Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

SEPENGGAL CATATAN SEJARAH PERKEMBANGAN SENI LUKIS DI TAMPAKSIRING
Beberapa catatan singkat memuat data tentang sejarah perkembangan seni rupa khususnya seni lukis di Tampaksiring pada dekade 1920an. Salah satu sumber yakni buku Balinese Art Paintings and Drawings of Bali 1800 -2010 yang ditulis Adrian Vikers menyebutkan bahwa pada tahun 1928 Rudolf Bonnet pernah mengunjungi Tampaksiring dan menyaksikan para pelukis Tampaksiring yang berasal dari golongan Brahmana melukis tentang tema tema keseharian masyarakat Bali.
Jika mengacu pada catatan tersebut maka pada tahun 1928 di Tampaksiring sudah berkembang seni lukis yang dibuat oleh para seniman Tampaksiring dengan tema tema keseharian seperti Upacara Keagamaan, di luar tema tema pewayangan yang umumnya menjadi kecenderungan tematik pelukis pelukis Bali pada masa itu. Beberapa nama pelukis seperti Ida Bagus Mukuh dan Ida Bagus Grebuak adalah para pelukis Tampaksiring yang aktif berkarya pada masa itu. Karya karya dua nama seniman Tampaksiring tersebut kini tersimpan di Museum Vulkenkunde , Belanda.
Made Bayak, seniman dan anggota Amarawati Art Community Tampaksiring, pada bulan September 2017 berkesempatan mengunjungi museum Vulkenkunde dan melihat langsung karya - karya Ida Bagus Mukuh dan Ida Bagus Grebuak. Berdasarkan hasil wawancara Bayak dengan pihak Museum Vulkenkunde, didapat informasi bahwa karya karya seniman Tampaksiring tersebut adalah koleksi Rudolf Bonnet yang kemudian diserahkan ke Universitas Leiden lalu disimpan di Museum Vulkenkunde. Dalam museum tersebut terdapat satu karya Ida Bagus Mukuh bertemakan upacara keagamaan. Dan ada tiga karya Ida Bagus Grebuak masing masing bertemakan upacara ngaben ( cremation) , pertandingan sepakbola, dan satu karya bertema pewayangan ( Kumbakarna Karebut). Keempat karya tersebut dalam keterangan Museum tercatat angka 1929 sebagai tahun pembuatan karya tersebut.
Pertanyaanya kemudian adalah siapakah Ida Bagus Mukuh? Siapakah Ida Bagus Grebuak? Minimnya data data tertulis tentang dua seniman Tampaksiring ini membuat kami dari Komunitas Perupa Tampaksiring ( Amarawati Art Community) tergerak untuk melakukan penelusuran lebih jauh tentang dua seniman Tampakairing ini.
Penelusuran tentang Ida Bagus Grebuak mulai mendapatkan titik terang. Sebab kami masih bisa melacak keluarga dan keturunan beliau di Banjar Geriya Tampaksiring. Berdasarkan wawancara dengan pihak keluarga beliau yakni Ida Bagus Pawana ( menantu) serta Ida Bagus Asmara Wirata alias Gus Chenk ( cucu) dan keluarga beliau yang lain didapat beberapa informasi tentang biografi dan karya karya Ida Bagus Grebuak yang beberapa masih bisa ditemukan di Tampaksiring.
Menurut keterangan keluarga, Ida Bagus Grebuak diperkirakan lahir pada awal tahun 1900an tepatnya antara tahun 1901 - 1905. Dan meninggal pada tahun 1984. Ayah beliau adalah Ida Gunung yang merupakan seorang Dalang, Sangging ( ahli ukir dan patung), dan penekun Usada ( pengobatan). Keahlian ini juga terwariskan pada Ida Bagus Grebuak yang selain pelukis juga adalah seorang Dalang, dan Sangging. Beberapa karya ukiran relief, patung, dan Barong karya Ida Bagus Grebuak masih dapat dilihat di beberapa Pura di kawasan Tampaksiring.
Sedangkan sosok Ida Bagus Mukuh, sampai saat ini masih dalam penelusururan kami.
Penelusuran dua tokoh seni rupa Tampaksiring yakni Ida Bagus Grebuak dan Ida Bagus Mukuh didorong oleh keinginan kami dari Komunitas Perupa Tampaksiring yang sebagian besar beranggotakan para generasi muda Tampaksiring untuk mempelajari lebih jauh capaian capaian kreatif para seniman seniman pendahulu kami di Tampaksiring • • • (Bersambung)
Teks oleh : I Made Susanta Dwitanaya
Foto karya Ida Bagus Grebuak dan Ida Bagus Mukuh oleh : Ismar
#AmarawatiArtCommunity#Tampaksiring#FindingGrebuak#TributeToGrebuak#BalinesePainting#Bali#Balinese#Art#BalineseArt#FineArt#FineArtGallery#Volkenkunde
0 notes