Tumgik
aksaramaytha · 2 years
Text
KHARISMA GUNUNG KELUD
Hari ini saya dan kangmas Wahyu berencana ingin pergi ke pantai dikarenakan bertepatan hari libur kenaikan isa almasih. Meskipun semalam kami sudah sempat bertemu dan pulang larut, akibat nonton film om Tom Cruise yang berjudul “Top Gun” di bioskop. Film yang lumayan bagus dan cukup membuat kami terkesan. Sesampainya disana saya lantas membuatkan sarapan untuk kangmas, yaitu menghangatkan pempek makanan favoritnya. Setelah itu kami brainstorming sejenak, sebagai awal kami memulai hari ini agar dapat menerima semua energi positif hingga hari usai.
Keasyikan ngobrol, dia pun tanpa sadar kembali tertidur. Pukul 12 siang dering telepon kangmas Wahyu memecah kesunyian. Telepon dari mbak Tya, salah seorang klien kangmas Wahyu. Tak terasa percakapan mereka hampir 1 jam sehingga waktu sudah menunjukan pukul 1, kami pun bergegas untuk bersiap-siap. Dikarenakan menuju pantai tulungagung membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih perjalanan, akhirnya kami pun memilih untuk menunda keinginan kami ke pantai dan memilih opsi kedua yaitu wisata gunung kelud. Dengan pertimbangan lebih dekat dan kebetulan kangmas memang sudah lama ingin pergi ke sana, tetapi belum juga ter realisasi setelah hampir 3 tahun tinggal di kediri.
Akhirnya pukul 2 siang kita bertekad untuk berangkat ke wisata gunung kelud, yang estimasti nya sih kami akan tiba disana pukul 3 sore. Ya namanya kami hanya manusia biasa, cuma bisa berencana. Belum lama kami meninggalkan gerbang rumah, tiba-tiba hujan turun lebat sehingga kami pun harus berhati-hati. Jalan menuju wisata gunung kelud pun lumayan sempit, berkelok-kelok dan dengan jarak pandang yang minim karena kabut tebal mulai menyelimuti. Saya sempat mengabadikan video pemandangan sekitar, karena saya pesimis ketika diatas nanti hari masih terang.
Belum lagi jalan sangat licin dan minim rambu, untungnya pas kami berangkat jalan tidak terlalu ramai. Perkiraan kami yang awalnya sejam sampai pun hanya lah angan, jam setengah 5 kami pun baru tiba disana. Di sepanjang perjalanan saya cukup banyak menjumpai rumah-rumah yang terbengkalai, berbagai wahana yang sudah lama tidak berfungsi, cafe yang sudah lama mlangkrak dan rumah kosong yang sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan. Jika kalian ingat kejadian gunung kelud meletus pada tahun 2014 lalu, mungkin bangunan-bangunan ini adalah saksi bisu kejadian yang tak terlupakan tersebut. Langit pun mulai gelap karenamendung dan kabut tebal sehingga membuat bulu kuduk saya pun mulai merinding. Belum selesai sampai disitu, saya seperti merasakan masuk ke dalam atmosfer lain.
Seketika saya teringat akan gambaran lokasi KKN Desa Penari, yang kisahnya mendadak terkenal dan filmnya pun mencapai 8 juta penonton. Kalau boleh nyentil sedikit, jujur untuk film ini agak lebay kalau bisa mencapai penonton terbanyak film horror di Indonesia. Alasannya? Ya karena memang ngga sebagus itu, lebih mending “perempuan tanah jahanam” atau “pengabdi setan” deh besutan mas Joko Anwar. Wah jadi ngga sabar nih, nunggu film “Pengabdi Setan 2” bakal tayang juni nanti. Eh kok ini jadi ngebahas film yak haha. Balik lagi ke cerita, saya melihat banyak orang dengan kendaraan bermotor memakai jas hujan berbondong-bondong turun dari gunung kelud. Herannya, hampir semua jas hujan mereka dengan warna yang sama, yaitu hijau muda. Entah suatu hal yang kebetulan atau memang jas hujan yang mereka jual warna hijau semua, saya tidak tahu. Ketika rasa tidak nyaman menghampiri saya, kangmas pun melarang saya untuk berbicara hal yang aneh guna tidak menyinggung penghuni disini. Dia komat-kamit berdo'a sembari sedikit memajukan badannya, agar bisa memperhatikan jalan karena lampu jarak jauh pun sudah tidak cukup membantu.
Sesampainya disana kami pun menyerah di pos pertama, alhamdulillah kami menemukan deretan warung kopi yang saat itu lumayan banyak pengunjung di tempat wisata tersebut. Lalu kami pun berhenti sejenak dan minum kopi di dalam mobil yang kami bawa dari indomaret tadi. Cuaca dingin mulai menyeruak menembus kaca mobil kami, saya memutar lagu Bali Hai agar bisa sedikit mendistraksi rasa takut kami di perjalanan tadi. Cuaca hujan lebat, kabut sangat tebal, tapi rasa ingin buang air kecil membuat saya terpaksa harus keluar dan mencari toilet umum di warung kopi tersebut. Tiba-tiba kami melihat yang tadi nya ada sekitar 4 mobil dan orang- orang disitu sudah meninggalkan tempat ini. Hanya tersisa 1 mobil berwarna putih dan seorang perempuan paruh baya sedang sibuk mencuci tangan di depan pintu toilet.
Saya pun masuk ke dalam toilet yang sama sekali tidak ada pencahayaan tersebut, air pun hanya tersisa sedikit dan entah kenapa, warung-warung tersebut sudah tutup dan gelap gulita. Setelah pipis, kami pun tidak berfikir panjang untuk segera bergegas pulang. Mengambil risiko di tengah-tengah hari yang mulai petang dan jalan pun sangat gelap. Perasaan saya semakin tidak nyaman ketika kami kembali melewati rumah-rumah tadi yang hanya gelap tanpa penerangan dan tidak ada penghuni sama sekali. Hanya kami berdua di perjalanan dan tidak ada sama sekali pengendara lain yang melintas.
Perasaan semakin mencekam, ketika kami melewati sebuah TPU di gunung tersebut. Dalam hati, ‘aduh, kenapa sih tadi gue pake milih ke gunung segala daripada ke pantai’’, karena dalam bayangan saya wisata gunung kelud sama seperti wisata tawangmangu yang berada di karanganyar, dekat tempat tinggal saya di solo. Yang mana jalannya yang lebar dan masih ramai orang ketika malam hari, ya sebelas dua belas lah kaya bukit bintang di gunung kidul wonosari. Sayangnya, saya berangkat kesini di saat cuaca sedang tidak mendukung, plus menjelang malam hari. Bayangin deh udah ujan lebat, gelap, kabut tebal. Wah, triple kill bukan ! Beruntungnya maps kami masih bisa berfungsi disaat jaringan internet sedang tidak stabil, karena hanya itulah cara yang membuat kami bisa kembali pulang dengan selamat.
Tulisan ini bukan bertujuan untuk membuat kalian takut untuk datang ke tempat wisata gunung kelud atau membuat kalian beranggapan bahwa tempat tersebut menyeramkan, Tidak. Kami hanya sekedar membagikan kisah kami yang baru pertama kali ke tempat tersebut dan cerobohnya memutuskan untuk nekad berangkat padahal waktu dan cuaca sangatlah tidak mendukung. Terlebih kami hanya bermodalkan rasa penasaran dan tidak mencari informasi terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat tersebut. Untungnya Tuhan masih melindungi kami berdua dan diberi keselamatan tanpa ada halangan apapun. Intinya ingat, “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”. Semoga kalian tidak senekad kami ya, perjalanannya aja menempuh waktu 3 jam lebih tapi disana cuman 10 menit wkwk.
Kami ingin kembali ke wisata gunung kelud tentunya di pagi hari dan cuaca yang bagus, toh hanya 1 jam saja dari tempat tinggal kami. Meskipun liburan kali ini tidak sesuai ekspektasi, kami tetap menikmati karena dapat merasakan perjalanan yang menegangkan sekaligus mencekam. Jujur ini kali pertama saya merasakan perjalanan seperti itu, tentunya itu akan menjadi memori yang susah untuk kami lupakan hingga kapan pun. Video di bawah ini saya ambil ketika perjalanan berangkat ke wisata gunung kelud, saya lampirkan agar kalian bisa ikut merasakan dan dapat masuk ke dalam cerita kami. Terimakasih sudah sudi mampir di Aksara Maytha dan membaca kisah-kisah kami, Salam hangat dari saya dan Kangmas Wahyu.
Tumblr media
1 note · View note
aksaramaytha · 2 years
Text
MENIKAH DELAPAN HARI SAJA
Tulisan ini bukan untuk menghakimi mereka yang menikah dengan cara Ta’aruf, jadi jangan keburu ngegas dulu bacanya. Tulisan ini untuk membantu teman-teman perempuan diluar sana agar dapat memahami risiko menikah dengan modal CV, tanpa mengenal lebih dalam bagaimana calon pasangan. Tulisan ini untuk membantu teman-teman mencari tahu apa artinya relasi sehat sebelum memutuskan menikah.
Alkisah ada perempuan yang menceritakan kisahnya menikah dengan seorang laki-laki yang adalah seorang dosen melalui Ta’aruf. kisahnya di Twitter dibagikan kembali oleh akun gosip dan tentu saja mengundang komentar para warganet. komentar di akun gosip masih lebih manusiawi dibanding komentar di di Twitterland, seperti “mau-mau an dibohongi duda anak 1 buat nikah siri” atau “ wkwkwk mau heran tapi cewek Indonesia” dan masih banyak bertebaran lagi.
PROSES YANG AMAT KILAT
Mohon maaf ya permirsa, konsep Ta’aruf itu kalau dari berbagai sumber memang prosesnya ngga boleh lama, maksimal sekitar 3 bulan. walau pada pratiknya ada juga yang lebih dari itu. tapi proses ini kan sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan pemahaman yang berbeda-beda. di kasus mbak ini, prosesnya bisa dibilang singkat banget. Dapat CV di 26 februari, besoknya ketemuan lalu ketemu calon mertuanya, 6 maret akad, 14 maret di talak, 16 maret di ajak rujuk, dan 17 maret di talak lagi. baca aja deg-deg an ya?
Saya bisa merasakan betapa kalutnya mbak ini dari penuturannya di Twitter, dan bagaimana sosok laki-laki ini membuat dia merasa HARUS menutup rapat “masalah” rumah tangga mereka. konon katanya si laki-laki tersebut mengidap OCD, jadi urusan nyuci beras sampai sebutir nasi nempel di baju dibikin besar berasa perang ngelawan kumpeni. orang tuanya pun seolah-olah enabler buat si laki-laki untuk berlaku seenaknya dan berusaha meyakinkan istrinya untuk sabar.
NIKAH TANPA PACARAN??
Sedikit banyak diantara kalian pasti tahu ada gerakan “indonesia tanpa pacaran”, sampai-sampai jualan membership dan lengkap dengan merchandise buat mengukuhkan kalau pacaran itu TIDAK BOLEH dilakukan. tanpa bermaksud menghina makhluk ciptaan Tuhan, menurut saya tanpa mereka menjadi anggota komunitas pun juga mereka akan sulit dapat pacar kalau masih punya pola pikir seperti itu hehe. tapi apa betul LEBIH BAIK menikah tanpa pacaran??
Pacaran diyakini sebagai jalan ninja menuju zina dan fitnah. di tahun 2022 ini saya masih ndak paham, kenapa orang masih suka fitnah, padahal tahu bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. jadi khawatir akan jadi fitnah itu menurut saya tidak beralasan. toh, Tuhan maha tahu bukan?? Jikalau tujuannya agar menghindari zina, hasrat seksual itu kuncinya bukan nikah tapi PENGENDALIAN DIRI. mau pacaran tanpa zina mungkin banget kok, selama sepakat dan sama-sama KONSISTEN.
APA TUJUAN PACARAN??
untuk saling mengenal satu sama lain, bisa cari tahu seputar kepribadiannya, kebiasaan, cara pandang terhadap sesuatu, sampai bahas soal keuangan dan kualitas seksual. jadi kita paham kualitas manusia yang mau jadi teman hidup kita ini seperti apa. setelah itu kita bisa putuskan  mau lanjut atau tidak. Ta’aruf ndak bisa gitu?? BISA BANGET sebenernya, namun bisa jadi waktunya tidak cukup lama untuk bisa mencari tahu calon pasangan lebih dalam.
Mau pilih Ta’aruf dan menikah sesegera mungkin dengan pertimbangan apapun ya silakan, sah-sah saja menurut saya. tetapi saya harap kamu bisa berikan dirimu waktu sedikit saja untuk melakukan asesmen risiko, karena perempuan berpotensi lebih besar menjadi korban kekerasan berbasis gender.
Sebelum kamu memilih menikah dengan cara dijodohkan ataupun Ta’aruf apalagi pernikahannya secara agama, apa yang bisa kamu upayakan di depan agar kamu tidak diperlakukan seperti barang dan relasi dengan pasangan ndak macam transaksi jual beli. Take your time!! kamu semua perempuan yang punya hak untuk menentukan cerita hidupmu sendiri dan bahagia dengan pilihanmu.
THAT IS BLESSING IN DISGUISE
Ta'aruf adalah proses pengenalan antara laki-laki dan perempuan yang memang sudah siap untuk menikah secara lahir dan batin, namun tetap dilakukan sesuai ajaran islam dan tidak ada kebohongan atau kemaksiatan di antara salah satu pasangan. Buat kasus yang saya bahas di tumblr saya ini, si lelaki menutupi kondisi psikologisnya dan anger issuenya. Lalu dengan semena-mena mengusir istri yang baru ia nikahi selama 8 hari secara siri, plus mengancam akan membawa ke jalur hukum kalau si istri berani bersuara.
Buat saya pribadi, that is blessing in disguise. Tuhan sayang sama mbaknya, jadi diselamatkan dari laki-laki yang akan membuat hidupnya sengsara. Semoga mbaknya tetap semangat melanjutkan hidup, tanpa trauma lihat beras dan nasi yang jadi biang keladi.
1 note · View note
aksaramaytha · 2 years
Text
SEMANGKUK MIE ACEH DI BULAN MEI
Kediri. Ya, kota yang mana tidak pernah terbesit oleh saya sedikit pun sebelumnya untuk saya singgahi. Dan tak terasa sejak bulan oktober lalu, saya memutuskan untuk pindah ke kota ini.
Saya menyebutnya kangmas Wahyu, laki-laki berusia 35 tahun asal Jambi yang mana sudah lama hidup di Solo. Ya, daerah dimana saya berasal. Kami pun pertama kali bertemu di kota itu. Awal kenal ndak mikir kalau dia akan jadi lelaki idaman saya, lalu ia memperlihatkan kualitas yang membuat saya bisa menyebut ada berbagai macam alasan kenapa saya mencintainya.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 hukum di UNS, lalu ia memutuskan untuk menjadi notaris dan kini mempunyai kantor di Kediri. Ya, kota yang jauh dari hiruk-pikuk namun nyatanya nyaman untuk ditinggali. Biasanya, kita lebih memilih untuk menghabiskan akhir pekan di Surabaya atau Malang.
He Shows His Love.
Akan sedikit saya gambarkan seperti apa kangmas Wahyu, laki-laki yang kini saya deklarasikan sebagai kekasihku. kangmas Wahyu sosok laki-laki yang religius, dermawan, gigih, tegas dan sangat clingy ketika denganku. Tapi kalau di tempat umum?? jangan tanya.. gengsi poolll! Maklum si cancer ini gengsinya gedhe, tapi sebanding juga dengan rasa sayangnya pada saya.
Meskipun ia gengsi-an, akan tetapi ada dua hal yang membuat kadar kolestrolku  makin besar dengannya (red ; cinta), ia tidak pernah gengsi menggandeng tangan saya dan selalu memanggil saya “sayang” dimana pun kami berada. Simple things but means a lot.
Not Mansplainer, Not Manterrupter.
Pendidikannya jauh lebih tinggi dari saya dan yang pasti dia jauh lebih pintar dari segi akademis, namun tak pernah sekalipun dia gunakan bahasa yang menunjukkan kalau dia lebih cerdas dari saya atau kalau saya tidak lebih cerdas dari dia. 
Dia tidak pernah memaksakan pendapatnya, atau memaksakan saya untuk mendengarkan omongannya. Baik sebagai individu maupun sebagai pasangan, kami memberikan ruang yang cukup bagi satu sama lain untuk bertumbuh, belajar dari satu sama lain untuk menjadi pasangan yang lebih baik.
Ada Begitu Banyak Alasan Kenapa Saya Mencintai Dia.
Saya seringkali mendengar “aku mencintai dia tanpa alasan” it was all bullshit! Dia laki-laki pertama yang saya pilih dengan alasan yang logis, dan dia lelaki pertama yang membuat saya paham bahwa cinta tanpa logika itu hanya mitos belaka.
Kangmas mau banget ribet buat saya, mulai dari arrange hal-hal kecil atau  saat mental saya sedang breakdance. Kangmas Wahyu bisa menghadapi mood saya yang terkadang terombang-ambing, Dia bisa menghadapi betapa dramanya saya ketika menjelang menstruasi.
Ia kuat menghadapi betapa cemburunya saya, bahkan dengan mbak-mbak teller bank yang sedang melayaninya. Konyol! Ya, tapi itu saya. Dia bisa menerima saya dengan sangat legowo, diantara begitu banyak pilihan perempuan diluar sana yang tentunya lebih dari saya.
Saya menantikan kita makan semangkuk mie aceh Ce'k Pen di bulan mei, sepulangmu dari kota Jambi.
I love you, Kangmas...
Tumblr media
1 note · View note
aksaramaytha · 3 years
Text
KISAH KUNTARI
Semua orang bisa saja untuk membuat anak. Tetapi, belum tentu mereka mampu untuk menjadi sosok orang tua.
Apakah hanya ada istilah anak durhaka di dunia ini? Kenapa saya tidak pernah mendengar orang tua durhaka? Padahal, sudah berbuat keji terhadap darah dagingnya sendiri.
Nama saya kuntari. Disini, saya akan menceritakan kisah semasa saya hidup. Semua bermula karena saya dianggap anak haram. Ya, anak yang sanggup bertahan hidup setelah orang tuanya mencoba menggugurkannya.
Penderitaan harus melawan obat tidak hanya di alami semasa saya di rahim perempuan yang kusebut, ibu. Tetapi setelah lahir ke dunia, penderitaan demi penderitaan harus saya alami hingga saya beranjak remaja.
Berlaku kasar terhadap anak sedari dini baik secara verbal maupun fisik, pilih kasih, tidak pernah mem-validasi perasaan anak, menyerang secara psikis dan mental, menjadikan anak sebagai pelampiasan amarahnya, dan masih banyak lagi.
Kami, sebagai korban anak yang lahir karna married by accident. Tentunya tidak mempunyai kewajiban untuk menjadi sebuah pelampiasan amarah kalian, karena harus menanggung malu terhadap keputusan yang sudah kalian buat dengan kesadaran penuh.
Kalau bisa meminta kepada Tuhan, kami tidak meminta untuk dilahirkan dari rahim mu, ibu. Saya ingin seperti anak-anak lainnya, yang diharapkan, dikasihi, di mengerti, di beri kepercayaan, dan diperlakukan seperti anak mu yang lainnya.
Jadilah orang tua yang bisa mengerti, bukan selalu ingin di mengerti.
Pada dasarnya, tak selamanya apa yang di ucapkan dan di lakukan orang tua itu adalah hal yang benar. Komunikasi dua arah itu perlu. Sedari kecil saya tidak pernah diberi kesempatan untuk memilih ataupun mengutarakan perasaan saya. Bahkan untuk berargumen, menjawab satu kata saja sapu siap meluncur ke pantat saya.
Contoh kecil, saya selalu menangis hingga kelas 1 SMP acap kali melihat rambut saya di depan cermin sepulang potong rambut. Ya, tentunya dengan gaya rambut pendek bondol yang selalu menjadi pilihannya, bukan pilihan saya.
Ya, mereka berdalih ucapan orang tua selalu benar, tidak usah menjawab atau melawan orang tua. Tapi kenapa mereka tidak ingin mendengarkan perasaan kami juga? Padahal, saya selalu ingin mendengarkan dia ketika dia marah-marah tidak berkonsep. Saya tidak tahu kenapa dia marah dan tidak mencari solusinya. Selalu membesar-besarkan sesuatu padahal bisa saja tidak dijadikan sebuah masalah.
Sebagai contoh, saya menumpahkan gelas berisi susu di atas meja. Dia marah-marah padahal dia bisa cukup mengatakan, lain kali lebih hati-hati ya nak, ayo kita ambil kain lap lalu di bersihkan mejanya biar bersih dan tidak banyak semut datang, selesai. Saya pun akan paham, dan di lain hari saya tidak ceroboh dan mengulangi nya lagi. Karena dia menjelaskan alasan rasionalnya dan melakukan sebuah solusi bersama-sama.
Saya memaklumi, di usia 24 tahun ibu saya tidak cukup tahu banyak akan ilmu parenting. Maka dari itu, anggap saja saya adalah kelinci percobaan dia dalam mendidik anak. Banyak kelirunya, tapi dia juga banyak belajar. Nyatanya sekarang dia memperlakukan adik-adik saya tidak seperti memperlakukan saya dahulu. Ada senangnya memang, tetapi ada sedihnya juga.
Disini saya tidak menyalahkan ibu saya, hanya saja. Saya cukup kecewa karena apa saja hal baik yang sudah saya lakukan tidak pernah cukup baginya. Sehingga ada titik dimana saya menyerah.
Karena saya tidak mampu merubah takdir saya bagaimana harus dilahirkan, tidak bisa memilih siapa ayahnya, bagaimana kisahnya, dan kenapa saya ada di dunia ini.
Ya, tidak heran kenapa saya sampai detik ini menjadi pribadi yang kuat. Karena sedari janin pun, saya sudah melewati begitu banyak hal yang membuat saya kesakitan, tapi tuhan menyelamatkan saya.
Tuhan memberi saya kesempatan untuk hidup, dan menginginkan saya untuk membuktikan kepada dia bahwa dia telah salah dulu berusaha memusnahkan saya dari rahimnya.
Tidak sampai disitu, saya harus melewati masa bayi saya hingga 3 tahun di panti asuhan bernama YPAB Permata Hati. Ya, waktu itu ibu saya harus menyelesaikan pendidikan nya untuk menjadi insiyur. Kabarnya, dia sesekali datang untuk menyusui saya.
Saya masih punya fotonya lengkap dengan gaya rambutnya yang pendek dan keriting ala tahun 90- an. Disitu saya merasa sangat di kasihi sebelum saya hadir di rumah ibu saya, sebuah keluarga besar yang cukup terpandang.
Ketika usia saya 3 tahun, ada seorang tentara dari klaten yang berminat untuk mengadopsi saya. Tetapi, ayah saya yang waktu itu merantau di kalimantan tidak tega dan menyuruh kakak nya untuk menebus saya di panti.
Tetapi saya tidak lama tinggal di keluarga ayah saya. Karena beberapa minggu kemudian, saya di ambil paksa oleh ibu saya. Dan sejak saat itu, kesengsaraan demi kesengsaraan pun di mulai.
Itulah mengapa saya bercita-cita untuk menjadi psikolog klinis anak. Ya, saya ingin mengedukasi para orang tua sekalian agar kalian berbekal ilmu parenting yang cukup baik, sebelum kalian mempunyai keinginan "membuat anak" dan bisa mendidik mereka dengan baik.
Karena saya tidak ingin nanti ada Kuntari-Kuntari yang lain lagi di dunia ini yang mana harus merasakan pola asuh yang tidak tepat. sehingga menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang pemberontak, tidak percaya diri, merasa tidak pantas, dan merasa tidak mempunyai siapa- siapa di hidupnya.
Saya tidak ingin banyak anak-anak diluar sana mengalami trauma yang diciptakan oleh keluarganya sendiri, hanya karena orang tua yang egois dan tidak ingin memikirkan perasaan anaknya. dengan dalih demi kebaikan anak, atau ingin anaknya menjadi orang yang sukses.
Tentu tidak dengan jambakan, pukulan bambu, memukul hingga berdarah, mengikat di tiang depan rumah dengan kain agar dilihat tetangga hanya karena main dengan teman sepulang sekolah, dan segala hukuman-hukuman lain kan, bu? Percayalah, bu. Kami justru tidak akan menurut, Tetapi kami semakin takut.
Contoh nyata adalah suatu hari saya menjatuhkan gelas, lagi. Karena saya akan tahu ibu akan marah besar kepada saya, akhirnya saya berbohong. Saya buang gelasnya di dalam plastik ke kebun. Agar ibu tidak tahu dan saya tidak kena omelan dan pukulannya.
Padahal, bonding dan komunikasi ibu dan anak itu sangatlah penting. Bagaimana anak bisa terbuka kepada ibu jika ada masalah, atau apa saja yang ia alami jika mereka saja tidak pernah mau memberi kepercayaan.
Bukannya mau terbuka, dan menjadikan mereka tempat kami mengadu, mencurahkan segala perasaan, masalah, kalau mereka saja membuat kita takut duluan. Akhirnya ya banyak terjerumus ke hal-hal yang negatif, karena mereka tidak tahu harus menuangkannya kemana. Misal, mabuk, narkoba, pergaulan yang tidak baik.
Dan saya harap bagi pembaca tumblr saya, mungkin diantara kalian ada yang bernasib sama seperti Kuntari. Melewati pola asuh yang kurang tepat, dan tentunya kita sadar saat nya kita akhiri cukup di generasi kita ini. Jangan sampai anak kalian bernasib sama halnya seperti yang Kuntari alami.
Saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada, Kuntari, terimakasih sudah menjadi pribadi yang kuat hingga saat ini.
Terimakasih juga kepada pihak-pihak panti "Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati" yang sudah merawat saya semasa saya hidup di panti. Terimakasih juga untuk, ibu. Berkat ibu, kuntari bisa mendapat kesempatan merasakan bagaimana kehidupan di dunia. Ibu, Kuntari sudah memaafkanmu.
Tumblr media
1 note · View note
aksaramaytha · 3 years
Text
PEREMPUAN DIATAS PERNIKAHAN
Katanya, pernikahan bahagia itu nyata adanya. tetapi, tak ada pasangan yang tidak pernah di terpa masalah. Bagi saya mereka hanya pandai menutupi di depan orang-orang, tetapi tidak di hadapan Tuhan. Banyak diantaranya menangis di sepertiga malam, untuk meminta jalan keluar.
Apakah menikah masih saja disebut dengan beribadah jika di dalamnya terdapat kedzoliman, kebohongan, hilangnya tanggung jawab, manipulasi, perselingkuhan, hingga kekerasan fisik dan verbal?? Apakah kalian diajarkan untuk selalu mematuhi aturan suami, ketika dia saja tidak patuh terhadap ajaran agamanya bagaimana seharusnya memperlakukan istri??
Divorce Is Okay.
Perempuan Itu Berdaya
Jika kau berharap menikah memberimu jaminan bahagia, itu salah. Menikah tidak memberimu jaminan bahagia, melainkan belajar. Menuntutmu untuk terus belajar, belajar dan belajar. Terkadang saya mendengar para perempuan ingin menikah saja, ketika lelah bekerja agar di nafkahi oleh suami. Bagi perempuan yang sempat terbesit oleh fikiran seperti ini, silahkan baca tulisan ini hingga selesai.
Saya menulis ini bukan berarti saya sok tahu atau pun hanya mengandalkan analisa gembel saya saja, Tidak. Saya adalah saksi hidup para sahabat saya yang sudah menikah, setelahnya kebahagiaan bukan lagi jaminan. Bahkan tidak sedikit pula, diantaranya memilih untuk bercerai.
Ada yang disiram air panas, ada yang giginya patah di lempar mangkuk suami pemabuk, ada yang harus mengurus mertua sakit keras, ada yang di selingkuhi suami berkali-kali, ada yang penganggur hobby berhutang sana-sini, ada yang malas kerja karena sibuk dengan game mobile legendnya setiap hari, banyak sekali. Mungkin tidak akan cukup jika saya ketik disini.
Anggap saja saya psikolog gadungan, yang secara cuma-cuma mendengarkan segala keluh kesah mereka hampir setiap hari. Tentunya saya tidak mengintervensi mereka layaknya psikolog profesional, yang bisa saya lakukan hanya merespon seadanya karena saya tahu betul mereka hanya butuh didengarkan.
Dan tidak sedikit diantaranya berkata,
"May, jangan nikah buru-buru sumpah ngga enak, ntar aja pas 30 tahun keatas"
Padahal belum genap 3 bulan dia mengundang saya, untuk datang ke acara pernikahannya dengan wajah yang gembira.
Mungkin bisa dibilang, ucapan mereka adalah warning bagi saya, sehingga menjadikan saya picky terhadap laki-laki untuk menjadi pasangan hidup saya nanti. Tetapi, bukankah kesedihan dan duka itu akan selalu berjalan beriringan entah memutuskan untuk menikah atau tidak?? Bukannya pilihannya hanya siap atau tidak siap saja??
Saya salut dengan sahabat saya yang bernama Putri Dwi Gustina. Dahulu hanya perempuan manja yang tidak pernah mencuci piring nya sendiri setelah makan, sekarang dia bisa mengurus 2 anak jaraknya berdekatan tanpa baby sitter atau pun pembantu. Mengurus suami, jualan online, mengurus mertua yang sakit gula kering, dengan ekonomi yang tidak begitu stabil. Begitu hebatnya pernikahan sehingga merubah ia menjadi pribadi perempuan yang tangguh seperti sekarang, yang mana sebelumnya dia cuman tahu lipstik dan bedak saja.
Saya ingin harga diri seorang perempuan ialah diatas pernikahan, bukan dibawah dan di injak-injak. Ya, wanita memang diciptakan untuk kuat dan multitasking, tapi terkadang mereka di lemahkan oleh senjata laki-laki yaitu cinta. Ya, Terkadang cinta bisa membuat perempuan lebih kuat atau malah sebaliknya, cinta bisa membuat dia lemah layaknya bom waktu baginya.
Tumblr media
3 notes · View notes
aksaramaytha · 3 years
Text
MONOGAMI DI ERA MODERNISASI
Pernah nonton film NEWNESS?? Saya merasa kisah percintaan saya relate sekali dengan film ini, plek ketiplek dengan apa yang pernah saya alami. bedanya, memang tidak happy seperti di ending filmnya. Awalnya saya merasa bisa, merasa santai, tidak cemburu dan tidak baper untuk menjalani sebuah open relationship. tetapi, ternyata saya TIDAK BISA.
Saya sadar kalau ternyata saya masih manusia biasa. Yang memang tidak ingin menjadi obyek berbagi, sedangkan dia adalah subyek dari overthinking saya setiap hari. Saya fikir ini tidak adil bagi saya, pilihannya ya jadi the one and only atau tidak menjalani hubungan sama sekali. Cause i'm not an option🙂
Menjadi penganut idealisme mendapat pasangan monogami di era modern seperti ini, layaknya berharap jalanan di jakarta sepi dan tidak macet, Mustahil.
Saya yang selalu ingin menjadi satu-satunya, padahal realitanya selalu menjadi salah satunya. Ya memang saya tidak pernah di selingkuhi dalam hubungan, tetapi selalu di jadikan selingkuhan. Tentunya saya tidak tahu karena dia selalu mengaku single ketika kami pertama bertemu.
Pernah membaca sebuah kutipan, "kalau kamu ingin bahagia di dalam hubungan, tidak perlu mencari tahu apa yang seharusnya kamu tidak perlu tahu" . Menurut saya BIG NO. karena esensi kesetiaan ialah tidak adanya rahasia. Bukan ke ranah ingin melanggar privasi ya, i mean niat keterbukaan antara satu sama lain dalam sebuah hubungan. Seperti halnya ingin pergi kemana dan menginap bersama siapa, itu penting.
Ingin rasanya memiliki intelegensia yang buruk. Tujuannya jikalau pasangan saya berselingkuh, selalu tidak ketahuan. Tapi, bukannya seharusnya saya bersyukur kepada Tuhan?? Karena saya selalu di selamatkan dari orang yang tidak tepat. Ya akhirnya saya selalu gagal dalam hubungan percintaan, bukan karena saya kurang cerdas, tapi karena ndak jago berpura-pura bodoh.
Bagi saya, konsep pasangan itu ya sepasang. Kalau ganjil bukan pasangan lagi namanya. Mending jadi ganjil (single) tapi memilih bahagia dengan jalan saya sendiri, daripada ganjil jadi selingkuhan tapi makan ati tiap hari. Bukannya bahagia, malah mati muda. Iya, saya kaum "mending" memang.
Teman saya, Hertandho pernah berkata " bisa dibilang, 7 diantara 10 laki-laki itu tidak bisa setia". Kalau di fikir-fikir, kemungkinan saya untuk bertemu dengan laki-laki yang "setia" sangatlah kecil. Bisa jadi, yang 3% ini sudah memiliki pacar atau bahkan sudah menikah. Saya tidak mau bertemu, memulai, dan membuang-buang waktu saya lagi dengan orang yang salah. jadi, lebih baik Tuhan saja yang mempertemukan kami.
DUA ORANG YANG TIDAK MENYERAH SATU SAMA LAIN
Kalau di analogi kan seperti halnya sepasang kaki. Jika hanya salah satu yang melangkah ke arah tujuan tapi yang satunya diam di tempat, ya sama aja. Ndak bakal sampe-sampe. Apalagi di depan akan banyak sekali terjal yang menghadang, seperti nginjek belinglah, kejeglong lubang lah, kesandung gundukan lah, cantengan lah. Intinya carilah yang mau effort satu sama lain, karena berjuang sendiri itu cuma CAPEK.
Ya, lebih baik kesepian daripada harus menurunkan standar
Tapi ya jangan terus pasrah dengan keadaan. Perbaiki dan kembangin diri, karena high value person ya akan bertemu dengan high value person. Kecuali di butain sama cinta, ya bakal lain cerita. Intinya, jodoh mu itu ya bagian dari nasib. Takdir memang ndak bisa diubah, tapi nasib bisa. Itu ditentukan dari apa yang kamu usahakan sekarang. Yang penting kan sudah mengajukan proposal (usaha), hasilnya di acc Tuhan atau tidak, ya itu urusan belakang.
Bagi saya, jodoh itu adalah seseorang yang sudah kamu usahakan untuk menjadi pasangan kompatibel seumur hidup mu.
"Pasangan mu selingkuh mbak?? harusnya introspeksi, kenapa dia bisa selingkuh sama yang lain" . Wahai kaum-kaum penikmat Tumblrku. Jangan sekali-kali menormalisasi sebuah PERSELINGKUHAN. Selingkuh itu sifatnya adiksi. Bisa sembuh ndak mbak? Maaf dek, ini watak bukan watuk.
"Terus gimana kalau aku ndak mau kehilangan pacarku karena aku sayang banget sama dia, tapi aku capek dia bla bla bla". Ya diskusi dan cari solusinya bareng pacarmu, mau di perbaiki atau milih pergi. Jangan suka lari dari masalah dan memilih selingkuh, akhirnya ya timbul masalah baru lagi. Mending putus dan cari lagi yang baru.
Ndak apa-apa berkali-kali gagal dalam hubungan, wong niatnya memang buat seumur hidup. Daripada memaksa mempertahankan karena dalih sudah bertahun-tahun, sudah terlanjur sayang, sudah ena-ena, tapi pertanyaannya kamu mau ngempet terus sampai tua?? Putus pas masa penjajakan itu wajar, dan kamu punya kesempatan banyak untuk itu. Tapi setidaknya saya mempunyai keinginan ketika nanti kami menikah, sebisa mungkin perceraian itu tidak terjadi. Terlebih jika sudah ada anak, saya tidak mau nasib dia seperti ibunya.
JIKA SULIT DAPAT PASANGAN YANG SETIA, USAHALAH UNTUK DAPAT PASANGAN YANG TEPAT
Ya carilah pasangan yang TEPAT, bukan soal perkara CEPAT. Karena pernikahan bukanlah suatu lomba adu kecepatan, yang siapa duluan sampai. Tetapi siapa yang berhasil mempertahankan hubungan pernikahan hingga akhir hidupnya, dengan orang yang tepat.
7 notes · View notes
aksaramaytha · 3 years
Text
CARI JODOH
Jadi pas saya mau berangkat ngajar, saya denger lagunya WALI "CARI JODOH" diputer di abang jualan kaset. Yak, mari kita doakan agar laris ya, kesian musik dalam bentuk fisik udah jarang dirilis. Eits, tapi kali ini saya ngga mau bahas soal permusikan indonesia atau malah lagunya WALI yang saya heran selalu ada "Teneneng nong neng" di setiap lagunya. Tapi terinspirasi dari judul lagunya, CARI JODOH.
Untuk you you para single sekalian, anda tidak bisa memilih siapa orang tua mu, bapak mu seperti apa & ibumu lahir di keluarga macam mana. Ndak bisa. TAPI, kamu bisa menentukan siapa pasangan mu, bagaimana anakmu dibesarkan & akan punya orang tua seperti apa. Choose ur own battle wisely. "Ya ente belum nikah aja may, ndak tau gimana susahnya jadi orang tua".
Lha makanya, pas ena-ena inget tuh jargon minyak kayu putih, "buat anak kok coba-coba". Ngurus anak itu bukan cuma soal popok & bubur. Yang disiapin bukan cuman financial tapi juga mental. Segala sikap, ucap, tatapmu berarti untuk anak. Anak bukan pajangan, yang kalo ngga mau lecet terus disimpen. Kalo memang belum siap punya anak ya ditunda saja, daripada anak harus jadi korban.
Para hadirin sekalian, Tidak ada yang salah dengan menunda menikah. Tidak ada yang keliru menunda punya anak. Toh yang suka ngomongin, belum tentu kehidupannya lebih baik. Konsep kehidupan kan jadi satu di kehidupan yang kedua. Bisa jadi akan lebih indah, sekarang berusahalah mewujudkannya. Akan seperti apa kehidupanmu selanjutnya, bergantung pada dengan siapa anda akan hidup nanti.
Ada dua kemungkinan.
1. Balance antara suka dan duka.
2. Sengsara.
Loh may, kok ngga ada pilihan bahagia terus?? Wo gundulmu! cuman di sinetron pernikahan bisa bahagia melulu. Punya kriteria pasangan itu perlu, jangan cuman pasrah nunggu siapa aja yang dateng. Iya kalo dateng, kalo ngga? Usaha dapet pasangan itu berawal dari ber andai-andai. Halu-halu aja pengen punya pasangan kaya apa sih. Bayangin, kira-kira kamu bisa ngga berdampingan sama modelan kaya gitu.
Pengen punya pasangan kaya SiWon, tapi you ndak bisa bahasa korea, ngga mau beda agama, ogah beradaptasi budaya lain, ngga cocok makan kimchi, tabokin atau apalah namanya itu. Ya berarti SKIP aja. Halumu dibawa ke setting yang real bisa ndak, kalo bisa lanjutin ngayalnya. Kalo ngga, cari referensi lain. Mas-mas kroya masih banyak.
List aja dulu pasangan ideal versi kamu, dari yang general sampe ke detail-detail kecil. Mau fisiknya kaya gimana, dari mulai tinggi badan, panjang bahu, lingkar lengan, kerahnya mau shanghai atau kutu baru. Sakarepmu. Pengen kerjaannya yang kaya apa, pendidikannya apa, apa hobinya, fashion style nya, dll. Kasih gambaran se real mungkin. AFIRMASI. Ini udah sering tak singgung sebelumnya.
Konon katanya sih, kita akan tertarik dengan seseorang yang punya kemiripan sama kita, Itu karena kita sudah terlatih dan terbiasa melihat citra diri sendiri di cermin. Jadi mata secara otomatis langsung screening mencari kemiripan diri dengan seseorang yang membuat kita tertarik.
Contoh ; Kemiripan problem solving, gaya bicara, selera makan, hobby atau busana. Jadi bukan cuman kemiripan fisik yang sering di agung-agungkan orang. "Eh mirip yo, Waa jodho iki" (haiyo bu, wong iki wis nek pelaminan mbok arani ra jodho yo aku klenger) Kemiripan ini seringkali ngga langsung disadari pada 2-3 kali pertemuan awal, itulah fungsi PEDEKATE. Nah, kalo ketemunya sama orang yang ngga sesuai gimana dong? "Ya nasib, mo gimana lagi" yo ndak gitu cara mainnya, Ferguso.
Biar gampang kamu tulis deh di kertas wishlist kriteria jodoh ente. Ini bentuk afirmasi writing. Tulis selengkap-lengkapnya head to toe, inside outside, timur ke barat, selatan ke utara, tak jua aku dapatkan (Teneneng nong neng). Nah, sekarang tentukan PRIORITAS. Dari sekian banyak list yang kamu tulis, apa sih 5 point teratas yang jadi kriteria paten pasanganmu. Setiap orang bisa berbeza-beza. (Herballife bejo!)
CONTOH :
1. SEIMAN
2. SEADAT
3. SEPROFESI
4. FEMINIS
5. MAPAN
Jadi pas kamu ketemu someone langsung cek dulu 5 point paten ini, kira-kira kalo ada point yang ngga terpenuhi apakah tolerable? Ngga usah khawatir di omongin banyak mau gegara punya list kriteria pasangan. Kalo kata mas dikta di film Love Of Fate, "Kamu berhak dapet pasangan terbaik". Lagian belum tentu kok dia yang ngomongin kamu cukup puas sama pasangannya sekarang *hiyaaaaa
Nah 5 kriteria paten ini akan menuntunmu menemukan "the one" yang memang ideal untukmu. Semakin kongkrit kreterianya semakin mudah bagimu untuk mengeleminasi peserta audisi. *sambil bawa koper*
Nah ketika ketemu sama seseorang yang menurut kamu hampir mendekati sempurna bagaikan akang SiWon padahal nulisnya cuman kaya Apoy Wali, ya kalo SiWon mau sama kamu, kenapa ngga? Pamali nolak rejeki, Sikaaaaaat sur!
Tapi ini hidup, bakal ketemu realita tak seindah ekspektasi. Ndelalah kok ketemunya sama yang beda banget sama 5 point yang kamu bikin, terus gimana dong? CEK PRIORITAS.
Apakah 5 point tadi adalah hal krusial yang ngga terpenuhi atau justru point yang tolerable. Tolerable gimana sih may?? Ya kira-kira kalo kamu pada akhirnya jalan sama dia, ndak akan mendatangkan masalah besar di kemudian hari atau berujung pada konflik yang ndak berkesudahan. Bukan hal-hal yang prinsipil banget. Jadi ngga bisa jadi alesan klasik pas putus jawab "BEDA PRINSIP".
Nah terus gimana kalo beda prinsip tapi wis terlanjur cinta & menikah?
Yo ujung-ujunge pake senjata pamungkas, si "KOMUNIKASI".
Nyari pasangan tuh ndak kaya beli baju di online shop, berdasarkan testimoni. Kalo kamu ketemu sama keluarga dan sahabatnya ya pasti testimoninya bagus rate bintangnya 5. Kalo kamu ketemu sama mantannya boro-boro dapet bintang, di suspend sur!!
Bulan lalu pas reunian SMA ada temen yang punya anak 2 nanya, kamu ngga nikah-nikah ngejer apa sih? duit? Langsung gue send tuh daftar panjang dan ideal gue ke Whatsappnya. Kalo ada yang cocok silahkan kirim CV ke email di bagian bawah ya beibs.
Analoginya, kita mau beli duren aja musti mikir dulu. Diliatin mana yang paling mateng, yang wangi, di cium ,di puter kanan di puter kiri. Beli duren aja ngga bisa ASAL, apalagi milih jodoh ASAL-ASAL an. ASAL ada yang mau, mau nganggur juga langsung di gandeng ke KUA.
https://instagram.com/laksmaythaa?utm_medium=copy_link
Tumblr media
5 notes · View notes
aksaramaytha · 3 years
Text
WAITHOOD
Soal keputusan untuk menunda menikah. Keputusan itu sebetulnya lumrah saja, bahkan ada rekan kerja yang menikah di atas usia 35 tahun.
Saya akan beberkan alasan sesungguhnya, agar besok-besok bisa lebih menghargai hidup orang lain. Sebab menunda menikah atau bahkan tidak menikah itu normal, sebagaimana mereka yang menikah.
Alasan pertama, menunda pernikahan karena ingin mengembangkan diri. Melihat sejauh mana bisa menjadi orang yang berguna. Saya bercita-cita menjadi Psikolog klinis, apakah bisa mengembangkan diri di luar itu? Ternyata bisa. Menjadi Tutor bahasa, Author, Podcaster dan sekarang sedang proses meraih profesi Psikolog. Sudah cukup? Belum. Masih ada hal-hal lain yang belum saya coba.
Alasan kedua karena ingin mempersiapkan diri agar kelak jika menikah dan punya anak, sudah siap secara fisik, mental, dan keuangan. Secara fisik, seseorang butuh makanan bernutrisi supaya tetap sehat, dan itu semua butuh kestabilan finansial. Kemudian, belajar parenting agar bisa menjadi contoh yang baik bagi anak nantinya. Kesannya narsis, tapi bukankah anak kerap mencontoh orangtuanya??
Lantas, apakah itu semua tak bisa dilakukan saat menikah??
Menurut saya tidak. Bagaimana berkembang tanpa ada halangan dan tekanan, tanpa harus mempertimbangkan orang lain ketika mengambil keputusan besar dalam hidup. Misalnya soal pilihan untuk bekerja di luar rumah.
Perempuan sering kali dipaksa untuk mempertimbangkan apa kata suaminya, jika melakukan perubahan karier. Walaupun dengan pasangan yang setara, tetap saja perempuan sering kali merasa harus mempertimbangkan apa kata pasangan. Kan, kepingin juga berada di posisi dimana karier sudah stabil sebelum akhirnya menikah, sehingga tidak ada intervensi dari siapapun.
Pertanyaan lainnya, apakah ada trauma dalam menjalin hubungan dengan lelaki, sehingga mempengaruhi cara pandang soal pernikahan?
Begini, jika hubungan kandas, semestinya jangan dilihat sebagai trauma, melainkan pembelajaran.
Setiap hubungan mengajarkan banyak hal tentang diri sendiri maupun orang lain. Relasi intim mengajarkan apa yang kita butuhkan dan apa yang kita suka. Proses menjalin hubungan juga memberikan ruang untuk membangun cinta dan tumbuh bersama.
Kalau ditanya trauma atau tidak? Saat ini mungkin iya. Tapi sebagai perempuan heteroseksual, saya masih menyukai kehadiran laki-laki. Tapi mencintai diri sendiri sangat layak menjadi prioritas hidup saat ini.
Jadi, sebetulnya apa sih yang saya cari sampai-sampai harus menunda menikah??
Kebahagiaan dan kesejahteraan. Kebahagiaan tak perlu dan tak selalu didefinisikan dengan menikah, bukan? Kebahagiaan bisa dengan meraih cita-cita, memulihkan diri, serta merasa aman dan nyaman. Sayangnya, masyarakat masih merasa aneh jika melihat perempuan yang tak melihat pernikahan sebagai sumber dari kebahagiaan.
Bahkan saya pernah menawarkan pasangan saya untuk kita tidak menikah. Karena tujuan saya mencari pasangan hidup yang berkomitmen dan sepakat untuk monogami. Toh yang sudah menikah banyak yang tidak bisa menjaga komitmen dan hobby selingkuh.
Pernikahan bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi sejumlah orang atau menjadi sumber kesekian, namun kebahagiaan hanya bisa datang dari diri sendiri. Kebahagiaan dikonstruk dari kondisi yang kita bentuk. Jika kita menjadikan pernikahan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan, maka apa yang akan terjadi jika salah satu pasangan membawa kesengsaraan?
Lalu, soal kesejahteraan. Menunda pernikahan untuk memastikan kesejahteraan diri sendiri juga penting dan sah-sah saja, sebelum nantinya membawa manusia baru untuk hidup bersama di dunia ini.
Tidak ada yang salah dengan menikah cepat atau menunda pernikahan. Yang salah kaprah adalah memandang bahwa pernikahan dapat memberikan semua itu secara CUMA-CUMA.
https://instagram.com/laksmaythaa?utm_medium=copy_link
Tumblr media
1 note · View note
aksaramaytha · 3 years
Text
PENGABDI KONTEN
Saya heran sama orang-orang jaman sekarang. Hubungan percintaan nya based on konten tik tok, konten youtube, dan sejawatnya. Berujung pada overthinking lalu di aplikasikan di hubungan percintaannya sehari-hari. Tapi lupa bahwa karakter manusia di muka bumi ini berbeda-beda.
Yang tau karakter pasangan mu ya diri anda sendiri. Bukan pak RT, Pak Bayan opo meneh Pak kades (kecuali pacarmu anaknya pak kades) ataupun netijen-netijen tik tok yang mempercayai nasib percintaannya berlandaskan kartu tarot yang bergantung pada tangan manusia, Dasar Keblinger!!
Saya ndak pernah mengukuti standart hidup orang lain. kalau pacarmu begitu semestinya kamu begini, ndak. buat apa?? Wong anda hanya bisa ngoceh, yang paham saya ya diri saya sendiri, Bukan antum.
Saya selalu punya cara saya sendiri dalam merespon segala sesuatu. Terkadang reaksi orang bisa menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Manusia melakukan kesalahan ya manusiawi, wong kodrat manusia itu berbuat salah kok.
Kalau manusia ngga pernah melewati salah, It means dia ndak pernah belajar akan proses kehidupan yang sebenarnya. Keras? Memang! Someone cheated on you then you feel betrayed?? Wah aing sudah khatam rasanya.
Terus mau gimana? Mencak-mencak? Ndak akan merubah keadaan yang sudah terjadi, hanya mengabiskan energi. That's called dikotomi kendali, hal yang bukan dibawah kendali kita ndak usah dipikir.
Ndak usah merasa bersalah. Kaya orang paling sengsara di dunia ini. Sekarang tinggal cari solusi nya gimana, Apa langkah kedepannya. Semua itu bisa di diskusiin kok, Toh saya bukan anak SMP yang ndak punya kecerdasan emosional yang baik.
Relationship itu konsepnya kaya ngejalanin bisnis
Artinya kalau kamu sudah berani berbisnis, kamu sudah tau risiko baik dan buruknya. Kalau kamu sudah menaruh kepercayaan ke dia dan sedang proses berjuang, anggap kamu menanam modal.
Kalau hubungan kamu sedang stuck dan membosankan, anggap saja bisnis kamu memang lagi seret.
Kalau hubunganmu berakhir di tengah jalan, Ya artinya ente bangkrut. Ndak perlu menyesal, wong ente sudah tau konsekuensinya dari awal to.
Kalau at the end of the day dia bisa jadi teman hidup atau syukur-syukur sampai di pelaminan, Ya berarti bisnis mu dapat profit tinggi dan berjalan dengan lancar.
Inget ya, lancar bukan sukses. Karena sangat bisa orang menikah berujung cerai. Akhirnya ya bangkrut lagi😄
As simple as that.
https://instagram.com/laksmaythaa?utm_medium=copy_link
Tumblr media
2 notes · View notes