Tumgik
anotherpartikel · 2 years
Text
Terkadang akupun ingin berteriak di telinga milik matahari “aku juga bisa tenggelam, tapi untuk kembali terbit aku masih butuh waktu”
8 notes · View notes
anotherpartikel · 2 years
Text
yah pada akhirnya yang dapat menopang beban ini hanya diri kita sendiri, bukan orang lain juga bukan siapapun.
0 notes
anotherpartikel · 2 years
Text
Tentang apapun yang pada akhirnya habis ku lumat sendiri; entah manis atau pahit, getir pun tak pernah ku sisahkan.
0 notes
anotherpartikel · 2 years
Text
Sesuai kadarnya, porsinya, dan secukupnya.
0 notes
anotherpartikel · 2 years
Text
Ya Rab terserah Engkau saja.
0 notes
anotherpartikel · 2 years
Text
Tentang ruang - ruang yang sejatinya statis, hanya tubuh ini yang bergerak kesana - kemari. Bahkan pernah aku dapati tubuh ku sendiri sedang melamun, entah apa yang dipikirkannya, ketika diperhatikan dengan seksama wajahnya muram.
1 note · View note
anotherpartikel · 2 years
Text
Lima belas menit yang Membakar.
0 notes
anotherpartikel · 2 years
Text
Ada yang lebih teduh dari udara sehabis hujan, matamu yang ku tatap pagi itu.
0 notes
anotherpartikel · 3 years
Text
Kamu tau? Aku tetap merengkuh meski ku ringkih.
1 note · View note
anotherpartikel · 3 years
Text
“Yang terpenting bukan menu, tapi teman makan malam mu”
Begitulah quotenya, aku seperti disuntikan serum senyum ketika mendapat pesan
“kak makan yuk, laper”
Ajakan yang sederhana tapi entah mengapa jika kamu orangnyah akan menjadi luar biasa, aku gak pernah ambil pusing soal menu kadang apa ingin mu pasti itu inginku, namun sering juga ku ajukan beberapa opsi tempat rekomendasi. Entah sudah berapa banyak tempat makan yang kita pijakan, mulai dari Bubur Ayam Stasiun Sudirman, Warung Ampera Cikini, Nasi Kapau Juragan, Gultik Blok M, Taichan Senayan, Ayam Geprek Benhil, Gyukaku Gancit, Warteg Oren SCBD, Claypot Popo, Sate Gule Sabang, Akiaw 99 Mangga Besar, Sate Padang Ajo Ramon, Sate RSPP, Bubur Barito, Andakar, Mie Ayam fancy belakang SCBD, Pecak Ikan Fatmawati, Dimsum Panglimapolim, dan masih banyak lagi yang belum kusebut. Ada beberapa list tempat makan yang akan kita coba, aku selalu antusias untuk kelanjutannya, asal dengan mu.
Terkadang disaat kenyang, sepanjang jalan kita bercerita untuk membelah macet Jakarta, sesekali masing-masing bersenandung, sesekali membicarakan angan, mimpi, harapan yang tak terbendung, atau sekedar mengomentari apa yang ditemukan disepanjang jalan pulang.
Bagiku mencintaimu tak kenal murah mahal, mecintaimu tak kenal waktu.
0 notes
anotherpartikel · 3 years
Text
Kamu tuh seperti pelangi, tapi terkadang kamu juga yang membuat aku buta warna.
1 note · View note
anotherpartikel · 3 years
Text
Sorot mata yang dingin dan membeku, aroma nafas yang panas seperti terbakar. Keduanya bertolak belakang, tapi itulah konstruksi batin manusia.
2 notes · View notes
anotherpartikel · 3 years
Text
Aku sedang membayangkan kita duduk berdua di beranda, aku menikmati secangkir teh dan kau memikmati secangkir kopi, sesekali kita bertukar cangkir, hanya untuk menegaskan bahwa manis dan pahit pernah kita sesap dan lalui bersama.
2 notes · View notes
anotherpartikel · 3 years
Text
nyala suaramu dikepala ku.
0 notes
anotherpartikel · 3 years
Text
Ketika kamu memberiku sedetik, aku akan memberimu sehari. Mencintaimu tak kenal waktu bagiku.
0 notes
anotherpartikel · 3 years
Text
Aku mungkin orang paling brengsek kala itu, tapi hingga hari ini, selama kaki ku masih kuat melangkah; kamu adalah sosok yang ingin selalu ku permudah dalam segala urusannya.
2 notes · View notes
anotherpartikel · 3 years
Text
Hanya ingin merebah dipeluk mu, sebentar saja sebentar, tidak lama, asal suara-suara dikepala ku terdengar oleh mu.
Pelukmu adalah hujan setelah kemarau panjang.
1 note · View note