ahtsa
ahtsa
Sruputt ah... silakan membaca
15 posts
Kompromiku untuk menulis
Don't wanna be here? Send us removal request.
ahtsa · 8 months ago
Text
Tilar
Hampa betul rasanya usai ditinggal orang tersayang. Sakitnya lebih dari sekadar penolakan cinta dan pekerjaan. Hari demi hari isi kepalaku terus berbunyi "kenapa mesti terjadi sekarang?". Aku tahu yang terlahir di dunia suatu saat pasti akan pergi. Namun, aku tak pernah terlatih dengan benar untuk mampu menata hati. Kepergian ibu membuat setengah alasanku untuk pulang jadi hilang.
Setiap pulang ke rumah yang kucari kali pertama adalah ibu. Itu pasti, sebab bagiku rumah sama dengan ibu. Ibu punya tempat istimewa di dalam hatiku karena selalu mengupayakan yang terbaik buat anak-anaknya.
Ia juga jadi orang pertama yang bersuka cita, sekecil apa pun pencapaian sang anak. Aku sadar, sejak terdiagnosis astrositomia stadium dua, riwayat ibu tak akan panjang.
Hanya saja, kenapa kau harus berpulang enam tahun lebih cepat dari perkiraan sewindu lamanya. Jujur saja dua tahun itu waktu yang singkat.
Sampai-sampai aku belum bisa menyajikan sesuatu yang membanggakan. Namun, jika tugasmu memang sudah selesai di dunia, aku hanya bisa terima. Terima kasih ibu. Perjuanganmu luar biasa. Mulai dari mengupayakan kehadiranku dari risiko keguguran, hingga menemaniku yang tampil di pelaminan.
Setelah 64 hari menemanimu dalam baring, kini saatnya aku senantiasa menghaturkan doa. Kuharap ibu tenteram dan bahagia. Aku kangen ibu. Semoga kelak kita bertemu di sana.
1 note · View note
ahtsa · 6 years ago
Text
  Sambil menyendok nasi pecel di siang hari, aku melihat orang-orang di sekitarku. Ya, mereka sama denganku, muda-mudi yang baru mentas dari perguruan tinggi. Sosok yang masih linglung dan menyimpan pertanyaan ‘apakah ini titik mula atau pemberhentian?’, mungkin.
  Di atas kantin tempat aku makan, ada sebuah gedung berlantai tiga. Isinya ya biasa seperti kantor pada umumnya, komputer dan meja berjejeran, dilengkapi kursi serta beberapa AC. Hal yang bikin beda kantorku dengan kantor yang lain bisa jadi suasananya.
 Semacam ga ada senioritas, ga ada sosok yang ditakuti, bebas mengeluarkan ide, sampai ga ada aturan tertentu soal pakaian—dalam hal ini aku cuma pake sendal dan kaus oblong hahaha. Hal itu semua ga aku dapatkan saat bekerja di kantor pertama, awal 2017.
 Berangkat dari hal itu, aku mulai berpikir apakah ini saat yang tepat bagiku untuk fokus. Sebab, tempat inilah yang sudah membuatku merasa nyaman. Tempat yang juga membuat aku mendapatkan penerimaan. Tempat yang mampu mewadahi minatku pada bidang yang engga aku pelajari, ketika salah masuk jurusan :v
 Lebih-lebih, aku sudah capai mengirim lamaran ke berbagai perusahaan. Mondar-mandir ke luar kota buat ikut jobfair, dan wira-wiri tes dari tahap ke tahap. Tapi ujung-ujungnya meratapi kata-kata 'Maaf Anda belum berhasil. Lantas, aku pun mulai menaruh prasangka baik bahwa inilah lajur yang sudah dipilihkan sang penulis takdir.
 Tapi, apakah aku akan terus seperti ini? Bersambung ...
0 notes
ahtsa · 8 years ago
Text
Jika cinta memang sebuah "pengertian dan perhatian", maka ku tak segan menerima dari dan memberi kepada semua orang. Namun setiap orang memiliki definisinya sendiri, yang salah satunya membuat ia tidak dapat menerima dan memberi "cinta" dari dan kepada sembarang orang.
1 note · View note
ahtsa · 9 years ago
Text
Mati sahid atau mati sangit?
Duarrr, apa itu? Mercon yaaa, apa kembang api?? Ternyata bom saudara-saudara, serapan kata boom dari negeri yg baru-baru ini izin pamit keluar aliansi dari eropa, tapi tetap ga pindah dari denahnya. Weleh-weleh ga bosen duarr duarr duarr padahal bukan duarr gebyar hadiah lhoo, itu lho duarr nya yang disinyalir si abu musaf, kerabatnya si angin semilir isis yg nekat meledak di Solo. Kalaupun dihitung, saya tetap ga punya data ada berapa kali mengenai hal serupa terjadi. Bali, jw mariot, dll, Paris, sarinah sampai madinah adalah bikinan org2 yg antipati sama nyawa heuheu. Setahu dan sejauh kedangkalan ilmu hamba, jihad paling mendasar adalah melawan hawa nafsu, bukankah begitu pak ustadz? Hm… mungkin udah jadi hobi kali ya sehingga hawa hawanya bikin mercon melulu. Ya apa boleh buat, kalau logistik ada logika pun jadi tumpul ehh. Kehadiran support dana, mendalangi hal yg bikin umat lain fobia dgn Islam. Saya tak habis pikir, apakah dengan mengebom bakal menghadirkan kedamaian dan menyelesaikan masalah kemanusiaan seperti yg mereka damba? Sadar apa engga, justru merekalah masalahnya dan bikin kedamaian ini jadi delusi. Apalagi saudaranya sendiri juga kena duarr. Sebab di sana masih banyak orang kekurangan dan kelaparan. Kalau lapar dan punya duit, orang berakal sehat akan beli makan buat menyambung hidup bukan untuk belanja barang yg bikin dia kehilangan nyawa. Duit-duit buat aktivitas duarrr mbok dibikin macam bantuan sosial, empeworing, beasiswa, foundation atau apapun yg membangun gituuu. Belum amar ma'ruf mbok jangan sok nahi mungkar yaa hihi, seseorang guru bangsa ini pernah bilang, bukankah lebih baik menciptakan negara bermasyarakat Islami daripada menggagas negara Islam tapi masyarakatnya heuheu. Cakup wilayah dakwah bukan sebatas label, simbol dan kebendaan, sangat luas! yg menyentuh sendi kehidupan. Bukankah menyelamatkan nyawa lebih mulia daripada menghilangkannya? Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan??? Hayoo meninggalkan apa? Sangit? Hihihi, Dunia aja menggunjing apalagi akhirat. Tinggalkanlah sesuatu yang wangi untuk umat manusia, di dunia wangi bukankah Tuhan akan mewangikannya di Akhirat? Sahid insya Allah. Akhiru kalam, mohon maap lahir dan batin
0 notes
ahtsa · 9 years ago
Text
Hape lagi!
http://m.gsmarena.com/compare.php3?idPhone1=7969&idPhone2=8007 Kalau ada yang bilang iphone itu hp kaum borjuis (bukan burjois lho ya yg suka makan di burjo) dan xiaomi itu hp kaum proletar, ah nggak juga sih. Metode penjualan dan segmen nya aja yg berbeda. Ya barangkali sudah diketahui banyak orang tahu kalau iphone adalah merk ikonik, gimana nggak ikonik lha wong pemunculannya sebagai hape tanpa tombol (kecuali home, volume, kunci sama, getar) udah bikin geger dan mengubah wajah per-hp-an dunia. Juga dikenalkannya toko aplikasi yg punya ekosistem bagus. Walhasil pemain lama seperti nokia dan Blackberry yg gulung tikar karena gak ngerespon inovasi dengan cepat. Oke, iPhone menawarkan desain bagus, premium, aplikasi banyak, kamera bagus, ui yg intuitif, jaminan update os yg panjang, efisiensi dll. Dengan sederet kelebihan itulah iPhone dijual dengan profit margin yang gede, karena mereka butuh ngiklan, pengembangan os,dll pokoknya yg berhubungan dengan layanan aftersales yg prima. Hal itu (profit margin) juga yg bikin iPhone ga diproduksi dengan banyak tipe, biasanya tiap generasi berusia dua tahun dengan kemunculan versi perbaikan di tahun kedua (e.g iPhone 6 meluncur 2014 disusul 6s di 2015), selain itu mereka juga tetap ngotot jual produk gagal mereka baik versi baru maupun lawas yg udah diperbaiki (refurbished). Makanya harga iPhone mahal-mahal, padahal kalau dibedah ongkos produksi mereka ga nyampe separuh harga hp nya. Soal update os oke punya, bayangin iPhone 4s yg keluar 2011 masih dapet jatah update ios 9.3 di tahun 2016, wew merek lain mana ada?!?!?. Nah itu semua berkat harga super ekstra yg tadi, buat ngasih gaji developernya biar semangat bikin os buat hp lawas. Beruntunglah kalian yg beli iPhone lawas saat harganya tinggal seperlimanya tapi masih kebagian os baru. Kayanya memang bener kalo iPhone itu most mainstream expensive smartphone. Tapi itu semua dibalik 180 derajat sama xiaomi, yg memang tagline nya yakni iPhone killer. Kenapa begitu? Gimana ga gemes ngeliat penduduk terbesar dunia tinggal yg mana homeland nya si xiaomi dibuat jadi buat pangsa pasar terbesarnya si iPhone. Akhirnya nasionalisme bumbu komunal tertuang dalam perwajahan produk teknologi. Xiaomi harganya murah meriah, gak ngiklan, sukanya flash sale (dulu), spek berlimpah sampe tumpeh-tumpeh, dan dibantu developer-developer akar rumput aka komunitas regional. Emang udah genetik apa ya kokoh-kokoh Tiongkok ini nyatanya ga cuma bikin geger pangsa pasar hp dalam negerinya sendiri, bahkan infeksinya sampai mendunia. Price to value yg sebanding dan reasonable price with impressive feature membuat banyak negara menerima penetrasi yg dilakukan kokoh lei jun dibantu kang Hugo bara. Profit margin mereka memang kecil, tapi mereka ga ngeluarin duit buat ngiklan, plus efisiensi di sana-sini, kaya handsfree dijual terpisah, kardus minimalis, ditambah menjual di berbagai segmen pasar. Khusus yg terakhir (menjual di berbagai segmen pasar) mereka menjual dengan hp berlabel flagship dan entry level, tentu saja meski menjual flagship harganya tidak pernah sampai setengah harga iPhone. Oh iya soal update os xiaomi cukup rajin lho berkat developer komunitas di tiap regional, hp redmi 1s dan mi3 yg keluar 2013 masih kebagian miui 7 di tahun 2016. Komunitas regional itu statusnya swakelola plus disupport dana juga dari xiaomi. Dan dari itu semua apakah bisa mengubah pandangan kalian? Emang bener iPhone hp borjuis, dan xiaomi hp proletar? Itu pilihan kalian dan bijaksanalah dalam memandang tentu saja memandang si dompet hihihi
0 notes
ahtsa · 9 years ago
Text
Luas sekali pengetahuan ini, tak sesempit kampusku, ruang 105, bahkan secarik transkrip. Beberapa saat yang lalu akal ini kembali disadarkan, betapa kejamnya tekanan di luar sana. Dunia ini tak akan memperlakukanmu sesuai, seadil dan sebaik tabiat yg diharapkan pada umumnya. Kamulah yang membuat dunia ini memperlakukanmu dengan baik atau sebaliknya. Dua desember, dalam suasana yang sengaja diheningkan seketika menjadi semakin hening. "Bicaralah!, entah kamu benar atau salah bicaralah!". Klasik, perihal ini terlampau kadaluarsa untuk dibicarakan, namun entah mengapa selalu saja renyah diperdengarkan. Akademisi jebolan institusi bergengsi ini lemah menunjukkan gengsinya. Para jebolan generasi terdahulu mengklaim bahwa jebolan generasi kini bila terlibat dalam forum-forum penting, hingga sekaliber pengambilan keputusan cenderung diam tak mampu menyampaikan apa yang ia tahu. Sekalipun jebolan generasi ini cermat dalam melakukan analisis, mereka tidak terampil untuk membuat orang paham dan tertarik. Alasan itulah yang membuat beberapa saat yang lalu semakin hening. Meminjam pernyataan dari buku Pak Rhenald, "pendidikan negara ini terlalu kognitif." Sehingga aspek penunjang lain yang menjual dianggap tidak sepenting kognitif (baca:keterampilan teoretis). Mereka (para jebolan terkini) membiarkan brand/merk dari institusi besar ini bekerja untuknya, akibatnya gelar akademis kehilangan makna manakala mereka hanya memiliki sedikit upaya membranding dirinya sendiri. Itulah mengapa keterampilan berdialektika dan retorika penting. Layaknya sebuah senjata strategi marking zone dalam sepakbola, dua hal tersebut mampu menutupi ketidaktahuan sekaligus memberikan impresi atas apa yang mampu diketahui seorang akademisi.
0 notes
ahtsa · 9 years ago
Text
-Membangun mimpi sedini mungkin- Semester tua memang membuat aktivitasku tak sepadat awal-awal kuliah. Selain kuliah perbaikan & mengerjakan skripsi, akhirnya waktu luangku yang cukup banyak itu kusempatkan untuk kuisi sebagian, salah satunya dengan menonton anime. Aku memang tergolong baru, awalnya aku sedikit antipati dengan teman-teman yang mengoleksi hingga bisa dikategorikan maniak, namun akhirnya aku cukup menikmati hingga episode 520 ini. Adalah karya Eiichiro Oda yang digambar sejak 19 tahun lalu, berkisah tentang sekawanan anak muda yang memutuskan mengarungi lautan demi mewujudkan impian. Luffy, Zoro, Nami, Usopp, Sanji, Chopper, Robin, Franky, dan Brook tergabung dalam kelompok bajak laut topi jerami. Dalam satu nakhoda thousand sunny go, kesembilannya memiliki mimpi berbeda yang ingin dicapai. Luffy sang kapten yang bodoh, ceroboh dan cengeng di masa lalu telah berikrar kelak akan menjadi raja bajak laut. Zoro yang setiap hari menempa diri meyakini ialah yang akan menjadi pendekar terhebat. Saat orang-orang menertawakannya, Sanji percaya bahwa All Blue tempat dimana berbagai macam ikan berkumpul itu ada. Nami yang gemar mencuri ilmu yakin peta seluruh dunia akan digambarnya. Dunia yang menyembunyikan rahasia gelap seolah tidak menginginkan kehadirannya saat Robin memutuskan menjadi arkeolog guna membongkar rahasia melalui phoneglyph. Semuanya memang memiliki mimpi berbeda namun mereka telah memutuskan akan menjadi apa dan siapa sejak mereka belia (Luffy, Zoro, Sanji, Nami, dan Robin memutuskan sebelum usia mereka 10 tahun). Tentu saja keputusan memilih cita-cita tidak begitu saja mereka pilih, melatih diri, bersosialisasi dan belajar dari waktu ke waktu dan berbagai tekanan mereka jalani. Menariknya, mereka tidak pernah sekolah formal (zoro berguru di dojo). Itu mengingatkanku pada salah satu tokoh kekinian ahli aritmatika perkalian jari, seorang calon ibu dan calon PNS yang akhirnya memilih menikah dan meninggalkan karier PNS nya. Ke empat anak ibu itu diberikan kebebasan dalam menentukan masa depannya sejak belia, dan keempatnya memilih jalan yang sama dengan masa kecil Luffy dan kawan-kawannya yakni mereka tidak mengenyam pendidikan formal. Sedari belia keempat anaknya diajarkan konsekuensi, tanggung jawab atas pilihan-pilihan hidupnya serta target yang akan dicapai dalam jangka waktu pendek dan panjang. Dan tidak ada diantara keempat anaknya yang dapat dikatakan tidak berhasil (diantaranya lulusan sarjana dan pasca sarjana luar negeri). Bercermin dari fenomena itu aku merasa bahwa sesegera mungkin memiliki mimpi di waktu muda sangat penting. Cukup satu namun mampu membuatmu menjadi lebih. Sering dijumpai anak-anak saat kini saat ditanya ingin menjadi apa mereka tak mampu menjawabnya. Bahkan aku sendiri yang mengikuti rekomendasi negeri ini dengan menuntaskan pendidikan formal wajib 9 tahun, ditambah bonus kesempatan merasakan atmosfer intelektual SMA dan perguruan tinggi tidak bisa menjawabnya dengan pasti. “Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.” -Albert Einstein
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Photo
Tumblr media
True moment with xperia (pandan simo beach) 
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Quote
"Pemimpin harus kerja keras, 24 jam mengabdi"
Bacharuddin Jusuf Habibie
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Quote
Kalau ada yang menghina Anda, anggap aja sebagai sebuah pujian bahwa dia berjam-jam memikirkan Anda, sedangkan Anda tidak sedetik pun memikirkan dia.
                                                                    Bacharuddin Jusuf Habibie
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Text
darihati
Sebuah koloni manusia hidup di universitas yang mempunyai visi, misi dan cita-cita, yang tergerak akan kondisi nyata yang terjadi di sekelilingnya, lalu bertindak dengan kata hatinya dengan kata Tuhannya. Itulah aktivis mahasiswa. Pada dasarnya manusia seperti pensil yang tumpul, barulah di raut sampai beberapa waktu hingga nampak runcingnya. Setelah runcing, pensil pun di gunakan untuk menulis kata-kata berguna. Pun mahasiswa, saat ini ia sedang dititipkan di universitas perjuangan, universitas rakyat, dipoles keilmuannya, budi pekertinya agar sekembalinya pada masyarakat dapat berkontribusi bekerja membantu rakyat.             Saya tahu saat ini saya bukan siapa-siapa, tapi saya pensil tumpul yang masih bisa dipoles diraut agar runcing dan bermimpi memecah masalah rakyat. Beberapa kata dari seorang, “masa depan bangsa ada di pundak pemudanya”, “orang yang bermanfaat bagi orang lain adalah sebaik-baik orang” “berbagi ilmulah sesungguhnya ilmu tak akan habis”. Kata-kata itulah yang melecut saya untuk ingin untuk melatih diri mengabdi pada masyarakat. Kompetensi itu baik, namun dibarengi dengan dedikasi sepenuh hati untuk negeri adalah sempurna.
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Photo
Tumblr media
"Dan kemudian aku redup untuk terbit di tempat lain" Science Camp II 
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Text
sebelum musnah
Matahari terbit, panas, matahari tenggelam. Manusia lahir, hidup, manusia mati. Panas memekarkan kehidupan segala makhluk hidup, menebar sinar menerangi semua, dan itu fungsi matahari, berguna dan berharganya sebuah cipta-NYA. Bagaimana jika manusia ?, aku harap sama dan mengukir keindahan sebelum masa tenggelamnya.
0 notes
ahtsa · 13 years ago
Photo
Tumblr media
Maruko T.T
1 note · View note
ahtsa · 13 years ago
Quote
Life is like facebook. People will like your problems and comment on it, but no one gonna solve them cause everyones busy updating their own. Arif Sumakna
https://www.facebook.com/atfahrurrozi/posts/252731271504149
0 notes