andrebeni

[andrebeni]

Selamat kamu telah lahir kembali untuk menjadi simbol kebahagiaan bagi keluargamu dan orang yg kamu sayangi Dan juga kebahagiaanku karena telah berjuang dan memilih memilikimu ❤️ Happy 22nd day cascicuw 🎉🎈 . . Thanks to @iampangarsa as fakker partner today https://www.instagram.com/p/Bs-i8j-hNbSs2V2E2wtx5Gj-yhTYsCdi7jC4XE0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=120j1negh8syw

[andrebeni]

•Layu• jika aku sempat melukaimu, anggap aku sebagai mawar berduri yang sempat menusuk jarimu, yang rela tersimpan berdebu dan membusuk di atas lemarimu, yang selalu menatapmu dalam satu ruangan, yang selalu kau tatap ketika kau pulang, yang kau diamkan namun kau tetap simpan, Kaulah cinta itu, Hingga aku tak peduli seberapa lama aku akan layu padamu ❤ .... https://www.instagram.com/p/BntKeCNl_X8vE58QnEtCmrvEiUxxZMnYR1Y4hw0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=hqw7d6d08zvg

[andrebeni]

[Puisi Untuk Karanggedang] Di desa ini, Semua cerita membersit dihati; Kamilah sekelompok jiwa; Yang dijuluki mahasiswa. Kami datang dengan sederhana, Tanpa mahkota serupa raja; Datang dari kota bukan berarti orang kaya; Lihat saja pakaian kami yang jelas ala kadarnya. Banyak orang bertanya tentang apa yang kami usung, Kami menjawab sembari merenung. Kini pengabdian sudah berdengung, Walau sesederhana srawung; Diluar sini, kami sangat suka berdiskusi; Tanpa ilmu pasti dengan bukti kongkrit yang berarti. Namun desa ini adalah bukti; Bahwa ilmu tak hanya sekedar teori. Nilai semester kami biasa saja; Sekedar tidak mengulang saja sudah lega; Kami memang mahasiswa rata-rata; Tapi setidaknya kami membawa tujuan yang mulia. Di desa ini kami belajar bahwa hidup bukan hanya sekedar materi; Melainkan ketulusan menyayangi, Guyub rukun dan toleransi, juga kebersamaan setiap pagi walau hanya sekecil sarapan pagi. Kini senyum telah berganti. Pagi desa yang ramai akan menjadi sunyi. Kedatangan kami akan berubah menjadi sebuah kepergian; Keberadaan kami akan berubah menjadi sebuah ketiadaan; Dan setiap pertemuan kini akan menjadi sebuah perpisahan. Untukmu desa kami; Maaf apabila kami hanya bisa sedikit memberi; Tentang program kerja tiada arti; Tentang kebiasaan kota yang menyebalkan hati; Karanggedang yang menawan; Kedatangan kami mungkin merepotkan; Namun bagi kami disini adalah kebahagiaan; Bertukar ilmu yang belum pernah kami dapatkan; Bertemu keluarga baru dengan sejuta kesan dan pesan. Kini kami akan kembali untuk menghirup udara kota yang risih dan penuh benci, Kemacetan dan polusi yang membuat emosi, Dan bertemu kesibukan yang sering melupakan diri. Hanya kata terimakasih yang sanggup terucap; Bibir kini telah gemetar dan berat untuk mengecap; Kini kami akan pergi, Untuuk mendengar kembali dosen berbasa basi dan berteori; Bertemu kembali manusia kota yang minim empati dan tak punya hati. Desaku yang kusayangi. Semoga kelak kemakmuran senantiasa memberi; Rindu kami tiada henti; Segala kenangan tak akan hilang dan telah terpatri. Dan untuk waktu yang terus berlalu, Kini kami harus rela sepanjang waktu, Untuk menangis menahan rindu. ............. Oleh: Beni (at Karanggedang, Jawa Tengah, Indonesia)

[andrebeni]

I wanted to know oh how to deactivate my self.

[andrebeni]

View this post on Instagram

A post shared by Andre. (@andreassbenn)

All I can say is thanks @elsaskiaarin ❤

[andrebeni]

Biar saja ilalang tumbuh di dahan; ranjau duri dan tubuh berserakan; harga apa saja yang akan kau bayar mati-matian. ... 📷: @elsaskiaarin

[andrebeni]

Aku hanyalah aktor dari jutaan skenario Nya

[andrebeni]

Harapan hanya membuatmu jatuh, realita yang justru meninggikanmu.

[andrebeni]

Terpana Frasa

Kilau kemuning rebut senjamu Memberi syair seribu helai rambutmu Dan sembul semburat jiwamu Menyayat mentari diujung laut tertuju

Frasa antagonis Kembali mengeritkan dahi Merebut hati yang tak tersesali

Rintik yang susutkan pelangi Kedatanganmu justru menjelma waktu dan hari Bukan sebatas cinta dan hati lagi.

[andrebeni]

-Perempuan yang Menyejukkan- Menyelimur hiruk pikuk Bebatuan terperangkap terperunduk Sesuguhan peluh yang melebur Peluk nian terhibur Kota terbaring berdebu Beratap rindu nan merayu Dan jalan yang ber rima Memberi salam bertutur doa Pejamlah hujan Dekaplah awan Perempuan diujung yang kian menyejukkan. . . . #freedomthinkers #peopleinframe #womaninframe #explorejogja

[andrebeni]

Tebing runtuh meluruh dan rapuh. Seketika logikamu melepuh dan lusuh. Melafalkan hati yang telah lumpuh membusuk dan kaku.

[andrebeni]

Sebuah Antonim

Banyak orang terlena dengan doa

Tapi tak pernah usaha

Banyak orang sibuk dengan kerja

Tapi lupa dengan doa

Banyak yang beragama

Tapi justru benci sesama

Banyak orang takut neraka

Tapi menuhankan manusia

Lantas bagaimana dengan surga?

Bila para hamba kebal dengan dosa

Lantas bagaimana seharusnya?

Apabila surga tidak ada.

[andrebeni]

Cerita tentangmu mungkin menjadi cerita yang tak hanya berhenti sampai sebuah titik. Paragraf yang berujung atau tulisan bertinta yang hanya mengisahkan tentang cinta, cinta, dan cinta yang bahkan cinta itu merupakan suatu hal yang tak bisa digambarkan, termasuk kamu didalamnya yang justru merupakan sosok yang melebihi cinta itu sendiri.

[andrebeni]

Aku bukanlah sebuah cerita yang menarik karena aku dan kamu tiada menarik sebab aku dan kamu ialah mengesankan. Menyenangkan.

[andrebeni]

Secarik kertas menahanmu disetiap sisi Melemahkanmu di rahang kiri Guritan emosi membentuk duri, menjalar keujung jari Nalar terpelungkup ternodai Jiwa yang pekik tersungkur mati

[andrebeni]

Semua kian kembali Susunan yang demi sedikit terurai Bibir pahit Kalimat tak lagi bermakna Kini bukan lagi tempat berlaga Bukan lagi tempat tertawa Kini hanya sebatas sebuah sarang laba-laba

Rumah

[andrebeni]

Even smiles won't change anything.