Tumgik
annisasrahmi · 4 years
Quote
saat melihat kebelakang yang diperlukan bukan penyesalan, melainkan evaluasi. saat melihat ke depan yang diperlukan bukan kecemasan, melainkan perencanaan dan pertimbangan
📍Indonesia, 8 November 2020
0 notes
annisasrahmi · 4 years
Text
-Kita ga akan bisa buat semua orang suka sama diri kita sendiri-
Kenapa??
gak bisa cuy, karena PASTI akan ada orang yang ga sreg sama omongan kita, tingkah laku kita, pemikiran kita. Padahal kita udah berusaha yang terbaik. Tapi ga bisa cuy!!
Bukan karena orang lain itu benci sma kita. Gak. Lebih tepat nya apa yg kita lakuin ga sesuai sama ekspetasi mereka.
Dan itu gapapa.
Semua orang punya pendapat nya masing-masing. Lakuin aja apa pengennya kita, selama tidak melanggar nilai, norma, dan aturan. Toh, akan ada orang lain yang akan setuju dan suka sama kita.
#levelupwithans
1 note · View note
annisasrahmi · 4 years
Text
Kapan Waktunya Friend Break Up?
*me ngerasa punya temen di facebook 4000+, temen organisasi macem-macem (FIM, BEM, DPM, Etc), temen sekolah (SMP, SMA, S1, S2), temen beasiswa, temen ketemu traveling, sebatas temen (friend zone), temen tapi mesra, temen yang disuka tapi beda agama, temen tapi mesra, temen beda dunia, temen haha hehe, sampai temen makan temen
*me yang buat IG baru tahun 2020 mau ngefollow temen-temen yang banyak itu tapi ko rasanya males ya. Udah ngefollow terus harus ngapain. Kontakan juga engga, diskusi juga engga, paling jadi tukang liat story. Ya udah akhirnya mutusin buat gak follow aja. Mungkin ini definisi kehilangan temen banyak di umur-umur segini. Ada yang ngerasa hal sama?
Kalau inget pelaran IPS pas SMP, manusia itu katanya zoon politicon kan ya. Kita gak bisa hidup sendiri, termasuk butuh temen. Pertemanan udah lama dibentuk dari dulu banget. Bahkan dari TK, sekolah bertahan sampai lulus, pindah, nikah. Mereka yang ada atau engga ada sekarang mungkin hasil dari sitiu. Kita taunya sih mereka bakal ada atau peduli pas kita butuh (hiyaa ngehubungin saat ada butuhnya aja)
Sayangnya kebanyakan pertemanan engga gitu. Kalau kata Suzanne Degges White, Penulis buku Toxic Friendships: Knowing rules and Dealing with the Friends Who Break Them. Katanya “kita berubah dan temen-temen kita berubah sesuai dengan kadaan dan social goal yang baru”, artinya pertemanan kita berubah. Contohnya pas temen kita udah nikah, akhirnya beberapa pertemanan kandas.
Kalau kata Mahzad Hojjat, alasan terbesar kita jadi temen sama orang itu karena physical peroximity/kedekatan fisik. Jadi hati-hati nih yang kena friend zone, yang deket secara fisik aja bisa, apalagi yang gak pernah ketemu duh. Selain itu sih kita jadi temen karena adakesamaan, apalagi yang bantu kita sharing validasi taste kita, nilai kita, sampai preferensi kita.
People who are like us tend to like us because whatever we share helps validate our own tastes, values, and preferences — and fill a practical need
Nah terus kapan nih waktu yang tepat buat friend break up? katanya kalau gerasa mulai berjuang sendiri, kita udah capek-capek nyari topik dia cuman haha hehe y hmm dan wkwkwk doang (dasar gak ada ahlaku lu ye). Cuman kamu yangberjuang sendiri. Pertemanan udah mulai gak sehat. Kalau kata degges white, kamu harus tanya diri kamu: kamu lebih baik sama mereka atau lebih baik mundur aja lah udah ngapain merjuangin yang gak mau diperjuangin. Jadi jangan aneh kalau temen kamu menghilang. Kamu nya gak ngasih feedback. Kalau nanya serasa wawancara doang!
Ini mungkin sedikit kode kalau artinya kamu perlu friend break up sama orang
1. The Big No-No’s
Kalau orang ngegosipin tentang kamu, suka bohong ke kamu, atau even gak support kamu dan yang ada kerjaannya motivasi-motivasi toxic nikah nikah atau kapan lulus tanpa tau kondisi kita sebenernya. Kata Hojjats, ini pelanggaran yang cukup gede yang matahin komitmen pertemanan.
2. If there’s more negative than positive
Mungkin temen kamu ngerasa banyak negatifnya kebanding positifnya selama berteman sama kamu
3. You feel worse, not better, after spending time with a friend
Kata Degges, pasi kita terjebak beberapa kali dalam meratapi masalah atau putus cinta, tapi ketika udah ngehabisin waktu dengan temen tersebut dan yang ada kita malah merasa lebih tertekan. Dah lah bye
4. Your friend has no redeeming qualities
Misal ada satu temen yang selalu ada buat kita, yang ambilin paket yang datang pas kita lagi gak ada di kosan, meskipun kita tuh banyak hal gak sukanya dari dia. Kalau kita gak nemu contoh kaya gitu dari dia, hati-hati. Saya pernah sih pas pesen go food, ada satu temen yang bukannya ngambilin go food selagi saya mandi. eh ini malah di diemin. Kan vangke ya temen kaya gitu. Itu namanya redeeming qualities
5. If a friend constantly putting you off or canceling plans
Ini tipe yang suka nunda-nunda atau ngebatalin janji. Misal nih kita udah rapih, udah mandi, dah ganteng lah. Eh tiba-tiba temen bilang eh maaf ya gak jadi. Entar deh besok kita jadinya. Kzl gak tuh. Atau kita udah otw mau ketemuan di kampus. Pas di tengah jalan, chat baru masuk. Pas baru sampe kampus, baru bisa kebuka ternyata isinya maaf nih lagi mager, dan ini dilakukan berkali-kali. sad!
6. If you find your self ignoring texts, no returning calls, and not wanting to find time in your schedule for a person
Ini red flag kamu. Kalau kamu udah ngabain pesan, males chat-chatan, males call, atau gak mau diganggu sama dia. Males aja bawaanya. entah karena kejadian di masa lalu, atau pun karena hal-hal lain yang buat bawaanya males
273 notes · View notes
annisasrahmi · 4 years
Text
Doa mah doa aja, kudu yakin sama apa yg dipengen in. Klo masih ada pikiran
" kira² beneran kejadian ga ya??"
" mungkin ga ya bisa terwujud"
Allah mah jadi bingung mau ngasih nya. " nih anak serius apa kgak?"
Udeh skrg doa, doa aja. Yakin sma yg diucap, yakin apa yg dipengenin itu bisa kewujud
Jangan liat kemampuan kita sebagai manusia, tp liat dari kemampuan Allah yang Maha Punya
0 notes
annisasrahmi · 4 years
Quote
jangan takut kita punya Dia yang Maha Kuat
0 notes
annisasrahmi · 4 years
Text
Kesenian Tradisional sebagai Budaya Indigeneous Lintas Generasi
Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah
Pada zaman terdahulu suku Jawa, budaya Jawa erat kaitannya dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, animisme yaitu menganut pada kepercayaan, menyembah kepada roh-roh nenek moyang sedangkan dinamisme percaya dan menyembah pada suatu benda yang berdiam contohnya seperti pohon, matahari, dan sebagainya. Dalam metode dan cara penyembahan pada leluhur nya atau yang mereka percayai dilakukan dengan tradisi seperti upacara penyembahan dan hal-hal tersebut dilakukan secara terus menerus, sehingga tercipta sebagai tradisi. Hal ini juga menjadi wujud tercipta nya kesenian mereka, kesenian sendiri berartikan melakukan suatu hal yang bertujuan, seperti berkomunikasi pada sesembahan mereka.
Kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Jawa yang paling dikenal adalah wayang. Pada kepercayaan animisme dan dinamisme, masyarakat menjadikan wayang sebagai bentuk dari perwujudan para leluhur. Masyarakat Jawa percaya bahwa para leluhurnya lah yang dapat menolong mereka, yang memberikan mereka segala harta. Maka, wayanglah sebagai bentuk media masyarakat Jawa berkomunikasi pada para leluhur.
Pada tahun dimana Islam datang di Nusantara yang disampaikan oleh para pendakwah dan para pedagang, islam mulai tersebar di berbagai wilayah termasuk Jawa. Para pendakwah seperti kyai Wali Songo mereka berdakwah dengan berbagai cara seperti, kesenian ukir, gamelan, dan wayang. Hal ini salah satu Kyai Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga, beliau mendakwahkan islam dengan media Wayang, hal ini dilakukan agar pesan-pesan dakwah dapat diterima dan mudah dipahami oleh Masyarakat Jawa. Salah satu dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga adalah penyampaian rukun Islam dengan memainkan wayang. Dan seiring waktu, melalui wayang islam dapat diterima oleh masyarakat Jawa.
Hingga saat ini wayang masih diminati oleh banyak masyarakat, tak hanya masyrakat yang sudah tua, namun juga para pemuda nya yang mencintai budaya Jawa, dan menjaga. Seni wayang saat ini juga dipadukan dengan seni musik dan seni suara. Fungsi wayang pada saat ini bukan lebih pada dakwah namun lebih kepada media hiburan bagi masyarakat, bukan hanya masyarakat Jawa, namun juga masyarakat suku lainnya bahkan sampai kekancah internasional.
0 notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Jawaban Al Qur'an Atas Resahmu
@edgarhamas
Ketika kamu merasakan kesedihan, melihat kebenaran tak kunjung menang dan bahkan semakin hari semakin membuatmu bergeleng kepala menyaksikan kecurangan-kecurangan yang tiada putus,
“Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Al Baqarah 214)
Ketika kamu dipertontonkan laga manusia berlomba-lomba mencari dunia demi dunia. Duduklah dan dinginkan matamu dengan,
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (Al Ankabut 64)
Ketika kamu mengira bahwa dunia itu tujuan utama sehingga kamu harus banting tulang mengumpulkannya, dan ketika ada yang membisikkan bahwa akhirat bukanlah segalanya, ternyata terbalik,
“Dan carilah negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia..” (Al Qashash 77)
Ketika kamu gemetar menyangka orang-orang zalim akan berhasil membuatmu tak berdaya, kamu mengira bahwa mereka begitu rapi menciptakan tipu daya, ternyata kenyataannya adalah,
“padahal Allah mengepung dari belakang mereka” (Al Buruj 20)
Lalu mereka mengira bahwa dusta-dusta dan makar mereka akan terlupakan. Mereka yakin orang-orang beriman mudah melupakan kejahatan dan tak akan menuntut apa yang telah mereka lakukan, nyatanya
“dan Tuhanmu tidak lupa.” (Maryam 64)
“Tapi, kita kan lemah, kita tak ada apa-apanya dibandingkan kehebatan mereka menguasai sumber-sumber kekuatan”, begitu kamu bergumam. Tapi Al Qur'an sudah bilang,
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi.” (Al Qashash 5)
Al Qur'an memberikan energinya pada siapa yang mau datang padanya. Semakin kau dekat, semakin kau kuat. Itulah yang membuat mereka selalu mencari cara menjauhkanmu dari energi Qur'ani,
“Dan orang-orang yang kafir berkata, “Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan (mereka).” (Fusshilat 26)
1K notes · View notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Ya Allah aku tak tau masalah yang kau berikan padaku azab atau ujian. Tapi, yang aku tau itu adalah tanda cinta dari-Mu 🖤
0 notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Apa kau tahu bahwa cinta itu menyembuhkan?
Bagi seorang perempuan yang memiliki trauma masa lalu yang tak dapat diterimanya baik secara sadar maupun yang terus dielaknya. Cinta yang tulus dari seorang laki laki baik, yang tak banyak berkata tapi bertindak nyata. Menyayanginya dengan seluruh hal dari dirinya, yang bisa mengobati semua luka. Jadi, jika kau mengerti bahwa cintamu memiliki pengaruh yang besar pada hidup seseorang. Janganlah bermain main denganya. Jangan kau sakiti hati orang dengannya, jangan kau patahkan. Jagalah, hingga cintamu yang besar kelak bisa menjadi penyembuh bagi siapapun yang mengenalmu :)
Alizeti, Jakarta
310 notes · View notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Bagaimana bisa seseorang bahagia sedangkan ia tidak ‘mengenal’ Allah dengan baik
Surga di Dunia itu adalah 'mengenal’ Allah, dan di Surga yang sesungguhnya kelak Allah akan memperlihatkan diri Nya (it’s greatest pleasure), menyapa langsung siapa saja yang diizinkan Nya, lalu bagaimana bisa seseorang yang tidak mengenal Allah akan bisa bertemu langsung melihat Nya?!
kenali Allah dengan baik, maka kita akan tau apa yang dimau Nya dan bagaimana memenuhi kemauan Nya, dan kita akan mendapatkan apa yang kita mau, juga balasan dari Nya yang bahkan jauh melampaui apa yang kita mau
75 notes · View notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Berlari Tanpa Kaki
Tentang sebuah perjalanan yang kini telah menjadi kepingan kenangan, yang tak perlu dilupakan namun perlu diabaikan. Tak banyak disesali, tapi berbanyak mengambil segala pelajaran yang didapat.
Perasaan mendalam ini belum sanggup mereda
Tanpa dirimu rasanya ku tak mungkin berlari tanpa kaki. 
Meski tersisa air mata
Meski jalan didepan nampak terjal dan menanjak
Tapi ku tetap harus beranjak.
Karena dirimu hanyalah kenangan usang, yang menjadi alasan ku untuk bergerak. 
Meskipun air mata masih saja menitik karenamu.
5 notes · View notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Menjadi langka itu menyenangkan🍀
1 note · View note
annisasrahmi · 5 years
Text
Akhlak itu tidak terjadi secara tiba-tiba, tapi berangkat dari kebiasaan, komitmen pribadi, mengontrol prilaku, dan melatih diri.
~Selamat bertransformasi
24 notes · View notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Kebahagiaan Abadi nan Hakiki?
Hal apa yang buat kamu bahagia??
Yup. Pertanyaan paling susah buat aku jawab, pertanyaan yang buat aku itu terus nyari jawabannya, dari yang aku tanyakan ke kawan-kawan ku, orang tua ku, banyak deh. Dari jawaban yang...
“aku tu seneng di kasih ini”
“aku tu suka pergi kesini”
sampai jawaban
“aku tu bahagia sma kamu”
Bukan cuma tanya ke orang lain, tapi aku juga cari kebahagiaan itu lewat-lewat pengalaman hidup. Aku memang dapatkan kebahagiaan-kebahagiaan itu, aku merasakan kebahagiaan itu, aku dapatkan kebahagiaan-kebahagiaan dari manusia, aku dapatkan kebahagiaan dunia. Tapi itu semua fana, sesaat aja. semua hilang satu persatu, hilang kebahagiaan itu lewat kecewa, hilang kebahagiaan itu karena ditinggalkan, dan akhirnya selalu muncul sedih.
Aku juga pernah merasakan hal yang sedih banget, suram lah hidupku saat itu, gelap istilahnya. Berusaha cari kebahagiaan sana-sini, dari sering jalan kesana-kemari, maen teruslah. Tapi ga ada kebahagiaan sedikitpun, sedih mulu bawaannya. 
Sampai suatu hari aku dengerin ceramah Ustz.Haneen Akira. Beliau bilang gini 
“La Tahzan, kamu hambaku, kamu kesayangan aku, kamu aku muliakan,...” 
“ La Tatajazza’ kita masih punya Allah yang sayang sama kita. jika kamu merasa lemah Sujudlah, pasrahkan semua, serahkan semua kepada Allah”
“Allah lah jawaban dari Kehampaan Hati”
disitu aku nangis, aku nangis sejadi-jadinya.
Istighfar berkali-kali, sebegini buruknya aku. 
Aku punya yang Maha penolong
Aku punya yang Maha sayang sama aku
tapi aku datang dalam keadaan seperti ini. 
*aku ngetik sampe nangis gaes :’)
Memang sulit sekali, banyak godaan-godaan setan, bisikan-bisikan buruk kadang, banyak pikiran-pikiran yang mengganggu. Beberapa kali aku masih putus asa, beberapa kali aku masih belum bisa ikhlas menerima segala kehendaknya. Tapi bismillah, alhamdulillah aku punya sahabat dan keluarga yang Allah titipkan, yang Allah berikan untuk menjadi penguat. 
Disini aku juga masih berproses teman-teman
Aku masih berproses untuk menggapai Ridho dan rahmat-Nya
Aku masih berproses untuk mengharap Cinta Nya
Karena aku tau sekarang Kebahagiaan mana yang Abadi, kebahagiaan mana yang hakiki. Yaitu Allah SWT. Rabb yang tak pernah membiarkan aku sendiri, tempat berharap yang tidak pernah mengecewakan. Cukuplah Ia yang menjadi tempat bersandar, sumber kebahagiaan yang sempurna. 
Nikmat yang paling nikmat ketika bisa dekat denganNya
Nikmat banget rasanya
Hati tenang banget
Segala urusan dunia jika kita niatkan karena Nya. Segalanya mudah.
                                                         الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب
“(Yaitu) orang-orang yang beriman serta hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS: Al Ra`d:28).
Merugi Sekali. Jika kita hanya datang pada saat kita butuh. Jika dunia yang menjadi hal yang sangat dicintai.
Minta Tolonglah kepada Allah dalam segala hal dengan Shalat dan Sabar
Allah itu Maha Besar, daripada masalah-masalah kita
“Segala Ujian yang dikasih Allah itu pasti ada kabar gembira”
-
Aku juga pengen temen-temen merasakan nikmat yang begitu nikmat ini 
Aku nda pengen nikmat ini hanya aku yang merasakan. Cinta apapun Karena Allah, Cintai apa yang Allah cintai dan senangi💛
-AnnisasRahmi
0 notes
annisasrahmi · 5 years
Text
Tulisan : Rezeki itu ada waktu dan tempatnya
Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin panjang waktu yang dijalani, semakin terasa bahwa apa-apa yang dulu tidak dipahami menjadi semakin dimengerti. Melihat bagaimana dunia berputar, bagaimana orang-orang bergerak ke sana ke mari, merasakan bagaimana siang dan malam terasa semakin cepat berganti.
Sebelum lulus dari kuliah, ingin ini dan itu. Banyak sekali. Melihat kepemilikan orang lain dan ingin memilikinya. Melihat teman yang sudah lulus dan bekerja, terasa bahwa apa yang dimiliki saat itu tidak terasa berharga.
Selepas kuliah. Melihat bagaimana teman-teman mulai memiliki perusahaan sendiri, ataupun mulai membeli dan mencicil rumah, juga kendaraan, dan kita masih tertatih-tatih kepanasan dengan sepeda motor dan kos-kosan yang sempit. Terasa bahwa apa yang dimiliki saat itu begitu sedikit.
Selepas itu, melihat teman satu per satu menemukan pasangan hidupnya. Kita pun mulai berpikir bagaimana mencari dan menemukannya, sementara di satu sisi kaki kita masih berpijak di dunia dimana kita masih mengukur seberapa banyak harta yang kita siapkan untuk membina rumah tangga. Dan kita juga menyadari usia yang semakin menua. Juga menyadari kalau menikah tidaklah tepat dengan alasan-alasan seperti itu, tapi tetap saja hati kita terasa kosong dan iri pada apa-apa yang didapati oleh teman-teman yang lain.
Setelah menikah, kita melihat orang lain memiliki bayi-bayi yang lucu. Bahkan beberapa dari mereka, menikah setelah kita dan memiliki bayi lebih dulu. Sementara kita belum juga diberikan. Rasanya kebahagiaan seperti dikurangi setiap hari dan setiap kali melihat foto-foto bayi yang membanjiri linimasa media sosial.
Rasanya, tidak akan pernah ada habisnya jika kita menghitung apa-apa yang tidak dan belum kita miliki. Dan itu membuat hari kita semakin sempit, kebahagiaan semakin sulit ditumbuhkan.
Dan saya menjadi paham bahwa rezeki itu memang ada waktu dan tempatnya. Apa yang saya miliki saat ini, adalah apa-apa yang begitu diinginkan oleh orang lain. Barangkali memang inilah rezeki yang paling tepat untuk saya saat ini. Dan saya pun menjadi paham bahwa mendoakan orang lain itu lebih baik daripada bertanya.
Bertanya tentang; kerja dimana, penghasilan berapa, sudah punya apa, kapan menikah, sudah hamil belum.
Kadang saya khilaf, jangan-jangan saya menjadi sebab hilangnya rasa syukur orang lain karena pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Pertanyaan yang seperti peduli tapi sebenarnya hanya penasaran karena ingin tahu. Keingintahuan tentang orang lain yang tidak bisa kita kendalikan.
Dan saya pun belajar bahwa syukur itu hal yang paling bisa memenangkan dan menenangkan hati. Saya percaya bahwa rezeki itu akan datang di tempat dan waktu yang terbaik. Jangan khawatir.
Yogyakarta, 20 April 2017 | ©kurniawangunadi
1K notes · View notes