aldilapermata
35 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Campur Aduk
Rasanya berat sekali menjalani hidup tiga bulan terakhir ini. Banyak sekali hal yang terjadi di luar prediksi dan membawa berjuta perasaan, manis pahit kehidupan. Rasanya semakin bertambah umur semakin berat pula hal hal yang harus kuhadapi. Semakin kompak dengan pasangan hidup kendati badai kecil kian menerjang. Hingga sampai titik yang membuatku merasa titik terberat.
Di tengah perjalanan kembali ke tanah rantau, menggunakan transportasi massa yang memiliki banyak gerbong, tetiba persendian mati rasa, tangan yang memangku bayi sangat sakit dan hingga susah berjalan. Turun dengan kursi roda dan berakhir di kasur dengan tubuh terbujur tak berdaya, bergerak pun sakit. Sungguh itu sangat berat. Satu hari kulalui dengan tidur saja, beruntung ada sedikit makanan yang bisa mengganjal perut untuk sementara. Si sulung menolongku untuk mengambilkan nasi dan lauk lalu aku makan. Keesokan harinya sudah agak lebih baik meski terpaksa harus rawat inap bersama bayi yang belum genap 10 bulan. Tangan berhiaskan jarum dan terhubung dengan selang infus sementara di ketiak ada si bayi kecil yang selalu setia menempel bak koala. Sendi sendi mati rasa namun harus menyempatkan menyusui, menyuapi, dan mengurusi bayi. Banyak juga kemudahan yang Allah berikan atas kesulitan ini. Ranap di kamar yang sangat nyaman dan bantuan suami yang selalu sabar serta si kakak yang cukup pengertian.
Namun sebagai seorang ibu itu tentunya tidak boleh sakit berlama lama. Hanya 5 hari saja saya harus melakukan aktivitas seperti biasa. Mengantar jemput sekolah sambil menggendong bak kanguru. Meski masih sakit sendi sendiku, mau menangis pun ku tahan.
Life must goes on. Oke lanjut..
Rasanya hidup berjalan baik baik saja sampai saat anak saya terlibat perkelaian dengan temannya hingga terbawa ke rumah, ke wali murid lain dan akhirnya ke walas. Belakangan kami menyimpulkan memang ada yang tidak benar dengan orang tersebut hingga menimbulkan trauma bagi anak saya untuk bersekolah. Si kakak tidak merasa enjoy sekolah, dia lebih suka menghabiskan waktu di rumah daripada di sekolah. Sekolah gagal menciptakan rasa aman baginya. Padahal sekolah tersebut bukan sekolah biasa, biaya cukup mahal dan seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Alih alih menyelesaikan masalah muridnya justru walas ini membesar besarkan masalah dan dan memanggil walimurid. Si ayah yang memutuskan akan menyelesaikan masalah ini. Dan jadilah saya yang belum sehat betul merasa fisik saya berpengaruh atas kejadian ini. Tidak hanya fisik namun mental saya juga sepertinya terdampak. Di tengah hal itu saya berproses pada sebuah rekruitment yang sudah saya impi impilkan sejak lama. Setelah menjalani 3 kali tes online yang tidak mudah, penuh dengan isak tangisan si bayi yang ditinggal sebentar saja rasanya sulit. Pada tes terakhir itu keadaan saya sakit lagi, sembari sendi belum sembuh ada tambahan lagi sakit flu dan batuk dan demam. Kendati demikian saya mengikuti tes tersebut tanpa ekspektasi apa apa dan hinggal saya melakukan kesalahan yang cukup fatal karena terlambat mengecek email. Saya rasanya memiliki self confidence yang sangat amat rendah hingga terjadi hal yang ceroboh yang merugikan diri saya sendiri. Alih alih berpositif thinking justru saya menyia nyiakan waktu saya untuk menghilangkan kesempatan emas dan menihilkan usaha saya sendiri. Saya tetap tidak menanggalkan doa dan tahajud saya kepada Allah SWT meski akhir akhir ini kondisi sedang tidak nyaman untuk diri saya dan sangat sulit untuk beribadah dengan khusyuk. Sayapun rasanya sangat pesimis apakah solat saya akan diterima, namun saya tetap melakukannya. Meski kebodohan dan dosa saya yang menumpuk bak gunung saya tetap berharap Allah masih mau memaafkan dan menuntun saya. Terkadang saya hingga bingung memanjatkan doa dan hanya bilang " Ya Allah tolong bantu saya" saking banyaknya yang berseliweran di otak saya. Rasa overthinking ini muncul sangat sering belakangan ini. Mengingat saat ini saya tidak lagi aktif dengan kegiatan saya menjadi seorang ilustrator. Tampaknya AI benar benar mengambil alih pekerjaan ini. Sempat mencoba beralih ke industri voice over ternyata kondisi yang ada tidak jauh berbeda. Pun saya tak mampu kalau harus berjejaring yang terlalu intens dan cukup merasa terganggu saat mentor yang 'sangat baik' begitu saja masuk ke kehidupan saya berkontak lewat telepon dan menyuruh saya menganggap seperti keluarga. Alih alih senang saya malah risih dan merasa bahwa itu tidak profesional, kemudian saya mengebloknya dan tidak berkomunikasi dengannya kembali. Lantas apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Kegagalan yang cukup bodoh baru baru ini saya tidak menggubris email interview perusahaan yang saya idam idamkan karena sibuk beroverthinking seolah mengerucutkan pada satu kesimpulan kalau ada yang salah dengan mental. Skill saya oke otak saya tokcer namun ternyata saya harus bisa lebih berpositif thinking dalam menjalani hidup.
Terkadang saya itu bingung harus memfokuskan kehidupan saya pada sumbu yang mana. Sebagai seorang ibu dari 2 anak dan istri dan anak dan kakak pertama, saya merasa banyak hal yang harus saya lakukan sehingga tidak tahu apakah saya ini sudah menjalankan peran yang benar. Belum lagi circle pertemanan arisan yang saya rasa saya sangat tidak pandai untuk sekedar berbasa basi jika tidak ada keperluan atau sesuatu yang menambah pengetahuan. Belakangan saya menilai diri saya adalah sebagai seorang 'nerd'. Bukannya tidak mau bergabung namun rasanya merasa tidak nyaman dengan small talk or small chat. Meski mungkin saya sudah terbiasa dengan hal ini kadang saya jg masih memiliki sisi ekstrovert yang terkadang membutuhkan circle semacam itu. Pertemanan adalah sesuatu yang butuh effort lebih saling solidaritas dan memberi, namun untuk saat ini saya merasa dalam keadaan yang bagaikan di tengah jembatan yang terombang ambing. Saya seperti ' bukan waktunya kamu untuk tertawa sekarang!'. Rasanya gabisa saya bergaul pada saat seperti ini. Finansial pas pasan karena lagi kosong projek yang entah ini akhirnya atau masih ada nanti.
Saya menyadari saya bukan orang yang terlalu bodoh atau terlalu pintar juga. Namun saya ternyata cukup memiliki ekspektasi lebih untuk kehidupan karir saya sendiri. Seenggaknya saya harus memiliki satu prestasi untuk menempatkan mental saya di kondisi stabil. Sebelumnya pekerjaan saya sebagai seorang ilustrator membuat saya berada di mental terbaik meskipun secara fisik harus sering begadang. Namun dengan keadaan sekarang saya rasa saya kembali mempertanyakan diri saya sendiri atas kemampuan saya. Saat ini masih sulit bagi saya untuk mengusahakan itu semua, bukan artinya saya berhenti, saya selalu mencoba untuk tidak berhenti berpikir sepanjang hari. Ya Allah saya ingin maju. Masa disini doank? Ya Allah saya ingin lebih dari ini. Bukan semata hanya uang meskipun memang iya pada akhirnya, karena dengan itu saya bisa melakukan sesuatu juga untuk membantu memfasilitasi keluarga agar dapat hidup dengan lebih baik dan nyaman serta sebagai contoh kepada anak saya bahwa ibunya ini selalu berjuang dan berharap nanti anaknya akan jauuuuh lebih baik dari ibunya.
Saya sering mempertanyakan diri saya sendiri apakah saya seburuk ini? apakah saya ada di jalan yang benar? apakah hanya begini hasilnya? apakah saya tidak diberi kesempatan lagi? apakah saya masih harus terus berusaha lebih keras?
What should i do now?
Apakah saya sudah melakukan yang terbaik atau belum? Dengan banyaknya kesulitan saya sehari hari, saya merasa sudah melakukan semua hal yang saya bisa even hasilnya belum memuaskan. Saya selalu memprioritaskan anak saya namun juga tidak meninggalkan diri saya sendiri. Anak saya cukup pandai nilainya bagus, hanya mengalami kesulitan dalam hal emosi. Mungkin ini gara gara saya dan ayahnya juga. Kondisi ekonomi saat ini juga tidak bisa dikatakan berlebih. Ya cukup meskipun kadang kurang. Yang saya tau even suami pun sudah sangat hebat dalam melakukan rolenya di tempat kerja maupun di rumah. Mungkin saya hanya perlu memupuk rasa sabar saya agar makin subur dan harus yakin bahwa rencana Allah pasti akan indah pada akhirnya. Ya, jika kita sudah berusaha pasti nanti hasilnya Allah akan beri yang terbaik untuk kita. Belajar bertakwa meski dalam kondisi yang tidak mudah mungkin ini adalah ujian sulit kami sebelum nantinya akan lulus dan mendapat sesuatu yang indah. Semoga..Aamiiin ya Rabbal Alamiiin...
______________________________________________
Sungguh berat dan penuh tantangan yang Anda alami belakangan ini, mulai dari kondisi fisik yang menurun drastis, hingga masalah anak di sekolah yang begitu pelik, ditambah lagi dengan kegagalan pada rekrutmen impian. Saya bisa merasakan betapa kelelahan fisik dan mental yang Anda hadapi saat ini.
Mari kita coba bedah satu per satu, ya.
Kondisi Fisik dan Peran sebagai Ibu
Peristiwa di perjalanan pulang yang membuat Anda terbaring tak berdaya tentu sangat menakutkan, apalagi dengan adanya bayi yang harus terus ditempel. Ini menunjukkan betapa kuatnya Anda, bisa bertahan dan tetap mengurus si kecil di tengah rasa sakit yang luar biasa. Itu adalah kekuatan seorang ibu yang seringkali melampaui batas fisik. Wajar sekali jika sendi-sendi Anda masih terasa sakit. Tubuh butuh waktu untuk pulih sepenuhnya, apalagi setelah mengalami kondisi seperti itu.
Masalah Anak di Sekolah
Ini adalah bagian yang sangat menyakitkan, terutama ketika sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman justru menimbulkan trauma bagi anak Anda. Saya sangat mengerti kekecewaan Anda terhadap respons wali kelas yang justru membesar-besarkan masalah. Ini memang sangat tidak profesional dan tidak menunjukkan empati seorang pendidik.
Kondisi anak Anda yang tidak enjoy sekolah adalah alarm penting. Prioritas utama sekarang adalah kesehatan mental dan emosional anak. Keputusan ayah untuk menyelesaikan masalah ini adalah langkah yang tepat. Terkadang, memang perlu ada intervensi langsung dari orang tua untuk melindungi anak.
Kegagalan Rekrutmen Impian
Setelah semua badai yang Anda hadapi, kegagalan ini pasti terasa seperti pukulan telak. Terlambat mengecek email memang terasa fatal, namun mari kita lihat lebih dalam. Anda mengikuti tes ini di tengah kondisi sakit parah, sambil mengurus bayi yang rewel, dan dengan mental yang sedang terguncang. Fakta bahwa Anda bisa melewati tiga kali tes online yang sulit itu sudah prestasi yang luar biasa!
Rasa percaya diri yang rendah dan overthinking yang Anda sebutkan adalah dampak langsung dari semua tekanan yang Anda alami. Bukan berarti Anda bodoh atau ceroboh, tapi Anda sedang dalam kondisi yang sangat rentan. Jangan biarkan satu kesalahan kecil mengaburkan semua usaha keras Anda.
Pertanyaan Diri dan Harapan
Pertanyaan-pertanyaan seperti "apakah saya seburuk ini?", "apakah saya di jalan yang benar?", itu semua adalah wujud dari kecemasan dan tekanan yang sedang Anda pikul. Anda bukan orang bodoh, justru Anda cerdas dan punya banyak potensi (skill oke, otak tokcer). Anda hanya sedang berada di titik terendah secara fisik dan mental.
Pikiran untuk maju dan tidak berhenti berjuang adalah sinyal positif bahwa semangat Anda tidak padam. Keinginan untuk memiliki satu prestasi, menjadi contoh bagi anak, dan membantu keluarga hidup lebih baik, itu semua adalah motivasi yang sangat mulia.
Bagaimana Selanjutnya?
Melihat semua yang Anda alami, pertanyaan "apa yang harus saya lakukan sekarang?" menjadi sangat relevan. Berikut beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan:
Prioritaskan Kesehatan Anda: Ini bukan hanya tentang fisik, tapi juga mental. Jika sendi masih sakit, jangan memaksakan diri. Cari cara untuk meminimalkan gerakan berat atau cari bantuan. Untuk mental, mungkin bisa dimulai dengan hal-hal kecil yang Anda nikmati atau sekadar istirahat tanpa rasa bersalah.
Fokus pada Kesehatan Mental Anak: Pertimbangkan apakah sekolah saat ini masih tempat yang tepat untuk anak Anda. Jika trauma terus berlanjut, mungkin perlu mencari alternatif sekolah atau setidaknya mendiskusikan kembali dengan pihak sekolah dengan lebih serius, bahkan jika perlu melibatkan pihak berwenang di bidang pendidikan.
Jangan Menyerah pada Impian Karier: Kegagalan rekrutmen kemarin adalah pengalaman, bukan akhir dari segalanya. Setelah Anda lebih stabil, coba evaluasi apa yang bisa dipelajari dari proses tersebut. Mungkin ada jalur lain untuk mewujudkan impian itu, atau kesempatan lain yang lebih cocok.
Mengelola Overthinking: Ini memang tidak mudah. Cobalah untuk mencatat pikiran-pikiran yang mengganggu. Terkadang, menuliskannya bisa membantu merapikan kekacauan di kepala. Berlatih mindfulness atau sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri tanpa gangguan bisa sangat membantu.
Mencari Dukungan (Profesional jika Perlu): Anda tidak harus melewati semua ini sendirian. Berbicara dengan suami adalah hal yang sangat baik. Jika merasa beban mental terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan psikolog atau konselor. Mereka bisa memberikan strategi untuk mengatasi overthinking dan membangun kembali kepercayaan diri.
Mempertimbangkan Kembali Profesi Illustrator/Voice Over: Dunia AI memang mengubah lanskap industri kreatif. Namun, ini bukan berarti Anda tidak bisa berkarya. Mungkin perlu adaptasi, mencari niche baru, atau menggabungkan skill lama dengan teknologi baru. Jangan menutup kemungkinan, tapi juga jangan memaksakan diri saat ini jika Anda belum siap.
Menentukan Fokus Hidup: Anda merasa bingung menentukan sumbu hidup. Itu normal, apalagi dengan banyak peran yang Anda emban. Anda adalah seorang ibu, istri, anak, dan kakak. Semua peran itu penting. Cobalah untuk menetapkan prioritas kecil setiap harinya. Tidak perlu sempurna di semua peran sekaligus. Fokus pada apa yang paling mendesak dan apa yang bisa Anda lakukan saat ini.
Perihal Pertemanan: Merasa sebagai 'nerd' dan tidak nyaman dengan small talk adalah hal yang wajar. Tidak semua orang harus extrovert. Prioritaskan pertemanan yang tulus dan berkualitas, bukan kuantitas. Jika saat ini Anda merasa tidak pada waktunya untuk bersosialisasi intens, itu tidak apa-apa. Fokus pada diri sendiri dan keluarga adalah hal yang utama.
Apakah Anda sudah melakukan yang terbaik?
Dengan semua kesulitan yang Anda hadapi, mulai dari masalah fisik yang parah, trauma anak, hingga tekanan karier dan finansial, saya rasa Anda sudah melakukan yang terbaik, bahkan lebih dari yang bisa dibayangkan orang lain. Kemampuan Anda untuk tetap mengurus anak, menjaga nilai anak tetap baik, dan terus berusaha mencari jalan keluar adalah bukti kekuatan Anda.
Penting untuk diingat bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya yang berjuang. Doa dan tahajud Anda, meskipun dalam kondisi tidak nyaman, tetap memiliki makna yang besar. Percayalah bahwa usaha dan ketakwaan Anda, sekecil apa pun, akan dinilai.
Teruslah memupuk kesabaran dan keyakinan bahwa ada hikmah di balik semua ujian ini. Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah Anda, memberi kesembuhan, dan menunjukkan jalan terbaik untuk masa depan Anda dan keluarga. Aamiin.
0 notes
Text
Ketika Guru Menjadi Pelaku: Kisah Kami Menghadapi Verbal Bullying
Kemarin saya dan suami mengambil rapor anak saya, dan saya mendapatkan kata-kata yang kurang enak didengar bahkan saya merasa difitnah. Hingga sekarang masih terpikirkan dan sangat jengkel. Saat itu sedang membahas perilaku anak saya yang semakin baik.
Tiba-tiba wali kelas itu bilang katanya anak pertama saya pernah mengatakan bahwa adiknya bukan adik kandung. Tentu saja saya kaget dan bilang tidak mungkin anak saya bilang begitu, dia sayang sama adiknya. Lalu guru itu menjelaskan lagi, “Saya malah tahu dari guru kelas 1 kalau adiknya adik kandung, karena guru kelas 1 tahu hamilnya.” Sontak saya terkejut, lha pikirnya ini anak siapa kalau bukan anakku?! Adopsi? Apa dia berpikir lebih buruk tentang saya? Jujur saya merasa difitnah.
Jika ingat-ingat itu sampai sekarang rasanya ingin mengumpat. Guru macam apa yang berkata seperti itu. Lalu siangnya saya klarifikasi ke anak saya, apa benar kamu berkata adikmu bukan adik kandung?
Lalu anak saya menangis, dia bilang tidak pernah bicara begitu. Ya saya pun yakin dia tidak akan bicara begitu. Seumuran anak saya saja bahkan dia tahu mana yang pantas diobrolin mana yang tidak.
Saya pikir guru ini agak rusak mentalnya atau tidak tahu sopan santun. Anak saya pun sering mengalami verbal bullying oleh guru tersebut. Dia sampai bisa memaklumi. Menurut saya, guru seperti itu tidak pantas. Seorang guru seharusnya menjadi teladan dan pendukung bagi murid-muridnya, bukan sebaliknya.
Pihak sekolah tersebut adalah pihak yang anti kritik. Saya melihat hal ini sebagai kondisi yang ada dan menjadi pembelajaran keras bagi saya dan anak untuk menghadapi dunia. Jika kita tidak bisa mengubah situasi, maka saya mengajarkan anak saya cara untuk mengubah respons dan menunjukkan bahwa sikap seperti itu adalah contoh yang tidak baik.
0 notes
Text
Anugerah Terindah
Dua bulan kemudian dari cerita terakhir yg aku tulis di blog ini. Alhamdulillah diberikan lebih banyak kebahagiaan oleh Allah SWT. Anak kedua yang lahir dengan mudah. Dan banyak cinta dan kasih sayang dari orang-orang terdekat.
Tak terasa sudah melalui 9 bulan kehamilan yang tak ada suatu kendala apapun. Selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam kehidupan sehari-hari. Hingga detik detik ketika kami mendiskusikan kelahiran, Allah selalu beri petunjuk yang jelas dan mudah bagi kami untuk melaluinya. Ketiga kalinya masuk ke ruang operasi, sehingga sudah tidak deg degan lagi dengan prosesnya. Kali ini dengan perencanaan meski cukup dadakan. Aku bersyukur ditangani oleh dokter yang begitu care dengan pasiennya. Setelah berdiskusi dengan dokter di malam hari sepulang suami dari kantor, beliau langsung booking kan keesokan harinya untuk aku melakukan operasi.
Setelah puasa selama kurang lebih 6-8 jam dan melakukan persiapan dengan dibantu perawat, akhirnya dibawalah aku ke dalam ruang operasi, menunggu sebentar seperti 7 tahun lalu, namun sekarang aku lebih siap. Disambut oleh dokter dan perawat anestesi, dilakukan suntik di tulang belakang. Tak lupa membaca doa sebelum melakukannya, dokter tersebut sangat istimewa bagiku dalam proses kelahiran ini, beliau memandu dan memberikan saran untuk aku membaca tasbih selama operasi dilakukan. Setelah suntik dan obat bius dimasukkan, gatal menjalari tubuh bagian bawah dan perlahan mulai mati rasa, hanya bisa merasakan perabaan, lalu tabir diletakkan untuk menghalangi pandangan. Dokter kandungan sebagai pemeran utama pun datang untuk melakukan operasi. Hanya sekitar 15 menit berjalannya operasi, bayipun keluar. MasyaAllah, bayinya bersih seperti habis mandi, kira kira demikian celetukan yang dilontarkan salah satu tim medis yang ada. Bayi dimandikan lalu diperlihatkan kepadaku. Rasa haru menyeruak, bersyukur hingga ingin menangis bahagia. Lalu dilanjutkan dengan pengeluaran placenta dan pembersihan. Setelah selesai operasi, aku dibawa ke ruang observasi dan menunggu disana hingga bius habis dan kaki bisa bergerak. Di ruang observasi juga ada bayi, bidan membantu proses imd. Dokter anestesi yang lain melakukan penghilang nyeri di perut. Unik sekali prosesnya dan aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka lakukan. Ternyata itu adalah tap BLOCK sehingga perut bekas sayatan tidak akan terasa sakit.
Setelah lahiran teman teman datang ke rumah dan saya merasakan perhatian dari banyak pihak. Sangat menyenangkan rasanya mengetahui ternyata banyak orang baik di sekitarku. Positive vibes banget. Setelah itu rutinitas sebagai newborn mom yang cukup menyenangkan saya lalui. Alhamdulillah tidak mengalami kendala yang berarti bahkan mendapat banyak kemudahan. Pun secara mental di awal setelah kelahiran saya masih bisa mengerjakan 2 ilustrasi buku. Anak pertama saya pun cukup berprestasi dan dia bahagia dengan kelahiran adiknya.
0 notes
Text
Happiness is Coming
Hai, akhirnya aku datang dengan membawa banyak cerita baik yang telah aku kumpulkan dua bulan terakhir ini. Bulan ramadhan kemarin berjalan dengan sukses karena full puasa dan 80% melaksanakan shalat tarawih di masjid meski dengan kondisi yg sedang mengandung 5 bulan. Dan setelah itu pulang kampung ke dua kota yang penuh dengan pengalaman menarik.



Kulineran di kedua kampung halaman.

Silaturahmi ke rumah saudara, ke tempat rekreasi bersama keluarga, adik2 dan orang tua. Walking around the city with my sister and daughter. Balik naik bus sleeper. Setelah itu nonton konser Yiruma.



Nonton konser ini tuh bener2 pertama kalinya aq spending money buat sesuatu yg bersifat 'bukan hal mendesak'. Namun ternyata ada waktu, kesempatan dan uang. Sepertinya memang kali ini Allah mengizinkan aku untuk sedikit refreshing. Yah aku pikir ini adalah kesempatannya sebelum 2 bulan lagi akan lahiran. Mungkin nanti aku akan kembali lebih menomorduakan keinginan keinginanku. Entah benar atau tidak tp dalam pikiranku mungkin nanti tidak akan bisa sebebas sekarang, harus menunggu kira kira 7 tahun lagi untuk bisa sesantai sekarang :D dan berapa umurku saat itu waah sudah menginjak kepala 4. Menjadi orang dewasa terlebih yg memiliki anak itu setiap harinya adalah petualangan. Masa depan masih menjadi misteri. Pertambahan umur sendiri seolah berjalan lebih cepat daripada pertumbuhan anak hahaha.
Begitu juga dengan karir. Alhamdulillah sudah lebih baik dari sebelumnya. Untuk aku pribadi sampai di saat yang stuck, banyak orderan cancel tapi ya aku tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu, karena toh rejeki itu sudah diatur, apa yang menjadi milikmu tidak akan luput darimu. Ketika kondisi sudah seperti ini lebih butuh istirahat dan kembali pada tugas utama seorang emak emak yang memasak untuk anak dan suami, merapikan rumah dan bebersih. Saat ini aku merasa sudah lebih ikhlas dengan hal ini ketimbang beberapa tahun lalu sebelum memulai pekerjaan sebagai freelancer. Aku merasa ya memang begini kerjaan yang harus aku lakukan dan aku menikmatinya, tak lagi membandingkan dengan kawan kawan yang bekerja di luar rumah. Karena mereka pasti memiliki kendala mereka tersendiri yang tidak kita tahu. Setiap orang memiliki kesulitannya masing masing, jangan merasa jadi orang paling susah di dunia ini. Ternyata di umur kepala 3 ini manusia mengalami penurunan grafik ekspektasi kehidupan namun sudah berada di fase yang stabil. Tak lagi memiliki harapan membuncah dan impian setinggi langit seperti anak usia 20 an. Namun juga masih memiliki harapan, hanya saja lebih realistis.
"Aldila, you've done your best! Thank you for all your efforts"
🌟 "Hai, Aldila! Kamu luar biasa. Sebagai seorang ibu dan istri, kamu telah memberikan yang terbaik. Setiap hari, kamu mengukir cerita cinta, kesabaran, dan ketabahan. Ingatlah bahwa mengasuh anak dan mendukung keluarga adalah tugas mulia.
Dan tentang mimpimu sebagai seorang ilustrator, kamu telah mengejar bintang-bintang dengan kuas dan warna. Kamu menciptakan dunia baru di setiap gambar yang kamu buat. Jangan pernah ragu untuk terus mengejar impianmu.
Ingatlah, Aldila, bahwa setiap langkahmu—baik yang lambat maupun cepat—membentuk jejak menuju kebahagiaan. Terima kasih atas dedikasimu, dan teruslah berani menggapai bintang-bintang!" 🎨✨
Teruslah bersemangat, Aldila!
Dunia menanti karya-karyamu yang indah. 🌟🌿
0 notes
Text
Mudah Kecewa
Kadang aku bertanya, apakah salah jika mudah kecewa? :D
Katanya sih kalau terlalu berharap pada manusia maka akan kecewa. mungkin aku terlalu berharap pada diri sendiri jadinya kecewa. Cuman gara gara mendapatkan rating 4,3 aku jadi merasa agak down. Sebelumnya aku mendapatkan rating 3,7 saat mendelegasikan tugas kepada rekan. Mungkin memang semua ini adalah kesalahanku pribadi. Saat mendelegasikan seharusnya aku melakukan supervisi dan memberikan instruksi yang jelas. Namun apakah terkendala komunikasi dalam bahasa inggris, jadi seperti itulah yang terjadi. Namun memang aku perlu belajar lebih lanjut tentang komunikasi yang efektif. Terkadang dalam menghadapi klien kita harus jeli karena kita tidak akan pernah bisa benar benar paham dalam berkomunikasi singkat via chat.
Yasudahlah jgn cengeng! yang penting proyek selesai dan duit cair!
Rating gak mempengaruhi rejeki orang kog! Berharap pada rating sama saja berharap pada manusia. Berharap pada rejeki Allah saja, toh terbukti walaupun turun 2 level tetep aja dapat orderan, itu krn Allah yang ngasi rejeki.
Oke saatnya move on ke orderan selanjutnya! Lakukan dengan baik!
Saatnya juga cairin duit buat beli baju lebaran dan sangu pulang kampung!
Bye!
0 notes
Text
Menunggu Keajaiban
Tadi pagi mengawali hari dengan mendengar kajian hanan attaki tentang melibatkan allah dalam segala hal. Ketika kita masih mengandalkan diri sendiri maka doa kita biasanya "mudahkanlah....." sehingga keajaiban tidak akan datang, dan ternyata akhir akhir ini aku seperti itu. Karena terbiasa untuk bekerja selama 4 thn terakhir ini aku jd merasa semua beban ada di pundakku dan jadi lupa bahwa keajaiban itu bisa saja terjadi jika kita mengharap sesuatu yg sekalipun mustahil dalam kondisi saat ini. Sepertinya aku harus merevisi doa dan memanjatkan banyak harapan yang baik meskipun terlihat mustahil bagi mata manusia sepertiku. Tanpa sadar ternyata selama ini aku berhenti berharap sehingga tidak terjadi keajaiban seperti pada waktu sebelum sebelumnya. Ketika berada di titik terendah seperti saat ini justru malah merasa hopeless dan merasa tdk bisa melakukan apa apa, ternyata aku lupa bahwa aku harus banyak meminta kepadaNya. Kata ustad hanan attaki takdir Allah atas kita bisa berubah jika kita terus memanjatkan dan mengusahakannya.
Bahkan saat ini aku masih berada dalam level self esteem yang sangat rendah. Aku sedang sangat mudah sekali kehilangan motivasi dan semangat. Aku juga bingung, dimana semangatku yg dahulu. Dimana aku yang dahulu sangat bersemangat melakukan banyak hal. Saat ini aku mudah sekali putus asa dan menyerah. Saat ini aku merasa sangat lemah dan gak berharga. Susah sekali rasanya memiliki mood yang stabil. Mengapa aku cenderung mudah sedih dan putus asa. Tadi pagi mood yang baik langsung hancur ketika mendengar kabar dari klien bahwa pekerjaanku kemarin belum berhasil. Lalu aku terpaksa menggunakan kocek pribadi untuk menuntaskan masalah ini. Rugi? Ya itulah harga yang harus aku bayar untuk ketidakbecusanku. Sudah 4 tahun berlalu namun rasanya tidak ada kemajuan yang sangat berarti. Apakah aku harus berhenti?
Rasanya aku terlalu lemah untuk maju, namun terlalu sayang jika berhenti. Saat ini aku jalan di tempat saja. Seperti biasanya, aku hanya melakukan apa yang aku yakini dan inginkan. Aku tidak ingin terlalu terlibat dengan banyak orang. Aku terlalu tidak pede untuk bekerja dengan yang lebih ahli. Lagian, siapa yg mau ngajakin aku? Kemarin pun ada penulis yang menghubungiku tapi jujur aku sangat tidak pede untuk mengirimkan portofolioku, aku rasa tidak bagus. Entah kenapa aku tidak mampu untuk unjuk diri ke penulis dalam negeri. Aku merasa banyak yang lebih baik dari aku. Aku merasa tidak cukup layak untuk bekerja bersama mereka.
Namun di sisi lain aku sangat senang mencari klien luar negeri, entah kenapa aku merasa lebih dihargai. Mungkin karena sasaranku penulis awam luar negeri, mereka menghargai dan memberi harga tinggi. Tetapi aku belum pernah benar benar merasakan bekerja dengan penulis dan penerbit dalam negeri. Aku takut kalau ekspektasi mereka terlalu tinggi. Dan aku tidak mampu melalui.
Di atas langit masih ada langit, ketika melihat sekeliling, melihat banyak yang lebih dari kita. Rasanya merasa diri ini tidak ada apa apanya. Kendatipun sudah melakukan yang terbaik sebisanya. Ya itulah yang hanya bisa kita lakukan. Bersusah payah melakukan apa yang kita bisa semaksimal mungkin sambil sesekali melihat langit lalu tertunduk lesu. Terkadang tersenyum kecut saat melihat media sosial teman yang sedang healing, sembari merasakan badan sakit smua usai mengerjakan pekerjaan rumah dan mata pedih usai begadang mengerjakan proyek. Apa yang kucari? Sesungguhnya sekarang saya bekerja tujuannya hanya mendapatkan uang untuk bertahan. Bukannya tidak idealis untuk mencapai cita cita. Apakah cita cita itu perlu ketika kondisi ekonomi sedang kurang baik? Rasanya aku mengerti mengapa rakyat lebih memilih bansos daripada pemimpin yang amanah. Kesulitan mencukupi kebutuhan hidup membuat mereka tidak mampu untuk sekedar memiliki sebuah harapan.
Namun sebagai makhluk Allah SWT hendaknya kita selalu menaruh harapan harapan tinggi yang selalu kita panjatkan kepadaNya. Meskipun kita merasa di titik paling rendah dan mustahil untuk mencapai sesuatu, Allah pasti akan kabulkan doa di saat yang tepat. Aku menulis untuk meyakinkan diriku pola pikir ini. Semoga tulisan selanjutnya bukan keluhan, semoga tulisam selanjutnya adalah curahan kebahagiaan. AAMIIIN YA ALLAH...
0 notes
Text
DIUJI
Hi akhir2 akhir ini sesuatu tdk berjalan sesuai rencana. Aku mengikuti minicourse dengan harapan memperbaiki portofolio. Namun di sisi lain yg terjadi justru pekerjaanku terbengkalai dan turun level menjadi new seller dan tak kunjung mendapat proyek. Selain itu baru saja mendapat cobaan kehilangan. Semoga ada hal lain yg bisa dipetik. Semoga Allah menggantikan sesuatu yg hilang dengam yang lebih baik berkali kali lipat. Semoga segera ada kabar baik untuk keluarga kami.
Jujur saya merasa sangat sedih akhir2 ini. Namun kabar baiknya adalah akan segera diberi momongan. Semoga dilancarkan proses mengandung hingga melahirkan. Semoga hanya kabar baik saja yg aku tulis setelah ini. Semoga Allah segera memgabulkan doa kami. Sangat menantikan kejutan dari Allah. Rasanya tdk sanggup memikul sendiri, tp Allah pasti akan mudahkan untukku dan keluargaku.
Aq merasa sejauh ini melakukan banyak kesalahan. Semoga Allah menuntunku ke jalan yg benar. Kemarin mendengar kajian ustad hilman tentang macam2 rizki. Rizki terendah dari Allah adalah harta. Rizki yg paling mahal dari Allah adalah kesehatan. Rizki yg paling sempurna adalah ketakwaan.
0 notes
Text
INTERNATIONAL FREELANCE DAY
Kemarin adalah hari yang cukup berkesan buatku. Setelah 4 tahun menjadi seorang freelancer akhirnya menghadiri sebuah event yang mempertemukan ku pada teman teman senasib seperjuangan. Ya, semuanya adalah freelancer fiverr. Kolaborasi antar perusahaan freelance dan coworking space memfasilitasi pertemuan kami. Berangkat dari Tangerang dengan kereta bandara lalu lanjut MRT dan berjalan kaki sepanjang jalanan depan pacific place. Merasakan 30 menit jalan kali beneran ini sesuatu ternyata haha..selama ini cuman jalan di atas mesin saja.
Sampai sana ternyata udah ramai para bapak2 prilencer. Lalu untungnya ada satu perempuan yang berprofesi sebagai singer. Wow unik bangett aku penasaran bgt ama yg selling audio gini. Saat itu kami cuman berdua di antara lelaki2 prilencer haha jd cuman sedetik ketemu langsung berasa seneng aja gitu. Lalu dimulailah perkenalan dan dialog2 sama temen temen baru yang lain. Ada yang berprofesi sebagai ilustrator, animator, arsitek, interior design, engineering, musik komposer, singer, pianis, musisi tradisional, musisi elektrik musik, translator, dan masih banyak lagi.


Aq benar benar tenggelam dalam suasana yg seru di dalam ruangan itu. Sudah lama rasanya tidak merasakan sesuatu yg begitu happy seperti ini. Eksistensiku rasanya muncul setelah sekian lamanya tenggelam. Aku bertemu dengan orang orang yang sepertiku, memiliki kesukaan yang sama. Meski profesiku sebagai ilustrator, di sana aku berkumpul dengan teman teman musisi. Menggali informasi baru, mencari jawaban atas rasa penasaranku selama ini, mencari opportunity yang mungkin bisa bermanfaat untuk ke depannya. Sepertinya tidak berlebihan jika aq bilang kalau ini adalah untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir aku memiliki wadah yang membuatku merasa aku memiliki value. Harus seneng apa sedih ya haha karena ternyata seironis itu haha.
Aq ga menyangka bahwa pertemuan kemarin dengan orang2 yang memiliki kondisi yang sama rasanya mampu bertahan agak lama, masih berasa vibesnya kemarin. Selain perasaan sukanya juga dukanya yang tak bakal orang lain mengerti atas apa yg kita alami sebagai seorang freelancer beserta latar belakang kami akhirnya menjalani profesi ini.
Mungkin ini bagian dari skenarioNya yang sengaja mempertemukan kami untuk reward kerja keras sendirian selama ini. Ternyata kami gak sendiriam, banyak yang senasib. Dan kami semua menjalani ini dengan senang hati.
Tak terasa waktu sudah melebihi jam yang ditentukan sehingga kami melanjutkan obrolan itu di luar gedung. Meski gelap kami tetap semangat dan rasanya belum ingin pulang. Namun waktu sudah menunjukkan pukul 9 lebih dan akhirnya aq memutuskan untuk pulang, kebetulan bareng sama seorang anak muda yg salah satu top rated seller fiverr. Dan ternyata setelah mengobrol sebentar ada suatu cerita yang ternyata relate. I never thought that our conversation would be this connected. Sepanjang jalan jadi sambil merenung. Lalu kami naik mrt dan krl dan pulang deh.
Somehow aku jadi ingat satu hal, yakni hasil psikotes ku jaman sma yg selalu mengarahkan diriku menjadi sastrawan dan seniman. Ternyata hal itu bukan candaan. Belakangan aq notice ketertarikanku pada literasi, seni musik dan seni rupa. Meski suka bidang tsb tetap ada tantangan yang membuat menjadi sulit. Namun aku kira saat itu bahwa kesulitan itu mustahil untuk kulalui. Padahal sebenarnya pasti bisa karena semua hal itu butuh effort.
0 notes
Text
You've worked hard! Practice like you've never won. Perform like you've never lost! It always seems impossible until it is done! Stop beating yourself up. You are a work in progress Good things takes time! Everything will be OK in the end, if it's not OK, it's not the end. Success only comes to those who dare to attempt. Positive thinking is like fuel to the car. It will keep you energized throughout your work. The only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. Happiness is the real sense of fulfillment that comes from hard work. Always remember that your present situation is not your final destination. The best is yet to come. Sometimes when you are in a dark place you think you have been buried, but actually you have been planted. When you feel like giving up, remember why you held on for so long in the first place
Strength does not come from winning. Your struggles develop your strengths. When you go through hardships and decide not to surrender, that is strength. We only realize that we are strong when we stumble upon challenges in life, and there is no other way to overcome these challenges except to become strong and face them with all might. You are stronger than you know. More capable than you ever dreamed. And you are loved more than you could possibly imagine. Sometimes people seem to be doing better than you. They may seem to be way ahead of you in hitting some goals that you may not be close to achieving, but never be bothered by it. Just keep on working hard and carrying on with the steady pace that works best for you.
1 note
·
View note
Text
Terima kasih Allah
Hai..
Akhirnya aku kembali menulis dengan kabar gembira. Berawal dari timbul sebersit keinginan untuk ikut aktif di perlombaan yang diadakan pemerintah. Even bernama GLN, ajang bergengsi yang sangat didambakan oleh para penulis dan ilustrator. Sesungguhnya aku tidak terlalu berambisi untuk hal ini. Dan aku pun masih belum benar benar paham mengapa mereka ngebet banget dengan event ini. Apakah hanya karena uang? atau ada hal lain.
Aku adalah orang yang akan melangkah ketika memiliki keyakinan bahwa aku menginginkan hal tersebut dan aku bisa melakukannya. Jika itu tak cukup meyakinkanku maka aku tak akan pernah melangkah.
Di tahun ketigaku sebagai ilustrator buku anak akhirnya aku mulai memiliki keberanian untuk mencoba sayembara ini. Meski hingga saat ini pun aku masih belum merasa skill ku cukup sebagai bekal bertanding namun entah kenapa mungkin Allah yang menggerakkanku.
Selama 3 tahun ini pun aku hanya sebagai silent reader di sebuah grup yang berisi ilustrator. Mereka heboh ketika menyambut event ini, dan aku pun juga ingin turut andil dalam GLN, namun tidak ada penulis yang mengajakku. Aku tidak cukup terkenal dan aktif di antara teman teman. Kendatipun aku selama ini selalu berbuat baik kepada teman2 terutama yang bekerja denganku. Mungkin Allah yang Maha Baik mendengar doaku maka akupun mengajak temanku yang dulu pernah bekerjasama dalam event PKM untuk menjadi penulisku. Dengan penuh ketulusan aku mengerjakan itu tanpa dibayar. Aku pun mengurangi jam tidurku tanpa orang tahu apa yg aku lakukan. Aku hanya berusaha untuk mengerjakannya dengan sungguh sungguh dan berdoa, kala itu sedang ramadhan di 10 hari terakhir. Dan aku tak menyangka pula Allah mengabulkan doaku. Allah baik banget. Aku kan masih pemula. Terima kasih ya Allah..
Lalu tadi ada yang bilang bahwa aku hoki. Ya agak sedih sih mendengarnya, soalnya aku juga berusaha, dipikir orang2 aku cuman iseng, tp aku gak pernah iseng, aku melakukan apapun yang aku lakukan dengan sungguh sungguh.
Ya Allah mudahkanlah aku menyelesaikan sayembara ini, berilah kelancaran untuk menyelesaikannya.
0 notes
Text
Sukses?
Tdk semua org memiliki pandangan yg sama perihal kesuksesan Tiap2 org memiliki takdir masing2 yang baik yg Allah tetapkan untuk makhluknya Tak elok memandang sebelah mata suatu keadaan yang berbeda dr kita atau yg tak benar2 kita ketahui jalan ceritanya Krn kita tdk pernah tahu sekeras apa mereka mencoba, kemudahan dan kesulitan itu adalah semata2 pemberian dari Allah. Ketika nasib tak seberuntung yang lain mungkin Allah menjadikan kita mulia dengan kondisi tsb. Ketika merasa sukses dan berhasil itu hanyalah krn kemudahan yg Allah berikan, jd tak ada alasan tuk menyombongkan diri dan merendahkan yg lain.
0 notes
Text
Tulis Pencapaian
Kadang low motivation dan malas latihan gambar. Giliran uda depan komputer lupa waktu. Yah saat ini sepertinya akun fiverr ku sedang istirahat, entah bagaimana algoritma fiverr sepertinya memang disetting seperti itu. Postinganku bulan Juni lalu aku mengeluh karena sepi proyek, dan pada bulan agustus 2022 hingga januari ramai lagi. Sepertinya memang di rolling per 6 bulan.
Berikut aku share total earning lagi supaya semangat. Pada bulan Juni 2022 lalu baru $9500 an dan setelah 8 bulan naik sekitar $6000 an hingga $16.000. Alhamdulillah wa syukurillah, terkadang aku tuh lupa untuk mensyukuri nikmat ini jika tidak ditulis. Untuk saat ini impresi memang turun drastis dan gigs sedang unqualified tidak bisa promote. Tetapi kali ini aku menyikapinya dengan santai karena ada banyak hal yang perlu aku benahi. Upgrade CV, portofolio online di behance, linkedin, maupun twitter ku yg suepi, upgrade skill basic drawing, belajar animasi. Yang penting usaha saja dulu, hasil serahkan pada Allah SWT. Oh ya sebentar lagi kan Ramadhan, seandainya tidak ada projek pun tak apa, aku bisa fokus ibadah.
0 notes
Text
Waw teman2ku pada sukses semua, masyaAllah ya. Pingin ya Allah
0 notes
Photo

Dua tahun terakhir berusaha dan sudah bisa dibilang mencapai growth zone, saya pikir ini akan berlaku looping sehingga saat ini berada pada comfort zone yang sedikit meluas. Masih ingin memperluas comfort zone lagi sehingga saat ini berada pada fear zone
0 notes
Text
Semuanya akan semakin indah pada waktunya, karena sekarang pun sudah indah jika kita mensyukurinya.
Hai, lama ku tak menulis di sini, itu artinya hidupku berjalan baik baik saja. Terima kasih untuk ruang ini yang menampung segala keluh kesah. Postingan lalu yang berisi keluhan nyatanya adalah pembuka bagi sesuatu yang lebih besar. Seharusnya aku bersyukur bukan mengeluh. Ketika pundi pundi yang kukumpulkan beberapa bulan terakhir kugunakan untuk membeli barang yang menunjang produktifitas, pekerjaan terasa lebih mudah. Lantas setelah itu masih ada saja keluhan yang aku keluhkan. Beruntunglah suamiku yang peka melengkapi kekurangan alat tempurku untuk mencari cuan. Hingga saat ini pun rasanya banyak sekali nikmat yang Allah berikan namun aku masih saja mengeluh.
Di paragraf ini akan kujabarkan keluhan beserta solusi yang akhirnya diberikan Allah kepadaku. Bertahun tahun lalu saat aku resign dan tak punya pekerjaan, aku meminta untuk diberikan suatu kegiatan yg menghasilkan. Lalu aku tiba tiba mahir merajut dan aku bisa menjual hasil rajutanku. Ketika suatu saat menemukan masalah karena pesanan yang telah kubuat tak jadi dibeli oleh temanku. Disitu rasanya titik pemberhentianku yang cukup menyadarkan bahwa aku perlu melakukan usaha lain yang lebih menghasilkan. Lalu berkat sebuah grup aku berkenalan dengan menggambar digital. Pada saat itu jujur saja sangat pesimis dan aku rasanya tak mempunyai sedikit pun kemampuan untuk menggambar. Belajar dari nol besar. Namun berbekal kemampuan desain grafis yang telah dibekalkan papaku nyatanya sangat menunjang pekerjaanku saat ini. Dengan niat bercampur sedikit keberanian dan rasa iseng, siapa yang tahu bahwa Allah mengabulkan doaku. Sebelumnya aku senang melihat video IRT korea yang aesthetic itu, onnie itu adalah seorang ilustrator dan stay at home mom. Dan aku merasa itu profesi yang sangat ideal bagi seorang mahmud IRT. Tak berapa lama Allah mengabulkan doaku, kun fayakun benar benar terjadi nyata!
Saat ini menjelang tahun ke dua ku sebagai ilustrator dan bisa dibilang sukses mengingat angka penjualan yang terus naik. Dalam perjalanan ini aq merasa dituntun dan dimudahkan banget. Sebelumnya aku ditawari sebuah komputer lelangan oleh saudaraku yang kantornya ternyata akan tutup. Tanpa kusadari ternyata itu adalah pembuka jalan untuk profesi baruku. Awal mencoba menggambar menggunakan tab ‘tua’ milik suami dan akhirnya mencoba untuk membeli pen tablet. Uang yang kugunakan adalah uangku sendiri dan dibantu sedikit oleh suami. Setelah itu aku mulai menggambar sebisanya dan memasarkannya dalam suatu marketplace. Tak berapa lama setelah itu penjualanku semakin naik. Lalu komputer yang aku pakai rusak dan aku bisa membeli yang baru mengguankan uang hasil kerjaku sendiri. Mengeluh pegal lantaran terlalu lelah mengerjakan sambil duduk di bawah, suamiku yang baik hati membelikanku hadiah rak komputer dan kursi yang nyaman di hari ulang tahun ku yang ke 31. Sampai saat ini merasa sangat diberkati.
Pelajaran yang harus kutanamkan pada pikiranku adalah benar bahwa Allah memiliki rencana yang baik yang bahkan tak pernah kita pikirkan sebelumnya. Bagaimana kita harus bersikap ketika sedang bersedih atau rencana yang kita buat tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi? Bukankah dalam paragraf sebelumnya sudah kutuliskan bahwa titik yang dicapai saat ini adalah puzzle puzzle rizki yang turun sedikit demi sedikit yang jika digabungkan akan membentuk sebuah kenyataan yang indah. Aku harap begitu dan memang harus meyakini itu karena buktinya benar benar ada dan pernah melaluinya. Sepanjang kita mau berusaha, ketika nyatanya kita jatuh pada suatu titik yang rendah maka aku hanya perlu untuk berjalan terus hingga bisa mendaki lagi setinggi yang kita bisa. Karena pada hakikatnya Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubahnya sendiri. Dan aku berpikir bahwa memiliki keinginan untuk berubah dan berusaha sebisanya itu sudah bisa disebut ikhtiar. Ketika kita sudah berusaha dan berikhtiar lantas bertawakkal. Serahkan saja dan percayakan saja semuanya pada Allah. Semuanya akan semakin indah pada waktunya, karena sekarang pun sudah indah jika kita mensyukurinya.
Qadarallah sesuatu yang besar telah Allah tentukan untuk keluarga kami. Insya Allah ini adalah sesuatu yang baik meskipun manusiawi kami merasakan sedih dan kekhawatiran akan masa depan yang akan seperti apa jadinya nanti. Aku tak boleh menunjukkan kesedihan ini kepada pasangan karena akupun tahu dia lebih sedih. Ruang ini adalah satu satunya tempat aku melontar kata selain saat sujud kepadaNya. Hanya untuk mengurai pikiran yang rumit menjadi helaian benang yang lebih tipis agar mudah untuk dipintal kembali. Saat ini akupun mencoba untuk menjernihkan pikiran ini, mencoba melihat ke belakang dan menemukan rasa syukur itu kembali. Rasa syukur yang mampu menutupi kesedihan dan kekhawatiran. Menulis di blog ini adalah sesuatu yang sangat saya butuhkan. Lega ketika uneg uneg tercurah dalam kata kata dan sisi bijak diriku yang menasehatinya. Nyatanya pikiran manusia memiliki dua kutub yang harus kita atur fungsinya secara manual. Bagiku menulis adalah untuk itu.
Pernah kubaca kutipan:
“Orang selalu berbohong bahkan saat menulis di buku diarynya.”
Kerdilku sebagai seorang manusia berpikir bahwa hidupku baru saja membaik namun sebuah kenyataan kembali menampar kami dengan keras. Namun kita tunggu saja. Aku yakin aku akan kembali menuliskan sesuatu yang indah di sini. Tunggu...tunggu aku....tunggu saja...bersabarlah...
0 notes
Text
Yang tidak diharapkan
Aku benar benar sedih, setelah komputer aku rusak menyusul hp juga rusak. Jadi bertanya2 apakah yang kulakukan selama ini berkah dan ada artinya. Akhir akhir ini saya merasa sangat sulit untuk mengerjakan pekerjaan saya. Mungkin saatnya harus berhenti sejenak dan mengevaluasi. Apa yang harus aku lakukan. Apa yang benar2 harus aku lakukan.
0 notes