adatujuan-blog

[adatujuan-blog]

Percaya atau tidak, satu hal yang ternyata diam diam cukup berperan membuat hati kita terasa kian berat; beli barang, tapi tidak terpakai. Kebanyakan menyimpan sesuatu yang sebenarnya gak perlu perlu banget, tapi un-rela dikasi/dilepas ke orang lain. Padahal, ada yang mungkin jauh lebih butuh. Alesannya sederhana namun klise; "dibuang sayang. Adalah rezeki; yang kita makan sampai ditelan dan yang kita pakai sampai habis. Jadi, kalo kita beli gelas yang lutju, tapi berakhir hanya menjadi pajangan di lemari kaca, tidak dipakai buat kita atau tamu sekalipun, gelas itu bukan rezeki kita. Lebih pilu lagi; gelas itu kelak akan masuk list pertanyaan "waktu hidup, uang dipake buat beli gelas, trus gelasnya berguna gak? Kamu gatau ya tetangga sebelah lagi butuh uang buat makan trus kamu ada uang tapi kamu pakai buat beli gelas mahal yang akhirnya useless dan tetangga sebelah nahan lapar. Pertanyaan horor di hari nanti, ga ada yang bela kita kecuali amalan kita yang secuil itu (yang ternyata diam diam dah angus karena pernah riya)#pukpukdiri. Kita pun gatau mau jawab apa. Sementara, kaki kita tidak akan beranjak kecuali semua pertanyaan yang begitu detail tentang hidup, selesai kita jawab. Betapa hari nanti adalah hari yang berat bagi kita yang suka menyimpan dan menimbun harta. Kita mungkin lupa, harta itu akan jadi milik kita justru bukan ketika kita simpan. Tapi saat harta itu memang berguna buat kita dan orang lain. Harta itu bisa aja jadi harta kita nanti meski hari ini kita berikan pada orang yang lebih butuh. Sebab hakikatnya, kita sedang menitipi harta itu untuk nanti kita jemput kembali. Lepaskan harta harta yang hari ini bikin sesak rumah kita. Kalau kita jual dalam bentuk garage/preloved sale, bagus. Tapi jika kita berkenan menitipkannya pada orang lain dengan cara memberi, itu jauh lebih baik. Salam Muharram yang udah ampir setengah bulan, salah satu evaluasi paling menyenangkan beberapa tahun ini adalah re-seleksi isi lemari, laci laci, meja, dan kotak kotak. Betapa saat beberapa barang direlakan, bukan kekurangan yang terasa melainkan kelapangan hati. Dan hati kita, berhak atas itu :) selamat menyeleksi. @lolanyunyu (at The Sultan Mosque Arab Street Singapore)

[adatujuan-blog]

Akan tiba masanya teman yang dulu sempat dekat betul dengan kita, kini menjauh dan yang tersisa hanya chat chat basa basi. Demikian kita sadar siapapun bisa datang dan pergi, kapanpun dan seringkali tanpa bisa kita cegah. Entah itu karena waktu yang memisahkan, jarak yang kian jauh, hingga tergantikan oleh teman baru. Seakan akan kita mesti terima dan akui, walau sedih rasanya. Kecuali teman yang padanya batin kita terikat karena iman. Jenis pertemanan yang memang betul betul saling sayang karena Allaah. Apa adanya,tidak penuh klise, dan tidak pura pura. Sehingga, ikatan batin ini yang seringkali merekatkan kita kembali saat salah satu dari kita pergi "menjauh". Ikatan ini yang kita harapkan membuat kita saling ingat saat yang satunya "terlupa" karena kesibukan urusan dunia. Ikatan batin ini pula yang membuat pembicaraan kita tidak akan pernah sekedar basa basi. Bukan pembicaraan yang sekedar mengisi waktu luang. Lalu di lain hari, ikatan ini juga yang kita harapkan mampu membuat pertemuan terjadi tanpa sekedar wacana karena memang betulan saling rindu dan saling ingin bertemu. Ikatan ini tanpa sadar membuat perasaan sayang kita tidak pudar pudar, dengan izin Allaah, apapun alasannya. Dan yang paling kita harapkan adalah, ikatan inilah yang membuat kita memohon pada Allaah agar saling menolong dan saling ingat nanti di hari dimana semua sibuk dengan urusannya masing masing, tiada lagi yang saling peduli, kecuali orang orang yang dengan izin Allaah, bertaqwa. @lolanyunyu Pic : foto orang lalu lalang di Bandara Hang Nadim

[adatujuan-blog]

Akan tiba masanya teman yang dulu sempat dekat betul dengan kita, kini menjauh dan yang tersisa hanya chat chat basa basi. Demikian kita sadar siapapun bisa datang dan pergi, kapanpun dan seringkali tanpa bisa kita cegah. Entah itu karena waktu yang memisahkan, jarak yang kian jauh, hingga tergantikan oleh teman baru. Seakan akan kita mesti terima dan akui, walau sedih rasanya. Kecuali teman yang padanya batin kita terikat karena iman. Jenis pertemanan yang memang betul betul saling sayang karena Allaah. Apa adanya,tidak penuh klise, dan tidak pura pura. Sehingga, ikatan batin ini yang seringkali merekatkan kita kembali saat salah satu dari kita pergi "menjauh". Ikatan ini yang kita harapkan membuat kita saling ingat saat yang satunya "terlupa" karena kesibukan urusan dunia. Ikatan batin ini pula yang membuat pembicaraan kita tidak akan pernah sekedar basa basi. Bukan pembicaraan yang sekedar mengisi waktu luang. Lalu di lain hari, ikatan ini juga yang kita harapkan mampu membuat pertemuan terjadi tanpa sekedar wacana karena memang betulan saling rindu dan saling ingin bertemu. Ikatan ini tanpa sadar membuat perasaan sayang kita tidak pudar pudar, dengan izin Allaah, apapun alasannya. Dan yang paling kita harapkan adalah, ikatan inilah yang membuat kita memohon pada Allaah agar saling menolong dan saling ingat nanti di hari dimana semua sibuk dengan urusannya masing masing, tiada lagi yang saling peduli, kecuali orang orang yang dengan izin Allaah, bertaqwa. @lolanyunyu Pic : foto orang lalu lalang di Bandara Hang Nadim

[adatujuan-blog]

💔

[adatujuan-blog]

Wahai, hendak kemanakah aku mesti membawa tubuh ini pergi jika tidak kutemui lagi Engkau dalam dada.. Kemana aku mesti berlari ya Rabb? Disaat semuanya berkata agar berlari menujuMu, tapi tak satupun jalan yang nampak. Apakah buta matahati ini disebabkan dosa yang menyelimuti segitu tebal? Ataukah Engkau tidak ridho kepadaku? Ya Allah