aanggago
aanggago
LAYAR HITAM PUTIH
41 posts
Priyangga Dyatmika , Padjadjaran University , this is my world, what yours?
Don't wanna be here? Send us removal request.
aanggago · 11 years ago
Quote
Lari di kenyataan beda sama lari dari kenyataan, walau tujuannya sama buat melupakan masalah #yukngetrel #marilari
2 notes · View notes
aanggago · 12 years ago
Text
Would U be My November-Mr. Sonjaya
Would you be my november tell everything that i had… to you would you be my november..my love and lay down next to you always
My velvet girl..come to me my time start out to be memories of you my geeky girl…feel my humid dream there’s so many many time being wasted and i love u
Would you be my november? we’re not gonna be the same like we were would you be my november? my love take my vow and u’ll be mine
4 notes · View notes
aanggago · 12 years ago
Text
KEMUDIAN
Kita terdiam
Kemudian berdiri
Kemudian melangkah
Kemudian berlari
Kemudian terjatuh
Kemudian bangkit
Kemudian berlari
Kemudian berhenti
Kemudian menengok kebelakang
Kemudian melihat yang telah dilalui
Kemudian menengok kedepan
Kemudian melihat yang akan dilalui
0 notes
aanggago · 12 years ago
Quote
Niat tanpa usaha namanya wacana
 Meta
0 notes
aanggago · 12 years ago
Quote
Suatu saat jika anda punya anak yang sudah dibesarkan, dan tiba-tiba ada petugas dari rumah sakit datang dan bilang "maaf, anak anda tertukar". Apa yang anda lakukan? -hitamputih
0 notes
aanggago · 12 years ago
Video
youtube
Sebuah perjalanan kecil menuju Tegal Panjang yang dipersembahkan untuk yang berulang tahun tgl 2 Agustus.
0 notes
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kenapa kata budaya sering disandingkan dengan kata kesenian? Mungkin karena mereka saling bertautan menciptakan suatu keindahan yang nyata.
1 note · View note
aanggago · 12 years ago
Text
DIEng !
Salah satu perjalanan lain di tahun 2013,
DIEng yang terkenal dengan julukan negerinya para dewa. Memang ngga salah julukan ini melekat di DIEng. Kata DIEng sendiri diambil dari 2 kata yang berbeda yaitu DI yang berarti tempat atau gunung dan Hyang yang berarti dewa. Dapat kita artikan juga kalo DIEng itu adalah tempat bersemayamnya para dewa dewi.
Selain negerinya para dewa, DIEng juga mendapat julukan negeri di atas awan. Negeri yang berada kurang lebih 2000 meter diatas permukaan laut menjadikan DIEng merupakan dataran tinggi tertinggi ke2 setelah dataran tinggi Nepal. Dengan suhu berkisar 0 - 18 derajat celcius, membuat jaket menjadi prioritas ke2 setelah makan dan hal ini cukup membuat saya menjadi DIEing kedinginan. Masyarakat DIEng sendiri lebih memilih melilit-lilit sarung untuk menangkal rasa dingin ataupun menjadikan dapur sebagai tempat nongkrong dan kongkow-kongkow bersama rekan-rekan sambil menghangatkan diri dari panasnya tungku dapur.
Nilai-nilai mistik yang diturunkan oleh para leluhur kita mungkin sudah tidak terasa lagi, apa lagi dalam kehidupan perkotaan. Namun DIEng berbeda, masih ada satu tradisi yang menjadi ciri khas dari dataran tinggi DIEng. Tradisi itu disebut ruwatan rambut gembel atau pencukuran rambut gembel.
Rambut gembel? Ngga pernah keramas? Itu hal pertama yang tersirat saat mendengar anak-anak berambut gembel di DIEng, mungkin karena suhu yang dingin membuat masyarakat DIEnga jarang mandi. Cerita yang saya dapat justru lebih menarik lagi. Asal mula rambut gembel berasal dari cerita kerajaan-kerajaan zaman dahulu. Alkisah terdapat seorang raja berambut gembel / gimbal yang bijaksana dan dicintai rakyatnya. Saat dia akan meninggal dia berkata darah saya akan terus mengalir pada anak-anak DIEng. Anak-anak DIEng hingga saat ini memiliki rambut gembel dan tentu saja hal ini dianggap berkah bagi keluarganya.
Apa bisa rambut gembelnya ini dipotong atau dicukur? Ternyata bisa, tentu tidak sesimple pergi tempat cukur atau salon. Ada persyaratan yang harus dilalui. Pertama, anak boleh dicukur jika si anak minta sendiri untuk dipotong. Kedua, anak akan meminta suatu keinginan dan harus dikabulkan. Jika kedua syarat ini tidak terjalankan maka rambut akan tumbuh kembali menggembel. Permintaan yang diajukan oleh anak-anak pun sangat beragam, mulai dari sapi, domba, sepeda, hingga baju pesta.
Prosesi ruwatan dimulai dengan arak-arakan anak-anak gembel. Tahun ini ada 7 anak yang akan dipotong rambutnya. Di mulai dari rumah pemangku adat yaitu Mbah Naryono menuju tempat jamasan atau keramas (sebelum dipotong anak-anak dibersihkan dulu rambutny). Dilanjutkan dengan pemotongan rambut oleh pemangku adat dikawasan komplek candi arjuna. Diakhiri oleh pelarungan rambut yang telah dipotong di telaga Balekembang.
Pada tahun ini, prosesi ruwatan dijadikan salah satu fasilitas dalam menjaring wisatawan untuk singgah di negeri para dewa ini. Dikemas dengan menarik oleh pemerintah kab. Banjarnegara menjadi sebuat festival tahunan yang disebut DIEng Culture Festival. Terdiri dari gerakjalan sehat, pementasan wayang, api unggun, kembang api, penerbangan lampion, arak-arakan, prosesi ruwatan, yang paling asik ada jazz di atas awan.
Nilai tambah yang perlu saya apresiasi adalah pemaksimalan masyaraka t sekitar dalam menjalankan acara ini. Penduduk yang mayoritas petani, perlahan mengembangkan diri ke arah pariwisata. Hal ini ditunjukan dengan setiap penampil yang ada dalam kegiatan ini merupakan pemuda dari masing-masing RT yang ada di DIEng. Pemberdayaan masyarakat ini yang menurut saya patut dicontoh, agar kata-kata "jagalah budaya kita" bukan hanya pemikiran semata.
0 notes
aanggago · 12 years ago
Text
Slamet 2013
Pergi pergi pergi, menjauh dari kepenatan kota.
Tumblr media
Sebenernya udah direncanain dari bulan juni awal cuma baru kesampean tanggal 19 Juni kemaren dan baru sempet buat review nya sekarang. Hha.
Jadi kita ber6 angga, eric, devina, ulfa, jek, sama ija (dari kiri ke kanan) mau naik gunung slamet 3428 mdpl , kita naik dari jalur bambangan purbalingga. Skema perjalanannya sih rabu malem pergi dari bandung, nyampe desa bambangan subuh, paginya langsung naik ngecamp di pos 7, summit attack dan langsung turun lagi, jadi sabtu pagi udah bisa di bandung lagi. 
Rabu, 19 Juni 2013
Meeting point kita di sekertariat PPA Sadagori jam 13.00 buat persiapan terakhir sekalian repacking juga dan distribusi beban alat-alat kelompok. Erik sih langsung ketemu di terminal cicaheum soalnya jauh lagi kalo ke seke, janjian lagi jam set 6 di caheum. Biasalah Waktu Indonesia Barudak makan dululah, ngurusin apa dululah, akhirnya pergi-pergi ke caheum jam 5.15. Harusnya kita naik bis yang jam 6 tapi karena macet dan perginya ngaret akhirnya di undur jadi bis yang jam 7. Dapetnya sinar jaya jurusan bandung - wonosobo harga tiket masih 60 ribu dan eksekutif AC. Ya lumayanlah jadi ngga cape dijalan juga.
Kamis, 20 Juni 2013
Nyampe di terminal purbalingga sekitar jam 4 subuh. Alhamdulillahnya baru turun dari bis udah ada mikrobus buat nganter sampe pertigaan serayu. dari terminal ke pertigaan serayu sekitar 20 menit dengan harga 10 ribu perorang. Sampe di pertigaan serayu kita ketemu 4 orang pendaki lain. Akhirnya kita joinan nyewa mobil carry (pa freno), 1 mobil 200 ribu dibagi 10 orang jatuhnya 20 ribu buat sampe ke desa bambangan. Sampe di desa bambangan istirahat dan sarapan sekalian daftar buat pendakian. Karena kita lagi weekday jadi ngga terlalu banyak pendaki lain. Berangkat dari desa jam 9 langsung menuju pos 1,  karena kita bawa cwe juga jadi selow dan sampe di pos 1 sekitar jam 12. Istirahat sebentar set 1 lanjut ke pos 2. Nah pas dijalur ini hujan turun dengan intensitas yang cukup besar dan cukup lama. Raincover carrier tembus, sepatu basah, bikin cukup syok juga. Pulang sayang, lanjut berat. Akhirnya mental yang bicara, semuanya dipaksain minimal sampe pos 5 yang ada shelternya. Pos 2, 3, 4 badan udah basah semua dan kondisi badan jauh dari prima ditambah hari mulai gelap juga. Akhirnya sampe di pos 5 sekitar pukul 6 kurang 15. Emang ngga sesuai skema awal yang ngecamp di pos 7 cuma kondisi bicara lain. di pos 5 kita ganti baju kering, makan, pokonya mulihin kondisi badan. Pas malem ada briefing buat besoknya, ngeliat kondisi Ulfa ngga mungkin buat lanjut naik. Pokonya liat kondisi besok, kalo mungkin kita naik semua. Jam set 9 malem kita menutup hari dengan tidur cantik.
Jum'at, 21 Juni 2013
Tumblr media
Jeng jeng jeng, bangun bangun jam set 7 pagi. rencana buat menikmati sunrise di puncak slamet pun sirna. Kabarnya kalo di atas jam 8 di puncak udah penuh sama kabut ngga akan keliatan apa-apa. Tapi sayang juga kalo ngga kepuncak. Ulfa kondisinya udah membaik cuma ngga akan dipaksain, Ulfa sama Ija (pacarnya) nunggu di pos 5 sekalian jaga barang, sisanya mencoba muncak. Berangkat lah kepuncak dengan bermodal 1 carrier dan 1 daypack. Dari pos 5 lanjut ke pos 6, terus ke pos 7. Di pos 7 kita istirahat sebentar, karena Devina merasa tidak sanggup buat naik lagi, dia memutuskan untuk kembali ke pos 5 ditemani jek (pacarnya).  Yang masih bertahan saya sama eric lanjut. Pas di pos 9 di batas vegetasi kabut mulai naik, jarak pandang berkurang. Keluh kesah di tahan sampailah di Puncak Slamet sekitar set 11, dan bener aja kabut semua sejauh mata memandang. Beruntunglah ada papan penanda puncak masih ada tanda bukti kita berhasil sampai dipuncak Slamet. Hhaha. Istirahat, foto-foto, ngemil dan puas ngeliat kabut jam 11 kita turun ke pos 5 lagi.
Tumblr media
Sampai di pos 5 jam 12 siang dan makanan udah siap, menyambut kepulangan kita ber2. Pas lagi packing barang-barang buat turun, turun juga hujan tapi untungnya ngga kaya kemaren. Pas selesai kita packing hujanpun berhenti. Jam 2 kita turun, sampai ke desa bambangan lagi jam 7 malem. Kita istirahat, mandi, packing ulang, pokonya siap-siap pulang ke Bandung, jam 9 malem kita janjian lagi sama mas Freno buat dianter langsung ke Terminal Purwokerto. Berangkat jam set 10 dari desa bambangan sampai di terminal sekitar set 12. Alhamdulillah masih kebagian tiket bis ke bandung dengan harga 55 ribu yang jam 12. Hari Sabtu pagi kita udah sampe di Bandung dengan Selamat dari gunung Slamet. Haha :D
0 notes
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media
4 notes · View notes
aanggago · 12 years ago
Conversation
Percakapan kecil bersama chaerul fadli
Fadli : gimana perwanitaan?
Angga : biasa weh fad lapur, hha
yang susah mah nyari yang fix
F : nyari cwe mah tinggal ath
A : eta pisan, muka ganteng lumayan
F : sekalinya nemu yang fix udah punya pacar
A : hidup pahit bung
2 notes · View notes
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
The biggest crater in Java, February 2013
Ijen Crater, Banyuwangi, East Java, Indonesia
2 notes · View notes
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media
"We cannot hit the G-Spot , So we hit the G-Land ", they said .
Plengkung Beach, Alas Purwo National Park, East Java, Indonesia
0 notes
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Gunung Lawu 3265 mdpl , 2 - 3 Februari 2013 w/ Theodorus dan Fransiska Ayuni . Keren!
1 note · View note
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Museum Vredeburg - Yogyakarta, 1 Februari 2013. Saksi kekuatan Indonesia melawan penjajah.
0 notes
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tamansari - Yogyakarta, 1 Februari 2013 .
1 note · View note
aanggago · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jalan-jalan ke jogja lagi liburan jadi sedikit mainstream belakang ini, tapi pesona jogja tetep kerasa. Pemandangan disalah satu pesisir pantai parangtritis ditemani oleh para penggiat olahraga paralayang mengantarkan matahari ke tempat peristirahatannya. Salah satu sunset terindah yang pernah dirasakan.  
1 note · View note