Tumgik
anggiaeni · 3 years
Text
Hari Pertama PTM 100%
Tumblr media
Saya bangun pukul 5.30 dan langsung menyiapkan buku pelajaran yang sudah dijadwalkan, setelah menyiapkan buku saya mandi dan sholat subuh, sekitar 30 menit saya bersiap-siap rasanya senang dan sedikit khawatir.
Setelah itu saya berangkat diantar kakak saya, dijalan saya melihat banyak sekali anak sekolah yang berangkat ke sekolah juga, jalanan jadi sangat macet tapi untungnya saya tidak terlambat dihari pertama sekolah. Setelah sampai sekolah semua murid cek suhu badan dan mencuci tangan sebelum masuk kelas, setelah itu saya naik ke kelas dan bertemu teman sekelas saya di pintu masuk kelas, kita duduk berseberangan.
Wali kelas pun masuk dan memberikan arahan kepada kita semua, setelah diberikan arahan jam pelajaran pertama dimulai, rasa khawatir saya pun hilang ternyata PTM tidak seperti yang dibilang orang-orang, saya senang bisa bertemu teman-teman saya lagi dan pelajaran yang diajarkan guru menjadi cepat untuk saya mengerti dari pada saat PJJ.
Setelah 6 pelajaran bel sekolah pun bunyi itu artinya waktu untuk semua murid pulang ke rumah. Saya menunggu kakak saya menjemput didepan gerbang sekolah bersama teman saya, sekitar 10 menit kakak saya sudah datang, saya pamit kepada teman saya, saya pun langsung pulang menuju rumah.
0 notes
anggiaeni · 3 years
Text
Bangkit Dari Pandemi
Tumblr media
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi semuanya, semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatnya sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat.
Seperti yang kita ketahui bahwa masa pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada kegiatan kita semua. Tetapi walaupun kegiatan kita terhalang pandemi ini, kita harus tetap semangat dalam menjalani hari demi hari. Kita semua warga Indonesia harus yakin bahwa Indonesia akan terbebas dari pandemi covid-19. Mari Kita Bangkit Dari Pandemi dan patuhi semua aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat, akhir kata saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Anggi Nuraeni
- Pidato Bahasa Indonesia
0 notes
anggiaeni · 3 years
Text
Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Tumblr media
Sejarah Masuknya Islam di Nusantara
Pada awal Masehi, sudah ada jalur pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di Asia Tenggara. Wilayah Nusantara yang menjadi lintasan penting perdagangan adalah wilayah Nusantara bagian barat, yakni Malaka dan sekitarnya. Sejak zaman dahulu daerah tersebut sudah terkenal karena kaya akan hasil bumi. Daerah tersebut kemudian menjadi perlintasan para pedagang Cina dan India. Sementara itu, pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi pedagang dari Lamuri (Aceh), Barus, Palembang, Sunda Kelapa, dan Gresik. Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah pada abad ke-7 Masehi (abad ke-1 Hijriyah). Malaka menjadi pusat utama lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Mereka tidak hanya berdagang, tetapi sekaligus berdakwah menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia ini sejak abad ke-1 Hijriyah.
Proses Masuknya Islam di Indonesia
Menurut para ahli sejarah, teori-teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia sebagai berikut:
A) Teori Mekah
Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah atau Arab. Terjadi pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan dakwah sekaligus. Bahkan motivasi dakwah menjadi pendorong utama mereka datang ke Nusantara. Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad saw. yang menggunakan gelar “sayid” atau “syarif” di depan namanya. Menurut para ahli sejarah, jalur perdagangan antara Indonesia dengan Arab telah berlangsung jauh sebelum masehi.
B) Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat adalah sebuah wilayah di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Menurut teori ini, orang-orang Arab bermazhab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyah (abad ke-7 Masehi). Namun yang menyebarkan Islam ke Indonesia bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke Nusantara. Orang-orang Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab.
C) Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
D) Teori Cina
Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Mereka telah berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha. Ajaran Islam sendiri telah sampai di Cina pada abad ke-7 M. Pada masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Quanzhou, Kanton, Zhang-zhao, dan pesisir Cina selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Sebagai pembuktian teori Cina ini, bahwa raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam). Bukti lainnya adalah adanya masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Cina atau Tiongkok di berbagai tempat di Pulau Jawa. Pelabuhan penting seperti di Gresik, misalnya, menurut catatan- catatan Cina, diduduki pertama kali oleh para pelaut dan pedagang Cina.
Perkembangan Islam di Indonesia
Agama Islam berkembang di Indonesia disebarkan oleh berbagai golongan, yakni para pedagang, mubaligh, sufi, dan para wali. Para wali menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di tanah Jawa. Di antara sekian banyak wali, yang terkenal adalah Wali Sango (Wali Sembilan). Berikut ini adalah nama-nama wali songo.
1). Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi, yang diduga berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik.
2). Sunan Ampel atau Raden Rahmat, berkedudukan di Ampel, Surabaya.
3). Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Raden Rahmat (Sunan Ampel). Ia tinggal di Bonang, dekat Tuban.
4). Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih yang semula bernama Raden Paku, berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik.
5). Sunan Drajat atau Syarifuddin, juga putra dari Sunan Ampel dan berkedudukan di Drajat, dekat Sedayu, Surabaya.
6). Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah atau Syeikh Nurullah berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh yang berkedudukan di Gunung Jati, Cirebon.
7). Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq, putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngandung di Jipang Panolan, berkedudukan di Kudus.
8). Sunan Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Syahid. Beliau adalah putra Tumenggung Wilatikta, Bupati Tuban yang berkedudukan di Kadilangu, dekat Demak.
9). Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra dari Sunan Kalijaga berkedudukan di Gunung Muria, Kudus.
Cara-cara Dakwah di Nusantara
Para da’i dan mubaligh menyebarkan Islam di Nusantara dengan cara- cara sebagai berikut:
A). Perdagangan
Proses penyebaran Islam melalui jalur perdagangan dilakukan oleh para pedagang muslim pada abad ke-7 sampai abad ke-16 M. Para pedagang tersebut berasal dari Arab, Persia, dan India. Jalur perdagangan saat itu menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Para pedagang muslim menggunakan kesempatan itu untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Mereka memiliki akhlak mulia, santun, dapat dipercaya dan jujur. Hal inilah yang menjadi daya tarik sehingga banyak penduduk Nusantara secara sukarela masuk Islam. Banyak pedagang muslim yang singgah dan bertempat tinggal di Indonesia. Sebagian ada yang tinggal sementara ada pula yang menetap di Indonesia. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim.
B). Perkawinan
Sebagian pedagang Islam tersebut ada yang menikah dengan wanita pribumi, terutama putri bangsawan atau putri raja. Dari pernikahan itu mereka mendapat keturunan. Disebabkan pernikahan itulah banyak keluarga bangsawan atau raja masuk Islam, sehingga para pedagang tersebut menetap dan membentuk perkampungan muslim yang disebut Pekojan. Perkampungan Pekojan banyak dijumpai di beberapa kota di Indonesia hingga saat ini.
C). Pendidikan
Para mubaligh mendirikan lembaga pendidikan Islam di beberapa wilayah Nusantara. Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama kali Islam masuk di Indonesia. Nama lembaga-lembaga pendidikan Islam itu berbeda tiap daerah. Di Aceh misalnya, lembaga-lembaga pendidikan Islam di sana dikenal dengan nama meunasah, dayah, dan rangkang. Di Sumatera Barat dikenal adanya surau. Di Kalimantan dikenal dengan nama langgar. Sementara di Jawa dikenal dengan pondok pesantren. Di sanalah berlangsung pembinaan, pendidikan dan kaderisasi bagi calon kiai dan ulama. Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Setelah menamatkan pendidikan pesantren mereka kembali ke kampung masing-masing untuk menyebarkan Islam. Melalui cara inilah Islam terus berkembang menyebar ke daerah-daerah yang terpencil.
D). Hubungan Sosial
Para mubaligh yang menyebarkan Islam di Nusantara pandai dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat. Mereka yang telah tinggal menetap di Nusantara aktif membaur dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial. Sikap mereka santun, memiliki kebersihan jasmani dan ruhani, memiliki kepandaian yang tinggi, serta dermawan. Silaturahmi, bekerja sama, gotong-royong mereka lakukan bersama penduduk Nusantara dengan tujuan menarik simpati agar masuk Islam. Pada kesempatan tertentu mereka menyampaikan ajaran Islam dengan cara bijaksana, tidak memaksa dan merendahkan. Islam mengajarkan persamaan hak dan derajat bagi semua manusia karena kemulaian manusia tidak ditentukan oleh kastanya melainkan karena ketakwaannya kepada Allah Swt. Islam juga mengajarkan umatnya untuk saling membantu, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah dan saling meringankan beban orang lain. Dengan demikian ajaran Islam penduduk Nusantara.
E). Kesenian
Sebelum Islam datang, kesenian dan kebudayaan Hindu-Buddha telah mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat. Kesenian tersebut tidak dihilangkan tapi justru digunakan sebagai sarana dakwah. Cabang-cabang seni yang dikembangkan para penyebar Islam di antaranya adalah seni bangunan, seni pahat dan ukir, seni tari, seni musik dan seni sastra. Pada seni bangunan misalnya masjid, mimbar, dan ukiran-ukirannya masih menunjukkan motif- motif seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha. Motif tersebut dapat dilihat pada Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kasepuhan di Cirebon, Masjid Agung Banten, dan Masjid Baiturrahman di Aceh. Demikian pula dengan pertunjukan wayang kulit. Mereka tidak pernah meminta upah untuk menggelar pertunjukkan, penonton atau pengunjung gratis menyaksikan pertunjukkan tersebut. Penonton hanya diminta agar mengikutinya mengucapkan “Dua Kalimat Syahadat”. Hal ini berarti para penonton telah masuk Islam. Sebagian besar cerita wayang kulit dikutip dari cerita Mahabharata dan Ramayana, namun sedikit demi sedikit dimasukkan nilai-nilai ajaran Islam.
Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
A). Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di pesisir timur laut Aceh, Kabupaten Lhokseumawe atau Aceh Utara. Lahirnya kerajaan ini diperkirakan mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M. Pada tahun 1521 M, kerajaan ini ditaklukkan oleh Portugis. Selanjutnya, kerajaan Samudra Pasai mulai mundur dan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh. Kerajaan Samudera Pasai berakhir pada tahun 1524 M.
B). Kerajaan Aceh
Terletak di daerah Kabupaten Aceh Besar. Nama Aceh menanjak dengan cepat pada abad ke-17. Sejak itu, seluruh Aceh berada di bawah naungan Aceh Besar yang berpusat di Kutaraja. Sultan pertama yang memerintah dan sekaligus sebagai pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan All Mughayat Syah (1514-1528 M).
C). Kerajaan Demak
Terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir Utara Jawa. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 M. Berakhirnya kekuasaan Kerajaan Demak pada tahun 1568 M. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kerajaan Pajang.
D). Kerajaan Pajang (1568-1586)
Kerajaan Pajang adalah penerus dari Kerajaan Demak. Sultan atau raja pertama kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di lereng Gunung Merapi. Sedangkan pada tahun 1586 M, Sutawijaya memindahkan pusat pemerintahannya ke Mataram.
E). Kerajaan Mataram Islam (abad 17-19)
Berdiri pada tahun 1586 dan raja pertamanya adalah Sutawijaya yang bergelar "Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama" artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kota Gede. Kerajaan Mataram mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M).
F). Kerajaan Banjar
Kerajaan Islam di Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Pusat Kerajaan Banjar yang pertama adalah daerah di sekitar Kuin Utara (Banjarmasin). Namun, setelah keraton di Kuin dihancurkan oleh Belanda, pusat kerajaan dipindahkan ke Martapura. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1526 M dengan Sultan Suriansyah (Raden Samudra) sebagai sultan pertama. Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar pada tahun 1905 M. Raja terakhir adalah Sultan Muhammad Seman (1862-1905 M). Beliau wafat pada saat melakukan pertempuran dengan Belanda di Puruk Cahu.
G). Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada awal abad ke-16, terdapat banyak kerajaan bercorak Hindu, tetapi yang terkenal adalah Gowa, Tallao, Bone, Wajo, Soppeng, dan Luwu, Pada tahun 1605, Sultan Alaudin (1591-1639 M) dari Gowa masuk Islam berkat adanya dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Sulaeman dari Minangkabau. Sejak saat itu, kerajaan Gowa resmi menjadi kerajaan Islam. Sejak kekalahan Gowa dengan Belanda terutama setelah hancurnya benteng Somba Opu, keagungan Gowa yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya akhirnya mengalami kemunduran.
H). Kerajaan Ternate
Berdiri pada abad ke-13, ibu kotanya terletak di Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate di Maluku, juga telah berdiri kerajaan-kerajaan lain, yaitu Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara kerajaan-kerajaan itu, Kerajaan Ternate yang paling maju. Menurut catatan orang Portugis, raja di Maluku yang mula-mula memeluk agama Islam adalah Raja Ternate, yaitu Gapi Baguna atau Sultan Marhum yang masuk Islam karena menerima pengaruh dakwah dari Datuk Maulana Husin. Makin lama kekuasan dan pengaruh Belanda di Ternate semakin kuat. Bersamaan dengan itu pula, terjadi pemberontakan dan konflik internal di Kerajaan Ternate sehingga Kerajaan Ternate mulai melemah dan akhirnya runtuh.
I). Kerajaan Tidore
Kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara. Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Menurut silsilah, Raja Tidore pertama adalah Syahadati alias Muhammad Naqal yang naik tahta sekitar tahun 1081 M. Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1789-1805 M), yaitu seorang penguasa yang berani dan cerdas. Pada tahun 1801 M, beliau menyerang Ternate sehingga Ternate dan Tidore berhasil dipersatukan. Setelah Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate, Inggris tidak mendapatkan apa-apa kecuali hubungan dagang biasa. Pelayaran dan perdagangan maju pesat sehingga waktu itu Maluku mengalami zaman keemasan dan tidak terikat oleh bangsa mana pun. Wilayahnya cukup luas, yaitu meliputi Seram. Halmahera, Kepulauan Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya sendiri, Zainal Abidin (1805-1810 M).
Peranan Umat Islam di Indonesia Pada Masa Penjajah
Sebelum bangsa Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia telah memeluk agama Islam.Ajaran Islam telah diamalkan dengan baik oleh sebagian besar kaum muslimin. Keyakinan bahwa manusia disisi AllahSWT adalah sama, tidak ada perbedaan drajat kecuali dalam hal iman dan taqwanya kepada Allah SWT, menumbuhkankesadaran terhadap kemandirian dan kebebasan untuk menentukan arah dan tujuan kehidupannya, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.Bangsa Belanda datang ke Indonesia pada mulanya berniat hendak berniaga, berdagang.
Namun dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni, dibaahkekuasaan dan jajahannya. Belanda dalam berdagang mula-mula bebas, yakni orang indoneisa bebas menjual barangdagangannya kepada siapa saja yang membeli dengan harga yang layak tetapi kemudian perdagangan itu menjadimonopoli orang-orang Belanda. Orang Indonesia harus menjual barang dagangannya keopada orang-orang Belandadengan harag yang ditentukan oleh mereka, yaitu orang-orang Belanda. Kemudian daerah pusat perdagangan pundikuasainya, dan kehidupan kemasyarakatan dikuasainyadan akhirnya bangsa Indonesia dijajahnya.
Melihat perilaku bangsa Belanda yang melakukan penekanan, penindasan dan ketidak adilan itu, akummusliminsangat merasakannya, dan berusaha untuk melepaskan diri dari perlakuan dan tindakan bangsa Belanda yangdiluar batas perikemanusian.Dilandasi semangat tauhid dan keyakinan ajaran agama, kaum muslimin bangkit secar pribadi dan kelompok menentang perilaku ketidak adilan dan penjajahan Belanda tersebut. Melihat kenyataan ini Belanda menghadapinyadengan kekerasan senjata. Perlawanan bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali kemerdekaannya terus menerus diperjuangkan. Diseluruh pelosok tanah air bangsa Indoensia yang sebagian besar kaum muslimin berjuang untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan itu. Perlawanan perjuangan dan peperangan terus berkecamuk tidak ada habis-habisnya, samapi proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945
{ 9G - ANGGI NURAENI - 3 }
Sumber:
- (Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti) (IX)
- (Khoirul Anwar)
0 notes
anggiaeni · 3 years
Text
LAN, WAN, MAN, DAN INTERNET
Tumblr media
9G - ANGGI NURAENI - 3
LAN atau kepanjangan dari Local Area Network merupakan jaringan komputer dengan cakupan jaringan yang wilayahnya kecil seperti jaringan komputer gedung, kampus, kantor, sekolah, di dalam rumah, atau di dalam satu ruangan. Biasanya, tempat – tempat yang menyediakan LAN dengan memanfaatkan WiFi sering disebut dengan hotspot
MAN atau kepanjangan dari Metropolitan Area Network adalah suatu jaringan di dalam suatu kota dengan mengirimkan data berkecepatan tinggi yang menghubungkan beberapa lokasi seperti perkantoran, kampus, pemerintahan, dan lain sebagainya. Jaringan MAN merupakan gabungan beberapa LAN. Jangkauan MAN ini antara berjarak 10 – 50 km. MAN adalah jaringan yang cocok untuk membangun jaringan antar perkantoran di dalam satu kota antara instansi/pabrik dan kantor pusat yang masih ada di dalam jangkauannya.
WAN atau kepanjangan dari Wide Area Network adalah jaringan komputer yang menjangkau area yang lebih luas misalnya jaringan komputer antar daerah, kota, atau negara. Jadi WAN adalah jaringan komputer yang memerlukan saluran komunikasi publik dan router. WAN dimanfaatkan untuk menghubungkan jaringan lokal satu dengan laainnya sehingga memungkinkan pengguna di suatu lokasi dapat berkomunikasi dengan para pengguna di lokasi lainnya.
INTERNET dapat dikatakan sebagai jaringan komputer yang paling luas dan mendunia yakni menghubungkan pengguna komputer dari sebuah negara ke negara yang lain di berbagai belahan dunia. Di dalamnya ada berbagai macam sumber daya informasi mulai dari statis hingga interaktif dan dinamis. Internet kini menjadi sumber informasi yang paling banyak diakses oleh masyarakat di dunia.
0 notes
anggiaeni · 3 years
Text
Zakat Fitrah dan Zakat Mal
1. Pengertian zakat fitrah
jawab: Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik laki-laki dan perempuan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
2. Syarat wajib zakat fitrah
jawab:
- beragama Islam
- mengalami kehidupan dibulan Ramadhan
- mampu membayar zakat
3. Pengertian zakat mal
jawab: Zakat mal adalah zakat atas harta yang dimiliki seseorang.
4. Jenis harta (mal) yang dikeluarkan zakatnya
jawab:
- emas dan perak
- harta perniagaan
- peternakan
- pertanian
- harta temuan
5. Penerima zakat
Jawab: fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, Ibnu sabil
6. Manfaat zakat
Jawab:
- ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT
- mengurangi kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin
- menyucikan diri dari dosa dan memurnikan jiwa
- menumbuhkan sifat dermawan dan mengikis sifat kikir
- alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat
- menolong membantu dan membina kaum duafa maupun mustahiq lainnya ke arah kehidupan yang lebih sejahtera
- mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera rukun dan damai
7. Dalil tentang zakat
Tumblr media
1 note · View note
anggiaeni · 3 years
Text
Liburan dirumah selama pandemi
Selama masa pandemi saya hanya menghabiskan waktu dirumah dengan bersantai.
biasanya saya bangun jam 05.00 pagi, setelah itu sholat subuh, dan membersihkan tempat tidur, biasanya sekitar jam 6-7 saya membantu mama memasak.
siang harinya saya bermain hp, bermain game, membaca cerita/novel, dan tidur siang
saat pandemi ini jam tidur saya tidak teratur, saya selalu tidur diatas jam 11, biasanya agar bisa tidur saya mendengarkan lagu.
1 note · View note