Tumgik
aliciatrisnaa · 29 days
Text
Ada masanya seseorang akan berada di titik yang meskipun banyak masalah, sudah malas untuk bercerita kepada manusia dan lebih memilih untuk langsung mengadu kepada Allah.
Semoga itu kita.
364 notes · View notes
aliciatrisnaa · 5 months
Text
Mendidik Diri.
Perempuan yang baik adalah perempuan yang mampu mendidik diri agar tak menurutkan rasa juga tidak sembarangan berkeluh kesah meluapkan segala emosinya di depan orang banyak dan di media sosialnya.
Karena dunia tidak harus tahu kamu kenapa. Kebanyakan orang hanya penasaran, kemudian pergi dan berlalu. Pun jika ada yang peduli hanya sedikit yang benar benar begitu. Malah lebih indah kalau tetap jadi rahasia. Biar Allah saja yang tahu.
Kuncinya sabar...
Kamu harus yakin sabar itu tidak ada batas ketika kamu berusaha melampaui batas itu sendiri. Dan yakin bahwa semuanya sudah di atur oleh Allah.
Kata kata paling sakti yang bikin tenang tatkala kamu bersedih dan berkesulitan.
109 notes · View notes
aliciatrisnaa · 8 months
Text
Setelah ini, aku hanya meminta agar jalanku dimudahkan. Sebab ada banyak hal yang ingin ku capai, perihal mimpi, perihal kebahagiaan banyak orang.. Allaah, jika jalan ini benar, maka luluskan ini semua, lancarkan semuanya..
-pintaku dengan penuh harap kepadaNya-
314 notes · View notes
aliciatrisnaa · 8 months
Text
Tidak semua orang pandai menjaga lisan, maka pandai-pandailah melapangkan dada :))
Saat memulai hari, mintalah hati yang lapang. Dan saat menutup hari, maafkan dan mintalah hati yang tenang.
380 notes · View notes
aliciatrisnaa · 8 months
Text
Jadi keinget pas dianterin ayah potong rambut + ditungguin. Padahal udah dibilang mau potong rambut sendiri, bawa motor sendiri aja:') Mana anaknya ini udah punya anak, tapi masih dikira anak kecil kali ya😭
🤍
0 notes
aliciatrisnaa · 9 months
Text
🤍
Tumblr media
1 note · View note
aliciatrisnaa · 9 months
Text
Seorang perempuan dan ujian yang dilaluinya..
"tes lab apa mba?" tanya beliau dengan senyum ramah kepadaku.
"ini Bu tes toxo, rubella, dan beberapa hal lainnya." jawabku dengan senyum juga.
"oh itu tes untuk promil ya kalau nggak salah?"
"iya, Bu." jawabku singkat.
Kita berdua ngobrol banyak hal tentang sakit yang beliau derita, dan tentang pengalaman beliau yang dulu juga sebagai pejuang harus dua.
"nggak apa-apa mba, yang penting tawakal dan baik sangka terus sama Allaah ya. Ibu dulu juga nunggu 7 tahun untuk mendapatkan anak. Kalau inget-inget lagi perjuangan dulu rasa-rasanya masih nggak percaya aja mba bisa ngelewatin berbagai hal yang ibaratnya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki kalau nggak karena pertolongan Allaah.
Ibu dulu, nunggu anak pertama 7 tahun lamanya. Kalau ditanya promil apa dulu hingga akhirnya bisa punya anak. Ya jawaban ibu, nggak ada. Ibu hanya baik sangka saja sama Allaah. Sebab segala cara promil pada zaman itu sudah ibu lakukan. Ke dokter, inseminasi, bayi tabung pun sudah ibu lalui. Tapi memang ya belum waktunya aja.
Ibu dulu beranggapan bahwa anak adalah sumber kebahagiaan suami istri. Rupanya tidak. Sumber kebahagiaan dalam rumah tangga itu bukanlah dengan kehadiran seorang anak. Melainkan suami istri, sama-sama bertakwa kepada Allaah. Itu kuncinya. Anak hanya salah satu pelengkap kebahagiaan. Bukan faktor utama.
Selama 7 tahun suami ibu dulu sungguh perhatian, penyayang, dan mencukupi segala kehidupan ibu dengan baik. Harta sangat cukup. Tapi ibu dulu ngerasa hambar aja menjalani hidup. Selama 7 tahun itu rumah tangga kita baik-baik saja untuk ukuran dunia. Namun suami ibu tidak mendidik dan mengajarkan agama perihal mana yang baik dan buruk yang wajib dan tidaknya. Intinya kita dulu jauh dari Allaah. Ibu nggak bisa cerita bagaimana kelamnya dulu.
Lalu, ketika ibu mulai sadar bahwa kita hidup nggak cuman di dunia aja. Ibu mulai belajar sholat, mengaji dan belajar agama sedikit demi sedikit. Alhamdulillaah, Allaah izinkan ibu hamil. Kehamilan yang ditunggu-tunggu dengan penuh kebahagiaan. Kenyataannya tidak demikian. Suami ibu selingkuh, si wanitanya hamil pula.
Ibu yang saat itu hamil hanya bisa menangis sampai kehamilan memasuki 8bulanan. Lalu kembali Allaah sadarkan, bahwa jalan kebenaran itu jelas. Tidak akan bersatu sebuah rumah tangga jika jalan yang dipilih adalah jalan yang berbeda. Anak bukanlah sumber kebahagiaan yang utama, hartapun demikian. Anak dan harta hanyalah titipan sebagai pelengkap kebahagiaan, bisa jadi juga sebagai ujian diri di dunia ini.
Tapi janji Allaah itu pasti mba, setelah kesulitan akan ada kemudahan, dan kelak Tuhanmu akan memberikan nikmatNya kepadamu sampai kamu merasa puas. setahun setelah melahirkan, ibu bertemu dengan suami ibu saat ini. Dan Masya Allaah sekali, kebahagiaan itu benar-benar nyata adanya. Hanya butuh sabar dan percaya bahwa Allaah nggak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya.
Berapa tahun pun lamanya sebuah pernikahan, bila dilalui dengan takwa, rasa takut hanya kepada Allaah. Maka seterjal apapun jalan pernikahan itu, akan Allaah tolong untuk melaluinya. Hikmah nggak harus datang saat itu juga, tapi akan selalu ada hikmah atas ujian yang Allaah berikan kepada kita.
Tak doakan semoga Allaah mudahkan segala sesuatunya ya mba, diberikan yang terbaik dan kelapangan hati dalam melalui prosesnya."
Dan aku mengaamiinkan, sebelum berpisah, aku meminta izin kepada beliau untuk menuliskan kisah beliau dalam tulisan. Dan beliau mengizinkannya.
Jika Allaah takdirkan ibu membaca tulisan ini, semoga Allaah membalas kebaikan ibu ya dengan banyak kebaikan. Barangkali dengan cerita ibu ini ada banyak hati yang dikuatkan. Bahwa kebahagiaan itu bukanlah bersandar pada sesuatu yang semu.
Nasihat yang seringkali kita dengar bahwasanya memiliki anak itu bukanlah berdasarkan pada seberapa subur wanita dan seberapa perkasa pria. Melainkan pada kehendak Allaah untuk menahan atau memberi. Sesungguhnya Allaah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Yakinlah disatu ujian yang terasa berat untukmu saat ini, kamu tidak sendiri. Disaat kamu sedang Allaah uji, kamu tidak akan dibiarkan berjalan sendiri. Ujianmu adalah sesuai dengan takaran kemampuanmu untuk saat ini. kau tak perlu mencemas kapan ujian itu akan selesai dalam hidupmu, sebab pertolongan Allaah itu dekat. yang perlu kau cemaskan adalah bagaimana keyakinan mu untuk terus meminta pertolongan Allaah dalam setiap waktu dan baik sangkamu kepadaNya.
Cerita kala itu..
192 notes · View notes
aliciatrisnaa · 10 months
Text
Tumblr media
Kelak kita akan merindukan kenangannya. Ketika salah satu dari kita harus berpulang terlebih dahulu. Aku akan selalu menikmati setiap hal-hal yang kita lakukan bersama. Aku tahu perpisahan tidak selalu mudah, tapi perpisahan tetap harus ada. Karena umur kita sudah Allah tentukan.
Aku harap kita bisa melewati setiap badainya, bersama-sama. Berpegangan tangan dan selalu menguat. Kita harus hidup selayaknya hidup, ketika pegangan tangan itu sudah tak lagi ada. Ya, salah satu dari kita sudah pulang terlebih dahulu. Air mata mungkin akan menetes, tapi kuat harus selalu ada dalam diri.
Kelak kita akan berpisah karena batas umur, dan semoga surga tempat kita kembali berkumpul. Sebelum perpisahan itu terjadi, mari kita menanam benih-benih kebaikan. Agar perpisahan bukan sebuah penyesalan, tapi awal kita meraih kebahagiaan yang abadi.
🤍
0 notes
aliciatrisnaa · 11 months
Text
Tumblr media
Pernahkah kau bertanya pada dirimu sendiri;
Apa yang mengubah dirimu, hingga menjadi diri yang seperti hari ini?
Diri yang lebih memilih belajar berbesar hati mengambil sisi baik dari setiap peristiwa hidup daripada mengutukinya,
Diri yang lebih menikmati kesunyian daripada melebur dalam keramaian,
Diri yang teman dekatnya dapat dihitung dengan jari dan tidak lagi mengejar eksistensi,
Diri yang hatinya terus berusaha dilapangkan dan didewasakan untuk memahami bahwa kehidupan adalah tempat berjuang, berlelah-lelah juga kesementaraan,
Diri yang paham bahwa kapasitas sebagai hamba begitu terbatas dan segala ujian yang terjadi tentu atas izin serta perhitungan Allah yang Maha teliti.
Semakin kau menyelami dirimu sendiri untuk mencari alasan dan jawaban atas segala perubahan yang terjadi...kau akan menemukan bahwa segala kepingan-kepingan peristiwa duka yang berserakan, nyerinya kegagalan yang pernah membentur diri, harapan-harapan yang patah dan banyak kesedihan yang pernah singgah...itulah yang mengubahmu menjadi dirimu yang seperti hari ini.
Sosok dewasa yang dibentuk oleh banyak kegetiran hidup. Pada suatu masa, kau mengaduh sebab banyak ujian yang silih berganti menghampiri. Sembari bertanya, mungkinkah perhitungan takdir salah memberimu beban? Dimanakah sisi keadilan Tuhan?
Namun kini, tatkala segala kegetiran itu satu persatu terhalau oleh kuatmu dan pertolongan dari-Nya, kau dapati bahwa kehendak-Nya selalu manis meski dibalut banyak kepahitan.
Tumblr media
Jadi, apakah kau sudah mensyukuri segala ujian yang pernah hadir dengan penuh ketulusan duhai diri?
Udara dingin, 15 Juni 2023 20.08 wita
301 notes · View notes
aliciatrisnaa · 1 year
Text
Dulu aku kira sabar ada batasnya, ternyata setelah mendengar perkataan ustadz hafidzahullah, batas sabar hanya satu yaitu kematian. Jadi selama kita masih hidup, kita harus terus bersabar. Melewati badai badai ujian.
Dan sabar ada di barisan paling depan ketika kita mendapat ujian. Bukan pada akhir. Tidak mudah dan tentu akan menjadi mudah dengan pertolongan Allah.
Bersabarlah, dengan kesabaran yang indah.
🌈✨♡ 🦋ッ
Tumblr media
1 note · View note
aliciatrisnaa · 1 year
Text
Yang tahu keadaan diri adalah diri kita sendiri. Sedetail apapun kita menjelaskan, tetap diri sendiri yang lebih tahu. Jadi, tidak perlu repot-repot menjelaskan apapun. Karena tidak semua bisa mengerti. Dan itu tdak masalah & cukup menenangkan.
4 notes · View notes
aliciatrisnaa · 3 years
Text
Tak jarang aku dan ibu itu berbeda pendapat bahkan dalam hal-hal yang menjadi prinsip. Meskipun sejalan dalam pemahaman tapi ada beberapa yang nyatanya tidak. Anehnya, di saat kami sama-sama batu dengan prinsipnya, kami tetap bisa saling menerima satu sama lain. Jadi di luar perbincangan topik itu tetap saling mengasihi dan menyayangi dengan tulus.
Dan masyaallah, aku selalu dibuat kagum ketika beliau berusaha menutupi perbedaan itu di depan orang lain. Menjawab pertanyaan orang lain dengan jawaban yang netral sehingga tidak memancing sedikitpun reaksi orang lain yang menerimanya.
Sayang sekaliii❤
7 notes · View notes
aliciatrisnaa · 3 years
Text
Menikahlah dengan penuntut ilmu yang berusaha mengamalkan ilmu
Banyak di antara manusia yang semangat dalam belajar ilmu agama tetapi tidak disertai adab, terkadang ilmu itu tidak dibarengi dengan amal perbuatan. Padahal tujuan ilmu itu supaya kita bisa beramal dengannya.
Maka, pilihlah dia lelaki yang paham urgensi ngaji, semangat menuntut ilmu, dan berusaha mengamalkannya.
Dia tahu adab kepada wanita...
Dia tahu bahwa Islam mengajarkan agar suami memuliakan istrinya...
Berbuat baik
Tidak kasar
Tidak main fisik
"Karena jika menikah itu salah pilih, yang ada setiap hari hanya galau."
Nasihat Ustadzi @ustadzaris
Galau karena setiap hari makan hati, melihat kelakuan pasangan yang ternyata tidak menampakkan ilmu dan adab Islam.
Lelaki yang paham ilmu agama dan berusaha mengamalkannya, adalah dia yang mudah membantu pekerjaan istri di rumah. Tangannya tidak berat untuk membantu mencuci piring, membantu di dapur, membantu mencuci baju dan banyak kegiatan rumah lainnya.
Diluar, di tempat kerja dia gagah dan wibawa.
Di dalam rumah dia adalah sosok yang lembut lagi penyayang, tutur katanya manis penuh kasih sayang.
Sekali lagi, menikahlah dengan seorang penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya.
Karena lelaki seperti itulah yang tahu bagaimana memperlakukan wanita, memperlalukan istrinya
📝 tulisan : dr. Ferihana Ummu Umamah, semoga Allah selalu menjaga beliau dan melimpahkan keberkahan kepada beliau. Aamiin.
263 notes · View notes
aliciatrisnaa · 3 years
Text
Mungkin orang-orang menilai diri kita baik, sejauh mata memandangnya. Tetapi Allah dan kita sendirilah yang paling tahu tentang diri kita sebenarnya. Kalau mau jujur, pasti dan jelas kita memiliki banyak aib yang telah Allah tutupi. Iya, Allah sebaik itu sama kita hambaNya. Banyak sekali aib pada diri yang Allah beri tirai agar orang lain tidak bisa melihatnya. Jadi, bukan kita yang baik tetapi Allah, Allah yang Maha Baik. Kalaulah Allah buka semua tirai-tirai aib kita, mungkin gak ada satupun orang yang mau deket-deket sama kita. Penilaian manusia, pujiannya, celaannya, tidak berarti apa-apa untuk kita. Cukup, cukup cari Ridha Allah.
Muhammad bin Wasi’ rahimahullah berkata,
لَوْ كَانَ لِلذُّنُوْبِ رِيْحٌ مَا قَدَرَ أَحَدٌ أَنْ يَجْلِسَ إِلَيَّ
“Andaikan dosa itu memiliki bau, tentu tidak ada dari seorang pun yang ingin duduk dekat-dekat denganku.”
(Muhasabah An-Nafs, hlm. 37. Lihat A’mal Al-Qulub,hlm. 373)
Sumber https://rumaysho.com/17633-bisakah-jadi-lebih-baik.html
0 notes
aliciatrisnaa · 3 years
Text
Hidup akan menjadi tenang dan damai jika dunia tidak dijadikan ajang perlombaan. Karena dunia kita dan dunia orang lain ya pasti beda. Dunia fana, tidak perlu dibuat ajang perlombaan.
Kita jadi lupa bersyukur atau bahkan banyak mengeluh. Iya, karena kita selalu melihat dunia orang lain dan lupa menikmati dunia kita sendiri.
Capek sendiri kan jadinya? Kan gak lucu pas ambisi ambisinya ngejar dunia, mati. Ngeri.
Ya harusnya semua sudah paham bahwa tempat abadi kita ya di akhirat. Perihal akhirat ya harus berlomba-lomba. Jangan kasih kendor.
Jadilah versi terbaik dari diri kita sebelumnya, bukan jadi versi terbaik dari orang lain.
-tc
Ditulis, sebagai pengingat:)
1 note · View note