Tumgik
abamlorenxo · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Nak kuatkan Zakar secara tradisonal ? Ikuti Cara urutan batin by Pelenggaq Pak Teh Mat. Kredit gambar kepada pemilik asal.
14K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Star Wars: Jedi Fallen Order (2019)
458 notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
IS YOUR PENIS HEALTHY?
Penis health is an important part of your health — and it goes beyond your ability to get and keep an erection, ejaculate, and reproduce.
Penis problems can be a sign of an underlying health condition. Ongoing health issues affecting your penis also can impact other areas of your life, causing stress, relationship problems or poor self-confidence. Know the signs and symptoms of penis problems and what you can do to protect your penis health.
You need to have erections regularly to keep your penis in shape. "It has to be essentially exercised." To maintain a healthy tone, the smooth muscle of the penis must be periodically enriched with oxygen by the rush of blood that engorges the penis and makes it erect.
If men don't do anything to maintain normal erections, they will get shortening of the penis. Without regular erections, penile tissue can become less elastic and shrink, making the penis 1-2 centimeters shorter.
A device like a vacuum pump, which forces the penis to swell with blood, can help men with physical erection problems maintain a healthy penis.
The best way to boost penis health? Food.
We often eat with our hearts and stomachs in mind, but how often do we consider how foods affect extremely specific body parts?
Instead of eating as if your penis needs special attention, fill your day with foods that optimize your whole body, and in turn, help your blood bring the nutrients, vitamins, and minerals your penis needs to function. (Erectyle Dysfunction in younger men is rising and about 1 in 9 men will develop prostate cancer in their lifetime.) The penis is dependent on testosterone to function properly, and anything that lowers the T can lower the D. The 13 foods and drink below are among the worst cockblockers.
1.Soy
A study found that two scoops of pure soy protein powder a day decreased men’s testosterone levels by 19 percent after four weeks.
2.White Bread and Processed Carbs
Eating too many simple carbs can lead to weight gain, and increased body flab has been shown to raise a man’s estrogen levels and lower
35K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
6M notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Press this point for several minutes see what happens to your body.
If you like kung fu, I will introduce a good pair of kung fu shoes Feiyue shoes Australia on http://www.icnbuys.com/feiyue-shoes-australia.
7K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Video
Petua panjangkan zakar,padukan zakar dan meningkatkan mutu semasa bermain di atas ranjang.Nak tahu caranya? Tidak perlu urut ya kepada yang tiada minyak lintah/belacak.Hanya kena rajin dan istiqamah shj.Thanks kepada seorang tukang urut/orang lama yg dah mengurut batin selama lebih 30 thn.Ramai kaum adam tewas kepada kemutan dan pelincir kaum hawa yang membuatkan kaum adam tewas awal dan kaum hawa terpaksa memendamkan rasa kecewa melihat kaum adam.Bangunlah dan tunjukkan kelakian anda dengan teknik mudah.Sila cuba ya.
6K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Text
2020 F1 GUIDE FOR NOOBS
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Workout For Daily Life
460K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Text
Novella Torella
Siang Yang Hangat
Hari itu seperti biasa aku cuma berbogel di rumah. Aku telah dibiasakan bertelanjang sejak bernikah dengan suamiku. Suamiku pula sudah biasa dengan gelagat isterinya ini yang montok berbogel. Malah dia juga suka sentiasa dapat melihat kelibat tubuh bogel ku yang montok setiap masa di rumah. Amat mudah untuknya menikmati tubuh subur isterinya ini sebaik saja datang geramnya akan sekujur tubuh yang amat lazat untuk dijamahnya.
Hari itu suamiku pergi bekerja seperti biasa. Setelah aku mengulum batang kotenya dan menelan benih pekatnya, suamiku keluar rumah setelah mendapat restuku, aku terus ke bilik air untuk mandi pagi. Dengan selamba aku mundar-mandir di dalam rumah dalam keadaan berbogel. Aku capai tuala yang tersangkut lalu aku berjalan lenggang-lenggok ke bilik air. Tanpa menutup pintu aku mencangkung lalu terbitlah air kencing berwarna keemasan dari lubang kelentitku yang comel itu. Aku mendengus keenakan ketika air kencingku memancut-mancut keluar dengan deras. Suamiku pasti berselera sekali jika memandang tubuh montokku ketika itu. Setelah selesai mandi dan mengelap tubuh ranumku, aku  terus ke ruang tamu untuk menonton televisyen. Dalam keadaan bogel aku berbaring di sofa sambil menonton drama kegemarannya sambil mengusap-usap bibir pantatku.
Bibir pantatku yang mekar kelihatan sedikit terbuka menampakkan permukaan lubuk pembiakan wanitaku yang subur . Dalam pada aku menonton sambil berbaring, aku telah terlena sekali lagi. Tanpa aku sedari, beberapa jam kemudian pintu rumahku dibuka dari luar oleh suamiku, yang pulang awal hari ini.Terpandang olehnya tubuhku yang berbogel dan berisi itu sangat memberahikan suamiku. Padanya, tubuh aku yang sebeginilah yang paling enak dan paling lazat untuk disetubuhi. Aku juga merelakan tubuh montok ku dijadikan pemuas zakar suamiku. Suamiku dengan begitu bernafsu membaringkan tubuh bogelku ke atas karpet bersebelahan sofa ku berbaring lalu mengangkangkan peha gebu ku seluas mungkin dan kemudian menjilat jilat celah pantatku yang amat manis itu.
Berlendir-lendir bibir pantatku yang amat tembam itu dijilat suamiku. Suamiku kemudian bangun lalu membogelkan dirinya sendiri. Aku merasa sudah tidak sabar-sabar lagi untuk ditebuk oleh batang pembiakan suamiku. Aku mengangkangkan pehaku seluas mungkin untuk dirodok dengan sedalam-dalamnya oleh pasanganku itu. Suamiku bercelapak di celah kangkangku sambil menghalakan takuk kepala zakarnya yang mengembang-ngembang itu ke celah bibir pantatku yang subur.Terjerit aku apabila suamiku merodok lubang pantatku sehingga santak ke pangkal.
Aku melihat, kepala zakar suamiku mengembang-ngembang dengan nafsu. Suamiku sedang merodok pantatku dengan begitu bernafsu sekali. Aku pula memaut punggung suamiku supaya zakar pasanganku itu menusuk sedalam mungkin ke dalam lubuk pembiakanku. Rodokan zakar suamiku menyelinap setiap inci rongga pembiakanku sehingga akhirnya kepala zakar nya mencecah ke pangkal lubuk pantatku. Terangkat bontot berlemak ku, hingga terbeliak dan ternganga aku merasakan kehadiran zakar suamiku yang amat keras padu.
Aku pula mengubah posisiku dan menonggeng sambil melentikkan bontotku yang berlemak itu untuk diteroka oleh suamiku. Suamiku ingin meneroka bontotku yang gemuk itu semahu-mahunya. Suamiku pasti dapat melihat dengan amat dekat dan jelas bagaimana begitu tembam dan montoknya bentuk bontotku. Suamiku juga melihat bagaimana simpulan lubang bontotku terkemut-kemut ingin menikmati kelazatan zakarnya menerobos.
“Sayang! Enaknya bontot montok sayang! Sayang, baby nak tebuk bontot sayang!” Ujar suamiku.“Baby nak belah lemak bontot sayang.Oh nikmatnya Sayang! Macam nak terpancut rasanya!” kata suamiku lagi. “Kan bontot Sayang untuk Baby kataku padanya. Pantat dan bontot Sayang memang enak dan untuk Baby. Baby terokalah puas-puas.” Balasku.
Suamiku sudah mula menarik keluar zakarnya dari lubuk pembiakanku. Aku dapat melihat dengan jelas zakar suamiku yang berlendir-lendir itu dihalakan pula ke arah simpulan bontot ku yang sedang kembang-kuncup menanti untuk ditebuk. Zakar suamiku ditelan perlahan-lahan ke dalam simpulan bontotku yang amat subur dan lazat itu.Tertonggeng aku apabila zakar suamiku santak ke pangkal lubuk simpulan bontotku sehingga kantung telur pasangan mengawanku itu melekap di celah belahan pantatku. Suamiku meraung sekuat hati merasai kenikmatan yang amat sangat di dalam genggaman simpulan bontotku yang amat berlemak dan tembam itu.Pasti terkemut-kemut bontot suamiku menahan pancutan benih yang berebut-rebut nak mencerat keluar dari zakarnya. Aku semakin menghampiri kepuasan. Meleleh-leleh lendir pantatku akibat diteroka sebegitu dengan penuh nikmat oleh zakarnya yang berselang seli merodok pantat dan bontotku.
Suamiku mendayung zakarnya meneroka pantatku dan aku semakin menonggengkan lagi kedudukan tubuhku. Akhirnya aku akur lalu mengejang dan menjerit kepuasan. Suamiku melihat bagaimana bontotku yang amat lebar dan gemuk itu terkemut-kemut menahan nikmat kepuasan. Berkerut-kerut lemak selulit bontot gemuk wanita subur menikmati kepuasan bersetubuh yang maha nikmat itu. Dengan begitu, montok tubuh ku yang subur tertonggeng-tonggeng menikmati kepuasan bersetubuh. Celah bontotku yang amat padat kelihatan berlendir-lendir akibat kepuasan mengawan yang nikmat itu. Menjadi-jadi geram suamiku dengan bontot montok pasangan mengawannya itu.
Suamiku menarik keluar batang zakarnya perlahan-lahan lalu menghalakannya pula ke arah simpulan bontotku yang kembang-kuncup itu. Aku yang telah lemah akibat kepuasan tadi, meluaskan lagi lubang bontotku untuk diterokai. Perlahan-lahan batang zakar bertuah itu menyelinap ke dalam lubuk bontotku yang subur itu lalu akhirnya santak ke pangkal. Menggigil-gigil suamiku menahan rasa nikmat menebuk simpulan bontot wanita kesayangannya. Dia membiarkan zakarnya terendam beberapa ketika kerana kalau digerakkan cuma sedikit nescaya benih buntingnya akan membuak-buak keluar.
Pasti meremang bulu roma suamiku menahan nikmat yang dirasai oleh batang zakarnya yang tertusuk jauh di dalam simpulan bontot gemuk ku. Mungkin berasa geram dengan posisi tubuhku yang ketika itu menonggek seperti ingin menadah tunjalan zakarnya. Sememangnya aku mempunyai bentuk tubuh yang amat sempurna ujar suamiku.Tubuhku solid dan padat. Bontot dan pehaku yang lebar dan montok itu membuktikan bahawa aku wanita amat matang dan subur sekali. Pasti pancutan benihnya akan menjadi pekat dan banyak akibat kelazatan rongga-rongga pantat dan bontotku. Suamiku pula sudah hampir meraung-raung dan mendengus-dengus hendak memancut.
Dia sudah tidak dapat mengawal benih maninya lagi. Aku yang mengetahui keadaan itu bersedia dengan menonggekkan bontot gemukku setinggi mungkin sambil mengemut sekuat mungkin untuk menadah dan memerah benih bunting pasangan mengawanku itu. Dengan jolokan yang amat dalam, dan jeritan yang agak kuat, suamiku melepaskan benih buntingnya yang amat pekat dan subur itu jauh ke dalam dasar lubuk bontotku yang subur. Benih buntingnya mencerat-cerat tanpa terkawal akibat terlalu geram dengan kemontokan bontot lebar dan gemuk ku.
Bontot suamiku terkemut-kemut memerah sebanyak mungkin benih mani ke dalam dubur bontotku. Aku pula menonggeng-nonggengkan dubur bontotku supaya benih subur suamiku memancut sehingga ke titisan terakhir. Comel sungguh aku ketika dubur bontotku yang montok dibenihkan.Suamiku berkata. Batang pembiakan suamiku itu berdenyut-denyut mengepam benih ke dalam dubur bontotku. Setiap kali benih suamiku memancut setiap kali itulah dia mendesah kenikmatan diikuti oleh rengekan manja suaraku yang sedang dibenihkan. Sungguh banyak sekali benih yang ditaburkan ke dalam ruang rongga bontotku. Aku merasa benih suamiku mula meleleh-leleh keluar dengan perlahan kerana lubang bontot sempitku tidak mampu menampung kencing mani yang begitu banyak.
Apabila suamiku menarik keluar zakarnya yang sudah mula longlai itu, Aku dapat merasai yang simpulan lubang bontotku yang comel itu terlopong luas sambil benih suamiku meleleh keluar dengan perlahan-lahan. Suamiku mula bertenang dan menasihatkanku supaya menonggek tinggi dan mengemut kuat apabila dibenihkannya. Aku mengangguk-angguk sambil mataku terbeliak-beliak dan mulutku ternganga-nganga akibat disondol.
Suamiku memaut tetekku yang besar dari belakang lalu menggentel puting tetek ku sehingga aku menggeliat-geliat kenikmatan. Pada saat benih suamiku membuak keluar, dia memeluk bontot gemukku dengan amat erat, lalu menyondol dan melenyek lemak bontot subur ku dengan amat dalam sehingga aku terkangkang-kangkang dengan luas dan mataku terbeliak-beliak. Mulutku pula ternganga-nganga lalu Ketika suamiku memancutkan benih buntingnya dengan semahu-mahunya ke dalam lubuk rongga dubur ku yang subur itu. Tidak terkira banyaknya dan pekatnya benih suamiku membuak masuk ke dalam simpulan lubang bontotku.
Benih-benih yang amat subur itu meluru dengan laju dan lidahku terjelir-jelir apabila kencing nafsunya yang membuak-buak tanpa terkawal mengenai dasar lubuk bontotku. Dengan keadaan tubuh montok ku tertonggeng dan terkangkang, akhirnya aku terkencing akibat disondol dengan begitu dalam. Pasti suamiku yang sedang memancut itu dapat melihat bagaimana bontot pasangannya terkemut-kemut memancutkan air kencing. Seketika kemudian karpet yang menjadi pengalas persetubuhan kami menjadi lembab dengan kencingku yang montok dan subur itu. Suamiku mungkin geram dengan keadaanku lalu pancutan benihnya semakin deras dan pekat. Membuak-buak keputihan benih bunting meleleh dengan amat pekat sekali ke dalam rongga simpulan bontotku yang subur.
Suamiku terjelepuk sambil menggigil-gigil menahan nikmat pancutan mani yang amat pekat dan banyak keluar dari lubang zakarnya sebentar tadi sambil bontot gemuk ku terkemut-kemut memerah benih bunting yang subur itu.
Bersambung…..
    Siang Yang Hangat Siri 2
Selepas itu aku pun terus masuk kedalam bilik air untuk mencuci tubuhku dan mandi.Tak sampai seminit aku mandi, suamiku sudah tercegat dimuka pintu bilik air yang sengaja aku tidak menutup pintunya. Aku tersenyum memandangnya “masuklah…kita mandi” pelawa ku sambil menuju kearah suamiku lalu menutup pintu. Kami pun mandi bersama sambil bergurau senda didalam bilik air. Kami saling berganti menggosok dan membersihkan badan, suamiku dalam pada itu masih sempat menyusu tetek ku Ketika mandi, kami saling berpelukan hingga mendatangkan berahi ku.Di dalam bilik air aku juga meminta suamiku menjilat pantatku sambil kaki ku aku kangkangkan memijak toilet bowl didalam bilk air kami. Nikmat rasanya dijilat suamiku. Disedut sedutnya bibir pantatku berulang kali. Habis air pantatku yang meleleh dihisapnya.                        
Suamiku mula bercumbu denganku sambil sebelah tangannya memaut bahuku dan sebelah lagi merayap rayap dibahagian dadaku. Aku cuma membiarkan sahaja kelakuan suamiku terhadap tubuhku. Aku terus mengucup bibir panas suamiku dan dia membalas dengan menghisap lidahku dan memainkan lidahnya kedalam mulutku sambil tangannya tak henti henti meramas kedua dua belah tetekku yang besar dan mula tegang itu. Degupan jantungku makin kuat masih dengan apa yang sedang kami lakukan sekarang ni. Tanganku mula meraba raba kearah pangkal paha suamiku mencari cari sesuatu. Aku terus mengenggam zakar suamiku yang keras menegang. Aku terus mengenggam dan meramas ramas dengan penuh geram, agak lama mulut kami bertaut di bibir, sambil tanganku memaut erat leher suamiku. Aku dapat merasakan bibirnya membalas ciuman aku. Apa lagi, aku pun mula menciumnya dengan mesra dan penuh kelembutan dan dia membalas sambil mengeratkan pelukannya. Terasa akan lidahnya dijulurkan, aku menyambut lalu menghisap lidahnya lalu berselang seli aku dan suamiku berhisap lidah. Agak lama kami berkucupan, bertautan bibir dan lidah sambil berpelukan mesra. Kemudian aku meleraikan tautan itu diikuti dengusan yang memberahikan. Kami bertentang mata, tangan masih lagi dilengkarkan, badan masih lagi rapat, nafas makin kencang.. semakin berahi, zakar suamiku makin menegang.
Renungan matanya yang redup itu bagaikan meminta sesuatu, lantas aku halakan sekali lagi bibirku ke bibirnya. Kami saling berkucupan mesra, sesekali ciumannya dilarikan ke arah leherku yang putih itu, dicium, digigit dan dijilatnya batang leherku. Aku menggeliat kegelian bila diperlakukan sedemikian. Suara renggekkan manjaku menerjah ke dalam lubang telinganya. Kepala dan rambutnya, aku ramas dan kupeluk erat bila dadaku dicium dan tetekku diramas. Aku merintih keenakkan yang cukup membangkitkan nafsu. Mulut kami terus bertautan. Aku leraikan ciuman mulut lalu suamiku lantas mencium pangkal tetek ku didada. Suamiku mencium, menjilat seluruh pangkal buah dadaku sambil meramas-ramas. Suara rintihanku makin kuat apabila dia memicit puting tetekku. Aku merangkul erat dan meramas-ramas rambut suamiku. Suamiku mencium dan meramas tetek ku yang putih kemerahan akibat dipicit dan diramasnya. Suamiku terusan mengentel-gentelkan puting tetekku sambil mulut mencium dan menjilat yang sebelah lagi. Suara rengekkan aku menjadi makin manja, makin ghairah. Habis kedua-dua belah tetek ku dijilatnya, dihisap semahunya. Digigit gigit manja putingku dan diikuti rangkulan yang erat darinya kedadaku.Kehangatan tubuhku membangkitkan nafsu ghairah suamiku. Dia terus memeluk erat aku sambil berkucupan mulut. Dadanya terasa hangat bergesel dengan tetekku. Perasaan yang sukar digambar, berpelukan dalam keadaan berbogel, tetekku yang pejal menekan-nekan dadanya ke kiri dan ke kanan mengikut alunan nafsu.
Setelah agak lama berkucupan berpelukan didalam bilik air, kami pun selesai dan keluar. Kami mengeringkan badan dengan tuala dengan suamiku dan aku silih berganti menggelapkan badan kami berdua. Aku memandang sayu melihat suamiku melorotkan tuala yang dipakai dan bertelanjang bulat dihadapanku. Zakarnya yang dah keras menegang dari tadi itu memerlukan sesuatu untuk dijinakkan. Aku ke sisinya lalu aku pun mula meleraikan simpulan kain tualaku dan dengan lembut aku menarik kain itu ke bawah, lalu terus melucutkan terus dari tubuhku. Segitiga emasku yang ditumbuhi rerambut berwarna hitam nipis mesti jilati nya juga. Suamiku usapkan tundun pantatku, yang telah basah dan melekit pada hujung lurah yang subur. Pahaku diraba dan diusap sambil lidahnya kini menjilat dan mencium pusatku. Dan kami terus berbaring diatas katil didalam bilik kami.
Terliuk-lentok tubuh gebu ku diperlakukan begitu. Suami ku kembali mengulum puting tetek ku sambil tangan kanan nya merayap ke arah lembahku lalu mengusap sekitar lembah itu. Segitiga emas milik ku akan diterokai sekejap lagi. Suamiku mula mengusap dan menggosok rekahan bawah lembahku. Terangkat-angkat punggung aku menahan keenakan dan kenikmatan yang sukar digambarkan oleh kata kata. Yang kedengaran hanyalah rintihan dan desisan manja lagi mempesonakan.Pantatku berair dikelilingi bulu-bulu nipis berjaga rapi. Suami ku sentuh lurah pantatku, terangkat tubuh aku menahan keenakan. Dia sentuh lagi dan menggeselkan jari-jari nya melewati lurah itu, suara mengerang mengiringi liuk-lentok tubuhku. Kelentitku dimainkan, suamiku gentelkan hinggakan suara yang aku lepaskan kali ini agak kuat dengan badanku terangkat kekejangan. Terasa basah sangat lurah pantatku waktu tu. Suamiku masih cuba bertahan untuk melayan aksi ku yang cukup menghairahkan dan sekarang aku sudah hampir sampai ke kemuncakku.
Suamiku terus menghempapkan tubuh nya ke atas tubuhku dengan lembut sambil mencium wajahku. Dia geselkan batang zakarnya dengan pantatku. Suamiku terasa nyilu dihujung zakarnya bila bergesel dengan bulu dan air mazi aku yang mula membasahi lurah keramatku. Setelah mendapatkan kedudukan yang selesa, aku pegang zakar suami ku lalu aku halakan ke lubang pantatku. Sebagai seorang isteri yang berpengalaman aku tahu apa yang akan aku lakukan lalu aku membuka dan meluaskan kangkangku sedikit. Setelah berada betul betul di pintu rongga pantatku, aku pun menghalakan batang zakar suamiku ke dalam ruang rongga pantatku secara perlahan-lahan diikuti dengan rengekan kami berdua bersilih ganti. Suamiku menujah masuk perlahan lahan hingga sampai dasar lubang pantatku dan dia membiarkan sekejap bila melihat ku mengerutkan mukaku sambil mengetapkan bibir. Dia terus mencium leher dan mulutku berulang kali. Bila aku agak tenang suamiku mula mendayung, menyorong masuk dan keluar perlahan lahan sambil aku terus mendakap bontot suamiku dengan kedua belah kakiku dan suamiku memeluk erat tubuhku.
Kenikmatan pada waktu itu tidak terkata, begitu nikmatnya ketika dipeluk cumbu rayu suami ku. Memang terasa nikmat ketika suamiku berada diatas tubuh ku sambil aku tak henti henti memuji keenakan bersetubuh bersamanya. Pengalaman aku sebagai isteri yang sudah hampir 5 tahun itu digunakan sepenuhnya untuk melayan suamiku yang sememangnya agak kaku ketika mula mula menyentuh tubuhku masa kami berkahwin dahulu. Suamiku terus melakukan hayunan demi hayunan ke ruang rongga pantatku dengan di iringi suaraku mengerang yang agak kuat sambil itu panorama di bawah cukup indah bila melihatkan batang zakar suamiku keluar masuk dari lubang pantatku disamping bunyi irama yang cukup melekakan. Air mazi aku begitu banyak mula membasahi tilam. Aku memeluk erat tubuh suamiku semasa dia berdayung, punggungnya bergerak atas bawah mengikuti rentak dayungan. Sesekali aku menggoyang-goyangkan punggungku membantu dayungan suamiku, terasa kenikmatan yang tiada tolok bandingnya. Pengalaman aku dalam hubungan seks ini begitu mengasyikkan suamiku dan dia terus melajukan dayungan diiringi dengan suara rengekan aku yang makin kuat sambil suamiku leka melihat ayunan dan gegaran kedua tetek ku yang berayun mengikut rentak.
Aku memejam rapat mataku dan sesekali mengetapkan bibir menahan kenikmatan. Aku mula mengerang dan aku dapat rasa suamiku macam dah nak terpancut keluar, suamiku lajukan lagi hayunannya menujah masuk jauh kedasar rongga pantatku sedalam yang boleh diikuti dengan jeritan ku yang agak nyaring lalu terpancutlah air mani suamiku jauh ke dasar pantatku. Tubuh nya terkulai di atas tubuhku yang mataku masih terpejam rapat dengan mulut yang sedikit terbuka sambil mendengus kesedapan disamping dadaku berombak laju.. Titisan peluh suamiku membasahi kedua belah tetek ku , suamiku berpeluh sehingga meleleh di belakangnya. Batang zakarnya yang dari tadi terendam didalam pantatku semakin lembik akibat muntahan yang padu tadi. Dia mengucup dahiku lalu aku membukakan mata sambil tersenyum memandangnya. Suamiku membalasnya dengan mengucup mesra bibir ku. Suamiku masih terbaring atas tubuhku di atas tilam empuk yang dibasahi dengan air mazi dan peluh. Terasa degupan jantung yang kencang didadaku. Aku memeluk erat tubuh suamiku sambil mengucapkan terima kasih. Aku mencapai kepuasan sambil memuji muji kemampuan suami ku melakukan hubungan seks yang lebih lama. Suamiku minta keizinanku untuk menarik keluar batang zakarnya yang mula lembik. Aku mengangguk setuju dan aku terus baring terlentang kepenatan.Tak sampai 5 minit terbaring, aku bangun duduk dan mula mengusap usap batang zakar suamiku yang lembik dengan kedua belah tanganku, aku bermain main dengan batang zakar suamiku sehingga keras semula sambil tangan kiri suamiku menggentel biji kelentitku yang masih basah. Bila batang zakar suamiku sudah cukup keras menegang, aku bingkas bangun lalu naik keatas tubuhnya sambil perlahan lahan membenamkan batang zakar suamiku ke dalam ruang rongga pantatku. Aku terus menghenjut sambil kedua belah tangan suamiku memegang dan meramas tetek ku. Sesekali aku merapatkan dadaku ke dadanya lalu berkucupan. Suamiku dan aku bertarung lagi dengan suamiku memberi peluang kepada ku untuk berada di atas tubuhnya pula. Dalam tempoh beberapa jam aku bersamanya suamiku sempat memancut 3 kali. Memang suamiku akan terasa cukup puas bersetubuh denganku. Suamiku tersedar bila kawannya menelefonnya untuk mengingatkannya pasal kerjanya pada esok hari. Aku lihat jam didinding sudah menunjukkan pukul 4 petang. Suamiku bingkas bangun dan aku masih terus terbaring kepenatan. Pantatku masih basah dan masih sedikit terbuka, Suamiki mengucup bibirku untuk mengejutkan ku.
Aku terus menukarkan cadar katil bilik ku yang berselerakan dan dibasahi peluh dengan air mazi dan air mani kami. Selepas itu, aku kena menyediakan masakan untuk makan malam kami berdua pula. Jam pula sudah menunjukkan hampir pukul 5 petang. Aku perlu memastikan kami berdua makan untuk mengembalikan tenaga yang hilang setelah kami belayar dan berdayung ke puncak kenikmatan hidup sebagai suami isteri. Malam ini aku akan memberikan surprise lagi pada suamiku yang tercinta.
Bersambung……..
  Siang Yang Hangat Siri 3
Setelah aku selesai menggemaskan bilik, aku pun membersihkan diriku dan bersiap siap untuk memasak.Terlebih dahulu, aku bergaya menggoda ketika memasak. Baju nipis yang singkat dan dengan berseluar dalam g string aku kenakan, untuk membaluti tubuhku yang montok. Tubuhku yang montok dan lentik semakin menyerlahkan punggungku yang sedia tonggek. Kebetulan pula bajunya singkat hingga mendedahkan seluruh bentuk punggungku yang dibaluti seluar dalam g string.
Suamiku menyelinap masuk ke dapur ketika sedang aku memasak dan tiba-tiba berada di hadapan mataku. Ketika itu aku sedang sibuk mengacau masakan di kuali. “baby.. apa baby buat di sini!” jeritku. Tanpa banyak bicara, suamiku menggucup mulutku dan di ramas ramasnya tetek ku. “Sayang, baby geram la kat sayang. Jom kita buat sekali lagi. Berahi la tengok tubuh sayang seksi seperti ini.” Kata suamiku sambil mengurut-urut batang zakarnya yang tidak berseluar. “Sudah, sayang tengah masak ni. Baik bagi siap dulu. Kalau tak, tak makan kita nanti!” jelasku dengan suara manja. “Ok lah?! “Kata suamiku sambil tangannya meramas ramas tetekku yang besar itu. Isi punggung ku yang sendat terbelah memakai g string itu di tampar manja oleh suamiku. Bergegar punggung aku diperlakukan begitu.
Setelah siap memasak, aku menghidangkan masakan ku di meja makan dan kami makan bersama. Selepas itu aku mengemaskan meja makan dan membasuh pinggan mangkuk di sinki dapur. Suamiku kembali ke ruang tamu menonton tv dan aku menurutinya kemudian. Kami menonton tv bersama diatas sofa ruang tamu rumah ku. Kemudian aku mula mengurut gurut batang zakar suamiku yang terdedah kerana dia berbogel disebelahku. Datang rasa begitu geram lantas aku menghisap dan menggulum zakar suamiku yang keras dan tegang itu. Rasa hendak ku gigit gigit kepala zakar suamiku.
Perbuatan ku itu menaikan selera berahi suamiku. Suamiku meminta aku menonggeng. Selepas menyelak g string ku, suamiku terus memasukkan lidahnya dan menjilat ke dalam lubang pantat ku. “Huuu…lubang sayang ni sedap la. Air nya pun sedap.” Kata suamiku sambil terus menjilat jilat pantat ku yang sedang menonggeng. “Kalau sedap, baby jilat la sekali lobang bontot sayang. Gerenti lagi banyak air sayang keluar..” kata ku sambil memerhati ke belakang ketika aku di jilati suamiku. Suamiku pun terus bertukar haluan. Kini lubang punggung ku menjadi sasaran. Di jilat jilatnya simpulan pintu lubang punggung ku.
“Gelilah baby. Sedap lah…Sedaplah baby jilat bontot sayang. Sedap sangat lah rasanya.” Kata ku. Tetek aku yang besar sarat membuai-buai di dalam baju yang kupakai. Aku tahu, suamiku memang suka sangat melihat aku berpakaian begini. Suamiku terus menjilat dan menyedut lurah lubang pantatku hingga ke lubang punggungku semahu hatinya. Baginya, lagi cepat dia puaskan aku lagi cepatlah kami ke aksi yang seterusnya. Akhirnya, aku pun menggelepar dan memuntahkan air kenikmatanku ke dalam mulut suamiku. Kepala suamiku, aku tekan rapat ke lembah pantatku agar mulutnya dapat menerima air pekat pantatku yang akan masuk ke dalam tekaknya.
Suami ku menerima pancuran padu air nikmatku yang meledak dari lubang pantatku yang berdenyut mengemut kuat. Berteguk-teguk air nikmat ku di telan suamiku. Aku kenikmatan dan puas merasakan betapa bahagianya dapat memancurkan air pantat ku untuk di sedut suamiku yang tersayang. Sementara itu, zakar nya pula sudah semakin tegang. Punggung lebar ku yang tertonggek itu benar-benar memberikan kenikmatan yang tiada tara lagi kepadanya. G string ku yang terselak ke tepi terus di tariknya. Zakarnya yang keras menegang menujah laju ke dalam ruang rongga lembah nikmatku. Punggung aku yang lembut itu bergegar di setiap henjutan suamiku. Suamiku menekan batang zakarnya nya sedalam-dalamnya dan melepaskan bertalu talu air maninya sepuas-puasnya ke dalam dasar lubuk pembiakanku. Terasa panas dasar rongga rahimku dengan hamburan air mani penuh benih suamiku.
“Arghhhh…. Memang sedappppp…… pantat sayang sedapppp….. “ Suamiku merengek kenikmatan memerah air maninya memenuhi ruang rongga pantatku. Akhirnya kami terkapai kepenatan. Dengan tenaga yang masih tinggal kami bangun dan menuju ke bilik tidur. Suamiku menutup suis tv dan lampu di ruang tamu. Kemudian terus mengikuti ku ke dalam bilik dan suamiku terbaring sisiku diatas katil. Aku memeluk suamiku dan memejamkan mata sambil aku susukan suamiku dengan tetek ku yang besar dan pejal. Masing masing melepaskan lelah setelah berjuang di ruang tamu tadi, dalam pada itu suamiku terlena dengan mulutnya masih menyusu di puting tetek ku. Aku juga hanyut terlena menyusukan suamiku.
Dua jam kemudian suamiku terjaga dan mengejutkan aku. Dia meminta aku supaya menggulum batang zakarnya sampai kembali tegang. Aku menurut. Sambil aku menggulum batang zakarnya, aku meramas ramas telurnya silih berganti. Setelah zakarnya kembali keras, aku beralih menelentang. Aku mengangkang dan melebarkan kaki ku. Tundun pantatku yang tembam dan sendat dibaluti secebis kain g string di usapnya. Posisiku yang begitu menambah keberahian suamiku. Perlahan-lahan suamiku melorotkan seluar g string ku menggunakan tangannya. Aku mengangkatkan kedua belah kaki ku ke atas agar mudah untuk suamiku menanggalkan seluar g string ku. Belahan lurah pantatku terus terdedah dengan bulu bulu hitam nipis yang terjaga rapi. Kini aku kelihatan lebih seksi pada pandangan mata suamiku.
Tanpa banyak bicara, suamiku terus menghisap kelentit dan menjilat pantat ku hingga ke lubang punggungku. Lidahnya ditekan sedalam-dalamnya hingga mengeliat ngeliat aku dibuatnya. Hampir 10 minit aku dijilati suamiku. Bertukar tukar aku dijilati antara lubang pantat dan lubang punggungku. Terliuk lentok tubuhku menahan kesedapan dan kenikmatan di jilat suamiku. Aku membantu suamiku untuk memuaskan ku dengan mengangkat punggung ku. Kedua kakiku aku kangkangkan luas supaya suamiku dapat mencapai keseluruhan lembah pantatku dan ku kemutkan lubang punggungku untuk menambah kesedapan.
Suamiku melapik punggungku dengan bantal. Semakin menampakkan benjolan tundunku dan bibir pantat ku terselak mendedahkan lubang dan kelentit pantatku padanya. Suamiku terus memainkan lidahnya di kelentitku, sambil keluar masuk lubang pantatku yang menjadi kesukaannya. Aku melentikkan lagi tubuhku agar lidah suamiku selesa keluar masuk lubang pantat dan punggungku. Aku pula, memang dah tak dapat bertahan lagi. Sekali lagi air pekat nikmatku memancur keluar, kali ini banyak sekali memenuhi mulut suamiku. Suamiku yang mulutnya penuh dengan lendiranku itu meneguk air kenikmatanku itu hingga habis.
Aku benar-benar kepuasan. Lega rasanya mendapat kepuasan yang sebegitu rupa di tangan suamiku yang sedang sarat berahi terhadapku. “Sayang sudah puas ka?” kata suamiku yang sedang enak menjilat pantatku. “arghh..arghhh baby..sedap sangat bii…Tak boleh tahan lagi.” Kataku yang terbaring kenikmatan di atas tilam. Ku lihat batang zakar suamiku telah keras menegang. Zakar suamiku perlu ku puaskan juga. Air mani benihnya harus ku pancutkan supaya suamiku mendapat kepuasan untuk dirinya juga.
“Baby, cepatlah bii…jolok la lubang sayang!”. Aku merayu suamiku dalam aku menikmati betapa sedapnya di jilati lubang pantat dan punggungku. Suamiku hanya mengangguk, mengiyakan segala kata-kataku yang sedang kenikmatan. Berlendir-lendir bibir pantatku yang tembam itu dijilat suamiku. Suamiku kemudian bercelapak di celah kangkangku. Aku merasa sudah tidak sabar-sabar lagi untuk dirodok oleh batang zakar suamiku. Aku mengangkangkan pehaku seluas mungkin untuk dijolok sedalam-dalamnya. Suamiku menghalakan takuk kepala zakarnya yang mengembang-ngembang itu ke celah bibir pantatku dan suamiku merodok lubang pantatku sehingga santak ke pangkal.
Perlahan lahan suamiku menyorong tarik batang zakarnya keluar masuk ke liang rongga pantatku. Aku kenikmatan yang amat sangat apabila merasakan batang zakar suamiku berada di dalam liang rongga pembiakan ku. Aku mengikut irama rentak tubuh suamiku yang mendayung batang zakarnya keluar masuk lubang pantatku. Berdecap decap bunyinya apabila batang zakar suamiku keluar masuk. Aku mengemut gemutkan pantatku untuk mengenggam batang zakar suamiku yang menyelam kedalam dasar pantatku. Terasa kepala takuknya semakin mengembang di dalam dinding rongga pantatku. Menyentuh dinding rahimku membuat aku berasa sangat enak dan nikmat yang tiada tara. Sekali lagi aku menghampiri kemuncak syahwatku.”Laju baby…jolok sayang laju bii..arghh..arghh..sedapnya batang bi..!”. Rayuku dengan suara yang manja. Suamiku dengan bersemangat melajukan dayungan nya pada pantatku.” Sayang nak terkeluar bii…cepat bii..sayang nak terpancut..arghh..arghh..arghh!”. Dengan diiringi erengan suaraku yang panjang. Aku telah mendapat kepuasan ku yang kedua kali. Terlihat kepuasan pada wajah suamiku melihat aku begitu. Badan ku terasa mengejang dan aku menggelepar kepuasan yang tak dapat digambarkan dengan kata kata.
Suamiku masih bertahan mendayungku yang ku rasa penuh dengan kasih sayangnya terhadapku. Air mani benihnya untuk ku masih belum terpancut lagi. Kali ini aku ingin memuaskan suamiku pula. Aku mengarahkannya menukar posisi dengan aku menonggeng di atas tilam. Aku menghalakan lubang punggung ku untuk di jolok suamiku. Suamiku berkata padaku. “Arghh sayang……sedaplah…. “ kata suamiku teruja dengan aksi ku itu. “Baby…baby… jolok kat sini…..cepatlahhh…” rayu ku manja. Rayuan ku menaikan lagi berahi suamiku. Aku rasakan suamiku mula melendirkan lubang
punggung ku dengan menyapu lendiran dari lubang pantatku. Dia juga menjilat jilat simpulan punggungku untuk melincirkan lagi kemasukan batang zakarnya nanti. Aku sudah tak sabar sabar lagi menanti saat itu. Suamiku mengosok batang zakarnya pada simpulan pintu punggung ku dan aku membalasnya dengan mengemut manja batang zakarnya.
Perlahan lahan, suamiku menekan kepala zakarnya, membuka pintu simpulan lubang punggungku. Agak mudah zakar itu memasuki lubang ku itu kerana telah dilincirkan oleh nya tadi. Aku merasa panasnya batang zakar suamiku didalam liang rongga lubang punggungku pula. Kembang kuncup kepala zakar suamiku meneroka ruang rongga punggungku. Suamiku terus menyorong tarik batang zakarnya keluar masuk lubang punggungku. Aku memainkan peranan ku dengan mengembangkan lagi punggungku supaya mudah suamiku melakukan tugasnya. Sesekali ku kemutkan simpulan lubang punggungku untuk memberikan tekanan pada batang zakarnya. “Arghhhh arghhhhh…sedapnya bontot sayang…arghh…baby nak terpancut lah sayang…” raung suamiku sambil terus mencabut zakarnya dari lubang punggungku dan dijolokkan pula ke dalam lubang pantatku. Terus sahaja suamiku melepaskan air maninya nun jauh ke dasar rongga pantatku yang sedang menonggeng itu.
Menggeliat-geliat tubuh ku yang sedang menonggeng itu menerima pancutan panas air mani berbenih suamiku ke dalam dasar lubuk pantatku. Suamiku beria-ia meneran melepaskan seluruh air maninya ke dalam tubuhku. Tubuhku yang montok dan sedang menonggeng itu dirasakannya sungguh memberikan kenikmatan yang luar biasa. Aku membiarkan suamiku memerah air maninya memenuhi dasar lubuk pantatku. Suamiku mencabut zakarnya dari lubang pantatku dan kembali di sumbat ke rongga lubang punggungku. Serentak dengan itu, aku merasakan lubang punggungku menerima pancutan air yang masih agak kuat dan panas hingga jumlahnya tidak tertampung oleh ruang lubang punggungku. “Urghh baby! Pancut dalam bontot sayang gak ye!!!!” Rengek ku padanya sambil kedua tanganku menarik tubuh suamiku agar melekat rapat ke belahan punggungku. Agak penuh ruang lubang punggungku menakung air mani suamiku yang dilepaskan jauh ke dalam dasar rongga punggungku. Selepas habis air maninya kuperah keluar ke dalam lubang punggungku, suamiku pun mencabut zakarnya dari simpulan lubang punnggungku. Rasanya ternganga luas lubang bontotku di ketika itu.
“Suka Baby…. “ kataku pada suamiku. “Suka lah Sayang…Baby puas….”. Kata suamiku dengan penuh kepuasan terpancar di wajahnya. Kami berdua terus terbaring, telentang kepenatan bercampur kepuasan. Aku mahu suamiku menikmati kepuasan yang hakiki. Aku tidak rela suamiku mencari cinta dari yang lain. Aku rela melakukan apa saja asalkan suamiku sehidup semati denganku. Aku cintakan suamiku, lelaki yang telah melafazkan akad menjadi suamiku yang sah. Suamiku menikmati hisapan dan kuluman ku penuh nikmat. Tidak mungkin dia mencari yang lain. Apa lagi yang dicari dari seorang wanita? Semuanya ada pada aku. Segala keperluan nafsunya yang tak kunjung padam, mampu di beri olehku. Cakap sahaja nak macam mana, semua aku rela. Segenap sudut tubuh ku adalah miliknya. Aku rela mati demi suamiku dan setiap masa aku rela memperhambakan tubuhku kepadanya.
Mataku terpejam rapat, membayangkan seolah zakar suamiku yang dicintai itu berada di dalam pantatku selama-lamanya. Aku rela menyerahkan segala-galanya demi cinta kepada lelaki yang sah menjadi suamiku. Demi cintanya dan demi kepuasan batinnya, aku tidak pernah kegersangan sejak kami bersama. Kami pun terlena hingga lah pagi esok.
 Bersambung…..
        Siang Yang Hangat Siri 4
Pagi itu, selepas aku dan suamiku selesai mandi, suamiku dan aku bersiap siap memakai pakaian dan suamiku lantas menunggu aku dengan motosikalnya di bahagian depan rumah kami. Pagi itu aku bertudung putih, memakai kemeja putih dan seluar yang berkain lembut. Dengan wangian yang aku pasti menaikkan nafsu syahwat suamiku, aku cuba mempesonakan suamiku. Tanpa banyak bicara, aku terus membonceng motosikal bersama suamiku dan kami terus ke sebuah gerai mamak untuk menikmati sarapan pagi. Selesai sarapan aku bertanya kepada suamiku, “Hari ni Baby tak kerja kan, ada planning nak keluar kemana-mana tak?” “Tak ada, rasa-rasanya kita lepak kat rumah je, Sayang ada nak ke mana-mana tak?” Soal suamiku semula kepadaku. “Tak ada juga, tak taulah apa yang nak dibuat hari ni.” Aku seolah merungut. “Kalau macam tu, lepak kat rumah je lah.” Suamiku membalas rungutanku. “Balik rumah pun tak ada apa yang nak dibuat.” Walaupun aku seolah olah merungut, namun jawapan suamiku benar-benar menggembirakan aku zahir dan batin. Selesai membayar harga sarapan, kami pun terus pulang ke rumah. Waktu ketika itu lebih kurang pukul 9 pagi dan cuaca masih lagi sejuk sebab malam tadi hujan sangat lebat. Sampai ke rumah, aku terus mengajak suamiku ke bilik untuk berbaring. Ketika itu jiran jiran kami yang lain mungkin sudah keluar ke tempat kerja mereka. Mungkin juga melakukan urusan urusan mereka sendiri. Suasana perumahan yang kami tinggal itu agak sunyi pada ketika itu. Suamiku seperti biasa saja aku lihat, tak ada rasa teruja atau reaksi yang ketara dari raut wajahnya. Biasa biasa sahaja. Aku pulak dari tadi tak senang duduk rasanya dari aku membonceng motosikal bersama nya, sebab lembah pantatku mula mengemut-ngemut dan cairan nikmatku mula membasahi seluar dalamku menandakan bahawa ianya tengah berselera untuk mencari pendayungnya. “Pandai sayang kemas bilik, macam bilik orang baru kahwin.” Komen suamiku setelah melihat bilik tidur kami tersusun kemas dengan set bilik tidur murah yang aku beli setahun yang lepas. Segala peralatan audio, tv dan peti ais aku letakkan dalam bilik sebab bilik kami agak besar dan selesa. Disebabkan bilik kami adalah bilik tidur utama, maka bilik air juga ada terdapat di dalam bilik. Aku duduk di tepi katil dan aku terus memasang siaran tv. Suamiku memohon kepadaku untuk ke tandas sebentar bagi melepaskan hajatnya. Aku hanya tersenyum seraya mengangguk. Suamiku menanggalkan seluarnya dan mengenakan tuala mandi ke badan. Sementara itu aku sempat menjeling-jeling ke arah nya semasa dia menanggalkan seluarnya.
Ketika suamiku keluar dari bilik air, aku duduk bersimpuh di atas katil sambil membaca surat khabar yang suamiku beli tadi dengan kain tudungku telah kubuka. Aku mahukan suamiku terpesona dengan keadaanku yang tanpa tudung itu di depan matanya. Aku mempunyai rambut yang agak cantik, lebat, hitam dan lurus serta panjangnya hanya separas bahu sahaja. Dengan keadaan sedang bersimpuh itu, aku pastikan suamiku dapat melihat sebuah pemandangan indah daripada kecantikan dan keghairahan rupa tubuh badanku yang kupamerkan kepadanya. Indah…memang indah, memang indah pada pagi itu. Suamiku seperti terpaku seketika menatapi keindahan tersebut, pasti aku dapat mempersonakan matanya. “Kenapa baby pandang sayang macam tu, ada apa yang tak kena ke?” Soalku tersenyum sambil menyelak sedikit rambutku. Aku cuba menggoda suamiku. “Tak ada apa yang tak kena. Cuma sayang nampak mengancam dan menggoda sangat pagi ni.” Aku tertawa kecil mendengarkan jawapannya. Suamiku mengambil seluar dalam g string ku yang terletak di dalam laci almari. Dia menyarungkan seluar dalam g stringku, memang aku gemar suamiku memakai seluar dalam milik ku. Nampak seksi padaku. Suamiku tersenyum kepada aku. Manis sungguh senyuman nya kurasakan. Senyuman yang aku bayangkan seolah-olah mengharapkan sesuatu daripada aku. Kemudian, aku duduk bersebelahan suamiku di atas katil. Di atas katil, aku bersila dan dengan sengaja aku menggeselkan peha aku sedikit ke tepi pehanya. Suamiku hanya menjeling tersenyum kepada aku dan tiada sebarang bantahan daripadanya atas perbuatan aku itu. Kini dengan kedudukan aku yang betul-betul merapati suamiku bagi membolehkan nya dapat menghidu bau aroma tubuh badanku yang harum dan akan menggoda nafsu jantannya. Rasa-rasanya seperti mahu saja aku menerkam dan menggomol tubuh suamiku ketika itu juga. Tetapi aku ni bukan jenis gopoh dan gelojoh. Aku lebih suka menikmati seks secara perlahan-lahan sebab aku mahu suamiku turut sama menikmati permainan seks kami, namun teknik dan gaya, aku suka yang berbagai-bagai. Aku tak suka yang ganas-ganas sangat sebab aku rasa tak puas, lagipun kalau aku buat cara itu, cepat sangat air nikmat suamiku terpancut. Jadi, biar lambat asal nikmat.
Kecantikan, kehalusan dan keghairahan tubuh serta wajahku betul-betul berada dekat di depan mata suamiku. Secara otomatiknya, pasti batang zakarnya memacak tegak. Aku berhenti membaca akhbar dan kulipat serta diletakkan di atas meja kecil yang terletak bersebelahan katil. Suamiku tetap tersenyum kepadaku seraya aku bersuara manja, “Kita baring kat sini lama sikit ye baby, hilangkan rasa bosan sayang, borak-borak dengan sayang.” Suamiku tersenyum menerima ajakanku yang kini semakin menggoda dan sememangnya inilah apa yang aku hajatkan dari suamiku. Kami berbual seketika tentang hal-hal lain, suamiku dan aku saling berhadapan antara satu sama lain. Sambil berbual mata suamiku tak henti-henti menjeling ke bahagian tetekku kerana butang kemejaku yang di atas ku buka. Sebahagian dadaku yang terdedah itu mempamerkan kelembutan dan kehalusan kulit ku yang akan membuatkan suamiku resah gelisah menahan gelora nafsunya. Tambahan pula kemeja putih yang ku pakai agak nipis dan jarang. Jadinya, suamiku dapat melihat akan warna bra yang dipakai di atas kain kemejaku. Suamiku sedar akan perbuatan aku itu dan aku sengaja membiarkan dia terus menikmati keindahanku. Seketika kemudian aku mengeliatkan sedikit badanku kerana kelenguhan. “Letih la rasanya baby, lenguh-lenguh je rasa badan ni.” Aku mengomel sedikit. “Sayang nak Baby picit badan Sayang ke? Boleh kurangkan sikit lenguh-lenguh tu.” Tawar suamiku kepadaku, mula membuat perancangan. “Boleh juga kalau Baby pandai memicit. Tapi hati-hati ye, jangan silap picit.” Aku menerima tawarannya sambil menjeling menggoda kepadanya. “Ala …… kalau silap sikit-sikit tu apa salahnya. Bukannya sakit, sedap.” Sambung suamiku yang mula menggunakan ayat nakal. Aku tertawa kecil sambil mencubit peha suamiku. Cubitan sedap dariku kepadanya. Dia meminta supaya aku memusingkan badan supaya mudah untuknya memicit badanku. Aku mengikut arahan suamiku sambil suamiku mengangkangkan kaki supaya aku duduk di celah kelengkangan nya. Aku faham dengan kedudukannya lalu aku  terus sahaja duduk membelakangi betul-betul rapat dengannya dan kini batang zakar suamiku yang keras dari tadi berada betul-betul tepat dengan alur punggungku dan sudah mula bersentuhan.
Aku dapat merasakan batang zakar suamiku sedang betul-betul tegang, tetapi aku langsung tidak mengelak untuk menjauhkan kedudukanku daripada suamiku. “Ini sudah baik.” Bisik hati kecil aku. Kemudian suamiku mula memicit-micit lembut bahu ku. Dalam keadaan yang seperti itu aku dapat merasa, pasti suamiku dengan jelas dapat melihat tengkukku yang putih bersih dan gebu. Rambutku yang tersisir rapi dan ditambah pula kewangian semerbak rambut dan tubuhku pasti membuatkan suamiku khayal. Aku memejamkan mataku menikmati picitan jari-jari kasar suamiku. Aku menggoda suamiku supaya aku nampak benar-benar cantik dalam keadaan itu. Dari belakang, suamiku cuba menjengok ke bahagian dadaku dan suamiku pastinya dapat melihat lebih sedikit daripada yang dia lihat tadi. Lurah tetek dan sebahagian bra ku yang berwarna putih itu terlihat dengan jelas olehnya. Pasti suamiku semakin tidak keruan jadinya. “Aik, tengok apa tu?” Soalku tersenyum manja dengan apa yang suamiku buat. Suamiku buat buat terkejut sambil cuma tersenyum sahaja. Namun aku terus membiarkan sahaja keadaan itu tanpa membetulkan bajuku dan mataku terus terpejam menikmati picitan-picitan suamiku. Tiada kata-kata yang terkeluar dari mulut kami berdua selama suamiku memicit-micit bahu dan perlahan-lahan terus ke bahagian pinggangku, hanya kedengaran hembusan-hembusan nafas yang seragam dariku. Beberapa minit kemudian suamiku berkata kepadaku, “OK ke Sayang, dah cukup ke belum?” “OK la Baby, sedap juga picitan Baby ye. Khayal jadinya Sayang. Sayang nak berehat sekejap macam ni boleh ke Baby?” Jawabku sambil terus menyandarkan badanku ke arahnya tanpa menunggu jawapan daripadanya. Suamiku terkesima dengan tindakanku tapi pasti dia sudah cukup bersedia untuk menerima dan mencipta segala kemungkinan, membiarkan sahaja keadaan itu berlaku. Kelembutan dan kegebuan tubuh badanku, suamiku nikmati walaupun hanya dari luaran sahaja. Kini kepala suamiku sudah berada betul-betul bersebelahan kepalaku. Suamiku gerakkan sedikit kepalanya sehingga pipi kami berdua sedikit bertemu dan dagunya mula mencecah bahuku. Tiada sebarang tindakbalas daripada aku yang terus memejamkan mataku dan kini aku rasa sudah mula menikmati keadaan ini, mungkin secara sengaja suamiku juga mencarinya. Namun suamiku tetap bersabar, tidak mahu tergopoh-gopoh menggunakan peluang yang dia ada, masa masih panjang. Suamiku mengelus-ngelus kedua-dua lenganku yang putih gebu padanya dan seterusnya turun hingga ke jari-jemariku. Suamiku terus menggenggam jari-jemariku dan tiada sebarang bantahan dariku. Suamiku lepaskan tangan kiri nya dari menggenggam jari-jemari ku sambil terus memeluk tubuhku dengan mesra. Aku membiarkan perlakuan suamiku berterusan. Suamiku semakin berani dan dalam hatinya pasti merasakan bahawa kini aku sudah berada di dalam sepenuh genggamannya. Pelukan dan genggaman suamiku semakin erat serta kini bibir suamiku mula memberikan ciuman pertama kepada pipi gebuku dalam keadaan aku masih lagi membelakanginya seperti mula tadi. Aku masih terus memejamkan mataku sambil sedikit mendesah kenikmatan dan genggaman tangan suamiku tadi mula mendapat tindak balas dariku. Suamiku memberikan lagi ciuman kepada pipiku. Desahan ku kuat sedikit daripada tadi sambil diiringi rengekan manjaku. Suamiku dan aku sudah mula menikmati permainan ini. “Auw….” Aku menjerit kecil akibat genggaman geram jari tangan suamiku yang sedikit kuat menggenggam jari-jemari halus dan runcingku. “Jangan kuat sangat…..sakit. Perlahan-lahan sikit ye baby, banyak lagi masa.” Aku merayu dalam rengekan ku yang semakin manja. Lubang pantatku sudah semakin berlendir ditambah pula dengan suara manjanya kepadaku. “Maaf Sayang, geram sangat… tak tahan.” Jawab suamiku perlahan sambil disambut dengan senyuman manis dariku. Dari gaya dan kataku tadi menandakan bahawa aku kini sudah mula memberikan respon di atas perlakuan suamiku dan dia sudah mendapat kelulusan daripadaku untuk meneruskan adegan-adegan yang seterusnya. Suamiku mula mencium lembut tengkuk ku sambil melepaskan genggaman jari jemari kami berdua dan seterusnya tangan kanan suamiku mula mendaki sedikit ke atas. Ciumannya ke tengkukku, dia teruskan perlahan-lahan dan sesekali suamiku selangi dengan jilatan lidahnya. “Umphhhh …… Arghhhhh…….” Desahan dan erangan manja ku semakin ketara dan turun naik nafasku sudah tidak berapa teratur lagi.Tangan kanan suamiku mula merayap ke bahagian tetek kanan ku. Suamiku mengusap-ngusap lembut tetek ku dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Agak lama usapan itu suamiku lakukan, dia mula meramas mesra kedua-dua tetek dari luar bajuku sambil tangan kiri nya masih lagi merangkul mantap tubuh ku. Tengkuk dan leher di bahagian kanan ku habis dibasahi dengan air liurnya ketika itu.Tetek aku yang selama ini selalu suamiku uli, masih tetap segar, tetap mengkal, tetap kenyal seperti mana dulu. Tidak keterlaluan aku katakan bahawa tetek ku lah antara asetku yang menjadi kegilaan suamiku. Batang zakar suamiku yang masih lagi keras menegang seperti tadi terasa menyucuk-nyucuk ke arah alur punggungku. Tangan kiri suamiku mula melepaskan rangkulan nya ke arah tubuhku sambil tercari-cari butang baju aku. Suamiku mengalihkan kepala nya ke bahagian kiri kepala ku pula untuk bermain-main di tengkuk dan leher ku. Aku menyelak rambutku yang menutupi sebahagian kiri wajahku dan sekaligus memberi petanda kepada suamiku bahawa aku sudah merelakan 80 peratus tubuhku dinikmati. Desahan dan erangan manjaku tiada putusnya lagi. Aku sudah berada separuh daripada alam kenikmatan seks. Sambil menjilat diselangi menciumi leher, tengkuk dan pipiku, tangan kiri suamiku kini aktif membuka satu persatu butang bajuku sehingga bahagian depan dadaku sudah habis terdedah. Kini, yang menutupi tubuhku hanyalah bra ku sahaja, secara tak langsung menambahkan lagi keghairahan nafsu syahwat suamiku. Kedua-dua tangan nya menyeluk dari bahagian bawah bra ku untuk dia merasai kehangatan tetek ku tanpa sebarang lapisan. Erangan dan desahan aku semakin kuat apabila kulit tangan suamiku sudah bersentuhan dengan kulit tetek ku. Kekenyalan dan kemengkalan tetek ku  membuatkan suamiku tidak jemu-jemu meramas-ramasnya. Kedua-dua tangan ku sudah mengejang kuat dengan jari-jemariku meramas-ramas peha suamiku. Dalam meramas-ramas, suamiku gunakan ibu jari dan jari tengah kedua-dua tangan nya untuk menggentel-gentel kedua-dua puting tetekku perlahan-lahan. Sesekali, aku mengelinjangkan badanku diiringi dengan erangan yang sedikit kuat. Aku menggerakkan sedikit badan ku ke hadapan sambil tangan suamiku terus membuka baju kemejaku yang mana butangnya sudah sedia suamiku tanggalkan tadi. Aku memimpin kedua tangan suamiku ke bahagian belakang badanku dan dituju terus ke kancing bra. Aku mahu suamiku membukakan kancing bra ku. Erotik sungguh keadaan kami berdua ketika itu. Suamiku lurutkan tali bra yang tersangkut di bahuku perlahan-lahan dan seterusnya dia menarik terus bra dari menutupi tetek ku. Suamiku campakkan bra dan baju ku ke meja kecil di tepi katil sambil dia sendiri menanggalkan baju nya. Kini tubuh kami berdua sudah tidak ditutupi apa-apa lagi bermula dari bahagian pinggang ke atas. Tangan nya mengelus perlahan-lahan bahagian belakang tubuhku yang putih bersih serta halus kulitnya itu. Kemudian aku menyandarkan kembali tubuhku ke arah badan suamiku. Aku memalingkan sedikit kepalaku kepada suamiku sambil tersenyum manis. Aku berbisik kepadanya, “Baby…….dari tadi Sayang idamkan saat-saat seperti ini dengan Baby. Teruskan dengan perlahan-lahan ye Baby. Sayang relakan segalanya untuk Baby. Sedap Baby.” Aku membahasakan diriku sebagai Sayang dan suamiku sebagai Baby. “ Sekarang kita berdua dah bersatu, jangan sia-siakan peluang yang ada ni Sayang. Baby dah tak sabar lagi ni sayang.” Balas suamiku semula sambil tangannya mengangkat kedua tanganku dan tangannya diletakkan dibahagian tetek ku semula. Aku mahu tetek ku diramas-ramas oleh suamiku seperti mana yang dia lakukan tadi. Desahan dan erangan ku kembali menguasai suasana bilik kami.
Suamiku membetulkan kedudukanku sambil merebahkan aku di atas katil. Dia duduk di sebelah kanan aku dikala mataku masih terpejam khayal. Suamiku menatap sepuas-puasnya tetek ku yang besar itu dan yang selama ini selalu aku susukannya tiap malam. Kedua-dua tetek segar mekar tergantung megah di dada ku. Masih indah seperti anak dara kepadanya. Sambil itu kedua-dua tangannya masih terus merayap dan meramas-ramas lembut tetek ku. Sesekali rayapan dan ramasan nya diselangi dengan gentelan ke arah puting tetek ku yang merah kehitaman itu. Aku terus mendesah sambil sesekali melentingkan badanku menahan kenikmatan permainan tangan dan jari suamiku. Setelah beberapa minit berkeadaan begitu, tangan kanan suamiku perlahan-lahan turun ke lembah nikmat pantatku. Tundun tembam pantatku yang ditumbuhi bulu bulu nipis berwarna hitam diusap usap dengan tapak tangannya.Tangan kiri nya masih meneruskan aksi-aksi di bahagian tetek ku sementara tangannya sebelah lagi membelai dan menggosok-gosok mesra daerah lembah nikmat ku. Aku seperti tadi, memejamkan mataku sambil mengerang dan mendesah dengan penuh nikmat. Tiada sebarang halangan untuk suamiku meneruskan aksi-aksi yang seterusnya. Suamiku menanggalkan butang dan zip seluar ku dan seterusnya menanggalkan terus seluar yang ku pakai perlahan-lahan. Kini tubuh ku hanya ditutupi dengan seluar dalam yang nipis sahaja. Seluar dalam yang ku pakai telah habis basah dengan lendiran nikmatku. Dia terus mengusap-usap dan membelai-belai mesra bahagian kenikmatanku yang basah itu. Aku terus mengerang manja dengan tangan kanan ku kini sudah mula merayap-rayap di bahagian luar batang zakar suamiku sambil tangan kiriku meramas-ramas kain cadar tilam. Dengan lentingan dan erangan-erangan yang benar-benar mengasyikkan suamiku, aku pasti berada dalam keadaan yang amat menggiurkan suamiku. Kini suamiku menanggalkan pula seluar dalam yang ku pakai.
Maka, dengan cahaya kesiangan yang hanya dilindungi langsir tingkap bilik, suamiku menikmati dengan sejelas-jelasnya tubuh bogel ku. Tubuh bogel ku yang menjadi pujaan dan kecintaannya sudah berada di hadapan mata nya tanpa seurat benang dan dengan penuh kerelaanku, aku sedia untuk diterokai dan dijelajahi sebebasnya oleh suamiku.Tubuhku yang berkulit putih, bersih dan gebu itu membuatkan suamiku terlalu asyik menatapnya dan merayapkan kedua-dua tangannya ke setiap inci tubuhku. Walaupun hakikatnya aku adalah seorang isteri yang beranak empat, namun suamiku tetap katakan aku masih mantap dan sentiasa menaikan nafsunya bila bersama. Malah suamiku memuji aku mengatakan bahawa tubuh badanku tetap menarik perhatiannya walaupun ada wanita lain lalu di depan matanya. Sambil membelai-belai mesra tubuh aku, suamiku masih lagi asyik menatap montok tubuh bogel ku yang mempunyai wajah yang sederhana, berkulit putih lagi halus, tetek dengan putingku agak besar sebab kerap di hisapnya, peha yang besar serta gebu, perut yang sedikit ada tanda-tanda buncit, pinggangku yang sikit berisi dan kemontokan lembah nikmat tundun pantatku yang diselaputi bulu-bulu halus yang mana lurahnya masih ada lagi kemerah-merahan. “Baby, buka la seluar tu. tak best la, bogel sorang-sorang je. Sayang pun nak tengok dan pegang tote Baby”. Aku merengek-rengek meminta dan tersenyum menggodanya. Suamiku lantas terus melondehkan seluar dalam ku yang dipakainya, kini kami berdua sudah bertelanjang bulat. Tiada seurat benang pun lagi yang membataskan penglihatan dan pergerakan kami berdua. Suamiku kembali duduk ke posisi tadi. Aku senyum ke arah nya ambil tangan kananku terus menyambut dan terus mengusap-usap mesra batang zakar suamiku yang sedari tadi sudah terpacak tegak. Kini batang zakarnya yang sedari tadi kelemasan di dalam seluar dalamku yang dipakainya sudah terlepas bebas sambil menanti masa untuk menemui sarungnya sebentar lagi. Pasti batang zakar suamiku benar-benar kesedapan kerana ia kini sedang dibelai dan diusap mesra oleh tangan-tangan halus ku.
“Baby……. Kerasnya tote Baby ni. Kembangnya kepala dia, tegang dan kerasnyaa…” Bisik ku, tersenyum bahagia dan tanganku menggenggam kuat batang zakar suamiku. Suamiku membalas senyumanku dan berkata, “Nanti pantat Sayang mesti suka terima tote Baby ni. Sedap kan? Sedapkan kena jolok ni?”. “Mesti la sedap…Kalau nak sedap lagi kena buat lama-lama ye Baby?” Kata-kataku seolah olah menaruh harapan yang besar kepada suamiku dan aku berharap suamiku tidak mensia-siakan harapan ku yang tinggi menggunung itu. Perlahan-lahan suami ku menindih tubuh ku. Tangan kanan nya dan aku mula merangkul tengkuk masing-masing. Tangan kiri ku pula memeluk pinggang suamiku. Tetek ku, aku lekapkan mesra di bahagian dada suamiku. Dada ku yang berombak kuat itu membuatkan tetek ku menolak-nolak dada suamiku.
Wajah kami saling bertemu kini dan mata kami merenung lembut antara satu sama lain. Aku tersenyum manja. Aku memejamkan mataku sambil mulutku dibiarkan sedikit ternganga. Suamiku merapatkan bibir nya ke bibir ku yang masih bergincu merah menggoda. Perlahan-lahan suamiku menghulurkan lidah nya ke dalam mulut ku. Aku menyambut huluran lidahnya dengan penuh rela sambil terus mengulum-ngulum lidah suamiku. Beberapa ketika kemudian aku sedikit keletihan, aku berhenti mengulum lidah suamiku sementara dia belum menarik lagi lidahnya keluar dari mulutku. Suamiku memainkan lidahnya bebas di dalam mulutku sehingga ianya dapat mencapai lelangitku. Aku lemas dalam kenikmatan sambil tangan kananku masih kuat merangkul tengkuk suamiku. Lama kami dalam keadaan begitu dan sesekali aku menghulurkan lidahku ke dalam mulut suamiku. Kemudian suamiku melepaskan mulut nya dari mulut aku. “Ouhhhhh……” Aku melepaskan keluhan nikmatku. Kini dia arahkan pula lidah dan mulut nya ke bahagian leher dan telinga ku. Ciuman, jilatan dan hisapan silih berganti di lakukan di bahagian tersebut dengan penuh romantik. Aku terus memejamkan mataku dan tidak putus-putus mengerang, merengek dan mendesah penuh ghairah. Turun naik nafas ku kini sudah tidak teratur lagi. Puas di daerah itu, suamiku turunkan badan nya perlahan-lahan dalam keadaan mulut nya masih terus melekap kuat ke bahagian-bahagian tubuh badan ku. Dia berhenti bila sampai di bahagian tetek ku. Perlahan-lahan diramas-ramasnya kedua-dua belah tetek ku sambil dia merenung wajahku. Aku hanya tersenyum memandangnya sambil memejamkan semula mataku. Tangan ku membelai-belai mesra rambut suamiku. Suami mula mencium tetek ku perlahan-lahan bermula dari bahagian pangkal hingga ke puncak yang mana terletak sebuah busut kecil yang bakal suamiku nyonyot dan akan digigit-gigitnya. Ciuman suamiku diteruskan keseluruh bahagian tetek ku kiri dan kanan. Selesai dicium, dia mula menyedut sambil menggigit-gigit perlahan kedua-dua belah daging gebu tetek ku yang benar-benar membahagiakan aku pagi ini. Kedua-dua tangan tanganku meramas kuat kepala dan rambut suamiku sambil badanku , aku angkat-angkat serta mengelinjang. “Arghhhhh….. Umphhhhhh……Baby……” Bunyi erangan dan rengekan manja ku yang tiada berpenghujung. Sampai sahaja mulut suamiku ke puting tetek ku, dia terus mencium-cium, mengulum-ngulum, menyedut-nyedut dan sesekali menggigit-gigit putingku silih berganti, kiri dan kanan. Dia melakukan aksi-aksi itu di bahagian tetek ku dalam jangka masa yang lama sebab mungkin dah terlalu geramkan bahagian ku itu. Aku membiarkan saja perbuatan nya itu kerana aku juga benar-benar menikmatinya. Setelah agak lama suamiku mengerjakan tetek ku dan terlalu banyak bekas-bekas gigitan asmara yang suamiku tinggalkan di tetekku, dia mula menurunkan lagi badannya dalam keadaan merangkak sambil ciuman tetap diteruskan di bahagian perutku, pinggang dan pangkal pehaku. “Urghhhhh…… Arghhhhhhh……… Sedappppppp…….” Aku meneruskan lagi rengekan-rengekanku yang menggodanya, diselangi dengan kegelinjangan tubuh badanku. Sampai di bahagian tundun lembah nikmatku, dia terhenti seketika. Suamiku angkatkan sedikit kedua-dua belah peha ku dan suamiku kini berada di celah kangkang ku. Suamiku memandang ke arah wajah ku dalam keadaan aku yang begitu. Tetek ku yang terpacak tegak di dadaku, membuat wajahnya sedikit terlindung dari renungan ku. Namun suamiku pasti dapat melihat turun naik dadaku menandakan aku khayal di alam kenikmatan sambil mataku masih lagi kupejamkan. Aku mengangkangkan kakiku dengan keadaan kedua-dua pehaku diangkat sedikit tanda memberikan keizinan kepada suamiku untuk melakukan apa sahaja yang mahu dia lakukan. Perlahan-lahan jari-jari tangan kiri nya membelai mesra lurah pantatku sambil tangan kanannya dirayapkan ke bahagian tetek ku. Tangan kanan nya meramas-ramas tetek dan menggentel-gentel puting tetek ku berselang seli. Suamiku mencium mesra lurah pantatku berkali-kali. Kemudian, dijilatnya pula ke seluruh daerah lembah keramat ku dengan lahap dan dia mula menikmati lelehan cairan lendir pantatku. Jilatan dan ciuman suamiku terus bertalu-talu ditujukan ke daerah nikmat ku itu. “Arghhhhhhh………… Urghhhh…Babyy…sedappp…” Erangan suaraku tidak keruan diiringi dengan lentingan-lentingan badanku. Tangan kananku semakin kuat meramas-ramas rambut dan kepala suamiku kala tangan kiriku pula teramas ramas dan ku tepuk-tepuk bantal. Nikmatnya tak terkata.
Aku semakin terangsang diperlakukan seperti itu dan terasa semakin ghairah dengan tindakan suamiku. Penerokaan dan penjelajahan mulut serta lidah suamiku benar-benar menikmatkan aku. Suamiku mencari-cari pula biji kelentitku dengan lidahnya. Sampai tempat yang dituju, dia mula melakukan perkara yang sama seperti yang dia lakukan di lurah nikmat pantatku sebentar tadi. Dalam pada masa yang sama, dia menggunakan jari tengah tangan kiri nya untuk menyucuk lubang nikmat pantatku. Aku tidak menghalang jari suamiku untuk menyucuk ke dalam lubang pantatku. Sambil jari tengahnya itu menyucuk masuk ke dalam lubang pantatku, lidahnya masih terus menjilat-jilat biji kelentitku.
Perlahan-lahan dia memainkan jari nya di dalam lubang nikmatku. Dimasukkan jarinya itu. Aku mengelinjangkan tubuhku lebih tinggi lagi, kedua-dua pehaku terangkat dan mengepit kuat kepala suamiku sementara punggungku turut terangkat tinggi. Suamiku masih lagi meneruskan perbuatan nya tadi dengan penuh minat. Tanganku, aku lepaskan dari kepala suamiku dan kedua-dua tanganku merentap-rentap kuat kain cadar. “Urghhhhhhh………Babyyyy………” Aku menjerit kuat dan jari tangan suamiku yang berada di dalam lubang nikmatku mula merasakan kebasahan lendiran yang banyak dan hangat dariku. Tahulah suamiku bahawa aku kini sudah sampai ke puncak nikmatku. Suamiku tetap terus menjilat dan jarinya dibenamkan ke dalam lubang pantatku. Aku masih mengelinjang seperti tadi tetapi tiada lagi jeritan, cuma yang kedengaran hanyalah nafasku yang sedikit kemengahan. Perlahan-lahan aku menurunkan badanku semula dan melepaskan kepitan pehaku di kepala suamiku. Dia berhenti menjilat, aku mengangkat sedikit kepalaku dan memandang sayu kepadanya sambil bersuara manja, “Baby…… sedapnya Baby jilat.” Suamiku yang sedang bersemangat ketika itu mengangkat sedikit badan aku dan jari tengahnya sudah ditarik keluar dari lubang pantatku. Suamiku mengambil seluar dalam yang aku pakai sebentar tadi dan perlahan-lahan mengelap lembah nikmatku yang dibasahi dengan air kenikmatan yang ku hamburkan tadi. Dia mengangkat semula kakiku dan dilipatkannya ke arah dadaku. Kaki aku dikangkangkan sedikit. Dalam keadaan melutut, suamiku membongkokkan sedikit badannya sementara kedua tangannya menahan pangkal pehaku. Dalam keadaanku seperti itu, dia dapat melihat dengan jelas akan alur dan lubang punggung aku yang terkemut-kemut. Suamiku mula melakukan semula ciuman dan jilatan nya sepertimana yang dia lakukan tadi ke daerah yang sama. Kali ini aksi itu dilakukannya bermula dari simpulan pintu lubang punggung hingga ke biji kelentitku. Lidahnya berulang kali melalui laluan tersebut tanpa sebarang jemu. Lama aku diperlakukan seperti itu. Aku yang sudah melepaskan cairan kenikmatanku tadi kembali mendesah dan mengerang kenikmatan. Daerah kelazatan ku kini kembali basah dengan air liur jilatan suamiku. Beberapa minit kemudian dia memusingkan badanku, ditonggengkan tubuhku ke arahnya. Suamiku menatap tubuh bogel ku dari belakang sambil kedua-dua tangannya meramas-ramas kedua daging punggungku. Aku menyembamkan wajahku ke bantal. Desahan dan eranganku dalam tekupan bantal pasti suamiku dengari. Aku hanyut dalam alam khayalan kenikmatan yang tinggi. Kulitku bermula dari hujung kaki hingga ke tengkuk ku putih dan bersih. Punggungku yang besar lebar sememangnya sedikit tonggek serta gebu. Suamiku memulakan semula kerja-kerja mencium, menjilat dan menggigit tubuh bogel ku yang sangat menggiurkannya dari bahagian tumit kaki kiriku. Perlahan-lahan dia naik ke bahagian belahan daging punggungku dan turun semula hingga ke tumit kaki kananku. Sambil menjilat dan diselangi dengan gigitan asmara yang dia kenakan ke bahagian kaki ku, tangan nya juga turut sama merayap-rayap. Jilatannya naik semula ke bahagian belahan daging punggungku. Bergilir-gilir dari kiri ke kanan dan kanan ke kiri suamiku mengerjakan punggung tonggek ku. Aku terus mengerang dalam tekupan bantal ke wajahku. Dia masih terus meramas-ramas kedua-dua belah daging punggung gebu ku, sambil lidahnya mula menjilat lahap ke alur dan simpulan pintu lubang punggungku.
Puas di situ, dia terus naik ke perlahan-lahan sambil terus menjilat ke seluruh bahagian belakang tubuh ku hingga ke tengkuk. Dia terusan melakukan aksi mencium, menjilat dan menyedut ke seluruh bahagian tengkuk ku sambil kedua-dua tangannya menjalar ke bahagian depan tubuhku, bermain kembali dengan tetek ku. Aku mengangkat sedikit badanku bagi memudahkan suamiku bermain dengan tetekku. Batang zakarnya digesel-geselkan ke bahagian alur punggung ku dan aku benar-benar merasakan nikmatnya. Aku rasa sudah terlalu lama suamiku melakukan adegan-adegan ringan dengan ku, namun dia masih belum merasa jemu melakukannya dan aku juga benar-benar rela serta terangsang dengan permainan suamiku itu kerana aku juga boleh bertahan sebegitu lama untuk membiarkan tubuhku dikerjakan oleh suamiku tanpa belum lagi meminta untuk dilayarkan bahteraku. Kemudian suamiku memusingkan semula tubuhku dan kini kami kembali berdepan dalam keadaan dia masih berada di atas tubuhku. Aku memcelikkan sedikit mataku dan terus tersenyum manja ke arah suamiku. Tanpa sebarang kata, kami mula berkucupan semula dan lidah kami berdua kembali bertarung antara satu sama lain.
Pelukan kami bertambah kuat sambil suamiku menyelitkan batang zakarnya di celah kedua peha dan alur lubang nikmatku. Dia mengangkat turun punggung nya untuk membolehkan biji kelentitku bergesel dengannya. Aku terus mengerang dan mendesah dalam taupan mulut kami berdua. Suamiku merasakan angin dengusan, desahan dan eranganku menerjah masuk ke dalam mulut suamiku. Beberapa ketika dalam keadaan begitu, dia memusingkan posisi kami berdua untuk membolehkan aku berada di atasnya. Dalam pusingan itu, mulut kami masih bertaup rapat seolah-olah tiada seorang pun di antara kami berdua yang mahu melepaskannya. Kemudian, rangkulan tanganku ke tengkuk suamiku dilepaskan. Aku menarik semula lidah dan bibirku dari mulutnya. Aku menghadiahkan suamiku sekuntum senyuman yang akan benar-benar memberahikannya. Kini aku bersedia untuk melakukan tugasanku pula. Perlahan-lahan aku menjilat-jilat leher suamiku sambil rambutku yang wangi itu dibiarkan terurai bermain di wajah suamiku. Perlahan-lahan aku turun dari lehernya ke bahagian dadanya pula. Dalam pergerakan menurun itu, aku menikmatkannya dengan kehangatan tetek ku yang terus-terusan bergesel dengan badan suamiku. Seluruh dadanya ku jilat-jilat dan kucium-cium dengan penuh bernafsu sehingga habis dadanya basah dengan air liurku. Beberapa minit kemudian, aku turun lagi sambil terus menjilat dan mencium ke seluruh badannya sehingga sampai ke daerah batang zakarnya. Aku memandang nya sambil tersenyum manja. Aku yang dalam keadaan menonggeng kini sudah berada betul-betul di celah kangkangan suamiku dengan wajah ku menghadap tepat ke batang zakar suamiku. Tangan kananku perlahan-lahan membelai dan mengelus-ngelus batang zakar suamiku sementara tangan kiriku pula membelai dan mengelus-ngelus dua biji telur kerandutnya. Suamiku pula mengelus-ngelus kedua-dua lenganku. Jari-jari halus dan lentik ku terus-terusan bermain di antara telur dan batang zakarnya itu membuatkan suamiku kegelian dalam kesedapan. Aku sempat memandang kepadanya sambil tersenyum. Suamiku tetap terus menatap tubuhku yang masih menonggeng dengan keadaan punggungku yang jelas terangkat. Perlahan-lahan dengan tangan kanan, aku menggenggam pangkal batang zakar suamiku dan terus mengucup-ngucup kepala batang zakarnya dengan penuh manja. Kemudian kulepaskan genggaman tangan kananku tadi sementara tangan kiriku masih terus bermain-main di bahagian telur kerandutnya. Aku terus mengucup-ngucup ke sekeliling batang zakarnya bermula dari hujung hingga ke pangkalnya berulang-ulang kali. Kemudian kucupan-kucupan itu aku teruskan di bahagian telur kerandutnya pula. Suamiku mengelinjang-ngelinjang kenikmatan sambil tangannya membelai-belai mesra rambutku. Aku naik semula ke bahagian hujung batang zakarnya. Aku mengangakan sedikit mulutku dan perlahan-lahan terus kukulumkan kepala batang zakarnya ke dalam mulutku. Aku biarkan kepala batang zakar suamiku itu terendam seketika di dalam mulutku sambil lidahku menjilat-jilat kepalanya itu diselang selikan dengan nyonyotan dan hisapan-hisapan yang akan menyedapkan suamiku. Hebat layanan ku, suamiku memuji ku dan menikmati akan kehebatan layananku kepadanya.
Setelah beberapa lama dalam keadaan begitu, aku mula menyorong tarik keseluruhan batang zakar suamiku keluar masuk mulutku. Sambil menyorong tarik itu, aku menyelang-selikan dengan nyonyotan dan hisapan-hisapan yang penuh bernafsu sehinggakan kedua-dua belah pipiku cengkung akibat dari perbuatanku itu. Yang lebih istimewa, dalam pada adegan menyorong tarik itu berlaku, tangan kiri ku kembali bermain-main dengan telur kerandutnya. Suamiku bertambah sedap menikmati layanan istimewa ku yang mempraktiskan segala pengalaman yang aku ada selama bernikah dengannya. Lama juga aku menggulum akan batang zakar suamiku. Anehnya suamiku tiada tanda-tanda hendak terpancut lagi walaupun batang zakarnya pasti merasa kegelian dan kesedapan. Mungkin suamiku makan ubat kuat agaknya. Aku terus aktif dengan aksi-aksiku yang kini mula membawa kepada bahagian telur kerandutnya pula. Aksi-aksi menyonyot terus berlaku di bahagian tersebut sambil tangan kanan ku bermain-main di bahagian batang zakarnya. Rambut ku yang terurai jatuh bermain-main di celah kelangkang suamiku. Kesedapan dan kenikmatan yang dia alami ini pasti terlalu hebat dia rasakan. Aku menguasai gelanggang sambil suamiku cuma menahan kenikmatan yang dihadiahkan ku kepada nya. Setelah lama berkeadaan begitu,aku perlahan-lahan merangkak ke atas badan suamiku sambil menggesel-geselkan tetek ku di daerah batang dan telur suamiku. Aku terus menggesel sambil tersenyum kepadaku seraya bertanya manja dan menggoda, “Macamana baby….sedap?” Suamiku membalas senyumanku dan terus menegakkan badannya dan menarik tubuhku supaya aku duduk mengangkang di atas ribaannya. Kami berdua duduk menghadap antara satu sama lain semula. Punggungku yang lembut gebu itu duduk berlapikkan peha nya dan kedua-dua kakiku melingkari di bahagian belakang badannya. Suamiku melihat wajahku cukup ceria dan penuh ghairah. Suami mengucup bibir ku dan kami beraksi dengan permainan lidah sekali lagi. Kemudian dalam keadaan yang sama sambil merangkul pinggangku, dia kembali aktif semula menghisap, menyedut dan menyonyot-nyonyot kedua-dua tetek ku yang masih lagi kenyal dan mengkal seperti mula tadi.
Sambil mulut suamiku aktif di bahagian tetekku, tangan kanan nya kuat merangkul pinggangku sementara jari-jari tangan kirinya bermain-main di lurah punggungku. Aku melentingkan badanku ke belakang sambil kedua tanganku bertahan di kepala lutut suamiku, mengerang-ngerang keenakan. Setelah beberapa lama berkeadaan begitu, suamiku membaringkan aku semula di bahagian tepi katil. Suami ku bertanya kepadaku, “Sayang…. kita belayar sekarang ye.” Aku tersenyum seraya menganggukkan kepalaku tanda besetuju. Suamiku kangkangkan kedua kakiku dengan suamiku menahan kedua-dua kakiku di bahagian pelipatku. Kaki kanannya, dia turunkan ke lantai sementara kaki kirinya pula melutut di atas katil.
Suamiku tidak terus memasukkan batang zakarnya ke dalam sarungnya yang sudah bersedia menerima tikaman darinya. Dia hanya sekadar menggesel-geselkan kepala batang zakarnya ke lurah berair pantatku perlahan-lahan sambil mata nya terus merenung tubuh bogel ku. Aku tersenyum membiarkan renungannya itu. Kemudian perlahan-lahan tangan kanan ku memegang dan mengurut-ngurut batang zakarnya. Tangan kiriku pula terus mengelus-ngelus telur kerandutnya. “Baby..masukkan baby, Sayang dah tak tahan sangat ni……” Rayuku dalam rengekan manja. Sambil tangan kananku membantu, suamiku menekan perlahan-lahan kepala batang zakarnya membuka dan menembusi pintu lubang pantat nikmatku. Aku memejamkan mataku sambil mulutku sedikit terbuka . “Erghhhhh……perlahan sikit baby…..kerasnya baby……” Rengekan keenakan ku kedengaran perlahan menerima kehadiran batang zakar suamiku. Sedikit demi sedikit batang zakar suamiku tenggelam ditelan kedalam rongga pantatku. “Masukkan habis ye baby…..” Aku merayu manja lagi. Tikaman batang zakar suamiku itu, mendatangkan kenikmatan yang amat dirasaiku.
Walaupun kerap kami melakukan hubungan seks tapi kerana penjagaan rapi ku ke atas tubuh badanku, lubang pantatku masih ketat suamiku katakan. Suamiku merasakan kemutan-kemutan lubang pantatku yang sengaja aku lakukan sepanjang batang zakarnya meneroka dan mengembang didalam liang rongga pantatku. Batang zakar suamiku sudah habis tenggelam di telan lubang pantatku. Mataku, aku pejamkan dan turun naik nafasku kembali kencang. Suamiku masih lagi menahan kedua kakiku di celah pelipatku dan perlahan-lahan menyorong tarik batang zakarnya keluar masuk. Sorong tarik yang dia lakukan dengan perlahan-lahan pada mulanya. Cairan dan lendiran yang sudah mula becak di daerah nikmat ku menghasilkan kegelian dan kelancaran kepada batang zakarnya. Dia melajukan sedikit henjutannya namun masih di tahap yang optimum. Suamiku sukakan gerak seperti ini dan aku juga merasa kesedapan dengan kelajuan ini.
Mulutku tidak henti-henti mengerang dan mendesah kenikmatan. Suamiku menatap ke arah kedua-dua tetek ku yang kenyal terbuai-buai mesra dan bebas bersama dengan irama henjutannya. Kedua tanganku, diangkat kejang atas kepalaku sambil ku ramas-ramas bantal. Irama henjutan nya masih tetap sama seperti tadi. Suamiku berhenti menghenjut seketika untuk menolak sedikit kaki ku dan pelipat kakiku dan ditahan oleh pangkal lengannya. Dalam keadaan seperti itu, kedua tangannya bebas untuk menggapai atau merayap di atas tubuhku. Aku memandang sayu ke arah nya ketika itu seraya berkata, “ Mengapa berhenti baby?????” Suamiku tersenyum memandangku yang dilihatnya alam kenikmatanku terganggu seketika. Suamiku kembali menghenjut dalam irama yang sama seperti tadi sambil kedua-dua tangannya yang bebas merayap tadi mula bermain-main dengan kedua-dua tetek ku yang terbuai mesra dan bebas itu. Aku melenting-lentingkan badanku diselangi dengan erangan dan rengekan enak bilamana puting tetekku digentel sambil sorong tarik tetap suamiku teruskan. Dalam keadaan pelayaran itu, aku rasa sudah dua kali aku mencapai klimakku. Lama sungguh kami berdua berkeadaan begitu. Kemudian dia merendahkan sedikit badan dan lengannya lepas daripada menahan kedua kakiku. Kini kepalanya sudah berada betul-betul di hadapan tetekku. Masih tetap terus menghenjut. Aku tidak menegah segala apa yang suamiku lakukan. Aku benar-benar menikmati permainan ini sama juga seperti nya. Sambil menghenjut, mulut suamiku kembali aktif bermain-main dengan kedua-dua tetek ku bersilih ganti dan kedua tangannya pula aktif meramas-ramas tetekku. Aku terus mengerang nikmat sambil kedua tanganku memeluk erat kepalanya dan kedua kakiku pula ku lingkarkan kuat memeluk punggung suamiku.
Setelah beberapa lama belayar dan berdayung, suamiku mula keletihan dan terus merebahkan badannya ke atas tubuhku. Kepalanya disembamkan ke bantal bersebelahan dengan kepalaku yang masih erat memeluk kepalanya. Tangan suamiku merangkul tubuhku dan aksi sorong tarik terhenti seketika. Kami berdua kemengahan, namun pelayaran kami masih belum sampai ke penghujungnya. Suamiku mengangkat kepalanya dan merenung jauh ke sudut mataku yang turut sama merenung ke arahnya. Kami berdua tersenyum keletihan sambil tanganku membelai-belai rambut suamiku. “Sayang boleh bertahan lagi ke?” Soal suamiku kepadaku. “Mestilah boleh baby…selagi baby tak terpancut selagi tu la sayang akan bertahan. Baby letih ke? Nak tukar giliran pulak ke?” Aku menjawab dan menyoal suamiku balik. Suamiku hanya tersenyum sambil mengucup manja bibir ku. Dalam keadaan masih berpelukan dan batang zakarnya masih terbenam jauh ke dalam ruang rongga pantatku, kami berdua berpusing mengubah posisi. Kini aku berada di atasnya pula. Aku mengangkatkan sedikit badanku dan kedua tanganku bertahan di tepi kepala suamiku. Aku tersenyum manja kepadanya sambil aku mula melakukan aksi sorong tarik perlahan-lahan. Rambutku yang terurai jatuh ditambah dengan keserian diwajahku, benar-benar menggoda nafsu syahwat suamiku. Suamiku biarkan aksi-aksi ini dikuasai olehku sambil tangannya meramas-ramas kedua-dua daging punggung besar lebar dan gebuku. Aku memejamkan mataku, tanda aku sedang menikmati akan kesedapan yang diciptaku sendiri. Aksi sorong tarik ku semakin laju sedikit daripada tadi namun masih di tahap sama seperti yang suamiku lakukan tadi. Aku juga mempunyai minat yang sama seperti suamiku. Sekali sekala suamiku menepuk punggungku. “Auwwww…..” Aku menjerit sedap sambil menghentak sedikit kuat ketika batang zakarnya tenggelam hingga ke pangkal. Pelayaran terus berlaku tanpa sebarang rintangan dan suamiku melihatku telah benar-benar selesa dengan tugasku yang diambil alih daripadanya tadi. Matanya merenung tepat ke arah kedua tetekku yang kini terbuai mesra dan bebas. Tidak seperti ketika aku berbaring tadi, kali ini dia lihat kedua-dua tetek aku lebih menarik dalam keadaan yang terbuai seperti itu.
Dalam pada aku aktif menghenjutnya, suamiku alihkan tangan kanannya daripada meramas punggungku ke arah tetek kiriku untuknya aktif meramas di situ pula. Tangan kirinya masih di bahgian punggungku sambil jari-jarinya itu aktif bermain-main di alur dan pintu lubang punggungku. Aku mengeliat keenakan dengan keadaan seperti itu sambil aksi sorong tarik masih tidak dihentikan ku. Sementara tangan kanannya meramas dan menggentel puting tetek ku, suamiku mengangkatkan sedikit kepala untuk mulutnya mencapai pula tetek sebelah kiri ku. Kini lubang pantat, lubang punggung dan kedua-dua tetek ku sedang menerima hebat permainan mulut, jari dan batang zakar suamiku. Aku benar-benar dalam keghairahan dan kenikmatan hingga suamiku dapat mendengar dengan jelas erangan, desahan, rengekan dan dengusan nafasku semakin kuat sementara henjutanku juga semakin laju. “Arghhhhh…….Urgh……Baby……. Sedap………” Aku meraung kuat dan hentakan ku makin kuat ke pangkal batang zakar suamiku. Dia tak mengendahkannya dan tetap terus aktif melakukan aksi-aksi tadi dan aksi sorong tarik ku terhenti seketika. Telur kerandut suamiku basah kehangatan oleh air kenikmatan yang meledak dari lubang pantatku. Aku sudah kepuasan untuk entah yang keberapa kali dan aku rasakan ini adalah klimaks yang paling hebat dirasakanku, sebab itulah aku meraung kuat lebih daripada tadi. Aku meramas-ramas manja rambut suamiku dengan tangan kananku sambil aku terus mencium dahi dan ubun suamiku. Aku benar-benar puas dengan permainan kali ini. Suamiku rebahkan semula kepalanya dan aksi meramasku pun turut sama terhenti. Aku masih bertahan dalam keadaan seperti tadi sambil mataku terus terpejam. Perlahan-lahan aku menggelek-gelekkan punggungku dengan batang zakar suamiku masih terbenam di dalam liang rongga nikmatku. Batang zakar suamiku yang masih belum memuntahkan air mani benihnya dan masih lagi keras seperti mula tadi terasa genting digelek dan dikemut olehku. Kenikmatan dan kehebatan layanan seks seperti ini benar-benar istimewa bagi nya. Dalam keadaan masih menggelek dan mengemut, aku membuka sedikit mataku dan merenung ke arah suamiku sambil tersenyum puas. Suamiku membiarkan aku meneruskan aksi itu kerana dia juga menikmati akan kenikmatannya. Seketika kemudian aku merebahkan badan ku ke atas tubuhnya dan bersuara manja, “ Baby benar-benar hebat.rasa nikmat betul baby…Sayang sayangkan baby……I love you…”. Kami berdua terus berkucup mesra. “Baby belum puas lagi kan?” Aku bertanya kepadanya. “Sayang dah letih sangat la Baby, kita berehat dulu kejap, kemudian sambung semula atau Baby nak Sayang tolong keluarkan untuk Baby.” Aku meneruskan pertanyaan setelah suamiku belum memancutkan air mani penuh benihnya lagi. “Sayang boleh tolong pancutkan ke??”. Soal suamiku . “Untuk Baby mestilah boleh..Baby nak Sayang keluarkan dengan tangan atau dengan mulut?”. Soalku memberikan aku pilihan. “Mestilah keluarkan dengan mulut, kalau boleh pancut pun dalam mulut juga”. Jawab suamiku. Aku tersenyum manja kepadanya sambil mencubit pipinya. “Nakal…”. Kataku pendek sambil perlahan-lahan aku mengangkat badanku dan mengeluarkan batang zakar suamiku daripada liang rongga nikmatku. Aku bangun dan duduk dengan kakiku berlipat di sebelah suamiku sementara dia masih lagi terbaring. Perlahan-lahan aku menggunakan kedua-dua tanganku untuk bermain-main dan mengurut-ngurut batang dan telur zakar suamiku. Dia kegelian dalam kesedapan. Tangan kanan suamiku mengelus-ngelus manja peha ku. Kemudian, perlahan-lahan aku membongkokkan badanku dengan tangan kiriku bertahan di sebelah badan suamiku sementara jari-jemari tangan kiriku mengelus-ngelus telur kerandut suamiku. Aku mengucup-ngucup kepala batang zakar suamiku dengan mesra dan lembut. Kemudian, aku kulumkan kepala batang zakar suamiku ke dalam mulut lalu ku kemam-kemam. Kepala batang zakarnya yang tenggelam di dalam mulutku itu ku jilat-jilat. Suamiku bertambah geli dan kesedapan. Diselangi dengan nyonyotanku, aku mengelus-ngelus telur kerandut suamiku.Tangan kanan suamiku pula asyik meramas-ramas daging punggung gebu ku yang duduk tertonggeng itu sementara tangan kiri nya asyik membelai-belai rambutku yang ku biarkan jatuh dan bermain-main di atas pangkal peha suamiku. Berdecup-decap bunyi nyonyotan ku yang belum ingin melepaskan lagi kepala batang zakar suamiku dari dalam mulutku. Aku kulumkan lagi batang zakarnya jauh ke dalam mulutku. Aku sorong masukkan batang zakar suamiku itu ke dalam mulutku tanpa henti sementara tangan kiriku dialihkan ke pangkal batang zakarnya sambil aku mencekak pangkal batang zakarnya dengan dua jariku sahaja. Suamiku semakin tidak keruan dan teramat asyik dengan aksi-aksi yang tak berhenti itu. Selang beberapa minit kemudian, suamiku tidak dapat bertahan lagi. Suamiku meramas-ramas rambut ku sambil berkata perlahan, “Sayang…….Baby tak tahan lagi. Rasa nak terpancut dah!!!!!!!!!!!”.
Aku berhenti mengulum batang  zakar suamiku dan mengeluarkannya dari dalam mulutku. Kemudian, kulancapkan batang zakarnya dengan tangan kiriku sementara jari-jemari tangan kananku masih lagi bermain-main dengan telur kerandutnya. Aku menghadapkan wajahku di hujung kepala batang zakar suamiku sambal aku terus rancak melancapkan batang zakarnya. Seketika kemudian air mani suamiku yang sudah bersedia untuk keluar mula dipancutkannya. Cruttttt….cruttttttt, air maninya hangat, pekat putih itu berhamburan ke wajahku. Suamiku menikmati kepuasan yang tidak terhingga bersama denganku. Aku sedia menantikan hamburan air mani suamiku, menadah wajahku untuk dibasahi dengan air mani suamiku. Kugenggam kuat batang zakarnya dan kulancapkan batang zakar nya bagi mengeluarkan segala saki baki air mani suamiku.
Kemudian, aku yang masih menghadapkan wajahku di hujung kepala batang zakar suamiku dan menggenggamnya dengan penuh kemanjaan, menyapukan kesemua air mani suamiku yang bertaburan di wajahku dengan kepala batang zakar suamiku. Aku menyapu rata air mani suamiku di seluruh wajahku. Selesai, aku pun bangun seraya tersenyum kepuasan ke arah suamiku.
Suamiku kelihatan tersangat letih dan lesu. Perlahan-lahan aku merebahkan kepalaku di dadanya. Tangan kananku terus mengelus-ngelus batang zakar suamiku sementara dia pula terus membelai rambutku. “Baby, dah terlalu kerap kita buat hubungan seks. Tak sangka baby masih boleh layan sayang sesedap dan sehebat ini. Sayang rasa beruntung sangat sebab dapat layanan seperti ini dari Baby. Kalau boleh Sayang nak terus buat hubungan seks dengan Baby lagi selepas ini. Bolehkan Baby?” Soalku penuh pengharapan dalam kemanjaan. “Sayang pun apa kurangnya. Baby sendiri tak pernah merasa jemu ngan layanan daripada Sayang. Untuk Sayang, Baby sentiasa bersedia untuknya. Lagipun, kita akan terus bersama sampai bila-bila sebab kita pasangan suami isteri.” Balas suamiku pula sambil mencium dahi ku. Sepertimana aku menikmati kepuasan dari permainan ini, begitu juga dengan suamiku. Kami berdua tertidur seketika dan bangun semula pada petang hari. Kemudian kami berdua mandi bersama sambil bertukar-tukar giliran menyabun pasangan masing-masing. Namun tiada perlakuan seks yang berlaku di antara kami berdua pada petang tersebut. Kami berdua keluar untuk makan malam dan seterusnya kami pulang ke rumah.
Bersambung…
   Siang Yang Hangat Siri 5
Sesudah saja kami sampai ke rumah, aku dan suamiku berehat di ruang tamu dan suamiku mengajak supaya kami menonton tv bersama. Aku bergerak masuk ke bilik dahulu dan aku ingin menukar pakaian ku dan mandi dulu. Ku tinggalkan suamiku menonton tv di sofa. Aku menanggalkan tudung labuhku, membuka baju dan seluarku. Dan yang tinggal hanya bra dan g-stringku, menutupi tetek dan lembah nikmatku. Di badan ku pula penuh dengan love bite sejak pagi tadi. Saat bersetubuh pagi tadi bersama suamiku, membuatkan aku masih berasa ghairah.
Setelah melondehkan g string dan membuka bra yang ku pakai. Aku mencapai tuala mandi dan terus masuk ke bilik air. Aku bertinggung di dalam bilik air, maka dengan itu terpancutlah air kuning keemasan dari celah kelentitku. Bibir pantatku terselak sedikit ketika pancuran air itu memancur deras dari lubang kencingku. Lega ku rasa, setelah itu aku membuka air pancuran untuk mandi. Ku gosok gosok kedua belah tetek ku dengan sabun. Aku mencuci celah kangkang dan alur punggung ku dengan cecair pewangi selepas ku sabunkan celahan ku itu. Aku berasa agak terangsang ketika melakukannya. Nafsu syahwat ku tiba tiba menderu naik ketika aku tersentuh biji kelentitku. Setelah selesai membersihkan diri, aku pun menggelap tubuh montok ku dengan tuala hingga kering.
Terbayang di kepalaku, apa yang hendak ku pakai malam ini untuk mempesonakan suamiku. Akhirnya, aku membuat keputusan untuk tidak memakai apa apa. Ku biarkan saja diriku dalam keadaan bertelanjang bulat dan melangkah keluar ke ruang tamu untuk bersama suamiku menonton tv. Aku terus duduk di atas sofa bersebelahan suamiku.
Entah bila, suamiku pun sudah berbogel. Seluar dan bajunya dilempar di sudut tepi sofa yang kami duduki. Sesudah aku melabuhkan punggungku di sebelah suamiku, aku berkata “ Bila Baby nak mandi ni..”. Suamiku membalas” Jap lagi la Sayang..best cerita ni…”. Kami menonton filem ` Transformer` yang ditayangkan di kaca TV. Aku terus mengalihkan kepala ku ke dada suamiku dan tangan kanan ku, ku sangkutkan ke bahunya. Suamiku turut merangkul bahuku dengan tangan kanannya. Sesekali, dia memainkan puting tetek ku dengan jarinya. Aku kegelian dan kesedapan. Tangan kirinya pula mengusap usap tundun pantatku yang membengkak tinggi. Di usap usapnya tundunku yang berbulu nipis dan tercukur rapi.
Aku yang mula merasa nikmat diperlakukan begitu, terus ku genggam batang zakar suamiku dengan tanganku. Ku ramas ramas keras batang zakarnya dan ku urut urut telur kerandutnya. Sesekali, aku mengucup dan menghisap kepala batang zakar suamiku. Batang zakar suamiku mula mengeras dan menegang kerana perlakuan ku itu.
Seketika kemudian, suamiku meminta izinku untuk masuk ke bilik dan mandi untuk membersihkan dirinya. Suamiku bangun meninggalkan aku di sofa ruang tamu. Dia berjalan masuk ke bilik air yang terletak di dalam bilik tidur kami. Geram pula aku melihat suamiku berjalan. Punggungnya yang turun naik ketika berjalan membuatkan nafsu ku mula bergelodak. Lembah nikmat ku yang telah mula di banjiri lendiran nikmatku sejak tadi, mula mengemut kuat. Aku pun menutup suis tv dan lampu, kemudian aku berjalan masuk ke bilik dan berbaring di atas katil. Aku mula terbayangkan batang zakar suamiku menyorong keluar masuk liang rongga pantatku. Aku meramas ramas kedua belah tetek ku dan tangan kiriku mula mengusap usap lembah pantatku yang berair sejak tadi. Jari ku mengentel gentel biji kelentitku dan tetek ku di ramas ramas. Enak sekali rasanya. Aku mula mengangkang luas membayangkan suamiku berada di celah kangkang ku.
Seketika kemudian, suamiku selesai mandi dan dia pun keluar dari pintu bilik mandi dan terpandang kearah ku yang sedang terkangkang di atas katil. “ Ai…basah dah tu Sayang..”. Perlinya padaku.” Basah la Baby…Sayang nak tote Baby tu..!”.Balasku padanya sambil jariku menunjukkan ke arah batang zakar suamiku. Suamiku mengeringkan badannya dengan tuala dan terus berdiri di tepi katil. Aku merangkak ke arahnya dan terus ku kulum batang zakar suamiku yang masih belum keras itu. Ku kulum dan ku hisap hisap dengan lahap batang suamiku itu, telur kerandutnya ku ramas ramas dengan penuh nafsu. Batang zakar suamiku makin mula keras menegang dan terpacak. Kepalanya mula mengembang guncup menahan kulumanku.
Kemudian, aku mengarahkan suamiku untuk berbaring telentang di atas katil. Setelah itu , aku mengangkang kaki ku dan mencangkung atas tubuhnya. Aku memegang kemas batang zakarnya yang telah keras terpacak, kuhalakan ke pintu lubang pantatku dan ku benamkan kedalam ruang rongga pantatku yang telah di banjiri dengan cairan lendiran nikmatku. Aku mula menghenjut turun naik dengan perlahan lahan. Sambil itu, suamiku mula menghisap kedua belah tetek ku. Keadaan itu membuatkan aku menjadi sangat ghairah dan aku mula mengerang dengan kuat. Suamiku meramas, menyedut puting tetek ku manakala punggungku di ramas ramas dengan dengan kuat oleh tangannya. Terasa batang zakarnya yang keras dan tegang di dalam ruang rongga pantatku menyucuk yucuk dan menyentuh dinding rahimku. Nikmat yang teramat sangat aku rasai.
Aku mula melajukan rentak dayunganku menghenjut turun naik punggungku. Air nikmatku membuak dengan banyak, menyelaputi segenap inci batang zakar suamiku. Suamiku masih lagi meramas ramas belahan daging punggungku, jarinya di mainkan di sekitar simpulan pintu lubang punggungku. Mulutnya tak henti menghisap dan menyedut puting tetek ku bersilih ganti kanan dan kiri. Aku telah menghampiri ke puncak syahwatku. Desahan nafas, raungan dan rengekan ku mula memenuhi ruangan bilik tidur kami.
Setelah beberapa ketika, aku semakin kasar menggelek dan menghenjut batang zakar suamiku yang tenggelam di telan liang rongga pantatku. Aku merasa satu perasaan yang tak dapat digambarkan. Tubuhku mula mengelinjang gelinjang dan seterusnya ku rasakan satu hamburan cairan yang panas memenuhi ruang rongga pantatku. Meleleh dengan banyak membasahi tundun suamiku dan berlendir batang zakar suamiku diselaputi air kenikmatanku.
Aku menarik nafas panjang dan henjutan ku terhenti. Aku merebahkan tubuhku ke atas tubuh suamiku.” Sayang pancut dah ke..”. tanya suamiku. “ Arr ah Baby..Sayang tak tahan dah..”. Jawabku sambil tersenyum kepadanya. Suamiku memainkan rambut di kepalaku di kala aku dalam keadaan begitu. Sebalah tangannya lagi meramas ramas isi daging punggungku. Kami berehat sekejap setelah aku mencapai puncak nikmat ku dengan batang zakarnya masih terpacak di dalam ruang rongga pantatku. Kembang kuncup ku rasa kepala batang zakar suamiku di dalam liang rongga pantatku.
Aku ingin disetubuhi lagi. Aku mengangkat tubuhku dan mencabut keluar batang zakar suamiku dari dalam lubang pantatku, serentak itu air nikmatku meleleh keluar dengan banyak dan membasahi cadar tilam. Aku terus menonggeng dan meminta suamiku untuk menjolok batang zakarnya kembali tetapi suamiku hanya tersenyum dan mula menjilat lurah pantat dan punggungku. Kesedapan lurah pantat dan punggungku dijilat membuatkan aku mengerang kembali. Desahan ku, rengekan manjaku , erangan ku kembali bergema. Suamiku terus menjilat lurah pantatku dengan rakus. Di telan dan di sedutnya semua lelehan cairan dari lubang pantatku.” Sedap Baby air Sayang..”.Aku bertanya. “ Sedap la Sayang..”. Balas suamiku. Bahagia nya kurasakan apabila suamiku amat menyukai lelehan air nikmatku. Berlendir lendir mulutnya ku lihat menjilat lurah dan lubang pantatku yang telah di banjiri tadi. Suamiku masih belakang tonggekkanku.Terus mengerjakan lurah dan lembah pantatku di situ. Dia menjolok jolok simpulan lubang punggungku untuk membuka pintu lubang punggungku dengan jarinya. Aku menikmati kelakuan suamiku itu dengan penuh ghairah dan berahi sekali.
Setelah seluruh pantat dan punggungku basah dan licin, suamiku hentikan jilatannya. Kemudian dengan perlahan, memegang batang zakarnya kea rah pintu lubang pantatku lalu menujah batang zakarnya masuk ke dalam rongga lubang pantatku. Aku menerima rodokan batang zakar suamiku dengan mula mengemut gemut kan lubang pantat dan punggungku. Suamiku mula mendayung dan aku mengemut batang zakarnya yang di telan rongga lubang pantatku untuk memberi nikmat kepada kami berdua. Aku memejamkan mata menikmati dan menikmati aksi suamiku pula. Berdecap decap bunyi pantatku apabila batang zakar suamiku keluar masuk rongga liang nikmatku. Ku lihat wajah suamiku menahan kesedapan ketika itu. Ruang rongga ku yang di banjiri air nikmatku sebentar tadi kembali mencurah turun.
“Arghhh…Uhhh..Ahh..sedapnya Baby..sedapnya tote Baby..”. Aku mengerang kesedapan apabila suamiku menujah lubang pantatku seperti itu. Suamiku pandai memainkan peranannya. Pantatku didayung nya berselang seli laju perlahan. Dia pandai memancing nafsuku dan faham maksud tubuhku. Selang beberapa minit suamiku mendayung ku dengan cara itu, aku sekali lagi menghampiri puncak kenikmatanku.”Argh..Baby..”. Serentak dengan erangan panjangku, air nikmatku membuak sekali lagi. Aku kepuasan lagi malam ini.
“Hangatnya air Sayang..banyak keluar ni..”. Suamiku bersuara dengan batang zakarnya masih mengembang nguncup di dalam rongga lubang pantatku. Keras padu dan panas ku rasakan batang zakar suamiku di terbenam dalam ruang rongga ku itu. Batang itu yang kerap dan selalu memuaskan kehendak nafsuku. Suamiku kembali mendayungku dengan perlahan dan mengikut irama tubuhku yang mengeliang liut. Jarinya pula dimain mainkan pula di simpulan lubang punggungku. Aku kegelian bercampur kesedapan. Ku goyang goyangkan punggungku untuk menambah kesedapan. Sekali sekala, suamiku menampar nampar belahan daging punggungku. Merah merah daging punggungku di tamparnya.”Baby..jolok la lubang bontot Sayang pulak..”. Aku mencadangkan kepada suamiku, kerana ku lihat reaksinya yang masih belum mahu memancutkan air mani penuh benihnya itu.
Suamiku mengangguk dan tersenyum padaku sambil mula mengubah kedudukan nya sedikit. Aku menonggekkan lagi punggungku untuk memudahkan suamiku menerobos lubang punggungku. Wajahku ku sembamkan ke bantal. Punggungku sudah di tinggikan padanya. Suamiku mencabut batang zakarnya dari dalam lubang pantatku. Dia terus menjilat jilat simpulan di pintu lubang punggungku sekali lagi. Aku kegelian yang amat sangat tapi sedap. Suamiku terusan meneroka simpulan pintu lubang punggungku dengan lidahnya.Sesekali dia menjolokkan jarinya ke dalam lubang punggungku untuk melincirkan kemasukan batang zakarnya nanti. Aku bersedia menanti aksi suamiku seterusnya.
Selepas dari itu, apabila daerah punggungku mula basah dan licin, suamiku berlutut dan menghalakan kepala batang zakarnya kearah simpul pintu lubang punggungku. Di gesel geselnya kepala batang zakarnya disitu. Aku yang mendesah desah nafasku mula tak sabar menantikannya.”Baby..cepatlah Bi..jolok la tote Bi..”. “Sabar yer Sayang..sikit lagi..”. Suamiku membalas dengan suara manjanya. Suamiku dengan perlahan menekan kepala batang zakarnya membuka simpulan pintu lubang punggungku. Ku kemut kemutkan sedikit dan ku kembangkan lubang punggungku. Perlahan lahan, kembangan dan kemutan lubang punggungku menelan sikit demi sikit batang zakar suamiku meneroka rongga punggungku pula. Akhirnya, suamiku menekan santak hingga ke pangkal. Tundunnya bersatu dengan daging punggungku. Telur kerandutnya mengenai lurah pantatku.”Arghh..Baby..”. Aku mengerang. Suamiku juga mendesah kuat tanda kesedapannya meneroka rongga lubang punggungku. Suamiku rendamkan sekejap batang zakarnya didalam rongga lubang punggungku. Terasa kehangatan batang zakarnya yang berada disepanjang rongga lubang punggungku. Ku kemut kemutkan batang zakar suamiku dengan lembut. ”Arghh..sedapnya Sayang..”. Suamiku pula mengerang kesedapan di kemut lubang punggungku.
“Sedap Baby?.bontot Sayang..henjut la Baby”. Aku mendayu manja. Suamiku terus menyorong tarik keluar masuk batang zakarnya. Kali ini di lubang punggungku pula. Seperti tadi, suamiku mendayung lubang punggungku dengan rentak yang bertukar tukar laju dan perlahan. Aku mengoyang goyangkan punggungku untuk menikmatkan lagi permainan kami. Suara kami kenikmatan berdayung menyelubungi suasana ruang bilik tidur kami.
Suamiku terus mendayungku dengan aksi itu, dia mengubah sorongan batang zakarnya berselang seli dengan lubang pantatku juga. Kedua dua lubang kenikmatan ku dapat di capai dengan mudah oleh batang zakarnya disebabkan kedudukan lubang ku itu berdekatan. Sekejap atas, sekejap bawah. Aku kelemasan di dalam kenikmatan kerana lubang punggung dan pantatku di puaskan pada satu masa. Setelah beberapa minit melakukan aksi itu, ku lihat suamiku mula kemengahan. Aku memusingkan tubuhku lalu suamiku mencabut batang zakarnya dari dalam lubang punggungku. Berdecap bunyinya bila suamiku mencabut batang zakarnya dari dalam lubang punggungku.
“Sayang baring lah Baby..nampak Baby dah penat tu..”. Aku berbaring menelentang kearah suamiku dan mengangkangkan kedua kakiku. Suamiku pun masuk ke celah kangkangku. Aku mengenggam batang zakarnya dan kuhalakan kembali ke  arah lubang pantatku. Suamiku hanya menurutiku dan menekan punggungnya. Menyorongkan batang zakarnya menjolok masuk ke liang rongga pantatku. Bibir pantatku terselak dan melekap di batang zakar suamiku.Aku mengangkat sedikit punggung ku dan serta merta batang zakar suamiku di telan masuk ke dalam liang rongga pantatku.
Aksi sorong tarik keluar masuk batang zakar suamiku ke dalam liang rongga pantatku bermula semula. Aku mengangkangkan kaki ku ke atas menahan henjutan dari suamiku. Suamiku merendahkan tubuhnya ke atas badanku. Bibir kami bertaut, bermain main lidah antara satu sama lain. Kucupan kami hangat betul di ketika itu. Kemutanku diteruskan di bahagian bawah pinggang kami. Aku mula menghampiri puncak nikmatku lagi. “ Baby..laju Bi..jolok sayang laju Bi..”. Aku mengerang ngerang. “Arghh..Argh..sedapnya pantat Sayang..”. Suamiku mendayung dengan laju. Nampaknya, Suamiku telah begitu teransang dengan reaksi tubuhnya mula menandakan yang dia akan memancutkan air mani benihnya. Aku juga sudah hampir memancurkan air nikmat ku.”Baby..kita sampai sama sama Bi..Sayang pun dah tak tahan ni..”. Aku berasa terlalu nikmat dan menanti suamiku pancutkan air mani benihnya ke dalam ruang rongga pantatku.
Dayungan suamiku makin laju kurasakan. Aksi kami itu bercampur dengan suara gerangan, desahan untuk mencapai puncak kenikmatan hubungan seks.”Sayang..Baby nak terpancut Sayang…”. “ Cepat Baby..pancut dalam pantat Sayang Bi..Arghh..!”. Chusss!! Suamiku melepaskan benihnya ke dalam ruang rongga pantatku dan serentak dengannya juga aku mencapai kemuncak syahwatku. Hangat sekali kurasakan ruang rongga lubang pantatku dengan takungan air mani suamiku. Banyak sekali benihnya yang dilepaskan ke dalam lubang pantatku.
“ Baby!….puasnya Bi..Baby puas tak..!”. Aku berbisik ke telinga suamiku yang masih menindih tubuhku. Batang zakarnya mula mengendur di dalam liang rongga pantatku. Suamiku hanya diam sambil memeluk tubuhku rapat dengan dengusan nafasnya yang kuat menghambur. Selepas itu, Suamiku pun berkata" Puas sangat Sayang…puas sangat..“. kata kata suamiku begitu mengembirakan ku kerana aku berjaya memuaskan nafsunya.
Aku melepaskan rangkulanku ke atas tubuh suamiku dan batang zakar suamiku sudah terkeluar dengan sendirinya dari dalam liang ronggga pantatku. Suamiku terus terbaring disebelahku sambil menghela nafasnya yang panjang tanda kepuasan. Kami berkucupan dan tangan suamiku meramas ramas tetek ku sambil mulut kami bertaut rapat. Aku mengucapkan terima kasih kepada suamiku kerana mendayung ku hingga ke puncak nikmat. Suamiku juga berterima kasih kepadaku kerana aku sentiasa memuaskan nafsunya sejak kami bersama. Kami terlena selepas itu dalam keadaan berpelukan dan berbogel selepas menikmati kemuncak layar bahtera perkahwinan kami.
Bersambung…….
  Siang Yang Hangat Siri 6
 Pagi itu kami bangun agak awal kerana suamiku bekerja pada hari ini. Seperti biasa, setelah bangun dari tidur nya, suamiku akan menyonyot kedua belah tetek ku dan menjilat jilat lembah nikmat pantatku. Apabila aku mula melelehkan cairan lendir nikmatku, dia akan menyedut dan menghisap cairan ku itu. Kesedapan pagi yang kurasai dan dinikmati oleh suamiku. Selepas kami mandi, suamiku pun bersiap siap hendak ke tempat kerja nya dan aku menyediakan makan pagi yang sederhana saja kepadanya.
Ketika suamiku menikmati makan pagi, kami berbual tentang plan kami untuk hujung minggu ini. Suamiku mencadangkan untuk kami pergi berehat di sebuah pulau di pantai timur. Aku pun bersetuju kerana lagi 2 minggu, cuti sekolah akan bermula dan anak anak kami akan pulang bercuti di rumah. Ini kerana ke empat empat anak kami, telah kami hantarkan bersekolah ke sekolah ber asrama penuh. Jadi kami akan menggunakan kesempatan yang ada untuk berlagak seperti berbulan madu. Bila anak anak sudah ada di rumah, pergerakan kami terbatas lah sikit. Tak boleh lah nak berbogel saja seperti sekarang. Apa pula kata anak anak kami nanti.
Selepas selesai menggalas perut dengan makan pagi, suamiku pun meminta izinku untuk keluar bekerja. Aku pun mencium tangannya dan suamiku mengucup bibirku dan bergerak keluar. Dia cuma menunggang motosikal ke tempat kerja kerana ofisnya bekerja agak tidak jauh dari rumah kami. Keseorangan lah aku di rumah apabila suamiku pergi bekerja. Ketika suamiku bekerja, aku menyibuk kan diriku dengan melakukan kerja kerja di rumah. Di dalam rumah, aku hanya berbogel dan cuma berkemban kain batik apabila aku menyidai baju basuhan di luar rumah. Senang begitu kerana kadang kadang suamiku tiba tiba muncul di rumah apabila waktu makan tengahari. Ada kalanya, dia pulang terus dan tidak balik ke ofisnya.
Dalam waktu rehat tengahari, kalau dia pulang pasti tubuhku dijamahnya. Kenyang suamiku dengan makanan dan tubuhku yang aku hidangkan padanya. Suamiku cuma bekerja 5 hari seminggu, jadi hujung minggu kami akan menghabiskan banyak masa bersama. Kalau tak kemana mana, kami hanya duduk di rumah dan bergurau senda dengan tubuh kami berdua tidak memakai apa apa. Kami sangat bahagia seperti itu, tambahan pula anak anak semuanya bersekolah dan tinggal di asrama. Hanya kami berdua sahaja lah yang tinggal di rumah.
Hujung minggu pun tiba, suamiku telah menempah bilik di sebuah resort di Pulau Redang. Kami akan bergerak pada hari jumaat selepas suamiku selesai bekerja. Aku menyiapkan satu beg yang berisi pakaianku dan suamiku. Kami cuma menggunakan satu beg sahaja, bukan banyak sangat pakaian yang hendak kami bawa kerana bila di dalam bilik. Kami berbogel sahaja.
Kami pun bergerak ke timur tanahair menggunakan kereta. Perjalanan mengambil masa lebih kurang 4 jam dari rumah kami. Di dalam kereta, aku mengurut gurut batang zakar suamiku di dalam seluar yang dipakainya untuk melepaskan rasa bosan di dalam perjalanan. Muzik yang dimainkan di radio juga agak membosankan dengan banyak lagu yang sama diulang main. Sesekali ku cium pipi suamiku yang sedang memandu. Suamiku kerapkali hanya tersenyum dengan kelakuanku. Kerapkali juga dia mengerutkan wajahnya, mungkin menahan nafsunya yang mula bergelojak akibat perbuatanku. Tertawa ku melihatnya. Kami sempat berhenti di sebuah gerai semasa dalam perjalanan untuk menggalas perut dan melepaskan dahaga. Makanan ringan saja.
Sesudah sampai di jeti, kami pun membeli sedikit keperluan dan makanan ringan untuk dibawa ke pulau. Kami menaiki feri yang mengambil masa dalam 30 minit untuk sampai ke pulau peranginan tersebut. Setelah sampai suamiku pun melakukan urusan `check in` dan aku menunggunya di sofa ruang lobi. Setelah mengambil kunci bilik, kami pun menuju ke bilik. Waktu kami sampai, waktu sudah agak lewat petang jadinya malam ini kami hanya akan berehat di dalam bilik sahaja lah. Apabila masuk ke dalam bilik, ku lihat pemandangan yang sangat indah, bilik kami menghadap pantai dan laut dengan ada ruang balkoni yang di letakkan dua kerusi untuk kami berehat memandang laut.
Aku dan suamiku berbaring di atas katil sekejap untuk melepaskan penat sewaktu perjalanan kami tadi. Perut kami masing masing mula terasa lapar dan suamiku mengangkat telefon di bilik untuk memesan makanan. Waktu tu jam sudah menunjukkan hampir pukul 8 malam. Dalam 20 minit selepas itu, makanan pun sampai ke bilik di hantar oleh pekerja resort itu. Kami pun mengisi perut dengan makanan yang telah di pesan sambil berbual bual. Setelah perut di isi, aku pun mengajak suamiku mandi bersamaku.
Kami pun menanggalkan pakaian. Suamiku membantu ku menanggalkan pakaian ku satu persatu dan membogelkan aku. Kemudian dia pun membogelkan dirinya dan kami pun masuk ke bilik air bersama. Di dalam bilik air, aku terus mencangkung dan melepaskan air kuning keemasan ku yang terbit dari celah bibir pantatku yang ku tahan sejak tadi. Suamiku yang memerhatikan gelagatku tertawa melihatku sambil berkata “ cutenya muka Sayang kencing..”. Aku tersenyum kepadanya dan merasa lega setelah melepaskan semburan air kencingku. Suamiku yang tadi membuka paip air di dalam tab mandi menakung air yang cukup untuk kami berdua berendam. Kami berdua pun melangkah masuk kedalam tab mandi berduaan dan berendam didalamnya. Lega rasanya dapat berendam di dalam air yang suam suam panas untuk menghilangkan penat setelah perjalanan yang agak jauh tadi.
Aku mengambil cecair mandian yang berbau harum dan ku gunakan penyental untuk menyental tubuhku. Kemudian, aku serahkan kepada suamiku untuk menyental belakangku. Aku bangun dan duduk di celah kangkang suamiku membelakanginya, dia  menyental belakangku dengan buih cecair mandian yang banyak. Terasa tersangat lega diriku. Suamiku menyental ku dari belakang, terus ke bahagian kedua tetek ku dengan buih buih sabun yang harum. Di gosok gosok nya tetek ku dan aku mula terasa teransang. Aku mula menyandarkan belakang tubuhku ke dadanya dan suamiku merangkul tubuhku dari belakang. Di ramas ramasnya kedua tetek ku dan bibirnya di hulurkan ke bibirku dan bibir kami pun bertemu. Kami berkucupan dengan tangan suamiku meramas ramas kedua belah tetek ku. Lidah kami bersilih ganti menggulum antara satu sama lain.
Aku terasa batang zakar suamiku telah keras menyucuk nyucuk belakang ku, menyentuh alur punggungku yang berada di celah kangkangnya. Tangan suamiku yang sebelah lagi mula menuruni dari tetek ku ke arah tundun lembah pantatku yang terendam di dalam air tab mandi itu. Mulalah tubuhku menggeliang liut kesedapan dan suaraku juga mula mengerang.
Suamiku terus mengusap usap tundun lembah pantatku.
Jarinya mula mengentel gentel biji kelentitku dan diselaknya bibir pantatku untuk mencari kelentitku. Di gentel dan di usapnya biji kelentitku hingga tubuhku menggeliang liut kegelian dan kesedapan. Lendiran nikmatku mula turun dengan banyak bercampur dengan air di dalam tab mandi itu. Bibir kami masih bertaut rapat bermain lidah, sebelah tangan suamiku mengerjakan tetek ku dan yang sebelah lagi mengusap usap lembah dan lurah pantatku yang sudah di banjiri air kenikmatanku.”Urghh..Baby..!”. Nada suaraku mula menjadi mendayu kerana kenikmatan. Batang zakar suamiku yang sedari tadi keras mencanak menyucuk nyucuk di alur punggung ku itu membuatkan aku semakin geram untuk merasai keenakkannya.
Terus ku angkatkan punggungku dan ku pusingkan tubuhku kearah suamiku berdepan dengannya. Dengan kedua tanganku memegang tebing tab mandi, aku menahan tubuhku dan mengangkangkan kakiku. Batang zakar suamiku yang terpacak di dalam air, menanti tindakan aku yang seterusnya. Ku arahkan lembah pantatku yang berair ke atas pacakkan batang zakar suamiku. Ku tekan pantatku ke bawah dan batang zakar suamiku meluncur masuk dengan mudah ke dalam liang rongga pantatku. ”Urghh..sedapnya..!”.
Kini batang zakar suamiku telah terpacak keras padu di dalam liang rongga pantatku. Aku menggemut kuat untuk mengenggam batang zakar suamiku agar tidak terkeluar dari dalam liang rongga pantatku. Suamiku terus merangkul tubuhku dan menyonyot nyonyot kedua belah tetek ku. Kedua tangannya pula meramas ramas dan mengelus ngelus belahan daging punggungku. “ Arghh..sedapnya Sayang..!”. Suamiku mula bersuara. “Henjut Sayang..henjut tote Baby..!”. Desah suamiku. Aku pun apa lagi, terus ku henjut punggungku turun naik di dalam air yang bertakung di dalam tab mandi itu. Berdebur debur air melimpah keluar dari tab mandi itu jatuh ke lantai. Sedap juga mendayung di dalam air ni. Berkocak kocak air di dalam tab mandi itu seperti laut terkena ribut.
Setelah beberapa minit aku menghenjut, aku mula terasa lubang pantatku mengemut kuat seperti mahu menggepam air  nikmatku keluar. Ku lajukan henjutan dan gelekan ku ke atas batang zakar suamiku. Dalam penuh kenikmatan, aku memancurkan air lendiran kenikmatanku yang pertama di dalam tab mandi ini. “ Arghh….Sayang sampai dah Baby..!”. Aku menggerang panjang tanda kepuasan. Suamiku yang masih belum memancutkan air maninya tersenyum padaku sambil terus menyonyot dan menghisap puting tetek ku. Kedua tangannya masih meramas belahan daging punggungku dan jarinya di main mainkan di pintu simpulan punggungku. “Sayang..Sayang tonggek Sayang..Baby nak doggie..!”. Pinta suamiku.
Aku memusingkan tubuh ku lalu aku menonggengkan punggungku kearah suamiku didalam tab mandi. Suamiku terus melutut dan menghalakan kepala batang zakarnya ke arah lurah pantat dan punggungku. Dia menyorongkan batang zakarnya ke dalam liang rongga pantatku dan menujah masuk ke dalam liang rongga pantatku. Dengan rentak yang sederhana, suamiku mula menyorong tarik batang zakarnya ke dalam liang rongga pantatku. Kenikmatan yang kurasakan tak dapat digambarkan dengan kata kata lagi. Rengekan dan erangan ku tidak tertahan tahan lagi. Suamiku terus menyorong tarik batang zakarnya ke liang rongga lubang pantatku dengan konsisten. Bergema ruang bilik mandi itu dengan suara kenikmatan kami berdua berselang seli. Sambil liang rongga pantatku di tujah, suamiku memainkan jarinya di pintu simpulan lubang punggungku dan sesekali menjoloknya. Lagi lah menambahkan kenikmatanku ke tahap yang tinggi.
Suamiku semakin melajukan rentak dorongan batang zakarnya ke dalam liang rongga pantatku dengan suaraku semakin kuat mendesah dan merengek. Aku sedar suamiku sudah menghampiri puncak syahwatnya dan sebentar lagi pasti air mani benihnya akan meledak laju dari lubang batang zakarnya.
Kutonggek tonggekkan dan ku goyang goyangkan lagi daging punggungku bagi menyedapkan lagi sorongan dan tujahan batang zakar suamiku. Aku menggemut ngemut kedua lubang pantat dan punggungku dengan sekata. Dalam beberapa minit setelah itu, suara suamiku makin mendesah tinggi. Aku pasti dia akan memancutkan air maninya sebentar saja lagi.
“ Arghh..Sayang..Baby pancut Sayang..Urghhh…!”. Serentak dengan suaranya, suamiku melepaskan bertalu talu air mani benihnya ke dalam liang rongga pantatku. Hangat kurasakan air mani penuh benihnya yang bertakung di dalam liang rongga pantatku. Kami kepuasan dan terus berkucupan selepas itu.
Selepas itu, kami menyambung membersihkan badan kami yang tertangguh sebentar tadi. Hampir sejam lebih jugalah kami melayar bahtera kami di dalam bilik air tadi. Aku melihat ke arah jam selepas keluar dari dalam bilik air. Hampir pukul 10.30 malam. Kami mengeringkan badan kami dengan tuala yang di sediakan oleh pihak resort dan terus berbaring di atas katil dalam keadaaan berbogel saja. Suamiku yang berbaring di sebelah ku membuka tv dengan menggunakan `remote` dan kami menonton cerita yang di tayangkan di skrin tv. Aku memautkan tanganku ke bahunya dan suamiku merangkul tubuhku rapat kepadanya sambil kami menonton.
Sambil itu kami berbual aktiviti yang akan kami lakukan esok pagi. Suamiku bertanyakan samaada aku membawa bikini yang dia belikan. Aku mengangguk dan berkata ada ku bawa. Ok lah kata suamiku, esok selepas bersarapan kami akan mandi di pantai dan aku akan menyarung bikini yang di beli oleh suamiku kepadaku. Kami terus berbual sehingga mata masing masing sudah mengantuk. Suamiku pasti kepenatan kerana memandu jauh dan tadi pula dia mendayung ku ke puncak nikmat.
Kami berkucupan dan bertukar bermain lidah sebelum tidur. TV telah pun ditutup dan cahaya lampu bilik pun cuma samar samar saja mencukupi untuk kami memejamkan mata. Suamiku mengiring ke arahku dan kususukan suamiku dengan tetek ku. Aku dibuai rasa kepuasan dan kenikmatan dan aku terlena di kala suamiku menyusu tetek ku. Dia juga terlena dengan mulutnya masih menyonyot puting tetek ku.
 Bersambung…..
 Siang Yang Hangat Siri 7
 Kami tersedar pagi itu pada lebih kurang pukul 6 pagi. Agak malas hendak bangun kerana cuacanya yang sejuk dan juga penyaman udara bilik kami juga memalaskan lagi kami untuk bangun. Di tambah dengan kepenatan berdayung malam tadi, maka bermalasan lah kami berdua laki bini. Mata pula sukar nak dipejamkan semula kerana apabila telah terjaga, memang susah lah hendak tidur semula. Suamiku yang memeluk erat tubuhku, mengusap usap rambutku yang terurai dengan sebelah tangannya. Ku lihat kain cadar kami di bahagian bawah pinggang suamiku terangkat angkat. Pastinya senjata milik suamiku itu bangun sekali pagi ini.
Aku terus menyentuhnya dari luar cadar. Ya, memang sedang keras menegang dan padu batang zakar suamiku terangguk anguk di dalam kain cadar itu. Aku menyelak kain cadar dan terpampang lah batang zakar suamiku yang sedang keras menegang terangguk angguk. Ku genggam erat dan aku membongkokkan tubuhku lalu ku jilat jilat kepala batang zakarnya. Suamiku mengeluh kegelian. Aku terus menjilat lubang kencing suamiku membuatkan punggung suamiku turut terangkat. Kuteruskan dengan menggulum kepala batang zakarnya hingga ke garisan takuknya. Ku sedut dan ku hisap hisap kepala batang zakarnya. “Hurmm…erghh..!”. Suara suamiku mendengus panjang apabila batang zakarnya di perlakukan begitu olehku.
Suamiku pula mula bermain dengan lurah pantatku yang sedang menonggeng dan menggulum batang zakarnya. Jarinya bermain main dengan biji kelentitku dan menjolok ke lubang pantatku. Sebelah tangannya lagi meramas tetek ku yang
terbuai bebas sedang aku menonggeng. Aku yang sedang menggulum batang zakar suamiku merasa kesedapan juga di kala suamiku kesedapan dengan kuluman ku pada batang zakarnya. Batang zakar suamiku penuh bersalut dengan air liur ku hingga berkilat kepalanya. Di samping itu, lembah nikmat pantatku ku juga telah berair becak dimainkan oleh jari suamiku. Selang beberapa minit begitu, aku pun melepaskan batang zakar suamiku dari kuluman mulutku. Aku terus mengangkangkan kaki ku dan ku rendahkan kangkanganku ke arah wajah suamiku. Lembah nikmat pantatku yang sedang becak itu tepat kutalakan pada mulut suamiku dengan aku mengangkang di atas wajahnya.
Suamiku menjilat jilat dan menyedut nyedut air lendiran nikmatku yang turun ke mulutnya. Nikmatnya ku rasakan. Berdecup decap lidah suamiku menjilat lubang pantatku pada kedudukan itu. Ku selakkan kedua bibir pantatku dengan tangan supaya lidah suamiku dapat meneroka lebih dalam ke liang rongga pantatku. “Uhhh..sedapnya Baby..!”. Aku menyuarakan kenikmatan ku pada suamiku. Suamiku tidak dapat membalasnya kerana mulutnya ku gesel geselkan lembah nikmat pantatku. Air lendiran nikmatku semakin banyak turun setelah ku lakukan aksi seperti itu. Suamiku hampir kelemasan di celah kangkang ku yang di banjiri oleh air lendiran nikmatku. Ku gelek gelekkan lembah pantatku ke wajah dan mulut suamiku.
Aku semakin galak menenyeh dan menggelek lembah pantatku yang semakin becak berair ke mulut suamiku. Berteguk teguk suamiku menelan tumpahan cairan nikmatku itu dengan lahap. Apabila ku lihat suamiku sudah hampir kelemasan, aku melorotkan tubuhku menindih tubuhnya dan ku kucup bibirnya. Suamiku tersenyum manja kepadaku lalu membalas kucupanku. Aku menanyakan kepada suamiku pukul berapa kami hendak keluar bersarapan. Suamiku mengatakan yang dia sudah kenyang kerana meneguk dan menelan air pantatku. Aku mencubit manja pipinya dan tertawa. Sayang betul aku kepada suamiku sambil terus ku kucupi bibirnya semahuku.
Dalam beberapa minit juga kami berpelukan begitu. Dengan tubuhku menindih tubuh suamiku, tangannya memeluk ku erat hingga kedua dua tetek ku penyek menekan dada suamiku. Jam menunjukkan sudah menghampiri pukul 8.30 pagi. Kami pun bangun dan masuk ke bilik mandi untuk mandi bersama. Kami cuma menggunakan air pancuran dan berpelukan di bawah pancuran air sambil bersilih ganti menyabun tubuh kami. Tidak lagi berendam di dalam tab mandi. Mungkin lewat petang nanti lah pula.
Kami pun bersiap siap dan keluar menuju ke restoren resort itu untuk mengambil sarapan yang telah di pakejkan dengan penginapan kami. Restoren yang terletak berhadapan dengan pantai juga sangat cantik pemandangannya. Agak lama juga kami menikmati sarapan di situ sambil menikmati pemandangan pantai dan laut yang sangat indah. Suara air laut yang memukul pantai dan angin laut yang bertiup membuatkan jiwa terasa sangat tenang di situ. Setelah selesai bersarapan, kami pun berjalan balik ke bilik untuk menukar pakaian. Suamiku dan aku dah berbincang malam tadi, untuk bermain air laut di hari ini.
Setelah sampai ke dalam bilik, kami pun menanggalkan pakaian kami. Aku memakai bikini yang berwarna biru yang di belikan oleh suamiku. Agak seksi juga bikini itu, seluar nya hanya menutup sebahagian kecil lembah tundun pantatku dan daging punggungku yang berisi tersembul di sana sini di bahagian belakangku. Bra nya pula hanya ku ikat menggunakan tali halus ke tengkuk dan belakangku. Kainnya pula hanya menampung hanya separuh tetekku membuat kan isi tetek ku juga terkeluar di sebelah tepi dan tengah. Tak apalah, suamiku gemarkan aku bergaya seperti itu. Seksi katanya dan untuk nya juga tambah nya lagi. Aku tersenyum dan mencubit peha suamiku. Suamiku pula memakai seluar pendek sendat menampakkan benjolan yang tinggi di bahagian daerah batang zakarnya. Ternampak olehku kedudukan batang zakarnya di dalam seluar ketatnya.
Kami pun keluar ke pantai berpegangan tangan melalui `sliding door` dan melalui balkoni bilik kami terus ke pantai. Aku dan suamiku berlari lari kecil kearah deruan ombak laut dan kami bermain air bersama di pantai itu. Bergelak ketawa kami berdua macam anak anak kecil yang galak bermain air. Puas bermain air, kami berbaring di atas pasir pantai. Tidak ramai pelanggan yang berada di resort ketika ini, sebab mungkin belum waktu cuti persekolahan. Cuma ada beberapa pasangan mat saleh saja yang menginap di resort itu ketika ini termasuklah kami. Jadinya, pantai agak kosong jadi boleh lah kami bergerak dengan bebas di situ. Cuaca juga sangat cantik pada masa ini.
Setelah penat bercanda di pantai, kami merehatkan badan di bawah pokok. Di sediakan bangku rehat di sekitar pantai itu untuk kami berbaring melihat ke laut. Bangku nya agak besar jadi aku dan suamiku berkongsi satu bangku berhimpit. Aku memeluk suamiku dan dia merangkul bahuku di atas kerusi yang kami sedang berbaring. Bahagia yang tak terkata ku rasa dapat bersama suamiku dalam suasana seperti itu. Pasangan mat saleh yang bercanda di pantai itu pun hampir melakukan perkara yang sama seperti yang kami lakukan. Masing masing membuat hal sendiri dan tidak pedulikan hal orang lain. Ada juga perempuan mat saleh itu yang ku lihat membuka bra mereka, selamba sahaja menayangkan tetek mereka dibawah cahaya matahari.
Kami berdua sekadar berbaring dan sekali sekala kami berkucupan bibir. Tanganku juga sekali sekala merayap ke atas benjolan suamiku dan ku urut urut batang zakarnya yang di dalam seluarnya itu. Agak keras sentiasa batang zakarnya, mungkin kerana melihat tubuhku yang berbikini seksi. Suamiku juga tangannya mula kerap merayap ke daerah tundun pantatku dan mengusap usap tundunku yang cuma di tutup kain seluar bikini ku yang kecil. Turun naik juga nafasku keberahian.
Sebelum itu suamiku telah memesan makanan dari restoren resort untuk mengisi perut. Makanan dan minuman kami telah di hantar ke situ oleh pelayan dan dihidangkan di atas meja kecil yang di sediakan di sebelah bangku kami berehat. Waktu pun sudah lewat tengahari. Setelah selesai menjamah makanan dan minuman, kami menyambung bermain main di air laut hingga lah kami kembali ke bilik.
Sesampai di bilik, aku menanggalkan bikini yang ku pakai. Suamiku juga melondehkan seluarnya, kemudian aku membilasnya dan menyidai di balkoni bilik kami. Kami membilas badan di dalam bilik mandi dan setelah mengeringkan badan, kami pun berbaring di atas katil. Aku dan suamiku yang berbogel berkucupan di atas katil. Tangan suamiku meramas ramas kedua belah tetek ku dengan mulutnya mengucupi bibirku. Hangat suasana ketika itu. Tanganku juga mengenggam genggam batang zakarnya dengan kuat sekali. Terasa ingin sekali batang zakarnya berada didalam liang rongga lubang pantatku. Pantatku yang basah becak ingin sekali merasa kehangatan batang zakar suamiku menyucuk nyucuk dan menyentuh dinding rahimku. Aku amat tidak sabar untuk kali ini. “Baby…cepat jolok tote Bi..Sayang nak sangat ni…”. Aku merayu. Suamiku lantas bangun dan mengangkangkan kaki ku. Aku terus memegang dan menarik batang zakarnya dengan kedua tanganku dan kuhalakan ke pintu bukaan liang rongga pantatku.
Suamiku terus menujah dan dengan itu, batang zakarnya melincir masuk menjolok ke dalam liang rongga pantatku. “Arghh…sedapnya Bi..tote..sayang tote Baby..!”. Aku mendengus panjang dan merasai kelazatan yang tak terhingga apabila batang zakar suamiku berada di dalam liang rongga pantatku.
Aku meletakkan kakiku keatas bahu suamiku, dengan kedudukan suamiku sedikit membongkok. Dia terus menujah batang zakarnya keluar masuk liang rongga pantatku. Agak laju kali ini suamiku mendayung pantatku. Mungkin dia juga menahan gelora nafsunya ketika kami di pantai tadi. “Arghh..Urghh..Arghh..!”. Berselang seli suara gerangan dan dengusan nafas kami berdua berdayung.
Aku mengemut ngemut pantatku secukupnya untuk mengenggam batang zakar suamiku yang keluar masuk liang rongga pantatku. Cairan lendirku mencurah untuk menyelaputi batang zakar suamiku. Berlendir lendir batang zakar suamiku dibasahi oleh cairan nikmatku. Selang beberapa minit, aku mula merasai kesedapan yang amat sangat dan kemutan pantatku mula semakin berdenyut menandakan puncak kenikmatan ku akan meletus.”Urghh..uhh..Sayang nak pancut Bi..Ahh..Ahh..!”. Geranganku sekata dengan tubuhku yang mengeliang liut dan aku mencapai puncak kenikmatanku dikala suamiku masih gagah menjolok batang zakarnya keluar masuk liang rongga pantatku.
Suamiku terus mendayung dan mula melepaskan kakiku di bahunya. Ku kangkangkan kakiku seluas mungkin ke atas dan suamiku terus merodok liang rongga pantatku hingga santak ke pangkal. Ku goyang goyangkan dan ku tinggikan punggungku untuk menyedapkan suamiku. Suamiku dengan rakus terus mendayung laju batang zakarnya ke dalam liang rongga pantatku yang kini terkangkang luas. ”Erghh..erghh..sedapnya..pantat Sayang..uhhhh..!”. Dan dengan suaranya itu, suamiku melepaskan berdas das tembakan air maninya ke dalam dasar liang rongga pantatku. Kehangatan air maninya menderu deru ku rasakan hingga tubuhku tergedik gedik kenikmatan dan kesedapan.
Tubuh suamiku rebah menindihku dengan suara yang penuh kepuasan dan memeluk erat tubuhku. Kami saling berkucupan dengan batang zakar suamiku masih terbenam di dalam liang rongga lubang pantatku dengan kakiku yang terkangkang luas. Lubang pantatku terus mengemut ngemut memerah saki baki air mani suamiku keluar dari dalam saluran lubang batang zakarnya. Lubang punggung ku ikut sama mengemut kerana kenikmatan yang di rasai. Nafas suamiku turun naik dengan laju, juga dengusan suaranya seperti lembu disembelih menandakan dia juga kepuasan ya amat mendayungku.
Seketika selepas melepaskan lelahnya, suamiku mencabut keluar batang zakarnya dari dalam lubang pantatku. Meleleh keluar air maninya dari dalam takungan liang rongga pantatku. Aku mengambil dengan jariku lelehannya, ku sapukan ke sekeliling tetek ku. Terasa tegang kulitku apabila air mani suamiku mengering di kulitku. Suamiku yang terbaring di sebelahku memejamkan matanya. Melepas penatnya mungkin. Aku mengurut ngurut batang zakarnya yang telah melembik dan lentok di tundunnya. Batang zakar suamiku yang amat ku sayangi itu telah puas dinikmatkan oleh lubang pantatku hari ini. Aku yang juga terbaring, memejamkan mataku dan melayan perasaanku, merasai kenikmatan di tubuhku yang tiada taranya itu.
Hampir sejam juga aku dan suamiku terbaring di katil sambil mata terpejam melayan perasaan masing masing. Hingga berbunyi lah suara nafas suamiku, bermakna dia sangat kepuasan. Kami pun bangun dari katil dan selepas itu kami mandi bersama untuk membersihkan badan yang peluhnya telah kering di tubuh. Suamiku mengajak aku makan di restoren malam itu. Dia telah menempah meja untuk makan malam kami secara `candle light dinner` katanya. Aku amat gembira mendengarnya dan mula terbayangkan makan malam yang sangat romantik bersama suamiku.
  Bersambung…….
  Siang Yang Hangat Siri 8
Malam itu aku menggenakan tubuhku dengan dress panjang tanpa lengan hingga ke buku lali yang berwarna merah. Pakaian dalam pula, aku memakai seluar dalam g string berkain jenis lace berenda berwarna putih bersegi tiga menutup tundun tembamku yang berbulu hitam sejalur nipis, tercukur rapi oleh suamiku dan tali halusnya mencelah lurah pantatku dan melalui celah alur punggungku. Sengaja aku tidak bercoli untuk menutup kedua tetek ku. Daging tetek ku menonjol di tengah menampakkan lurah tetek ku yang gebu. Aku berkasut tumit tinggi juga berwarna merah dan wajahku, ku solekkan ala kadar saja untuk memikat hati suamiku. Aku tidak memakai tudung untuk malam ini. Dan aku memakai minyak wangi yang harum ke tubuhku.
Suamiku memakai pakaian yang simple saja, dia memakai seluar jeans hitam dan t shirt polo berkolar yang berwarna putih dan kami pun berjalan keluar bilik menuju ke restoren pada malam itu. Sampai di restoren, pelayan restoren itu membawa kami ke meja yang telah di hias cantik di satu sudut restoren itu. Kami pun duduk di situ dan makanan kami di hidangkan oleh pelayan itu satu persatu . Suamiku memesan set makanan barat untuk kami makan malam itu. Suasananya agak romantik dengan cahaya lampu samar samar di sinari pula cahaya lilin di tengah meja. Kedengaran suara ombak menderu deru menghempas pantai kerana restoren itu agak berdekatan dengan pantai. Pemandangan pantai dan laut malam itu juga amat indah dengan cahaya lampu dan bulan. Kami juga berbual bual tentang masa depan kami dan juga tentang anak anak kami ketika kami makan malam.
Setelah selesai makan malam dan suamiku membayar bil makan malam kami, kami berjalan berpegangan tangan di sekitar pantai. Kami memerhatikan cahaya bulan menyinari pantai dengan ombak laut menghempas pantai sambil duduk di kerusi yang ada di tepi pantai itu. Suamiku merangkul bahuku ke dalam pelukan tangannya dan bibir kami bertaut berkucupan di tepi laut. Tetekku yang terbuai di dalam baju kerana tidak bercoli di ramas ramas suamiku dengan tangannya. Tanganku pula mengurut ngurut batang zakarnya yang berada di dalam seluarnya. Kami bermesra di situ agak lama hingga lubang pantatku mula berair dan nafsu berahiku kembali memuncak. Kedua tetekku juga mula berdenyut denyut minta dihisapi. Aku pun mengajak suamiku pulang ke bilik kerana nafsuku mula membuak buak. Kami pun berpegangan tangan kembali ke bilik kami yang ketika itu jam sudah hampir pukul 11 malam.
Apabila sampai ke bilik dan setelah masuk ke dalam bilik, aku yang dari tadi menahan nafsu tak sabar sabar lagi terus ku peluk tubuh suamiku. Aku mengucup ngucup bibir suamiku dengan rakus dan suamiku juga membalas kucupan ku dengan penuh bernafsu. Aku membukakan baju suamiku dan ku londehkan seluarnya. Terkeluar lah batang zakar suamiku yang tidak berseluar dalam, ku pegang dan ku genggam genggam batang zakarnya yang telah keras mencanak. Terus aku melutut dan ku isap isap kepala batang zakar suamiku. Aku menjilat jilat kepala takuknya. Suamiku yang sedang berdiri tergedik gedik tubuhnya ku lihat menahan jilatan dan isapan ku. Kemudian aku menggulum keseluruhan batang zakarnya hingga ke pangkal. Batang zakarnya hangat di dalam kuluman mulutku. Basah batang zakarnya dengan air liurku dan kepalanya berkilat mengembang, suamiku kesedapan dengan kulumanku ke atas batang zakarnya. Mendesah desah bunyi nafas dan suaranya.
Aku terus menggulum batang zakar suamiku keluar masuk mulutku dengan rentak yang sekejap laju, sekejap perlahan. “Urghh..sedapnya Sayang kulum..!”. Suamiku yang kesedapan memujiku yang sedang menggulum batang zakarnya. Selepas hampir 10 minit aku menggulum batang zakarnya, suamiku menarik tubuhku berdiri berpelukan dengannya yang sudah kubogelkan. Kami berkucupan dan bermain lidah berselang seli menggulum lidah kami.
Dengan menggunakan tangannya, suamiku menarik dan melorotkan tali bajuku ke bawah bahu, maka terlondeh lah bajuku ke paras pinggang, melepaskan kedua belah tetek ku yang tidak bercoli. Suamiku terus menghisap tetek sebelah kananku dan sebelah lagi tangannya meramas yang sebelah lagi dalam keadaan kami masih berdiri. Kakiku yang masih berkasut tumit tinggi mula terangkat angkat kesedapan. Ku lepaskan kasutku dan ku lemparkan ke sisi. Sekejap ke kiri, sekejap ke kanan mulut suamiku menghisap dan menjilat puting tetekku. Nafas ku mula turun naik dengan kencang menahan gelora nafsuku. Suaraku terputus putus merengek kesedapan.
Suamiku kemudian merebahkan tubuhku ke atas tilam katil dan aku mengangkangkan kakiku luas. Suamiku melepaskan seluar dalam g string yang ku pakai yang habis basah oleh lendiran nikmatku yang membuak keluar dari dalam lubang pantatku dan melemparkannya ke tepi. Sambil membongkok, dibenamkan wajahnya ke daerah tundunku pantatku dan suamiku menjilat jilat pantatku yang becak dengan lendiran nikmatku.”Arghh..sedap Baby..jilat pantat sayang Bi..!”. Aku merengek dan merayu suamiku untuk terus menjilat lembah pantatku yang telah becak itu. Suamiku terus memainkan lidahnya di sekitar biji kelentitku dan jarinya di jolok jolok ke dalam liang rongga pantatku.
Selang sekali suamiku juga menjolok jarinya ke dalam lubang punggungku yang turut sama terkemut kemut menahan kenikmatan lubuk pantatku dijilati. Lendiran pantatku semakin banyak memancur akibat aksi suamiku itu. Liang rongga pantat dan punggungku mengemut ngemut tak terhingga kesedapan. Lidah suamiku merayap hingga ke simpulan pintu lubang punggungku. Di jilat jilatnya lubang punggungku. Ku angkatkan punggungku untuk lidah suamiku mencapai simpulan pintu lubang punggungku. “ Uhh..sedapnya Baby..Baby jilat..!”. Aku mengerang dan mulutku suamiku penuh dengan lendiran nikmat yang membuak dari dalam liang rongga pantatku. Aku melepaskan bajuku yang melorot di pinggangku dan ku lemparkan ke lantai. Kini, aku dan suamiku sudah bertelanjang bulat. Selang beberapa ketika, suamiku berdiri dan mula melorongkan batang zakarnya kearah lubang pantatku dan menekan kepala zakarnya masuk membuka pintu lubang pantatku. Terselak kedua bibir pantatku dan mencangkup batang zakarnya.
Nikmatnya ku rasakan apabila kepala zakarnya berada di pintu lubang pantatku. Suamiku dengan perlahan menekan dan menujah masuk jauh ke dalam liang rongga pantatku sikit demi sikit hingga keseluruhan batang zakarnya tenggelam di telan liang rongga pantatku menyentuh pintu rahimku.
Suamiku mula mendayung liang rongga pantatku dengan rentak yang sekata. Berdecup decap batang zakarnya keluar masuk liang rongga pantatku. Suaraku mengerang dan merengek semakin kuat bergema di dalam bilik kami di selang seli dengan suara suamiku yang juga mendengus dengus kesedapan mendayung batang zakarnya ke dalam liang rongga pantatku. “Baby..sayang nak pancut Bi..laju Bi..jolok laju Bi..!”. Aku merengek rengek merayu suamiku melajukan dayungan nya ke pantatku kerana aku sudah merasakan kenikmatanku hampir ke puncak. “ Arghhhhhh…!”. Dengan suara eranganku yang panjang, aku sudah sampai ke kemuncak nikmatku. Tubuhku terus mengelinjang gelinjang dan tergedik gedik tandaku sudah sampai ke puncak ku.
Suamiku masih mengekalkan kedudukannya tatkala batang zakarnya masih keluar masuk di telan liang rongga pantatku. Suaranya yang keras menahan kesedapan, masih konsisten mendayung batang zakarnya yang di kemut liang rongga pantatku. Aku memerhatikan wajah suamiku dengan penuh rasa kasih sayang kepadanya. Kemudian, aku memintanya untuk merendamkan batang zakarnya dan ku kemut kemutkan liang rongga pantatku mencengkam batang zakarnya. Selang beberapa saat, aku berkata kepada suamiku. “Baby..jolok lubang bontot sayang Bi..!”. Aku mengalihkan tubuhku dengan menonggeng dan menalakan belahan daging punggungku ke arahnya.
Aku meminta suamiku mendayung lubang punggungku pula kerana batang zakar suamiku masih belum meneroka liang lubang punggungku sejak kami tiba di sini. Aku ingin suamiku mendapat kepuasan yang maksima untuknya dan aku juga. Suamiku mula menjilat jilat simpulan pintu lubang punggungku. Tubuhku menggeletik kegelian. Lidahnya terus bermain main di simpulan punggungku. Terasa air liur suamiku membasahi simpulan pintu lubang punggungku. Aku juga memainkan biji kelentitku dengan jariku di celah kangkangku.
Nikmat yang kurasakan di waktu itu tak terkata. Seketika kemudian, suamiku menghalakan kepala batang zakarnya ke simpulan pintu lubang punggungku. Digesel geselnya kepalanya ke sekeliling simpulan punggungku. “Uhh..masuk Baby..masuk la cepat..!”. Aku mendesak suamiku supaya cepat meneroka ruang rongga punggungku pula kerana aku sudah tidak sabar lagi ingin merasainya. Suamiku pun mula menekan kepala zakarnya membuka simpulan pintu lubang punggungku dan perlahan lahan menekan masuk. Ke kembang kembangkan lubang punggungku dan menelan kepala zakar suamiku untuknya masuk. Apabila lepas kepalanya, ku kemutkan dan menelan masuk keseluruhan batangnya yang licin di selaputi cairan lendiran lubang pantatku. Santak hingga ke pangkal dan tundun suamiku rapat ke celah belahan daging punggungku.
Setelah itu, suamiku mula menyorong keluar masuk batang zakarnya keluar masuk lubang punggungku pula. Jariku pula masih bermain main dengan biji kelentitku untuk menyedapkan lagi rasa nikmatku. Berdecup decap juga batang zakar suamiku keluar masuk lubang punggungku. Suamiku terus mendayung dengan aku mengoyang goyangkan punggungku. Batang zakarnya berubah ubah keluar masuk, sekejap di dalam lubang punggungku, sekejap di lubang pantatku. Kedua dua lubangku di puaskan oleh suamiku itu. Aku mengerang kuat dan tubuhku mengeletik letik di dayung suamiku begitu.Setelah beberapa minit selepas itu, suara suamiku pula mengerang kuat. “Sayang..Baby nak terpancut dah Sayang..Arghhh..!”. Kini suamiku hampir mencapai kemuncaknya. Sekejap lagi lubang pantatku atau lubang punggungku akan di banjiri oleh letusan air mani penuh benihnya.
“Baby..pancut dalam bontot sayang Bi..!”. Pintaku merengek pada suamiku. Suamiku melajukan dayungannya ke dalam dasar ruang rongga lubang punggungku dan memancutkan air maninya ke dasar. Hangat kurasakan di dalam rongga punggungku. Dengan pantas dia mencabut keluar batang zakarnya dan dijolok masuk pula ke dalam liang rongga lubang pantatku. Saki baki air maninya di siramkan pula ke dalam dasar liang rongga pantatku. Kedua dua lubang nikmatku di sirami air kepuasan dari suamiku.
Setelah kepuasan, suamiku dan aku terus merebahkan tubuh kami di atas katil. Sambil menghela nafas yang panjang, suamiku berkata kepadaku. “ Terima kasih Sayang..Baby puas sangat..!”. Suamiku mencium pipiku, dikucupinya bibirku dan dipeluknya erat tubuhku. “ Sama sama Baby…Sayang pun puas sangat sangat..Sedap tak lubang Sayang Bi..!”. Aku bertanya kembali kepada suamiku. Suamiku mengiyakan pertanyaan ku sambil terus di kucupinya bibirku dan di cium cium nya pipiku.
Esok adalah hari terakhir kami disini. Begitu cepat masa berlalu kurasakan. Dah nak balik esok. Suamiku mengajak ku keluar untuk aktiviti `snorkeling` esok selepas sarapan pagi. Aku bersetuju dengannya dan kami akan `check out` dari bilik pengginapan kami selepas pulang dari aktiviti itu. Sebelum kami terlena, aku akan menyusukan suamiku dengan tetek ku untuk melenakan matanya dan pastinya aku juga akan terlena akibat kekhayalan tetekku dinyonyot suamiku. Kami berdua terlena di buai rasa kenikmatan dan kepenatan melayar bahtera rumahtangga kami.
 Bersambung……..
Siang Yang Hangat Siri 9
Seperti selalu, kami sering bangun agak awal di waktu pagi walaupun tubuh kami kepenatan. Kepenatan kerana belayar bersama sama ke puncak nikmat yang sering di cari oleh mana mana pasangan suami isteri. Pada pukul 6 pagi, kami ada banyak masa sebelum keluar bersarapan di restoren resort yang kami menginap. Apabila tersedar di waktu itu, suamiku akan kembali mengnyonyot kedua belah tetek ku. Itulah kegemaran suamiku setiap pagi sepanjang perkahwinan kami berdua. Aku juga suka suamiku seperti itu. Terasa segala apa yang ada ditubuhku amat dihargai suamiku itu. Aku bermain main dengan rambut dikepala suamiku tatkala dia menyusu tetek ku. Sesekali dia menukar arahnya dengan mengucupi bibirku dan aku pun membalasnya dengan penuh bernafsu.
“Sayang..Baby nak jilat pantat Sayang…!”. Pinta suamiku dan dengan aku terus menyingkapkan cadar yang menutupi tubuh kami berdua. Aku menyandarkan kepala dan belakangku ke dinding katil dan mengangkangkan luas kakiku. Suamiku terus beralih dengan meniarap ke celah kangkangan ku dan wajahnya tepat berada di lembah tundun pantatku. Aku mengangkatkan sedikit punggungku untuk lidah suamiku mencapai keseluruhan daerah lembah nikmatku yang sedang mengemut dan berair. Lidah suamiku terus bermain dengan lurah lurah pantatku. Biji kelentitku di jilat dan dihisapnya. Kedua bibir pantatku di isap isapnya. Lendiran nikmat ku yang mengalir di sedutnya terus ke dalam mulutnya. Ku rentap rentap rambut di kepala suamiku kerana kesedapan yang amat sangat.
Dengan lidahnya bermain di sekitar lurah pantat dan biji kelentitku, jarinya pula menjolok jolok liang rongga lubang pantatku dengan penuh berhati hati dan lembut sekali. Nikmatnya ku rasakan hingga terangkat angkat punggungku dan menderang derang suaraku. Lembah pantatku dijilati suamiku dengan penuh rasa kasih sayang darinya. Teramat bahagia dan kenikmatan yang ku rasakan. “Baby..jilat lubang bontot Sayang sekali Baby..!”. Aku meminta suamiku memberikan aku lebih keenakkan dengan lubang punggungku juga aku minta dijilatnya.  Ku angkatkan punggungku dan suamiku tanpa banyak bicara terus saja menjilat jilat di sekitar simpulan pintu lubang punggung ku. Aku dalam kenikmatan yang amat sangat. Suaraku makin kuat mendayu dan merengek akibat kesedapan yang ku terima dari suamiku. Kemudian aku mengubah posisiku, suamiku ku arahkan baring menelentang. Ku panjat tubuhnya dan wajahku menghala kearah batang zakarnya. Wajahnya kini berada di bawah celah kangkangku. Aku menggulum batang zakarnya dan suamiku menjilat lembah pantatku yang terpampang di atas wajahnya. Ah! Sedap sekali bila berada di posisi itu.
Kami terus berada dalam posisi itu agak lama dengan suamiku lahap mengerjakan lembah pantatku dan aku juga menggulum batang zakarnya dengan penuh nafsu. Setelah kami puas di posisi itu, aku sudah tak mampu menahan gelora nafsuku, Ku perlukan batang zakar suamiku menerobos liang rongga pantatku. Terus aku mencangkung di atas tundun suamiku dengan membelakanginya. Ku cengkam batang zakarnya yang sedang keras menegang akibat kulumanku. Ku halakan kearah lubang pantatku dan aku menekan tubuhku turun. Batang zakar suamiku tenggelam di telan cengkaman liang rongga pantatku. Aku membiarkan sekejap batang zakar suamiku yang berada di dalam saluran liang rongga pantatku. Ku kemut kemutkan batang zakarnya itu menambah lagi kesedapan suamiku dan aku.
Aku menahan tubuhku dengan kedua tanganku didada suamiku. Tangan suamiku menahan tubuhku di pinggang dan punggungku. Aku terus menghenjut dengan penuh bernafsu batang zakar suamiku keluar masuk liang rongga pantatku. Penuh berlendir batang zakar suamiku di selaputi lendiran kenikmatanku yang menyirami batang zakarnya. Batang zakarnya santak hingga ke pangkal apabila aku menurunkan tubuhku. Terasa batang zakarnya meneroka jauh ke dasar lubuk nikmatku. Kepala zakarnya mengembang nguncup di dalam lubuk nikmatku. “ Ahh..ahh..ahh..sedapnya Baby..!”. Suaraku yang kedengaran sekejap tinggi, sekejap rendah menghenjut batang zakar suamiku. Suara suamiku juga kedengaran semakin keras menandakan dia juga menikmati henjutanku.
Rentak henjutanku makin kulajukan kerana aku merasakan puncak kenikmatanku hampir sampai. Aku menghenjut hingga bergegar tubuh suamiku di hempap punggungku. Terasa seperti satu aliran elektrik melalui tubuhku. Tubuhku mula menggelinjang linjang dan kangkangan ku mula terasa terketar ketar. “Urghhhh…Baby..Sayang pancut…!”. Aku mengerang kuat sambil mulutku bersuara. Aku rebah tertonggeng dicelah kangkang kaki suamiku manakala batang zakarnya masih ditelan liang rongga pantatku. Saluran liang rongga pantatku menggemut ngemut kuat batang zakar suamiku didalamnya dan air lendiran nikmatku meleleh turun dicelah batang zakarnya dan pintu lubang pantatku. Pasti kehangatan air nikmatku di rasai oleh batang zakar suamiku.
Beberapa ketika kemudian, suamiku yang berada di celah kangkangku, meramas ramas belahan daging punggungku dengan kedua tangannya. Aku yang masih menonggeng menunggu sahaja aksi suamiku seterusnya. Dia terus bangun dan mendatangi lubang pantatku dari arah belakang ku yang sedang tertonggeng. Dia menjolokkan batang zakarnya masuk ke liang rongga pantatku dan terus mendayung perlahan. Aku tertonggeng dan mengangkangkan kakiku sambil tanganku menahan tubuhku di kepala katil kerana aku agak kepenatan selepas aku menghenjut suamiku tadi.
Suamiku terus menyorong tarik batang zakarnya ke liang rongga pantatku dengan rentak yang sama sepertiku tadi. Terasa olehku kepala batang zakarnya mengembang besar di dalam saluran liang lubang pantatku. Menghangati rasa tubuhku yang sedang di tujahnya dengan penuh rasa cintanya kepadaku.”Uhh…Ahhh..Uhh..Ahh..!”. Suara kami berselang seli antara mengerang dan mendengus kerana kenikmatan belayar ke puncak kenikmatan kami berdua. Sesekali suamiku mencabut batang zakarnya yang berlendir dengan air nikmatku dan mengesel gesel kepala takuknya ke simpulan pintu lubang punggungku. Terasa nikmat sekali. Agak lama dalam posisi itu, aku yang kepenatan, terus merebahkan diriku meniarap di atas katil dengan suamiku masih di atasku. Batang zakarnya masih didalam liang lubang pantaku keluar masuk berdecap decup bunyinya.
Aku menonggekkan sedikit punggung ku supaya batang zakar suamiku lancar melalui celah punggungku dan menjolok masuk kedalam liang rongga pantatku. Dengan kedua tangannya, suamiku membuka kedua belahan daging punggungku dan menujah batang zakarnya masuk kedalam liang rongga lubang pantatku.
Jari suamiku juga bermain dan menyucuk nyucuk simpulan pintu lubang punggungku sambil batang zakarnya keluar masuk ke liang rongga lubang pantatku. ”Urghh..sedapnya Sayang..!”. Suara suamiku menggerung kesedapan. Aku juga yang merasa sangat kenikmatan terus merengek dan mengerang ngerang suaraku dengan manja. Hampir 10 minit suamiku mendayungku dalam posisi itu, aku mula merasakan perasaan yang sama seperti tadi, tubuhku mula menggeletik dan seperti terkena denyutan eletrik. Dan batang zakar suamiku disirami lagi dengan air kenikmatanku yang penuh rasa kepuasan. Aku menggerang panjang dan kuat memberi suamiku isyarat bahawa aku telah ke puncak nikmat. Sudah berapa kali aku mencapai kemuncak nikmat tak dapat aku kira lagi. Pagi terakhir ini suamiku beraksi dengan begitu gagah padaku. Dia belum menunjukkan tanda tanda yang dia akan memancutkan air mani penuh benihnya untuk ku.
“Sayang..Baby jolok lubang bontot Sayang yer..!”. Suamiku meminta izinku untuk batang zakarnya meneroka ke dalam saluran rongga lubang punggungku pula. “ Masuk lah Baby..lubang bontot Sayang untuk Baby jugak..!”. Aku mengizinkan permintaan suamiku. Dengan perlahan suamiku mencabut batang zakarnya dan menggesel gesel batang zakarnya yang berlendir di celah belahan daging punggungku. Menyentuh simpulan pintu lubang punggungku membuat ku terasa geli dan sedap. “Joloklah Baby..jolok lubang bontot Sayang..!”. Aku membuka kakiku dan mengangkangkan kedudukan tubuhku.
Kedua tanganku menahan belahan daging punggung supaya terbuka untuk batang zakar suamiku melaluinya. Suamiku menekan kepala batang zakarnya kearah simpulan pintu lubang punggungku, dan dengan lancar batang zakarnya menerobos masuk ke dalam liang saluran lubang punggungku. Lubang bontotku mengemut batang zakar suamiku masuk hingga santak ke pangkal. Suamiku mula menujah batang zakarnya keddalam dasar rongga lubang punggungku. Selang beberapa minit selepas itu, nada suara suamiku semakin keras menahan rasa nikmatnya. ”Sayang..Baby nak pancut Sayang..!”. Suara suamiku. “Pancut Baby..pancut Sayang banyak banyak Bi..!”. Aku dengan nada manja merayu suamiku supaya memancutkan air mani penuh benihnya. Aku mengerang dengan suara yang lebih manja dan penuh bernafsu, agar suamiku sampai ke kemuncak nikmatnya.Dengan tubuhnya yang mula terketar dan suara yang makin keras seperti meraung, suamiku melepaskan dan memancutkan air maninya bertalu talu kedalam dasar rongga lubang punggungku. Ku goyang goyangkan punggungku  dan lubang punggungku menggemut kuat, memerah batang zakarnya agar air maninya tidak tersisa. Terasa hangat rongga lubang punggungku yang penuh bertakung dengan air mani yang menyimpan benih suamiku. Air maninya yang banyak meleleh keluar dari dalam lubang punggungku membasahi tilam dan cadar.
Suamiku rebah di atas tubuhku menindihku, dia kepenatan dan kepuasan dan aku juga sepertinya setelah ke kemuncak nikmat berkali kali pagi ini. Hampir 10 minit kami bertindihan hingga suamiku telah reda helaan nafasnya dan mengajakku untuk mandi bersama. Kami pun bangun dan masuk ke dalam bilik mandi dan membersihkan badan kami berdua. Setelah selesai mandi, jam sudah menunjukkan hampir 9 pagi, kami pun bersiap untuk keluar mengambil sarapan. Aku memakai baju sendat dengan seluar ketat separuh lututku. Kemudian aku memakai baju jarang di luarnya kerana kami akan pergi menaiki bot untuk aktiviti `snorkelling`. Suamiku pula memakai seluar ketat separuh lutut dan memakai t shirt tidak berkolar. Selepas bersarapan, kami pun menaiki bot yang disediakan pihak resort dan menuju ke tempat yang telah di pilih untuk kami berenang dan `snorkelling`. Aku dan suamiku sangat berpuashati dengan aktiviti ini dan kami sangat gembira melakukannya bersama sama.
Kami pulang ke resort setelah hampir pukul 12.30 tengahari. Kami terus mengambil makan tengahari di restoren resort tersebut dan setelah selesai, kami pun balik ke bilik untuk mengemas barangan kami. Kami masih sempat berkucupan di dalam bilik dan mandi bersama. Setelah semua barangan ku masukkan ke dalam beg dan kami berpakaian, aku dan suamiku terus ke lobi resort tersebut untuk urusan `check out`. Setelah suamiku selesai membuat pembayaran, kami di hantar ke jeti untuk menaiki bot pulang ke tanah besar oleh kenderaan resort tersebut. Agak sayu rasa hatiku meninggalkan tempat pengginapan kami setelah begitu indahnya kurasa bermalam di situ bersama suamiku.
Setelah sampai ke tanah besar, suamiku mengambil kereta kami di parking lot dan setelah beg di masukkan kedalam but kereta, kami pun bergerak pulang ke rumah. Ketika kami sampai di rumah, hari pun sudah malam dan kami singgah di restoren berdekatan rumah kami untuk makan malam. Kami terus pulang ke rumah selepas itu. Setelah ku punggah semua isi beg dan semua pakaian ku masukkan ke dalam mesin basuh. Kami mandi bersama di dalam bilik air dan kami pun terus baring di atas katil berbogel. Selang beberapa minit, kami pun terlelap dan aku bermimpikan kenangan kami di Pulau Redang.
Esoknya, suamiku akan kembali bekerja dan seperti biasa aku akan keseorangan di rumah semasa suamiku keluar bekerja. Anak anak kami akan pulang bercuti di rumah pada minggu depan dari sekolah asrama penuh mereka, maka rumahku akan mula bising dengan suara anak anak kami. Tidak lah aku kesunyian lagi ketika suamiku tiada di rumah. Aku bertuah mempunyai suami yang amat memahami ku dan sebuah keluarga yang kecil dan aku sangat bahagia dengan keluargaku ini. Semoga rumah tanggaku kekal bahagia selamanya. Hanya itu doaku pada Tuhan agar aku dan suamiku kekal sayang menyayangi antara satu sama lain dan anak anak kami berjaya dunia akhirat.
2K notes · View notes
abamlorenxo · 2 years
Photo
Tumblr media
For me..saiz x penting sgt…yg penting cara layanan terhadap pasangan dia 2…klu harap je besar tp main mcm ngan kayu baik x payah… Walaupun kecik tp boleh buat pasangan dia bekali2 merecik💦💦💦💦 itu lagi bagus…kepuasan bersama…kannnnnnn Jd abam2 semua..x yah lah nak malu2 klu tote 2 kecik or besar ke…kami (wanita2) semua akan nilai dr skill anda..😎😎😎
Slmt mlm abam2 n sis2 semua….😘😘😘😘😘
4K notes · View notes
abamlorenxo · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
241 notes · View notes
abamlorenxo · 3 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
IS YOUR PENIS HEALTHY?
Penis health is an important part of your health — and it goes beyond your ability to get and keep an erection, ejaculate, and reproduce.
Penis problems can be a sign of an underlying health condition. Ongoing health issues affecting your penis also can impact other areas of your life, causing stress, relationship problems or poor self-confidence. Know the signs and symptoms of penis problems and what you can do to protect your penis health.
You need to have erections regularly to keep your penis in shape. "It has to be essentially exercised." To maintain a healthy tone, the smooth muscle of the penis must be periodically enriched with oxygen by the rush of blood that engorges the penis and makes it erect.
If men don't do anything to maintain normal erections, they will get shortening of the penis. Without regular erections, penile tissue can become less elastic and shrink, making the penis 1-2 centimeters shorter.
A device like a vacuum pump, which forces the penis to swell with blood, can help men with physical erection problems maintain a healthy penis.
The best way to boost penis health? Food.
We often eat with our hearts and stomachs in mind, but how often do we consider how foods affect extremely specific body parts?
Instead of eating as if your penis needs special attention, fill your day with foods that optimize your whole body, and in turn, help your blood bring the nutrients, vitamins, and minerals your penis needs to function. (Erectyle Dysfunction in younger men is rising and about 1 in 9 men will develop prostate cancer in their lifetime.) The penis is dependent on testosterone to function properly, and anything that lowers the T can lower the D. The 13 foods and drink below are among the worst cockblockers.
1.Soy
A study found that two scoops of pure soy protein powder a day decreased men’s testosterone levels by 19 percent after four weeks.
2.White Bread and Processed Carbs
Eating too many simple carbs can lead to weight gain, and increased body flab has been shown to raise a man’s estrogen levels and lower
35K notes · View notes
abamlorenxo · 3 years
Text
Tackle bini org umur 30an bukan senang der..jangan buat perangai budak2..
Hello guys. Just nak share and hope beri panduan kepada korang semua.kebanyakan lelaki 20an tak kira bujang atau baru kawen dlm 2-3 tahun masih tidak paham dlm meng"ayat" isteri atau bini org yang umur middle 30an.
Selalu ingat benda ni mudah. Ingat isteri org akan teruja dengan tgk senjata yg besar dan pamjang.
Biar aku cerita:
1. Isteri org pertengahan 30an ni..jangan layan dia org mcm budak2..cara korang tunjuk batang korang yg power tidak akan buat mereka excited lebih. In fact dia org dah biasa dapat.
2. Level bini org 30an tidak boleh disamakan dengan janda. Dia org sentiasa di sumbat batang suami sendiri dan bila2 dia org nak boleh je dapat… So jgn sembang pasal ajak main.
3. Untuk tackle bini org berumur 30an kena ada art atau seni tersendiri. Mereka suka.lelaki.MATANG dalam berborak atau chatting. Kalau korang asyik cerita sex jer..memang buat diorg bosan boring.
4. Cara terbaik layan bini org 30an adalah jadi buddies atau kawan2..amik berat atau take care (jangan lebih2 sgt) sehingga lama2 boleh move forward jadi GF korang. Bila dah sampai level tue, minta apa sahaja semua korang dapat😀. Layan la dia org mcm korang layan GF korang dulu..cakap sopan dan SOUND ROMANTIC.
5. Satu lagi bila chatting atau borak..jgn sembang lebih atau gebang..dia org x suka lelaki gebang atau cakap besar. Jgn asyik cerita korag hebat main atas katil. Langkah paling silap sebab belum terbukti selagi dia x rasa btg korang.(jangan sembang lebih, sekali main terus tewas..buat malu beb)
6. Bini org 30an ni ..kalo chatting atau nak tackle..jangan ada budaya pushy..atau paksa2..jgn la korang asyik minta pic breast la..pussy la..minta pic body la..selalunya berakhir 99% bye2..cara dia org berfikir mudah, kenapa nak gelojoh minta mcm2 gambar sedangkan kalo korang okay..nanti dapat main so tgk la puas2..nak gelojoh pergi mane?
7. Mane2 dah sampai level dapat jumpa..make sure korang layan mcm gf korang..sesekali beli la bunga ke..hadiah ke..walaupun dia x mintak..bukan pasal dia org nak duit korang ke apa.APPRECIATE ATAU HARGAI dia org..bahkan bini org 30an kebanyakan kerjaya dah stabil..kerja lebih 10tahun gaji dia org pun tinggi..dia org x heran pun duit korang..
8. HORMAT..RESPECT dia org.. ingat dia org bukan budak2..tukar mind set korang..bila dapat scandal atau main..bukan korang dah berjaya main pussy dia org..tapi dia org yg berjaya meng" ANAK IKAN" kan korang atau bahasa lain dia org dah berjaya cari TOY BOY!
Tak percaya dengan teori aku ni? Buktinya dia org boleh reject korang bila2 masa..and actually korang yg merayu bagai nak tackle dia kan?
9. Muka hensem korang bukan jaminan korang boleh dapat tackle dia org..kalo ada maybe bonus skit je kot..
Ok la.akhir kalam..yg muda2 umur 20an atau setakat baru kawen 2-3 tahun jangan sembang lebih. Kalo korang gagal buat no 1-8 di atas aku pasti 99% gagal utk takle bini org 30an dan paling sedih yg baru kawen 2-3 tahun..ini la QUALITY KORANG LAYAN WIFE KORANG SENDIRi
Nak percaya ke tidak lantak korang la..aku tak rugi apa !
P/s: Mohon suami2 yang ada isteri 30an tue untuk.komen sekali..setuju ke tidak..at least boleh la jadi endorsement apa yg aku tulis..kalo tak kang 20an ni kata aku gebang..😁😁
Ok chow
Zam
10K notes · View notes
abamlorenxo · 4 years
Text
Ilmu yg baik kite patut kongsi bersama
5 cara di bawah ini mampu membantu anda dalam isu cara membesarkan zakar. 
Cara membesarkan zakar #1: Rendam dengan air panas
Ini merupakan langkah pertama cara membesarkan zakar yang anda perlu cuba. Caranya adalah dengan merendamkan kain ke dalam air panas.
Selepas itu, balut kain terbabit menutupi zakar. Ia dijalankan sebagai warm up untuk menggalakkan pengaliran darah. 
Cara urut zakar #2: Teknik urutan Jelqing
Tumblr media
Kredit: The Stallion Style
Teknik cara urut zakar melalui Jelqing adalah satu gerakan yang dilakukan di bahagian zakar seolah-olah memeras susu. Teknik kuno ini sudah lama dilakukan oleh bangsa Arab. 
Untuk melakukan cara besarkan zakar ini mudah saja. Anda perlu:
1.Merangsang zakar dahulu. Pastikan anda mencapai semi-ereksi (antara ½ atau ¾) ereksi saja)
2. Ambil masa untuk perlahan-lahan warm-up.
3. Letak minyak pelincir pada kedua-dua tangan
4. Buat griptangan kanan dalam bentuk “Okay” dan letakkan ia di hujung zakar (berdekatan perut)
5. Ketatkan grip tangan dan anda akan merasa darah semakin mengalir
6. Perlahan-lahan gerakkan griptangan anda tadi ke bahagian atas kepala zakar. Pastikan anda memberi tekanan yang mencukupi untuk melancarkan pengaliran darah.
7. Sebelum sampai kepala zakar, berhenti. Ini dikira sebagai satu Jelq. 
8. Sementara grip tangan kanan masih di zakar, buat grip tangan kiri dan letakkan ia dipangkal zakar sama macam langkah 4.
9. Lepaskan tangan kanan anda, dan mula teknik urutan jelqing dengan tangan kiri pula.
10. Ulang langkah 6.
Tumblr media
Kredit: The Stallion Style
Jangan sesekali mengurut kepala zakar. Ia cara urut zakar yang salah kerana ia mampu hilang sensitiviti. Jangan urut zakar yang sudah 100% mencapai ereksi kerana ia mampu merosakkan tisu dan urat saraf.
Cara membesarkan zakar #3: Makan lebih banyak makanan ini
Apa yang ramai orang tidak sedar adalah zakar juga boleh membesar jika anda menjaga diet pemakanan anda. Makan kuaci dikatakan mampu meningkatkan pengaliran darah.
Malah, makanan yang banyak benda ini juga dikatakan bagus untuk kesihatan anda. Antaranya ialah:
1. Phosphorous – Nutrien ini mampu meningkatkan keinginan syahwat anda. 
2. Zink – Nutrien ini membolehkan pengeluaran sperma dan ejakulasi yang lebih sihat. 
3.Magnesium – Nutrien ini mampu meningkatkan pengaliran dan peredaran darah. 
4. Selenium – Selenium mampu meningkatkan pengeluaran dan kualiti sperma. 
Jom memperbanyakkan makanan-makanan dengan nutrien ini dalam diet anda, ya!
Cara urut zakar #4: Urutan regangan dengan ibu jari
Tumblr media
Kredit: The Stallion Style
Cara urut zakar ini berbeza daripada cara urut zakar teknik jelqing, tapi ia sangat ideal sebagai cara memanjangkan zakar. Caranya mudah saja. Anda perlu:
1. Ambil masa untuk warm up.
2. Cuba capai ereksi hanya pada kadar tidak melebihi 30%
3. Tarik kulit zakar anda perlahan-lahan dan genggam zakar anda (jangan genggam kepala penis)
4. Tekan ibu jari tangan kiri anda pada pangkal zakar yang berhampiran buah zakar.
5. Sambil tekan ibu jari, tangan kanan anda harus menarik dan merenggang zakar ke hadapan
Cara membesarkan zakar #5: Makan herba tradisional seperti Tongkat Ali dan ginseng
Tumblr media
Terdapat beberapa herba di luar sana yang mampu meningkatkan pengaliran darah ke zakar anda. Sambil melakukan urutan yang kami sediakan di atas, anda boleh cuba amalkan herba tradisional ini.
Antara herba yang terbukti bagus ialah:
Tongkat ali (long jack) – mampu meningkatkan hormon testosterone dan membebaskan hormon ini. 
Ginseng merah Korea – mampu meningkatkan pengaliran darah dan fungsi seksual (ia mungkin berbahaya jika diambil dengan ubat tertentu)
Herba entengo – mampu meningkatkan pengaliran darah di penis khususnya
Ginkgo biloba – boleh meningkatkan nafsu seks
Beri Hawthorn – mengandungi agen penguat saluran darah iaitu bioflavonoids
Ha… bagaimana? Ada kaedah dan cara membesarkan zakar yang anda ingin cuba? Kami mengharapkan agar maklumat yang tersedia ini berguna buat anda.
10K notes · View notes
abamlorenxo · 5 years
Text
Petua org tua..
Terlalu ramai yg pm mngenai pembesaran zakar..terlalu byk soalan yg ditanyer. Sehinggakan tak tertaib soalan2 yg ditamyer..mmg penat..terpaksa aku mngulang dn mngulas segala bentuk soalan td.
STAMINA
Seblm cerita mngenai pembesaran zakar aku terpaksa mnceritakan hal stamina.. stamina dn senaman amat perlu dn seiring..dn berikutnyer baru cerita pembesaran zakar yg bersangkutan dgn senaman jugak..
Tumblr media
Nak kah rakan follower mnjd spt lelaki di atas..?? Wife tewas diatas ranjang.. dan folliwers lelaki dgn bangganyer mndabit dada..good katenyer.. utk mnjadi jaguh diatas ranjang bkn mudah. Followers perlu byk bersabar dn belajar..ingat aku dh ingatkan..practice make u perfect.
Tumblr media Tumblr media
Pertama lakukan spt dlm gambar..temukan kedua2 tapak kaki..lakukan setiap pg lepas smbahyang subuh..mase ni urat madih lembut dn mudah direnggang..lskukan setiap 3kali seminggu..
Tumblr media Tumblr media
Kemudian tekan kiri kanan lutut spt digambar atas. Tekan kepala lutut hingga mncecah lantai..dn mase mnekan followers akan terase ketegangan urat dicelah kamgkang..biarkan selama 2/3 mnt atau kiraan 1hingga50…
Tumblr media
Kemudian urut dari lutut ke pangkal paha berkali2..klu boleh biar hanya berseluar dalam..tekan urat dari lutut dgn kuat hingga ke celah kangkang.. klu terase pedih itu bermakna urat2 tersebut dh msk angin..lakukan sebyk 15 kali..
Tumblr media
Kemudian tarik kedua2 ibu jari kaki rapatkan ke ari2..( atas pangkal zakar ) tahan selama 2/3 mnt atau kiraan 1hingga50.
Tumblr media
Selepas tu..gosok kepala zakar dikiri kanan tapak kaki..sebelah kira 25 kali dn sebelah kanan 25 kali..perlu ingat..senaman nie dilakukan seblm mkn atau minum..lakukan senaman2 ini sbyk 3 kali seminggu. Rajin bt anda sendiri yg akan rase bagaimn keputusannyer…nk stop dulu..jb g sambung..
15K notes · View notes
abamlorenxo · 5 years
Photo
Paduuuuu, kak. 😍💦💦💦
Tumblr media
opsss, terselak lak
2K notes · View notes
abamlorenxo · 5 years
Text
Tumblr media
Nak Lebih Gagah? Nak Lebih Padu?
#PaduuuBossku 💪🏻💪🏻💪🏻
1 note · View note