amigdalie
amigdalie
Ritus Anomali
9 posts
mengkaji birahi, lacuri akal diri— saya, si jalang intuisi
Don't wanna be here? Send us removal request.
amigdalie · 2 years ago
Text
️️
️️️️
REGAS INTUISI HARI JADI.
to the beautiful and kindest souls ever who have made everyone’s life joyful. who stand strong on the pedestal through wind and rain only for herself, i dedicate this letter to me.
teruntuk aku, yang mengenyam pilu sejak bertahun yang lalu.
terima kasih 'tuk segala ketabahan hati yang telah kau beri pada dunia ini. semua akan baik-baik saja, percaya. bagaikan sekuntum mawar yang nyari sempurna, namun lihatlah bagaimana mereka miliki duri sepanjang tangkai rampai bunga. maka kau tiada mengapa jika melindungi diri atas semesta, tak apa jika menangis— setidaknya kau tidak mengakhiri segalanya dengan tragis. di usia yang baru, semoga kau banyak belajar akan oposisi hidup. tiada yang sempurna, meliana. melangkah perlahan tak akan membuatmu tertinggal kereta kehidupan. nikmati prosesnya dan resapi segala maknanya.
akhir kata namun bukanlah penutup makna, "selamat ulang tahun, meliana!"
️️️️
️️️️
9 notes · View notes
amigdalie · 3 years ago
Text
ᅠ Intuisi Normatif #1.
Ia menari di sana, di atas perapian lara lagi-lagi mendulang cerita. Tubuhnya ditelan rimba, barangkali ialah sang pemuka manusia normatif penuh naif.
"Jadilah manusia baik-baik saja," katanya. Bagaimana bisa, ia terlanjur sudah bermuka pinjam konsitusi dunia fana.
Jika dunia ialah fatamorgana, lantas mengapa dicipta lembah logika yang begitu rumit adanya? Bahkan bait tanya merambat begitu cepat.
"Siapakah yang bersemayam luka, namun wajahnya bahagia?" Entah, entah apa maksudnya larik tanya itu begitu menyinggung tanpa kepalang tanggung.
Tumblr media
1 note · View note
amigdalie · 3 years ago
Text
ᅠᅠ Ada Seribu tuhan Yang Kau Percaya.
Genang warna cipta tulis karya amigdalie.
Mungkin kalimat pertama yang akan kau sikapi dalam tulisan kontroversial ini adalah bagaimana penulisan t kecil pada judul. Tahukah kau apa itu tuhan di mata manusia sekarang?
Sosok yang dipercaya untuk menyejahterakan manusia, bukan? Lantas bagimana apabila bukan hanya satu, tapi hampir seluruh bumi ini merupakan tuhan?
Bagaimana?
Karena hakikatnya mereka berbondong-bondong menyebut firmannya sendiri untuk sebuah validasi, semua berlomba-lomba membuat hukum serta norma sendiri. Apakah sebutannya bagi mereka jika bukan sekelompok manusia yang ingin dituhankan?
ᅠᅠ
1 note · View note
amigdalie · 3 years ago
Text
️️
️️
️️
️️Sebenarnya, kamu tak pernah belajar mencintaimu.
Sehingga kamu terlalu gagu dalam hal mengetahui
apa yang kamu mau.
️️
️️
️️
️️
️️
️️
1 note · View note
amigdalie · 3 years ago
Text
️️
️️
️️
️️
️️
Setiap malam dihantui perasaan panik yang berlebih, dan banyak imaji-imaji kehilangan. Sumpah, ga enak rasanya. Mau nyenyak tidur aja mustahil bisa. Panik-panik-panik terus sampe nangis. Takut. Takut sama malam hari.
Demi, ini bisa enggak langsung pagi?
️️
️️
️️
️️
️️
️️
0 notes
amigdalie · 3 years ago
Text
️️
️️
️️
"Ibu, di mana ayahku?"
"Sudah ada ibu, tak merasa
cukupkah kamu?"
️️
️️
️️
️️
️️
️️@amigdalie
0 notes
amigdalie · 3 years ago
Text
️️
️️
️️
Derajat 56, pasal dua ribu.
Gagas milik amigdalie, sejak 2020.
Ranahku memang bukan di sini, di tempat yang sakit politisi oleh oknum berjas dan berdasi. Dibungkam segala orasi untuk kesenangan pribadi. Bunda- apabila kau melihatku bersimbah darah merah, meringis karena luka yang menganga, jangan menangis. Biarlah syahid hanya membela i'tikad para wewenang apatis. Bunda- tetaplah tersenyum saat jasadku terlentang tanpa damba.
️️
️️
️️
️️
️️
️️
Tumblr media
0 notes
amigdalie · 3 years ago
Text
Ia menari, meliuk tubuhnya sesuai notasi di atas api-api serapah satir.
0 notes
amigdalie · 3 years ago
Text
Tumblr media
"aku mendakimu jauh sampai patah kaki,
sedang kau mati suri berdendang sendiri."
hidup bukanlah perihal mengambil apa yang kau tebar, begitu katanya. layaknya serpih-sepah taburan tirani yang terejawantah oleh beribu pasang rodan-rodan kultus pujaku, kau terdengkur kaku sangkala aku berdiri di samping jasadmu merapuh sayu- berinterlokusi dengan pasal-pasal takzim perijinan yang mengukung erat ragamu penuh maslahat dusta.
karena alih-alih aku mendapat balasan cinta, aku hanya mendapat geraman beratus-ratus alibi yang merayapkan diri dengan kecil jinjit-jinjit kakinya melangkah menjauh dari eksistensi. sembari menarik pedati, rajut kirmizi telah kuselesaikan tadi.
aku mengalami pagebluk rengsa pesakitan yang teramat, meremat birai susunan indah surai cokelat milikmu- aku tersedak. pada panel yang entah keberapa aku merasa balasan untukku adalah damprat apatis membuat aku semakin kronis.
"sejauh apapun langkahmu mendaki, itu akan sia-sia. buah dari bungamu bukanlah cinta."
demi Tuhan sakit sekali, tapi aku hanya perlu mencobanya lagi. bukan arti semuanya akan sia-sia, kan? konklusi sepihak tak mencapai kulminasi. ternyata, aku masih tertatih sendiri di depan mayat surimu yang tersenyum penuh diksi yang dikremasi.
hening. telingaku berdenging, pening. kira-kiranya aku seperti tidur melenting, mendengking nyaring walau eksistensiku tak tersaring. artinya, aku benar-benar terpelanting, ya?
0 notes