Tumgik
aisndry · 7 days
Text
nalu eşara maryam
6.15 pm
22/07/2024
Tumblr media
bagaimana kamu tahu bahwa bara api adalah bara api?
bagaimana tubuhnya tersusun dari banyak senyawa membara yang terus menerus membakar dirinya agar hidup bagi yang membutuhkannya?
meskipun ia tahu ketika ia terbakar dan dipergunakan saat seseorang menginginkannya, ia masih tetap sedia membakar dirinya hingga habis, padahal keperluan itu sama sekali bukan untuknya.
hanya manusia itu yang akan merasakan manfaat dari dirinya.
dan kamu adalah salah satu orang yang mengaku bahwa manusia yang paling kau sayangi adalah dirimu sendiri?
sedangkan satu-satunya manusia yang paling tidak aku sayangi adalah diriku sendiri.
aku rela membakar diriku demi orang lain yang membutuhkanku tanpa memikirkan aku senang melakukannya atau tidak.
aku akan sedia mengoyak-ngoyak nadiku sendiri, hal yang paling dekat denganku untuk memberikan kehidupan pada orang lain.
dan seandainya pun kau mengatakan kau mencintai aku melebihi dirimu sendiri, aku akan tetap melakukan hal yang sama berulang-ulang kali demi membunuhmu juga.
jika di dunia ini masih hanya tentang bagaimana kau ingin mendapatkan yang kau mau, kau tak perlu repot meminta Tuhan untuk merayuku.
aku selalu memberikan sebelum kau meminta.
menelan semua rasa sakit sendirian bukan hal yang sulit bagiku mengingat hidupku sudah penuh dengan darah yang malu aku tumpahkan di bumi ini.
malu sekali aku menunjukkan semua yang aku rasakan kepada manusia, yang selalu hanya memikirkan bagaimana hal-hal harus terjadi sesuai yang ia inginkan.
bagaimana ia akan mampu meraih sesuatu yang sangat ia yakini bahwa itu akan membuatnya lebih hidup.
aku, jantung dunia ini.
aku, si pemilik semesta ini.
aku, adalah ratu lautan yang bebas itu.
mengambil jantungku sendiri lalu memberikan kepada yang ingin merasakan bagaimana rasanya hidup, bukanlah hal sulit bagiku.
tapi, apa arti dari keberadaan dirimu sendiri?
apa arti dari hidupmu yang kau jalani?
rambutku yang terurai panjang habis dimakan oleh pikiranku sendiri.
agar tidak tampak menyedihkan, aku mewarnainya dengan darah yang senantiasa kutumpahkan bagi manusia yang meminta perasaan bahagia, seolah itu adalah warna yang paling kusukai.
telinga yang selalu mendengar kata cinta ini, kuhias dengan perhiasan yang aku suka, aku lubangi dan akan bertambah seiring semakin banyak yang harus aku dengar.
kulubangi agar angin senang menyapu hal-hal dusta.
tubuhku yang mungil ini, sanggup menerima nanar-nanar luka yang sudah busuk dan bernanah untuk memikirkan bagaimana untuk membahagiakan semua?
semua butuh bahagia, semua butuh memberi makan egonya sendiri.
hidungku terluka setiap kali mecium kebohongan yang dilakukan untuk sekedar mendapatkan perhatianku. memanipulasi perasaan agar terlihat tulus bagiku tapi masih berani mengakui bahwa mereka mencintaiku.
jiwa siapa yang sedang sakit saat ini?
mereka yang menyatakan bahwa aku keistimewaan satu-satunya yang mereka punya,
tapi tidak bisa menerima hal-hal yang berbeda di dalam diriku.
menguntai kata-kata bahwa aku ini yang perlu diperbaiki, tapi tidak ada yang bertanya siapa yang membuatku seperti ini? apa yang telah kulalui saat tubuhku memilih hidup di dunia ini?
kau harus tahu, tiap-tiap yang kusentuh akan memiliki jiwa yang kupilih sendiri.
tapi tidak termasuk jiwa yang aku punya.
kupastikan saat aku hilang nanti, jiwa-jiwa yang sudah kuberi tidak akan ikut bersamaku.
jika ada yang sangat kau sukai di dalam diriku, ambil saja, sebab aku tidak peduli sama sekali.
untuk hal-hal yang membuatku bahagia,
episodenya tidak pernah ada tersedia di dunia ini.
karena cinta untukku tidak pernah tersedia di dunia ini.
20 notes · View notes
aisndry · 7 days
Text
Tumblr media Tumblr media
Salah satunya screenshoot dari snapgram mba @tyasmomiji
Sekumpulan kontemplasi awal tahun
Tak ada yang bilang menjadi dewasa itu indah dan menjadi anak kecil itu selalu bahagia dengan rekah. Kalau menakar banyak keinginan dalam hidup dengan harapan semua hal akan berjalan sempurna, maka hanya akan lebih banyak menanamkan luka daripada menikmati setiap rute perjalanan dan ujiannya.
Ketika menyadari bahwa hidup seperti berjalan di dalam sebuah labirin takdir yang akan membawa kepada satu tujuan yang pasti, maka ambisi-ambisi, seakan memiliki batas untuk diperjuangkan dan beberapa mimpi seakan memiliki kata cukup hanya untuk dibayangkan saja. Karena beberapa hal yang terlalu dipaksa dengan keras kepala, jika bertabrakan dengan ekspektasi maka hanya akan membenamkan kita ke dalam kekecewaan yang panjang.
----
Menampilkan potongan-potongan hidup dalam ranah sosial, nampak seperti membiarkan orang lain mengunjungi diri tanpa permisi. Seakan-akan tampak menyenangkan atau sebenarnya haus akan rasa peduli? Menjadi hati-hati berhadapan dengan hasrat yang bergejolak tatkala ingin membagikan rasa senang yang sedang dicecap, apakah setiap hati yang melihat akan turut berucap syukur atau malah memantik rasa iri? Pun menjadi lebih tahu diri saat membagikan hal-hal yang membuat sedang sedih, apakah kepedulian sesaat dari orang lain akan menghapus rasa sedih itu? Bukankah Allah yang membuat kita tertawa ataupun menangis? Maka semoga dengan Allah sudah mengetahui segala isi hati itu sudah memberi rasa cukup.
---
Belajar bodoh amat dengan segala perspektif orang lain. Entah mengapa mengerdilkan diri dan seolah tak terlihat pada realita hidup jauh lebih menenangkan daripada menjadi sorotan padahal bukan pahlawan. Hidup rasanya menjadi lebih sesak tatkala mempertimbangkan apa pikiran orang lain tentang kita? Apakah kita sudah cukup baik di mata mereka? Lalu jika sudah baik, apakah kita akan mendapat medali juara? Semestinya segala niat diluruskan hanya untuk mengharap ridha Allah. Jika sudah dirasa benar dan tidak merugikan siapa-siapa dalam urusan pekerjaan, maka mau apa dikata orang, untuk apa kita pusingkan? Mari belajar kuat dan percaya kepada diri sendiri.
Jumat, 12 Januari 2023 10.59 wita
251 notes · View notes
aisndry · 21 days
Text
Aku pernah membaca sebuah tulisan yang sangat luar biasa. Tulisan yang menyebutkan bahwa "sabar dan syukur itu sepaket".
Benar saja. aku sepakat bahwa sabar dan syukur itu memang sepaket. Di balik luasnya kesabaran seseorang, ada secercah cahaya syukur yang turut menyinari. Sehingga mau bagaimanapun peliknya, ketika syukur menyertai hati, pasti sabar turut menghampiri. Pun sama, ketika syukur sudah terpatri, niscaya sabar juga turut menemani.
Lalu tahukah kamu ke kemana sabar dan syukur akan bermuara? keikhlasan.
218 notes · View notes
aisndry · 26 days
Text
____
Terkadang kita lebih takut tidak punya teman dari pada memiliki pertemanan yang sia-sia.
Apa sih pertemanan sia-sia itu?
Itu adalah pertemanan yang sama sekali tidak membawamu menuju SurgaNYA.
Bahkan sampai pada titik merelakan dirimu untuk ikut serta dalam hal2 yang seharusnya tidak kamu lakukan demi berteman dengannya. Kamu yang berniat baik untuk menyelamatkan justru kamu yang ikut tenggelam.
Na'uudzubillah tsumma na'udzuubillah
Lalu topik obrolan ini mengantarkan kita pada sebuah hikmah bahwa:
Allah pasti mempertemukan kita.. aku dan kamu, dia dan kamu tiada lain tiada bukan tentu ada maksud. Entah kamu yang akan belajar darinya dan dalam rangka melaksanakan misi dari Allah untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.
Yuk kita saling menasehati dalam kebaikan.
Karena Allah akan menghisab kita dengan siapa kita berteman. Apakah kita sudah berupaya untuk saling mengingatkan jika salah satu diantara kita berbuat khilaf dan dosa.
Maafkan aku kawan. Apabila aku susah menerima nasihatmu, aku yang acuh tak acuh untuk mengingatkanmu dan bahkan membiarkan masing2 kita tenggelam dalam dosa.
Jangan sungkan tegur aku yaa jika aku salah apalagi kalau aku sombong. Jewer aja kupingku
Jika nanti kamu tidak menemuiku di surga..
Cari aku yaa..
Titip bilang yaa Sama Allah. Kalau aku sama kamu sama sama punya niat yang baik untuk terus menjadi hamba yang Allah dan Rasul cintai.
Semoga pertemanan kita selalu diridhoi oleh Allah SWT.
Untuk kamu yang aku sayangi karena Allah
#wallahua'lamubisshowaab
7 notes · View notes
aisndry · 26 days
Text
Tidak ada solusi yang paling baik bagi lelaki dan perempuan yang saling jatuh cinta, selain menikah.
Jika belum mampu, maka keduanya harus mengambil jarak, memutus komunikasi, tidak berinteraksi.
Sebab jika masih saling bersinggungan, membalut perasaan atas nama pertemanan, keduanya akan terus tergelincir. Lalu kemudian lupa perihal dosa maksiat yang mereka lakukan.
Lantas siapa yang paling berperan atas hal ini? Ketika virus merah jambu telah merebak di dalam hati?
Adalah lelaki. Lelaki yang paling berperan atas semua hal yang akan terjadi.
Jika komitmen dirinya adalah menjaga pandangan dan memelihara kemaluan, maka tidak akan pernah berat baginya untuk memutuskan semua rantai yang bisa menimbulkan fitnah di masyarakat.
Karena sampai kapan pun, lelaki selalu memiliki kontrol atas perasaan perempuan.
Karena selamanya perempuan akan menjadi makhluk yang senang diberi perhatian dan kejutan.
Untuk itulah laki-laki harus meretas perhatian itu. Membatasi setiap kejutan yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan benih-benih perasaan.
Karena kita tidak akan pernah bisa mematikan asumsi orang-orang terkait apa yang nampak di ruang publik.
Apa yang menjadi konsumsi banyak mata adalah sesuatu yang akan menimbulkan banyak prasangka. Maka salah satu jalan agar terhindar dari fitnah, tidak mendatangkan banyak prasangka adalah dengan berupaya menghindari pusat dari prasangka tersebut.
Tidaklah seseorang dikatakan gemar menghadiri konser musik, jikalau yang nampak dari kesehariannya adalah perihal panggung megah dengan penyanyi bak dewa. Juga dirinya yang ada di sana, seraya memamerkan semua aktivitas yang ia geluti.
Maka begitu pula dengan kedekatan seseorang.
Kamu tidak akan pernah diduga sedang menjalin sebuah hubungan dengan seseorang, sampai kamu berani berjalan dengannya di ruang publik, berdua, bersama. Terlebih jika kamu berdua tidak terikat hubungan pernikahan.
Maka jalan satu-satunya untuk mematikan asumsi orang lain adalah menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan kesalahan perspektif.
Kamu mungkin bisa mengelak, menampik semua persangkaan banyak orang. Tapi aktivitasmu, gerak tubuhmu adalah tanda baca. Membiarkan orang lain melihat berarti membiarkan orang lain menarik kesimpulan atas dirimu, gerakmu, aktivitasmu.
Karena sampai kapan pun, orang-orang akan selalu percaya.
Bahwa mustahil menjalin hubungan akrab dengan lawan jenis tanpa melibatkan perasaan.
07.00 p.m || 02 Juli 2024
Source : @ulvafdillah
149 notes · View notes
aisndry · 1 month
Text
Jika ingin kebaikan itu datang padamu, maka belajarlah mendekati yang memberi kebaikan. Ya. Sebab, bagaimana kebaikan ingin mendekat, bila kita menjauh dari yang memberi kebaikan?
A fa laa Ta'qiluun (Tidakkah kamu mengerti?)
"...Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat." (Muttafaq alaih)
Jangan kita mengira kebaikan itu hanya sebatas diberi kebahagiaan dan diijabahnya doa, dan kebaikan-kebaikan itu ada banyak macamnya, diantaranya juga ; ketenangan hati, rasa takut kepada Rabb tatkala melakukan dosa dan kesalahan kepada manusia lainnya, serta diri yang selalu mau belajar agama dan bertaubat, sungguh hal-hal ini juga adalah bagian dari kebaikan. So, flee to Allaah.
213 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Dialog zainudin dan bang muluk
difilm "tenggelamnya kapal van der wijck"
Dua bulan lamanya Zainudin jatuh sakit dan tidak pernah lagi keluar dari kamar setelah kekasihnya, Hayati, menikah dengan Aziz. Ia sesekali hanya ingin keluar kamar untuk mendengar suara gemercik air sungai yang mengalir deras dan berdiam di pinggiran sungai.
Siang itu, Bang Muluk (sahabat Zainudin) mencari dan mendekati pemuda yang sedang ditimpa kemalangan itu.
***
Zainudin: "Semuda ini usiaku, sudah begitu berat luka yang harus ku tanggung."
Bang Muluk: "Heeeh.. Berhentilah bersedih begini, Engku. Yang terjadi sudahlah terjadi. Engku ini sudah banyak menuntut ilmu di siko (disini), budi pekerti dan kesopanan dengan pemikiran yang luas pun sudah Engku raih.
Janganlah lebih lemah dari kami para parewa (penjahat) yang tidak kenal baca bismillah. Tidak baik hidup yang mulia ini terkurung semata-mata hanya memikirkan perempuan. Perempuan yang Engku junjung tinggi itu telah berkhianat, memungkiri janjinya.
Disini, Engku sengsara? Bersakit-sakit? Sedangkan dia, sedang menikmati masa pengantin baru bersama suaminya.
Engku ini orang pintar, mengapa harus hancur karena perempuan? Dimana letak pertahanan kehormatan yang ada pada seorang laki-laki, hah? Jangan mau hidup Engku dirampas dan dibinasakan oleh perempuan itu!
Engku mesti tegak kembali. Coba Engku lihat lagi dunia yang lebih luas dan masuk ke dalamnya. Di sana masih banyak kebahagiaan dan ketenteraman tersimpan.
Engku pasti bisa melakukannya. Dan mengecap bagaimana nikmat & keberuntungan itu. Cinta bukan mengajarkan kita menjadi lemah. Tapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan melemahkan semangat, tapi membangkitkan semangat.
Tunjukkan pada perempuan itu bahwa Engku tidak akan mati lantaran dibunuhnya!"
Zainudin: "Semangat?"
Bang Muluk: "Iya, semangat. Banyak orang-orang besar yang kalah dalam percintaan.
Lantaran kekalahan itu, ia ambil jalan lain. Ia maju ke politik, mengarang buku, mengarang syair, perjuangan hidup. Sehingga ia berada di atas puncak yang tinggi. Dan perempuan itu, akan melihatnya dengan menengadah dari bawah."
Bang Muluk rupanya mengetahui bahwa sahabatnya itu pandai dalam mengarang hikayat. Ia melihat di meja Zainudin banyak buku-buku karangan ceritanya.
Bang Muluk mendorongnya untuk meneruskan bakat menulisnya daripada memikirkan Hayati yang sudah menikah dengan orang lain.
***
Zainudin: "Kalau pikiran tertutup bagaimana mungkin bisa mengarang?"
Bang Muluk: "Kata orang ketika ditimpa hal-hal seperti inilah maka terbukalah pikiran untuk membuat karangan. sekarang dimana-mana diterbitkan surat kabar, menuntun umat kepada kecerdasan, memuat perkabaran, pengetahuan, syair, cerita dan hikayat. Kalau Engku bisa tuangkan pikiran yang tinggi-tinggi itu dengan mengarang tentu akan berhasil, Engku."
Zainudin: "Benar segala perkataanmu, Bang Muluk. Yang sudah terjadi biarlah terjadi. Luka pun ada sembuhnya.
Mulai sekarang, saya akan memperbaiki jalan pikiran saya kembali, hidup saya kembali. Saya tidak akan mengingat Hayati lagi. Saya akan melupakan dia.
Tapi..."
"Tapi apalagi, Engku?" protes Bang Muluk.
Zainudin: "Kalau saya ingin bergerak maju, berjuang dalam hidup, saya tidak bisa disini selamanya. Saya tidak ingin kota Padang ini mengingatkan saya kembali pada apa yang saya anggap masa lalu.
Saya akan pindah ke tanah Jawa. Orang bilang, cakrawala akan lebih luas disana."
Bang Muluk: "Batavia, Engku. Awak kenal anak muda dari Padang yang kerja di Batavia. Katanyo ia kerja di penerbitan koran. Awak akan surati dia. Nanti kau kirimkanlah karangan-karanganmu kesana.
Awak ikut, Engku. Bawalah awak menjadi jongos, menjadi pelayan, menjadi orang suruhan, dan menjadi sahabat setia."
Zainudin: "Benarkah Abang mau pergi denganku?"
Bang Muluk: "Benar, Engku. Sebab dari Engku, banyak kebaikan yang akan awak contoh. Awak ingin menempuh kehidupan yang baru, dan akan menanggalkan baju parewa (penjahat) awak.
Awak ingin kembali ke jalan yang benar. Sejauh-jauhnya kita tersesat, pada kebenaranlah kita akan kembali."
Zainudin: "Saya pun akan memerlukan Bang Muluk. Janjiku, apa yang saya makan, adalah apa yang akan Bang Muluk makan juga..."
36 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Pemutus Tawakal
Pernah dikisahkan kisah Khalid bin Walid -sang panglima yang tidak pernah kalah dalam memimpin perang baik sebelum beriman maupun sesudahnya- saat masa Umar bin Khattab, Khalid bin Walid pernah diberhentikan sebagai panglima.
Alasannya? Inilah menariknya.
Umar bin Khattab tidak mau ummat "menggantungkan" tawakalnya pada Khalid bin Walid. Berpikir bahwa ketika Khalid bin Walid yang menjadi panglima, pasti akan menang. Seolah-olah kemenangan dari Khalid bin Walid, bukan dari Allah.
Dari kisah itu, agaknya diri ini mulai berpikir.
Entahlah -ini bisa dibenarkan atau tidak- aku menghabiskan 100% tabunganku untuk keperluan yang sebenarnya bisa ditunda (membantu biaya adik kuliah) meski tidak banyak -karena tabunganku cuma segitu- tapi aku habiskan semuanya bulan ini.
Alasannya? Inilah -entahlah ini bisa dibenarkan atau tidak-
Sejak memiliki tabungan, aku merasa tawakalku berbeda. Berpikir bahwa setiap masalah bisa diselesaikan dengan uang. Seolah melupakan hakikat solusi adalah dari Allah. Kemudahan dari Allah.
Aku masih menabung -untuk hal-hal yang akan memakai uang tabunganku nantinya- semoga dengan ini aku bisa menggantungkan semua urusan pada Allah.
321 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Tumblr media
Ombak sedang menerpa deras, tapi suatu hari kamu akan setenang lautan. Kamu belajar memiliki hati yang lapang, hati yang bersyukur lahir dari susah payah yang kamu rasakan.
Tenang, tidak akan lama.
Kamu akan menjadi manusia yang terbentuk kuat, berkualitas dan bernilai. Tuhan sedang menjadikanmu manusia yang penuh ilmu. :)
@menyapamakna1
146 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
kisah pada dimensi yang berbeda..
aku menghadiri sebuah seminar bagaimana seorang perempuan berdaya dalam sebuah keluarga. pemateri menyampaikan poin-poin penting yang membuat mataku berkaca-kaca.
"seorang perempuan telah mulia, sebab Tuhan yang memuliakan mereka. peran mereka kala menjadi seorang anak yang menjaga diri dengan baik, kala menjadi seorang istri yang berkhidmat kepada suami dengan penuh ikhlas, dan kala menjadi seorang ibu yang menyerahkan segalanya untuk mendidik anak-anak mereka. setiap perempuan telah mulia dan memang dimuliakan. meski dia belum menikah, ataupun belum memiliki keturunan kemuliaan itu tetap melekat kepada seorang perempuan."
mataku berkaca-kaca, dan aku baru menyadari seorang wanita yang duduk di sebelahku menangis. sampailah pada perkenalan dan obrolan ringan kami. rupanya beliaupun pernah Allaah uji dengan sebuah penantian buah hati yang cukup lama sekali. dan ujian keikhlasan lainnya, yaitu kehilangan. menuliskan kisah beliau saja membuat tanganku sedikit tremor dan mataku berkaca-kaca. ya Allaah, pada dimensi yang lain ujian seseorang bisa sedalam itu.
"13 tahun saya dan suami menunggu mba, di awal pernikahan kami sampai menginjak 10 tahun pernikahan kami semua upaya telah kami lakukan. saya bahkan nggak tahu sudah berapa juta telah kami habiskan untuk program hamil. tidak ada kista, miom, pcos atau apapun itu termasuk saluran tubapun tak ada masalah. bersih, sehat dan sayapun mengalami haid secara teratur setiap bulannya. suami juga sehat, tak ada masalah dalam pemeriksaan kesehatan dan kesuburannya.
menginjak pernikahan ke 11 saya sudah dititik lelah, doa saya sudah nggak minta anak lagi tapi lebih ke minta agar diberikan hati yang lapang dalam menerima segala ketetapan takdir Allaah. selama usia pernikahan ke 11 tahun saya dan suami hidup dalam tenang. istilahnya dikasih anak Alhamdulillah, enggak juga nggak apa-apa. sampai ditahap itu. sayapun mempersilahkan suami untuk menikah lagi jika memang suami menginginkan seorang anak. saya tak pernah keberatan jika beliau poligami.
sebab melihat seseorang yang kita cintai menutup rapat sedihnya, itu justru membuat saya menyalahkan diri saya sendiri. namun suami selalu meyakinkan saya, bahwa kebahagiaan itu tidak terletak pada dikasih anak atau enggak. kebahagiaan itu Allaah yang hadirkan pada hati kita.
saya berkunjung kerumah teman, kebetulan pula mereka juga pejuang garis dua, bedanya Allaah hadirkan seorang anak dipernikahan mereka yang ke 5 tahun. saya paling takut jika harus mengunjungi teman yang habis melahirkan, bukan karena iri atau tak ikut bahagia atas kebahagiaannya melainkan takut sekali jikalau mendengar komentar yang tidak diinginkan.
namun teman saya ini berbeda, ia tahu betul rasanya menunggu. benar ya mba bahwasanya *manusia tidak akan pernah bisa saling memahami, jika mereka tidak merasakan penderitaan yang sama.*
teman saya tidak membahas tentang kehamilan, namun saya yang banyak bertanya kepadanya. sampai disatu obrolan ketika saya meminta tipsnya, dia mengatakan bahwa kuncinya adalah ikhlas. selain ikhlas ikhtiar dia hanya memperbanyak makan kecambah setiap hari. baik untuk suami dan dirinya sendiri. padahal dia tidak promil kedokter karena memang ia mengaku tak mampu secara ekonomi jika harus melakukannya.
sepulang dari rumahnya mendiskusikan dengan suami dan kami bersepakat untuk mencoba ikhtiar tersebut. atas izin Allaah mba, 2 bulan ikhtiar saya dan suami, Allaah izinkan saya hamil untuk pertama kalinya. betapa bahagianya saya terutama suami atas kabar baik ini. semua keluarga saya maupun suami menyambut bahagia berita ini.
namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama mba, saya keguguran di usia kandungan saya memasuki sembilan minggu. saya harus kuretase pula untuk pertama kalinya. saya menangis dan terus menangis. tak ada kekuatan bahkan untuk memasukkan sesuap nasi kemulut. kalau bukan karena pertolongan Allaah mungkin saya sudah jatuh pada depresi.
2 tahun seusai kuretase Allaah karuniakan kembali kabar baik itu, saya hamil kembali. dan anak saya sekarang berusia 4 tahun mba. saya bahagia dan bersyukur dilain sisi. namun jika melihat anak saya, sayapun menangis teringat suami. suami saya meninggal satu bulan setelah saya melahirkan. suami saya meninggal ketika covid.
kalau ingat itu saya selalu menangis dalam sholat saya. ketika kebahagiaan itu datang dan kami tunggu-tunggu. Allaah ambil salah satu titipannya. suami saya adalah orang yang paling bahagia ketika saya melahirkan mba, dia mengabarkan ke semua kerabatnya kalau istrinya ini benar-benar sehat dan bisa hamil.
tidak ada orang yang sebaik dia mba, ketika semua orang memberikan nasihat agar saya menikah lagi, hati saya tak pernah beranjak dari suami saya. suami saya orang baik sekali, saya takut jika saya menikah lagi tidak mendapatkan seseorang yang sebaik suami saya. saya takut malah tidak bahagia sebab banyak membandingkan.
jika melihat orang-orang yang pejuang garis dua, saya meyakini biasanya para suaminya adalah orang baik yang begitu baik memuliakan istrinya. itulah mengapa terkadang mereka pejuang garis dua tidak meletakkan kebahagiaan mereka pada memiliki anak atau tidak. sebab perekat keduanya bukanlah anak.
saya doakan mba Nisa dan suami Allaah karuniakan keturunan yang Sholih dan Sholihah. penyejuk untuk kalian berdua. saya tak ingin banyak memberikan tips ini dan itu. tapi semoga saja cerita saya ini ada kebaikan yang bisa diambil hikmahnya ya mba. saling mendoakan dalam kebaikan ya mba." ucap beliau sembari tak kuasa menahan airmatanya.
"aamiin Bu, semoga Allaah kuatkan ibu selalu ya. Allaah jaga ibu dan anak ibu selalu dalam kebaikan. doa-doa baik akan kembali kepada yang mendoakan. saya boleh izin cerita ibu ini untuk saya tulis kembali dan saya share di media sosial saya Bu? nama dan tempat saya rahasiakan.."
"dengan senang hati mba Nisa. semoga Allaah berkahi ya.."
setelah acara usai kami berpelukan dan kami berpisah..
segala puji bagi Allaah atas setiap keadaan..
71 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Pernikahan itu 10% isinya cinta dan 90% isinya ngobrol
Hubungan itu harus timbal balik terlebih jika hubungan itu untuk menuju bahtera rumah tangga
Pastikan dia memilih kamu dan kamu memilih dia pastikan juga dia mengingankan kamu dan kamu menginginkan dia. Mengarungi bahtera rumah tangga itu tidak mudah . Pastikan bahwa kamu sudah benar-benar siap baik dari segi mental, psikis, emosional dan finansial . selain itu kamu juga harus pastikan bahwa kamu sudah memiliki ilmu dan bekal yang cukup. Bagaimana menjadi seorang istri/suami yang shaliha/ah, bagaimana menjadi seorang ibu/bapak, dan menjadi seorang anak semuanya harus kamu persiapkan dengan baik dan matang.
Melihat fenomena saat ini dimana maraknya kasus perselingkuhan dan kasus KDRT. Jadi jika kamu hanya mengandalkan rupa dan cinta tentu itu tidak cukup yang seharusnya kamu nomor satukan dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah iman. Cintamu dan cintanya benar-benar lillahita'ala Setelah kamu memilih dan dipilih hal yang paling penting kamu lakukan setelahnya adalah menjalin komunikasi dengan baik dan sehat . Apapun masalah yang kamu hadapi bicarakan jangan diam, sebab nikah itu isinya 90% ngobrol. Jadi sebelum akad dijalankan mulailah ngobrol dengan membicarakan hal-hal penting terkait dengan pernikahan mulai dari membicarakan masalah keuangan , bagaimana cara mendidik anak, cara pandang tentang pernikahan, agama gaya hidup, cara menyelesaikan masalah, cara mengespresikan emosi, trauma, keluarga, apa rencana setelah nikah, masalah pekerjaan, pendidikan semua hal penting ini pastikan kamu bicarakan dengan tuntas, agar jelas arah tujuan dari pernikahan yang kamu jalankan.
Setiap orang tentu punya harapan dan impian besar dalam pernikahannya, khususnya saya sendiri. Karena pernikahan adalah ibadah seumur hidup tentu lewat jalan ini harus lebih dekat dengan-Nya dan syukur jika bisa meraih ridha dan cinta-Nya
271 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan.
Menikah bukan hanya menyoal menyatukan persepsi. Atau membangun komunikasi.
Bukan pula menyoal maklum-memaklumi. Atau menerima segalanya dengan besar hati.
Menikah adalah perihal nafkah lahir dan batin yang diberikan oleh suami kepada istri. Juga perihal pengabdian dan ketaatan dari istri untuk suami.
Menikah adalah tentang mengubah kebiasaan, mengatur waktu, merencanakan masa depan, mengolah finansial, pun mengambil peran dalam pengasuhan.
Jika segala urusan rumah diberikan sepenuhnya kepada istri, maka bukan penampakan baru lagi. Jika di kemudian hari kita mendapatkan para istri yang hidupnya penuh dengan tekanan, penuh dengan derai air mata, penuh pembangkangan dan penolakan.
Sebab mentalnya rusak, fisiknya lemah akibat dari pekerjaan rumah yang dianggap - oleh hampir keseluruhan manusia - adalah tanggung jawabnya.
Padahal rumah adalah tentang bersama. Pekerjaan yang melingkupi di dalamnya adalah tanggung jawab anggota keluarga.
Pun sama ketika seorang suami hanya memposisikan diri sebagai tulang punggung keluarga, sebagai sumber dana, sebagai pencari nafkah. Sehingga mindset yang tertata hanyalah menyoal uang. Untuk kemudian lahirlah sifat dan sikap yang menggurat luka di dalam diri sang istri.
Tidak ingin berperan dalam urusan rumah dan mendidik anak. Tidak ingin meringankan beban istri, tidak ingin berusaha lebih untuk menyenangkan hati istri.
Karena tidak selalu perihal uang yang membuat seorang istri bahagia.
Adakalanya pelukan hangat, bantuan mengurus rumah dan menjaga anak, waktu-waktu yang dihabiskan berdua, janji-janji yang ditunaikan, perasaan-perasaan yang dihargai; adalah bentuk bahagia yang lain.
Karena menikah adalah upaya mengubah kebiasaan. Mengubah semua hal-hal yang pernah dilakukan seorang diri, menjadi kebiasaan yang harus dilakukan berdua bersama pasangan.
Karena menikah adalah upaya memberikan lebih banyak waktu kepada keluarga. Menomorsatukan mereka, menjadi peka terhadap perasaannya.
Karena menikah adalah perihal saling; saling meringankan beban pekerjaan rumah; saling menghargai dalam setiap keputusan; saling menghormati dalam berbagai keadaan.
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan. Menjadi tahu dan paham bahwa begitu banyak kebiasaan yang mesti diubah jika telah hidup berkeluarga.
Bukan malah berlaku seenaknya hanya karena dia adalah kepala rumah tangga. Dan bukan pula bertingkah semaunya hanya karena dia adalah seorang wanita yang mesti dimuliakan oleh suaminya.
Karena sungguh, menikah adalan tentang kesadaran untuk mengubah kebiasaan.
Kesadaran untuk mau memahami bahwa sebaik-baik waktu yang dihabiskan seorang laki-laki adalah bersama keluarga dan istri.
Kesadaran untuk mau mengerti bahwa sebaik-baik ketaatan yang mesti dilakukan oleh seorang perempuan adalah ketaatan kepada suami.
06.13 a.m || 13 Juni 2023
955 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Kata Suami
Kata suami saya, media sosial itu terlalu random topiknya. Beliau prefer baca buku (fisik/ebook), karena topiknya seragam dan kita bisa kapanpun lanjut atau pause.
Sudah hampir seminggu ini beliau uninstall linkedIn, youtube dan twitter dihapenya. Beliau ngga pake IG. Alhasil, jadi gabut kalau lagi buka hape katanya. Jelas! Tapi efeknya beliau jadi lebih aware, lebih tenang dan bisa fokus ke kerjaan.
Kalau mau buka linkedIn atau twitter, cuma bisa di laptop/PC. Yang mana ga bisa lama² karena pegel duduk. Jadinya bisa "terbatasi", ngga doom-scrolling.
Salut banget sih saya :") di era gempuran informasi dari media sosial, beliau bisa dengan sadar punya sikap dan tameng yang kuat.
Suami juga bilang, "kalau mau buka sosmed tuh baiknya intentional, harus punya tujuan mau ngapain. Mau cari informasi apa. Jangan scrolling ngga jelas. Buang² waktu.
Lebih baik fokus creating daripada consuming."
Tangerang, 15 Juli 2024 | 23.36 WIB
150 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Aku percaya "value attract value", bahwa setiap manusia hanya akan dekat dan berkumpul dengan yang senilai dengan dirinya. Dengan kata lain, bagaimana kepribadian seseorang bisa dilihat dari siapa sahabat atau orang terdekatnya.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
305 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
"Jangan dulu memvonis apa-apa. Kita tidak tahu sebuah rasa sakit akan menuntunmu ke mana. Ada rencana dibalik hancurnya rencana. Percayalah, bukan suatu kebetulan hatimu ditempa sebegitunya"
Buku Antara- Zhafir Akalanka
230 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Mari memberi udzur..
Disaat kamu butuh seratus dan temenmu belum balas pesanmu. Tak berarti kamu diabaikan olehnya, barangkali ia sedang berjuang dengan takdirnya, atau bisa jadi ia pun sedang dimasa sulitnya, namun ia memilih untuk menahan diri tidak memperlihatkannya. Barangkali pula ia sedang sibuk dengan urusannya, bahkan untuk sekadar makan mengisi perutnya saja, ia terkadang masih sering lupa.
Sudut pandangnya bukan ada pada diri kita, namun pada orang lain yang sedang kita pandang bisa menolong kita/ kehidupannya terlihat lebih baik dari diri kita pada saat ini. Barangkali ia sedang demikian, sedang begitu dan begini. Kalau pun tidak demikian, barangkali ia memiliki alasan/ udzur yang lebih penting yang tidak ku ketahui.
Memang Allaah yang menggerakkan hatimu untuk menghubunginya, namun satu hal yang harus kamu ingat. Allaah jualah yang menyibukkan hatinya sehingga pesannmu tak terbalas atau mungkin tak sempat terbaca olehnya.
Jadi, alih-alih menyindirnya dengan berbagai ragam status agar ia tersadarkan. Mengapa tak kau doakan banyak kebaikan untuknya? Agar ketika ia sedang kesulitan, Allaah menolongnya. Ketika ia sedang sibuk, Allaah pun menolongnya. Yang mana setiap doa kebaikan akan kembali kepada yang mendoakan. ~ cmiw
142 notes · View notes
aisndry · 2 months
Text
Hawariyyun- Pengen Bahagia Podcast 1 : LEVEL UP (6 menit 48 detik)
Bismillahirrohmanirrokhim Assalamualaikum warohmatulloh  wabarakatuh Hai gais, apa kabarnya? semoga sehat slalu yah, semoga selalu dalam lindungan Allah subhanahuwaTa’ala, O iya kemarin malam aku buat QnA,  dan tau nggak sih pertanyaan yang paling banyak masuk dan paling banyak aku temuin itu tentang masalah hati, masalah galau, ta’aruf, nikah, hubungan tanpa status, cinta dalam diam, kaka adik-an, kakek nenek-an, dan masih banyak lagi yang lainnya, pokoknya semuanya masalah hati, polanya sama, seolah-olah masalah hidup ini cuma tentang percintaan gitu, aku pikir, pertanyaannya mau sampai kapan aku berputar-putar di masalah ini terus, masalah percintaan terus, mau nggak sih aku naik level, kamu bisa nilai dan lihat level diri seseorang itu dari apa yg dia bicarakan, kalo kita bicara masalah cinta-cintaan, ya level diri kita selevel itu saja, kalo kita bicara masalah perubahan, pergerakan, peradaban, maka level diri kita itu lebih dari sekedar cinta. Sekarang, coba deh kamu tanya sama cowok-cowok berpengaruh, tanya, Dia lebih suka dengan cewek yang kalo ketemu itu biacara masalah hatinya, Ngomongin masalah kegalauannya, ngomongin masalah kesedihannya, Ngomongin masalah cintanya,  atau dia lebih suka sama cewek yang pada saat ketemu itu ngomongin masalah perubahan, ngomongin masalah pergerakan, ngomongin masalah pendidikan, ngomongin masalah lingkungan dan apa yang bisa aku berikan untuk  ummat ini, gitu kata dia, Kira-kira nih yang mana yang akan dipilih sama ni cowok, Pasti si cowok milih yang kedua lah, kenapa? Karena cewek yang kedua itu udah selesai dengan masalah dirinya, udah  selesai dengan masalah cinta-cintaanya, kalo kita bandingin dengan cewek yang pertama itu keliatan banget gitu,  cewek yg pertama itu meneyelsaikan masalah sendirinya saja itu ga mampu, dipamerin ke orang, dicurahtin ke orang, dia mau nyelesaiin masalah dirinya sendirinya aja ga selesai, apalagi mau nyelesaiin masalah ummat, coba sekarang kita intropeksi, aku juga intropeksi nih, sebenarnya level kita udah sejauh mana, udah  sejauh apa, apakah kita pantas untuk mendapatkan pasangan yang bisa memikirkan umat, atau yang melahirkan generasi seperti Salahudin Al Ayyubi, Muhammad Al-Fatih, kalo bahasan yang kita bahas itu masalah cinta-cintaan aja, pantes nggak kita mendapatkan seorang imam, atau nggak seorang istri yang akan mendidik anak anak kita, atau seorang imam yang akan membimbing kita untuk sama-sama membentuk generasi yg Rabbani, generasi yang menjunjung tinggi islam, kita sudah sampai level itu belum? Tau nggak sih, kenapa kita tuh terlalu galau, terlalu sedih, terlalu melow, apa sebabnya? Jujur aja deh jujur, kita tuh emang kurang sibuk teman-teman Serius, kita tuh kurang  sibuk, sekali lagi ya, kurang sibuk, Sehingga banyak banget waktu yang dipakai untuk sia-siaan, kita gunain untuk nonton drama, trus kita berharap itu terjadi  di dalam kehidupan nyata, kita  kurang sibuk deh, sampai banyak banget waktu yang digunakan untuk ngobrol, ngebahas, menganailsis, mendalami masalah-masalah percintaan dan akhirnya kita nggak akan pernah naik level, kalo kegiatan kita itu-itu aja, waktu kosong itu membunuh loh serius, dan percaya deh, pribadi yang keren itu nggak menjadikan percintaaan  sebagai masalah utamanya, Dia tau bagaimana memanfaatkan waktu  untuk mempersiapakan kedatangan pasangannya dengan baik, jadi mulai deh dari sekarang, sibukkan dirimu dengan kegaitan-kegiatan yang bermanfaat, hafalin Qur’an yah, ikut organisasi, olahraga yah,  berwirausaha, baca buku, nulis, berkarya, pokoknya gitulah, pokoknya sibukkan diri kamu, sibuklah sampai kesibukan itu  mengubah diri kamu itu jadi berlian, Apa kata Allah subhana wata’Ala, “Faidza faroghta fanshob waila Rabbika farghob” artinya “jika kita sudah selesai dari satu pekerjaan, maka segeralah  berpindah ke pekerjaan yang lain”, “karena  tanggung jawab kita tu lebih banyak,  daripada waktu yang Allah berikan kepada kita, itu kalimat yang sering aku ingat yang sering aku ulang–ulang, itu kalimat syeikh Hasan al Bana, tanggung jawab kita itu lebih banyak bung, dari pada waktu yang Allah kasih ke kita, maka udah cukupah kita dengan masalah galau-galauan, gitu.. Jadi katakan kepada galau, katakan pada permasalahan cinta selamat tinggal, aku banyak kegiatan yang harus aku urus, harus aku kerjain, “Eh ga gak, tapi liat tu hawariyun seinrg bahas masalah kegalauan, hawariyun sering bahas cinta-cintaan, dan juga sering nge bahas tentang  puisi yang melow-melow an”, itu  beda lagi mas bro, aku nge bahas cinta-cintaan itu bukan tujuan, Jadi aku nge bahas cinta-cintaan itu bukan  tujuan, tapi itu sebagai wasilah, sebagai alat, untuk menarik  perhatian orang-orang yang punya masalah sama percintaannya, Setelah aku dapat  perhatiannya,  setelah aku dapat atensinya, aku akan jelasin ke dia, Ada loh yang lebih penting, ada loh yang lebih besar yang lebih layak kita pikirin, dari sekedar  masalah cinta, gitu maksudku, jadi kalo aku ngebahas tentang masalah cinta itu bukan topik utama aku, topik utama aku  ya bahas tentang masalah perjuangan, gitu mas bro, Nah kalo ini tu masalah pembahasan yang beda, ya udah kapan-kapan aja yah kita bahas, ini permasalah tentang dakwah, ok kalo pengen bahas tentang  dakwah pada saat kita ketemuan aja, bukan lewat podcast ini, ok, jazakallah khoyr, mau dengerin aku, semoga sehat selalu teman-teman, semoga waktu teman-teman produktif , inget jangan kebanyakan galau, kalo teman-teman galau, kalo teman-teman sedih, melow gitu yah itu tanda teman-teman kurang sibuk, jadi sibukan diri teman-teman, barakallah, wassalamualaikum warohmatullah wabarakatuh
4 notes · View notes