Text
Kembali membuka mata

((7/10)) bagaimana perjuangan tim Relawan Kemanusiaan “Hubbu” dalam memanusiakan manusia di tengah genosida Palestina, sampai salah satu relawanya terancam kasus human trafficking atas tuduhan penyelundupan WNA wilayah perang. Kek bayangin di era sekarang ini -dunia yang berjalan begitu cepat- di belahan bumi lain, untuk bertahan hidup sulitnya bukan main. Ceasefire was declared but it was betrayed, again again and again.
Buku sekuel Hayya ini, sedikit banyak menambah referensi dan ngebuka mata, kalo cukup menjadi manusia untuk selalu memberi ruang empati dan menyuarakan hak asasi mereka yang terbungkam. Nggak perlu dibawah payung keimanan, cukup dalam naungan kemanusiaan untuk bisa melihat bagaimana setiap hari mereka bertarung dengan rudal, tank, dan granat yang sewatu waktu mengintai nyawa. Serpihan logam yang masuk ke paru paru tiap helaan napas, trauma fisik dan psikologis di wilayah konflik yang entah berakhir kapan, ribuan nyawa yang it wasn’t a number yang terus terenggut.
Sebagai individu yang merdeka namun masih less power ini, seminimalnya, segala upaya, sekecil dan sesamar apapun bersikap dan menyuarakan keberpihakan itu harus. Lewat karya, medsos, harta, waktu, apapun yang bisa diberikan. Kalau mengutip kata Dan Brown dalam buku Inferno “mereka yang netral di hadapan kejahatan yang terang benderang adalah penghuni inferno!”
1 note
·
View note
Text
ternyata kebiasaan punya banyak agenda, terus pindah ke sini kerja 8 jam, terus hari sabtu ahad kadang jumat juga free tuh kek kosong banget ya rasanya���😭
kangen rumah, kangen Jogja juga🥲
Mungkin ini lg adaptasi kali ya🥲 ga tau rasanya kek undescribed :”
1 note
·
View note
Text
Ibu dan Bapakku, sehat sehat✨❤️
_jangan pernah telat menghargai perjuangan seseorang yang tidak pernah bosan mencarimu, mencintaimu, menghiburmu, selalu memaafkanmu dan sebagainya. mungkin sederhana tapi kelak nanti kalau dia benar benar hilang, kamu akan sadar bahwa hanya dia yang mencintaimu dengan tulus._
38 notes
·
View notes
Text
Edisi kerja #1
engga yang mau sambat, cuma mau cerita aja kalo jam kerja w sekarang kaya rollercoster. Iya naik turun sesuai keadaan, nah kudu siap being ahile and resilient! Shift 1 jalan, shift 2 oke, shift 3 hayuk. every single day gas, hore! Badan engga sakit dan bungkuk aja udah bersyukur :))
Allahumma yassir
Yang paling w takutin itu shift 3, kek rasanya badan kudu adaptasi benget, bayangin gimana rasanaya melawan sistem sirkardian, berat lurr. Orang orang jam 23.00-07.00 biasanya dipake tidur, ini jam segitu stand by di area CCP metal detector dengan suhu ruangan 1-8 derajat celcius selama 6-7 jam, pengalaman baru, yang….. Cuma bisa ngucap alhamdulillah dan semangat aja. Allah bersama manusia-manusia shift 3🫶🏻
Kek kemarin Sabtu pas sakit, tbtb w disuruh masuk lembur shift 3 wkwk. W nego buat nggak ambil lembur cz sakit. untuk leader w baik. Di ACC. Nah selain itu, w kira minggu ini masuk shif 2 normal seminggu dr jam 15.00-23.00 eh ternyata besok diajak tuker shift 1 dr jam 07.00-15.00 padahal hari ini masuk shift 2. Menyala~~
Tidur berapa jam lanjut kerja kerja kerja kerja, kapan kaya? Bismillah berkah~
hari ini w masuk dalam kondisi tubuh belum 100% fit dari bapil dan demam ringan 2-3 hari lalu, ditambah hari pertama haid, belum beli sangobyon atau ga vit C, beuh. Kek ya Allah di dalem produksi ini badan tiba tiba panas dingin dalam waktu yang cukup lama, udah mo pingsan kali ya tinggal nunggu ambruknya aja. Untung ga pingsan. Nggak kuat akhirnya w ke kamar mandi, rasanya mo mun*ah. Ngga biasanya w begini :(
((syafakillah aku))
eh jangan lupa, ini yang kamu doa doakan selalu ya Qus, saat Allah sudah mengabulkan di hari ini, konsekuensinya maksimalkan bener bener, belajar yang banyak, cari pengalaman yang luas.
Semoga Allah mudahkan, aamiin☺️
3 notes
·
View notes
Text
Manusia; kompleks, unik, dan multitafsir
Kalau belajar genetic science ada kaidah dengan rumus P = G+E+I. Ilmu ini diperoleh di bangku semester tujuh, kelas nutrigenomic dan dasar analisis genetik dan molekuler. Dua kelas yang mampu mengubah pardigma mengenai kualitas nutrien terhadap ekspresi gen dan seleksi sifat pada sistem hereditas makhluk hidup. Sebuah terori dasar yang menentukan kualitas individu, dimana ternyata performance (P) atau diri kita itu dipengaruhi oleh genetic (G) sifat internal yang diturunkan dari parentalnya, Environment (E) faktor eksternal sebagai wadah terekspresikannya gen, dan interaksi keduanya (I) bagaimana kedua faktor tersebut berjalan. Anak ilmu alam pasti ga asing nih. Yekan?
Masyarakat umum kita bilang kalo ibunya cerdas (G) maka anaknya juga cerdas, iyap benar ini adalah salah satu faktor. Perlu dihighlight kalo ekspresi sifat cerdas itu juga dipengaruhi faktor eksternal (E) misal nutrisi imbang, pembiasaan belajar, kondisi kesehatan, dan lain sebagainya. Lebih mendalam lagi, gen kecerdasan tersebut performannya tidak akan terekspresikan secara optimal jika lingkungan tidak mendukung, sebaliknya jika gen kecerdasan yang prosentasinya tidak terlalu optimal namun jika didukung dengan lingkungan yang suportif, maka sifat cerdas itu akan lebih terekspresikan. Ini insight baru pas kelas Pak Muhsin, kek wow banget! Jadi lebih penting sifat atau lingkungan? Kalo bisa dua duanya lebih powerful (I) tapi lingkungan lebih influece a lot.
Oiya definisi cerdas itu banyak, nggak sebatas nilai di kertas, yang menuntut semua memiliki kemampuan yang sama. No, padahal tiap kita kan unik. Kita aja punya triliuanan gen dan parenting yang berbeda. Nggak bisa tuh nuntuk kamu STEM nya kudu baik, apalagi matematika, kudu 100! Noo, kek kasarannya memaksa ikan untuk berjalan dan katak untuk memanjat pohon, apa bisa? Cerdas tuh banyak, nggak melulu cerdas secara akademik, tapi juga cerdas secara spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan lain lain. Buat apa nilai akademik secara intelektual tinggi tapi nggak bisa empati? Buat apa spiritualnya oke tapi kontrol emosi engko wae?
Belajar genetik itu semakin membuat kita sadar bahwa sebenernya kita adalah apa yang kita masukkan ke tubuh (nutrisi as makro dan mikro), apa yang kita baca, apa yang kita lihat, apa yang dengar, dan apa-apa yang coba kita internalisasi. Lambat laun semua hal tersebut akan membentuk sistem yang membuat kita perform seperti ini. Baik buruknya kita ya, sebagaimana kita memperlakukan, menempatkan, dan memposisikan diri kita.
Layaknya spons yang akan menyerap banyak hal, semoga kita bisa jadi spons yang menyerap hal positif dalam tiap fase naik turunnya hidup. Selamat bertumbuh, semoga dalam tiap perjalanannya mampu mencapai titik penuh dan utuh✨
3 notes
·
View notes
Text
Actually Allah has sent the best answer in March, recently. I was in Serang, Banten, a lot of days ago. Kinda missed Jogja and my beloved parents.
Like, how did you feel if you just had 2-4 days (it was not too long anymore. i had to go back in the second day of led Mubarak), and then had you hurry up to catch your bus to your work?
Don't forget that you have accepted D-7 of led Mubarak; it forced me to find the people to replace me as tutor, admin, and teacher. It has rushed enough but Allah has made everyhing easier genuinely. Fortunately, I have got a little time to meet my friends and ustadzah to say goodbye for a while. Omooo, I feel, "Was it true?" My planning to move from Jogja was accepted by Allah.
Hufttt, my life has fallen into a gedebag gedebuk, but I've been grateful anymore. Alhamdulillah. I hope your best du'a for every single my journey. May Allah always fill up His great abundance to us, aamiin.


My lite version and rushed in eid mubarak era (1) My new work environment after rain (2)
By the way, does anyone know Liqo at Banten? Or any recommendations for me to save me in His way?

I was true looking for, hope your great info peppps! Thankyou :)
Bismillah… Februari ada kabar baik. I’m kindly waiting for 😭✨ Allahumma yassir wa laa tu’assir🙏😭✨
3 notes
·
View notes
Text
definisi 2025 ini hamba serahkan jalannya kepada Engkau, soalnya 2024 kemarin hamba yang ngatur ambyar semua
1 note
·
View note
Text
Maaf untuk perjalanan yang tidak sempurna is so realll🙂
3 notes
·
View notes
Text
Yappp setuju kak!
Biarpun engga menemanilaki laki beproses,emang seharusnya upgrade diri itu udah jadi life style ga si? Kek bayangin dunia yang bergerak secepat ini tapi kita cuma di situ situ aja. Ga enak ga sih, secara usia kita menua tapi ilmu kita stuck stuck aja.
Semakin kesini semakin sadar kalo growth mindset itu penting banget, bukan untuk siapa siapa atau laki laki berproses, tapi untuk diri sendiri. Belajar, nambah skill, dan perluas relasi itu kebutuhan.
Salah satu hal yang tak yakini adalah value attacks value atau kita akan bertemu/ditemukan dengan apa apa yang kita yakini, satu nilai, atau satu frekuensi.
Dalam hal ini, mungkin salah satunya pasangan. Ya kalo pengen dapet seseorang dengan value A ya minimalnya kita juga mau belajar A, sedikit demi sedikit valuenya ikut naik, dst. Entah ben obrolane nyambung, jokesnya nggak cringe, atau start viewnya sama, apapun itu intinya upgrade itu penting~
Laki-laki berproses
2-3 hari ini timeline x sedang penuh dengan kalimat "kenapasih pada alergi banget sama laki-laki yang lagi berproses?". Dari mulai sentimen negatif, positif, netral, sampai terakhir, "giliran ditemenin, pas udah sukses malah ninggalin".
Wait.
Berproses itu kan ada action yah, gak cuma modal "niat" tapi kakean mikir sampe gak mulai-mulai. Secara practical, walaupun dengan gaji yang ngepas, kalo "berproses" untuk improve skills (ambil sertifikasi, sekolah lagi, dll), rate "uang" itu akan ngikut kok. Most likely.
Jadi, mungkin, lebih pinter melihat sisi potensyel, ini orang beneran berproses gak nih, atau sekedar membual ingin ina inu tapi gak mau ambil konsekuensinya.
Lalu soal yang kedua. Mungkin ini pov yang dibenci para perempuan yang ditinggal pacarnya yang sukses. Jadi gini. Ketika kamu "menemani" dia yang sedang berproses, sampai satu titik ybs achieve goal-nya. Disitu akan ada gap, bisa jadi topik obrolan, pemikiran, dll. Karna gap-nya jauh, akan mikir, "ah udah gak nyambung nih". Disitulah titik permasalahannya. Kamu menemani, tapi kamu lupa untuk upgrade dirimu juga.
Jadi, hikmahnya adalah, ketika menemani seseorang yang sedang berproses, pastikan kamu juga berproses, upgrade, keep up to date. Biar ngobrolnya masih nyambung.
5 Februari 2025
72 notes
·
View notes
Text
Ya Allah FLK ku😭😩🥲
Hamba sudah berusaha yang terbaik, semoga Engkau beri yang terbaik😭🙏
2 notes
·
View notes
Text

Resources From The Leftist Feminist Philosopher
Google is so powerful that it "hides" other search systems from us. We just don't know the existence of most of them.
Meanwhile, there are still a huge number of excellent searchers in the world who specialize in books, science, other smart information.
Keep a list of sites you never heard of!
www.refseek.com - Academic Resource Search. More than a billion sources: encyclopedia, monographies, magazines.
www.worldcat.org - a search for the contents of 20 thousand worldwide libraries. Find out where lies the nearest rare book you need.
https://link.springer.com - access to more than 10 million scientific documents: books, articles, research protocols.
www.bioline.org.br is a library of scientific bioscience journals published in developing countries.
http://repec.org - volunteers from 102 countries have collected almost 4 million publications on economics and related science.
www.science.gov is an American state search engine on 2200+ scientific sites. More than 200 million articles are indexed.
www.base-search.net is one of the most powerful researches on academic studies texts. More than 100 million scientific documents, 70% of them are free.
4K notes
·
View notes
Text
Masih dalam nafas perbaikan “Nggak cuma wishlist buku yang diusahan, wishlist kehidupan juga”.
Seseorang yang menjadi lampu kecil itu juga sedang berusaha menyalakan lenteranya. Tak redup sebelah, pun tak seperti lilin.
3 notes
·
View notes
Text
What i learned from "Shalahuddin Al Ayyubi by Muhammad Ash Shahim"

Oke, awal tahun baca buku Shalahuddin Al Ayubi sebagai salah satubentuk manifestasi 2025 yang lebih semangat dan produktif hehe. Buku ini cukup tipis, sekitar 75 halaman tapi insighfull untuk orang awwam macam aku. Apa yang menjadi benang merah dari kisah beliau? Yapppp. Beliau merupakan sosok yang memiliki privilege dari orang tua dan dapat memanfaatkannya secara powerfull.
Najmuddin Ayyub; The Real of Bapak Ideologis. Ia adalah salah satu penguasa di daerah Tikrit, Irak. Kondisi tersebut membuat Shalahuddin mudah tereksposur terhadap pendidikan dan tokoh tokoh penting. Secara, pamannya sendiri (Asaduddin Syirkullah) seorang pang lima perang dan rekan rekannya adalah seorang pebisnis ulung. Kurang apa coba?
Shalahuddin menjadi contoh kalau peran ayah sangat besar dalam pertumbuhan seoranag anak. Masa kecil Shalahuddin penuh dengan kisah sejarah dan heroik perjuangan tokoh tokoh Islam yang diceritakan oleh Ayahnya. Bukan Kancil mencuri timun wkwk. Tujuannya apa? Biar semangat "membela dan berjuang" itu terbentuk. Edukasi yang baik akan pemahaman agama, skill diplomasi, taktik perang, cara komunikasi, dan keilmuan-keilmuan lain menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun karakter "hero berwibawa".
Menginjak dewasa Najmuddin "menitipkan" Shalahuddin pada pamannya -so pasti sebelumnya sudah Pendidikan militer terlenih dahulu- sebagai delegasi tantara melawan Eropa pada perisitwa Mantan Gubernur Mesir (Abu Syuja Sinwar), penjilat kekuasaan Gubernur Mesir (Nuruddin Zenki). Perang tsb dimenangkan pasukan Salahuddin. Salahuddin semakin punya kuasa dan dihormati oleh penduduk Mesir. Sampai di suatu masa, ia ingi mendirikan Dinasti Ayyubi, agar terbebas dari bayang2 Nuruddin yang sewaktu waktu bisa memecatnya dari jabatan. Lambat lahun, ternyata Gubernur Mesir meninggal. Nah, saking full set skill yang dimilikinya, Shalahuddin diangkat jadi Sultan Mesir di usia 30 tahun. Kerennya ga kaleng kaleng! ((ga kaya fufufaf*)).
Ekspedisi berlanjut sampe Perang Salib melawan Eropa, bayangin 15.000 Pasukan Muslim vs 60.000 Pasukan Salib di Bukit Hathin. Prinsipnya satu, hidup mulia atau mati syahid. Perang berkecamuk, sampai menang dan berhasil memasuki Baitul Maqdis. Di situ, Shalahuddin masuk dengan sangat menjamin keamanan penduduk sekitar, tanpa tetesan darah, termasuk kebebasan beragama bagi orang Nasrani.
Next journey: Jadi pengen baca sejarah perang salib wkwk
1 note
·
View note
Text
Akhir tahun ini ditutup dengan pengejawantahan amor fati ya hehe. Nggak nyangka, sampe ditahap yang verifiying ini beneran? Serius? Ngelag bentar buat adaptasi dan realize that "was it true(?)". Jadi keinget momen bareng beberapa waktu yang lalu. Nanggis sih engga, lebih ke mixed feelings dan seolah olah dunia jadi monochrome.
Bentar, engga mau denial atas emosi ini. Refleksi atas rasa harap, lambungan doa, memanage interaksi, dan puncaknya kudu nglepas di atas peraduan takdir (ngela napas lebih berat). Ternyata kita nggak bersama. Definisi sakit tapi gak berdarah.
"Jatuh cinta dan patah hati itu energinya dahsyat banget. Bisa jadi dopamin bahkan endorphin, tapi juga berpotensi jadi kortisol, source of stress" biasanya ngomong begitu ke temen, tapi sekarang bisa ngerasain sendiri. Ternyata luar biasa sekali sensasi ambyarnya.
Kisahnya berakhir di sini. Cukup.
Mari diusahakan sembuh secara wajar dan utuh. Biarkan rapalan doa menjadi mantra di tengah jiwa yang lagi nelangsa. Derap kaki sudah seharusnya terus melangkah, menjumpai garis takdir terbaik dari Sang Penulis Skenario Hebat.
Gusarnya hanya sementara, akan pulih saat sudah masanya. Pelan pelan.
Mengenalmu adalah salah satu karunia yang tak pernah alpha ku syukuri. Ku nikmati kepergianmu, seraya memupuk ikhlas, sampai tandas.
Selamat berlayar…
14 notes
·
View notes
Text
Kek w jd mempertanyakan dimana sih letak nilai sosial profetiknya Prof. Kuntowijoyo yang menjunjung tinggi humanisasi, liberasi, dan transendensi sebagai seorang muslim berilmu?
Influencer tapi kok blunder nya ga abis abis. Kata w sih GWS🫠
Wtf siapa pula itu si gus najis pemuka agama amoral hurting his wife and an ice tea seller?
Istg who hurt you, dude?
Ya Allah, please turunkan azab untuk dia di dunia secepat mungkin. Harus di dunia ya Allah supaya jadi pelajaran untuk orang-orang sejenis dia.
Bentar. Apakah orang-orang macam dia mau belajar?
27 notes
·
View notes
Text
Akhirnya dah tamat [🌟8.5/10]
In the end, rill kudeta dengan tangan bersih. Apa ya? Setelah 200 tahun akhirnya perbudakan tumpas di bawah Arok, saudra yang cerdik. Di sisi lain, Paramesywari kehilangan kekuasaan Tumapel dan posisinya juga terduakan, cz Arok jg punya Umang. Menang banyak sih Arok, jadi Akuwu plus istri dua wkwwk, tp bukan itu poinnya.
Dalam politik, dibutuhkan seni bertopeng dan bersilat lidah agar bisa menjangkau banyak kepentingan. Arok tak mesti memperlihatkan tangannya yang berlumur darah mengiringi kejatuhan Amerung di Bilik Agung Tumapel, karena politik tak selalu identik dengan perang terbuka.
Ini juga menarik, menjadi underprivileged yang less power kalo dia kapabel akan tetep eksis. Lagi lagi politik nggak lepas dari legitimasi agama, legitimasi sejarah, dan legitimasi identias. Arok gigih berjuang buat itu. Even though unprev dia push dirinya biar ke arah itu. Ia dekati kaum brahman dan para intelektual agar mendukung nya secara legal. Ia gaungkan antar kasta saudra itu setara, tidak diperboleh ada perbudakan, semakin kuatlah perajurit Arok. Ia juga tanamkan baik baik eksistensi brahmana jauh sebelum Kretajaya berkuasa. Dan rill Arok menjadi dalang atas mandat jabatan Akuwu melalui kematian Tunggul Ametung oleh wayangnya, Kebo Ijo.
Kasta boleh Saudra, tapi tabiat Ksatria, Ilmu spek Brakmana

Jadi ceritanya blm selesai baca Arok Dede karya Pramoedya Ananta Toer. Ternyata perjuangan untuk bisa mau menggulingkan Tumapel di bawah Tunggul Ametung itu sangat panjang. Salah satu benang merahnya itu adalah kegigihan dia untuk selalu belajar dan menemukan iklim yang progresif.
Dia tuh benar-benar menjadi pemuda yang tumbuh, dari seorang anak kecil (Temu) yang dibuang orang tuanya sampe ia dipungut 2 kali. Kurang underprivileged apa?
Orang tua asuh pertama merawat sampai umur 6 tahun, diajari bertani bercocok-tanam dan berternak, diusir karena menghilangkn satu kerbau. la ditemukan lagi oleh seorang petani, Ki Bango Sarampangan, firasatnya tajam kalo ni anak bukan sembarang cerdasnya. Semenjak kedatangan Temu ternaknya berkembang dan kelurganya tak kekurangan.
Suatu ketika terjadi konflik saudara -iri- Ki Bango Sarampangan menitipkan Arok ke Lohgawe dan Tantripala. Mahaguru pada masanya, disana ia belajar strategi perang, negosiasi-debat, membaca sansekerta, sampai merampas upeti prajurit Tumapel selama setengah tahun. Nah di sini gelar "Arok" diperoleh. Semua kekuatan itu ia gunakan untuk membebaskan para budak, yang ia jadikan sebagai pasukan penakluk Tumapel dari Tunggul Ametung, Akuwu yang tamak nan less-edu.
Hikmahnya apa?
1. Cari lingkungan yang positif itu harus, yang push your leg to learn. Inget banyak hal yang perlu diexplore, cari circle yang kalo kumpul yang dibicarain masa depan. Kek Arok sama Tanca "Kalo lu jadi Raja w jadi Patihnya" kemudian mereka belajar sansekerta bareng. Nah dari situ bakalan ketemu orang yg punya tujuan sama, kek ditemukan Arok dengan Mpu Gandring si pembuat senjata, si penghitung dan pelebur emas, dil. Pokok kalo lu sungguh2 semesta mendukung.
2. privilage pendidikan itu emang lama prosesnya, karena yang dikumpulkan bukan harta benda nampak, tapi tajamnya pola pikir. Yang perlu digaris bawahi pula, kata Abah Anies "pendidikan itu nggak hanya sebatas kelas dan kertas". Jadi sudah sewajarnya kita menjadi spons yang dapat menyerap hal hal baik selama berdinamika.
3. Semangat untuk unlock pintu itu satu satu, masio tertatih tatih ya wahai gen Z, sandwich gen, ataupun Kaluna di luar sana. Mari kita usahakan privilage itu. Allahu yassir wala tu'assir. Oiya privileged itu harus diimbangi dengan hati yang bersih dan moral yang bener, ia bisa jadi boomerang yang sewaktu waktu menikam. Di novel ini Tumapel jatuh, selain karena kudeta oleh Arok, Tunggul Ametung mendiskresitkan kaum Brahmana. Kek fatwanya dilanggar, pendapatnya diacuhkan, sampai tak ada kedudukan yang pantas bagi Brahmana di Tumapel. Dahla tinggal nunggu rata tanah aja.
3 notes
·
View notes
Text

Beginilah "welcome to 23 era". Mantra setiap hari adalah menguatkan doa, sehat, dan waras.
Memasuki fase banyakin diskusi biar ga bundet sendiri wkwk. Kadang ovt dan sambat, tapi tetep saling mengingatkan dalam kebaikan. Bukan merasa yang paling baik, tapi biar positive vibes itu menular.
Mekarnya bareng bareng walaupun pijakan tumbuhnya berbeda. Asik loh, ketika kita bicara “mengikhtiarkan Takdir” lalu ada yang mengingatkan tentang “percaya terhadap doa”.
Definisi mengutip lirik Banda Neira “berjalan lebih jauh, menyelam lebih dalam, jelajah semua warna.” ✨🍃
0 notes