Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
#JÚNANDRA : Harapan
: ber·ha·rap v 1 berkeinginan supaya terjadi: ibu itu — agar anaknya dapat segera sembuh kembali; 2 meminta supaya; : ha·rap·an n 1 sesuatu yang (dapat) diharapkan: ia mempunyai — besar dapat memenangkan pertandingan itu; 2 keinginan supaya menjadi kenyataan: — ku agar ia kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa; 3 orang yang diharapkan atau dipercaya;
Naskah pertama yang gue tulis hari itu gak punya judul. Begitu juga dengan podcast pertama gue yang cuma didenger sama tiga orang; Haidar, Aji, dan Nares.
Dua minggu setelahnya, podcast gue mulai didengar banyak orang. Yang tadinya pendengar gue cuma mereka—orang-orang di sekitar gue, sekarang jadi terus bertambah oleh mereka yang gak pernah gue kenal sebelumnya.
Semua rasanya terlalu cepat buat gue. Sampe waktu dimana Bang Radin nyamperin gue buat jadi penyiar radio pengganti selama Alenina—penyiar yang tadinya ngisi acara ini, balik dari London.
— 57.8 FM Rêve Radio
"RabuSeru masih mengudara bareng gue RenD di Rêve Radio nih Kawula Muda. Anyway, gue butuh pendapat lo tentang 'menurut lo, berharap yang baik itu gimana sih?' tulis pendapat lo pake #RabuSeruRêveRadio biar pendapat lo bisa gue bacain abis ini. So, stay tuned ya?"
I'd like to say we gave it a try I'd like to blame it all on life
Podcast pertama gue rilis di pertengahan tahun 2020. Dimana waktu itu, podcast udah dapet banyak atensi terutama anak muda. Yang artinya, podcast gue punya peluang yang lebih besar buat didenger lebih banyak orang. Tapi gue, gak pernah berharap podcast gue bisa didenger banyak orang.
And we can deny it as much as we want But in time our feelings will show
Berharap.
'Cause sooner or later We'll wonder why we gave up
Kalo diinget-inget, gue bahkan lupa apa harapan terakhir gue, apa yang gue mau, dan apa yang jadi mimpi gue.
The truth is everyone knows Almost, almost is never enough
"Almost Is Never Enough by Ariana Grande featuring Nathan Sykes baru aja nemenin kalian nih Kawula Muda. Menurut lo, berharap itu apa sih?
Berharap menurut KBBI berarti keinginan supaya sesuatu dateng, supaya sesuatu terjadi sesuai dengan mau lo, apa yang lo mau, sesuai kehendak lo.
Berharap artinya lo memimpikan sesuatu—entah itu orang, benda, maupun kejadian, ketika lo mau sesuatu itu—memimpikan atau ingin sesuatu itu terjadi, itu bisa lo sebut sebagai harapan—lo berharap sesuatu itu terjadi sama lo.
Mimpi dan harapan—berharap adalah sesuatu yang saling berhubungan menurut gue. Kalo mimpi itu tujuan lo, maka harapan adalah pendorong lo, motivator lo—jalan yang harus lo lalui buat bisa sampe ke tujuan lo, keinginan lo—mimpi lo.
Cara berharap yang baik, buat gue pribadi adalah berharap ke Tuhan. Juga harapan yang lo imbangi dengan usaha. Karena walaupun harapan lo sesimple lo pengen bisa liat bintang secara langsung, lo tetep harus usaha buat nunggu malem. Lalu setelahnya, lo harus keluar atau buka jendela kamar lo untuk mastiin—apakah harapan lo akan terkabul hari ini, atau mungkin di lain waktu.
Boom by NCT Dream bakal nemenin kalian abis ini. So, stay tuned, guys!"
I don't have time to play sitting next to you Enjoy the process, run more with me
Gue pernah punya mimpi—seenggaknya dulu. Sebelum seluruh kuasa atas diri gue ada di bawah kendali tuan Hanggarnarum—Ayah gue.
'Kamu anak Ayah satu-satunya. Pewaris seluruh harta Ayah. Kamu harus dengerin semua kata Ayah.'
Itu bukan permintaan.
Karena meminta, adalah hal yang mustahil untuk Ayah.
I want to be the winner in every story With zero fear, now it's the opposite
Dan sejak hari itu, gue lupa apa yang gue mau.
Sejak hari itu juga, diri gue bukan lagi milik gue.
Now we're the players who made the dream come true I shout praises to myself inside my head
"RenD balik lagi nemenin kalian di RabuSeru Rêve Radio nih Kawula Muda! Sebelumnya, thanks buat semua sender dari pendapat-pendapat yang udah masuk ke gue. Beberapa pendapat kalian bakal gue bacain abis ini. So, bear with me ya?" sapa gue.
"Hai RenD! Menurut gue, berharap yang baik itu berharap sama Tuhan. Berharap yang juga diiringi sama usaha. Berharap yang masuk akal dan gak berlebihan. Yang gue maksud masuk akal di sini adalah, harapan yang masih bisa lo gapai.
Berharap sesuatu yang rasanya susah banget buat lo gapai juga gapapa. Boleh-boleh aja, asal lo tetep mau usaha buat dapetin itu. Selama lo ada usaha, lo mau pergi ke bulan juga masih masuk akal buat lo gapai.
Setuju nih gue. Berharap yang masuk akal dan gak berlebihan bisa lo jadiin pertimbangan sebelum lo memimpikan sesuatu. Biar nantinya lo gak sakit, saat apa yang terjadi ternyata gak sesuai keinginan lo.
Gue gak menyalahkan lo yang punya mimpi tinggi yang menurut beberapa orang rasanya gak mungkin, gak. Gue gak menyalahkan lo. Gue juga gak minta lo buat mimpi yang sewajarnya aja, gak. Lo bebas mimpiin apapun.
Lo bebas mempimpikan apapun yang lo mau, walaupun itu rasanya terlalu susah buat lo gapai. Karena mimpi yang rasanya terlalu susah buat digapai pun punya kemungkinan buat terjadi, buat jadi kenyataan—asal lo mau usaha buat gapai mimpi lo itu. Kalo gak hari ini mungkin besok, kalo gak besok mungkin lusa, kalo gak lusa mungkin minggu depan—atau bahkan beberapa tahun kedepan, mimpi lo tetap punya kemungkinan buat jadi kenyataan."
"Lanjut. RenD! Menurut gue, berharap yang baik itu berharap ke sesuatu yang nantinya gak nyakitin lo—yang bikin lo sakit. Yang gue maksud nyakitin disini adalah berharap ke sesuatu yang lo tau, itu gak akan pernah bisa lo raih.
Ya, namanya juga manusia. Pasti punya mimpi, walaupun seenggaknya cuma satu—mereka pasti punya mimpi. Dan susah atau enggaknya mimpi itu buat lo gapai, tergantung sebesar apa usaha yang lo lakuin buat dapetin itu.
Harapan menurut gue pribadi sifatnya gak pasti. Karena gue gak tau, apakah harapan gue akan terjadi—suatu hari nanti—atau gak sama sekali. Dan ketika sesuatu terjadi gak sesuai kehedendak lo, bukan berarti lo gagal. Tapi mungkin, itu belum waktunya."
"Sebagai manusia, gue yakin lo tau kapasitas lo masing-masing, sejauh mana lo bisa melangkah. Dan buat lo yang pernah atau takut dikecewakan oleh harapan lo sendiri, lo mungkin bisa mulai dari sesuatu yang punya peluang besar untuk terjadi—harapan semoga tukang makanan langganan lo lewat depan rumah, misalnya? Hahahah.
Gak ada yang salah dari berharap, gak ada yang salah dari punya mimpi yang tinggi. Karena gue yakin, setinggi apapun mimpi lo itu pasti ada seenggaknya satu persen mimpi lo itu bakal jadi kenyataan. Semuanya tergantung sebesar apa usaha lo, dan seserius apa doa lo. So, semangat guys!"
Yang dicari hilang Yang dikejar lari
Yang ditunggu Yang diharap
"Rehat by Kunto Aji bakal jadi penutup siaran gue hari ini. So, gue RenD dan Bang Radin pamit undur diri. Kita ketemu lagi minggu depan di acara yang sama ya, guys. See you!"
Biarkanlah semesta bekerja Untukmu
Tenangkan hati Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti Yang kau takutkan takkan terjadi
4 notes
·
View notes
Text
anindiraina—; secukupnya
cu·kup 1 a dapat memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan dan sebagainya; tidak kurang: kamar ini — untuk dua orang; 2 a lengkap; genap (umur, waktu, dan sebagainya): tahun ini umurnya — setengah abad; 3 a sudah memadai (tidak perlu ditambah lagi): nama saya — dipanggil Karno saja; — se·cu·kup·nya adv sebanyak yang diperlukan
"Anin mau kado apa lagi dari Papa? Ayo kita beli semuanya untuk Anin!"
Itu Papa. Papa selalu jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke gue. Gak peduli sesibuk apapun pekerjaannya, Papa selalu luangin waktu untuk sekedar ucapin selamat di jam-jam pertama hari lahir gue.
Papa akan selalu jadi orang pertama yang mengetuk pintu kamar gue, lengkap dengan sederet hadiah yang gak bisa gue bilang 'gak seberapa'. Karena katanya, Papa selalu mau kasih yang terbaik untuk gue.
Kaya hari ini, Papa siap anterin gue ke mana aja—bahkan sampe ke seluruh penjuru dunia kalo bisa, katanya—cuma buat cari kado yang gue mau.
"Anin nanti Papa jemput ya? Papa masih kangen kesayangan Papa."
— 𝟓𝟕,𝟖 𝐅𝐌 𝐑𝐞𝐯𝐞 𝐑𝐚𝐝𝐢𝐨
"Yo! Malam, Kawula Muda! RabuSeru Rêve Radio mengudara lagi buat nemenin jam-jam terakhir hari Rabu kalian nih. Gimana kabar kalian hari ini? Anyway, thanks ya buat kadonya. Berkat kalian, ruang siaran gue hari ini penuh kado jadinya, hahahah.
Oiya, sebelum masuk ke tema hari ini, kaya biasa—gue mau minta pendapat kalian tentang 'secukupnya itu, apa sih?' tulis pendapat kalian pake #RabuseruRêveRadio jangan lupa mention akun kita biar pendapat lo bisa gue bacain nanti."
I feel it deep inside, I'm gonna lose the fight Eventually I know that I'll be crossing the line
Gue pernah—atau mungkin masih jadi anak yang gak bersyukur atas apa yang gue punya.
'Selamat ulang tahun kesayangan Papa! Anin mau minta kado apa, sayang?'
Umur gue baru menginjak sepuluh tahun, hari itu. Dan untuk pertama kalinya setelah sepuluh tahun gue hidup, gue memilih untuk jadi egois di hari ulang tahun gue.
'Papa. Anin mau Papa'
I try warning myself, 'cause I'm in need of help
Iya. Papa. Gue cuma mau Papa.
Dan Papa, akan selalu jadi orangtua yang berusaha mengabulkan semua keinginan gue—anaknya.
Sejak hari itu, Papa bukan lagi orang sibuk yang selalu pergi ke luar negeri seenggaknya tiga kali seminggu untuk urusan bisnis seperti sebelumnya. Sejak hari itu, Papa selalu pergi kerja setelah gue berangkat sekolah dan pulang tepat waktu.
Dan Papa, gak pernah pergi ke luar negeri kecuali di hari libur supaya dia bisa ajak gue. Supaya gue gak kesepian lagi.
Cause I know I can't stop me Getting closer and closer When I know I'm in danger
"I Can't Stop Me by TWICE baru aja nemenin kalian nih, Kawula Muda! Adakah di antara kalian yang belum liat Music Videonya? Kalo belum, lo harus liat sih. Soalnya kece banget, serius gak boong gue," sapa gue.
"Anyway, ayo kita fokus ke tema hari ini. Secukupnya. Cukup. Secukupnya menurut KBBI sendiri artinya sebanyak yang diperlukan. Secukupnya—gak berlebihan dan juga gak kekurangan. Secukupnya. Cukup.
Secukupnya seseorang gak bisa diukur dengan secukupnya orang lain, dan gue sepenuhnya sadar tentang itu. Cukup menurut gue belum tentu cukup buat lo. Karena setiap orang punya batasan yang beda—pandangan yang beda tentang batas itu. Dan yang tau batasan itu, cuma lo—gue—diri kita sendiri.
Gue akan bacain beberapa pendapat kalian yang udah masuk ke gue setelah lagu yang satu ini. So, stay tuned ya!"
Hate it, taking a shot 'cause I can't take it But I don't think that they make anything that strong, so I hold on
'Kak, kenapa di dunia ini harus ada kata cukup?'
'Karena yang berlebihan itu gak baik.'
Strangers, killing my lonely nights with strangers And when they leave, I go back to our song, I hold on
'Kenapa yang berlebihan itu gak baik?'
'Karena gak sehat, bisa bikin sakit.'
I'm so tired of love songs, tired of love songs Just wanna go home, wanna go home
"RabuSeru balik lagi nemenin kalian bareng gue, NinD dan lagu yang barusan nemenin kalian—i'm so tired by Lauv featuring Troye Sivan, Kawula Muda. Beberapa pendapat kalian yang udah masuk ke twitter kita bakal gue bacain sekarang nih. So, bear with me, ya?" sapa gue.
"Ayo kita mulai. Hai NinD! Menurut gue secukupnya itu semacam 'takaran' buat semua hal sih. Karena semua yang sifatnya berlebihan biasanya akan nimbulin dampak negatif ke diri kita. Jadi menurut gue, 'secukupnya' itu sama aja kayak pengingat.
Setuju. Gue rasa sebagian besar setuju ya, kalo sesuatu yang berlebihan itu gak baik. Kenapa gak baik? Karena sesuatu yang berlebihan lebih besar kemungkinannya untuk bikin kita sakit.
Contohnya aja, belajar. Belajar berlebihan akan bikin lo stress, dan gak bisa mencerna materi dengan baik. Makan berlebihan juga bisa bikin lo begah, yang kemudian bikin lo sakit perut. Karena perut lo, punya takarannya sendiri—batasnya sendiri dalam menerima makanan. Begitu juga dengan pemikiran lo—perasaan lo.
Mencintai secukupnya, sayang secukupnya, menyukai secukupnya, akan bikin lo seenggaknya punya peluang lebih kecil untuk dikecewakan. Karena kadang, gak semua orang akan balas perasaannya sebesar yang lo kasih ke dia. Sayang berlebihan, suka berlebihan, dan cinta yang berlebihan tanpa tau di mana batasannya juga kadang, bisa berubah jadi obsesi.
Tapi balik lagi, secukupnya bukan berarti kurang. Lo bisa cinta, sayang, atau suka sama seseorang sepuas lo—asal lo tetap tau di mana batasannya. Dan selama lo tau batasan itu, gue rasa lo punya peluang lebih kecil untuk dikecewakan."
"Oke, lanjut ya. NinD! Menurut gue, secukupnya berarti gak over—gak berlebihan. Selama keinginan lo terpenuhi dan gak kurang—juga gak berlebihan, menurut gue, itu bisa lo sebut dengan 'secukupnya'.
Bener. Tapi beberapa manusia, kadang selalu merasa dirinya kurang—merasa beberapa keinginannya banyak yang gak tercapai. Tapi kalo diinget lagi, sebenernya itu beberapa keinginan yang belum tercapai, atau keinginan lo yang terlalu banyak tanpa diiringi usaha yang sama besarnya kaya keinginan lo?
Kadang, berharap berlebihan juga gak baik. Apalagi kalo berharapnya sama manusia. Karena manusia, bukan tempat yang tepat untuk harapan lo.
Gue ngomong ini, bukan untuk matahin harapan lo, bukan. Lo bebas berharap, karena diantara harapan-harapan lo itu, gue yakin pasti bakal ada—seenggaknya satu yang akan terwujud. Tapi balik lagi, berharap berlebihan tanpa usaha yang seimbang juga cuma akan memperbesar peluang lo untuk kecewa."
Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang? Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang Di esok hari
"Ngomongin secukupnya emang jangkauannya luas banget, dan gue sadar itu. Dan siaran hari ini cuma sebagian kecil aja. Pesan gue, apapun yang lo lakuin—apapun yang lo rasain, kalo bisa jangan berlebihan. Secukupnya aja. Karena sesuatu yang berlebihan, gak pernah baik dampaknya," tutup gue.
Dan akupun terhadir, seakan paling mahir Menenangkan dirimu yang merasa terpinggirkan dunia
"Udah satu jam RabuSeru Rêve Radio nemenin kalian nih, Kawula Muda. Ini berarti saatnya gue dan produser kesayangan kita—Kak Radin, pamit undur diri.
Secukupnya by Hindia bakal jadi lagu terakhir dari gue buat kalian di jam gue hari ini. Bye-bye, guys. See you next time, ya!"
Ambil sedikit tisu Bersedihlah secukupnya
0 notes
Text
anindiraina—: luka
—ini pembahasannya agak sensitif ya.
lu·ka 1 n belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya: — nya dalam dan mengeluarkan banyak darah; 2 v menderita luka: kakinya — kena peluru; yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu;
— 𝟓𝟕,𝟖 𝐅𝐌 𝐑𝐞𝐯𝐞 𝐑𝐚𝐝𝐢𝐨
"Lo sebenernya kenapa, Cil?"
"Gue gapapa kak,"
Iya, gue gapapa.
Atau lebih tepatnya gue gak tau gue kenapa.
Rasanya lucu. Gimana orang yang beberapa minggu kemarin berlagak seolah paling tau tentang cara memahami diri, sekarang malah jadi orang yang paling gak mengenal dirinya sendiri.
Belakangan gue hanya berusaha merayakan luka gue dengan cara gue sendiri.
Luka yang udah gue pastikan kehadirannya dari jauh hari.
Luka yang sengaja gue buat sendiri cuma buat bikin gue sadar, kalo gak semua perasaan harus terbalas—kalo gak semua yang gue mau, bisa gue dapet.
Thought we were meant to be I thought that you belonged to me
Sampe akhirnya gue sadar kalo, belakangan juga gue berubah jadi orang yang gak memahami diri gue sendiri. Gue gak tau apa yang gue mau, gue gak ngerti apa yang gue rasain, dan gue gak tau apa yang harus gue lakuin untuk kembali jadi gue yang kemarin.
Gue—gak tau obat mana yang harus gue pake untuk sembuhin luka gue.
Karena rasanya udah sesakit itu.
How could you be so fine I can see it in your eyes The same look that you gave me, that kills me inside
"Congratulations by Day6 baru aja nemenin kalian nih, Kawula Muda. Ujan-ujan gini emang paling enak buat ngegalau sambil nyeruput kuah Indomie soto yang cabenya lima, bener gak gue? Hahaha.
Oke, ayo back to the topic. Luka. Kalo menurut lo pribadi nih Nin, luka itu apa sih?"
Iya, itu Kak Radin—dia nemenin gue siaran hari ini. Kekeuh banget dia mau ikut siaran. Katanya, kalo gue dibiarin siaran sendirian nanti hasilnya bakal kaya kuburan, soalnya gue lebih banyak ngelamunnya dari awal dateng. Jadilah dia ikut ambil bagian di siaran hari ini.
"Luka itu, identik sama rasa sakit gak sih Kak? Mau itu luka karena lo jatoh, luka karena lo patah hati—atau luka karena apapun itu, pasti rasanya sakit.
Luka karena sakit hati sama aja dengan luka yang gak keliatan, menurut gue. Karena lo gak tau persis dimana sakitnya, lo gak tau bagian mana yang luka. Karena yang lo rasain cuma sakit. Hati lo sakit. Hati lo sesek.
Dan sebagian besar orang cuma bisa nerima itu tanpa tau cara ngobatinnya. Kalo menurut lo sendiri, gimana Kak?"
Yang ditanyain—Kak Radin malah senyum-senyum sendiri di sebelah gue, "berpengalaman banget kayanya, Nin? Hahahah.
Tapi gue setuju. Luka emang biasanya identik sama rasa sakit. Luka menurut KBBI artinya pecah, cedera, lecet, dan sebagainya yang menurut gue sendiri, menjurus ke kata hancur—kata sakit juga.
Hancur yang dimaksud disini bukan hati lo yang hancur secara harfiah, tapi rasa lo. Rasa lo ke orang itu. Percaya, empati, kagum, sayang, itu semua masuk ke rasa yang bisa hancur kapan aja, yang akhirnya bikin lo sakit. Bikin lo luka.
Dan luka yang dateng dari dalam hati lo, dari perasaan lo, biasanya lebih susah disembuhin. Tapi balik lagi, susah bukan berarti gak bisa. Luka itu bisa sembuh, pasti.
Tapi untuk beberapa beberapa orang, butuh waktu yang lama untuk sembuhinnya. Lamanya setiap orang juga gak sama. Ada yang seminggu, sebulan, setahun, bahkan ada juga berpuluh-puluh tahun. So, ayo pikir ulang lagi sebelum lo ngelakuin sesuatu yang mungkin bisa nyakitin orang.
Anyway, abis ini gue bakal bacain beberapa pendapat lo yang udah masuk ke twitter kita tentang 'Gimana sih, cara sembuhin luka itu?'—yang semoga, bisa sedikit bantu kalian yang lagi berjuang untuk nyembuhin luka itu. So, stay tuned ya, guys!"
Letih Kehabisan kata Dan kita pada akhirnya diam
Gue kembali membaca beberapa pendapat yang sebelumnya udah dipilihin Kak Radin untuk gue bacain di segmen selanjutnya. Sementara orangnya—maksud gue Kak Radin, lagi ke pantry sebentar buat nyeduh cokelat panas.
"Nih buat lo," katanya sambil bawa dua mug cokelat panas, "udahan anjir galaunya, kalo ketauan Om Setiawan bisa abis gue."
"Dih, orang Papa lagi di luat negeri juga. Lagian kaya yang pernah dimarahin Papa aja lo Kak."
"Yeu, palabatu."
Mengapa kita masih di sini Tersenyum?
"RabuSeru balik lagi nemenin kalian bareng gue NinD sama Kak Radin nih Kawula Muda. Sesuai janji Kak Radin tadi, kali ini kita bakal bacain pendapat kalian yang udah masuk ke twitter kita. So, bear with us, ya?" sapa gue.
"Yoi, bener banget. Oiya, dan lagu yang nemenin kalian tadi, Monolog by Pamungkas—anthemnya NinD belakangan ini. Lagi galau berat emang anaknya," ledek Kak Radin—ngeselin banget serius mukanya. Kalo bisa gue foto, udah gue foto deh
"Oke, back to topic. Ayo kita mulai bacain pendapatnya. Gue mulai ya. #RabuSeruRêveRadio, Kalo menurut gue cara sembuhin luka itu ya dengan cara lo nikmatin lukanya. Nikmatin tapi gak nambahin sakitnya dan ngebiarin hal yang bikin lo sakit itu jadi satu patokan—satu pelajaran buat bikin lebih kuat dan lebih dewasa, kedepannya.
Jangan sembunyiin apapun yang lo rasain. Kalo pengen nangis ya nangis, kalo mau marah ya marah, lampiasin semua rasa sakit lo dengan cara yang benar. Menurut gue, itu juga termasuk cara buat nikmatin luka itu sendiri.
Setuju. Gue percaya, setiap orang punya caranya sendiri untuk nanganin lukanya—rasa sakitnya, kecewanya. Beberapa orang milih buat mendem semua rasa sakitnya dan pura-pura kalo semuanya baik-baik aja. Dan sebagian besar lainnya memilih untuk melampiaskan rasa sakit itu dengan caranya sendiri.
Gue gak bilang kalo mendem adalah cara yang salah untuk nyembuhin luka, enggak. Selama lo bisa handle itu semua, its okay. Lo bisa lakuin itu. But, lo harus inget kalo mendem sesuatu terlalu lama juga akan nyakitin lo lebih dalem lagi.
So, kalo lo udah ngerasa capek dan gak kuat sama rasa sakit itu, lo boleh nangis. Nangis aja sesuka lo, sekeras yang lo mau. Kalo lo mau marah, its okay. Marah aja semau lo, sampe lo puas. Tapi gak dengan ngelukain diri lo sendiri lebih dari ini, gak juga dengan nyerah.
Lo hanya perlu nikmatin lukanya. Rasain gimana sakitnya—biar kedepannya nanti lo jadi bisa lebih kuat dari sekarang, lo jadi bisa lebih dewasa dari sekarang, dan lo jadi lebih mengerti dan paham gimana sakitnya kalo luka itu keulang lagi di hidup lo ataupun oranglain.
So, lo akan jadi lebih hati-hati dalam bertindak—dsn lo jadi lebih paham kalo ada beberapa hal yang bisa bikin lo sakit, baik itu secara sengaja atau gak sengaja.
Pun dengan proses sembuhnya luka itu yang sadar atau enggak pasti bikin lo jadi lebih kuat. Bikin lo jadi lebih tangguh. So, lo jadi gak akan segampang itu untuk nyerah," jelas gue.
"Siap, NinD. Sekarang gue lanjut ya. Kalo menurut gue, cara nyembuhin luka itu ya bahagia. Lo harus cari bahagia lo. Lo harus lakuin sesuatu yang bikin lo bahagia biar rasa sakit yang lo rasain bisa berkurang sedikit-sedikit. Dan sampe akhirnya nanti lo udah gak ngerasain luka itu lagi—lo udah gak ngerasain sakit itu lagi.
Bener banget. Kadang, lo terlalu fokus sama rasa sakit yang timbul dari luka lo, sampe lo lupa caranya bahagia. Padahal, bahagia juga perlu buat sembuhin luka lo itu. Dan balik lagi kaya kata NinD, yang tau cara sembuhin luka itu ya lo sendiri. Yang tau cara bikin lo bahagia juga cuma diri lo sendiri.
Buat lo yang masih atau lagi ngerasain sakit itu, nangis aja kalo emang rasanya udah sesakit itu. Lalu setelahnya, lo harus belajar menerima. Menerima semua luka itu, juga dengan semua rasa sakitnya. Tapi tetep, inget buat bangkit lagi, ya? Dan, jangan nyerah," ucap Kak Radin.
"Bener. Lo bisa mulai cari bahagia lo dari menjalani hobi yang udah lama gak lo lakuin, misalnya? Hunting makanan atau cari tempat cerita bisa lo jadiin referensi, nih.
Dan tempat cerita gak harus selalu manusia. Lo bisa cerita di diary lo—atau yang lebih modern, lo bisa cerita private account lo, misalnya? Lakuin aja apapun yang bisa bikin lo lega—dengan catatan kegiatan itu gak ngelukain diri lo lebih banyak lagi," sambung gue.
Don't you tell me what you think that I could be I'm the one at the sail, I'm the master of my sea
"Wah, gak kerasa banget nih, satu jam RabuSeru nemenin kalian. Khusus hari ini aja sih gue nemenin anak kecil alias NinD siaran. Ternyata satu jam itu sebentar banget, ya? Mau gue tambahin lagi gak nih jamnya, Kawula Muda? Hahahah.
Last but not least, gue Radin dan DJ kesayangan kalian—NinD pamit dulu ya, Kawula Muda. Kali ini request spesial dari gue, Believer by Imagine Dragons bakal nemenin kalian abis ini. Bye, guys. See you, ya!"
Pain! You made me a, you made me a believer.
1 note
·
View note
Text
anindiraina-; self-love
When you're different, sometimes you don't see the millions of people who accept you for what you are. All you notice is the person who doesn't. —Jodi Picoult
— 𝟓𝟕,𝟖 𝐅𝐌 𝐑𝐞𝐯𝐞 𝐑𝐚𝐝𝐢𝐨
I've learned to be ashamed of all my scars Run away, they say No one'll love you as you are
Soundtrack film The Greatest Showman ini udah jadi salah satu anthem gue—bahkan sejak pertama kali gue denger lagu ini. Karena buat gue pribadi, lagu ini punya mantranya sendiri buat naikin semangat dan rasa percaya diri gue—juga penyelamat gue dari perasaan insecure yang gak ada abisnya.
I am brave, I am bruised I am who I'm meant to be, this is me
"NinD balik lagi nemenin kalian di RabuSeru Rêve Radio. Emang ya, ngomogin self-love tuh rasanya kurang lengkap kalo gak sambil dengerin lagu This Is Me by Keala Settle and The Greatest Showman Ensemble. Adakah yang sepemikiran sama gue? Hahaha kalo ada, berarti kita sama lagi.
Okay, back to topic. Self-love. Masalah yang sebenernya umum—karena gue yakin kalian udah gak asing dengan kata ini. Tapi buat sebagian orang—termasuk gue sendiri, kata ini termasuk salah satu yang paling susah buat dilakuin.
Gue pribadi percaya kalo self-lovenya orang itu beda-beda. Self-love versi gue dan self-love versi lo bisa aja beda—walaupun dengan tujuan yang sama. Karena setiap orang punya caranya sendiri buat mencintai dan menghargai dirinya masing-masing. Dan itu gapapa, apapun itu cara yang lo pilih ya itu hak lo—pilihan lo. Yang terpenting disini adalah apapun yang lo lakuin itu gak merugikan pihak manapun.
Anyway, abis ini gue bakal bacain pendapat kalian yang udah masuk ke gue. Dan buat yang belum sempet kasih pendapatnya, masih gue tungguin kok tenang aja. Jangan lupa pake #RabuSeruRêveRadio dan mention kita biar pendapat lo bisa gue bacain di segmen selanjutnya. Stay tuned, guys!" ucap gue.
Do you ever feel like a misfit? Everything inside you is dark and twisted Oh, but it's okay to be different
Gue memainkan jari gue di atas iPad untuk kembali memilih pendapat yang akan gue bacain setelah lagu ini abis. Bersamaan dengan Kak Radin yang lagi sibuk ngabisin cilok gue—yang dibeli sebelum siaran tadi.
"Cilok gue jangan diabisin anjir, Kak!" teriak gue yang cuma dijawab cengiran sama dia.
Do you ever feel like an outcast? You don't have to fit into the format
Rasanya agak aneh emang, waktu orang yang biasanya cengengesan dateng ke lo lengkap dengan muka kusutnya—kaya yang Kak Radin lakuin ke gue seminggu belakangan. Dan jawaban dari setiap pertanyaan gue ke dia selalu sama.
‘Gue gapapa, Cil.’
Gapapa, katanya. Dan gue gak pernah mempermasalahkan jawaban itu. Karena itu artinya dia belum siap cerita ke gue—dan itu hak dia. Dan beberapa hari setelahnya, gue akhirnya tau kalo dia lagi ngalamin quarter life crisisnya dia.
Oh, but it's okay to be different 'Cause baby, so am I
"Itu dia tadi So Am I by Ava Max featuring NCT 127 yang baru aja nemenin lo Kawula Muda! Sebelumnya, thanks buat kalian yang udah kasih pendapat terbaik kalian di twitter kita. Dan sesuai janji gue tadi kalo segmen ini gue bakal bacain pendapat dari kalian yang udah masuk ke kita. So, bear with me, guys!" sapa gue.
"Oke, ayo mulai. NinD! Menurut gue self-love itu ketika lo sayang sama diri lo sendiri. Yang gue maksud sayang disini adalah lo menghargai, dan menerima diri lo apa adanya. Menerima tanpa harus memaksa buat ngelakuin sesuatu yang 'bukan lo' hanya untuk jadi sempurna di mata orang lain.
Setuju. Mencintai diri lo bisa dimulai dengan menerima hal-hal terkecil dari diri lo sendiri. Tapi balik lagi, sebelum lo bisa menerima kekurangan dan kelebihan yang ada di diri lo sendiri, lo harus lebih dulu mengenal diri lo. Mengenal yang gue maksud disini bukan cuma tau nama, alamat, tempat tinggal, dan lain sebagainya yang biasa ada di formulir pendaftaran ya.
Tapi mengenal yang gue maksud disini, adalah mengenal diri lo—semuanya tentang lo. Biar nantinya lo tau, apa-apa aja yang bisa bikin lo seneng, apa-apa aja yang bisa bikin lo sedih, apa yang paling lo suka dan gak lo suka. Dan dengan begitu lo jadi bisa tau, apa aja yang gak bisa lo lakuin dan apa aja yang jadi kehebatan lo.
Dari sana lo juga bisa tau di mana batasan lo, biar nantinya lo gak perlu memaksa diri lo untuk terus menerus melampaui batasan itu—kapasitas lo sebagai manusia, kapasitas diri lo sendiri cuma buat memenuhi ekspektasi orang lain terhadap lo.
Menerima kekurangan dan kelebihan diri kita sendiri emang susah, dan gue akuin itu. Karena gue sendiri belum sepenuhnya bisa menerima kekurangan dan kelebihan diri gue. Tapi susah bukan berarti gak bisa, kan? Selambat apapun proses kita menerimanya, gapapa. Selagi lo berani memulainya, itu udah bikin lo jadi manusia hebat. Manusia kuat," sambung gue.
"Oke, gue lanjut ya. Hai NinD! menurut gue, self-love itu waktu di mana kita bisa nempatin diri kita di urutan pertama. Salah satu caranya kaya, hilangin rasa gak enakan sama hal yang gak terlalu penting—yang emang harusnya bisa dilawan tanpa harus bilang 'aduh, gue ga enak kalo begini', 'aduh gue gak enak kalo begitu'.
Percaya sama diri sendiri tanpa harus bandingin diri kita sama orang lain juga termasuk salah satu cara self-love, menurut gue. Dan yang terakhir, lakuin hal yang bikin diri sendiri seneng—dan gak nyakitin atau ngerugiin orang lain kayak, nevermind what they think, ya ini diri kita.
Bener. Menurut gue, gak enakan itu termasuk salah satu penghambat manusia buat ngelakuin sesuatu. Padahal, kalo emang lo suka dan lo mau ya yaudah, lakuin aja? Selagi itu gak ngerugiin siapapun, ya lo lakuin aja.
Dan balik lagi sama kata-kata gue barusan kalo menuhin ekspektasi orang terhadap lo, itu gak akan pernah ada abisnya. Membandingkan diri lo dan yang lainnya juga sama, gak akan ada abisnya. Gue percaya, gak ada manusia yang seratus persen sama dengan yang manusia lainnya. Pun dengan manusia yang seratus persen sempurna, itu gak ada. Setiap manusia punya batasannya sendiri—kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Lo emang gak sehebat orang lain—dalam beberapa hal, tapi dalam beberapa hal juga gak ada orang lain yang bisa sehebat lo. Lo, gue, kita semua hebat dengan cara kita sendiri. Jadi, ayo stop compare diri lo sama orang lain, karena lo adalah versi terbaik dari diri lo," ucap gue.
"Ngomongin self-love emang gak pernah ada abisnya. Karena setiap orang punya pendapatnya sendiri dalam hal ini. Tapi lo bisa mulai itu dengan menghargai usaha lo sejauh ini.
Gue setuju sama yang bilang bentuk self-love paling umum adalah kasih reward buat diri kita sendiri dengan jalan-jalan, misalnya? Atau hunting makanan yang lo suka juga bisa. Apapun itu yang bisa lo lakuin buat memanjakan diri lo sendiri, patut buat lo coba.
Buat lo yang lagi capek, atau bingung sama tujuan hidup lo sejauh ini, lo bisa istirahat dulu. Sambil inget-inget lagi apa yang udah lo lakuin sejauh ini. Kalo kemarin yang lo lakuin adalah main-main, berarti sekarang waktunya lo serius dan pelan-pelan menata kembali hidup lo—apa yang lo mau untuk masa depan lo.
Dan buat lo yang masih belajar menerima diri lo sendiri kaya gue, semangat! Mau selambat apapun proses lo, itu gapapa. Lo udah hebat," ucap gue yang langsung disambut dengan lagu penutup siaran gue hari ini.
Tenangkan hati Semua ini bukan salahmu
"Lagu terakhir dari gue buat nemenin jam-jam terakhir hari rabu lo Kawula Muda, Rehat by Kunto Aji. Gue NinD dan produser kesayangan kita—Kak Radin, pamit undur diri. Sorry kalo pendapat gue ada yang menyinggung kalian, guys. See you next week ya! Bye-bye."
Jangan berhenti Yang kau takutkan takkan terjadi
0 notes
Text
anindiraina ; masa lalu
𝗺𝗮•𝘀𝗮 𝘯 𝟭 waktu; ketika; saat: — 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘱𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘣𝘢; 𝟮 jangka waktu yang agak lama terjadinya suatu peristiwa penting; zaman: — 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘢𝘫𝘢𝘩𝘢𝘯; — 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯𝘢𝘯; — 𝘣𝘢𝘳𝘶, zaman baru; — 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 (𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯), zaman yang akan datang; 𝟯 jangka waktu tertentu yang ada permulaan dan batasnya: — 𝘬𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘬𝘢𝘯𝘢𝘬; — 𝘬𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨; — 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯; — 𝗹𝗮𝗹𝘂 masa yang telah lewat; masa terdahulu;
Tiga jam sebelum siaran hari ini, gue memilih untuk dateng dulu ke satu tempat di kawasan Dago, Bandung. Rumah yang jadi hadiah papa untuk mama. Rumah yang selalu persis pemiliknya, yaitu mama.
Rumah ini, tempat dimana untuk pertama kalinya gue melihat dua orang dewasa saling berteriak satu sama lain.
Dan rumah ini, jadi tempat terakhir gue bisa lihat mama. Karena setelah hari itu, mama pergi ke tempat yang sampai saat ini gue gak tau dimana.
Sebenernya, gak pernah ada yang berubah dari rumah ini. Arsitekturnya masih klasik karena baik gue maupun papa gak ada yang berniat untuk mengubahnya. Pun dengan interior rumah yang sama sekali gak pernah dirubah oleh siapapun termasuk kakek—papanya mama. Rumah yang ada di kawasan Dago ini masih sama seperti saat ditinggal pemiliknya dulu—setidaknya itu yang gue ingat.
Lagi-lagi pikiran itu menghantui gue.
Andai hari itu gue sedikit lebih besar dan lebih mengerti untuk menengahi mereka, apa hari ini mama masih sama gue dan papa?
Jadi, ma. andai hari itu Anin sedikit lebih besar dan lebih mengerti, apa mama tetap mau pergi?
— 57,8 FM Reve Radio
"Yo! Whats up, Kawula Muda! RabuSeru balik nemenin kalian selama satu jam kedepan bareng gue NinD di Rêve Radio pastinya. Apa kabar kalian hari ini, guys?
Gak kerasa banget Januari bentar lagi abis. So, gimana Januari kalian? Adakah resolusi tahun ini yang udah terwujud? Atau ada yang masih on process? Atau mungkin ada yang belum mikirin sama sekali apa yang mau dilakuin tahun ini? Haha gapapa, jangan buru-buru karena kita masih punya sebelas bulan kedepan buat wujudin itu semua—dan buat yang gak mau bikin resolusi dan cuma mau mengikuti alur, its okay, gapapa. Gue cuma mau bilang, semangat buat kalian," ucap gue.
"Anyway, ada yang tau tema kita hari ini? Buat yang belum tau, bisa langsung cek twitter kita dan buat lo yang mau pesannya gue bacain nanti, bisa banget tulis pendapat lo pake #RabuSeruRêveRadio dan kaya biasa, mention akun kita. Photograph by Ed Sheeran bakal nemenin kalian abis ini. So, stay tuned, ya?"
When it gets hard, you know it can get hard sometimes It is the only thing makes us feel alive
Lagunya Ed Sheeran menurut gue selalu bisa bikin siapa aja pendengarnya merasa tenang. Dan gue adalah salah satu dari pendengar itu.
We keep this love in a photograph We made these memories for ourselves
Terlebih lagi, hari ini adalah gloomy daynya gue. Entah karena seharian ini gue kepikiran mama, atau karena ini hari kedua gue tanpa papa. Kangen.
Where our eyes are never closing Hearts are never broken And time's forever frozen, still
"Kawula Muda! Sebelum gue bahas tema kita, gue mau berbagi informasi sedikit haha. Ini TMI sih, sebenernya gue sama Kak Radin sempet berdebat buat tema hari ini. Buat yang nanya masalahnya apa, nanti gue kasih tau di twitter hahaha.
Ngomongin masa lalu, menurut gue sama aja ngomongin kenangan dan pembelajaran. Masa lalu, kenangan dan pembelajaran bagi gue pribadi adalah tiga hal yang gak bisa dipisahin. Buat beberapa orang, ngomongin masa lalu juga sama aja kaya ngomongin penyesalan. Jadi sebenernya masa lalu itu, apasih?
Masa lalu menurut KBBI sendiri artinya masa yang telah lewat; masa terdahulu. Dan gue rasa itu emang definisi dari masa lalu. Kejadian-kejadian yang terjadi sebelum hari ini bisa lo sebut sebagai masa lalu. Kejadian yang lo alamin minggu lalu, dua hari lalu, ataupun kemarin sebenernya bisa juga lo bilang masa lalu.
Buat beberapa orang, mengenang masa lalu itu menyenangkan. Sedangkan buat sebagian lainnya mengenang masa lalu sama aja membuka luka lama yang udah berusaha di tutup rapat. Jadi, guys, kalian masuk kategori yang mana?
Abis ini gue bakal bacain pendapat yang udah masuk ke twitter kita tentang cara menerima masa lalu yang semoga bisa jadi masukan buat lo yang masih belajar menerima masa lalu. Stay tuned ya!”
Close your eyes for a moment Hold my hand To the future, let's run away
Hari ini, studio siaran gue sepi. Kak Radin hari ini jauh lebih diam dari biasanya. Kak Adan-epupu gue yang dari tadi nemenin gue siaran juga sama diemnya kaya Kak Radin.
Like an echo in the forest The day will come back around As if nothing happened Yeah, life goes on
Sejauh yang gue tau, Kak Radin emang lagi ada masalah sama temennya. Itu juga yang bikin dia uring-uringan beberapa hari ini. Kalo Kak Adan gue gak tau, kayanya dia salah makan.
Let us thread tomorrow with today Stopped for now, but don't hide in the shadow Only again, daylight will glow
"NinD balik lagi nemenin kalian di RabuSeru Reve Radio dan lagu yang tadi nemenin, Life Goes On by BTS. Gue setuju banget sama lagu ini, hidup emang harus terus berjalan. Selambat apapun itu langkah lo, hidup harus tetep lo jalanin.
Sesuai janji gue tadi, di segmen ini gue bakal bacain beberapa pendapat kalian tentang cara menyikapi masa lalu. So, bear with me ya?" ucap gue sambil beberapa kali menggeser layar iPad gue ke atas dan ke bawah.
"Oke, ayo kita mulai. Hai, NinD! menurut gue, masa lalu gak harus selalu dilupain. Lo bisa belajar dari kesalahan yang pernah lo lakuin di masa lalu dan dijadiin pelajaran buat kedepannya. Jadi, misalkan di depan nanti lo ngelewatin hal yang sama atau mungkin mirip dengan yang pernah lo laluin sebelumnya, lo bisa inget kembali kalo 'oh iya, dulu gue pernah kaya gini, gue gak akan ngelakuin kesalahan lagi sekarang.'
Hal-hal sesederhana itu yang akhirnya bikin lo bisa ngelewatin hari-hari lo yang berat di masa ini maupun di masa depan nanti. Hal-hal sesederhana itu yang gue maksud sebagai pembelajaran.
Setuju. Dari masa lalu, lo bisa belajar hal-hal sederhana yang bisa memudahkan lo untuk melangkah selanjutnya. Hal-hal sederhana kaya, gimana cara masak makanan yang enak, misalnya?
Gak ada orang yang baru pertama kali masak langsung enak, dan itu semua butuh belajar. Kalo misalnya hari ini masakan lo keasinan, berarti besok lo harus kurangin lagi garemnya, dan kalo besok masih ada yang kurang pas dari makanan lo, lo bisa cari tau lagi dimana letak masalahnya sampe nantinya masakan lo jadi makanan yang enak dan bisa dimakan baik itu buat diri lo sendiri maupun orang lain. Sesederhana itu lo belajar dari masa lalu. Dan gue yakin lo semua bisa belajar dari masa lalu lo. Baik itu yang baik maupun yang kurang baik sekalipun," jelas gue.
"Anyway, kita lanjut ya? NinD! Menurut gue, semua yang udah terjadi di masa lalu ya yaudah? Ikhlasin aja, terima semua masa lalu lo sebagai bagian dari diri lo sendiri. Bagian dari hidup lo.
Bener banget. Ikhlas artinya merelakan. Merelakan tapi bukan melupakan. Menerima semuanya sebagai bagian dari hidup lo. Karena melupakan itu sementara. Masa lalu itu cuma akan hilang sementara dari pikiran lo dan bisa muncul lagi kapan aja dengan rasa sakit yang sama. Sedangkan merelakan artinya lo ikhlas. Lo udah menerima semua yang udah terjadi di hidup lo, mau itu kejadian yang baik ataupun yang buruk sekalipun. Jadi kalo nanti lo kembali mengingatnya, lo cuma akan mengingat masa lalu itu dengan cara yang baik, dengan perasaan yang lebih baik juga," jelas gue
"Ada beberapa macam cara manusia dalam menghadapi masa lalunya, menurut gue. Sebagian dari mereka belajar dan menerima masa lalunya sebagai bagian dari hidup itu sendiri. Dan sebagian lainnya lebih milih untuk lupain masa lalu itu tanpa menjadikannya pembelajaran di hari selanjutnya. Jadi, Kawula Muda, lo sendir termasuk bagian yang mana?
Buat yang memilih lupain masa lalu lo, gapapa. Tapi gue harap, pelan-pelan lo mau jadiin masa lalu lo sebagai pembelajaran agar nantinya, lo gak perlu ngerasain sakit yang sama saat masa lalu itu balik menghantui lo lagi. Mau selambat apapun lo menerimanya, gapapa. Seenggaknya lo udah belajar merelakan dan menerima masa lalu itu sebagai bagian dari hidup lo. Dan itu udah hebat. Semangat!" ucap gue.
"Lagu terakhir dari gue buat kalian yang masih berjuang menerima masa lalu, ada Pelukku Untuk Pelikmu by Bung Fiersa Besari. Gue NinD dan dan produser kesayangan kita pamit undur diri. Bye-bye, guys! Selamat istirahat."
Kadang kala tak mengapa Untuk tak baik baik saja Kita hanyalah manusia Wajar jika tak sempurna
Saat kau merasa gundah Lihat hatimu percayalah Segala sesuatu yang pelik Bisa diringankan dengan peluk
2 notes
·
View notes