anakbawan9
anakbawan9
anak bawang
9 posts
Hai! Bercerita tentang kebingungan apa saja.
Don't wanna be here? Send us removal request.
anakbawan9 · 13 days ago
Text
Tumblr media
Aku disini, bertahan.
berjalan hingga langkah nyaris patah
sebab diam
lebih menyeramkan daripada kehilangan arah.
Tak ada jeda,
hanya terus melangkah, meski payah.
Diantara ragu dan rindu yang tak tahu pintu
pandanganku mengabur
tak tampak pemberhentian,
apalagi jalan pulang.
Aku disini, bertahan
raguku menumbuhkan tunas-tunas harapan
meski jalan didepan kian membisu
sepi mengoyakku
lalu sunyi memelukku erat, meski bukan itu yang kumau haha...
Aku disini, bertahan
bukan karena tak lelah
tapi, sepertinya aku sedang diajarkan tabah.
Bentuk paling sunyi dari keberanian.
0 notes
anakbawan9 · 14 days ago
Text
Tumblr media
Tahun depan, barangkali
aku sedang apa ya?
Dulu kupikir, bertambah usia dan panjangnya waktu adalah kunci.
Semakin jauh langkah
semakin dekat segala yang kuimpi, bebas.
Tapi, yang kudambakan, rasa-rasanya semakin menjauh.
Ternyata waktu membekaliku bukan "kebebasan" tapi "tanggung jawab" haha...
Tahun lalu aku masih percaya, “Jika aku tak banyak tingkah, lebih giat dan berusaha, hidup akan baik-baik saja.”
Sedang sekarang yang dipikiranku, "hidup tak selalu ramah pada usaha, terkadang justru sabar yang menumbuhkan, menyembuhkan. Aku harus belajar lebih... untuk menerima hal yang tak kumengerti, kenapa terjadi.”
Kamu boleh membuat harapan setinggi langit
tapi, cintai juga tanah yang menopang langkah.
Seringnya kenyataan tak selalu terang
tapi, dari kelam, cahaya ditempa
lalu menyapa jiwa yang lapang menerima.
Dan tahun depan, aku ingin mengatakan, "kamu baik- baik saja, kamu hanya perlu memberi kesempatan pada kemungkinan, percaya pada proses meski pelan, kamu tetap akan sampai pada tujuanmu.”
0 notes
anakbawan9 · 14 days ago
Text
Tumblr media
Cemas selalu membuatku ingin berkemas
pergi menjauh
sejauh mungkin, yang bukan disini
tapi, ia seperti kabut, tak membuatmu hilang…
hanya saja mengaburkan arah pandang.
Aku ketakutan setiap kali diam
bukan karena sepi, sendiri
bukan juga karena tak kuat berdiri
tapi, karena diamku tak bisa kuartikan lagi.
Ada jerit yang tak bisa kudengar
ada tangis yang tak mengalir hingga hilir
Kabut ini lembut,
tapi menusuk.
Diam ini tenang,
tapi mengikis perlahan.
Mataku hujan
hanya sinar matahari yang bisa mengusap dan mengeringkannya.
Aku butuh cahaya
untuk memastikan, aku tak membeku.
0 notes
anakbawan9 · 25 days ago
Text
Nasehat.
Kenapa ya, saat keadaan terpuruk, orang-orang lebih senang menasehati dengan dalih bentuk simpati.
Padahal ujung-ujungnya mereka menyalahkan dan memojokan yang seolah mengatakan, kamu selama ini salah jalan, tidak sesuai seharusnya, kamu mungkin punya salah kepada orang, dll. Padahal masing-masing orang punya jalannya sendiri, masalahnya pun berbeda-beda, kenapa harus disamakan?
Saat tak berdaya, bukankah harusnya diberi ruang untuk menerima tapi nyatanya justru semakin terdesak. Membuat sesak.
Mereka bilang, tindakanmu salah, mungkin ibadahmu harus ditingkatkan, dekati Tuhanmu, minta maaflah, taubatlah, dll.
Tak ada yang salah dengan nasehat itu, memang baik, tapi apa mereka benar-benar menganggap keterpurukan itu terjadi karena salahnya sendiri? Apa mereka merasa benar dengan mengatakan hal baik kepada orang yang sedang terpuruk. Apa mereka merasa benar sendiri dan mebenarkan masalah yang terjadi adalah bentuk karena kesalahannya sendiri?
Apa mereka merasa lega dengan mengatakan hal seperti itu?
Kasihan sungguh, orang terpuruk justru semakin menyalahkan dirinya sendiri, semakin sulit untuk dimengerti.
Apa benar, nasehat adalah bentuk simpati? Kenapa tidak semua sampai hati, justru terasa membebani.
Mereka tidak tahu, seberapa lama orang yang sedang terpuruk berdoa, menangis, kepada Tuhannya. Mengakui kesalahan dan meminta maaf atas segala dosanya. Meski merasa tak adil, tapi ia bersungguh-sungguh meminta kelapangan hati untuk menerima.
Tapi apa perlu mengatakan hal itu semua?
Dan diantara banyaknya nasehat, nyatanya tak ada yang mengatakan, "percayalah, semuanya akan segera membaik".
Meski terkesan bualan, tapi ketika sedang terpuruk, memang ucapan yang seperti itu cukup menghibur, menenangkan, yang seperti itu yang dibutuhkan.
Memberitahukan bahwa "harapan" itu masih ada, masih layak didapatkan. Tapi, nyatanya orang-orang lebih senang menghakimi daripada mencoba mengerti situasi.
Mereka lupa saat orang dalam keadaan terupuruk yang dibutuhkan bukan nasehat, tapi pengertian dan harapan-harapan.
2 notes · View notes
anakbawan9 · 26 days ago
Text
Tumblr media
tentang sebuah pemikiran,
yang tak semua paham, tak semua mengerti.
Mungkin Ibu diantaranya,
Ibu tak pernah mengerti tentang pemikiran yang ku ceritakan.
Tetapi Ibu paling memahami kegelisahanku.
Ibu,
bagaimanpun aku menyembunyikan kegelisahan,
Ibu selalu mempunyai cara untuk mengetahui.
Aku tak cukup pandai untuk mengatakan "tidak apa-apa" dihadapannya.
Ya, Ibu adalah mata-mata yang diutus Tuhan yang tak bisa ku kelabui.
Lebih dari itu... Ibu adalah pusat semestaku.
2017
0 notes
anakbawan9 · 4 months ago
Text
HEALING SAT SET ANTI RIBET
Tumblr media
Kegiatan beriwisata kian populer, akivitas ini biasanya berupa bepergian dengan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang jauh atau tempat baru dikunjungi, untuk sekedar mencari suasana berbeda, berlibur,bersantai,membuat konten, dan lebih jauh lagi untuk mencari makna kehidupan juga investasi kenangan.
“Bukan tempatnya tapi dengan siapa kita kesana.”
Seperti yang kita tahu, investasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mendapat keuntungan di masa mendatang. Dalam hal ini pengalaman adalah hal yang berharga sampai kapanpun, ingatan yang menyenangkan selama melakukan perjalanan, rasa bahagia bersama orang-orang tersayang seperti keluarga, sahabat, hingga teman kerja, yang membentuk ikatan emosional lebih kuat itu layak jadi investasi kenangan.
Bahkan ada orang yang selalu mengunjungi tempat yang sama berulang kali, hanya untuk memunculkan ingatan rasa bahagia dimasa lalu bersama orang terkasih, meskipun lama setelah momen tersebut lewat tapi, masih sangat mengesankan.
Beberapa tahun belakangan, berwisata sepertinya sudah menjadi bucket list yang wajib diceklis, karena banyaknya minat, tidak heran sekarang semakin banyak pula daerah/kota yang menawarkan tempat wisata alam/kuliner hingga tempat tinggal hanya untuk sekedar staycation.
Belum lagi tren healing dikalangan anak muda yang mengarah pada travelling / mengunjungi tempat-tempat baru, sekarang semakin populer. Dengan adanya media sosial juga sangat membantu untuk menyebarkan tempat hits lebih mudah, riview suatu tempat dengan pembawaan yang persuasife juga seringkali membuat kita implusif untuk segera mendatangi tempat itu.
Padahal ada banyak hal yang perlu dipersiapkan tapi, untuk orang yang mempunyai banyak kegiatan sepertinya tidak cukup waktu untuk mencari tahu, dan akhirnya  kurang persiapan matang. Alhasil kalaupun datang ketempat tersebut pengeluaran tidak terkendali, budget membengkak.
Untuk bisa liburan memang perlu effort dari mulai waktu luang, uang, dan tenaga.
Tren travelling juga mulai banyak dijadikan peluang usaha, seperti jasa perjalanan / biro wisata. Bisnis travel sekarang cukup menjajikan, banyak tour and travel yang menawakan paket wisata, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga memudahkan proses perencanaan dan perjalanan, dapat menghemat waktu, juga biaya. Mereka sering menawarkan paket yang lebih murah dibandingkan dengan perhitungan saat merencanakan perjalanan sendiri.
Agen Travel jadi solusi cepat untuk healing sat set anti ribet. Tapi yang perlu diperhatikan sebelum memilih agen travel diantranya bisa dengan tentukan tujuan wisata, pilih travel dengan reputasi baik, baca testimoni disemua media yang mereka punya, kemudian diskusikan dengan customer service tentang rencana liburan yang diinginkan.
2 notes · View notes
anakbawan9 · 3 years ago
Text
HIDUP SEPERTI LARRY SI LOBSTER
Tumblr media
Suatu hari Laryy si Lobster datang, dia menceritakan petualangannya yang seru, keren, dan tentunya penuh tantangan. Dibandingkan dia, hidup Patrick memanglah bisa dikatan datar, tapi apakah Patrick bahagia? Ya, tentu saja Patrick selalu bahagia bagaimanapun keadaannya.
Namun, suatu hari Larry mengatakan bahwa hidup harus dipertaruhkan! Jangan jadi pecundang dan kita harus bisa keluar dari zona nyaman.
Perkataan Larry membuat Patrick berpikir, juga mempertanyakan apa yang sudah dia dapat saat ini.
Apakah jalan yang aku pilih selama ini sudah benar?
Apakah berdiam diri di zona nyaman sebuah kesalahan?
Tapi, aku sudah cukup bahagia seperti ini, apa aku harus memperbaikinya?
Bukankah tujuan hidupku untuk berbahagia, nyaman seperti ini, tapi kenapa perkataan Larry sangat menggangguku.
Lalu apa yang terjadi?
Patrick merenungkan yang sudah-sudah, selama ini ia selalu ditinggal pergi orang-orang terdekatnya, mungkin memang membosankan bersama dengan dirinya yang biasa saja, sepertinya sekarang waktunya, giliran dia yang meninggalkan orang-orang. Ia rasa alasan itu cukup untuk membuatnya memulai dan pergi.
Patrick pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyamannya.
Ia ingin menemukan zona baru yang keren, yang lebih baik dari sebelumnya. Ia mulai berjalan dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Apakah Larry membantunya? Tidak! ia hanya memberikan harapan bahwa di luar zona nyaman ada yang lebih mengasyikan. Seharusnya Larry bertanggung jawab dengan omongannya yang persuasif. Meski begitu, Patrick tak membencinya. Saat ini Patrick hanya berjalan sendiri dengan harapannya, ia bersenang-senang dengan imajinasinya tentang zona baru yang sedang ia tuju.
Keluar dari zona nyaman tidak terlalu buruk tapi, juga sangat mendebarkan, agak menyeramkan, setiap detik hanya memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah, bagaimana untuk bisa ke zona baru? apa yang akan kuhadapi selanjutnya? Sepertinya aku terlalu gegabah, tapi ini pilihanku, aku harus menyelesaikannya.
Saat ini aku benar-benar keluar dari zona nyaman. Ini sangat membuatku bingung, karena aku baru merasakan perasaan semacam ini. Ah bukan! bahkan sebelumnya aku pun sering kebingungan mempertimbangkan harus memilih tinggal atau pergi ke zona baru, aku rasa itu lebih sulit saat memutuskannya.
Semuanya tampak masih sama, dia hanya mengira-ngira apakah ia sudah setengah jalan atau hampir sampai tujuan? Patrick mulai pesimis, "mungkin aku masih di pintu pertama dan masih jauh dari tujuan."
Aku sempat menginginkan hal lebih tapi nyatanya berbeda dengan harapanku, pikir patrick.
Aku pun tak begitu yakin, apakah ini lebih baik dari sebelumnya atau sebaliknya.
Patrick akhirnya menemukan pintu ke tujuh, dan saat membuka pintu itu dia dihadapkan kebingungan lagi. Ia dihadapkan 2 jalan bercabang, tapi setelah melihat dan membandingkannya kedua jalan tersebut sama saja, ia merasa keduanya tak ada yang menguntungkannya, ia sempat berpikir zona nyaman sebelumnya lebih baik, tapi tak ada niatan untuk kembali.
Apa aku terlalu serakah jika menginginkan lebih dari 2 pilihan ini? Aku bingung dari keduanya harus pilih yang mana.
Lalu, tiba-tiba ada suara tapi tak ada rupa, persis seperti gelembung yang pecah seketika, "selalu ada pilihan alternatif (tidak memilih)" katanya.
Maksudnya bagaimana? Aku sedang dalam kebingungan, dan aku terlalu bodoh untuk menentukan pilihan. Apa itu artinya aku tidak harus memilih keduanya, dan hanya berdiam diri disini saja?
Aku memang sudah berhasil keluar dari zona nyaman, dan aku pun sudah berjalan jauh untuk sampai ke pintu tujuh.
Di lain sisi aku senang, hanya saja aku merasa ini bukan pintu yang ku impikan.
Aku kepayahan untuk menentukan, rasa-rasanya ini belum berakhir, tujuanku bukan disini. Aku tak bisa berdiam diri disini karena itu sama saja dengan aku menyerah.
Apa tujuanku terlalu rumit, aku bahkan tak tahu kapan harus mengakhiri ini semua, dipikiranku aku hanya harus berjalan bukan berdiam diri.
Ini bukan akhir dan aku kebingungan, aku harus memilih jalan yang mana?
Sepertinya aku memang tidak seharusnya berpikir terlalu banyak karena akan menambah sulit, aku ini bintang laut. Seharusnya aku hanya perlu impulsif lalu menerima apapun yang terjadi di depan.
1 note · View note
anakbawan9 · 4 years ago
Text
YANG KU SAYANG(KAN)
Tumblr media
Pagi tadi aku tiba-tiba terkenang September yang berkabut. Mobil esemka diluncurkan, Tuhan menjemput B.J Habibie, Demo Mahasiswa menolak RUU KPK, Firli Bahuri terpilih menjadi ketua baru KPK, yang menyesakkan dada KARHUTLA.
Nyatanya september tak seceria lagu Vina Panduwinata, september ceria?
Apakah kamu masih ingat warna langit september kala itu? dalam ingatan yang samar, langitku saat itu begitu biru, sangat terang tapi, awannya terputus-putus. Aku masih dapat merasakan angin september yang dingin yang tiba-tiba menghangat ketika mendapat sapaan darinya. Aku begitu menyukai september yang dulu tapi, tidak dengan berita hariannya.
Yang ku sayang, kemana larinya kesedihan ketika kebahagiaan datang?
Setiap waktu adalah assalamualaikum yang mau tak mau harus di jawab waalaikumsalam. Kita tak pernah tahu sambutan 'salam' mana yang akan memberikan kebahagiaan dan menetap disisi kita.
Meski keraguan menjadi santapan sehari-hari, aku mulai terbiasa memakannya, menikmatinya. Sambil bertanya-tanya apakah ini sehat untuk hatiku?
Berita bulan september itu katanya tak terulang dua kali, nyatanya kesemrawutannya masih berlanjut hingga kini. Bahkan bulan cantik sekalipun tak menyelematkan kita dari kesialan yang terjadi saat itu.
Kita bisa apa ketika kita bukan siapa-siapa, iya kan?
Hanya saja, di dua tahun setelahnya kita mulai terbiasa dengan hal-hal yang tak sesuai harapan, apalagi kekecewaan.
Yang ku sayang, dimana bahagia saat sedih menghadang?
Saat itu semuanya tampak buram tapi, aku masih dengan jelas menangkap bayangannya, bisa merasakan kehadirannya meski samar-samar, meski tak ada suara. Walau hanya bisa meraba apa yang tersurat tapi, aku yakin bahwa orang dan perasaan itu nyata adanya. Meski tak kunjung bertatap, perasaan mulai menetap.
Tahun itu abu-abu menjadi warna yang tak asing serupa kepulan asap Karhutla, menyesakkan, membuat mata perih, ini tak menyehatkan, aku tak pernah mendapat kabar darinya lagi. Sia-sia! Demo Mahasiswa tolak pengesahaan RUU tak menghasilkan apa-apa selain memakan korban luka dan penundaan sementara. Esensi penundaan hanya menenangkan sesaat dan mengecewakan pada akhirnya.
Tak ada yang bisa dipercaya memang.
Yang ku sayangkan, kenapa dia tak kembali dan setidaknya ucapkan salam perpisahan lalu mengatakan “mari kita anggap sudah.” Apa dia tak merasa pernah memulai? Jangan-jangan perasaan ini hanya milikku saja? Haha...
Kita merasa dipermainkan dan bingung dengan sikap pemerintah, RUU satu per satu di sahkan. Plin-plan! Desember adikku di pinang, lalu kujadikan alasan kedekatan dengannya padahal tak ada kejelasan untuk meyakinkan semua orang bahwa aku baik-baik saja jika memang harus dirunghal (bahasa sunda : dilangkahi pernikahan). Lebih sial lagi bulan Maret, Corona terdeteksi di Indonesia.
Segalanya semakin tak terkendali. Kita semua terjebak dengan ketidakpastian!
Dan sekarang September datang lagi, segalanya sudah tampak jelas tak berkabut lagi. Aku bisa menghirup udara segar kembali meski tertutup masker.
Aku hanya merasa takjub dengan ingatan dan imajinasi manusia, ia bahkan lebih kuat dari panca indra, ia dapat memanipulasi angan, yang membuatmu seolah “ada” meski kita tak pernah berjumpa bertatap mata.
Aku menulis ini ketika semuanya telah berlalu, ketika aku sudah hampir lupa. Cuma merasa kelingan, bukan kelangan.
0 notes
anakbawan9 · 4 years ago
Text
Memulai Darimana?
Tumblr media
Bagaimana membuat tulisan? Membuat huruf jadi kata-kata, menjadi kalimat yang menyenangkan untuk di baca, menjadi bernilai dan diyakini pada akhirnya.
Yang aku yakini tak ada tulisan baik atau buruk, itu hanya soal selera.
Aku beberapa kali membuat blog di wordpress tapi, pada akhirnya terbengkalai juga, dipakai hanya untuk beberapa projek hahaa... Dan sekarang aku membuat tumblr? Meskipun aku tak yakin bisa menulis sesuai jadwal. Tapi, ya setidaknya aku akan mencobanya.
Sebetulnya tak ada cerita yang menarik yang bisa dibagikan dariku. Cerita kehidupanku datar tidak seperti orang kebanyakan, aku bahkan sering merasa takjub ketika mendengarkan kisah hidup orang lain, aku bertanya-tanya kenapa ada cerita semacam itu? begitu menarik dan terasa hidup.
Pada saat aku merasakan patah hati sekalipun aku tak bisa menulis. Padahal orang-orang dapat memuisikan sakit hatinya di media sosial, melombakan penderitaannya menjadi antalogi dan banyak lagi. Lalu aku? tak ada tulisan, aku hanya menangis dan kemudian berpikir semua orang pernah sakit hati, patah hati, sedih, hal yang wajar bukan hal yang harus dijadikan menjadi drama haha... ya aku tau, aku sudah berpikir keliru.
Aku sadar tulisan lebih dari ajang pamer penderitaan atau kebahagiaan, tulisan adalah paracetamol untuk meredakan nyeri, untuk mengabadikan ingatan yang tak terulang dua kali, dan agar bisa tetap waras. Lebih jauh lagi jika beruntung tulisan bisa menghidupimu, jika beruntung haha...
Mau sampai kapan menunggu cerita yang sempurna untuk di tulis, kalau bukan sekarang?
Aku jadi teringat percakapan saat mendaki gunung Lawu tahun 2018 lalu, ketika kedua temanku menceritakan mengenai kisah asmaranya dan aku hanya jadi pendengar mereka, salah satu dari mereka mengatakan “kamu kok nggak cerita, padahal kita udah cerita?”
“karena aku nggak punya cerita, hari-hariku datar” jawabku sekenanya.
“Kalau nggak punya cerita, ya buat ceritamu sendiri!”
Kamu tahu, untuk menjawab pertanyaan semacam itu justru menghadirkan pertanyaan baru seperti “aku harus memulai darimana?” itu membingungkan.
Aku putuskan untuk belajar menulis tentang apa saja di blog ini, aku hanya akan menulis dari hal yang biasa saja yang mungkin tak bisa di petik pelajaran karena memang aku tidak sedang menggurui haha... ya, bercerita tentang apa saja.
Lihatlah! sekarang aku sudah berhasil memulai tulisan di blog pertamaku mengenai kebingungan menulis. Apakah ini bisa disebut sebuah permulaan? apakah aku sudah memulainya?
Ternyata sebuah kebingungan pun bisa menjadi tulisan?
Baiklah, kedepannya saat berada disuasana yang mendukung... aku akan menulis kembali, mengenai kebingunganku yang lain.
Oya, mengenai nama blog ini sebenarnya aku masih kebingungan. Aku akan sering mengubah nama blog ini samapai menemukan yang pas hahaa...
1 note · View note