Tumgik
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Cenderung Terkoreksi Akibat Aksi Ambil Untung
Rally IHSG kemarin tertahan setelah menguat sejak perdagangan 18 Februari lalu akibat aksi ambil untung terbatas. IHSG setelah mencapai level tertinggi intraday di 5499,765 cenderung dilanda aksi ambil untung dan kemudian tutup terkoreksi tipis 3,212 poin di 5474,619. Nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp5,8 triliun dengan pembelian bersih asing mencapai Rp289,32 miliar. Saham properti, tambang, bank BUMN unggulan dan konsumsi cenderung terkoreksi. Sedangkan pembelian selektif menyasar saham Astra International Tbk (ASII) dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
                Pasar cenderung berhati-hati mengambil posisi beli mengingat IHSG sejak awal tahun telah menguat 4,7% (YTD). Koreksi tipis IHSG kemarin sejalan dengan koreksi yang umumnya terjadi di pasar saham kawasan Asia. Sementara Wall Street tadi malam dilanda aksi ambil untung setelah pasar merespon data penjualan otomotif Februari yang di bawah perkiraan. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,47% dan 0,45% tutup di 18203,37 dan 2107,78. Penjualan mobil di AS Februari lalu mencapai 16,2 juta unit di bawah perkiraan 16,8 juta unit. Sedangkan harga minyak mentah di AS menguat 2,16% di USD50,66/barel merespon serangan militan ke lapangan minyak di Libya dan harga emas turun 0,48% di USD1202,70/t.oz.
                Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi namun cenderung terkoreksi akibat aksi ambil untung di tengah minimnya insentif di pasar setelah rally IHSG sejak pertengahan Februari lalu. IHSG akan bergerak dengan support di 5450 dan resisten di 5500.
IHSG : S1 5450  S2 5425  R1 5485  R2 5500
Saham Pilihan
ASII 7900-8200 TB, SL 7800
PGAS 5250-5500 TB, SL 5150
INTP 24000-24400 TB, SL 23600
AALI 24900-26400 SoS, SL 24200
BISI 1125-1225 TB, SL 1100
PTBA 10900-11300 BoW, SL 10700
ASRI 625-660 BoW, SL 510
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Berpotensi Mencetak Rekor
Perdagangan saham awal pekan kemarin kembali dilanda aksi beli pemodal terutama asing, membuat IHSG berhasil ditutup di level tertinggi baru di 5477,831 atau menguat 27,537 poin (0,5%). Pembelian bersih asing kemarin mencapai Rp628,8 miliar di tengah pergerakan rupiah atas dolar AS yang mendekati level Rp13000. Melemahnya rupiah atas dolar memicu pelaku pasar menyasar saham-saham berorientasi ekspor. Ini terutama ada di sektor tambang dan perkebunan. Selain faktor pelemahan rupiah atas dolar AS, aksi beli yang marak atas saham tambang batubara dan perkebunan pada perdagangan kemarin turut dipicu optimisme pertumbuhan ekonomi China setelah PBoC akhir pekan lalu menurunkan tingkat bunganya, baik simpanan dan pinjaman, sebesar 25 bp.
                Optimisme ini kemudian ditopang dengan keluarnya data indeks manufaktur China yang menunjukkan peningkatan aktivitas. Indeks China HSBC Final Manufacturing PMI Februari 2015 naik ke 50,7 dari bulan sebelumnya 50,1. Sedangkan sentimen positif dari domestik, dipicu data inflasi Februari yang keluar yang kembali mencatatkan inflasi negatif 0,36% sehingga inflasi dua bulan pertama tahun ini tercatat negatif 0,61% dan inflasi Februari tahunan 6,29%. Angka inflasi negatif tersebut akan membuka ruang bagi penurunan kembali tingkat bunga acuan yang saat ini berada di 7,5%.
                Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren bullish. Indeks DJIA dan S&P tutup di level tertinggi baru masing-masing menguat 0,86% dan 0,61% di 18288,63 dan 2117,39. Indeks saham teknologi Nasdaq berhasil tutup di atas level psikologis 5000 yakni di 5008,10 yang merupakan level tertingginya sejak Maret 2000. Penguatan Wall Street dipicu data ekonomi AS dan perkembangan positif di China. Indeks Markit’s Final Manufakturing PMI Februari di AS naik ke 55,1 dari Januari di 54,9.
                Menyusul kondusifnya pasar saham global, IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang kembali menguat mencatatkan level tertinggi baru. Saham berbasiskan komoditas berpeluang melanjutkan rebound. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5450 dan resisten menguji level psikologis 5500.
IHSG : S1 5450  S2 5425  R1 5485  R2 5500
Saham Pilihan
AKRA 4925-5125 TB, SL 4860
ADRO 1000-1060 TB, SL 980
PTBA 10900-11600 Buy, SL 10700
UNVR 36000-37000 Buy, SL 35700
LSIP 1880-1960 Buy, SL 1870
UNTR 21000-22350 TB, SL 20700
SIMP 745-770 TB, SL 735
1 note · View note
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Cenderung Terkoreksi
Tumblr media
Rendahnya tekanan jual pemodal asing membuat aksi beli kembali meningkat sehingga berhasil mendorong IHSG menguat 32,703 poin (0,65%) di 5032,841 pada perdagangan kemarin. Setelah beberapa sesi perdagangan mencatatkan nilai penjualan bersih, kemarin pemodal asing mulai melakukan pembelian kembali tercermin dari nilai pembelian bersih Rp104,4 miliar. Saham properti, jasa konstruksi, semen, infrastuktu menjadi penopang penguatan indeks. Kemarin Bank Indonesia (BI) untuk kesebelas kalinya menahan BI Rate di 7,5%. 
Namun penguatan ini dinilai masih rawan koreksi karena kurang ditopang perkembangan eksternal. Hal ini bisa membuat pergerakan harga saham berfluktuatif dalam jangka pendek terutama dipicu arus modal asing yang keluar. Tadi malam bursa global umumnya ditutu anjlok. Indeks di Wall Street seperti DJIA dan S&P terkoreksi tajam masing-masing 1,6% dan 1,5% ditutup di 16719,39 dan 1935,10. Indeks saham utama di zona Euro juga terkoreksi rata-rata di atas 1%. Sebaliknya harga emas cenderung menguat di USD1212,40/t.oz. Sedangkan harga minyak mentah kembali terkoreksi menjadi USD88,85/barel. 
Pasar saham global kembali melepas aset beresiko dipicu kekhawatiran resesi di Jerman setelah data Factory Orders Jerman bulan lalu anjlok 5,7%. Padahal bulan sebelumnya masih naik 4,9%. Kondisi ini diperburuk dengan langkah IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan masing-masing menjadi 3,3% dan 3,8% dari proyeksi sebelumnya 3,4% dan 4%. 
Meningkatnya kekhawatiran memburuknya perekonomian global akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. IHSG akan bergerak dengan support di 4960 dan resisten di 5050 cenderung koreksi. 
IHSG : S1 5000 S2 4960 R1 5050 R2 5080
2 notes · View notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Berpeluang Terkoreksi
Tumblr media
Aksi ambil untung pemodal kembali berlanjut pada perdagangan kemarin. IHSG terkoreksi 31,689 poin (0,61%) di 5188,114. Di tengah tipisnya nilai transaksi yang hanya mencapai Rp3,8 triliun di Pasar Reguler, aksi jual pemodal asing yang mencapai Rp597,4 miliar (net selling) menjadi pemicu utama koreksi indeks. Kekhawatiran penurunan harga komoditas tambang logam seperti nikel turut memperburuk sentimen pasar. Namun data aktivitas manufaktur China, index China HSBC Flash Manufacturing, yang naik di atas perkiraan pasar yakni di 50,5 naik dari bulan sebelumnya 50,2 mampu menahan tekanan jual lanjutan. 
Sementara Wall Street tadi malam kembali terkoreksi terutama terimbas kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global setelah data manufaktur Jerman dan AS menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Indeks PMI Jerman September ini turun ke 50,3 merupakan level terendah sejak Juni 2013. Angka indeks ini dibawah perkiraan sebelumnya sebesar 51,2 dan bulan sebelumnya 51,4. Sedangkan indeks Flash Manufacturing PMI di AS September ini turun ke 57,9 dibawah estimasi 58,1. Selain kekhawatiran perlambatan ekonomi global, pasar juga dikhawatirkan kembali dengan memburuknya perkembangan di Timur Tengah setelah AS dan sekutu Arabnya melancarkan serangan udara ke basis ISIS di Suriah. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam masing-masing terkoreksi 0,68% dan 0,58% ditutup di 17055,87 dan 1982,77. 
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih berpeluang terkoreksi menyusul minimnya insentif positif dan perkembangan pasar global yang kurang kondusif. IHSG akan bergerak dalam tren konsolidasi dengan support di 5150 dan resisten di 5210. 
IHSG : S1 5165 S2 5150 R1 5210 R2 5225
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi
Tumblr media
IHSG kemarin gagal ditutup di teritori positif meskipun hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori positif. IHSG ditutup melemah 9,958 poin (0,19%) di 5133,033. Kekhawatiran atas pelemahan rupiah atas dolar AS dan anjloknya harga komoditas masih menjadi pemicu utama koreksi indeks. Putusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate di 7,5% yang memberikan sentimen positif atas saham properti dan konsumsi masih tidak mampu menahan koreksi indeks akibat tekanan jual di saham sektor tambang dan perkebunan. Rupiah atas dolar AS kemarin ditutup di Rp11831 melemah 0,4% dari posisi hari sebelumnya. Diperkirakan rupiah masih berpeluang melemah dipicu faktor eksternal maupun internal. 
Dari domestik, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal pemerintahan baru akan menambah tekanan inflasi yang bisa memicu rupiah kembali melemah. Sebelumnya pemerintah mulai September ini telah menaikkan harga LPG 12kg sekitar 25% yang diperkirakan memberikan tambahan inflasi 0,1%. Sedangkan dari eksternal dolar AS saat ini bergerak dalam tren menguat akibat negara mitra utamanya mengalami kesulitan ekonomi merujuk pada Jepang dan Zona Euro. 
Sementara Wall Street tadi malam ditutup bervariasi. Indeks DJIA melemah 0,12% di 17049,00 dan indeks S&P menguat tipis 0,09% di 1997,45. Pergerakan pasar terutama dipicu saham sektor energi menyusul harga minyak mentah sempat drop ke level USD91/barrel sebelum ditutup rebound di USD92,83/barel naik 1,3%. Sedangkan harga emas masih mengalami koreksi ditutup di USD1239/t.oz menyusul ekspektasi kenaikan tingkat bunga di AS.
Pada perdagangan akhir pekan ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah dipicu kekhawatiran pelemahan rupiah dan harga komoditas. IHSG akan bergerak dengan support di 5090 dan resisten di 5175. 
IHSG : S1 5120 S2 5090 R1 5150 R2 5175
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Berpeluang Melanjutkan Koreksi
Tumblr media
Setelah mencapai rekor tertinggi harian sehari sebelumnya, kemarin IHSG terkoreksi akibat aksi ambil untung menyusul kekhawatiran penguatan dolar AS atas sejumlah mata uang kawasan termasuk rupiah. IHSG kemarin terkoreksi 49 poin (0,94%) di tutup di terendah hariannya di 5197,119. Koreksi ini mengindikasikan pasar mengalami jenuh beli di tengah harga saham yang semakin mahal sementara resiko pasar meningkat menyusul tren penguatan dolar AS dan kenaikan inflasi dan tingkat bunga. 
Penguatan dolar AS, terutama dipicu semakin dekatnya akhir program QE3 yang pada gilirannya kenaikan tingkat bunga AS akan menjadi fokus pasar dan penurunan tingkat bunga ECB menjadi 0,05% pekan kemarin, telah berakibat melemahnya harga sejumlah komoditas tambang sehingga menekan harga saham sektor tambang. Pelemahan rupiah juga akan memicu kenaikan inflasi belum lagi diperburuk dengan kenaikan harga BBM yang bakal terjadi di awal pemerintahan baru membuat prospek pertumbuhan pendapatan usaha dan laba emiten sektoral terutama yang sensitif interest rate akan melambat. 
Sementara Wall Street tadi malam kembali terkoreksi. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,57% dan 0,65% ditutup di 17013,87 dan 1988,44. Koreksi lebih dipicu aksi ambil untung setelah pasar kembali berspekulasi The Fed akan menaikkan tingkat bunganya lebih cepat dari perkiraan. 
Pada perdagangan hari ini, IHSG masih berpeluang melanjutkan koreksi. Secara technical IHSG membentuk pola long black candle didahului shooting star di area uptrend channel mengindikasikan sinyal reversal trend. Pergerakan IHSG diperkirakan akan menguji support di 5150 sedangkan resisten di 5225. 
IHSG : S1 5175 S2 5150 R1 5225 R2 5250
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Melanjutkan Bergerak Bervariasi
Tumblr media
IHSG kemarin kembali melanjutkan tren penguatan dalam rentang konsolidasi, ditutup menguat 23,968 poin (0,46%) di 5201,586. Aksi beli selektif terutama melanda saham sektor perbankan, perkebunan dan aneka industri. Tren positif indeks ini sejalan dengan pergerakan positif di pasar saham Asia meskipun pasar masih terus dibayangi dengan memburuknya krisis Ukraina dan Rusia. Sementara Wall Street tadi malam koreksi tipis. Indeks DJIA dan S&P melemah masing-masing 0,18% dan 0,05% ditutup di 17067,56 dan 2002,28. 
Koreksi ini terjadi di tengah solidnya ekspansi ekonomi AS tercermin dari sejumlah data aktivitas ekonomi yang keluar yang mendorong penguatan dolar AS. Indeks manufaktur (ISM Manufacturing Index) negara adidaya tersebut naik mencapai 59 di atas perkiraan 57. Belanja sektor konstruksi Agustus lalu naik 1,8% di atas perkiraan 0,9%. Namun ekspansi ekonomi AS tersebut dibayangi dengan outlook ekonomi global yang melambat merujuk pada perekonomian China dan zona Euro. 
Di sisi lain solidnya pertumbuhan ekonomi AS menimbulkan spekulasi The Fed akan mempercepat kenaikan tingkat bunganya dari level terendahnya saat ini. Sejalan dengan penguatan dolar AS harga komoditas emas dan minyak mentah kembali terkoreksi. Harga emas turun 1,7% di USD1265/t.oz dan harga minyak mentah turun 3,21% di USD92,88/barrel. 
Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi. Peluang penguatan dibayangi dengan pergerakan rupiah atas dolar AS yang cenderung melemah. IHSG akan menguji resisten di 5225 dan support di 5175. 
IHSG : S1 5175 S2 5150 R1 5225 R2 5240
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi
Tumblr media
IHSG pada perdagangan awal pekan kembali melanjutkan tren bullish setelah akhir pekan kemarin sempat terkoreksi 0,92%. IHSG ditutup menguat 0,79% atau 40,755 poin di 5177,618. Saham - saham sektor perbankan dan konsumsi menjadi pendorong utama penguatan indeks menyusul turunnya inflasi bulanan Agustus menjadi 0,47% (MoM) dari Juli 0,93% (MoM). Surplus perdagangan Juli mencapai USD0,13 miliar setelah Juni mengalami defisit USD305 juta ikut mengangkat sentimen pasar. 
Namun penguatan indeks kemarin tidak ditopang dengan peningkatan volume dan nilai transaksi. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp2,71 triliun jauh menurun dibandingkan rata-rata harian Agustus lalu yang mencapai Rp4,3 triliun. Penguatan IHSG kemarin dibayangi resiko melambatnya perekonomian China dan zona Euro. Indeks manufacturing China Agustus turun ke 51,1 dari bulan sebelumnya 51,7. Sedangkan indeks manufacturing zona Euro Agustus turun menjadi 50,7 dari bulan sebelumnya 50,8. Melambatnya ekonomi China dan zona Euro mendorong spekulasi otoritas China dan bank sentral zona Euro (ECB) akan mengambil kebijakan stimulus. Melanjutkan perdagangan hari ini.
IHSG diperkirakan bergerak bervariasi. Pasar saham Wall Street tadi malam tutup memperingati labor day.Sedangkan indeks utama zona Euro ditutup flat menyusul memburuknya perkembangan krisis Ukraina. Minimnya minat bertransaksi membuat penguatan lanjutan rawan aksi ambil untung. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support 5150 dan resisten di 5210 berpeluang menguat terbatas. 
IHSG : S1 5150 S2 5125 R1 5190 R2 5210
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Melanjutkan Penguatan
Tumblr media
Aksi beli pemodal terutama asing kembali mendorong IHSG ke level tertinggi sejak pe rdagangan 30 Mei 2013 yakni di 5190,167 atau menguat 24,099 poin (0,484%). Arus dana asing kembali mengalir ke pasar saham dengan pembelian bersih mencapai Rp515,55 miliar. Penguatan IHSG kemarin terutama didorong aksi beli atas sejumlah saham unggulan yang bergerak di sektor perbankan yang dipicu spekulasi rencana konsolidasi perbankan nasional. 
Penguatan IHSG kemarin menandai penguatan dalam tiga sesi perdagangan berturut-turut menyusul tren bullish di pasar saham global terutama dipicu redahnya kekhawatiran atas konflik Ukraina-Rusia dan respon positif pemulihan ekonomi AS yang didukung pertumbuhan sektor perumahannya.Tadi malam Wall Street kembali bergerak di teritori positif merespon rilis catatan pertemuan The Fed bulan lalu. Indeks DJIA dan S&P masingmasing menguat 0,35% dan 0,25% ditutup di 16979,13 dan 1986,51. Namun bursa saham Zona Euro ditutup terkoreksi. 
Pada perdagangan hari ini pergerakan IHSG diperkirakan bervariasi berpeluang melanjutkan penguatan. Sentimen pasar akan dipengaruhi faktor domestik terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas PHPU gugatan tim Prabowo-Hatta dan sentimen perekonomian China berupa data aktivitas manufaktur China Agustus yang diperkirakan turun ke 51,5 dari bulan sebelumnya di 51,7. IHSG berpeluang menembus level 5200 dengan resisten di 5210 dan support di 5170. 
IHSG : S1 5170 S2 5150 R1 5210 R2 5230
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Melanjutkan Tren Penguatannya
Tumblr media
Pasar kembali bergerak konsolidasi dalam rentang terbatas. Di tengah tipisnya nilai transaksi, aksi beli selektif melanda saham emiten batubara, dan sejumlah saham unggulan seperti BBRI dan TLKM menguat terbatas. IHSG ditutup menguat tipis 7,789 poin (0,15%) di 5156,751. Penguatan terbatas IHSG kemarin sejalan dengan pergerakan positif emerging market. The MSCI Emerging markets Index kemarin naik 0,2%. Penguatan terbatas ini seiring redahnya tensi konflik Rusia-Ukraina menyusul pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Ukraina dan Rusia di Berlin yang dikabarkan berhasil mencapai sejumlah kesepakatan. 
Merespon redahnya tensi konflik di Ukraina pasar saham global beraksi positif tadi malam. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street kembali melanjutkan tren bullish masing masing menguat 1% dan 0,8% ditutup di 16838,74 dan 1971,74. Selain dipicu redahnya kekhawatiran krisis Ukraina, penguatan di Wall Street dipicu antisipasi pasar atas laporan perumahan AS yang akan keluar pekan ini. Indeks kepercayaan di sektor perumahan seperti tercermin dari The National Association of Home Builders (NAHB) Index Agustus naik ke 55 di atas perkiraan 53. Sedangkan harga komoditas seperti minyak mentah dan emas terkoreksi menyusul reboundnya pasar saham dan dolar AS. Harga minyak mentah di AS turun 0,97% di USD96,41/barrel dan harga emas turun 0,53% di USD1299,30/t.oz. 
Kondusifnya pasar saham global seiring redahnya tensi geopolitik di Ukraina akan berdampak positif bagi perdagangan hari ini. IHSG berpeluang melanjutkan tren penguatannya menguji resisten di 5175. Sedangkan level support di 5130. 
IHSG : S1 5130 S2 5100 R1 5175 R2 5200
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Bergerak Konsolidasi Cenderung Terkoreksi
Tumblr media
Minimnya insentif positif dan perkembangan ekonomi domestik yang kurang menggembirakan membuat pergerakan IHSG akhir pekan kemarin kurang bergairah. IHSG bergerak dalam rentang terbatas 17 poin ditutup terkoreksi tipis 6,585 poin (0,13%) di 5148,962 dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya Rp3,24 triliun menurun dari ratarata harian dua pekan pertama Agustus sebesar Rp4,4 triliun. Melebarnya defisit transaksi berjalan 2Q14 yang mencapai USD9,1 miliar atau 4,27% PDB telah menahan tren penguatan IHSG karena berpotensi menekan rupiah. 
Sedangkan Nota keuangan RAPBN 2015 yang disampaikan Presiden SBY di depan Sidang Paripurna DPR akhir pekan lalu gagal memberikan insentif mengingat minimnya daya dorong fiskal untuk menggenjot pertumbuhan meskipun anggaran mencapai Rp2019 triliun. Pertumbuhan ekonomi tahun depan ditargetkan hanya 5,6% dan nilai tukar rupiah Rp11900. Pengurangan subisi BBM yang banyak didesak pelaku pasar juga tidak tercermin dalam postur RAPBN 2015. 
Namun sepekan rupiah dan IHSG berhasil menguat masingmasing 1,1% dan 1,9%. Penguatan IHSG sejalan dengan tren bullish di pasar saham global dan kawasan di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik terutama di Ukraina. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street selama sepekan menguat masing masing 0,7% dan 1,2%. Penguatan ini dibayangi meruncingnya konflik Rusia-Ukraina setelah akhir pekan lalu militer Ukraina dikabarkan menyerang konvoi militer Rusia yang memasuki teritori Ukraina. 
Memasuki perdagangan awal pekan ini IHSG diperkirakan masih bergerak dalam tren konsolidasi dengan kecenderungan terkoreksi menyusul meningkatnya resiko pasar global terkait memburuknya perkembangan krisis Rusia-Ukraina. IHSG akan bergerak dengan resisten di 5175 dan support di 5130. 
IHSG : S1 5130 S2 5100 R1 5175 R2 5200
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Akan Bergerak Bervariasi
Tumblr media
Setelah mengalami penguatan selama tiga sesi perdagangan berturut turut, IHSG kemarin terkoreksi akibat aksi ambil untung menyusul data makro Indonesia yang keluar kurang menggembirakan. IHSG kemarin sempat terkoreksi 35 poin sebelum ditutup terkoreksi tipis 12,722 poin (0,25%) di 5155,547. Aksi ambil untung kemarin merespon buruknya neraca transaksi berjalan kuartal II 2014 (2Q14) yang dirilis Bank Indonesia (BI) kemarin yakni defisit USD9,1 miliar atau 4,27% dari PDB. Angka defisit ini jauh lebih besar dari 1Q14 yang defisit USD4,2 miliar atau 2,1% PDB. 
Tahun ini BI memperkirakan rasio defisit transaksi berjalan terhadap PDB di bawah 3%. BI juga menetapkan kembali tingkat bunga acuannya (BI Rate) di level 7,5%. Sementara Wall Street tadi malam melanjutkan penguatan dengan volume transaksi yang tipis menyusul respon positif pasar atas pernyataan sejuk dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan mengupayakan dengan segala cara untuk menghentikan konflik di Ukraina dan tidak berkeinginan berkonfrontasi dengan negara-negara lain. 
Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,37% dan 0,43% ditutup di 16713,58 dan 1955,18. Penguatan di Wall Street ini dibayangi memburuknya perekonomian di zona Euro setelah data PDB Jerman 1Q14 mengalami kontraksi 0,2% dibandingkan 1Q14 yang masih tumbuh 0,8%. 
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas berpeluang terkoreksi di tengah potensi pelemahan rupiah dan minimnya insentif positif. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan resisten di 5170 dan support di 5130. 
IHSG : S1 5130 S2 5100 R1 5170 R2 5200
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi Rentang Terbatas
Tumblr media
IHSG kemarin melanjutkan tren penguatannya, ditutup naik 19,159 poin (0,37%) di 5132,395. Penguatan terbatas ini terutama dipicu aksi beli selektif atas saham sektor infrastuktur, jasa konstruksi dan pendukungnya, dan saham emiten logam. Sedangkan aksi ambil untung melanda saham BBRI dan ASII. Aksi beli asing yang mencapai Rp425,89 miliar di tengah nilai transaksi yang tipis hanya Rp4,4 triliun di Pasar Reguler menjadi penopang utama penguatan indeks kemarin. 
Penguatan ini terutama terimbas sentimen positif pergerakan bursa kawasan Asia menyusul redahnya tensi krisis Rusia-Ukraina. Sementara pada perdagangan tadi malam di Wall Street, indeks DJIA dan S&P ditutup flat masing-masing ditutup di 16560,54 dan 1933,75. Pasar masih terfokus pada perkembangan krisis di Ukraina di tengah minimnya insentif positif.Pemerintah Ukraina yang didukung AS dan sekutunya tidak mengizinkan konvoi truk Rusia yang membawa misi kemanusiaan melewati teritori Ukraina. Sedangkan NATO menilai misi kemanusiaan Rusia tersebut mengindikasikan invasi Rusia di Ukraina Timur. 
Masih tingginya kekhawatiran pasar atas memburuknya krisis Ukraina membuat pergerakan pasar saham global cenderung fluktuatif dalam rentang konsolidasi. Kondisi ini akan berpengaruh pada pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini. IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas dengan resisten di 5165 dan support di 5100. 
IHSG : S1 5100 S2 5070 R1 5165 R2 5180
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Berpeluang Menguat
Tumblr media
Setelah sepekan kemarin IHSG mengalami koreksi 0.7%, mengawali perdagangan pekan ini IHSG berhasil rebound menembus level 5100 ditutup di 5113,236 atau menguat 59,47 poin (1,2%). Penguatan IHSG terutama terimbas faktor positif dari sentimen pasar saham global menyusul redahnya ketegangan geopolitik di Ukraina dan data China yang positif. Inflasi China Juli 2,3% sesuai ekspektasi dan surplus perdagangan Juli mencapai USD47,3 miliar lebih besar dari Juni USD31,6 miliar dan perkiraan analis USD26 miliar. 
Penguatan rupiah kemarin sebesar 0,8% di Rp11728 turut menopang penguatan IHSG tercermin dari kenaikan saham-saham sektoral yang sensitif interest rate seperti perbankan, properti, infrastruktur, jasa konstruksi dan pendukungnya. Dana asing kembali masuk sebesar Rp409,6 miliar setelah selama sepekan kemarin mencatatkan penjualan bersih Rp847 miliar. 
Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren penguatannya, meskipun dengan besaran yang lebih kecil dari kenaikan di sesi awal. Indeks DJIA setelah sempat menguat 60 poin lebih akhirnya ditutup hanya menguat 16 poin di 16569,98. Indeks S&P menguat 5,3 poin atau 0,28% di 1936,92. Penguatan terbatas dengan volume yang tipis mengindikasikan pasar masih mengkhawatirkan resiko geopolitik global terutama di Ukraina. Di sisi lain pasar mengantisipasi laba sejumlah perusahaan konsumsi. 
Pada perdagangan hari ini, peluang penguatan IHSG akan dibayangi aksi ambil untung. IHSG akan kembali menguji resisten di 5165 dengan level support saat ini di 5050. 
IHSG : S1 5070 S2 5050 R1 5125 R2 5165
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Masih Bergerak Konsolidasi
Tumblr media
Pekan pertama Agustus 2014 IHSG bergerak konsolidasi cenderung terkoreksi. Asing mulai melakukan aksi ambil untung terbatas dengan nilai penjualan bersih Rp847 miliar. Akhir pekan lalu IHSG ditutup di 5053,760 melemah 0,7% selama sepekan. Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS terkoreksi hampir 2% di Rp11822. Minimnya insentif positif, pasca pengumuman hasil pilpres oleh KPU 22 Juli lalu, dan meningkatnya resiko pasar terutama dipicu ketegangan geopolitik yang terjadi di sejumlah wilayah seperti di Ukraina dan Irak telah membatasi pergerakan indeks. 
Kondisi eksternal tersebut diperburuk dengan perekonomian domestik yang kurang menggembirakan menyusul melambatnya pertumbuhan ekonomi 2Q14 hanya 5,12% dibawah ekspektasi sebelumnya 5,3% dan 1Q14 5,21% (yoy). Bila dilihat sepanjang tahun ini hingga akhir Juli lalu IHSG telah menguat 19% terutama dipicu sentimen pemilihan presiden ketimbang faktor fundamental perekonomian nasional. Penguatan IHSG tersebut terutama ditopang masuknya ‘Hot Money’, terlihat dari pembelian bersih asing hingga Rp55,5 triliun sehingga menyimpan potensi resiko apabila terjadi pembalikan dana asing ke negara asalnya (repatriasi). 
Memasuki perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan masih bergerak konsolidasi bervariasi dengan peluang terjadinya technical rebound terbatas. Ini terutama dipicu sentimen pasar saham global yang membaik akhir pekan lalu setelah salah satu pejabat Rusia menyatakan Rusia akan melakukan segala usaha untuk meredahkan eskalasi tensi di Ukraina. Merespon hal tersebut indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu menguat masing-masing 1,135 dan 1,15%. Perkembangan positif geopolitik global tersebut diperkirakan berdampak pada perdagangan hari ini. IHSG berpeluang menguat menguji resisten di 5070, sedangkan support di 5050. 
IHSG : S1 5050 S2 5000 R1 5070 R2 5100
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Diperkirakan Akan Bergerak Bervariasi
Tumblr media
IHSG pada perdagangan kemarin bergerak konsolidasi dalam rentang terbatas hanya 24 poin dan berhasil ditutup menguat tipis 8,751 poin (0,17%) di 5066,978. Penguatan terutama dipicu rebound sejumlah saham unggulan seperti BBRI, BBNI, dan ASII serta berlanjutnya tren penguatan sejumlah saham pertambangan. Namun nilai perdagangan masih terbatas hanya Rp4,5 triliun di Pasar Reguler dan asing kembali mencatatkan nilai penjualan bersih Rp237,66 miliar. 
Tren konsolidasi perdagangan saham ini diperkirakan masih akan berlanjut menyusul minimnya insentif positif baik dari eksternal maupun internal. Dari eksternal resiko pasar cenderung meningkat terutama terkait dengan semakin memburuknya krisis Ukraina pasca pengenaan sanksi ekonomi lanjutan Rusia oleh AS dan sekutunya yang kemudian dibalas dengan langkah yang sama oleh Rusia dengan melarang masuknya produk impor dari negara-negara barat. 
Krisis Rusia-Ukraina yang didukung AS dan sekutunya tersebut berpeluang menyeret kembali perekonomian global ke situasi krisis sebagaimana banyak dikhawatirkan saat ini. Merespon langkah Rusia tersebut pasar saham global kembali ditutup di teritori negatif. Indeks saham utama di Wall Street, DJIA dan S&P, masing-masing terkoreksi 0,46% dan 0,56%. ditutup di 16368,27 dan 1909,57. Begitu juga dengan indeks saham utama di zona Euro. 
Meningkatnya resiko pasar global ini akan turut mempengaruhi perdagangan akhir pekan ini. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 5000 dan resisten di 5090 berpeluang kembali terkoreksi. 
IHSG : S1 5050 S2 5000 R1 5090 R2 5140
0 notes
1stasiacapital-blog1 · 10 years
Text
IHSG Berpeluang Terkoreksi
Tumblr media
Perdagangan saham kemarin berlangsung bervariasi dalam rentang konsolidasi. IHSG bergerak dalam rentang 33 poin ditutup melemah tipis 10,158 poin di 5109,087. Koreksi indeks terutama dipicu kekecewaan pasar atas pertumbuhan ekonomi Indonesia 2Q14 yang hanya mencapai 5,12% lebih kecil dari konsensus ekonom sebesar 5,3% dan periode 1Q14 yang mencapai 5,21%. Sedangkan dari eksternal, koreksi terimbas pasar emerging market menyusul data aktivitas sektor industri jasa China Juli lalu turun ke 50, level terendah sejak November 2005. Aksi jual terutama melanda sejumlah saham unggulan seperti saham Astra Internasional dan Bank Rakyat Indnesia (BRI). 
Sementara Wall Street tadi malam kembali terkoreksi menyusul meningkatnya kembali ketegangan di Ukraina setelah sebuah laporan menyebutkan Rusia menambah jumlah pasukannya di perbatasan Ukraina-Rusia yang membuat pasar berspekulasi Rusia akan melakukan agresi ke Ukraina yang didukung oleh AS dan sekutunya. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,84% dan 0,97% ditutup di 1920,21 dan 16429,47. Resiko pasar saham global yang kembali meningkat dipicu ketegangan di Ukraina bisa berdampak negatif bagi perdagangan hari ini. 
Sedangkan dari dalam negeri kondisi perekonomian kurang menggembirakan dan pasar mengantisipasi rencana aksi demonstrasi besar-besaran dari pendukung Ptrabowo Hatta menyusul dimulainya sidang sengketa hasil keputusan KPU di MK. IHSG diperkirakan berpeluang terkoreksi menyusul minimnya insentif positif. IHSG akan bergerak dengan support di 5050 dan resisten di 5140. 
IHSG : S1 5070 S2 5050 R1 5140 R2 5170
0 notes