Gemuruh mendung sudah tidak pernah bergema
Hujan gerimis pun seperti enggan datang untuk mengetuk kaca jendela
Entah kenapa, badai badai ini seperti terbiasa menghilang
Tidak lagi rindu tanah, tak rela kembali untuk jatuh
Si pemilik hidup sepertinya memang maha tahu
Dia tidak segan-segan menemaniku dengan segala sempurnanya
Memberi tahu, bahwa bukan hanya aku yang demikan
Hingga hujan pun sudah benar mengerti bagaimana rasanya
Bersama tau, kita sama-sama sedang tak rela untuk jatuh
Jatuh dengan segala badai dan teriakan yang sama
Bukan maksudku menyombongkan diri terhadap semuanya
Tapi memang aku sudah cukup merasakan segalanya
Hujan yang jatuh tidak pernah kamu rasakan pastinya
Hanya sebatas tau aku yang basah, tanpa tau rasanya sakit untuk jatuh dengan pasrah
Dari awan mendung rupanya sudah tidak kamu hiraukan
Yang terpenting, kamu tau, kalau kamu harus segera berlindung dengan caramu untuk merasa aman
Payungmu sudah terbuka lebar, melindungi ragamu yang kamu rasa kekar
Kuat mu ada dimana? aku datang dengan segala badai, tapi rasanya selalu saja kamu menghindar
Bahkan kamu bisa saja untuk selalu menolak hingga mengutukku dengan kata-kata lantangmu
Agar aku bisa berlalu dengan segera dan kamu merasa aman, karna kamu tak mau aku
Tapi cerita lain selalu saja datang
Saat mendungku sudah lama tak ada di langit cerahmu
Langit cerah yang membakar tubuhmu sendiri, menggrogoti rambut hingga kakimu
Kamu selalu bertanya, mengapa aku tak pernah datang
Tidak ingat sebelumnya kamu sudah mengutuk aku?
Meminta pergi hingga aku memang tak mau kembali pulang
Bercerita bahwa ada badai yang selalu menggangumu, merugikanmu
Apa mau mu? aku? untuk apa?
Untuk buktikan bahwa memang benar aku yang mengganggumu?
Seolah aku menjadi sesuatu yang mengutukmu?
Tidak, aku tidak mau lagi jatuh
Aku tidak mau berteriak lantang bergemuruh, hingga gaduh
Aku tak rela
0 notes
Dua,tiga orang, mungkin seribu, tidak hanya satu
orang-orang ini yang datang, mencoba mengetuk pintu
ingin bertamu, bercengkrama berharap bisa menghabiskan waktu
orang-orang ini pula yang tidak hanya satu
yang mau berbaik hati selalu ada membantu
mau hadir, tidak hanya untuk berdiri
tapi menghadirkan nasib baik yang seolah menjadi takdirku
ada yang membantu, hingga berkorban, membuat aku merasa sudah merepotkan
tapi apa yang mereka katakan? tak apa, kawan, aku tau kamu memang membutuhkan
merinding memang, disaat semua yang baik, berkata demikian
disaat aku tau batas diriku, yang mungkin belum tentu bisa membayar yang mereka lakukan
tapi hati juga selalu bergetar
saat ada sesuatu yang sangat baik sedang atau sudah terjadi terhadap diri ini
bibir sudah tidak bisa berucap, karna ada pikiran yang belum juga usai
ada rasa yang entah apa itu namanya, dan ini sangat tidak nyaman ditengah kebaikannya
jadi begini, baik yang sangat baik yang mereka beri itu layaknya sebuah tetesan
semakin hari semakin penuh, hingga menjadi sesak
dan ya, sesuatu yang penuh, pasti akan tumpah, dan berceceran, berantakan
tapi tumpah ini bukan karna sesak, tapi hanya karna satu senggolan
ya semua yang aku dapat, pasti akan hilang
kebaikan yang aku dapat dari orang-orang tentu akan hilang, aku sudah tau
dan itu karna aku, bukan mereka yang baik
itu karna aku, karna ini mungkin sudah takdirku
egoku yang buat semuanya berantakan
yang menyenggol satu gelas, mungkin sudah seribu, disetiap perjalananku
yang penuh akan berantakan saat rasa ini sudah sangat nyaman dengan besarnya kebaikan
dan satu persatu semua pun hilang
Mungkin bukan hilang, tapi aku memberi giliran
Ya orang-orang itu, pergi bukan tanpa alasan
Tapi si pemberi hidup mungkin ingin mereka berada diposisi yang aman
Aman dari segala ego yang memang sudah sangat tertanam sangat dalam
Takdir baik tidak selalu ada ternyata
Atau mungkin lebih tepatnya, diri ini memang tidak terlalu pantas untuk menerima
Menerima segala yang baik, baik yang akan selalu bertahan baik
Yang tidak hanya hadir untuk mampir, tapi untuk tinggal tanpa harus peduli dengan kapan waktunya pulang
0 notes
tokohmu sangat berperan
cukup penuh bila ku tuliskan
dengan tulisan yang rapi
aku coba terus membayangkan
memberi harapan disetiap kutipan
berawal dari sebuah tatapan
terangkai indah berubah berperasaan
tiap nafas, tiap kedipan
bisa aku anggap sebagai sapaan
tak terukur memang
tapi cerita hanya jadi coretan
dengan tinta warna warni kini menghitam
tak sempat tersampul
kertasnya mulai lepas jahitan per jahitan
lalu menunggu hilang..
1 note
·
View note
untuk yang hari ini bertemu sanak saudara, jauh dekat, bnyak atau beberapa orang saja, di hari lebaran ini, baik yg sedang merayakan atau mungkin hanya mengucapkan selamat kepada yg merayakan, dan yg mungkin mendapat suatu kalimat tanya yg berakhir jdi kalimat berita, yang terdengar membanding" kan, berkomentar tentang hidup mu. aku harap tenang, memang bnar ini ujian, tpi harap maklum saja, sepertiny memang manusia diciptakan untuk bisa berkomentar, itu kenapa disetiap platform sosial media selalu ada kolom komentar, ya karna yg menggunakan ialah manusia, makhluk yg memiliki fungsi itu, jdi jangan heran selama kamu berhadapan dengan mereka, dan kamu pun jadi bagian dari mereka, mau tak mau suka tak suka, kamu pasti bisa berkomentar atau dikomentari, yg membedakan hanya bagaimana cara mengkomentari dan apa yg dikomentari dan siapa yg dikomentari. jika hari ini atau nanti kamu merasa dikomentari hingga dibanding"kan, jangan marah, jangan kesal, jangan ikut berkomentar, cukup dengar kalau perlu simpan, dan buktikan, semua yg mereka ucap bukan kenyataan tapi hanya rangkaian kata saja, jangan kesal, jika mereka berbicara yg tidak benar, nyatanya memang lubang mulut lebih besar dri lubang telinga, bagaimana pun kita mengelak, pasti saja mulut besar akan tetap melahap. anggap saja, itu lah carany mereka mau bahagia, atau memang ingin pamer sesuatu saja, memang ada yg komentar yg niatny tulus agar kita lebih baik, sayangny yg tak begitu pun terlalu banyak. jadi bersyukur saja, jika kamu dikomentari untuk kepentingan sepihak, artiny kmu telah membahagiakan mereka dengan cara yg mereka mau. terima kasih, semoga kmu bisa menggunakan fungsi komentar dengan bijak, maaf kalo komentar saya tentang mereka yg suka berkomentar ini menimbulkan hal yg tidak diinginkan
1 note
·
View note
terlalu banyak kata kewajiban untuk melihat diri sendiri dan sekitar, terlalu berisik untuk mengusik diri agar ingat dengan bersyukur
0 notes
mereka yang mungkin saat ini ada dihadapan mu, entah lagi saling berbicara, menonton tv, atau sedang sibuk"nya dengan dunia kedua yg kita sering sebut dunia maya. mereka yg sering kali harus kita hormati, akan segala sikap dan petuahnya, seringkali mereka pula yg kita anggap sebagai pahlawan dalam hidup, tanpa sadar mereka juga sebenarny hanya manusia biasa, ya sama seperti kita ini yg sedang duduk sambil memahami tulisan ini. mereka juga manusia biasa yg pernah atau mungkin juga sedang mengalami masalah, yg berbeda mungkin hanya soal waktu, mereka hidup lebih lama, dan akhirnya banyak asumsi yg mengatakan mereka lebih berpengalaman dalam hidup, tpi mungkin kita juga sebenarny yg lebih berpengalaman dalam menghadapi masalah, jadi aku hanya ingin berbicara, mereka juga manusia biasa sama seperti kita, punya dan banyak masalahnya, pahlawanmu sebenarnya bukan mereka, tpi diri kmu sendiri yg selalu dan akan selalu bersamamu selamanya, yg ada dan selalu ada saat masalah sebesar apa pun mulai menghadangmu, aku harap ini bisa menyadarkan mu, untuk selalu menguatkan diri sendiri, lebih percaya dengan diri sendiri, karna yg benar mampu dan harus mampu hanya diri kmu sendiri. terima kasih
0 notes
mungkin memang benar, apa yg aku temui sekarang, yg bnar" membuat asa tidak nyaman, sebenarnya telah menyuruhku untuk tidak bertindak sesuatu yg sama di kala aku sudah dalam tahap seperti mereka, agar aku bisa mengerti juga mengapa harus menghindarinya, terima kasih
0 notes
apa alasanmu bergurau tentang kesombongan, saat dulu kamu yang tak mau datang saat ku bujuk pulang dan kini jadi menganggapku yang tak pernah pergi untuk kembali
0 notes
halo malam
apa kabarmu pagi hingga sore tadi
anginny bertiup dengan sejuknya bukan?
tidak sampai menggoyahkan sesuatu yg dia lewati?
bagaimana tanah yg kmu pijaki hari ini?
aku harap batu-batuny tidak terlalu runcing hingga mampu melukai siapapun yg menginjaknya
begitu juga airnya, aku harap mereka bisa mengalir, jangan terlalu deras, aku tidak mau ada yg hanyut, terbawa arus, hingga ntah kemana ia akan berhenti
dan malam, aku ingin ucapkan selamat malam, jauh ke angkasa, mencoba menembus langit, mencuri perhatian segala bintang, semoga hari mu baik baik saja, hingga aku dan kamu tidak khawatir dengan apa yg ada di esok hari
0 notes
kelam, dipeluk malam
terbenam, diseb’rang lautan dalam
kini, aku tak bernyayi
diam, ingin ku sendiri, sunyi
kenang, rindu di hati
berjalan, tak sanggup berlari lagi
kembali, aku disini
menjadi, pemuja abadi
terangmu, membias menjauh
yakinkan, dunia yang berbeda
sedikit waktu, aku ingin meminta
peluk, tuk sebentar saja
0 notes
satu rumah, satu darah,bukankah tetap mereka satu individu?
0 notes
percayamu, tentang kepercayaan, nampaknya tak bisa dipercaya
0 notes
malamnya, tepat dimana pagi itu ada yang membangunkanku
mengaku ingin merayakan bersama, walau terpisah berpuluh kilometer
seperti biasa, dia masih saja dikampus, karna dia dulu pernah cerita
begitu malasnya dia jika dirumah, mungkin rasa-rasanya ingin pindah saja
memang belum terlalu malam, masih siang mungkin untuk kota sehiruk pikuk ini
dan langsung saja ya, akhirnya aku bisa bertemu dia, setelah beberapa minggu lalu
aku melihat dia didepan perpustakaan, duduk dengan pasangannya
dan aku hanya berani untuk sebatas numpang lewat saja
kembali lagi, waktu itu aku memang menyuruh temannya untuk membawa dia keluar kampus
karna waktu itu, pesanku nampaknya tak dia baca, hingga telpon pun sepertinya tidak berdering
tapi tak apa, toh aku masih bisa melihatnya
mereka datang, diam sejenak didepan gerbang, lihat kiri-kanan, seperti anak yang mencari ibunya kebingungan
langsung saja aku datangi, agar kebingungan itu tak berlangsung lama
saat itu juga aku langsung disambar dengan meriahnya mereka yang banyak bicara
... taurusku..., aku lupa persis kalimatnya, tpi itu salah satu kata yang aku ingat dan ku dengar jelas
dalam hati sebenarnya aku membalas dengan bicara “hi” tapi apa daya, kamu tau kan kalo aku tidak sepandai itu berhadapan denganmu?
dibangku kecil, mungkin hanya cukup untuk 3 bokong orang dewasa, akhirnya kita bisa duduk bersama, saling berjaba tangan, dan aku mencoba menahannya, berharap bisa lebih dan terus untuk lebih lama lagi
masih saja dia mengucap harap tentang aku, dengan satu temannya itu, terima kasih, karna sudah mau memberi pengharapan
diwarung kecil itu, bukan karna tidak alasan kita bertemu disana, sebelumnya memang ada percakapan kecil, dimana mereka ingin es krim
dan ya, ayo, anggap ini suatu perayaan kecil
tapi es krim moci itu ternyata tidak langsung dimakannya, entah kenapa, dia bilang mau dimakan nanti saja
tak apa, tapi semoga dia suka apa yang dia pilih
kaca mata yang aku pakai, yang sedang kencag-kencangnya menyangkut dikepalaku
tiba-tiba direbutnya, pinjem sebentar katanya, sampai senin, boleh? ya, boleh
aku menjawab dengan begitu bingungnya, dipaksa seolah harus menatap matanya, saat aku tidak pernah selihai itu
beberapa detik dia sentuh kaca mata itu, lalu dipakainy sambil mengaca lewat hp nya “ih.. cantik” berbicara dengan intonasi khasnya ya aku ingat betul
dan ingat betul juga, dalam hati ada yang berbicara “iya, pasti lebih cantik klo pake kaca mata”
singkat cerita, disitu kita hanya mengobrol kecil saja, dengan kondisiku yang mungkin orang menyebutnya salah tingkah
“kamu mau apa lagi? masa es doang?”, “emm apa ya” dia coba jawab dengan bingung karna dihadapi dengan banyak pilihan cemilan di warung 4 x 4 meter itu
“slai o’lai deh, ada ga?”, “yah kayanya ga ada deh”, sambil mellihat kebagian biskuit-biskut yang digantung
karna ga ada, ya sudah dia memilih untuk tidak nambah cemilan lagi, cukup es moci aja
“pak, es mocinya 2 ya?” “ini”, si bapak langsung memberi uang 14ribu untuk kembaliannya
“aku ke dalem dulu ya, ada urusan yang aku harus beresin dulu?”,loh kenapa? ada apa?
ga bisa lebih lama lagi?
1 note
·
View note
2 hari yang lalu tepatnya
18 mei tanggal pastinya
waktu itu pagi-pagi buta
waktu aku sedang nikmati udara pagi dengan begitu lelapnya
tiba-tiba ada suara yang tak asing bagi ku
muncul begitu saja, tidak disangka-sangka
dan itu adalah ponsel ku yang berdering semakin keras
mungkin sudah 5 detik berdering
dan masih belum bisa aku hentikan suaranya
karna dengan mata yang masih perih untuk dibuka
aku masih sibuk mencari
disebelah mana ponsel yang menjailiku itu
dengan suaranya yang tau-tau bisa membangunkanku
akhirnya bisa aku temukan
disebelah kiri kepalaku, dibawah bantal ternyata
dan dering itu tanda ada yang menelpon, aku ingat betul
orang yang aku nanti kabarnya dari siang tadi
halo, sambutnya menyapa, dengan suara yang terdengar cape
tapi tetap merasa semangat
iya halo, aku coba menjawab
happy birthday to you..
di bernyayi dengan semaunya
tidak memakai aba-aba atau apapun itu namanya
sayangnya, jaringan ku sedang tidak baik waktu itu
mungkin mereka sedang lelap - lelapny juga dan hanya sebagian saja yang terjaga
akhirnya saat dia ucapkan harapan, memintaku untuk bayangkan dia ada didepanku
memegang lilin menyala, yang harus aku tiup saaat sudah selesai membuat pengharapan
aku malah merasa kesal
kenapa saat seperti ini, suaranya harus banyak terputus
aku mau dengar semuanya, kasih aku kesempatan
sambungan pun akhirnya terputus
cepat-cepat aku jelaskan, “koneksiny cacat ni”
berharap dia mengerti, dan tau
bukan aku yang sengaja mematikan telponnya
ternyata diapun kesal
dan akhirnya pasrah, dan mencoba menuliskan harapannya lewat tulisan yang ia ketik sendiri
panjang sekali, sampai satu layar penuh bahkan lebih
senang sekali, sampai aku bisa sadar penuh, membaca dengan begitu asik
1, 2 kali bisa ku ulang membaca harapannya
3 sampai 4 kali aku bisa dengan bertambah senang dengar nyanyiannya
saranghae adalah 1 kata di akhir ucapanya
dan aku percaya itu adalah bahasa korea, yang kata teman SMP ku dulu artinya adalah aku mecintaimu
2 sampai 3 detik mungkin aku terdiam,dan tak sadar dalam hati aku sudah membalasnya dengan i love you too
nampak masih terus mengetik, sampai dia mengaku, dia baru saja sampai rumah
terlalu sibuk dengan tanggung jawabnya
lucunya dia langsung meyakinkan, klo dia tidak melakukan hal yang macam-macam tadi
iya aku memang sedikit khawatir, tapi baru saja aku sebut harapan ku tentang dia didoa ulang tahunku, yang menurut dia 60% pasti akan terkabul
jadi aku juga ingin berusaha percaya omongannya, agar doaku pantas untuk dikabulkan
dan tak lama, tiba-tiba dia sudah tidak mengetik lagi
5 menit, 10 menit, 30 menit, tidak ada tanda, dia akan membalas tulisan terakhirku
mungkin dia ketiduran, karna dia harus menyerah dengan kondisi badannya yang sudah lelah seharian mencoba terjaga
dan benar saja, lelahnya tetap tidak bisa mengalahkan bahagiaku
jadi,
terima kasih banyak sudah memaksa aku untuk merasa bahagia sepagi itu
berbuat sesuatu yang menyenangkan untuk ku
terima kasih banyak sudah mengenang tanggal itu, di saat aku pun tidak terlalu mengenangnya
terima kasih banyak, karna sudah menunda tidurmu, untuk membahagiakan aku, untuk mengingatkan, semua harapan yang kamu mau
saranghae..
0 notes
satu hari puan datang penuh luka katanya
tatkala malam pun ikut semakin membuta
seruan hatinya buat bara jadi abu
asa kau bunuh sampai kau lumpuh tak bertumpu
malam semakin pulas
buat teriakmu makin kesal dan keras
rasa sendu makin ingin merayu
buat semestanya jadi kelabu
hai puan
sendumu sudah berlalu
usap pipimu jangan dirasa
kami disini terus menjaga
agar puan dapat tatap bintangnya
0 notes
hari ini
di minggu ke tiga di bulan mei
ada yang merasa bahagia tapi tidak sempurna
ada yang merasa sedih tapi rasanya tak perlu
lagit malam jakarta masih terasa biasa saja
dengan udara gerahnnya akibat polusi di mana-mana
cukup berangin
tapi tidak cukup untuk membuat bulu kuduku berdiri
dan 22 tahun lalu, kabarnya
ada seorang yang baru saja lahir
entah karna apa
tapi ia seperti tak merasa enggan untuk ikut hadir
tanpa alasan yang jelas, kini dia terlalu banyak berpikir
padahal mungkin harusnya banyak bersyukur
tanpa alasan yang jelas pula
kenapa dia bisa sampai sejauh ini, bagaimana dan mungkin juga mengapa
semoga kelak, semua yang dipikirkan terjawab
atau mungkin tak perlu dijawab
karna itu mungkin bukan pertanyaan
tapi hanya kecemasan
semoga kelak, yang sedang berbahagia dengan tidak sempurna
bisa lebih merasa indahnya dunia
tidak usah dilihat dari banyak mata
cukup dari 2 mata yang dia punya
semoga kelak, yang sedang bersedih tapi rasanya tak perlu
bisa semakin mengerti untuk apa hidup
dan mau membuat yang lain tak merasa sedih
tak merasa hilang, mau pun kecewa
semoga kelak, yang menulis ini
akan selalu menuliskan kenangan di setiap orang yang ia temui
kenangan yang tidak terlalu sempurna
tapi setidakny bisa sedikit membuat bahagia hidupnya
terima kasih untuk kamu, yang sudah hadir selama 22 tahun ini
sudah berjuang, bermalas-malas, berbahagia bersedih bersama-sama
terima kasih untuk semuanya
semoga kamu bisa selalu mencintai, menyayangi ku
0 notes
Walau pedih ku bersamamu kali ini, ku masih ingin melihatmu esok hari.
-wordfangs
0 notes