someone who is very determined to do what they want and who usually succeeds even in difficult situations . ☺✌
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
“I hope you move on from break up you don’t talk about. I hope you find closure from pain you don’t talk about. And most of all I just hope that you filed your day with new memories. Something that makes you happy.”
—
26 notes
·
View notes
Text
Cheese Cake
Seperti cheese cake, cinta semestinya lembut, manis, sesekali asam gurih, membuatmu gembira, tersenyum lega dan membahagiakan. Bukan yang perih, yang pahit, yang membuatmu berpikir apakah saat ini sedang jadi prioritas atau satu dari banyak pilihan. Membuatmu ragu pada diri sendiri, membuatmu lelah, ketakutan dan tak berdaya.
Seperti pagi, cinta semestinya sejuk, haru, sesekali berkabut, membuatmu tenang, merasa tenteram dan melenakan. Bukan yang terik, yang panas, yang membuatmu merasa tak nyaman, membuatmu harus berpikir dan bersiasat, agar tetap sejuk, tetap dingin, dan tak kesakitan.
Seperti rindang pohon, cinta semestinya teduh, segar, membuatmu nyaman, merasa dijaga dan diberi perlindungan. Bukan yang kering, gersang, yang membuatmu harus berusaha keras menjaga apa yang nyaman, hingga pada akhirnya memaksamu untuk mencari yang lebih baik, mencari yang lebih pasti dan akhirnya kecewa.
Seperti pantai, cinta semestinya membuatmu basah, membuatmu merasakan suka cita, membawa kepada langit biru di pagi hari, di ujung horizon dimana samudera dan langit beririsan. Hingga kamu kemudian merasakan sunyi subuh yang perlahan diisi suara kicau camar, debur ombak, gesekan pinus, dan segala yang membuatmu terlena.
Seperti mawar mekar, cinta semestinya indah, warna merah terang, dan memancarkan aroma manis. Cinta seharusnya seperti pesona taman bunga yang memikat hati dan mengajakmu untuk piknik dan makan enak. Bukan yang layu, yang pudar, yang membuatmu merasa terpinggirkan dan tak dihargai.
Seperti secangkir kopi, cinta seharusnya memberimu kehangatan, getir yang nikmat, dan aroma yang membuatmu bersemangat. Bukan yang encer, yang terasa seperti pasir, yang mengecewakanmu. Atau seperti gula yang manis dan pelan-pelan membunuhmu. Mengintai dari tempat yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Cinta seharusnya sepertimu, yang indah, yang membuat kata-kata jadi kerdil dan tak punya makna, yang membuatku tenggelam hilang di dalam palung. Bukan yang kusam, yang dangkal, yang membuatmu merasa kehilangan arti dalam setiap detiknya.
47 notes
·
View notes
Text
"The irony of pain is that sometimes you want to be comforted by the one who hurt you the most."
49 notes
·
View notes
Text
Halo, kamu yang kini tak bisa lagi kugapai!
Aku menulis ini di tengah liburanku, yang tadinya untuk menenangkan diri, nyatanya siluet sosokmu tak mau pergi.
Aku juga tak tahu mengapa bayanganmu selalu menghantuiku, di setiap sudut kedai kopi, di sepanjang jalan yang kulalui bahkan di tempat-tempat yang baru kudatangi.
Terlintas selalu andai bisa kuputar waktu, atau kita yang saling bicara hingga “ah pasti seru jika semuanya kita jalani bersama”.
Penyesalan selalu datang belakangan ya? Seharusnya kita bisa bersama-sama, mencoba kuliner dari kedai ke kedai, menyesap es kopi dari kafe ke kafe, menyanyikan ratusan lagu di festival musik hingga datang ke tempat-tempat baru yang seru.
Aku juga belum bisa menjawab akan dibayang-bayangi atau dihantuimu sampai kapan. Mungkin saat aku sudah berhenti memutar semua lagu-lagu-nya Bernadya? Atau bertemu sosok baru yang lagi-lagi kamu menjadi standarnya?
Jujur aku juga lelah mencari cintamu di raga yang lain. Semoga segera berlalu, pelan-pelan.
Bahagia selalu, ya? Semoga tidak ada penyesalan yang kamu rasa dengan semua pilihan yang sudah kamu pilih.
Senggigi NTB, 3 Desember 2024
0 notes
Text
Kamu masih jadi hantu di kepala saya. Setiap saya nemu cafe lucu, saya membayangkan kita di sana. Setiap saya liat konten liburan, saya membayangkan kamu sama saya liburan bersama. Kamu masih jadi hantu di kepala saya. Cuma saya yang bisa lihat dan ga pernah mampu saya usir.
86 notes
·
View notes
Text
Bu, Pak … Teman-temanku satu per satu menikah, sebagian bahkan sudah mengantar anak ke sekolah. Sementara aku merasa belum bertemu jodohku. Apa aku terlalu pemilih? Apakah kriteria yang aku inginkan terlalu tinggi?
Nak …
Menjadi pemilih dalam urusan jodoh adalah sebuah keharusan.
Sudah selayaknya kamu berhati-hati menjalin hubungan dengan orang yang nanti akan serumah denganmu, membangun keluarga, menghabiskan waktu menua bersama.
Mungkin ini kedengaran klise, tapi menikah memang bukanlah perlombaan. Tak ada menang-kalah, tak ada cepat-lambat.
Masa penantian dan pencarian ini, barangkali adalah ruang yang Tuhan kasih untuk kamu belajar lebih banyak:
Tentang dirimu, tentang hidupmu.
Tentang menjadi pasangan dan orang tua yang baik.
Tentang mengelola uang dan mengatur rumah tangga.
Tentang membangun keluarga yang bahagia, sehidup sesurga.
417 notes
·
View notes
Text
Katamu selama trip ini kita harus banyak komunikasi, tapi kenapa malah banyak berdiam diri?
Mungkin kamunya juga merasa demikian, energiku yang terlalu kuat dan awan perasaanku yang terlalu besar. Dan kamu tak punya tenaga untuk mengimbangi.
You hurt me sooo damn at “ya energi kita ga match aja” and your silent treatment. Waw hate it, fyi wwkwkkw
Aku selalu mencoba, mengatur ucapku agar tak melukaimu lho hehe, menoleransi banyak hal juga yang biasanya ga pernah kulakukan 🙃
Sedih membuka diri, tapi pada akhirnya we are never enough. Ternyata cukup melelahkan, jadi baiknya emang melangkah mundur ya~
Pesanku cuma satu.
Berhenti mencari cintanya di raga yang lain, ya?
Mungkin ini akan jadi yang terakhir, begging for your attention, your hug that I was craving for.
I hope we find someone who speaks our language so we don't have to spend a lifetime translating our spirit.
Semoga di antara sibukmu dan duniamu yang tak tergapai, tak menyisakan penyesalan atas segala yang usai.
You are my bestfriend, always 🤍
Yogyakarta, 15 Juli 2023
*sobbing in Bernadya - Apa Mungkin* 🥲🥲
Ternyata nangis capek ya hahaha
1 note
·
View note
Quote
Yang diturunin footstepnya, yang jatuh hatinya
Sidoarjo, 17 Juli 2022
6 notes
·
View notes
Text
Kata adalah wadah. Tempatmu menumpahkan segenap lelah. Tak perlu ada yang tersembunyi selama ia tak merugikan. Baik untukmu, pun orang lain.
Kata juga pemulih pundakmu yang berat. Yang selama ini menanggung beban yang tak tampak. Engkau berjuang dan bersusah payah. Maka biarkan katamu jadi gemuruh sampai reda.
32 notes
·
View notes
Text
Kepada Pria yang Kukagumi Isi Kepalanya
Akan aku mulai tulisan untukmu dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim. Dan “Indonesia Negara Hukum, Assalamualaikum.”
Semoga kamu tidak kesal karena template punchline andalanmu aku sadur kali ini. Mungkin ketika tulisan ini sampai kepadamu dan terbaca, akan hadir sedikit lengkung senyum di sudut bibirmu.
Entah seharusnya ini menjadi pertemuan kita yang keberapa, katamu kita pernah tanpa sengaja bertemu beberapa kali sebelum sama-sama mengabdi pada negara.
Jujur saja, yang terekam dalam ingatanku, lebih dari satu dekade lalu, kita berkawan di ruang maya. Hanya sekadar ‘berteman’ tanpa pernah saling sapa. Hingga akhirnya kita bertemu kembali kala mengucap janji pada negeri.
Pertemuan kedua, di salah satu kedai kopi. Saling menyempatkan waktu di tengah tumpukan kewajiban yang harus disudahi. 7200 detik lebih tidak terasa kita sesap habis membersamai dua gelas percakapan panjang, kisah-kisah nostalgia masa SMA dan abu rokok yang berakhir pada asbak di depanmu.
Anggap saja, perjumpaan terakhir kita itu adalah yang ketiga. Kamu bagikan sinema yang sudah kamu tonton beberapa waktu terakhir. Kusadari ternyata kita berbeda selera, ya? Hehe, tapi tidak apa-apa, manusia tak harus sama kan?
Jadi, terima kasih untuk waktu yang diluangkan, cerita yang tak habis diutarakan, gestur manis yang tanpa sadar kamu lakukan, dan apa lagi hayooo? Semoga akan ada rendezvous selanjutnya, entah hanya untuk sekadar mencicipi es cokelat atau semangkuk mie di depot terdekat. Bisa, kan?
Akan kusudahi tulisan random ini dengan pantun. “Burung pelikan burung cendrawasih, Sekian dan terima kasih.”

Ps: Bonus foto punggungmu kupotret saat kamu serius menatap layar, hehe.
0 notes
Text
“Chat yang makin pendek. Topik pembicaraan yang itu-itu saja. Bertemu justru berujung lelah. Pertengkaran di hal-hal kecil. Dan kita yang mulai terbiasa akan ketidakbersamaan. Hanya tinggal menunggu waktu.”
—
372 notes
·
View notes
Text
“Tak usah beranggapan berlebihan. Yang ia lakukan hanya sebatas baik. Perhatian-perhatiannya ada karena memang seperti itulah dia. Jangan besar kepala.”
— (via mbeeer)
1K notes
·
View notes
Quote
I miss you deeply, unfathomably, senselessly, terribly.
Franz Kafka, Letters to Milena (via eminusdoleo)
47 notes
·
View notes
Text
Hanya kamu yg mampu meringkas semrawut isi kepalaku, dalam satu pelukmu...
-no one to no one-
@ronitoxid via 🐦
0 notes
Text
“Es krim bisa membuat perasaanmu lebih baik. Atau lebih buruk karena memikirkan berapa banyak kalori yang dikonsumsi.”
Aditia Yudis
Sama kayak cinta, bikin hatimu penuh suka cita. Atau penuh duka lara karena memikirkan segala kemungkinan buruk yang ada. Gitu~
0 notes
Text
Same shit, different person.
Itu sih kamunya yang bodoh my dear 🙃
*talk to myself*
0 notes
Text
You did it twice, and made me mess. Thankyou 🙃
Malang, 25 Mei 2019
0 notes