aishaa-stuff
aishaa-stuff
🌻
185 posts
bukan siapa-siapa
Don't wanna be here? Send us removal request.
aishaa-stuff · 1 month ago
Text
Sufyan at-Thawri:
I haven’t seen anything better (for your eeman) than to stay at home.
● [Siyar a’lam an-Nubala (v. 7, p. 260)]
85 notes · View notes
aishaa-stuff · 1 month ago
Text
Tak Usah Dimiliki
Rasa nikmat itu, kadangkala tak selalu bergantung pada kebermilikan, karena kadang saat semua kita miliki, rasa syukur itu jadi hilang. Karena terkadang saat kebebasan kita kuasai, kenikmatan itu menjadi terasa hambar.
Seporsi sate kambing akan terasa nikmat, andaikata kita menikmati di kala lapar, atau mungkin di tempat wisata yang terkenal akan kulinernya. Tapi kalau kita punya peternakannya, sudah terlalu kenyang dengan bau prengusnya, sate tak lagi menjadi hidangan yang mampu meneteskan liur kita.
Karena kenikmatan, kadang terletak pada hal-hal tak bisa terus-terusan kita menikmatinya. Hari libur menjadi nikmat, bagi mereka yang sebelumnya telah letih bekerja berguling dengan penat. Sholat menjadi istirahat, pada mereka yang sebelumnya dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang padat.
Maka kadang tak perlu kita memiliki semuanya, biar satu atau dua, tapi kita bisa bersyukur atas kenikmatan rasanya.
88 notes · View notes
aishaa-stuff · 1 month ago
Text
yang kamu perlukan bukan mengendalikan ombak, itu bukan untuk manusia,
yang kamu perlukan hanya berselancar dengan ombak itu,
nikmati saja setiap terpaannya.
38 notes · View notes
aishaa-stuff · 1 month ago
Text
“Take me back to where I was before I met you, then leave.”
— Mahmoud Darwish
1K notes · View notes
aishaa-stuff · 1 month ago
Text
“How many times can the same thing break your heart?”
— Unknown
3K notes · View notes
aishaa-stuff · 1 month ago
Text
Ibn al-Qayyim said: 
"If you knew the true value of yourself, you would never allow yourself to be humiliated by committing sins.
When Iblīs refused to bow to your father 'Adam, he refused to bow to you, so why have you become his friend and left us?
If there was any love in your heart, it's effect would appear on your body."
● [كتاب الفوائد صفحة ١١٨]
105 notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Tumblr media
485 notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Tumblr media
154 notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Tumblr media
14K notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
be busy. busy not checking messages. busy reading those books you never started or finished. busy having a good night of sleep. busy taking care of yourself and your skin. busy moving your body. busy helping your community. busy reflecting on your life and what you can improve. busy doing things aside from the capitalistic viewpoint of “productivity.” busy slowing down.
Tumblr media
27K notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
How do I say I miss you in a way that will make your heart ache as mine does.
Mahmoud Darwish
3K notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Tumblr media
25K notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Aku tidak pernah benar-benar lupa. Hanya mulai berhenti menghitung. Berhenti menanyakan mengapa. Mungkin itulah berdamai. Bukan karena lukanya sembuh, tapi karena tak semua luka harus selalu ditatap setiap hari. Beberapa cukup kau biarkan ada, tanpa perlu disalahkan lagi.
164 notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Saw a post that said “You don’t need to be clean to talk to Allah. You talk to Allah to get clean.” And it moved something in me.
385 notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Untuk bisa benar-benar memahami makna "laa hawla wa laa quwwata", seringkali manusia harus ngalamin "udah ga bisa ngapa-ngapain lagi, udah mentog, udah buntu dan ngga ada jalan lagi". Semua itu agar kita paham bahwa bukan kita, manusia yang jago, bukan kita yang hebat, bukan saya yang cerdas, bukan saya yang punya kendali. Tapi Allah yang punya Kuasa.
(Fadhillah taujih ustadz Muhammad Nuzul Dzikri)
99 notes · View notes
aishaa-stuff · 2 months ago
Text
Assalamu'alaikum kak,
izin bertanya untuk sekedar sharing ya.. :)
apa yang dilakukan kakak saat menunggu jodoh? jika jawabannya memperbaiki diri, perbaikan apakah yang kakak lakukan untuk meyakinkan Allah agar jodoh disegerakan? :) terimakasih kak..
hai dear @imladeeo , apa kabarnya? semoga selalu dalam lindungan Allaah dimanapun engkau berada ya..:"))
apa yang dilakukan saat menunggu jodoh? satu hal yang pasti adalah penjagaan diri. meminta agar Allaah senantiasa menjaga diri ini. sebab melihat pergaulan dalam masa sendiri itu sungguh tidaklah mudah.
kedua adalah menyibukkan diri dengan menjaga dan memperbaiki hubungan dengan kedua orangtua. setahun sebelum menikah, aku bener-bener tidak tau dan nggak nyangka kalau tahun depannya akan menikah. karena emang nggak punya crush, nggak punya calon, nggak ada orang yang mau dikenalin juga.
setahun sebelum menikah aku benar-benar memperbaiki komunikasi ku dengan Bapak dan Ibu dirumah. menjadi anak yang lebih banyak menyediakan telinga atas nasihat yang diberikan. terutama dengan Bapak. setahun sebelum menikah benar-benar waktu dimana aku deket banget dengan Bapak. Bapak lebih banyak bicara dari tahun-tahun sebelumnya. dan setahun itu aku merasa Bapak lebih luwes dan lebih banyak cerita ke anak perempuannya ini.
ketiga, lebih banyak ikhlas aja. setahun sebelum menikah aku belajar tentang bentuk penyerahan diri. belajar untuk lebih lapang, lebih ikhlas atas sesuatu hal. dan ini yang membuat aku merasa tenang. saat itu aku sudah dititik dimana kalau emang takdirnya menikah ya akan bertemu dengan jodohnya. kalaupun takdirnya lain, ya dijalani aja sampai bertemu dengan takdir yang lain.
anehnya setelah aku belajar untuk lebih lapang, aku lebih banyak berdiam diri dirumah. padahal sebelumnya tidak demikian. sibuk kuliah, sibuk kerja, sibuk kegiatan yang aku sendiri kalau ingat capek juga ya ternyata :D
aku belajar untuk ikhlas dan menyerah kepada Allaah ketika aku mendengarkan kajiannya ustadz Nuzul hafidzhahullaah ta'ala yang saat itu membahas tentang cerita seorang sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yaitu Ka'ab bin malik radhiyallahu. itu nampar diriku sekali betapa saat semuanya berpaling, pada akhirnya hanya Allaah yang tetap kekal delan tinggal.
dan terakhir adalah tidak lepas dari berdoa. yang akhirnya aku sadari adalah barangkali aku menikah di usiaku saat itu salah satunya adalah kriteria ku yang cukup banyak. setiap kali berdoa aku selalu menempatkan diriku dalam kondisi "ya Allaah, aku ini orangnya begini, maka aku butuh orang yang seperti ini. dst" aku selalu menceritakan perihal kurang dan lebihku, sebab aku percaya doaku tidak akan kembali dalam kesia-siaan.
lalu hasilnya bagaimana? Allaah kabulkan seperti yang aku minta. dan saat pengabulan doa itu tiba, seperti doaku "ya Allaah, jadikan aku bersyukur menjadi pasangannya, dan semoga dia juga bersyukur menjadikanku pasangannya"
dan aku sangat bersyukur ketika Allaah menggerakkan hatinya untuk memilihku. semoga diapun sama bersyukurnya sepertiku.
lalu terkahir, eh ada lagi hehe.
mendoakan kebaikan untuk siapapun yang sedang kita temui, siapapun tanpa tapi. ini aku terapin setahun sebelum menikah dan ini berlanjut hingga sekarang. sebagaimana aku menginginkan kebaikan untuk diriku, maka akupun sebisa mungkin mendoakan kebaikan kepada siapapun yang aku temui. rasanya hangat dan menyenangkan sekali. sekalipun dulu aku belum menikah, kalau ada temen yang sama-sama sedang menunggu jodohnya saat itu, aku juga berdoa untuknya agar Allaah memudahkannya untuk bertemu dengan jodohnya.
pada intinya, doa nomer satu. minta sama Allaah menjadi upaya nomer satu yang nggak bisa digeser dengan banyaknya upaya yang lain. semoga hal kecil ini bisa sedikit menjawab dan ada kebaikan yang tertinggal ya kak.
aku berharap, semoga di masa penjagaan diri kakak, kakak bertemu dengan seseorang yang juga menjaga dirinya dengan baik. Allaah mudahkan segala sesuatunya. sehat dan bahagia selalu, yaaa...:))
sudut ruang || 11.34
86 notes · View notes
aishaa-stuff · 3 months ago
Text
Kita Sehebat Itu.
Dunia kini jadi serba cepat, saking cepatnya meninggalkan jejak fomo dimana-mana; jadi serba standar tinggi, saking tingginya membuat hormon kortisol tak henti-hentinya aktif
Dalam ke-serba-an ini, ga jarang batin kita berulang kali dihujani pertanyaan,
Bisa ga ya bertahan di dunia semacam ini?
Padahal, untuk sampai ke titik sekarang tuh sudah ribuan persimpangan dilewati, gundukan tanah dilompati, dan rasa sakit ditahan hingga satu persatu terobati.
Pantulan ke-serba-an yang terlalu silau, seringkali membuat kita lupa bahwa kalau saja mau sedikit merunduk, pantulan itu akan kian meredup hingga akhirnya membuat pandangan kita terfokuskan pada rekam jejak yang selama ini telah dibuat.
Pada perjuangan yang sepertinya jarang diapresiasi, padahal semenerjang badai itu, dulu. Pada perjuangan yang sepertinya jarang disyukuri, padahal se-dipenuhi pertolonganNya itu, dulu.
Dunia memang cepat, tapi tidak berarti mustahil untuk diikuti. Dunia memang menuntut standar tinggi, tapi tidak berarti tak bisa digapai.
Kalau fokus kita diarahkan pada apa yang hanya ingin kita raih, kita persembahkan, kita torehkan, mungkin dunia tidak semengerikan itu.
Hei, kita sehebat itu.
1 note · View note