Text
Tidak ada kebetulan dalam kamusku. Karena aku memilih meyakini, bahwa segala hal dalam hidup sudah dibuat skenarionya, begitu detail sampai ke bagian terkecil dari takdir yang dijalani. Hal-hal yang sering diabaikan, yang mungkin tampak remeh, sebenarnya ada kuasa yang mahabesar di sana. Kadang menjadi pengingat diri atau juga pertanda yang membuat kita memiliki keyakinan; langkah apa yang selanjutnya akan kita ambil.
Aku menulis kalimat barusan selepas membaca tulisan-tulisan yang lewat di beranda Tumblr. Ada banyak yang relate, beberapa malah mengajak merenung dan salah satunya membuatku kembali menulis di sini.
Aku selalu takjub melihat bagaimana setiap skenario-Nya bekerja. Ada-ada saja jalan yang dihadirkan sebagai ruang untuk memikirkan sekitar ataupun diri sendiri. Walau hanya sejenak, terasa begitu menenangkan dan juga membuatku bersyukur atas nikmat akal; sebagai manusia yang berulang kali ditegur; tidakkah kau berpikir ... ?
Barangkali, ayat sekaligus doa; mohon ditunjukkan jalan yang lurus setiap kali salat adalah penyebab banyak sinyal kebaikan yang sampai—sebuah pertanda yang membuat kita selalu sadar dan lebih peka lagi untuk segala yang didatangkan dalam hidup.
38 notes
·
View notes
Text
Jangan jahat sama diri sendiri, ya!
Seburuk apapun bagian kehidupan yang tengah singgah, semoga kau tetap mau berlaku baik. Setidak-tidaknya baik pada dirimu sendiri.
107 notes
·
View notes
Text
akhlak yang baik
beruntung sekali ya orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. kalau dipikir-pikir, amalan yang paling ringan dan mudah adalah memiliki akhlak yang baik. maksudnya, apa yang dipikirkan, diucapkan, dilakukan, semuanya adalah hal baik yang bernilai pahala. bahkan, saat diam pun, pahala auto mengalir karena banyaknya jejak amalan baik yang sudah ditinggalkan.
betapa beruntungnya seseorang yang jika ditanya amalan utamanya apa dia bisa menjawab "akhlak yang baik". akhlak yang baik itu membuat semua ibadah berkali lipat nilainya.
ringan dan mudah jika sudah sampai pada titik itu. akan tetapi, menuju ke sananya mungkin perlu jungkir balik. seperti merawat padi yang meninggi, gulma harus dicabuti, hama harus dibasmi. sekali ada godaan untuk berbuat tidak baik, suara itu harus langsung ditebas.
akhlak yang baik itu, dari mana kita bisa memulainya? mungkin, dari penghayatan. bagaimana kita menghayati setiap yang kita pikirkan, ucapkan, lakukan. kita menghayati wudhu kita, sholat kita, puasa kita, zakat kita, dzikir kita, mengajinya kita, itikaf kita, umroh kita (aamiiin). kita menghayati makanan yang kita makan, rezeki yang kita terima dan keluarkan, apa dan bagaimana kita berbicara kepada orang lain, perbuatan yang kita lakukan.
Ramadan ini, ayo jadikan menghayati setiap amalan sebagai ibadah andalan. semoga, Ramadan nanti meninggalkan kita dalam keadaan keimanan yang paling tebal, akhlak yang paling baik.
prompt 2.
apa ibadah andalanmu pada Ramadan ini?
199 notes
·
View notes
Text
Dua tahun lalu dan tahun ini, masih terus berusaha berbaik sangka pada setiap takdir-Nya.
Tetaplah berbaik sangka, bagaiamana pun kehendak-Nya bekerja. Setidakberkenan apa pun kau menerima dan seberat apa pun kau harus mengupayakan sabar.
Mungkin memang ada banyak kesalahan yang begitu sulit dimaafkan. Namun, detik akan terus bergerak dan kau akan kehilangan banyak waktu jika hanya meratap, sibuk memaki diri sendiri bahkan mulai merutuki takdir.
05:16 am
21 notes
·
View notes
Text
Bagaimana mengukur penerimaan?
Dalam hidup, selalu saja ada takdir yang datang tanpa pernah kita minta.
Ketetapan Nya itu nyata. Hadirannya mungkin tak disangka—tiba-tiba saja ia sudah masuk dalam hidup kita, menghancurkan rencana yang sudah disusun, membuat kita menangis dalam ketidakmengertian.
Sementara kita selalu lupa, yang terbaik versi-Nya tidak selalu sama dengan standar terbaik kita.
Lalu bagaimana mengukur penerimaan?
Apakah saat tangisan sudah mampu mendatangkan kesadaran, melenyapkan kemarahan dan ketidakrelaan. Ketika kesedihan mewujud kata-kata, penuh perenungan—membebaskan sepasang kaki yang sebelumnya terpasung duka. Apa nama perasaan ini jika bukan sebuah penerimaan?
11 notes
·
View notes
Text
Semoga tidak ada langkah yang tanpa petunjuk-Nya. Semoga kita selalu mampu melihat baik buruknya peristiwa dengan kacamata yang jernih. Membaca lebih dalam, belajar mencari pelajaran terbaik dalam keadaan apa pun.
Rasanya, setiap orang akan berjumpa dengan fase stagnannya masing-masing. Sebuah titik di mana setiap langkah yang sudah kita ambil mulai dipertanyakan ulang. Saat di mana hidup yang sedang kita lalui adalah serangkaian pertanyaan yang tak menemukan jawabannya. Waktu-waktu pelik tuk mengevaluasi diri dengan segala macam rencannya.
Hidup menjadi tampak lebih rumit dalam pandangan kita yang sedang kelelahan. Mungkin serupa susunan puzzle yang terhambur atau teka teki silang yang harus dipecahkan untuk menyingkap jawabannya. Atau, kadang malah seperti bom waktu yang akan meledak sewaktu-waktu, saat kita bahkan tidak menyadarinya.
Meresahkan. Kita terjebak di kondisi yang entah harus bagaimana; ragu-ragu menahan langkah, dilema membuat kita semakin lama mengulur waktu.
Sebuah perasaan gamang merenggut kenyamanan, seolah ada ombak yang menarik diri ke tengah samudera luas, pusaran keras kegelisahan. Terombang ambing mencari arah. Kebingungan yang semoga selalu mengembalikan segalanya pada hulu dan hilir segala kehidupan.
Yakinlah, Dia akan menuntunmu lewat segala macam pertanda.
77 notes
·
View notes
Text
Dari sekian kemungkinan—tidak ada yang lebih pasti selain kematian.
9 notes
·
View notes
Text
Kita kecewa ketika orang lain tidak memperlakukan kita seperti yang kita harapkan. Tanpa disadari mungkin kita terlanjur memasang standar tertentu—bagaimana kita ingin diperlakukan, seperti apa kata-kata atau respons seseorang.
Kita selalu punya harapan ke orang lain, lalu saat semua itu tidak terpenuhi kita kecewa.
"Dia tidak memberi selamat ketika aku berhasil, mungkin dia memang tidak mendukungku/dia tidak ikut bahagia dengan pencapaianku. Dia hanya sibuk dengan dunianya dan tidak antusias mendengarkanku, mungkin dia tidak menganggap ceritaku layak didengar. Dia berbohong, dia memang tidak menghargai kepercayaanku. Dia tidak ingat hari dan tidak datang di momen pentingku, mungkin baginya aku bukan siapa-siapa"—terasa sangat familiar, bukan?
Kita senang membuat asumsi pribadi tentang orang lain yang kadang tidak berani kita klarifikasi kebenarannya. Kita menganggap praduga kita adalah kebenaran mutlak, padahal bisa jadi kita keliru. Kita bisa saja menganggap orang lain sudah berlaku jahat saat merasa kecewa dan terluka—lupa jika mereka juga manusia seperti kita, tidak bersih dari kesalahan.
6:25 pm
8 notes
·
View notes
Text
Aku masih ada. Hanya sedang tidak di sini. Aku masih suka membaca, apa saja yang berlalu lalang di beranda biru ini, hanya saja, sedang tidak ingin ikut menulis—lebih tepatnya berusaha untuk tidak lagi menulis hal-hal tidak perlu.
Terima kasih, kalian yang masih semangat berbagi cerita, pengalaman hidup, insight menarik, ataupun hanya sekadar quote singkat.
9 notes
·
View notes
Text
Sepakat. Tumblr memang rumah paling nyaman. Selalu ada rasa ingin pulang; saat senang atau ketika sedang tidak baik-baik saja.
Tumblr Bikin Nyaman Karena ....
1. Karena tidak ada konsep waktu pada kontennya. Buat saya ini ada sisi positifnya, sih, yaitu bikin saya enggak merasa fear of missing out (FOMO). Enggak merasa ketinggalan karena baru baca tulisan yang padahal udah dipos 14 jam yang lalu—seolah 14 jam itu waktu yang lama banget. Sampai sekarang, tulisan saya dari lima tahun yang lalu masih aja ada yang nge-like atau nge-reblog. Wkwkwkwk.
2. Jenis kontennya bukan konten yang muncul berdasarkan tren semata. Ini beda kayak Twitter yang tiap hari tren obrolannya berubah-ubah. Atau Instagram yang kalau ada filter baru, tantangan yang ngetren, atau fitur baru, semua langsung nyobain. Facebook juga sama, kayaknya. Intinya, kontennya seiring dengan isu atau fenomena yang lagi ngetren di dunia nyata. Dan, menurut saya, itu bikin cepet bosan (dan capek). Ya, bayangin aja kalau lagi rame soal nikahan Atta-Aurel, semua ngomongin. Prinsip abundance of information. Sebuah informasi kalau terlalu banyak diunjukin malah bikin yang liat ngerasa jengah. Kalau Tumblr, menurut pengalamanku isinya ya begini-begini aja. Ya, random aja. Mungkin dipengaruhi sama akun yang saya ikuti juga, ya. Buatku itulah yang bikin Tumblr jadi timeless. Enggak bikin cepat bosan.
3. Adem. Sejauh ini (sejak 2010), saya belum pernah lihat konten yang isinya ngajak ribut, spall-spill aib orang, atau komentar netizen yang akhlakless. Enggak tahu apa memang begitu atau perasaanku saja. Baca tulisan-tulisan di sini berasa lagi duduk-duduk di tengah perkebunan teh sambil minum teh kotak.
4. There's a boundary. Baca tulisan-tulisan di sini kayak nyimak buku diari. Tapi, saya hanya tahu ceritanya saja, saya enggak tahu orangnya. Jadi tetep kayak ada batas, tiap orang punya alam semestanya sendiri-sendiri. Dan, saya rasa kita sama-sama menghargai batas itu. Enggak berani masuk terlalu jauh ke semesta lain, kecuali sekadar lewat untuk say hello. Enggak pengin sok-sok ngerespons biar edgy, atau ngebantah pakai argumen enggak setuju biar beda. Gara-gara ini kali, ya, anak Tumblr enggak demen ribut.
5. Ini Tumblr banget. Tumblr itu enak buat ngomongin sesuatu yang deep. Apa karena di sini banyak filsuf? Hehehe. Yang saya rasakan, di Tumblr ada space pribadi yang luas buat para pengguna, engga sumuk. Beda dengan media lain yang padat merayap, bikin capek mikir dalem-dalem.
Eh, lagian, Tumblr emang bukan media sosial, sih, ya, melainkan hybrid antara blog dan media sosial. Jadi, maaf kalau perbandingan dariku ini tidak apple-to-apple. Hehe.
Btw, kalau menurutmu gimana? Ada yang mau berbagi?
1K notes
·
View notes
Text
Barangkali kau pernah jatuh cinta karena 'kata'.
Entah itu sekadar ucapan ataupun kata-kata dari seseorang, yang tiap kali membaca tulisannya, seketika itu pula kau berdecak kagum. Setiap huruf, kata, dan kalimatnya seolah memiliki kekuatan magis atau mungkin juga daya tarik khusus yang membawamu kepada rasa yang entah suka, kagum ataupun hanya sekadar terpesona sesaat. Oleh tutur katanya yang seperti sinar mentari sementara hatimu seumpama es yang meleleh disirami hangatnya.
Mungkin saja kau pernah merasakannya?
43 notes
·
View notes
Text
Aku rindu.
Aku rindu, pada percakapan random pukul dua dini hari. Aku rindu perasaan nyaman yang tidak menuntut apa pun selain saling terhubung. Aku rindu, kehangatan yang hanya bisa hadir lewat kata-kata, dalam keterasingan dan saling tidak tahu yang panjang.
Aku rindu pikiranmu yang rumit, gagasan-gagasanmu yang menarik, kata-kata sarkasmu yang kadang menusuk, tapi lebih sering malah menenangkanku.
Aku rindu. Rencana-rencana besarmu, masa lalu-masa lalu yang kau ceritakan sekilas, pengalaman-pengalaman berhargamu yang mengajarkanku banyak hal.
Aku rindu semua tentangmu. Apa pun. Kecuali kalimat selamat tinggal dan pamitmu yang tiba-tiba.
Tanpa sapamu lagi, keheningan panjang seperti ini terasa sangat menyakitkan.
Aku tidak kehilangan, aku hanya rindu.
Sebab kehadiranmu selalu kutunggu. Di antara malam insomnia dan pikiran-pikiran liarku; ketukan pelanmu di beranda biru ini adalah suara yang paling ingin kudengar kini.
22 notes
·
View notes
Text
Ada kalanya, kesadaran itu begitu mematikan. Kau kehabisan kata-kata.
Di akhir kesadaranmu yang sunyi, kau memohon esok yang lebih baik.
5 notes
·
View notes
Text
Kita semua terikat oleh simpul takdir yang masih tak tertebak ujungnya, sebab akhir hidup manusia siapa yang tahu? Kerahasiaannya barangkali agar kita selalu bersiap setiap saat, melakukan banyak kebaikan; berharap sebuah kepulangan dalam keadaan yang baik.
Sebab sering kali kita memuji-Nya, takjub mana kala rencana, harapan serupa lemparan dadu dengan seluruh sisinya bertulis Amin. Keinginan terkabul, tak meleset sedikit pun dengan ekspektasi. Kita bergembira, bersuka cita seakan tak pernah dianiaya kegagalan. Lantas, saat keadaan dijungkirbalikkan kemudian, seluruh duka terasa mengeroyok tanpa ampun, membuat babak belur.
Kita memaki, mengutuk kuasa-Nya yang sudah menyengsarakan begitu rupa. Kita sungguh lemah di hadapan keyakinan dan ketegaran yang runtuh. Kebijaksanaan bak kosa kata asing yang terlampau sukar dieja.
Ah, betapa kebebalan bisa merobohkan bangunan kesabaran, menciutkan nyali hingga membuat kita tersungkur jatuh.
15 notes
·
View notes
Text
Sabar
dalam alquran salat seringkali disebut berpasangan dengan yang lain. dalam soal-soal kemasyarakatan salat disandingkan dengan zakat. semacam penanda bahwa islam tak hanya tentang bertungkus-lumus, tersuruk-suruk menyepi di sudut dunia, menjalani ekstase spiritual, tetapi ketidakadilan merajalela di muka bumi. meski demikian tentu saja salat tetap diletakkan oleh alquran sebagai suatu jalan spritual yang sunyi. suatu tempat pulang ketika tubuh dan jiwa letih menghadapi deraan dan cobaan. pada momen-momen seperti itu, alquran menyandingkan salat dengan sabar. dalam sujud orang sabar itulah allah membersamai manusia dalam jarak yang begitu dekat. suatu sujud yang diam, tetapi dalam.
32 notes
·
View notes