Text
A Letter For Me In The Future🌠
A letter To : me in the future From : me in the past Dear future me, Hello, how are you? How are things in the future? How you feel? Have you followed your dream? Have you make your parrent proud of you? How many country you have visited? I hope you have a nice life, smile and laugh enjoy for eternity, Travel to good places in the world with your special people, Keep your friend close but keep your family closer. Make parents happy and proud of you , Because sometimes we are busy growing up and we often forgot our parents also growing old. Maybe me in the past give you some difficult moment and make you tears, but fighting back the tears in your eyes. Keep moving forward and growing stonger each day, Don't forgot the harsh lessons from me in the past, Cause everything happen for a reason Some question to remember, Do you proud of the PAST you? And what you do NOW to make the FUTURE you proud? And the last, Be grateful to Allah for everything Do your best and let Allah do the rest Man jadda wa jadda, ✨Alhamdulillah for 20 years old until today, Hope I can be more useful people for my religion, country, my family, and another people ❤ 🔸May 2017 🔸Semarang, Indonesia✨
1 note
·
View note
Text
RE-RAIN
Hujan masih saja sama, sama seperti hujan sore kala itu, yang menyamarkan tangisku diantara rintik rintiknya,
“Harus berapa kali lagi aku bilang sama kamu, kamu ga bisa gini terus! Kamu harus jadi pribadi yang kuat dan punya prinsip Fa,” kata kata itu terus saja tengiang di benakku.
Tiba - tiba banyak hal terlintas di kepalaku, terlalu banyak bahkan hingga aku ingin lari dari semuanya dan memulai lembaran yang baru.
Kita ga pernah bisa memilih dari rahim seorang ibu mana yang akan melahirkan kita. Kita juga ga bisa memilih akan terlahir dalam kondisi seperti apa maupun bagaimana keadaan ekonomi keluarga kita.
Masing masing dari kita lahir dalam keadaan yang suci dan polos. Kita tumbuh dan berkembang dengan lingkungan serta budaya masing masing. Melewati fase demi fase kehidupan yang begitu berliku liku.
Pernahkah kamu merasa bahwa kadang apa yang kita lakukan salah, pernahkah kamu mempertanyakan dirimu sendiri tentang 24 jam yang kamu habisakan per harinya? Pernahkah kamu merasa ingin mengulangi waktu da kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya?
Jika iya, Fa adalah salah satunya. Fa tidak pernah menyangka apa yang terjadi di hidupnya saat ini begitu membuatnya ingin kembali ke masa lalu dan mengulang semuanya.
Fa, seorang gadis pantai yang kehidupannya erat dengan laut dan pesisir. Sejak kecil ia berada di lingkungan yang amat sangat menyayanginya, ayahnya yang seorang buruh bekerja di luar negri dan hanya 2 tahun sekali ia pulang ke rumah, tapi ia sangat menyayangi Fa, putri kecil kebanggaanya. Ibu Fa adalah seorang wanita pekerja keras yang menggunakan 24 jam waktunya dengan memikirkan keluarganya.Kehidupan mereka jauh dari kata mewah tetapi tidak juga kekurangan. Semua di anggap cukup untuk sehari hari. Mereka adalah keluarga kecil sederhana yang bahagia.
Keluarga ini memiliki kebiasaan untuk mengobrol malam hari sambil menatap lagit dan di temani secangkir teh atau kopi serta aneka jajanan kecil yang sederhana. Ayah dan ibu Fa akan memanggil Fa keluar dan bercengkrama di bawah sinar rembulan malam hari. Bagian berbincang inilah yang paling Fa senangi, ia bisa bercerita semua pengalaman, keluh kesah dan semua perasaannya hari itu pada orang tuanya.Walaupun ayah Fa jarang dirumah tapi ia sesalu menelfon bila sesi malam itu dimulai.
“ayah lihat hari ini aku menang lomba lari di sekolah”
“anak ayah jagoan yahh sinih peluk ayah, ibu anak kita pinter lari nih calon atlet nasional kayaknya nih haha,”
“Fa gamau jadi atlet yah, Fa mau jadi astronot soalnya Fa setiap malam kita lihat langit Fa jadi suka langit bintang sama bulan yah “
“putri kecil ayah mau jadi astronot? hebat !! belajar yang pinter ya nak. biar bisa jadi astronot yang hebat”
“siap ya”
“ini ibu buatin pisang goreng buat astronot junior ibu .”
“wahhh ibu tau banget Fa lagi laper hehe”
“udah cepet dimakan ntar keburu dingin pisang gorengnya,”
setiap malam selalu penuh kehangatan diantara keluarga itu, Momen yang begitu indah dalam kenangan Fa.
Fa kecil selalu saja mengangis ketik Ayahnya akan berangkat kerja lagi., yang artinya merekatak akan bertemu selama 2 tahun dan hanya bisa berkonikasi lewat telepon. Fa kecil tak mau lepas dari gendongan sang ayah,ia menyukai bau parfum khas yang selalu ayahnya pakai. Hingga ayah harus menunggu Fa kecil tertidur lalu ia pergi dengan mengecup kening F.
“Bu, jaga putri kecil kita ya, :) Ia anak yang penuh mimpi, aku ga bisa bayangin bagaimana nanti, yang aku tau kita akan berusaha membahagiakan keluarga kecil kita ini, mendukung cita cita Fa, seenggaknya ia bisa keliling dunia dan bisa belajar lebih banyak tentang kehidupansaat ia besar nanti.Kamu hati hati di rumah, aku pamit pergi dulu.”
“iya, Fa, aku juga ingin ia bisa menjadi wanita yang tangguh, aku ingin ia bisa melihat bahwa dunia ini begitu luas, begitu banyakhal yang bsa ia pelajari. kamu juga hati hati kerjanya,jangan memaksaan dirimu, urusan rumah biar aku yang urus, yang penting kamu selamat dan bisa pulang kembali kesini dalam keadaaan sehat ”
Tahun demi tahun berlalu dengan cepat Fa kini sudah menjadi gadis remaja di penghujung masa sma-nya. Fa masih suka memnatap langit, melihat bintang dan bercerita kisah nya.Ia sealu punya mimpi ingin pergi keliling dunia lalu keliling angkasa.
Hingga suatu ketika hujan turun pada sore hari, hujan yang sangat lebat yang entah mengapa membuat semua orang enggan berangjak dari gedung maupun bangunan lain untuk berteduh.Tapi tidak dengan Fa, ia hendak pulang dari sekolahnya se segera mungkin. Hari ini adalah saat ayahnya akan pulang dari luar negri itulah mengapa ia sangat bahagia.Ia merindukan sesi bercerita dengan sang ayah sambil menatap langit, Fa ingin menceritakan mimpi-mimpinya. Ia ingin mengabarkan bahwa ia mendapat beasiswa belajar di negeri Jerman. Fa benar benar ingin menceritakannya pada ayah.
“hujan begitu lebat, tapi aku ingin segera pulang.Ayah hari ini pulang, pasti sangat menyenagkan”
Tanpa pikir panjang Fa langsung saja berlari menembus rintik rintik hujan yang deras memasahi semuanya. “aku hanya perlu cepat sampai rumah”pikirnya
Siapa yang menyangka hujan sore itu membuatnya menangis tiap ia mengingatnya.Bagaimana tidak tepat saat ia sampai dirumah ia mencari sosok ayah yang sangat dirindukannya. Tapi yang ditemukannya adalah berita kecelakaan pesawat yang dinaiki oleh ayahnya. Fa lari keluar mencari ibunya, ia mendapati sang ibu duduk menangis menatap derasnya hujan.
“ibu, ayah mana kok belum sampai rumah?”
“Fa, ayahmu pergi ke langit, kamu bilang suka langit kan? ayahmu disana biar kamu bisa lihat ayah terus”
Tangis Fa tak terbendung lagi ia menangis diantara derasnya hujan sore itu.
Fa begitu terpukul atas kematian ayahnya.
belum sempat ia bercerita mimpi-mimpinya pada ayah, belum sempat ia mengabarkan tentang beasiswa ke Jermannya. Fa terlalu terpukul dan berduka atas segalanya.
Seminggu setelahnya, ia berencana membatalkan beasiswanya ke Jerman. Fa ingin menemani ibunya, ia tak mau sang ibu sendirian untuk waktu yang lama, lagi pula Fa kini kehilangan mimpi. Fa menjadi diam, dan selalu saja memandangi langit berharap bahwa yang terjadi padanya hanylah mimpi. Setiap huajn turun Fa menangis teringat ayahnya.
Tentu saja ibu Fa menjadi sedih melihat putrinya begitu.
“Fa, sayangnya ibu, putri kebanggaannya ayah. Ayah pasti gamau liat Fa sedih terus kaya gini.”
“Fa udah gatau mau ngapain lagi bu, Fa kangen sama ayah,Fa pingin peluk ayah, Fa kangen bu,”tangis Fa pecah lagi.
“ Harus berapa kali lagi ibu bilang sama kamu Fa, kamu ga bisa gini terus! Kamu harus jadi pribadi yang kuat dan punya prinsip Fa, Hidup akan terus berlanjut, waktu ga akan nungguin kamu. Fa, kejar mimpimu nak, Buat ayah bangkga sama putrinya, Fa gamau ayah disana sedih kan”
“Ibu, Fa minta maaf ya, Fa egois, tapi bu Fa gamau pergi jauh dari ibu, Jerman itu jauh banget bu dari sini, nanti kalo ibu sendirian gimana? Fa ga tega juga bu,Fa tau juga Jerman itu pasti mahal, Fa hanya dapat beasiswa untuk sekolahnya saja. Fa takut bu. ”
“sinih, mendekat sama ibu, ayah dan ibu sudah jauh jauh hari mempersiapkan ini, jauh sebelum kamu masuk sekolah, Ayah dan ibu begitu bahagia putri kami memiliki mimpi yang begitu besar. Untuk itu jauh sebelumya ayah dan ibu sudah mempersiapkan tabungan ,dll untukmu nak. Jika kamu khawatir ibu sendiri, ibu malah sedih, kamu tau impian seorang ibu adalah melihat anaknya sukses bahagia dan bisa meraih mimpinya.Ibu bahagia Fa, itu cukup buat ibu, jadi kamu tk peru khawatirkan ibu.”
“ibu, Fa sayang sama ibu.”
“iya nak, ibu tau, ibu juga sayang sama Fa”
“Fa janji bu, Fa akan sukses dan bahagiain ibu.”
“Ibu bahagia kalau Fa juga bahagia, Ayah pasti juga begitu nak, kamu harus buat bangga ayah,ibu yakin Fa gadis yang luar biasa, Fa pasti kuat hadapin semua nya, jangan lupa berdoa selalu pada Allah. Disini Ibu akan selalu mendoakannmu nak”
Fa akhirnya memutuskan mengambil beasiswanya ke Jerman. Hal yang tadinya hanya mimpi bagi Fa. Siapa yang menyangka gadis pantai sepertinya akan pergi ke Jerman. Tapi begitulah hidup, tak ada yang pernah tau apa yang akan terjadi esok.
Bandara~
Untuk pertamakalinya Fa menginjakkan kakinya di bandara ia tengah bersiap untuk menunggu penerbangannya pada pukul 3 sore itu.
Hujan kembali turun sore itu, yang yah, Fa menitikkan air matanya sesaat, teringat pada ayahnya.Sambil menunggu pesawat Fa mengamati orang orang yang berlalu lalang di bandara. Begitu sibuk dan terburu buru orang berlallu lalang melewatinya, seiap orang punya tujuannya masing masing, entah akan pulang atau pergi, ke mana tempat yang mereka tuju. Fa menyadari sesuatu ia begitu terpukau dengan bandara entah mengapa ia merasa bandara adalah tempat yang paling membuatnya senang, ia menyadari bahwa hidup adalah pilihan, memilih pulang atau pergi, memilih tinggal atau berlalu, tempat orang berpisah dan bertemu, baginya semua terlihat begitu mempesona.
Dalam ke asikannya mengamati orang orang dan bandara tiba tiba ia merusik dengan suatu aroma yang sangat ia kenal. Aroma yang membuatnya begitu nyaman dan dekat. Yap! itu aroma yang sama persis dengan aroma ayahnya yang begitu khas dan dirindukan oleh Fa. tapi siapa pemilik aroma itu?
Ternyata tanpa Fa sadari seorang laki laki berumur sekitar awal 20 an duduk disebelahnya, laki laki itu memakai celana jeans hitam dan kaos merah maroon yang ditambah jaket kulit berwarna senada, dan mengenakan sepatu yang berwarna merah juga dengan satu tas ransel si punggungnya.Gaya yang cukup santai untuk ukuran seseorang yang akan berpergian.
Lama Fa menatap si pemilik aroma ayahnya itu, hinggasang pemilik aroma menyadarinya
“maaf ada yang salah dengan saya?”
Fa terkejut dan akhirnya sadar bahwa ia sudah terlalu lama menatap laki laki itu, pantas saja laki laki itu bertanya pada Fa.
“Enggak, maaf saya ga sengaja, soalnya kaka mirip seseorang”
“Ha? aku? mirip siapa, haha “
“errhghh, bukan siapa siapa kok hehe”
“oiya, ngomong ngomong,kamu mau naik pesawat kemana?”
“ke, Jerman ka, kaka sendiri ?”
“loh, sama dong saya juga ke Jerman, ambil pesawat yang jam 3 sore nanti”
Kita tak pernah tau dengan siapa atau bagaimana kita bertemu, ketikan momen itu datang kamu tak bisa mengelaknya dan itu terjadi begitu saja.
“Nama kamu siapa dek?”
“aku Fa, mas siapa?”
“Fa? nama yang unik dan lucu. Kenalkan aku Rain.”
“Rain?”
“iya Rain, artinya hujan, orang tua aku kasih nama itu karena merka ingin anaknya kaya hujan yang bisa membasahi bumi dan mmberikan curahhan air untuk makhluk lain kaya tumbuhan , haha gitu deh.”
Fa terdiam, bukan nya ia benc rain, laki laki yang baru di kenalnya itu tapi, ia sedih setiap kali mengingat hujan dan segala yang berhubungan dengannya.
“halooooo,, kok diem Fa?”
“gapapa.”
fa menjawab enggan, ia mendadak tak ingin berbicara dengan Rain, Ia teringat ayahnya.Fa berharap tak bertemu Rain lagi
“hmm baiklah.”sahut Rain tak mengerti, wanita memang sulit dipahami batinnya.
Pukul setengah 3 sore, Fa sudah duduk di kursi pesawatnya, ada satu kursi yang masih kosong di sebelahnya, tiba tiba Rain duduk di sebelahnya.
“loh kok duduk disini?”
“memangnya kenapa kan, ini memang kursi saya.15B kan.”
Fa terkejut, padahal ia tak ingin bertemu dengan Rain lagi, apalagi duduk di sebelahnya -.-
take off~
peswat take off, untuk Fa yang baru pertama naik pesawat ia benar benar ketakutan, dan menutup matamnya karena takut.
tiba tiba Rain berbisik
“Kalau takut tutup telinga aja soalnya kalau baru pertama kali naik pesawat nanti sakit telinganya.”
“ha??kok gitu ?”
“kalo ga percaya yaudah”
“eh.. tunggu apa lagi selain itu? aku takut.”
errggh Fa bingung ia sebenarnya tak ingin bertanya pada Rain, tapi ia juga merasa talkut karena ini penerbangan pertamanya.
“kasih tau ga yah, hmm”
“kok nyebelin sih .....
.................---------
Apa yang terjadi selanjutnya dengan Rain dan Fa?
Bagaimana kelanjutan perjalanan pesawat mereka?
Penasaran? tunggu kelanjutan ceritanya yaaaa:))
#kita tak pernah tau bagaimana dan dengan siapa kita bertemu, setiap pertemuan memiliki maknanya masing masing ;)
selamat sore dari kota kecil beribu makna ;))
#ADK
#Rain #hujan #love #dream #mom #dad #family #sky #stars
1 note
·
View note