aalkaidah

[aalkaidah]

Munajatkan pinta hingga tinggi melangit.

Bila semangat redup sebab menatap panjangnya jalan.

Mata kabur sebab tersapu debu yang menempah asa dan mimpi.

Sedih sendu sebab payah lemah telah berpeluh tapi belum jua berjumpa sinar harapan.

Coba bersyukur pada sujud yang panjang.

Berbisik merayu pada bumi yang menghampar

Biarlah angin yang membawanya tinggi menembus lapis-lapis langit.

Larutlah dalam munajatmu

Selembut zakariya dalam meminta

Seberserah yunus kala tak berdaya

Setegar Ibrahim meski dinanti bahaya

Sekuat musa dalam perjuangannya

[aalkaidah]

Siapa dirinya, padahal kita baru saja bertemu untuk yang pertama kalinya tapi kenapa dia telah membuat hatiku menggebu-nggebu saat aku melihatnya. Siapa dirinya, kenapa dia telah menarik diriku untuk mengimajinasikan dirinya hidup bersamaku. Siapa dirinya, yang telah memenuhi pikiranku padahal namanya saja aku tak tahu. Siapa dirinya?

[aalkaidah]

sakit ini bukan luka, tuan

ini hanya rindu tak berjeda

[aalkaidah]

lagi-lagi, sang pena ini melukai insan karena goresannya.

namun saya tidak peduli!

lain kali jangan ikut terjun dalam buana yang saya bina, jika tidak bisa mengendalikan rasa.

[aalkaidah]

nikahi wanita penuntut ilmu. jika ia bukan penuntut ilmu, maka nikahilah wanita yang mencintai ilmu. jika ia bukan wanita yang mencintai ilmu, maka nikahilah wanita yang membantumu menuntut ilmu. begitupun sebaliknya.

@Al-Habib_Umar_Bin_Hafidz

[aalkaidah]

jangan pakai logika mu ketika mencintai seseorang karena logikalah yang hampir mengajak mu untuk pergi berpisah.

@Gus_Maulana_Al-Arif

[aalkaidah]

Tidak apa, saya sudah melakukan semua yang saya bisa. Tetap tenang seperti biasanya dan jadilah diri sendiri♡

[aalkaidah]

PERTEMUAN YANG SEDERHANA

vibes 2018

Waktu itu hatiku melihat pelabuhan. Pelabuhan itu tampak bersinar, memukau mata dan hatiku. Coretan garis takdir Illahi seketika tampak di depan lupuk mataku.

Perahuku harus berlabuh di sana. Aku berlayar dengan suka cita menuju pelabuhan itu. 1000 wirid menemani perahuku berlayar dengan kekuatan dari Allah.

Telah sampai ku di semenanjung pelabuhan, pelabuhan itu adalah kakak kelasku. Satu-satunya kaum adam yang memberiku banyak arti tentang segala hal tentang dirinya.

Dia adalah teman, guru, dan seseorang yang diam-diam ku sukai. Bicaranya santun, wataknya lembut, parasnya tampan, otaknya cerdas, senyumnya menawan, berwibawa, bijaksana, baik pada semua orang, lembut pada wanita, dan agamanya pun luar biasa.

Dia yang kucintai karena agamanya. Takdir yang menyamar menjadi kebetulan mempertemukan kami di 1 ekstrakurikuler yang sama.

Dia lahir di Bandung dan Aku lahir di Lamongan di pertemukan di Malang di sekolah yang sama dan ekstrakurikuler yang sama.

Sejak saat itu hatiku tak pernah berlabuh ke lain hati dan menetap di sana hingga saat ini.

Mencintainya dalam diam atau terang-terangan tidak akan membuahkan hasil sesuai dengan yang kita inginkan.

Cinta akan suci ketika sudah ada ijab qobul selain itu cinta yang kita miliki ada zina. Lalu aku bisa apa selain diam-diam memintanya agar bisa bersama ku.

" aku salah mendoakan seseorang yang mungkin saja dia juga sedang mendoakan orang lain?" Tidak ada yang salah. Biarkan doa itu beradu di langit. Sebab Allah tak pernah dan tak akan salah, Allah tahu doa siapa yang layak di ijabah.

Sampai bertemu di pertarungan doa yang ku langitkan

[aalkaidah]

15, November 2021

DAN KEMUDIAN

November, penuh kerinduan

Hujan datang lagi, membawa kerinduan. Hari yang berbeda, waktu yang berbeda, masa yang berbeda. Namun masih dengan perasaan yang sama, yang menunggu balasan pesan darimu masuk ke dalam ponselku.

Sial, lagi-lagi imajinasi menertawai ku karena selalu berhasil menemui mu. Sementara realitanya kita berdua hanyalah dua orang yang kembali asing.

Suram...

Lagi-lagi aku menantimu seperti menanti cahaya, tak menyerah walau langkah melemah. Tidak tahu kenapa hatiku berkata "kamulah orangnya". Tidak tahu kenapa hatiku berkata "kau akan datang".

Pemimpi...

Kita sama-sama pemimpi, kamu mengejar impianmu dan aku mengejar impianku

[aalkaidah]

lucu:v

lelah-lelah saya menunggu, menahan rindu yang enggan padam malah terabaikan