat tetap terjaga.
Sumber : suarasurabaya.net https://www.facebook.com/e100ss/
- Izza Namira (1506736442)
1 note
·
View note
Text
DENGAN KEKUATAN HENGPONG JADUL CEKREK CEKREK UPLOAD
Siapa sih yang nggak familiar dengan ‘mantra sakti’ di atas? Apalagi buat yang hobi banget main Instagram dan ngepoin akun-akun untuk cari bahan ngegosip or at least sekadar buat bahan ketawaan kalau lagi suntuk. Baru denger kata hengpong aja pasti ingatannya udah langsung relate ke akun (siapa lagi kalau bukan) @lambe_turah.
Lambe Turah ini menurut saya merupakan suatu fenomena yang seru dan super menarik kalau diperhatikan. Terlepas dari omongan-omongan sinis yang menganggap Lambe Turah, selaku akun gosip dunia maya, sebagai suatu ‘proyek’ kurang kerjaan serta faedah-less karena buang-buang waktu, nggak penting kontennya, dan justru nambah dosa, sebetulnya kehadiran Lambe Turah bisa dimaknai lebih jauh dari sekadar pandangan-pandangan sebelah mata tersebut.
Coba lihat foto ini

atau ini

atau ini

Tiga foto di atas memang berbeda objek dan konten gosipnya, tetapi ketiganya jelas tetap punya kesamaan. Pun juga dengan foto-foto lain yang masih ada banyak di akun @lambe_turah. Apa yang sebetulnya dilakukan Lambe Turah ini kiranya cukup dapat menunjukkan bagaimana peran dan penggunaan mobile phone di ruang publik.
Mobile phone memungkinkan penggunanya untuk menggambil gambar ataupun video dan menyebarkannya dengan cepat ke pengguna lain bersamaan dengan laporan tentang apa yang terjadi di sekitar tempat mereka berada (Gordon, 2017). Ini yang terjadi pada Lambe Turah dan bahan-bahan gosipnya. Dengan adanya mobile phone, netizen dapat mendokumentasikan apapun yang mereka lihat di ruang-ruang publik tempat mereka berada dan Lambe Turah berhasil memanfaatkan kesempatan tersebut dengan kreatif. Ia menciptakan wadah untuk hasil-hasil kegiatan serupa yang secara populer disebut dengan istilah citizen journalism. Lagi jalan di mall dan ketemu pasangan selebriti baru, tinggal ambil handphone, foto satu dua kali, udah deh langsung klik share ke akun @lambe_turah. Lihat kejadian menarik, unik, dan lucu dikit di ruang-ruang publik, tinggal rekam sebentar lalu klik share ke akun @lambe_turah, sukses deh jadi viral dan dibahas banyak netizen.
Semakin ke sini, akun @lambe_turah bahkan tampaknya semakin digemari dan dipilih banyak orang untuk jadi pusat ‘penampungan’ beragam hasil dokumentasi mobile phone para netizen sekaligus sumber segala informasi bagi mereka. Lambe Turah tidak lagi sekadar memberikan update hangat gosip-gosip selebritis, tetapi juga membantu memviralkan peristiwa-peristiwa penting hasil dokumentasi netizen yang menyangkut kepentingan orang banyak. Di beberapa kasus Lambe Turah bahkan membantu pengadvokasian hal/masalah yang banyak dilaporkan oleh netizen dan dirasa penting untuk ditanggapi pihak terkait/berwenang dengan cepat.


Menariknya lagi, pencapaian Lambe Turah yang kini kian dipercaya dan dirujuk oleh banyak netizen dalam mencari sekaligus menyebarkan informasi membuat banyak pihak ‘resmi’ mulai mempertimbangkan keberadaannya. Tidak sedikit pemberitaan di media massa/pers resmi yang berangkat dari konten yang diunggah oleh akun @lambe_turah. Beberapa pihak penting yang punya kewenangan dalam mengklarifikasi suatu peristiwa/masalah juga mulai mempercayakan Lambe Turah sebagai perantara dalam menyampaikan tanggapan mereka atas keluhan netizen.



‘Dengan kekuatan hengpong jadul cekrek cekrek upload’ benar-benar menjadi ‘mantra sakti’ yang secara sederhana dan mudah menggambarkan bagaimana penggunaan mobile phone di ruang-ruang publik.
Sumber Gambar: Akun Instagram @lambe_turah
Referensi: Gordon, Janey (2007), The Mobile Phone and the Public Sphere: Mobile Phone Usage in Three Critical Situations, Convergence 13/3 Pages: 307-319
1 note
·
View note
Text
Your Everyday Map App
Hidup di kota yang sungguh padat seperti Jakarta memang menguras banyak waktu, energi, dan juga biaya. Bahkan, Jakarta menjadi kota dengan kemacetan terburuk ke-17 di dunia, per tahun kemarin. Semua usaha yang dilakukan oleh pemerintah setempat tampaknya belum menghasilkan output yang diharapkan, terlebih volume kendaraan bermotor di Jakarta semakin melunjak tiap tahunnya. Pernahkah Anda menghitung berapa lama yang dibutuhkan untuk bepergian sehari-hari, seperti ke kantor, kampus, ataupun sekolah?

Tentu kalian tidak asing dengan aplikasi Waze dan Google Maps. Aplikasi interactive map ini membantu kita sebagai commuter untuk bepergian dan menemukan rute jalan yang paling cepat dan paling efektif untuk mengantar kita ke tujuan kita. Juga, aplikasi tersebut menggunakan konsep collective intelligence, yang dapat diartikan sebagai sebuah bentuk dari pengetahuan yang disebarkan secara universal, yang terus ditingkatkan, dikoordinasikan dengan waktu sebenarnya, dan menghasilkan efektifitas dari mobilitas pengetahuan (Lévy, 1997). Apa yang membuat Waze dan Google Maps sebagai contoh dari collective intelligence? Kita dapat berkontribusi secara aktif sebagai pengguna aplikasi tersebut. Cukup dengan melaporkan atau memberikan report terkait dengan kondisi jalan, kita sudah berkontribusi pada aplikasi peta tersebut, khususnya Waze. Dan kontribusi kita tersebut juga akan membantu pengguna lainnya dimana algoritme pemilihan rute yang dilakukan oleh aplikasi akan menghitung kemacetan atau report yang sudah kita kirimkan pada aplikasi tersebut.
Jika kita perhatikan, terdapat warna-warna yang berbeda pada jalan yang tersedia pada aplikasi, yang menyatakan intensitas kepadatan volume kendaraan beserta kecepatannya pada suatu jalan tertentu, dan warna tersebut dapat berubah sesuai dengan laporan yang diberikan oleh para pengguna lainnya. Tanpa kita sadari, aplikasi akan secara otomatis mengarahkan kita untuk menggunakan rute jalan dengan durasi waktu paling singkat. Bukan hanya laporan atas kemacetan, kita juga dapat melaporkan hal-hal yang menyebabkan kemacetan tersebut, seperti kecelakaan lalu lintas, banjir, dan kerusakan jalan. Tidak lupa kita juga dapat memberikan informasi adanya penutupan jalan tertentu.
Juga, kita dapat melaporkan keberadaan polisi atau razia, sehingga bagi kalian yang suka lupa membawa helm atau tidak menggunakan sabuk pengaman, ingat ada aplikasinya! :)
Davi Ravindra Aziz (160691650)
Source: https://www.hipwee.com/feature/5-fakta-tentang-kemacetan-ini-harus-kamu-tahu-ternyata-bukan-cuma-buang-waktu-juga-buang-umur/
1 note
·
View note
Photo

@delicatellamaobject @yespoe-blog1 @elvis-tecck @hugo1331 @the7220tc-blog @barresteven @alternative-depot @p4tru-sap7e @litupdabs-blog
Ray-Ban Sunglasses
2 notes
·
View notes
Photo

Hoax dan Opinion Leader
Pada era konvergensi media seperti sekarang ini, pengguna juga bisa memanfaatkan internet sebagai media untuk memproduksi sesuatu, salah satunya opini. Hal ini disebut dengan user-generated content. Di satu sisi, hal ini merupakan hal yang bagus karena mengundang kreativitas. Namun disisi lain, apakah hal ini dapat dikatakan positif jika menimbulkan opini yang sesat dalam masyarakat? Belum lagi maraknya isu-isu hoax yang terkait politik pada pasca pilkada seperti saat ini.
Pengaruh smartphone yang semakin canggih dan juga wireless internet yang semakin cepat juga menjadi salah satu faktor mengapa netizen saat ini sangat banyak yang menggiring opini. Seolah-olah mereka menyandang gelar ‘sarjana hukum’ ketika online di sosial media.
0 notes
Text
NET CJ: Sebuah Pemanfaatan Citizen Journalist Dalam Dunia Jurnalistik Digital
Di era konvergensi media ini, batasan serta dinding antara profesi jurnalis dengan masyarakat biasa makin mengabur dengan berbekal fitur foto serta video yang telah disediakan hampir seluruh smartphone. Tidak jarang hal ini menimbulkan kontroversi maupun pro dan kontra, terlebih karena tidak adanya kode etik jurnalisme yang mengikat masyarakat biasa dalam menjalankan tugasnya sebagai citizen journalist. Walaupun demikian, hal ini dapat menjadi sebuah potensi untuk membantu media dalam memberitakan sebuah kasus, terlebih lagi ketika kasus tersebut terjadi secara aksidental sehingga reporter tidak dapat langsung dikirim ke tempat kejadian perkara. Salah satu media yang memanfaatkan citizen journalist adalah NET TV, dimana saluran televisi tersebut menciptakan sebuah program berjudul “NET CJ. Everybody Can Be A Journalist”.
Program NET CJ tersebut memungkinkan setiap individu untuk meliput video, baik dalam kategori hiburan, budaya, travel, bisnis, lingkungan, dan lain-lain. Video-video tersebut nantinya akan diunggah ke situs resmi NET CJ dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengaksesnya. Program ini tentunya memberikan pengaruh yang positif dan cukup mendobrak dunia jurnalistik di Indonesia, dimana konvergensi media mulai diapresiasi dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat non jurnalis untuk memanfaatkan fitur smartphone dan meliput berbagai berita atau kejadian ke dalam ruang publik. Dengan adanya program ini pula, tidak dapat dipungkiri bahwa citizen journalist memiliki peran yang cukup besar dalam mendukung dunia jurnalistik digital di Indonesia.
Sumber terkait: Gordon, Janey. The Mobile Phone And the Public Sphere: Mobile Phone Uses in Three Critical Situations. 2007. Sage Publications.
Adelia Dinda Sani / 1506727734
youtube
#SAP7#AdeliaDindaSani#SPIK600003#TheMobilePhoneandThePublicSphere#PTIK#CitizenJournalism#willyoubemyaudience
0 notes
Photo


Citizen Journalism.
Citizen Journalism kini tidak lagi menjadi fenomena baru pada praktik jurnalistik. Semua orang dapat melakukan citizen journalism, dimana saja dan kapan saja. Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan aktifitas jurnalisme yang dilakukan oleh warga dan sangat berhubungan dengan penggunaan internet dalam hal ini media sosial atau platform online. Dimana, terdapat ruang bagi publik untuk “berkumpul” dan berdiskusi, menyampaikan opini atau bahkan melaporkan suatu kejadian tertentu.
Pada praktiknya, citizen jurnalisme memiliki kelebihan juga kelemahan. Kelebihannya adalah bahwa persebaran informasi semakin beragam dan adanya kebebasan berkespresi, namun di sisi lain, citizen journalism yang tanpa melalui proses verifikasi yang ada pada profesi jurnalisme profesional dapat menyebabkan efek negatif seperti profokasi, persebaran informasi yang tidak nyata (hoax) atau traumatik pada kasus pensensoran terhadap konten-konten kekerasan atau sadistis.
Dalam hal ini, blog dapat menjadi contoh citizen journalism atau public sphere. Blog merupakan sarana atau platform online yang menjalankan praktik citizen journalism dalam hal menulis, melaporkan sebuah berita atau kejadian. Aktifitas komunikasi yang terjadi pun bisa dua arah, dimana dapat terjadi diskusi.
0 notes
Photo

“Users are able to take pictures and short films and transmit these rapidly to others along with reports of what is happening where they are; they are also able to access other media broadcasts and the internet”.
Tidak semua hal yang kita rekam atau foto melalui ponsel kita dapat disebut sebagai citizen journalism. Penggunaan ponsel memang sudah sangat mendongkrak fenomena terkait, namun apa yang kita rekam dan foto itu hanya dapat dikatakan sebagai citizen journalism apabila itu diunggah dan disebarluaskan melalui media. Dan juga, apabila rekaman dan foto itu dapat menjadi bukti atas suatu isu atau dapat memengaruhi dan membantu hidup orang banyak.
0 notes
Photo

TANGENT: Strike A Pose 7 Fashion Show SPRUCE | HAVAIANAS Segment Limketkai Center Photo | Roger Nazar Jr Lactao HMUA | Team Amega Director | James Clifford Tio Turno and Emie Lou Elevado Yamba #GilMacaibay #SAP7 #Tangent #StrikeAPose #ModelWorkshop #Spruce #Havaianas #GlitteratiModels #brandshow https://www.instagram.com/p/B4ynQq1J7CU/?igshid=1ma5m4eveqv9t
0 notes
Video
tumblr
youtube
Masih ingatkah kalian mengenai peristiwa bentrok antar ojek online vs angkot di Tanggerang 10 Maret lalu? Akhir-akhir ini Peristiwa bentrok antara ojek online dan angkot di tanggerang ini telah menjadi sorotan dan banyak diperbincangkan oleh netizen di seluruh Indonesia. Banyak sekali video amatir yang bisa anda temukan di youtube mengenai peristiwa bentrok tersebut. Salah satu video amatir yang saya ambil dari peristiwa tersebut adalah video dimana supir angkot dengan sengaja menabrak driver ojek online, yang video tersebut ditangkap oleh kamera salah satu warga yang menjadi saksi mata pada peristiwa hari itu. Satu video lagi, merupakan video dimana seorang warga merekam proses evakuasi driver ojek onlineyang menjadi korban penabrakan oleh supir angkot. Pada praktiknya kedua video ini dihasilkan oleh orang yang biasa disebut sebagai citizen journalism atau jurnalisme warga.
Citizen journalism ini bisa terjadi karena mereka memiliki mobile phone, yang mana menurut Gordon (2017) mobile phone memungkinkan penggunanya untuk menggambil gambar ataupun video dan menyebarkannya dengan cepat ke pengguna lain bersamaan dengan laporan tentang apa yang terjadi di sekitar tempat mereka berada.
Dengan adanya mobile phone, mereka (warga) yang melihat langsung suatu peristiwa, besar kemungkinan bagi mereka untuk mengambil gambar atau merekam kejadian tersebut dan kemudian mengunggahnya di sosial media atau youtube. Sehingga semua orang bisa mengetahui bagaimana peristiwa itu terjadi. Tetapi tidak hanya untuk publik, terkadang video atau gambar yang dihasilkan oleh jurnalisme warga dijadikan bahan oleh media-media sebagai bahan berita mereka. salah satunya adalah NET, dimana ada salah satu program berita yang 1 segmen berita dikhususkan untuk menampilkan berita-berita yang diperoleh oleh citizen journalism.
menarik bukan? saat ini siapapun bisa menjadi citizen journalism, hanya dengan memiliki mobile phone anda bisa memberikan berita apa saja yang ada disekitar anda dan membagikannya kepada publik di sosial media ataupun di youtube.
Referensi:
Gordon, Janey (2007), The Mobile Phone and the Public Sphere: Mobile Phone Usage in Three Critical Situations, Convergence 13/3 Pages: 307-319
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=3iUuzlSp5Po
1 note
·
View note
Link
CyanogenMod pernah menjadi sebuah custom ROM untuk smartphone berbasis Android yang paling populer di dunia. CyanogenMod sebagai “free and open source software” dikembangkan oleh para partisipan yang disebut sebagai developer. Jadi, para developer akan terus mengembangkan operating system Android melalui third-party code dan tiap minggu akan dirilis versi baru. Fenomena ini merupakan contoh dari produsage environment. Para developer akan berkolaborasi untuk mengembangkan firmware yang mana tidak akan pernah berhenti menjadi sebuah produk jadi, melainkan sebagai sebuah produk yang akan terus menerus dikembangkan.
Sekarang, CyanogenMod sudah ditutup. Tapi, semangat produsage environment terus berkembang hingga akhirnya sebuah OS baru dirilis yaitu Lineage OS yang bermula sebagai pengembangan dari versi terakhir CyanogenMod.
It will not end.
Mohammad Zubair Al Kaubraa - 1506756141
0 notes
Photo
Seperti yang sudah kita ketahui, budaya prosumer sudah menjadi ciri khas dari masa konvergensi. Ditambah lagi dengan kemunculan handphone atau lebih tepatnya smartphone, dimana segala sesuatu sudah dapat dilakukan melalui alat tersebut oleh siapapun yg memilikinya yang semakin menipiskan sekat antara produsen dan konsumen. Hal ini membuat khalayak biasa (konsumen) dapat berkontribusi secara ‘bebas’ dan mudah dalam memberikan konten atau menyebarkan informasi/laporan tertentu dengan berbagai bentuk pada khalayak lainnya seputar kejadian-kejadian yang terjadi di sekitarnya melalui fitur-fitur smartphone nya tersebut & internet didalamnya. Inilah yang menyebabkan mereka disebut sebagai citizen journalist. Dalam kata lain, apa yang diunggah khalayak umum kini juga sudah menjadi source of information. Snapchat adalah salah satu aplikasi yang terkoneksi dengan internet dalam smartphone yang dapat digunakan sebagai sarana menyebarkan informasi oleh seseorang pada orang lain. Dengan fitur utama nya yang dapat mengirim foto dan video pada akunnya meski hanya bertahan dalam waktu satu hari, handphone menjalankan perannya sebagai saksi mata atas kejadian-kejadian yang ada disekitar individu dan menyebarkannya secara cepat kepada sosial. - Dayintani Kirana (1506756431) -
0 notes
Photo
Pengungkapan Tragedi Bom Boston Melalui Live Tweets
Siapa sangka, ternyata rangkaian pemberitaan peristiwa pengeboman yang terjadi di Boston pertama kali dimulai dari Twitter. Tragedi ini diberitakan secara real time oleh orang-orang yang berada di tempat kejadian. Awalnya adalah Dan Rampariello, seorang saksi mata yang berada di garis akhir maraton yang sedang dilakukan di Boston. Dari kejauhan ia memfoto asap yang mengepul di salah satu bagian kota dan menguploadnya di Twitter. Kemudian, saksi mata lain ikut menyusul memberitakan. Post-post tersebut dengan cepat bersikulasi di antara pengguna Twitter sebelum jurnalis konvensional memastikan beritanya.
Saksi mata-saksi mata yang berubah menjadi reporter ini dapat disebut sebagai citizen journalist. Para citizen journalist ini semakin banyak jumlahnya seiring dengan berkembangnya media-media sosial seperti Facebook, Twitter, Line dan juga blog. Media sosial ternyata dapat menggeser media konvensional seperti koran sebagai sumber utama dari pemberitaan. Para citizen journalist bisa langsung mensubmit foto atau video dari ponsel untuk dibagikan di dunia maya. Sisi positifnya adalah kehadiran citizen journalism membuat akses informasi menjadi lebih cepat dan luas. Downside-nya, terkadang karena banyaknya berita yang masuk dari berbagai sumber sulit untuk menilai apakah berita tersebut bisa dipercaya. Pada peristiwa Bom Boston ini, pengguna Twitter yang memposting dan meretweet informasi yang salah malah justru menambah kebingungan di masyarakat. Ini menjadi resiko dari citizen journalism, dimana kualitas dan reliabilitas konten yang disebar menjadi dipertanyakan. Meskipun demikian, citizen journalism tetap punya kekuatan untuk mempengaruhi masyarakat.
0 notes