a-scivias
a-scivias
a letter to you
4 posts
selamat datang di tempat curahan kata yang tak bisa kusampaikan langsung.. i love you, baby.
Don't wanna be here? Send us removal request.
a-scivias · 4 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Lucunya, sayang selalu ngabarin aku tanpa diminta setelah hal yang sayang lakukan selesai. Sebetulnya, aku masih takut kalau ada orang nakal yang mendoakan sayang supaya selesai sama aku dan berpaling ke dia... tapi bismillah saja ya sayang.
Semoga Allah masih mengizinkan kita bersama. Amin ya Rabb 🤲🏻
0 notes
a-scivias · 4 years ago
Text
12032021
4.28 AM
Hai sayangku gendut, pasti masih bobo ya?
Sayang lagi mimpi apa? Di mimpi itu ada aku nggak? Soalnya aku kangen banget... sampai aku rasa, mungkin Tuhan bakal kasihan sama aku dan pertemuin aku sama saya dalam ruang mimpi.
Perasaanku gelisah banget, aku nggak tenang. Rasanya ingin nangis. Semakin jauh, semakin hari, rasanya aku makin sulit mencapai kedamaian hati. Kenapa ya sayang? Kenapa aku benar-benar nggak bisa memasabodohi hal-hal? Ingin rasanya bisa menutup mata dan terus berjalan ke depan sama sayang. Tanpa lagi ada menoleh ke belakang. Serius, aku ingin sekali bisa kayak gitu... setiap sayang bertanya, “kenapa kamu nggak bisa jalan aja dan mikir ke depan?” aku juga menanyakan hal yang sama ke diriku. Selalu sayang, selalu. Tanpa perlu saya bertanya, aku sudah berjuta kali menanyakan hal sama.
Tapi belum, belum aku temukan jawabannya.
Hari ini aku lihat post si ‘anu’ yang selalu, dan masih saja, membahas tentang bagaimana dia ingin kalian bersama lagi. Padahal kupikir dengan aku chat dia seperti tadi pagi itu, dia akan mau mengerti... tapi dia masih mendoakan sayang untuk kembali ke dia. Tanpa ditutup-tutupi. Maaf sayang... aku nggak sekuat itu. Maaf aku masih nangis-nangis. 
Seharian ini sayang pergi... jadi syukurlah aku punya waktu untuk menangis sendiri tanpa sayang tahu. Kalau sayang tahu, pasti aku akan dimarahi karena masih berkutat di sini. Aku sudah makin pintar menahan perasaan kan sayang? Sudah bisa terlihat baik-baik saja kan sayang? Pintarnya aku...
Sebagai seorang pendosa, aku masih percaya akan kuasa Tuhan... dan aku, aku selalu merasa kalau aku orang jahat. Orang jahat kayak aku gimana bisa menang melawan doa? Takut, aku takut sayang hilang dari aku.
Seperti yang aku bilang, sayang hal terbaik yang ada di hidup aku. 
Aku nggak mau sayang pergi.
Bayangin sayang nggak lagi sama aku saja sudah bikin aku nangis nggak kepalang. Sudah lebih dari minum obat, sehari ini aku sudah nangis lebih dari tiga kali. 
Sayang tanya terus kenapa aku nggak makan... gimana aku bisa makan di tengah perasaanku yang lagi semrawut ini? Nggak ada lapar sama sekali... nggak kepikiran apapun bahkan. Rasanya cuma ingin dipeluk sayang dan ditenangkan...
Sewaktu chat dengan si ‘anu’ aku pura-pura tegar dan kuat, bahwa sayang akan selalu sama aku. Walau dia ungkit-ungkit, kalau sayang memang jodohnya, sayang akan kembali ke dia. Baca satu kalimat itu saja sebenarnya aku sudah sangat teriris, karena aku tahu itu benar. Mengetahui bahwa dia masih punya pikiran seperti itu membuat aku ingin marah. Tapi aku nggak mau bikin nama sayang rusak di depan teman-teman sayang karena kalian berdua punya lingkungan pertemanan yang sama. Makanya aku minta maaf, walau dalam hati aku masih merutukinya. 
Seumur hidup, aku hampir nggak pernah minta maaf ke temanku sendiri kalau berbuat sesuatu. Mereka menangis pun, aku abai. Tapi untuk kamu, kali ini aku taruh egoku di samping untuk minta maaf ke perempuan yang sudah sangat nyakitin aku. Sangat. Kemudian aku menemukan kalau dia masih mendoakan sayang untuk kembali ke dia, aku jadi semakin menyesal mengirimkan kata-kata maaf itu. 
Sakit sayang, sakit sekali rasanya. 
Dia selalu memancing-mancing emosiku. Katanya, “iya sih sekarang sudah sama yang baru... tapi... ah sudah deh” seolah-olah ada rahasia antara kalian berdua yang sayang sembunyikan dari aku.
Di depannya aku terlihat kokoh, tidak peduli. Tapi aku bahkan mengetik ini sambil menangis... karena aku tidak mungkin menanyakan hal itu ke dia, dan ke sayang pun... sayang tidak suka dan tidak mau menceritakan apapun tentangnya. Rasanya menderita sekali... aku nggak pernah sesakit ini. Tapi karena sayang nggak suka aku membahasnya, baik, aku akan diam. Mungkin di sini akan jadi tempat aku melupakan semuanya... 
Karena aku nggak kuat.
Rasanya berat.
Menghadapi rasa sedih ini sendirian tanpa orang yang bisa kubagi.
Berat sekali.
Sayang, sama sepertinya, aku juga mau sayang bahagia.
Karena itu, aku nggak akan melakukan hal yang sama sepertinya. Aku nggak akan mendoakan sayang untuk terus bersamaku... walau rasa sakitnya nggak kebayang lagi, aku akan mendoakan sayang agar bisa berada bersama orang yang bikin sayang bahagia.
Semoga itu aku.
Semoga ya?
I love you, Baby. 
2 notes · View notes
a-scivias · 4 years ago
Text
11032021
Sayang, maaf.
Hari ini aku melakukan hal yang sayang benci. Maaf. Kalau sayang tahu, sayang akan sangat kesal sama aku. Ini akan terdengar seperti pembelaan diri, tapi aku ngelakuin semua karena aku nggak mau kehilangan sayang dan hubungan kita diganggu orang.
Betul, ini bikin aku lelah dan menderita, tapi nggak apa sayang. Ini semua aku telan; semua ujaran benci dan makiannya. Tujuanku cuma satu: supaya setelah ini, dia nggak muncul lagi selamanya.
Jika itu bisa tercapai, aku nggak apa selalu menangis sendiri tiap malam begini.
I love you, baby.
0 notes
a-scivias · 4 years ago
Text
28022021
Tumblr media
Babe, I am never good with acts, but I am excellent in words.
So here, I write everything I want to say.
Happy Birthday, Sayang…
Selamat ulang tahun ya Sayang, semoga selalu sehat dan diberikan umur panjang yang bisa dihabiskan denganku, semoga karir dan rejekinya bagus serta selalu diridhoi Allah dalam setiap tindakan yang dilakukan maupun keputusan yang diambil. Tak lupa, semoga Sayang bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih rajin ibadah dan menjadi contoh imam yang bisa aku anut dan bimbing aku nantinya. Sekalian mau titip doa, semoga kita bisa selalu bersama, dalam suka-duka, dalam sedih-bahagia, dalam sakit-sehat, dan selalu dalam cinta kasih tanpa nestapa.
Amiiiiiin.
Sayang… semua yang aku lakukan kadang kala banyak salahnya, pun mungkin sering menyakitkan.
Kadang, aku lakukan itu dengan sadar—aku tahu apa yang aku lakuin akan menoreh luka, tapi aku terlalu enggan untuk mengurungkan niat itu walau aku tahu itu akan bikin Sayang sedih… maaf untuk itu, ya, aku terlalu dibutakan rasa kesal sampai tidak peduli kalau Sayang juga manusia yang juga punya hati. Juga, saat aku mau sesuatu dan ingin harus dituruti sekarang juga—maaf, aku egois dan selalu self-centric.
Untuk itu;
Terima kasih sudah selalu mengalah walau seringnya aku yang salah,
Terima kasih sudah selalu sabar dalam emosimu yang mungkin tidak kalah membuncah,
Terima kasih sudah selalu bertahan walau kadang khilafku ingin melepaskan,
Terima kasih sudah selalu menggenggam aku saat aku pikir aku tidak bisa lagi bertahan sendiri,
Sayang, terima kasih sudah lahir dan mau hadir di hidup aku.
Sayang adalah hal terbaik yang pernah aku punya.
Meskipun aku seperti ini dan kelihatannya sangat menyebalkan, aku sangat sayang kamu.
Sekali lagi, selamat ulang tahun ya Sayang!
I love you, and it’ll grow more by each time passing.
1 note · View note