Text
“Bagaimana bisa seseorang bermimpi untuk menjadi orang yang hebat, sedang orangtuanya sendiri sering ia buat kecewa”
— Choqi Isyraqi
543 notes
·
View notes
Text
you’ll find someone and they’ll do all the little things with you that you’ve always dreamed of
126K notes
·
View notes
Text
Allah ciptain kamu udah sepaket sama kemampuan buat bertahan dari segala macem cobaan. Allah udah kasih kamu hati, pikiran, badan, keluarga, teman, kesehatan, dan kesempatan. Sekarang tinggal kamu bisa makenya apa enggak. Karena biasanya, yang punya belum tentu tau cara makenya.
Taufik Aulia
2K notes
·
View notes
Text






Jika harus bergantung, gantungkanlah semua keinginan kepada Allah. Jika harus bertumpu, tumpukanlah semua harapan kepada Allah.
Kepada manusia, berharaplah secukupnya. Kepada Allah Yang Kuasa, berharaplah sepenuhnya.
Begitulah seninya.
Taufik Aulia
1K notes
·
View notes
Text
“Kita ini terlalu rumit, sampai-sampai harus banyak melibatkan manusia. Kita ini terlalu rumit, sampai-sampai ego kerap kali menghabisi masing-masing perasaan kita.”
— Luka Kita / Romy Dinasty
94 notes
·
View notes
Text
“Kita merasa selalu punya pilihan pada seseorang-yang-keberapa. Padahal, dalam lubuk hati terkecil, tak ada seorangpun yang bahkan ingin dijadikan alternatif kedua, ketiga, seterusnya.”
—
211 notes
·
View notes
Text
“Buntu”
— Diamku tak berarti aku berhenti merindu. Aku hanya sedang mencari cara, bagaimana mengungkap rindu tanpa membebankan perasaanmu. Aku hanya masih buntu untuk hal itu.
38 notes
·
View notes
Text
“Kita merasa selalu punya pilihan pada seseorang-yang-keberapa. Padahal, dalam lubuk hati terkecil, tak ada seorangpun yang bahkan ingin dijadikan alternatif kedua, ketiga, seterusnya.”
—
211 notes
·
View notes
Text
“Tentang kebaikan, sekecil apapun tidak perlu lagi diberitakan. Sebab, sudah tercatat dengan baik. Pada hati yang menerimanya. Pun demikian, pada hati yang merasa lega telah melakukannya.”
— @quotezie_
124 notes
·
View notes
Text
“Kejujuran wanita ada pada tawanya. Kekuatan pria ada pada tangisnya.”
— (via mbeeer)
972 notes
·
View notes
Text
Berpisah saja.
Semakin kau menyayangiku, semakin pula aku membenci dicintai olehmu. Seperti layaknya kursi-kursi di warung kopi kesukaan kita. Yang datang dan pergi untuk duduk silih berganti, begitu juga aku kepadamu. Hatiku untukmu sudah lama pergi. Semenjak kau memesan kopi dikursi sudut ruang ini tempo lalu. Membicarakan masa depan serapi angan-angan manusia jatuh cinta. Tanpa sedikitpun menilik, bagaimana itu akan menjadi nyata. Tidak mudah. Saat itu, aku paham. Mencintaiku adalah obsesi untukmu. Memilikiku adalah bonus dalam kompetisi ambisimu. Aku menyerah. Dikursi sudut ruang ini, pernah dengan begitu antusiasnya aku mengiyakan segala ambisimu. Namun, disini juga aku juga tidak lupa. Kau ku tinggalkan. Aku bukan hadiah, aku adalah tujuan. Aku bukan piala, aku adalah rumah. Aku bukan angan-angan, aku kenyataan.
38 notes
·
View notes
Photo

It’s hard to be just one thing and not another. Occasionally we become someone else, and that’s okay too.
— Fragments
5K notes
·
View notes
Text
“Berusahalah, agar tidak termasuk orang-orang yang dengan ketidak profesionalnya menjadi penghambat terpenuhinya hak-hak orang lain. Semoga dengan begitu, hak-hak kita pun akan selalu terjaga.”
— @quotezie
126 notes
·
View notes
Text
Jangan mudah kecewa dengan orang lain karena dasar ketidaksesuaiannya dengan harapan kita. Dan seolah melupakan kebaikan-kebaikan yang telah ia berikan sebelumnya. Sebab, tiap-tiap orang punya batas maksimalnya dalam melakukan sesuatu. Tiap-tiap orang punya ketidaksempurnaannya masing-masing di waktu-waktu tertentu. Sebab, belum tentu kebaikan-kebaikan sebelumnya pun, kita mampu membalasnya dengan setimpal. Dengan sedikit pemakluman, mungkin segalanya bisa dirasa lebih adil. Suatu saat dirimu yang sedang mengalami 'ketidaksempurnaan' itu, orang lain tidak mudah kecewa kepadamu.
@quotezie
419 notes
·
View notes
Text
Bila dalam memperjuangkan sesuatu, entah itu lelahmu, entah itu tentang sabarnya menunggu, entah ketidaknyamannya perasaan yang kadang datang sedikit kecewa, entah harta yang dipakai, tenaga yang tersisa, waktu yang habis digunakan atau apapun itu yang diperlukan dalam prosesnya. Pun ketidaksabarannya. Semoga hati itu akan senantiasa lapang. Ikhlas itu akan selalu dalam. Dengan harapan dan doa yang selalu ada di genggaman. Mengepal selalu menguatkan. Agar semuanya terhitung dalam kesatuan. Bernama sebaik-baiknya usaha. Agar tidak ada yang dianggap sia-sia. Sepenuh yakin, semua yang tengah dilalui ada dalam skenario terbaiknya. Hingga pada waktunya ada kabar baik yang membuat hati kita yang menanti menjadi lega.
@quotezie
263 notes
·
View notes
Text
“Kisah Asma Bintu Umais, Betapa Tingginya Kedudukan Seorang Suami”
“Kisah Asma Bintu Umais, Betapa Tingginya Kedudukan Seorang Suami”

#gadisturatea #BukuBersamaLagiComingSoon #TentangRasaYangPernahPatah
Seorang perempuan bernama Asma Bintu Umais. Salah satu sosok yang mengukuhkan ketangguhan dalam diriku sebagai seorang muslimah. Tak diragukan lagi keshalihan perempuan yang dinikahi oleh tiga orang sahabat yang telah dijamin masuk surga. Ja’far bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Ali bin Abi Thalib.
Ada banyak…
View On WordPress
103 notes
·
View notes