Text
Sempurna,
Buatlah aku menjadi manusia paling sempurna, Tuhan.
Biar tidak ada perselisihan dan amarah.
Apa ini, cobaan dua insan yang akan menikah? Tuhan, buatlah aku menjadi manusia sempurna (pintar dan cerdas) seperti orang-orang yang diceritakan beliau.
Raut wajahnya berbeda, ketika dia membicarakan tentang orang lain. Yang pekerja keras, struggle, optimis, hebat.
Sedangkan aku? 😔
Tiap hari selalu takut, saat berbicara semakin takut.
Dibentak,
Diintimidasi,
Diancam 🙂
Aku bertahan, bersabar dan kompromi. Apakah salah? Tidak juga, semoga suatu saat nanti dia akan berubah menjadi lebih sabar, kontrol emosi, tidak egois, menghargai, dan tenang.
Tuhan, lunakkanlah hatinya. Aku tau sabar juga ada batasnya. Amiin
0 notes
Text
Suatu Hari Nanti
Mungkin saat ini kamu tidak tahu menahu.
Aku pahami itu, tapi lekaslah sembuh.
Jangan buta melulu, lalu menghiraukan aku.
Suatu hari nanti, kamu akan tau. Maksud hati perempuanmu.
Tak apa bukan salahmu, ini hanya masalah waktu.
Jangan sekali-sekali membuka omongan itu, pahami jika aku tidak perlu tahu.
Jika aku bertanya, dan kamu tidak bisa menyahuti. Jujur, itu pilu.
Entahlah.. hari ini menjadi sendu.
Resapi apa yang ku maksud. Tidak hanya diriku butuh tetapi juga ibumu.
Bukan untuk memaksa dan mengganggu kepentinganmu...
Dari aku yang bodoh
1 note
·
View note
Text
Bosan
Ingin menghindar! Semuanya membosankan... Jenuh! Monoton! Ribet! Pingin sesuatu yang baru! Yang menyenangkan! 😭
1 note
·
View note
Text
Evaluasi x Hati
18/9, HRD telfon ke ruanganku, kebetulan bukan aku yang menerimanya langsung tetapi partnerku. HRD ternyata mencariku dan ditunggu di ruang 32. Aku pikir akan membahas uang makan dan uang transport karena sudah memasuki bulan ke 3. Ternyata aku salah, aku dipanggil untuk membahas evaluasi kerja.
Aku mencoba biasa saja, tau kan hati kecilku bergemerutu gajelas haha.. rasa takut mulai muncul.
Ternyata selama 3 bulan ini, kerjaku di amati.
"yang lain enggak di giniin, kok aku doang" batinku.
Aku tau hal ini karena hampir semua karyawan sudah ku tanyakan satu persatu, dari segi apakah dpt evaluasi kerja / jobdesk nya apa / kontrak / pembagian gaji dsb. Mereka rata" bilang tidak ada evaluasi kerja selama disana, sistem kontrak terserah perusahaan, jobdesk cari sendiri dan lain-lain.
Evaluasi kerja itu sangat baik dan penting untuk pegawai baru agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang akan merugikan perusahaan. Apalagi posisi ku sebagai PPIC yang bisa dibilang penting.
Obrolannya sih biasa aja, kesalahan apa aja yg aku perbuat, kurang ini kurang itu sampai ngasih contoh pegawai ini lo gini alias HRD yang baik-baikin pegawai skandalnya haha Tapi sekali lagi batin manusia manja seperti aku ini selalu rewel.
"yang penting kan produksi jalan, gue kan juga lagi belajar! Yang uda 2tahun disana aja baru hafal memahami jalannya produksi. Gue uda berusaha, katanya suruh belajar pelan-pelan tapi gue kok di giniin" kata batin yang terdalam wkwk
Sumpah ya wkwk greget sendiri sama hati yang begini, jadinya apa? Galau, takut masuk kerja sampe gabisa tidur malah tumblr an, mikirin ndang cepet nikah. Aneh" deh pokok nya.
Perasaan gini sih harus dilawan dan sangat susah... Perang sama hati sendiri itu gaenak gaes
Aku cerita ke pacar. Pas ditanya balik ya aku jawab aku harus blablabla. Jawaban model kayak gitu cuman pengen nutupin galauku aja haha..
Iyaya paham aku lebay
Aku tau, nyari kerja itu SUSAH! aku sudah merasakan itu. Balik lagi, kerjaanku ini bukan passionku. Sebelum tulisan ini, aku sudah menuliskan bahwa aku ingin menjadi penyiar radio atau kerja di media televisi atau bisnis.
1. Aku introvert, aku ansos, aku takut dunia luar dan aku suka bekerja sendiri, lebih nyaman kerja team yang teman sendiri, aku pelupa tapi aku suka nulis, aku hanya bisa fokus satu hal bukan bercabang. Ya, Itu aku sesungguhnya.
2. Radio, Tv, Bisnis kan semua juga harus berhubungan dengan oranglain? Ya iknow, tapi seenggaknya aku punya pengalaman di bidang sana dan happy.
3. Terus? Perusahaan saat ini bagaimana? Apa aku ga nyaman? Nyaman kok, orang"nya lucu baik. Tapi kerjaannya bukan bidangku. Cuman itu aja kok. Terbesit dari awal memang aku hanya memikirkan "yang penting gue kerja dulu, masalah entar di pikirin belakangan", semoga aja aku ga di kontrak hehe... Soalnya, aku juga pengen dikasih kesempatan untuk bisa bekerja dimedia yang tantangannya pasti lebih sulit, dan bisnis apapun asal halal & menguntungkan haha...
Ya, mungkin aku hanya satu tahun disana. Eh tapi lihat aja nanti... Namanya juga pemikiran ngalor ngidul beserta selipan angan.. semoga hati ini tidak labil wkw
Sekian. Aku ngantuk. Wasallam ❤️
0 notes
Text
See you soon, kawan
Sedih... tepat seminggu nanti, kawanku akan pergi...
7 september 2019 mereka diwisuda. Aku ikut senang bangga dan terharu melihat mereka.
Yah, aku akan kehilangan banyak teman-temanku seperkuliahan. Cepet banget ya, ga kerasa 4tahun temenan sama kalian.
Hidup 4tahun bersama mereka... Canda, tawa, sedih, senang, bahagia, tangis, susah semua kita jalanin bareng-bareng.
Apalagi, kehilangan teman seperkosan huh :'(
Aku sedih banget, dia bakalan balik ke kota asalnya :'( gabisa main kekosan lagi, tempat perghibahan, temen main, temen curcol sudah tidak ada lagi... Bakalan ketemu kok tapi ya gak semudah itu.
Temen-temenku yang lain dari perantauan juga begitu... Mereka kembali ke kota asalnya masing-masing. Bakal susah ketemu mereka, ngemall bareng, nonton bareng, duh bakalan kangen banget!
Doaku, semoga kalian teman-temanku seperjuangan selalu dilindungi Allah SWT, dapet jodoh yang baik-baik, karirnya sukses Amiin...
Yang terpenting, jangan lupakan aku disini hehe...
Iloveyou❤️
Untuk Kiki, Sammy, Umar, Mabrur, Ira dan teman-temanku diseluruh fakultas yang aku kenal ❤️
2 notes
·
View notes
Text
Takut
Aku yang haus akan kasih sayang, takut akan kehilanganMu
Aku yang lemah akan rapuh tanpa adanya kamu
Aku takut, suatu saat nanti kamu pergi
Meninggalkanku sejenak atau untuk selamaNya
0 notes
Text
Dua Jiwa

Bagaimana jika antar dua jiwa ini dipersatukan?
Apakah layak tetap berada di bumi?
Dipertemukan dengan cara Tuhan dan berbagai alasanNya.
Dua jiwa yang melangkahkan kaki menuju altarNya
Bimbinglah wahai sang pencipta.
Lalu, masihkah dua jiwa ini mengeluh? Jika akhir yang ditetapkan telah pasti.
1 note
·
View note
Text
Thank you love
Tidak pernah aku sangka sebelumnya, di dunia ini masih ada ciptaan Allah SWT yang luar biasa. Manusia yang begitu hebat. Aku berterimakasih kepadamu sang maha pencipta, atas di pertemukannya aku dengan dia.
Aku dan dia, dipertemukan dengan cara yang tidak baik atau tidak semestinya tetapi mempunyai alasan. Negatif, tapi tidak seburuk yang di bayangkan. Aku tau, itu skenario yang Allah berikan untukku dan dia.
Dia, pria yang berpenampilan biasa saja tetapi luar biasa bagiku. Mungkin, aku salah satu diantara wanita lainnya yang tidak peduli akan kekerenan, kegantengan, kekharismaan atau kekayaan seseorang. Tidak munafik, aku menginginkan pria seperti itu. Tapi bukan hal utama untukku.
Menurutku, ( selama mengenal dia ) dia manusia yang hebat. Aku suka cara berfikirnya, rasa kasih sayang yang dia berikan kepadaku, orangtua dan orang disekitarnya sangat berbeda. Dia tidak pernah menunjukkan mimik muka yang mencolok jika dilihat. Dia pemikir, sebisa mungkin dia tidak ingin memperlihatkan kepanikkan, kesedihan, kesenangan, kecuali kemarahan. Ya, dia manusia paling kaku yang pernah aku temui. Aku tau, dia dibentuk dalam lingkungan yang keras. Maka dari itu, aku tidak heran jika dia mempunyai sikap seperti itu.
Dia itu sebenarnya, badboy haha... Itu dia yang dulu bukan untuk saat ini dan selamanya. Aku tau alasannya mengapa dia begitu. Manusia bisa berubah menjadi lebih baik lagi seiring berjalannya waktu. Toh, manusia didunia ini mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Banyak orang yang bilang, dia begini dia begitu. Ya, itu menurut mereka... Apa aku tidak takut tertipu? Tidak sama sekali. Aku percaya dengannya. Bukan berarti aku semata-mata kekasihnya. Terkadang naluri itu bisa dirasakan dan feeling hati insyaAllah tidak akan pernah salah. Aku tau, dia bagaimana dan kenapa. Jadi, ya sudah itu asumsi mereka.
Dia, jika ada masalah yang menimpanya. Aku sebagai orang terdekatnya, bisa merasakan apa yang dia rasakan. Meskipun dia sekalipun tidak pernah bercerita ada apa dan kenapa. Balik lagi, dia pandai menyembunyikan sesuatu. Apalagi menyangkut permasalahan yang terjadi, dia tidak mau melibatkan aku yang turut ikut merasakan kesedihannya. Aku bukan kasihan, aku hanya tidak ingin pasanganku memikul beban sendiri. Aku percaya, jika permasalahan bisa dipikul bersama akan terasa lebih ringan. Meskipun aku tidak bisa memberikan apa-apa, setidaknya aku tau bagaimana perasaan dia.
Ada satu kejadian, dimana dia marah hingga menangis. Aku peluk dia, sembari mengusap rambutnya. Aku tidak tega melihat seperti itu, aku tau perjuangannya, kegigihannya dan ambisinya. Aku selalu berdoa agar dia selalu diberi kelancaran untuk menjalani kehidupannya.
Aku pernah bertanya, "apakah aku hadir jadi beban buat kamu?". Jawabannya, "tidak sama sekali, kamu bukan beban tapi tanggung jawabku seperti orangtuaku. Mereka juga tanggung jawabku" . Dia pernah bilang, jika aku dan orangtuanya menjadi alasannya untuk berjuang demi kehidupannya yang baik kedepannya. Mendengar kata dia seperti itu, aku sebagai wanita biasa sampai tidak bisa berkata-kata dan hanya tersenyum bahagia dalam hati ingin menangis bahagia hehe.
Seakan kekurangan yang dia miliki tidak terlihat, karena kelebihan luar biasa yang dia miliki. Aku tau, dia pernah capek, mengeluh, kesal atas kehidupan dirinya. Tapi aku tau, dia tegar! dia hebat! Aku bangga padanya, selalu bangga padanya. Meskipun dia, pria yang kaku dan cuek tetapi dia berusaha memberikan pengertiannya, perhatiannya untukku. Sesibuk-sibuknya dia, selalu mengabari kapanpun dan dimanapun dia berada, dia masih bisa menyempatkan untuk menemaniku mencari kerja, menjagaku, menghiburku disaat aku sedih atau marah dan segala kebaikannya.
Hm, banyak diluaran sana yang hanya mengandalkan popularitas, omong kosongnya, kekayaan orangtuanya yang akhirnya menjadi manusia malas dan tidak mempunyai pendirian. Maka dari itu, aku sebagai wanita sangat bersyukur.
Terkadang, aku sendiri yang tidak bisa pengertian dengan dia. Aku sangat sedih, jika aku melakukan kesalahan terus-menerus dan membuat dia marah. Dalam hati, sedih dan galau. Dan dalam hati aku selalu bertanya "apakah aku pantas mendapatkannya?". Ya entahlah, semoga aku berjodoh dengan dia Amiin. Aku yakin, kelak dia bisa menjadi pasanganku yang bertanggung jawab, setia dan menjadi pemimpin yang luar bisa di dunia maupun di surga nanti... Amiin...
Ya Allah, berikanlah dia kesehatan, rejeki, perlindunganmu, beri jalan yang lurus kepadanya, beri kelancaran dalam menjalankan kehidupan yang engkau ridhoi dan selalu beri rasa kasih sayang terhadap orangtua, aku dan orang baik disekitarnya. Amiin...
Sayang, terimakasih atas pelajaran kehidupan yang kamu perlihatkan. Sehingga aku kuat menjalankan hidup yang ternyata amat keras! Kamu paham, aku wanita yang dilahirkan dikeluarga yang tidak bercukupan sampai berkecukupan dan terbiasa dimanja. Dan kamu tau, aku wanita yang lemah. Ya mungkin Allah sudah menakdirkan ku bertemu denganmu. Maaf, aku belum bisa menjadi wanita yang kamu banggakan dan yang kamu inginkan. Semoga aku menjadi wanita hebat dan selalu bisa menemanimu dalam suka maupun duka insyaAllah jika Allah meridhoi akan selamanya Amiin.
Menulis ini, bukan semata-mata aku bucin ( bahasa jaman sekarang ). Aku benar-benar bersyukur memilikimu dan tulus menyanyangimu. Jangan pernah mendengarkan kata-kata yang tidak baik diluar sana! Aku tau kamu pasti bisa menjadi orang yang sukses! Hebat! dan luar biasa Amiin...
I love you, thank you love❤️
1 note
·
View note
Text
Kabarku
Hai, apa kabar kalian?
jika kalian bertanya kepadaku saat ini? alhamdulilah aku sangat baik.
satu bulan berlalu, aku bisa merasakan hari gajiku untuk kedua kalinya. gajiku kali ini aku merasa sangat berbeda. why? upah hasil keringatku, yang pertama aku membelikan reward tersendiri untukku hehe, tanda sebagai berhasilnya menemukan tempat kerja yang baik, kerja dengan ikhlas dan semangat bekerja. setelah itu sebagian uangnya aku gunakan untuk traktir kecil-kecilan bersama keluarga dan kerabat dekat lainnya. meskipun tidak seberapa, tapi aku sangat senang dan bangga kepada diriku sendiri.
beda dengan gaji pertamaku dulu, dapet upah langsung resign dan beli handphone baru haha... aku kerja di tempat lamaku rasanya ga ikhlas jadi kayak biasa aja aku dapetnya. ga sehappy yang di bayangkan hehe. itu dulu kok gaes..
alhamdulillah aku bersyukur, atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT untukku. aku sekarang sudah kerja, pinter bangun pagi, teratur makan, teratur jam tidur. hmm.. seumur-umur aku ga pernah tidur kurang dari jam 12 tengah malem hehe..
aku bekerja, InsyaAllah untuk membahagiakan orangtuaku, membahagiakan diriku sendiri alias nabung buat masadepan cieelaa...
tapi, aku terkadang resah.
kini, aku dan kekasihku sama-sama menjalankan aktivitas yang baik dan positif. jadi ya gitu deh, sama-sama sibuk. tapi aku tidak mempermasalahkannya, sebaik mungkin kita selalu berkomunikasi hihi... aku bersyukur, dia yang agak cuek dan sangat tidak romantis ini, ada positifnya. kenapa? pacar rewel, ngeluh gajelas, posesif gajelas itu gak enak gaes haha... mungkin sebagian orang itu tidak masalah, tetapi bagiku itu sedikit mengganggu mood.
meskipun dia masih kuliah, dia sangat sangat sangat super duper sibuk hadeeuh. ya mau gimana lagi ya, balik lagi. ini demi masa depan bersama haha. kuncinya harus extra sabar hehe.. aku juga terkadang ngerasa ngasih dia beban di hidupnya, entah kenapa. malah aku sendiri yang kadang cari gara-gara. hm dasar aku.
buat kamu, semangat terus ya... jangan pantang menyerah karena kamu pasti bisa dan berhasil. niat tulus, ikhlas, berdoa, berjuang insyaAllah tidak akan sia-sia. amiinn
yauda gaes, aku mau kerja dulu... maklum lagi agak gabut di ruangan kantorku.
have a nice day
2 notes
·
View notes
Text
Babak Baru
kemarin, itu bukan masalahku. melainkan orang lain.
aku ikut terpuruk atas masalah sepele yang menimpaNya, kenapa aku bilang ini masalah sepele? karena menurutku ini hal kecil. apa yang membuatku ini begitu terpuruk? ya, kata-kata yang keluar diucapkan tidak sepantasnya diucapkan akhirnya keluar juga dan ditujukan oleh orang yang tidak sepantasNya.
aku tau, kamu marah dan benakmu mulai membludak. tapi tidak sepatutNya kamu berucap tentang hal itu. aku bersyukur masih bisa membendungnya, aku turut sedih dan terkejut.
oke, semua itu berlalu..
keesokan harinya, aku mendapat kabar tentang perusahaan ( sebelumnya aku dipanggil untuk interview ) yang menjadi tempat kerjaku nanti. alhamdulillah aku diterima tempat kerjaku itu. semoga aku akan betah disana... ya meskipun sistem kontrak, aku tidak mempermasalahkan hal itu. dan meskipun tempat kerjaku nanti sama jabatanNya sama dengan jabatanku di tempat kerjaku yang lalu.
terimakasih Tuhan, kamu telah kabulkan doaku, semoga tempat kerjaku kali ini nyaman dan yang terbaik.
tetapi, kekasihku belum mengetahui hal ini. padahal ini berita baik.. dia sibuk mengerjakan tugas akhir yang jauh lebih penting hehe
seperti sebelumnya, aku pernah menuliskan tentang rasa kesalku dengan karirku. kali ini aku harus bersyukur dan tidak boleh mengeluh.
kenapa aku menerima kerjaan ini? meskipun kerjaan ini bukan diradio atau bisnis atau media televisi. aku masih mempunyai janjiku kepada teman-temanku yaitu kado wisuda nanti dan bisa menabung untuk masa depanku kelak.
ya, kalo aku kelamaan nganggur... aku bisa malas untuk mencari cuan hehe... doakan ya semuanya wahai makhluk hidup di tumblr.. semoga karir ku sukses! aku tidak cengeng! tidak mengeluh dan nyaman. terimakasih...
BISMILLAH <3
1 note
·
View note
Text
Kesal
Semakin hari, aku semakin marah, semakin bingung tapi gatau harus ngapain...
Aku pasrah apa yang digariskan Tuhan untukku. Tentang karirku.. Aku merasa payah! Down! Dan tidak berguna. Aku merasa aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Allah belum menyetujuinya...
Positif thinking mungkin tempat kerjaan yang menjadi calon kerjaku nanti belum baik di mata Allah... Tapi rasanya aku sedih banget, aku merasa seperti orang yang tidak berguna dirumah.
Bangun siang, plonga-plongo gajelas nungguin telfon dari HRD Perusahaan yang ga kunjung dateng. Nasib emang nasib...
Aku terkadang, ada perasaan iri sama teman-temanku yang sudah mendapatkan kerjaan di kantor yang enak, teman-temanku yang udah bisa punya uang sendiri, menemukan passionNya. Sedangkan aku? Apa? Masih nganggur... Sedih banget.
Kenapa sih? Setiap perusahaan susah banget nerima orang fresh graduate? La gunanya apa kuliah tinggi-tinggi kalo perusahaan selalu menolak? Kalian pikir, beli amplop, bikin cv, fotocopy, cetak foto itu murah apa? Aku tau, setiap perusahaan punya kriteria masing-masing harus a i u e o. Tapi yang modelanNya non pengalaman gimana pak!bu! Apa aku tidak diberi kesempatan untuk membantu perusahaan kalian? Oke, mungkin ada beberapa perusahaan yang males banget ngajarin anak baru non pengalaman hmm...
Aku jadi berfikir, banyak banget anak strata 1 atau lulusan tinggi itu pengangguran karena apa? Ya ini nih, perusahaan yang nyari pekerja yang punya pengalaman banyak! Banyak lowongan berhamburan, tapi banyak juga yang nganggur. Entah, aku mulai sedikit kacau...
Aku bosan. Aku ingin mempunyai penghasilan sendiri dan mempunyai pekerjaan yang direstui Allah SWT.
Bismillah...
2 notes
·
View notes
Text
Dilema Hidupku
Hai semua, apa kabar?
Jika kalian bertanya balik kepadaku, aku sedikit tidak baik.
Kenapa?
Aku dilema, sampai umurku 21 tahun ini... aku susah untuk melangkah. Aku susah naik satu tangga ke tangga lainnya. Otakku termakan rasa takut jatuh! Gelisah! Dan tidak berani! Payah kan aku ini haha... sudah biasa kata-kata itu bergelut di hatiku.
Sebelum kalian membaca lebih lanjut, siapkan jeda untuk minum dan bernafas agak panjang hehe...
Selamat membaca ❤️
TK dan Sekolah Dasar</b>
Dulu waktu kecil, aku ingin sekali menjadi astronot. Aku suka mengumpulkan buku ensiklopedia gratisan dihadiah kaleng susu adikku hehe. Makanya semasa aku masih sekolah dasar, aku pandai banget menyebutkan nama-nama planet, rasi bintang, dan benda-benda angkasa lainnya. Ya, namanya bocah sd pasti cepet banget bosan dan suka gonta-ganti cita-cita. Aku ingat, semasa kelas 3 sd aku ikut les komputer. Saat itu ya bisa dibilang uda jago, otak-atik microsoft, paint, aplikasi chatting, ngoleksi disket banyak banget dan sebagainya. Bisa dibilang, hanya aku saat itu yang paling jago mengoperasikan komputer.
SMP</b>
Setelah aku lulus dari sekolah dasar, aku masuk ke sekolah menengah pertama swasta dekat rumah baruku, aku masih minat mengikuti extrakulikuler komputer di sekolahku. Waktu kelas 8 adalah kejadian dimana aku masih trauma sampai sekarang, aku sempat di bully satu sekolah dan orang tua ku juga ikut diolok-olok. Singkat cerita, ya namanya bocah iri sama temen sendiri yang sok "kaya" padahal duit orangtua, jadilah aku ikutan boong, takut dijauhin teman. Karena kejadian itu, aku jarang masuk sekolah, takut lihat orang sekitar dan hampir aku bunuh diri gara-gara dikucilkan. Aku mengaku, aku emang salah. Dari situ aku banyak belajar dan bisa memilah mana teman baik dan mana tidak.
Kelas 8 berlalu, aku mulai menjadi ratih yang lebih bijak dan tegar. Aku mulai bangkit dari posisi terburuk sekalipun. Aku tunjukkan dengan prestasiku dan membuang jauh-jauh teman yang pernah menghinaku. Di kelas 3 aku aktif nge-BAND jadi vokalis pertama yang gabisa ngomong R haha karena aku cadel. Tapi aku pede dan senang, saat itu juga aku menjadi primadona di SMP ku. Masuk majalah hingga cowok-cowok banyak yang deketin aku hehe.
SMK as STM</b>
Setelah aku lulus di sekolah menengah pertama swastaku, aku diterima disekolah menengah kejuruan negeri. Dan saat itu aku diberi motor baru sesuai perjanjian ayahku hehe. Aku mulai minat sama desain, bikin film dsb, tapi namanya takdir... aku tidak diterima di jurusan multimedia, melainkan di jurusan pilihan keduaku yaitu RPL atau Rekayasa Perangkat Lunak atau bisa dibilang IT lah...
Dari itu aku sadar, aku tidak suka ngoding! Aku tidak suka mikir keras hingga aku menangis! Tapi ya... aku jalani dengan berat hati. Ku kira jurusan RPL itu menyenangkan seperti aku les-les komputerku dulu, ternyata tidak. Seenggaknya aku tau, ilmu di dunia IT apa aja.. kayak hacker itu apa, cracking, ngoding pake bahasa yang njelimet bikin puyeng haha dan yang pasti punya teman-teman sekelasku yang turut saling bantu.
Kuliah</b>
Setelah aku lulus dari sekolah menengah kejuruan ku, aku masih berpikir... mau jadi apa aku ini? Apa yang aku inginkan? Cita-citaku apa? Jangankan semua itu... aku saja tidak punya hobi... aku malas membaca, aku suka tidur, aku tukang makan, suka ngabisin duit jajan ya begitulah kerjaanku sebagian besar. Aku berpikir, jika aku kerja? Kerja apa aku? Sedangkan aku masih buta gatau mau ngapain?. Saat itu, aku memutuskan untuk kuliah. Dengan alasan, aku ingin menyamakan strata ayahku dan bisa sukses lebih dari ayah. Tapi nih, sebenernya aku lebih suka sekolah dari pada kerja. Why? Aku pernah magang saat aku smk, saat aku dimarahin atasan rasanya kakiku bergetar, takut sendiri dan mau nangis. Lebay banget kan aku haha... aku sih biasa dimarahin orangtuaku, tapi rasanya di marahin atasan itu beda ga ngerti kenapa... ya mungkin gara-gara dia orang lain eh gatau ah.
Aku memutusan untuk kuliah dan ambil jurusan ilmu komunikasi, kenapa aku ambil ini? Ya sesuai dengan keinginanku waktu smk... saat itu aku tidak lulus di jurusan itu. Ya jadinya, aku ambil ilmu komunikasi broadcasting. Awal semester, banyak banget yang demo divisi dan ukm difakultasku. Aku memutuskan untuk mengambil divisi radio ( announcer ), art ( modeling ) dan ukm paduan suara. 1 tahun aku aktif disemua divis dan ukm, aku senang... aku punya pengalaman baru. Rasanya ingin sekali aku menjadi penyiar radio hehe amiinn. Setelah menjalani 3 semester, aku mulai ragu untuk mengambil broadcast. Dengan pergulatan hati, pikiran, jiwa dan raga haha... aku pindah haluan, dari broadcast ke newmedia. Apa itu new media? Jadi new media itu semacam membahas tentang kejahatan didunia maya, jurnalistik online, presenter dan masih banyak lagi. Aku nyaman dan tidak menyesal memilih jurusan itu.
Entah, saat tiba di semester akhir. Hatiku mulai diguncang lagi.
Mau jadi apa aku ini?
Kerja di televisi? Tidak semudah itu. Kerja di radio? Tidak segampang itu. Ujung-ujungnya kerja kantoran sebagai admin atau kasier atau penjaga toko? Ya tau gitu aku gausah ambil jurusan ilmu komunikasi kan?. Pada suatu hari, aku ditawarin kerja sama sahabatku. Menjadi partner kakaknya di perusahaan percetakan besar dengan jabatan PPIC atau production planning and inventory control. Jabatan ini bisa dikatakan tinggi, dibawah manager lah karena mengatur semua perencanaan dari barang mentah hingga barang jadi atau siap kirim. Gajinya juga gede, tapi kerjanya berat banget buat aku yang anak bawang pertama kali kerja haha... jiwa ngeluhku makin hari makin menjadi. Aku ga sanggup kerja pagi pulang sore, malamnya aku kuliah, pulang sampe rumah jam 10 atau 11 malem, terus nugas sampe pagi... gitu terus sampe aku sakit-sakitan. Yang encoklah, yang pusinglah, yang mual, kerokan tiap hari duh malu-maluin banget lah.
Akhirnya aku berhenti di perusahaan itu, dan untuk pertama kalinya aku digaji dengan hasil keringatku. Uangnya ku buat beli handphone baru, traktir keluarga dan temanku. Seiring berjalannya waktu, aku mulai fokus untuk kuliah lagi. Yaps! Aku dilema lagi, berkali-kali aku bergelut dengan hati. Aku punya komitmen untuk menyelesaikan kuliahku lebih cepat 1semester, resikonya aku harus menjalankan skripsi sekaligus keribetan kkn. Apalagi skripsiku susah banget, banyak variabel, harus uji ini uji itu rempong bangetlah haha... kknku juga aku ditugaskan untuk menjadi ketua yang dipilih secara acak atau hoki-hokian haha, menurutku ini bukan hoki tapi ngerepotin banget. Semua itu aku jalani. Baru kali ini otakku agak sadar, otakku bilang “kamu harus belajar giat, kamu tidak sendiri. Seenggaknya apa yang kamu lakukan bisa meringankan beban ayahmu untuk bayar kuliahmu. Kamu juga akan menjadi cum laude, dan bisa cepat kerja”. Oke fix, aku lakukan dengan rasa syukur, berdoa, semangat! Alhamdulillah, aku diwisuda dan cum laude meskipun bukan yang paling tinggi ipkNya dan baru kali itu aku melihat ayahku nangis dengan bangga denganku. Dalam hatiku, aku bangga bisa melihat ayahku bahagia dan aku melihat mata ayahku yang menaruh harapan besar kepadaku, seakan ayahku ingin melihatku sukses dan bisa menggapai cita-citaku.
LULUS CUM LAUDE 3½TAHUN</b>
Aku sadar, aku lemah, aku labil dan aku benci tantangan yang tidak aku sukai as tantangan yang ga demen buat aku.
Lagi, lagi dan lagi. Jadi saat ini, dimana aku akan menemukan cita-citaku? Aku masih menginginkan menjadi penyiar radio, kerja ditelevisi, berbinis sendiri. Tapi untuk bisnis, aku akan mulai mencari pekerjaan. aku dapat, berselang 3 bulan aku diwisuda. Aku dapat kerjaan menjadi pimpinan outlet di les-les an anak TK dan SD. Pikirku susah-sudah gampang, ternyata ribet juga. Aku harus multitasking dengan merangkap semua pekerjaan yang ada di tempat les tersebut! SDMNya kacau, tidak ada rincian mengenai jobdesk dan gaji. Jadi, aku harus bisa menjadi guru, sekaligus marketing, sekaligus pimpinan outlet dan sebagainya. Kalo gaji gede sih gapapa, gajinya ga sesuai banget. Misal nih, omset outlet sebulan mencapai 30juta eh tapi pimpinan oulet dapet bagian 200ribu. Oke fix, aku resign TANPA GAJI SEPESERPUN GAES HIKS.
Aku? Mulai dari 0 lagi, mencari-cari pekerjaan dengan dibantu orangtuaku, tetanggaku dan kekasihku. Panas-panas, hanya menaruh amplop coklat di berbagai perusahaan dengan harapan besar agar bisa diterima diperusahaan itu. Aku dilema, sampai kapan aku begini terus? Sampai kapan aku nganggur? Aku tidak mau merepotkan orangtuaku lagi, aku malu! Aku sudah besar, aku sudah waktunya untuk mencari uang sendiri! Mandiri! Sampai saat ini, aku masih berusaha mencari pekerjaan... aku butuh uang! Untuk biaya pernikahanku nanti, kebutuhan sehari-hariku dan aku ingin membuka bisnis entah apa itu...
jika kalian masih bertanya, apa cita-citaku saat ini? Aku ingin menjadi penulis puisi atau coretan curhatanku yang ngalor ngidul, aku ingin punya buku karyaku sendiri dan laku dipasaran, tanpa sadar aku suka banget nulis diary dari kecil hingga saat ini. Dulu sih aku nulisNya di buku diary, email dan note hape sekarang aku nulis di tumblr hehe, aku teracuni oleh kekasihku yang juga suka nulis. Emang jodoh gak akan kemana hehe... hm apalagi ya, aku masih ingin menjadi penyiar radio yang digemari banyak orang. Semoga semua cita-citaku segera dikabulkan oleh Allah SWT dan menjadi yang terbaik.
Doakan aku ya, segera aku diberi pekerjaan yang terbaik untukku. Amiinn...
6 notes
·
View notes
Text
Suara Lirih
"Jangan dilepas ya jilbabnya, kamu cantik"
Suara lirih itu yang kudengar, saat bersiap untuk tidur.
Terimakasih, jantungku berdegup. Seakan keputusanku untuk berhijab didukung.
Aku ingat, saat pertama kali aku memutuskan untuk berhijab. Waktu ada presentasi program KKN atau Kuliah Kerja Nyata yang Timku garap. Padahal, saat berangkat ke kampus. Aku tidak memakai hijab, rambut masih basah belum disisir yaa karena habis cuci rambut. Entah kenapa, hatiku tergerak ke toko hijab. Berhentilah aku ditoko itu. Hm, ternyata hijab yang aku cari tidak ada.
Oke next,
Sebelum ke kampus untuk prepare presentasi, aku ke kosan temen terlebih dahulu (as tempat basecamp). Tiba-tiba nyletuk aja nih mulut!
"Eh, gue pinjem hijab item lu dong" tanyaku
"Dih, ada angin apaan lu!" jawab teman kosan
"Anjir, gue nape yak! Kayak pingin bats pake hijab. Masak gue tadi berhenti ditoko hijab dah! Aneh kan?" kataku
"Fix sih lu, pake sono" kata teman kosan
Saat itu langsung diajarin pakai hijab yang benar sama temanku itu.
Pertama kali pakai, rasanya deg-deg an terus campur aduk. Dalam hati berkata,
"Siap gak sih? Takut dilepas"
Ya, seenggaknya aku belajar. Kalo tidak diawali dengan niat gimana mau tergerak menjadi manusia yang lebih baik haha
Terus? Hubungannya sama suara lirih itu apa?
Sejujurnya, aku mempertahankan berhijab bukan karena suara itu! Sebelum berhijab, aku selalu memakai pakaian yang terbuka dan pandangan seseorang ke aku kayak mupeng as muka pengen ya gitulah pokoknya, selain itu aku juga malu sama temen kosanku, ibuku, adikku yang sudah berhijab sejak lama, dan aku pernah baca buku tentang hijab, kata yang aku petik adalah "berhijab ga usah nunggu akhlak baik, karena akhlak sama hijab itu tidak ada hubungannya sama sekali! Hijab itu hukumnya wajib bagi muslimah" ya kurang lebih begitulah.
Alasan aku mempertahankan berhijab hingga saat ini adalah orang-orang yang memandang aku tidak baik, menjadi baik. Orang yang tak kenal denganku, dulu yang agak kurang ajar sekarang lebih sopan. Selain itu banyak dukungan-dukungan dari teman-teman baik dan keluarga terdekatku.
Dia,
saat itu melihatku memakai hijab dikampus. Dia tertawa dan ga nyangka. Aku cuman bisa senyum bengis. Tapi, pada saat tiba di rumah. Dia telfon, berbicara kepadaku saat aku hendak tidur. Aku tersenyum dan kubalas dari hati, terimakasih.
Ya, mungkin dia malu saat mengungkapkan itu didepan teman-temanNya. Tapi tak masalah buatku. Ku jadikan itu sebagai...
Doa untukku.
0 notes
Text

Sebenernya aku mau bikin story aja... Tapi karena tulisanNya kepanjangan, jadi aku tulis di tumblr aja hehe✌️
Aku pernah merasakan jatuh cinta, bahkan lebih bahagia dari ini. Cintaku dulu kandas. Tapi tak apa, kini sudah ada penggantinya.
U know what, saat ini bahagiaku tak terukur. Jika diibaratkan, ya seperti hamparan samudra yang sangat luas dan tak terbatas. Aku semakin hari semakin terobsesi memilikinya.
Aku sudah berumur 21tahun, tapi rasanya seperti remaja 17tahun yang merajut kasih cinta monyet. Bedanya, kali ini bukan cinta monyet! Ini cinta sungguhan dan baru pertama kali aku merasakan hal ini.
Apa ini yang namanya jatuh cinta. Bukan sekedar suka.
Rinduku? Makin tak terarah. Setiap hari aku merindukanNya.
Sayangku? Makin tak terbendung. Setiap hari sayangNya bertambah.
Jika dia melamarku saat ini? Tak akan kupikir panjang!
Yes, i do ❤️
Aku bangga denganNya. Entah kenapa?
Kalo dibilang cakep? Biasa aja. Kalo dibilang manis? Enggak juga. Kalo dibilang sabar? Enggak sama sekali. Kalo dibilang perhatian? Apalagi yang ini.. Beeeuuh boro-boro! Ngechat dipagi hari aja enggak pernah😒
Pemarah! Posesif! Gak perhatian! Bukan idaman wanita banget deh kalo dijabarkan begini.
Apa ya... Mungkin ada sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan. Eh tapi aku bukan budak cinta loh guys... Ada perilaku dia yang bikin aku terpanah. Cieeelaaa hihi ❤️
Sebenernya aku sudah pernah menulis ini sebelumnya. Tapi di suratku untuk dia *sebelum jadian as pedekate*
Jadi ingin ngomong sesuatu lagi.
Hai sayang, aku sangat berterimakasih denganmu. Sudah ingin menjagaku dengan baik dan menerima semua kekurangan manusia seperti aku ini dengan rasa ikhlas *gatau lagi deh kalo keberatan haha*. Aku tidak tahu, berapa ratus kali aku mengucapkan terimakasih kepadamu. Intinya,
I LOVE YOU ❤️ bukan kaleng-kaleng apalagi kucinkkalenk haha😘
4 notes
·
View notes
Text
Bukan kemarahan, aku kasian
Sebelumnya aku pernah bercerita, tentang aku dan mantan kekasihku yang hampir 7 tahun lamanya kami menjalin kasih.
Aku merasa kasian padanya, atas sikap yang dia ambil kepadaku...
1
2
3
Ini ceritaku...
Setelah beberapa hari aku putus dengannya, dia membuat status galau di media sosial. Entah itu di instagram, di facebook dan bahkan aku di unfollow. Ya sudahlah, mungkin itu cara dia agar cepat move on denganku.
Aku sih, tidak suka dengan pria seperti itu. Seperti kekanak-kanakan. Salahku, aku sempat membalasan status galau yang dia buat. Kupikir lagi, ini tidak baik untuk konsumsi teman-temanku. Akhirnya, aku hapus balasan itu.
Menurutku, tidak sepatutnya dia menyindirku dengan status galauNya. Galau sih boleh, asal jangan berlebihan. Ya, bisa membuat orang jadi berprasangka buruk atau membuat orang jadi persepsi aneh-aneh atau mungkin jadi bahan gosip mereka? Aku tidak mau seperti itu... maunya sih hanya aku dan dia aja yang tau. Apa boleh buat, berita kandasNya asmaraku ini menyebar begitu luas dan cepat! Macam berita nasional hehe...
Bahkan aku pernah tidak terima dengan status yang dia buat! Aku marah! Dia play victim! Dia menyudutkanku, seolah-olah aku manusia paling salah telah memutuskan hubungan dengan dia! Akhirnya, dihapuslah statusNya itu, atas permintaanku.
Beberapa hari kedepan tampak tenang, tanpa ada senggolan untukku. Aku selama ini diam, ya aku hanya bergelut dengan batinku.
Berulah lagi dia. Aku tidak tau apa maunya? Aku kesal, tapi aku diam. Semakin hari semakin menyudutkan dengan kata-kata sindiran. Menurut dia, mungkin itu kata-kata biasa saja. Kata-kata yang cocok untuk mewakili perasaan dia. Aku tau itu, tapi stop dia sangat berlebihan. Aku kasian dengannya, berulah dimedia sosial untuk perlindungan diri, memposting foto dengan wanita lain hanya sekedar memperlihatkan betapa dia bahagia sudah mendapatkan yang lain. Hm tapi aku tidak peduli. Aku semakin yakin, bahwa keputusanku sangat tepat untuk memutuskan hubungan denganNya.
Sekali lagi, lebih baik diam. Biarkan teman-teman media sosial yang menilai perilakunya.
Pesanku,
Don't Play Victim! Aku dan kamu harus berdamai. Aku dan kamu sepakat sudah saling memaafkan dan mencoba move on.
Aku sudah bicara denganNya tidak hanya sekali untuk menjelaskan apapun yang terjadi diantara aku dan kamu. Hubungan ini sudah berakhir, ayolah aku dan kamu masih punya masa depan yang cerah. Masih bisa mengejar mimpi. Meskipun aku dan kamu sudah tidak menjalin kasih, tapi harus bisa saling support. Agar aku dan kamu menjalankan hidup selanjutnya tidak ada beban.
Terakhir,
Jangan buka drama lagi di media sosial. Tidak baik.
1 note
·
View note
Text
Etika Pertemanan?
Apa menurut kalian etika pertemanan itu penting? Dalam sebuah hubungan pertemanan?
Aku sih setuju, tetapi...
1
2
3
Ceritaku dimulai...
Saat itu aku mahasiswa kelas malam semester akhir, kegiatanku disibukkan oleh Kuliah Kerja Nyata. Yah, bisa dibilang ajang pencarian jodoh hihi... kenapa tidak? Untuk pertama kalinya kegiatan ini melibatkan semua fakultas dan dipilih kelompok secara acak. Pastinya ada cowok ganteng atau cewek cantik untuk cuci mata. Well, aku adalah salah satu orang yang menanti akan kegiatan Kuliah Kerja Nyata tersebut. And done, aku menemukan cowok yang menjadi sasaranku.
Rezky namanya, cowok dari fakultas ekonomi yang cakep, tinggi, ya termasuk kategori cowok idaman wanita deh. Kenalannya sih berawal dari basa-basi ngasih nomer telfon eh sampai telfonan tiap hari hehe... aku sih suka dia, yang pandai bercerita dan menyenangkan.
Keesokan harinya, dia mendadak hilang, tanpa pamit dan penjelasan. Entah... apa ada yang salah dariku? Aku mulai bertanya kepada teman KKN ku yang lain Ayu dan Ardo namanya (akan kuceritakan dua sejoli ini di ceritaku selanjutnya hihi). Ya, jawaban dari mereka berdua terasa simpang siur, baiklah aku mencoba untuk mengikhlaskannya dia pergi.
KKN dimulai...
Rezky datang, dia mulai mendekatiku lagi.
Dalam hatiku, “untuk apa dia datang? Tidak cukup dia meninggalkanku kemarin? Aku bukan bonekamu, yang bisa seenaknya kamu permainkan ”.
Aku tidak dapat penjelasan apa-apa tentang perilaku dia selama ini kepadaku, dia hanya bisa mendekatiku lalu pergi begitu terus. Bodohnya, aku yang selalu menurutinya. Manusia macam apa aku ini!
Ditengah perjalanan kegiatan KKN, temanku Ardo... mulai mencoba mendekatiku. Aku tidak tau apa maksudnya... apakah dia ingin memperkeruh suasana? Urusanku belum selesai dengan Rezky tapi kenapa Ardo berbuat nekat seperti ini?. Perbuatan Ardo ini akhirnya di ketahui oleh Rezky, alhasil mereka perang dingin. Rezky marah dan tidak terima akan hal yang dilakukan temannya itu.
Singkat cerita (yang akan aku ceritakan di ceritaku selanjutnya).
Kalian tau bahasa tikung menikung tidak? Pada intinya, Ardo menyukaiku sebelum Rezky mendekatiku. Ya, cerita ini baru aku ketahui sebelum malam berakhirnya KKN.
Sekali lagi ini menurutku, terserah kalian ingin beragumen seperti apa...
Etika pertemanan itu penting tidak? Aku sih setuju. Aku tidak tau sesungguhnya apa arti etika pertemanan itu sendiri? Yang aku tau, kita menjalin hubungan dengan seseorang harus baik, tidak menusuk dari belakang, ya.. yang tidak melakukan hal-hal yang menyakiti teman kita deh.
Untuk ceritaku ini disatu sisi ya Ardo sih salah. Tapi di sisi Rezky juga salah. Why?
Ardo diam-diam menyukaiku, ya padahal dia tau jika aku sedang berhubungan temannya sendiri. Rezky juga telah meninggalkanku, kalo bahasa anak jaman sekarang suka tarik ulur alias Pemberi Harapan Palsu. Hm atas dasar apa rezky bisa berbuat seenaknya kepadaku. Ya, jangan salahkan aku jika aku sedang didekati cowok lain selain dia. Kesempatan itu yang diambil Ardo untuk mendekatiku.
Hm kalian pusing tidak membaca asmaraku kali ini? aku aja pusing hehe...
Sampai saat aku menulis ini, mereka belum akur... hm entah, biarkan ini menjadi urusan mereka. Terkadang aku juga senang diperebutkan seperti ini hehe... just kidding...
Ya, semoga kedepannya mereka bisa berteman lagi :)
0 notes