Tumgik
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Jika bukan urusan hati, jangan tergesa pergi. Aku akan datang ke tempatmu, agar kau bisa merasakan tenang dan damai di rumah sendiri.”
— @penagenic
16 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Di hadapanku ada dua pilihan. Menetap atau menyerah. Keduanya sama-sama menyakitkan. Tetapi salah satunya bisa jadi pilihan yang benar.”
— Which way to go? // Andira Wu (via surat-pendek)
559 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Sosokmu tidak mudah tergantikan rupanya. Aku masih sering membanding-bandingkan mereka denganmu. Yang aku bandingkan entah suara tawa mereka, cara mereka menulis, bahkan sampai kepada cara mereka menyebut namaku. Dan tetap saja, aku masih menjadikan dirimu sebagai pemenangnya.”
— I wish I could replace you easily, just like you did to me. // A. W. (via surat-pendek)
2K notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Aku pikir memberikanmu jarak akan membuatmu menyadari bahwa kita ternyata sangat membutuhkan satu sama lain, tapi ternyata jarak malah membuatmu sadar kalau kamu tidak lagi membutuhkan aku.”
A. W.
2 April 2017.
(via surat-pendek)
3K notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
"Jakarta itu sunyi, kau tahu. Tak pernah menyalak, pun berteriak. Pikiran-pikiranmulah yang bising. Kau biarkan keresahan tinggal di dalamnya."
Lalu, di mana kau meletakkan Tuhan-mu, jika ruangmu dipenuhi dengan bisingnya dunia?
53 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
Apa yang harus aku tulis agar dapat membuatmu kembali lagi ke dalam pelukanku?
Andira W.
254 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
14 bulan 20 hari kemudian
Aku masih berada di titik ini
di mana aku masih harus berusaha keras
dalam meresapi peranku
sebagai seseorang yang pernah dicintai olehmu.
- Andira Wu
176 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
Jangan merasa bersalah karena telah pergi. 
Jangan merasa bersalah karena telah lebih dahulu menemukan kebahagiaan daripada aku.
Aku hanya menyayangkan cara dunia memberikan kebahagiaan untukmu, ternyata harus melalui berpisah dengan dulu baru kamu dapat meraih kebahagiaan itu.
Andira Wu
224 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
Putus tanpa ingin menyakiti itu gak akan bisa pernah tercapai kalau salah satu pihak tidak menginginkan untuk putus.
146 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
Kehilangan demi kehilangan, kedatangan demi kedatangan
Pada akhirnya akan selesai, kau akan ditemukan oleh seseorang yang tak pandai pergi.
79 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Berhati-hatilah dalam membuat memori. Karena memori tidak akan ikut pergi di saat orang yang berada dalam memori itu pergi dalam hidupmu.”
— Memories won’t say goodbye. // Andira Wu (via surat-pendek)
455 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Seharusnya waktu yang tersedia untuk dihabiskan bersamamu masih ada banyak. Namun, daripada semenit lebih lama bersamaku, kamu lebih memilih untuk menghentikan waktu.”
— You choose to stop. // Andira Wu (via surat-pendek)
244 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Yang pergi tanpa kata-kata tidak pantas untuk didengarkan alasannya ketika dia mencoba kembali lagi.”
— Simpan saja semua alasanmu. // Andira Wu (via surat-pendek)
343 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
“Sudah cukup sering diingatkan kalau dia tidak akan pernah kembali. Tetapi untuk benar-benar menerima kenyataan itu, ternyata tidaklah mudah.”
— Andira Wu (via surat-pendek)
222 notes · View notes
anisarizqiaa · 4 years
Text
Aku masih menantimu diujung rindu.
0 notes
anisarizqiaa · 6 years
Text
Selamat malam, selamat berpura-pura saling melupakan.
0 notes
anisarizqiaa · 6 years
Text
Apa kau masih ingat tentang mashyurnya sebuah kalimat perihal setiap tangan yang menengadah ke langit lalu ia melirihkan sebuah doa, maka ia tidak akan dibiarkan kembali dalam keadaan kosong?
Kau tersenyum, lalu melihat kelangit seraya mengatakan bahwasannya kau tidak hanya ingat namun kau percaya.
Lantas aku tertegun dan bertanya dalam hati. Keyakinan seperti apa yang membuatmu bisa yakin akan sebuah kalimat mashyur itu.
Lalu kau tengadahkan tanganmu seraya melangitkan sebuah doa, “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami diatas agamaMu”
Dan sejak saat itu keyakinanku bertambah-tambah padaNya. Bahwa setiap lirihan doa yang kita langitkan, Ia Maha Mendengar dan mengabulkan setiap pinta yang meminta padaNya..
200 notes · View notes