Tumgik
aisyahnajibkailany · 7 months
Text
Perlakukan aku dengan sewajarnya saja. Sebab aku bisa menyalahartikan kebaikanmu. Namun jika kamu memang mencintaiku, perjuangkan aku dengan cara yang Tuhan mau.
0 notes
aisyahnajibkailany · 4 years
Text
Seringkali yang membuat kita terus-menerus kecewa pada pasangan kita, adalah karena terlalu tinggi memasang ekspektasi terhadapnya. Tingginya ekspektasi yang jauh tidak sesuai kenyataan, akan membuat diri sendiri selalu merasa tidak puas pada apapun yang dilakukan pasangan kita.
Boleh jadi, yang kita perlukan adalah sesering mungkin untuk melihat dari angle yang berbeda dari biasanya, saat melihat pasangan kita.
Mungkin dia masih ngos-ngosan dalam menafkahi, tapi dia sering ada waktu bersama kita setiap hari. Mungkin dia tidak pandai membantu urusan rumah, tapi ikhtiarnya untuk bertanggungjawab penuhi semua kebutuhan adalah anugerah.
Mungkin dia tak nampak keren seperti pengusaha atau pembicara ternama, tapi kehadirannya ikut mendidik anak-anak suatu hal yang istimewa.
Mungkin dia tidak romantis, seperti oppa di drama korea, tapi kesetiaannya menjadikanmu wanita satu-satunya merupakan suatu wujud cinta yang luar biasa.
Mungkin seringkali kita perlu mendekatkan wajah kita pada suami kita, melihat matanya dari jarak dekat, melihat pori-porinya yang mengeluarkan keringat, melihat bahwa bukti cinta darinya itu nyata. Sangat nyata..
2 notes · View notes
aisyahnajibkailany · 5 years
Text
Mendiamkan bukan berarti tidak memperjuangkan. Namun yang harus disadari bahwa terkadang barangkali munajat yang dilangitkan akan kalah dengan mereka yang menyertai dengan tindakan. Maka bersiaplah kehilangan sebab Dia pun berkehendak agar tawakkal setelah segala ikhtiar maksimal dilakukan
1 note · View note
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Aku Merindu
Aku merindu; pada bau pantai yang menguap aroma cinta, dalam terik mentari yang menawarkan jingganya senja.
Kala itu setiap tutur katamu adalah niscaya, senyum manismu adalah energi istimewa, dan kamu bagiku adalah jawaban atas segala.
Aku merindu; pada aroma hujan yang senantiasa mewangi, dalam rintik yang manjanya yang selalu menyisakan elegi.
Kala itu, setiap keluhku engkau mengerti, canda tawaku memberimu energi, dan aku bagimu adalah keping puzzle yang saling melengkapi.
Aku merindu; pada sejuknya embun yang menepikan haru, dalam pelukan fajar yang menggamit sendu.
Kala itu, kau dan aku saling menepikan segala peluh, kau dan aku bergenggaman meski tak bersentuh, kau dan aku saling mendoakan meski jauh.
Hingga terbitlah kita
Yang mengeluhkan debu pasir pantai, namun menepikan keindahan lautan.
Yang takut akan petir dan halilintar, namun menepikan khidmatnya irama hujan.
Yang mengkhawatirkan rezeki diantara fajar, namun menepikan bekerjanya tangan Allah.
Sesekali saja,
Kemudian kau dan aku sama-sama bernostalgia pada rindu, untuk menemukan senyum yang tertahan di sana. senyum yang mengingatkan kembali tujuan kau dan aku bersama
Karena,
Tak perlu waktu lama, bagi dua insan yang memang tertakdir satu sama lainnya, untuk saling mencinta karena Allah..
1 note · View note
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Logika ada untuk menjaga hati 😊
Sindrom idealisme yg mulai terkikis oleh kebiasaan-kebiasaan kecil bagai angin membelai diam-diam, seperti kebiasaanmu yang kadang menyapa sekedar menanyakan kabar, menghubungiku dg alibi ad hal penting yg ingin d tnyakan. Semua it awalnya sperti tdak berpengaruh, tetapi justru itulah yg akan trus menempel berikatan dg reseptor sel-sel yg menyebabkan inisiasi, re-attachment, kemudian bermetastasis seperti berkembangnya sel-sel kanker, yg akhirnya mematikan tubuh idealisme itu. Jadi ku mhon tuan, jgan kau sering dtg menanyakan kabarku. Bagai angin datang tak di undang...
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Menunggu (2)
Ku menunggu di sini,
Dalam doa yang terus melesat tentangmu.
 Seember keringat telah aku siramkan ke kebun semalam, tak bersisa hingga kau yang menghabisi tetesnya dengan lidahmu yang telah mengering.
Sudah berapa payah yang kukeluhkan akanmu yang telah menyeret aku sejauh ini, memenggal segala ketidakmungkinan dengan yakin yang tak pernah putus.
Bulir itu rahmat, katamu. Pun saat benih tak jua menumbuh hingga kuning dang tertuai menjadi berisi, lalu semakin merunduk dan tengah siap untuk kita petik bersama.
Bulir itu berkah, katamu. Pun saat ia kan menjadi saksi seberapa teguh aku memegang tiang peyangga, juga seberapa kuat aku menimba lautan keringat yang tak boleh menguap sia-sia.
Bulir itu anugerah, katamu. Pun saat ia keluar dari keningku yang akhir-akhir ini menampakkan garis, yang hanya tak kan tampak karenamu yang membuatku tersenyum manis.
“Seanugerah dirimu, yang terindah bagiku.” Bisikmu mesra
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Menunggu...
Ku menunggu di sini, dalam cinta yang terus kuanyam untukmu.
Setitik rindu aku titipkan pada purnama semalam, tak kan bersisa karena hanya kupersembahkan untukmu yang senantiasa merindukan diksiku.
 Telah kuhitung berapa embun yang mengisi setiap fajarku tertolak Allah, hanya karenaku yang tak tahu malu menghujati setiap purnama-Nya dengan pertanyaan.
 Tanpa pernah melirik pada sejuta jawaban yang terungkap dan sejatinya tak kan mampu kudekap.
 Syukur itu bukan di bibir, katamu. Ia mengejewantah dalam setiap jatuh, rapuh dan keluh yang tak kan henti merayapi, pun di saat setiap hujan yang tak mengisi pelangi.
 Ia menjadi dialektika terindah di setiap detik yang tak mampu kau kembalikan, pun bila kau merajuk yang paling kencang pada Allah.
 Ia yang harus terbawa di setiap langkah yang menderap tanpa henti, karena berhenti itu hanya di surga nanti.
 “Tersenyumlah, wajah penghuni surga itu berseri-seri.” Bisikmu mesra.
 Ku menunggu di sini, menunggu restu Allah membiaskan segala, untuk menerbitkan aku dan kamu menjadi kita.
1 note · View note
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
UNTUKMU....
Aku tak kuasa menyamakanmu dengan bunga. Seperti angin yang menyentuhnya lembut agar berbagai sari saling bertaut. Seperti tanah yang mengaguminya pasrah oleh pesonanya menebar indah. Seperti lebah yang menghisapnya penuh untuk merangkai madu menjadi utuh. Seperti cahaya yang memeluknya manis pada kanvas dan kuas lukis. Seperti kita, aku dan kamu, memandangnya berbeda oleh karena ruang dan waktu yang tak sama.
Aku tak kuasa memberimu sekuntum bunga. Saat kutahu senyumnya kan hilang kala terlepas dari batang. Saat kulihat warnanya meredup seiring kelopaknya yang terkatup. Saat kuraba hatinya terkelupas karena raganya yang mengeras. Saat kudengar masanya menyudah oleh kesendiriannya yang terpisah. Saat kita, aku dan kamu, menganggapnya cantik dengan kepalsuan wangi yang menarik.
 Aku tak mau memberimu bunga. Bila sedih yang menghujung setelah memetiknya seperti puntung. Bila kesadaranku kembali saat tokonya tak mampu terbeli. Aku tak mau memberimu bunga apa-apa.
 Yang ku tahu aku tak kuasa memberi apapun padamu, untuk sari yang tak terhitung bahkan bila sudah sampai sewindu. Kecuali satu doa yang kupanjat dalam qalbu.
Kau tahu apa itu?
Semoga Allah memberi taman bunga di surga untukmu….
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Kehilangan itu sesuatu yang tidak mengenakkan, namun kehilangan Ayat yang sudah dihafal itu jauh melebihi kehilangan yang lain!
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Pesan Untukmu Sahabat
Alhamdulillah..
Sekarang ramai sudah pasangan yang hendak menikah
Ramai yang sudah bertunang
Ramai yang sudah punya calon pasangan
Ramai yang coba dimasuki hatinya tanpa sadar.
Sahabat.
Aku ingin berpesan.
Carilah pasangan hidup yang bukan saja menggembirakan tapi menenangkan. Bukan sekedar menegur salah tapi menunjukkan jalan penyelesaian. Bukan sekedar mencintai tetapi turut menghormati. Bukan sekedar mengimpikan surga tetapi turut bersama menggapainya
Dia.
Boleh jadi sahabatmu adalah jodohmu
Boleh jadi musuhmu adalah jodohmu
Boleh jadi seseorang yang pernah hilang darimu adalah jodohmu
Dan boleh jadi dia yang selalu dekat tapi tak terlihat juga adalah jodohmu
Siapapun dia belajarlah menghormati dari pertama. Gunakan bahasa-bahasa berakhlak, lebih mendidik diri untuk bersopan dengan siapa saja.
Untuk hati yang memilih kita sekarang. Percayalah. Kita akan diberi kejutan-kejutan oleh-Nya. Allah ada. Bila tiba waktunya, Allah akan permudahkan, insya Allah.
Sekarang, Utamakan yang perlu. Demi ilahi. Banyak lagi yang perlu di isi untuk kesana.
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Photo
Tumblr media
Kamu, berkilau dalam gelap yang menyelimuti hingga ratusan hari. Sementara aku menikmati mentari dengan sembunyi-sembunyi, sedikit enggan menjadikannya puisi lagi
 Kamu, berjelaga dalam ruang sempit sesak udara tak berjendela. Sementara aku menghela banyak udara tanpa makna, tak lagi menjadikannya diksi yang istimewa.
 Kamu, bernyanyi dalam desiran berbunyi yang bernadi. Sementara aku mengacuhkan nada cinta yang sulit kumengerti, seringkali menyerah untuk menjadikannya prosa yang memelodi.
 Kamu, serumit apapun aku mendefinisikan keberadaanmu yang masih rahasia, kau tetap yang istimewa, seistimewa abahmu, Edi Ahsani..
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Tumblr media
Ada yang melekat di memoriku, yang tak jua hendak lepas dalam benak yang mulai menipis. Tentang kita yang akhir-akhir ini meramu malam bersama. Tentangmu  yang selalu mengejaku pada setiap bintang yang kau hitung mesra, bukan satu dua tiga juga atau nyala dan redupnya, melainkan setiap sabarnya yang berpendar, setiap ikhlasnya  yang menyebentar, serta senyumnya yang menyinar. Tentangmu yang selalu merangkaiku pada setiap rembulan yang membulat indahnya, tak hanya ia yang merela terbelah pada suatu zaman yang hanya dapat kita runut dalam sejarah, tak hanya ia yang mengindah pada setiap aksara yang menjelma puisi dalam malam yang menggema, tak hanya ia melainkan kita.
 Ada yang menggetar di relungku, yang tak jua melamban detakannya pada puncak dan lembah yang perlahan terhapus. Tergerus keyakinan pada harap yang tak pernah putus. Tentang kita yang baru saja mencoba menhimpun segala di masa lalu yang sepertinya pernah kita sapa. Tentangku yang selalu saja merecoki telingamu dengan igauan tak berkesudahan, “ dari apa takdir itu dibuat?” sedangkan aku tidak pernah paham akanmu yang menganggap jalan takdir seperti mesin penghitung, yang telah terinci hasil dan angka, hanya menunggu tangan-tangan tak terlihat menekannya, tak hanya kita melainkan Ia.
 Ada yang menggasing dihatiku, yang tak jua beranjak memutar porosnya yang mulai hilang kendalinya, tentang kita yang merapal wujud syukur dalam rahasia. Rahasia yang tengah Allah simpan. Sementara kita kembali memaknai semua rahasia dalam kesamaran, yang satu per satu berkesudahan mewujud jawaban.
Perlukah kuberitahu salah satu rahasia itu?
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Menunggu fajar dengan menulis banyak, membaca lebih banyak. Biar bila mentari telah terbit, aku tidak kehabisan kata-kata untukmu, juga tidak kehilangan topik pembicaraan yang berharga, pembicaraan kita boleh jadi berlalu tapi kebersamaannya selalu berarti!
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Pandangan itu seperti sihir. Hanya sekali melihat hati akan terpikat. Tangan menjadi dingin, Jantung berdebar-debar. Langkah menjadi berat. Hidup mendadak galau. Sia-sia dunia-akhirot. Padahal yang dilihat hanya kulit 2 senti. Yang jika dihilangkan hanya tulang, yang ia pun akan lari darinya.
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Dia yang mengalihkan duniamu belum tentu memperjuangkanmu, tapi dia yang memperjuangkanmu akan mengalihkan dan mewarnai duniamu seiring berjalannya waktu!
0 notes
aisyahnajibkailany · 8 years
Text
Apakah dengan menjadi sungai aku bisa bertemu denganmu dilautan? Apakah dengan menjadi diriku sendiri aku bisa menemuimu tanpa penolakan? Rasanya bagi yang jatuh cinta, kekhawatiran seringkali mengalahkan keberanian..
0 notes
aisyahnajibkailany · 9 years
Photo
semoga sukses bisnisnya sayang :)
Tumblr media
#Quote untuk SobatPI (@Pakaian_Indonesia) 😄 TAG orang tercinta ya! 😙 #Semangat #QuoteSemangat #KemejaKeren #CoomingSoon
1 note · View note