Tumgik
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media
Kebahagiaan hidup terindah adalah bisa dekat dg Allah.
7 notes · View notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
[Allah yang Mengetuk]
Sudah sekitar sebulan berencana mendengarkan + menulis ulang faidah kajian Ustadz Sufyan di Dauroh Ramadhan lalu. Baru buat template judul. Habis itu berhenti. Ga lanjut². Trus tiba² dpt komen macem itu dr temen :(
Berasa bgt Allah kasih reminder. Hai Ana, segera beramal! Umur manusia di dunia paling berapa lama sii.. Ayuk lah Naaa, segeraa, gaskeun, sat set das des. Berjuanglah! Umur yg cuma berapa puluh taun untuk kehidupan abadi selamanya. Bismillah. Semoga Allah kasih taufik utk beramal dg ikhlas, mutaba'ah dan istiqomah. Aamiin
Katanya doa nya minta Firdaus? Mana nih usahanya?
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media
[Buah dari Doa?]
"Ya Allah, pokoknya gimana caranya, bikin aku ga tertarik sama yg bukan jodoh aku. Bikin aku tertariknya cuma sama yg bener² jd jodoh aku".
Wkwk.
Sepertinya Allah mengabulkan doa aku.
Kadang ada yg datang begitu istimewa di mata org lain, tp biasa aja di mata aku.
Kadang ada yg sudah mapan, tp tidak membuatku tertarik.
Kadang ada yg 70% almost cocok, tp terkendala jarak.
Kadang ada yg faqqihu fiddin, tapi minder sama urusan gaji.
Kadang melihat aku cocok, tp tau profesiku jd balik kanan bubar jalan.
Kadang aku cocok, tapi dianya ga cocok.
Kadang aku tertarik, tp aku bukan kriteria dia.
Wkwk.
Begitulah. Mau berproses puluhan kali pun. Kalo bukan jodohnya, ya ga akan terjadi apa-apa.
Mau ditawarin puluhan kali pun, kalau Allah bilang "Bukan dia, belum saatnya, tidak sekarang" ya ga akan terjadi apa-apa.
Jadi.. Mari berfokus terhadap apa yg jd ranah kita. Ranahnya Allah, biar Allah yg urus.
Ranah kita, yakin sama Allah, memperbaiki diri, husnudzon, bersabar. Yg baik Allah tunda, karena hendak Allah sempurnakan menjadi yg terbaik.
Dear my self, percayalah, ulama hebat itu terlahir dari rahim wanita hebat.
Belajar Tauhid, Riyadush Sholihin, Arbain An Nawawi, Bulughul Maram, Menghafal Qur'an, Belajar Tafsir, Belajar Siroh. Itu project-project yg harus diselesaikan. Sampai nanti ketika tiba saatnya, Allah bilang "Hai Ana, ini lo surprise yg mau aku kasih ke kamu"
"... Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (QS An-Nur: 26)
Dan sesungguhnya, janji Allah adalah benar.
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
[CPNS itu Ibarat Gembok]
Hbs visit keluhan pasien. Duduk di nurse station. Spesialis Jantung Pembuluh Darah jalan ke arah nurse station, mau visit pasien.
A: Sore dok
Sp: Sore dok (ambil posisi di dpn komputer sambil ngetik E-RM). Dokter udah nikah?
A: Belom dok
Sp: Rencana mau lanjut sekolah?
A: Iya dok
Sp: Mau ambil apa dok?
A: Ceritanya gini dok, sy CPNS dok... abcdefgh bla bla bla. Ada masukan ato saran gt ga dok? (Berharap dikasih saran dan masukan ttg rencana sekolah)
Sp: Jadi gini dok. CPNS itu ibarat gembok dok. Kunci dok. Kalau misal nanti dokter dapet lulusan ST*N ato TN* ato ABR* ato P*lisi, menurut saya itu akan cukup susah dok. Karena ada penempatan, pindah-pindah. Sedangkan dokter harus settle. Otomatis akan LDM kan dok.. Nah itu berat. Mbak, suami mbak kerjanya apa? (Gantian dokter nya nanya ke perawat)
P: Pelayaran dok
Sp: Nah.. brp bulan sekali baliknya?
P: 3 bulan sekali dok, sekali balik di rmhnya selama 3 bln
Sp: Berat mbak?
P: Berat banget dok
Sp: Nah.. itu.. Kalo org LDM dan udah punya anak itu "keliatan" kuat, menurut pendapat sy pribadi ni ya dok, mereka tu -terpaksa- dikuat kuatin, lha pie meneh dok, wes nikah, wes duwe anak, meh pie meneh. Dlm pernikahan tu ya dok, yg plg utama dibutuhin tu ya, gimana kita bs ngobrol sama pasangan trus lega dok. Mau obrolannya ga penting sekalipun. Misal nih "Eh td anjingnya tetangga gini gini gini loo" trus hbs itu kita ma pasangan bs ketawa lepas bareng. Nah kyk gitu dok yg lbh utama di butuhin dlm pernikahan -ngobrol bareng trus lega-.
A: Siap. Komunikasi intinya ya dok. Sama realistis aja gt yaa dok, wkwk, kalo bs mudah kenapa hrs susah 🥺
Sp: Iyaps. Sama ini dok. Kita tu sekolah spesialis mahal kan yaa dok.. ya sebisa mungkin dipertimbangin.. ketika ngabil jurusan ini nanti tu cucok engga antara yg dikeluarin sama yg diperoleh. Realistis aja lah dok, kalo biaya sekolahnya lebih mahal drpd gaji yg di dapet pasti sedih to dok. Hidup butuh duit juga dok. Wkwk.
A: wkwk. Iya dok. Haha
Beliau beranjak visite pasien. Hbs dr visite pasien. Balik lagi ke nurse station.
A: Gmn dok, Ny. A jd minta pulang paksa ndak dok?
Sp: Engga dok. Saya tu orgnya strike (ceplas ceplos to the point) dok. Gini nih aku jelasinnya. "Orang ga betah dirawat di RS tu ada 3 alesannya: 1. Karena duit, 2. Karena ga sembuh-sembuh, 3. Karena lain-lain (Ga bs tidur, makanannya ga enak, dll). Nah, Ny. A ini ga betah karena ga bs tidur, jd yaudah kita resepin aja obatnya" (sambil beliau ngetik di komputer isi E RM)
CPNS itu ibarat gembok. And its true. Wkwk. Dan akan menjadi preferensi kedepannya, jodoh seperti apa yg aku butuhkan.
Closing statement 👇🏻
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar Rum: 21)
Apa yg kita cari dalam pernikahan? Yups, ketenangan!
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
[Ladang Dakwah]
Pasien peritonitis. QodarAllah, masuk IGD pas aku yg nerima. Nyeri seluruh lapang perut, perutnya sangat kaku, ada defans muscular, tidak bisa BAB dan kentut, perutnya ditekan sedikit aja langsung kesakitan, teriak-teriak ketika dilakukan pemeriksaan penunjang abdomen 3 posisi.
Setelah kasih terapi awal, tegak diagnosis, dan selesai konsultasi ke spesialis bedah, beberapa kali ku tengok pasiennya, memastikan kondisi klinis dan urin outputnya sesuai atau tidak.
Operasi yg rencana dilakukan pagi ini terpaksa di tunda karena anemia dan beberapa hasil laboratorium nya jelek. Di perbaiki dulu kondisinya sebelum dilakukan operasi.
Aku kepikiran sama pasienku ini. Ku jalan ke bed pasien. Entah kenapa, tiba² ada dorongan buat memastikan kondisi pasien seperti apa. Alhamdulillah, kondisinya lebih mendingan daripada pas pertama kali dateng ke IGD.
A: "Pagi bapak, semangat yaa pak, jangan lupa berdoa yaa pak, minta tolong sama Allah"
B: "Iya dok, ini saya BAB di celana banyak banget dok. Ini dok" (Isyarat bapaknya udah tidak nyaman dengan pupnya)
A: "Oya, gapapa pak, diteruskan dulu aja sampe selesai BAB nya pak"
B: "Banyak banget ini dok"
A: "Bu, minta tolong nanti kalau BAB bapak udah selesai, celana bapak diganti ya Bu" (Aku mintol ke istri pasien)
I: "Iya dok"
Hening sejenak.
I: "Dokter, saya dari kemarin endak makan dok. Kalau bapak endak makan, aku juga gamau makan"
A: "Lho, ga bs gitu dong Bu. Bapak lg sakit, berarti ibu hrs sehat. Masak sakit dua²nya? Nanti kalo ibu ikutan sakit, yg jagain bapak siapa? Ibu harus sehat, yah. Tenang aja bu, itu bapak udah makan kok, udah dapet asupan nutrisi dari cairan infus Bu. Tenang aja yaa.. Ibu makan ya.."
I: "Iya dokter."
I: "Dok, doain bapak ya dok"
A: "Iya Bu, kita sama-sama usaha yaa Bu, kita minta sama Allah, cuma Allah yg bisa perbaiki kondisi bapak"
Ketika bilang seperti itu ke ibu tadi, sesungguhnya aku sdg belajar. Belajar -menekankan- ke diri sendiri untuk bergantung sepenuhnya ke Allah. Allah saja. Ga ada yg lain.
Ga ada tempat untuk ngandelin kemampuan diri sendiri, sama sekali ga ada. Kita cuma manusia. Bisa apa?
Seluruh kuasa ada di tangan Allah. Kita ini sangat lemah, ga punya daya apa-apa. Berserah dan berpasrah -sepenuhnya- pada Dzat Yang Maha Perkasa lagi Kuasa untuk membereskan semua urusan kita.
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, -perbaikilah segala urusanku- dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun -sekejap mata- tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya).”
(HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro 381: 570, Al Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227).
Sejauh apapun kita berusaha, pada akhirnya kita hanya bisa meminta.
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
[Bergantung pada Allah]
Saya terlahir dari keluarga yang masih awam tentang Islam. Alhamdulillah, Allah dengan rahmat-Nya yang begitu besar meneguhkan Islam sebagai agama kami.
Teringat, dulu awal² Allah beri hidayah. Kala itu SMA kelas 11. Ketika Allah hendak memberikan hidayah kepada seorang hamba, Allah giring hamba tersebut untuk menapaki tangga-tangga menuju hidayah tersebut setapak demi setapak. Aku masih belum pakai jilbab. Entah berasal darimana, Allah memasukkan perasaan bosan ngendon (di tempat makan) bareng temen² pas waktu Jumatan. Padahal jelas² itu hal yg rutin aku lakukan tiap kali waktu Jumatan, ngendon makan siang sambil ngobrol bareng temen². Sampai di suatu titik, aku bosan dg rutinitas seperti itu. Di suatu Jumat, aku memutuskan pamit sama temen² ngendonku, ga gabung ngendon bareng mereka lagi. Lalu aku kemana?
Yap. Aku ke masjid sekolahan, dengerin khutbah Jum'at dari area sholat perempuan. Begitu (hampir) seterusnya aku mengisi Jumat ku dg dengerin khutbah Jum'at. Aku jd sering ke masjid sekolahan. Disana ada perpustakaan. Kupinjem majalah² di sana. Majalah elfata. Seru asyik menyenangkan baca majalah-majalah berbahasa ringan itu.
Dan setiap baca tu majalah, selalu aja, adaa ajaa, Allah sangkut²in di dalam apa yg kubaca adalah ttg perintah pakai jilbab. Sampai pada seruan.. siapa yg ga pakai jilbab ga akan cium bau surga, padahal bau surga baru tercium dari jarak sekian sekian. What? Cium bau nya aja kagak, gmn mo masuk kesananya? Pas baca itu tu aku sedih & takut, tp belum sadar buat pakai jilbab.
Jadi, dorongan² buat menuntut ilmu tu lumayan ada pas zaman² Allah mau kasih aku hidayah pakai jilbab.
Sampai ada kakak kelas di bimbel, cowok, dia so care with me. Wkwk. Yg ku tangkep, dia menginginkan kebaikan utk ku, cuma ya itu, caranya ga 100% bener. Wkwk. Dia always kirimin aku SMS tausiyah. Undang aku buat ikut kajian remaja se solo.
Pernah satu kali aku dateng. Pas itu lagi pengen aja dateng. Yaudah gitu, aku adalah satu satunya perempuan yg ga pakai jilbab, dengan sangat pede nya duduk dengerin dg seksama di baris paling depan.
Nah, dorongan ttg perintah pakai jilbab tuu serasa mendatangiku dr banyak sisi. Mulai dari buku bacaan, dan puncaknya adalah SMS tausiyah dr temen bimbel ku td.
"Apabila seorang wanita pakai jilbab, itu berarti dia berjuang untuk Islam di lini paling depan"
Aku bergetar. Perasaan macem haru, sedih, takut, campur aduk jadi satu. Dengan mantap aku putuskan untuk keluar pakai jilbab keesokan harinya.
Aku pakai jilbab bukan karena memang sudah terfasilitasi pendidikan Islam dengan baik dan benar sejak lahir. Bukan. Aku pakai jilbab, aku mencintai ilmu, itu semua anugerah dr Allah. Allah gerakin aku buat tempuh jalan-jalan menuju hidayah pake jilbab. Ga ada yg kudapetin dg jalan instan. Semuanya bisa, atas izin Allah.
Bahkan tiap kali cari sekolahanpun juga sama, kagak pernah masuk sekolah dg jalur hanya dari nilai rapot. Semuanya pakai ujian seleksi. Masuk TK, SD, SMP, SMA, kuliah, bahkan ketrima CPNS, semua lewat jalur tes. Ketrima atas izin dan kuasa Allah.
Pernah aku bete pas masa² seleksi cari SMP. Aku pengen sekolah di SMP deket rumah biar bisa bareng temen² SD. Tapi ortu ku nyuruh aku sekolah di solo. Biar nanti SMA nya bisa masuk SMA 1 Solo hanya dengan nilai rapot (karena berasal dr SMP dalam kota Solo), pikir ortuku. Dan saat itu anak luar kota hrs ikutan tes buat masuk SMP 8 Solo. Dari total 36 anak yg diambil, aku peringkat 32 ato 34. Tandanya apa? Ketrima. Aku biasa aja, tp saat itu aku melihat wajah bapakku sangat bahagia, diciumi lah diriku. Padahal di SMP deket rumah juga ketrima, peringkat 27 (sekolah yg ku harapkan). Tapi di cabut. Dan jeng-jeng, ternyata pas mau cari SMA, aku daftar program RSBI dan itu masuknya harus pake tes seleksi. Wkwk. Tida berguna berasal dari SMP di Solo karena masuk SMA 1 Solo tu pakenya tes tulis sama wawancara bahasa Inggris. Wkwk. Bisa jadi, jalan yg bikin semuanya lulus-lulus aja tesnya adalah, ridho org tua. Itu semua keinginan ortuku. Dan Allah ijabah.
Intinya, ya begitulah, hidupku ga ada yg instan. Di saat di luar sana aku melihat kenyataan hidup anak pejabat dengan mudahnya diterima di suatu pekerjaan bukan dari jalur seleksi, di saat orang kaya di terima di suatu pekerjaan lewat jalur ninja, aku atas pertolongan Allah (Kuasa diatas segala kuasa), Allah bantu ketrima lewat jalur seleksi tulis dan wawancara. Seleksi tulisnya isinya 3 lembar soal. Wkwk. Yang mana tiap nomer itu tu soalnya beranak pinak bisa sampai 4-6 pertanyaan. Dan juga seleksi ujian computer based test yang pesertanya 700 an. Ya begitulah Kuasa Allah, kalo Allah sudah takdirkan buat ketrima, ya Allah sendiri yang jadikan hamba itu ketrima. Allahu Ash Shamad. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah.
Aku pernah diuji lewat perkara yang sangat kucintai, yaitu menuntut ilmu agama dan dakwah. Ujian yang berat buat aku. 3 tahun lamanya menghadapi itu. Singkat cerita, alhamdulillah, Allah bantu aku bangkit lagi.
Dan menyaksikan ternyata apa yg ku share (atas izin Allah) bs manfaat buat org lain, hoho, aku jadi pengen nulis lagi. Pengen nulis kajian² yg pernah ku ikuti, semoga Allah jaga keikhlasanku sepanjang waktu dalam menulis dan dalam segala aktivitas apapun. Aamiin. Perkara ikhlas, perkara yg sangat berat. Hoho. Semoga Allah kuatkan dan bersihkan niatku. Aamiin.
Harapanku dengan menulis adalah, bisa ikhlas, tulisannya bawa manfaat buat org lain, bisa jd umur ke 2 ku (semoga Allah mengizinkan, bimbing dan kasih petunjuk buat aku) serta mau kuhadiahkan buat anak²ku kelak. Kalo emaknya sudah berusaha mewariskan ilmu ke anak²nya (salah satunya) lewat tulisan bahkan semenjak ibunya belum menikah. Hehe.
Dan gatau kenapa, tadi tu aku hbs dengerin ceramah ustadz Ariful Bahri, melihat sosok beliau, yg bisa menjadi penceramah di masjid Nabawi setelah melalui seleksi yg sangat ketat, aku jadi bercita-cita "Semoga anak-anakku menjadi imam Masjidil Haram dan masjid Nabawi. Aamiin."
Allah sebaik-baik Pendengar Doa dan Yang MengabulakanNya.
Bismillah. Ana Erdina = Ibunda para ulama (insyaAllah, biidznillah). Perkenankan lah ya Allah! Aamiin
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
[Demam Terpanjang]
Sekitar seminggu lalu. Badan rasanya udah mulai gembreges. Tapi posisi terjadwal jaga di rumah sakit. Belom sempet cari pengganti. Jadi yasuda aku berangkat jaga. Tepar dong di tengah² jaga, bisa-bisanya aku BAK more than 10x dari jam 14.00-21.00. Udah bener-bener lemes. Sedangkan pasien, rame! Karena udah ga kuat, aku pergi bentar ke apotik rumah sakit, beli obat, langsung ku minum. Gejalanya mayan berkurang. Alhamdulillah. Bisa selamat sampai kelar jaga.
Kucermati gejala-gejala yang ada di tubuhku. Ku diagnosis diriku sendiri. Ku kasih obat sesuai penyakitnya.
Awalnya curiga ISK sama infeksi saluran nafas atas. Kuminuminlah antibiotik yg buat ISK. Keluhan pipis terus menerusnya beneran berkurang, cumaa.. udah 3 hari, ku evaluasi, loh kok demamnya ga turun². Harusnya kalo beneran murni ISK, udah turun demamnya. Ternyata bukan cuma ISK sama ISPA. Demamnya kontinyu sampai hari ke 4-5-6, naik tiap malem turun hbs bangun tidur. Fix, ketambahan tipes nih gua.
Kugantilah dengan antibiotik yg lebih kuat. Saking ga kuatnya sama badan yg ga karuan, ku infus diriku sendiri. Wkwk. Awalnya mikir² bisa ga nih nginfus diri sendiri. Bisa lah bisa, Allah tempat bergantung segala sesuatu. Bismillah. Kugantungin upayaku sama Allah. Ya Allah, aku mau nginfus diriku sendiri nih, bantuin ya.
Dan beneran dong. Allah bantuin aku. Luv. Sekali tusuk langsung dapet venanya. Posisinya adalah, tangan kanan ku nusuk tangan kiri ku. Alhamdulillah Allah did it for me. Hbs masuk infus baru doyan makan.
Ini kali pertama aku demam bertahan sampe 6 hari. Hari ke 7 baru tampak tanda² penurunan suhu nya. Cuma ya begitulah, mata masih cowong, nafsu makan menghilang, plus mual mual (efek antibiotik yg ku konsumsi). Mual-mualnya makin terasa pas kupake nyetir mobil. Aduhai rasanya..
Ada moment dimana. Selama demam 6 hari itu..
Seorang hamba ingat pada dosa²nya. Seorang hamba ingat kalo dia sangat sedikit sekali mengingat RabbNya. Seorang hamba ingat kalo dirinya sedikit sekali mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah (termasuk nikmat sehat).
Posisi pas sakit cuma bs terbaring di kasur sambil baca buku "Li Annakallah".
Lembar demi lembar kubaca. Sampai di asma Allah Al Ghofur. Yg kuingat pas itu dosaku banyak. Semoga sakit ini jadi penggugur dosa-dosaku yg banyak.
Sambil berbaring kadang sambil dengerin YouTube. Ternyata Allah sampaikan aku di ceramahnya Aa Gym ttg dzikrulloh. Fix. Disuruh dzikir nih sama Allah. Saking kurangnya aku dalam berdzikir.
Dan yang terakhir pas aku lagi ada agenda di rumah sakit. Pas aku nunggu di masjid rumah sakit. Aku acak pencet surat yang ada di hp sambil berpikir Allah mau kasih aku hikmah apa nih. Dan sampailah aku di QS Ibrohim. Clesssss
Almost semua ayat yg deg di aku adalah tentang syukur! Ya, aku kurang bersyukur sama Allah. Udah dikasi nikmat sehat tapi ga dimaksimalkan, dicabutlah itu nikmat oleh Allah. Bener bgt, aku kurang bersyukur ke Allah. Hoho.
Dan yang paling dalem adalah. Di hari ke 8 aku sakit, sepulang dari jaga di rumah sakit, sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit, Allah arahin aku buat dengerin ceramah di YouTube. Tentang apa?
Meraih cinta Allah.
Dengan apa?
Taubat. Kembali ke Allah.
Ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan ampuni dosa-dosanya. Duhaiii, mau banget yaaa Allah aku dapet cintanya Allah, diampuni seluruh dosa-dosaku. Ya Ghofar, perkenankan lah!
0 notes
anaerdina · 2 years
Text
[Sebatas Apa yang Tampak di Mata Mereka]
Perawat: Dokter Ana, sini
Ana: Iya Bu
Perawat: Dok, duduk sini..
Ana: Iya Bu (Aku duduk, trus si ibu duduk di sebelahku)
Perawat: Dokter Ana jasnya dipake nho
Ana: Iya Bu. Td sumuk soalnya (Kuambil lah jas yg kusimpan di tas, lalu kupake)
Perawat: Nah gitu dong
Lanjut foto bareng
Perawat: Dokter Ana sinii..
Ana: Ibu dari tadi kenapa sihh, nyuruh dokter Ana sini dokter Ana sini teruss.. wkwk (Aku kalo udah gemes sama orang langsung tny dpn orgnya langsung. Wkwk)
Itu ibu sejak pertama ketemu aku sampe terakhir tadi ketemu, always begitu. Bahkan dulu pas baru pertama kali ketemu, pas aku visite pasien di ruangan beliau, diajak foto berkali-kali, ngobrol bnyk bet. Saking grapyaknya kali yaa. Wkwk
Baru juga sekali ketemu.
Perawat: "Dok, aku ada kenalan loo, orangnya naiknya ini, di rumahnya sudah punya usaha ini, orangnya ganteng begini. Wes jan cocok banget sama dokter Ana. Gimana dok, mau ga ku kenalin dok?" (Sambil nunjukin fotonya)
Ana: Hehe. Hehe. Hehe (Cuma hehe hehe hehe sampai aku pamitan)
Bahkan sampai aku di pm sama si ibu td.
Mungkin si ibu td niatnya baik, cuma..
Terkadang aku bertanya-tanya. Udah seberapa kenal si ibu tadi sama aku? Kenapa berani nawarin padahal baru kenal sejam? Kenapa yang ditawarkan yg berbau duniawi semua?
Ya aku mengerti. Beliau memandang masih dari status sosial. Dan beliau memang tidak tau selera aku seperti apa. Wkwk. Jadi wajar lah yang ditawarkan yg kasat mata gitu lah ceritanya.
Tapi setelah kupikir-pikir, selama ini emang kalo ada orang yg baru beberapa kali ketemu sama aku, trus nawarin seseorang ke aku, pasti nawarinnya dari segi status sosial.
Dulu pas masih koas awal². 2017. Pas mau ujian koas paru, pembimbingku residen pin biru. I did something wrong. Aku lupa meminjam foto rontgen pasien, dan pasiennya sudah pulang. Dimarahin lah aku sama residen pin biru itu tadi. Sedih? Iya.
Bentar lagi ujian, malah pembimbingnya marah. Sholatlah aku, minta tolong sama Allah.
Menyerah? Engga dong. Muter otak. Aku mendingan nyetak ulang rontgen pasien, atau gimana yaa? Tapi kok nyetak rontgen mahal. Atau....
Yups ku cari nomer telepon pasien. Ku wa, centang 1. Ku tunggu-tunggu sampai jam pulang tetep centang 1. Dah pasrah tuh.
Pas udah pulang, istirahat di rmh, aku di telpon sama no pasien. Alhamdulillah dibolehin pinjam dan bersyukurnya lagi rumah pasiennya deket sama RS. Huhu. Allah tu gitu, kasih surprise pas aku udah menthok-menthoknya. Sweet bet pokonya. MasyaAllah.
Dapatlah tu rontgen. Ku lanjutlah bimbingan sama residen yg bikin aku bete tadi. Wkwk. Aku bete karena dia marah-marah ke aku utk sesuatu yg aku ga nggeh.
Dan ketika kusodorin rontgen pasien ke beliau, wajah beliau macem takjub ato kagum gitu, kok aku bs ngedapetin itu rontgen.
Dan beberapa hari kemudian, pas papasan di mushola sama si residen itu td..
Residen: Dek, km mau engga kukenalin sama kenalanku, rumahnya sana, jurusan hukum..
Ana: Waduu masih kecil saya dokk (Dalam hati, kemarin aja marah-marah ke aku, sekarang malah mo ngenalin org ke aku)
Residen: Yaudah, dipikir-pikir dulu aja. Nanti kalo kamu mau, kasi tau aku yaa
Ana: Hehe.
Ya sebatas itu lah mereka mengenal kita. Sebatas kita yg tampak di mata mereka.
Yg mengenal kita lebih dalam. Akan menawarkan dalam bentuk yang berbeda. Berdasarkan bagaimana karakter dan pola pikir kita, bukan dari status sosial / profesi semata.
Kalo orang yg sudah cukup mengenalku (tinggal sekontrakan 10 bulan, plus jadi temen sekelompok 10 bulan) kasih advice-nya macem ini:
"An, pesenku, cari cowok yang ga sak-klek"
Ana: oke, acc.
0 notes