Seorang gadis bermata kaleidoskop dengan pikiran penuh bunga kertas kaca.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo
A rather long post about my love for the design of Dreamworks’ women. Stay as awesome and progressive as you always have been <3
202K notes
·
View notes
Conversation
Malam ini Kak Tou ngajakin seorang teman ke kosannya. Sama-sama orang Jepang, sih. Katanya teman satu dosen bimbingan skripsi gitu. Dan dia mau ngambil bahan-bahan yang dia perlu di kamarnya Kak Tou. Pas ngenalin diri ke anak-anak satu kosan, dia memperkenalkan diri sebagai Kato Daisuke. Panggilannya Kak Dai, karena Daisuke itu kepanjangan.
Singkat cerita, Kak Dai ini diajak ke kamarnya Kak Tou buat ngambil bahan skripsi. Udah gitu hari ini juga hujan, dan Kak Dai mau nginap di kamar Kak Tou. Gobloknya itu pintu tetap dibuka. Makanya Vasilissa yang lagi ngomongin soal acara olimpiade olahraga antar fakultas sama Kak Amanda yang main ke situ juga bisa denger mereka. Aku yang baru balik bisa dengar percakapan mereka juga. Kosan kita kan gak luas-luas amat.
Kak Tou: Dai-chan kedinginan, ya? Keluar mau nggak?
Kak Dai: *diam dan ngelhatin Kak Tou* Eh?
Kak Tou: *ngerangkul pundak temannya* Keluar, yuk.
Kak Amanda: Kalian ngapain berduaan di kamar? Jangan-jangan...
Kak Tou: Mampus aku kena karma.
1 note
·
View note
Link
Nah, hari ini gue abis kelas Bahasa Inggris. Emang kelas yang itu paling berisik dan paling ricuh karena perusuh mengumpul jadi satu, berbeda dengan kelas Bahasa Finlandia yang kalem-kalem dan pecah karena saya dan Niklas.
Sekarang yang ngajar itu Bu Mieke karena Bu Erisa (bukan nama sebenarnya)...
2 notes
·
View notes
Text
Ibu merhatiin saya aja...
Jadi aku habis diajakin sit in sama Kak Dinda di kelas Masyarakat Jepang Kontemporer karena aku lagi gak ada kelas dan gak tahu mau ngapain. Kak Dinda mau belanja mata kuliah di fakultas lain gitu supaya SKS-nya nambah, barengan Kak Tou juga ambilnya karena dia butuh itu mata kuliah untuk kepentingan skripsi.
Pas masuk, ternyata dosennya cakep dan fashionable juga. Namanya Bu Sayaka (gak tahu nama belakangnya siapa, pokoknya Bu Sayaka aja manggilnya). Nah, Bu Sayaka ini lagi jelasin sebuah materi.

Ini Bu Sayaka, cantik kan orangnya? Badannya tinggi lagi kayak model. Apa jangan-jangan dia mantan model? Oke, lanjut aja.
Nah, Bu Sayaka izin sebentar sama mahasiswa mau ke toilet. Dan kalau Kak Dinda bilang, acara ke toilet ini lama banget karena beliau pasti ngebenerin make-up nya di toilet. Anak-anak pada berisik dan rusuh. Kebetulan di bangku tengah Kak Tou sama Kak Dinda duduknya samping-sampingan (maklum baru jadian), tapi sebelahnya Kak Tou ada seorang mahasiswi imut dan lucu yang bernama Miyako Tatsune. Miyako ini tiba-tiba pindah duduk ke bangku belakang samping kanan aku, nggak tahu kenapa.
"Miya, kok kamu pindah ke belakang?" tanya aku.
"Iya, Kak. Enakan di belakang, nggak panas." dia jawab. Aku, sih cuma ngangguk aja. Tapi kayaknya udah kebaca sama Kak Niklas yang duduknya di pojokan dekat jendela kalau sebenarnya Miyako ini bohong.
Bu Sayaka balik lagi setelah 15 menit berlalu. Terus dia nanya ke Kak Tou, "Kanegawa-san, sebelahmu kok hilang?"

Sontak Kak Tou langsung lihat ke sebelahnya dan baru nyadar kalau Miyako yang dari tadi di sebelahnya itu hilang tiba-tiba.
"Kok, Ibu tanya sama saya? Tanya saja Tatsune-han sendiri. Mana saya tahu kenapa dia pindah ke belakang. Ibu pikir saya bisa baca pikiran dia apa?" dia bilang gitu. Bu Sayaka cuma ngangguk aja dan manggil nama Miyako.
"Tatsune-san?"
Orang yang dipanggil langsung angkat tangan dan jawab, "Iya, Bu."

"Kenapa kamu pindah ke belakang? Kamu nggak suka sama Kanegawa-san, ya?" Bu Sayaka langsung nembak.
"Duh, bukan gitu Bu..." dia jawab.
"Terus kenapa?"
"Saya nggak tega gangguin orang lagi pacaran, Bu. Apalagi kabarnya mereka juga baru jadian." si Miyako bilang kayak gitu. Ngedenger kata-katanya si Miyako, semua orang langsung ketawa ngakak abis-abisan.
Ending-endingnya, Bu Sayaka malah bahas gaya pacaran remaja Jepang zaman sekarang.
1 note
·
View note
Conversation
Jangan maksa kenapa, sih?
Tadi Kak Pupu sama Kak Tou lagi ngobrol di kosan sambil tanding bola di PS. Kebetulan obrolan mereka agak gimana gitu, sih...makanya aku share aja.
Kak Pupu: Bang Tou, kenapa harus macarin Dinda sih? Kan masih banyak cewek lain. Apalagi cewek Jepang itu bohay-bohay.
Kak Tou: Hmm...karena aku suka sama dia. Itu aja. Emangnya kenapa? Kamu juga suka sama Dinda? Cemburu?
Kak Pupu: Bukannya gitu, Bang. Dulu sih iya, tapi ngelihat Dinda yang punya cowok ganteng-ganteng jadi gak ada harapan.
Kak Tou: Terus kenapa?
Kak Pupu: Kayaknya lo gak cocok sama Dinda. Lo lebih cocok sama adik gue.
Kak Tou: Apa? Adikmu? Si Prima itu?
Kak Pupu: Kalian, kan sama-sama suka yang homo-homo. Jadinya cocok, deh.
Kak Tou: Plis, Pu! Aku mau memperbaiki keturunan. Buat apa aku nikah sama dia kalau keturunanku bakalan sama busuknya? Nggak mau, ah.
Kak Pupu: Tapi, kan lucu gitu. Babenya suka bikin komik homo, nyaknya suka baca begituan. Kan kalau gitu bakalan jadi keluarga yang minatnya sama.
Kak Tou: Ah, diam aja kamu Pu! *lanjutin main game* Kuso! Kan, jadi kalah. Udah, males aku main sama kamu. Mau siap-siap buat kencan dulu...*pergi*
2 notes
·
View notes
Conversation
Antara Kansai, Kanto, Bekasi dan Jakarta
Aku mau nulis cerita yang tokohnya dari berbagai negara tapi galau mau bikinnya gimana. Makanya aku minta saran kakak-kakak yang ahli kalau urusan tulis menulis kayak Kak Tou sama Kak Dinda yang digosipin baru jadian sama orang-orang satu kosan. Sebenernya aku juga mau minta saran ke Kak Rio berhubung dia anak Komunikasi, tapi sayangnya dia lagi siaran malam di radio kampus.
Pembicaraan dilakukan di ruang makan kosan sambil makan semangkuk ramen hangat dan segelas air putih.
Aku: Kak, aku boleh minta saran nggak?
Kak Dinda: Saran apa, Nik?
Aku: Biasa, aku mau nulis cerita. Kalau tokohnya dari berbagai negara katanya harus pakai stereotipe nasional, ya?
Kak Dinda: Kalau kamu mau menggambarkan stereotipe, ya nggak masalah. Tapi, ya menurut aku stereotipe itu nggak bisa dipercaya.
Kak Tou: Bener itu. Lagian stereotipe itu terlalu menggeneralisir. Padahal kan suatu negara itu luas dan dibagi dalam wilayah yang beda-beda. Setiap wilayah juga punya budaya dan cara hidup sendiri.
Kak Dinda: Nah, di situ poinnya! Kalau kamu terlalu menggeneralisir berarti karakterisasi kamu nggak kreatif, dong?
Aku: Iya, sih. Eh, Kak Tou...kalau di Jepang juga kayak gitu kan? Setiap wilayahnya kayak punya semacam...adat sendiri?
Kak Tou: Iya, lah. Kamu lihat kan bedanya aku sama Chii-chan gimana?
Kak Dinda: Chihiro, kan sopan dan kalem banget. Kalau kamu justru lebih cerewet dan nggak punya etika.
Kak Tou: Nik, itu yang ngebedain mana orang Kansai dan mana orang Kanto. Ketahuan banget, kok.
Kebetulan Chihiro lewat di depan kita buat ngambil sesuatu di kamarnya. Dan suaranya Kak Tou yang ngomongin Kanto-Kansai kedengeran sama dia. Aslinya mereka ngobrol pakai bahasa Jepang, tapi aku terjemahin sebisanya.
Chihiro: Apa-apaan ngomongin Kanto-Kansai? Oh, Tou-niichan orang Kansai sih. Jadi nggak punya etika, pakai bawa-bawa daerah lain segala.
Kak Tou: Iya, deh situ yang orang Kanto. Udah apa-apa mahal, songong-songong lagi. Kamu bayangin dompet aku langsung terkuras kalau udah nyampe Tokyo.
Chihiro: Orang Kansai kan nggak modal, makanya gitu deh kelakuannya. *ngejulurin lidah*
Kak Tou: Kurang ajar!
Aku: Sudahlah! Chihiro mendingan balik ke kamar, dan kerjain tugas. Oke?
Chihiro: Tapi, ini Nik. Ada orang Kansai ngajakin berantem.
Kak Dinda: Jangan bahas Kansai-Kanto lagi kenapa? Biarpun Kak Tou orang Kansai dan Chii-chan orang Kanto, kan kalian masih orang Jepang juga. Ya, masih mending bully-bullyan antara dua wilayah. Daripada semua wilayah bully satu kota.
Kak Tou: Sumpah, di Indonesia ada yang kayak gitu Din?
Kak Dinda: Ada, tuh. Semua kota di Indonesia ngebully Bekasi gara-gara kalau ke sana panas, jauh, macet...kayak neraka deh.
Chihiro akhirnya balik ke kamarnya. Nggak tahunya Kak Pupu (nickname Kak Putra), baru keluar dari kamar mandi dan dengar kata Bekasi yang keluar dari mulut Kak Dinda. Sontak dia langsung marah gak jelas.
Kak Pupu: Sekali lagi lo ngebully Bekasi! Gue hajar lo semua!
Kak Dinda: Tapi Bekasi, kan emang jauh dan kalau mau ke sana harus nabung buat beli bensinnya seminggu. Tergantung harga minyaknya, sih Pu. Kalau udah naik banget, bisa aja setahun nabung bensinnya.
Kak Pupu: Mending di Bekasi cuma kayak gitu, lah di Jakarta apa-apa mahal Din!
Kak Dinda: Iya mahal, tapi nggak semahal buat beli bensin ke Bekasi. Kamu janjian jam delapan, berangkat jam setengah dua dini hari.
Kak Tou: Bekasi itu di mana, sih Din?
Aku: Iya, Kakak gak pernah cerita soal Bekasi.
Kak Dinda: Kalau ada orang asing kayak kalian nanya, aku tinggal bilang kalau itu di planet lain. Gampang, kan?
Kak Pupu: Gini, nih orang Jakarta. Kerjaannya malu-maluin negaranya aja. Udah, ah kita nggak sohib lagi kalau lo bully Bekasi terus!
3 notes
·
View notes
Quote
WAS? Kok Bokapnya Acha jadi gantengan ya pas foto sama Bokapnya Rane? Apa jangan-jangan dia make-up sampai sejam pas tahu dia mau ketemu sama Bokapnya Rane yang innocent itu?
Seriusan, men? (via ferdirivarama)
DEMI APA? Tapi itu mungkin kerjaannya sotosop kali, Kak…
(via annikkimarika)
sotoshop plus kamera lingkaran penuh (360) yang bener…
(via marellaedvard)
njir, mungkin dia nyewa jasa make up artist yang sejam sepuluh jeti…….
(via ferdirivarama)
Makanya kelihatan lebih ganteng dari some of my kosan mates...hahaha...
9 notes
·
View notes
Quote
WAS? Kok Bokapnya Acha jadi gantengan ya pas foto sama Bokapnya Rane? Apa jangan-jangan dia make-up sampai sejam pas tahu dia mau ketemu sama Bokapnya Rane yang innocent itu?
Seriusan, men? (via ferdirivarama)
DEMI APA? Tapi itu mungkin kerjaannya sotosop kali, Kak...
9 notes
·
View notes
Text
Ini PDKT yang terlalu...
Tadi aku, Chii-chan sama Putra nemenin Kak Tou sama Kak Dinda buat belanja di pusat perbelanjaan yang gak jauh dari kosan. Ceritanya Chii-chan sama Putra mau cari sepatu baru, dan Kak Dinda katanya mau cari kado buat seseorang. Nah, kan kita udah sampai ke bagian sepatu gitu. Kak Dinda malah ngambil sepatu bayi.
Kak Dinda: Ini lucu juga...
Kak Tou: Itu buat calon anak kita nanti, ya? Dari mana kamu tahu kalau kita bakalan punya anak?
Kak Dinda: Ngaco kamu! Orang Mbak Rara baru lahiran anak pertama, kok. Makanya mau ngadoin sesuatu buat anak pertamanya.
Kak Tou: Oh, kirain...soalnya kesannya kamu serius amat sih Din. Kayak ngebet gitu punya anak...
Duh, Kak Tou. Jangankan punya anak, nikah aja kalian belum tentu sampai...
#annikki iisalo#putra mardia#michishita chihiro#kanegawa toshiro#adinda swasti mahira#raphaella gusti mahardhika
2 notes
·
View notes
Link
Creator aku, kan punya semacam database yang isinya soal teman-temanku sama ada aku juga di situ. Update tergantung mood, sih. Kalau ada yang gak jelas tanya aku aja.
0 notes
Link
Udah sociable, jago bisnis lagi orangnya. Emang dari SMA minatnya Kak Alex udah di bisnis sih. Kalau Kak Rara kan suka jalan-jalan.
Iya, sih orang kayak Kak Tou udah banyak banget di dunia ini (?). Kalau cewek kayak Sachiko itu kan pas zaman sekarang juga udah mulai jarang. Lagian keluarganya mereka juga masih konservatif banget, jadi ya...
annikkimarika:
marellaedvard:
Pikiran kita sama ternyata…. kayaknya jika aku ketemu kak Alexander, aku bakal sembunyiin wajah di balik buku, hehehe. Hmm… berarti dia intelektual banget, ya? Jarang ada orang kayak kak Alex.
Sachiko itu, err… Kakkoi! Eh, benerkan kalau kakkoi itu keren? Keyboard itu juga keren. Bayangin tangan mereka yang lincah itu loncat-loncat di antara tuts.
Bisa dikatakan seperti itu, cita-citanya saja mau jadi dosen. Hahaha…emang jarang banget ada orang yang pintar di pelajaran tapi sosialnya juga pintar kayak Kak Alex.
Iya, malah kerenan dia daripada kakaknya. Sebenarnya sama aja, sih. Cuma Sachiko itu keren di mata anak cowok, karena terampil dan jago musik kalau kakaknya jadi idola para cewek karena tangguh, cerdas dan pintar menggambar.
Bener! Karena, biasanya kalau orang itu pinter banget, sociable banget! Jadi dosen? Sama kayak temenku di Jepang,dong. Yang seumuran tentunya.
Kataku sih kerenan Sachiko. Bukannya apa-apa, aku udah terlalu sering ketemu orang yang tipe-tipe kak Alexander versi pinter. Kak Ella juga unik menurutku. Ini… lama-lama bikin fanclub saudara kak Dinda dan kak Tou juga nih, hahaha… dan fakta Sachiko pernah ikutan band, jadi iri. Aku aja, sekali main gitar akustik langsung udahan, lanjut baca buku. Pengen ketemu Sachiko deh…
#annikki iisalo#marella edvardsdottir#kanegawa sachiko#raphaella gusti mahardhika#alexander sudarman#kanegawa toshiro
7 notes
·
View notes
Link
Bisa dikatakan seperti itu, cita-citanya saja mau jadi dosen. Hahaha...emang jarang banget ada orang yang pintar di pelajaran tapi sosialnya juga pintar kayak Kak Alex.
Iya, malah kerenan dia daripada kakaknya. Sebenarnya sama aja, sih. Cuma Sachiko itu keren di mata anak cowok, karena terampil dan jago musik kalau kakaknya jadi idola para cewek karena tangguh, cerdas dan pintar menggambar.
Udah tahu, kan Kak Dinda sama Kak Tou itu kayak gimana orangnya dan wujudnya. Anyway, mereka lagi PDKT lho…buat yang masih mengincar salah satu dari mereka, silahkan berdoa semoga mereka berhenti PDKT. Abaikan itu. Apa ada yang mau kenalan sama mereka?
Ya, udah…here we go.

Ini kakak…
7 notes
·
View notes
Quote
Nii-chan! Akhirnya aku di-notice juga. Annikki-san selama ini melupakan aku karena terlalu tenggelam dalam kegantengan dan karisma Nii-chan...
Email dari Sachiko yang masuk ke HP-nya Kak Tou. Yang baca cuma bisa masang reaksi kayak...
"Selama ini kamu ke mana aja? Baru sadar kalau aku ganteng?"
0 notes
Link
Milih siapa, ya? Rada bingung juga, sih aku. Tapi dari antara mereka aku juga lebih milih Kak Rara yang dibalik gayanya yang selengean itu baik. Dulu katanya Kak Dinda, Kak Alex dulu juga ranking 3 besar terus di sekolah. Makanya masuk universitas juga gak pakai tes.
Iya, Nii-chan dia bilang kayak gitu waktu SMA dia pernah bikin grup band di sekolah. Posisinya juga jadi keyboardist, sih. Tapi, lumayan lah.
Udah tahu, kan Kak Dinda sama Kak Tou itu kayak gimana orangnya dan wujudnya. Anyway, mereka lagi PDKT lho…buat yang masih mengincar salah satu dari mereka, silahkan berdoa semoga mereka berhenti PDKT. Abaikan itu. Apa ada yang mau kenalan sama mereka?
Ya, udah…here we go.

Ini kakak…
#annikki iisalo#marella edvardsdottir#kanegawa sachiko#raphaella gusti mahardhika#adinda swasti mahira#alexander sudarman
7 notes
·
View notes
Text
That moment when there's too much food in your kosan...
Namanya juga kita anak kosan baru dapet kiriman uang dari ortu, pasti seneng banget dan dibeliin makanan. Lagian siapa yang nggak bosan, sih makan makanan minimarket dekat kampus terus?
Ending-endingnya jadi banyak banget makanan yang dibeli entah dari mana gitu, deh. Inilah reaksi orang-orang ketika melihat segitu banyaknya makanan di kosan.
Karla: Duh, banyak banget makanan...pusing mau makan yang mana...
Kak Aurio: Makan sedikit nggak akan buat aku gemuk, kan?
Kak Tou: Tumben-tumbenan aku bisa makan sebanyak ini. Aku nggak akan gemuk ini, kok...
Hyo Ra: Makan, nggak ya? Serba salah, nih...
Vasilissa: Ini bukan ilusi, kan? Beneran ada makanan?
Aku: Ya, Tuhan! Mau ada makanan mau nggak, kosan sama aja hebringnya.
1 note
·
View note
Text
Perkenalkan, kami adalah saudaranya Kak Dinda dan Kak Tou.
Udah tahu, kan Kak Dinda sama Kak Tou itu kayak gimana orangnya dan wujudnya. Anyway, mereka lagi PDKT lho...buat yang masih mengincar salah satu dari mereka, silahkan berdoa semoga mereka berhenti PDKT. Abaikan itu. Apa ada yang mau kenalan sama mereka?
Ya, udah...here we go.

Ini kakak angkatnya Kak Dinda, nama panjangnya Alexander Sudarman. Dinda ini biasa manggil dia dengan sebutan Koko Alex. Umurnya sekarang 25 tahun, dan lagi ngelanjutin studinya di Amerika. Bahkan dia termasuk orang yang bisa lanjut S2 di sana pakai beasiswa yang cuma 100 orang bisa dapetin. Emang pada dasarnya Kak Alex juga pinter, sih kalau kata Kak Dinda. Orangnya pas pertama ketemu kelihatan galak memang, tapi kalau kamu bersikap manis sama dia dijamin bakalan selembut marshmallow. Oh, ya dia juga agak frontal orangnya kalau ngomong plus hidupnya juga ngirit banget.

Kalau yang ini kakak kandungnya Kak Dinda, namanya Raphaella Gusti Mahardhika. Panggilannya Kak Rara. Kak Rara ini umurnya 23 tahun, lulusan Arkeologi yang hobinya berkelana nyari peninggalan sejarah. Gayanya memang tomboy dan preman, aslinya sih sabar dan selalu menengahi kalau anggota keluarganya Kak Dinda yang ada masalah sama yang lain. Kak Dinda bilang,keberadaan dia selalu ditunggu akhir-akhir ini. Jarang di rumah, sih.
Sekian sama kakak-kakaknya Kak Dinda, sekarang kita kenalan sama adik perempuannya Kak Tou yang imut dan lucu ini. Kalau kita lihat foto kakaknya memang gak mirip, sih...

Katakan halo pada Kanegawa Sachiko! Cewek imut ini umurnya baru 17 tahun dan lagi kuliah di Fakultas Bahasa dan Sastra tahun pertama, jurusan Sastra Jepang. Dia orangnya kebalikan dari kakaknya. Kalau kakaknya tipe anak muda Kansai yang nyablak, nah dia tipikal yamato nadeshiko yang pintar masak dan jago bikin kerajinan. Sifatnya juga pemalu parah dan ngomong seperlunya. Sachi-chan juga jago main musik, lho...bahkan katanya pas SMA dulu dia punya grup band.
Sekian perkenalannya, kalau ada yang mau nanya mereka masih single apa nggak silahkan tanya sama saya atau yang empunya saudara.
#annikki iisalo#adinda swasti mahira#alexander sudarman#raphaella gusti mahardhika#kanegawa toshiro#kanegawa sachiko
7 notes
·
View notes
Text
Dahulu, semua begitu polos dan lugu...namun semua berubah ketika badai kehidupan menyerang
Maaf banget kalau judulnya panjangnya kayak kereta shinkansen...
Lagi bosan, aku iseng-iseng buka FB-nya teman-teman dan nemuin beberapa foto yang tertera di bawah ini. Sumpah, mereka udah berevolusi secara ekstrim menjadi pria tampan dan wanita cantik seperti sekarang. Nggak nyangka, ya? Waktu berjalan secepat itu...

Ini foto Karla waktu masih kecil dulu, ketahuan banget kalau itu candid. Tapi tetap imut, kok ekspresinya itu...

Katanya, sih Kak Tou difoto pas lagi nyoba pakai telepon di rumahnya. Dari kecil aja udah bikin gemes dan pengen dibawa pulang, gimana sekarang? Jadi idola para wanita dia. Padahal nggak seganteng yang bakalan aku post di bawah, cewek-cewek bilang dia manis sih...

Next. Coba tebak ini siapa? Nggak percaya, kan kalau ini fotonya Kak Didi waktu kecil? Lagi-lagi foto candid dan pas lagi kotor-kotoran, dulu juga badannya kurus banget bisa dilihat di situ. Sekarang...takut ah nulisnya. Takut pacarnya marah.

Anak-anak Asia Timur memang selalu imut di masa kecil, dan tumbuh dewasa menjadi penawan hati. Sama kayak Kak Tou, Hyo-Ra juga imut banget pas masih kecil. Bisa dilihat itu pipinya yang menggemaskan dan membuatnya minta dibawa pulang.
Kalau misalnya mau lihat foto mereka pas sudah dewasa, udah pernah dipost sama aku dan Bang Riva. Dijamin kalau lihat pertama langsung naksir, deh...tapi buat yang cewek harap kecewa karena Kak Tou udah punya gebetan dan Kak Didi udah punya pacar.
#annikki iisalo#karla einarsdottir#kanegawa toshiro#dieter eisenschmidt#kwon hyo ra#ferdiriva ramadyanto
1 note
·
View note