Aku pastikan bahwa semesta tidak akan lalai, tidak pernah bahkan sepersekian detik berhenti bekerja
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Marriage is scary
Ditengah isu pernikahan yang kadang serem serem, aku meminta sebaik-baik perlindungan dan penjagaan Allaah terhadap suamiku, anak-(anakku), keluargaku dan diriku sendiri, baik dari pandangan, pikiran, pergaulannya dan apa-apa yang Allaah larang serta yang membahayakan. La hawla walaa quwwata illa billaah..
40 notes
·
View notes
Text
Sering membayangkan ini dulu, selalu berputar dalam pikiran "nanti cinta ngga ya sama suami, siapa ya suami aku". Karena dalam menikah kita tidak bisa mundur kebelakang lagi kan?. Tapi menurutku cinta itu tumbuh, seperti bunga yang terus dipupuk dan dijaga. Bunga itu akan mekar, cinta juga (?). Yang sudah cinta juga bukannya bisa layu lalu mati jika tidak dipupuk dan dirawat ?. Karena sejatinya, menikah bukan hanya tentang persoalan cinta. Lebih kompleks dari itu~
Kalau akhirnya kalian menikah dengan orang yang ngga kalian cintai, kalian gapapa?
21 notes
·
View notes
Text
Datang Lalu Kembali Pulang
Terima kasih sudah hadir walau sebentar. Membuat waktu berjalan dengan sangat hati-hati.
Memberi sedikit bahagia yang terasa sangat istimewa, namun harus kembali dengan cara-cara terbaik-Nya.
Rasanya seperti ada, setiap hari, setiap detik. Kembali menggenapkan kami yang kini ganjil.
Minggu berganti, sepertinya kamu masih nyaman dalam dekap-Nya.
Kami akan menunggumu datang kembali setelah berbalik arah.
Saat ini, aku harus mengobati luka di hati malaikat kecil yang sudah menunggumu datang.
Aku akan menunggumu...
Sekali lagi
0 notes
Text
28 yang ke 29
Pada sepasang angka yang menemani hari-hari dalam menghitung mundur tahun demi tahun. Semoga 28-ku yang kesekian ini tidak bosan memelukku dalam doa. Dalam setiap bisik doa yang ranum hari ini, semoga detikku kian bermakna. Menemani langkah kecil manusia 2 tahunku, dan terus memelukknya dalam Doa.
42 notes
·
View notes
Text
aku harap...
aku harap kamu sembuh dari hal-hal yang ga pernah kamu ceritain,
aku harap kamu sembuh dari maaf yang ga pernah kamu dapetin,
aku harap hal-hal baik terjadi sama kamu, dan pas itu terjadi, aku harap kamu percaya kamu pantes dapetin semua itu.
220 notes
·
View notes
Text
Beberapa hari lalu, aku sempat membuka Medium lagi. Membaca beberapa tulisan, lalu mengingat kembali. Sebenarnya berapa banyak kehilangan yang aku rasakan sampai di titik itu. Atau seberapa banyak telinga yang tidak pernah ada keberadaannya. Di kota itu, aku masih ingat bahwa aku menjadi orang yang sudah mati rasa. Biarlah perjalanan terjal itu terkenang dalam beberapa tulisan yang amatir.
0 notes
Text
Karena fungsi do'a adalah bukan meminta, tapi Ia dengan segala keindahan dan kebaikanNya ingin memastikan bahwa hambaNya yang ini dapat mencintai takdir dan nasibnya.
163 notes
·
View notes
Text
Biarkan mereka terus menerka isi ataupun latar belakang rasa dari tulisan-tulisanmu. Tidak peduli anggapan benar atau salah mereka, tetaplah menulis.
199 notes
·
View notes
Text
Mengapa selalu harus perempuan yang bersyukur dipertemukan dengan sosok lelaki yang sholih? tidak bolehkah jua, lelaki itu yang bersyukur?
Ku tulis ini sebagai pengingat, bahwa rasa syukur itu harus hadir pada kedua insan, tidak boleh timpang hanya berat sebelah, seolah perempuanlah yang wajib bersyukur atas apa-apa yang terjadi
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang mampu menjaga pandangannya, telingannya, mulutnya, dan kemaluannya; hingga ia mewujud pada rasa malu saat pertama kali bertemu
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang sibuk sekali berkegiatan, tidak lelah mempelajari ilmu baru, mampu berkreasi dalam banyak karya, juga terampil mengelola banyak hal; hingga ia mewujud pada ketangguhan dan kecerdasan yang kelak akan ditiru dan dibanggakan oleh anak-anaknya
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang terbiasa berbagi dengan sesama, disenangi oleh lingkungan terdekatnya, namun tetap menjaga adab-adabnya; hingga ia mewujud dalam keanggunan akhlak
Duhai, lelaki termasuk aku, mengapa ucapan terima kasih, berat sekali keluar dari mulut, seolah kita adalah pahlawan yang sempurna, yang menyelamatkan budak perempuan dari kekangan tuannya? Bukankah kita juga harus berterima kasih, dengan hadirnya ia, sosok perempuan yang Allah takdirkan, terjagalah diri dari hal-hal yang diharamkan, menjadi bewarna hidup kita yang tadinya hanya ada warna hitam dan gelap di lemari baju, dan semakin luas bumi Allah yang kita lalui, setelah sekian lama kita bingung hendak dengan siapa kita berpegian
Mari saling bersyukur dalam mencintai, karena dengan begitu akhirnya semoga kesadaran itu muncul, bahwa perjalanan sesungguhnya adalah untuk beriman, beramal sholih, dan saling menasihati dalam kebenaran
ditulis untuk kamu, kita, khususnya aku
274 notes
·
View notes
Text
Tanpa tulisan ini mungkin tidak lengkap, tapi jika memasukkan tulisan ini terlalu beresiko bukan (?) Jadiiiiiiii.... sudah berapa tahun buku itu mangkrak karena berbagai alasan Haha. Yuk akhir januari sebentar lagi

0 notes
Text

Lagi nonton ini, menguras energi sekali. Banyak yang bisa diambil jadi pelajaran parenting ibunya Kang-ho. Kadang, sebagai orang tua kita pengen melakukan yg "terbaik". Tapi kita ngga pernah tau apakah keputusan itu juga sebenernya baik menurut anak kita (?)
5 notes
·
View notes
Text

Hari ini, hari terakhir jadi working mom. Rasanya sedih karna bakal ninggalin kerjaan yang sedang hectic²nya, ninggalin semua trial yang lagi berjalan, dan semua perbaikan² yang aku usahakan sebagai team leader. Ibaratnya lagi sayang²nya terus ninggalin (?). Engga deh, semua punya prioritas masing²
Tapi kabar baiknya, bisa jadi full time mom setelah ini. Bisa ngurus semua hal di rumah yang selama ini belum kepegang. Terutama sih bisa seharian sama mas Birru. Karena memang keputusan ini dibuat, dengan salah satu alasannya agar ngga kelewat golden age nya mas Birru.
Nak, pasti kamu seneng ya nanti mama full di rumah nemenin kamu.

4 notes
·
View notes
Text

Birru, selamat merekam memori di lebaran pertamamu ya nak. Mama senang sekali melihat mu tumbuh sehat dan kuat. Nak, ini pertama kalinya juga, mama merekam memori yang berbeda dari ramadhan tahun sebelumnya. Mama tidak bisa ikut berpuasa, untuk memenuhi kebutuhan Asi mas Birru. Semoga Allah selalu mencukupkan Asi mama untuk mas Birru ya.
1 note
·
View note
Text
Aku : mas kalau jadi ibu rumah tangga tuh perangnya sama perasaan ga berharga
Suami : .....
Aku : kalau ibu bekerja perangnya sama perasaan bersalah. Jadi syukuri yang dijalani sekarang aja yaaa... sama lakuin yang terbaik yg kita bisa.
Suami : .......
Ttd aku yang ngomong sendiri, jawab sendiri wkwkwkwk
Emang cuma butuh didengerin aja🤣
🙂🙂🙂🙂🙂⚡️⚔️
224 notes
·
View notes
Text
Terlahir Kembali

Dear Albirru,
Saat itu, mama senang sekali sebentar lagi kita akan bertemu. Setelah mengajukan cuti melahirkan, tiada hari tanpa menunggu datangnya kontraksi. Hingga usiamu 39 minggu 5 hari, kontraksi itu belum muncul juga. Mama rasa kamu masih betah berdiam di dalam perut mama.
Jadwal kontrol pun tiba, setelah banyak berdiskusi dengan dr.Syamsu. Sore itu juga mama dan papa sepakat untuk diberikan induksi pertama untuk memancing kontraksi. Mama pikir efeknya mungkin akan lama karena dosis yang diberikan hanya se-perempatnya. Ternyata mama salah, pukul 20.00. Saat sesampainya di rumah, perut mama rasanya kencang dan sakit tapi belum terfikirkan kalau sejak saat itu kontraksi palsu sudah ada. Mama masih bisa tidur dalam keadaan itu, tapi tidak terlalu lama. Pukul 03.00 pagi. Papamu terbangun, melihat mama yang kesakitan menahan kontraksi, saat itu mama sudah tidak bisa tidur, miring sana-sini, mengatur nafas tapi tetap saja tidak meringankan. Papamu menawarkan untuk langsung berangkat ke IGD saat itu juga. Namun mama masih bisa menahannya sampai subuh tiba. Setelah banyak baca artikel, katanya pembukaan itu akan lama sekali. Jadi mama memutuskan untuk berangkat ke IGD setelah subuh.
Nak, waktu itu papa ngebut. Mama bingung mau memposisikan badan bagaimana lagi di dalam mobil. Rasanya ingin cepaaaaat sekali sampai.
Mama menuju IGD rumah sakit dan papa mengurus administrasi. Suster jaga datang dan dilakukan pemeriksaan untuk melihat sudah seberapa jauh pembukaan. Mama kira belum ada pembukaan, ternyata sudah bukaan 4. Akhirnya alat pemindai detak jantungmu dipasang di perut mama, hal ini dilakukan untuk memantau seberapa berpengaruh kontraksi dengan keadaanmu di dalam sana. Pengambilan darah juga dilakukan saat itu. Setelah semua prosedur mama ikuti, akhirnya papa menjemput mama bersama satu perawat. Kami boleh menunggu di ruang rawat inap.
Sejak pagi hingga sore mama dan papa menunggu kontraksimu lagi nak. Dokter saat itu berkunjung, cek pembukaan pukul 15.00. Katanya pembukaan hanya naik 1 saja. Sedari pagi hingga sore pembukaan hanya stuck di 5. Kontraksipun tidak intens, kadang datang dan kadang pergi. Mama belum merasakan sakit yang luar biasa itu. Lalu papamu dipanggil oleh dokter jaga, katanya bada maghrib mama akan diberikan induksi ke-2. Kalau masih tidak ada pembukaan maka mau tidak mau kita harus SC. Ahhh mama takut sekali nak, jujur mama tidak menyiapkan mental jika harus SC.
Pukul 17.30 datang perawat ke kamar, menjemput mama. Saat itu papa selalu mendampingi mama. Sejak awal, mama hanya ingin didampingi papa, ternyata papamu sehebat itu nak. Sabar saat jadi orang yg mama pegang erat tangannya, entah sekuat apa waktu itu mama memeluk papa.
Mama sampai di ruang bersalin, ruangannya dingin. Sampai mama merasa sedikit kedinginan. Tetes demi tetes cairan induksi masuk melalui infus. Sambil terus bermain gymbal, mama berharap kamu mau cepat turun ke panggul. Saat itu bu bidan bilang :
"Hebat ibunya masih semangat padahal udah dari pagi"
Kalimat sederhana itu ternyata sangat berarti bagi seseorang yg sedang berjuang. Iya, mama memaksimalkan apa yg bisa mama lakukan. Memberdayakan tubuh ini agar dapat sedikit diajak berkompromi. Agar bisa mengupayakan jalan lahir secara pervaginam. Hmm selama cairan induksi masuk, rasanya kontraksi sudah semakin intens. Kalau ditanya rasanya seperti apa, sepertinya tidak ada satupun rasa sakit yg pernah mama rasakan yg sakitnya seluarbiasa ini.
Papamu selalu mengingatkan "Istighfar ya, yuk istighfar". Terdengar suara adzan isya, sudah lima waktu sholat kami menunggumu nak. Papa izin untuk sholat isya dan mama melanjutkan untuk terus bergerak di atas gymball. Saat itu kontraksi semakin pendek jaraknya, terus menerus hingga sakitnya tak tertahan.
"Ya allah sakit, eh ayo aku bisa"
Papamu lama sekali, ia tak kunjung kembali. Mama masih di atas gymball. Saat papa kembali mama langsung meminta papamu untuk membantu mama naik ke atas kasur bersalin saja. Rasanya mama ingin beristirahat sebentar.
Papamu selalu sabar, memeluk mama. Membantu semua hal yg mama butuhkan saat itu. Tidak lama setelah berbaring di atas kasur, dengan posisi tubuh mama yg meringkuk. Ketuban pecah, rasanya kamu mendorong ke bawah dengan cepat. Papamu lari memanggil bidan. Saat itu cek pembukaan sudah naik menjadi 7.
Papamu mengambil posisi, bidan mengubungi dr. Syamsu. Mama dan bidan tidak menyangka kalau pembukaan 7 ini hanya berlangsung sebentar. Tidak jauh dari pembukaan 7, saat dicek pembukaan berikutnya sudah masuk pembukaan lengkap. Semua panik karena dokter belum datang.
Bu bidan bilang belum boleh mengejan, tapi mama refleks mengejan. Rasanya kepalamu sudah di ujung. Tinggal sedikit, tinggal sedikit.
Setiap rasa ingin mengejan datang, lagi-lagi mama harus menahannya. Terus menahan sampai dokter datang. Untuk memperlambat adik bayi lahir mama tidur dengan posisi miring. Menghadap papamu, katanya agar mama lebih nyaman.
Dan benar, ternyata sudah dalam kondisi "crowning" atau kepala bayi sudah terlihat. Mama senang sekali kita akan bertemu sebentar lagi.
Akhirnya dr. Syamsu datang. Bidan membantu mama untuk memposisikan diri untuk bersiap mengejan. Tapi saat kaki mama baru dipindahkan ternyata kamu sudah lahir tanpa mama bersusah payah mengejan. Wah kamu hebat!
Dokter kaget karna belum memberi aba². Tapi ia sigap saat kamu lahir, ia langsung menangkapmu. Saat itu rasanya dunia sudah kembali berputar pada porosnya. Namun.. ada yang lebih sakit daripada melahirkan kamu nak. Yaitu melahirkan plasenta dan membersihkan rahim. Mama masih ingat bagaimana rasanya.
Selamat datang Albirru Rashyanda Fairel.
To be continue...
1 note
·
View note
Text
Hal paling bikin melow akhir-akhir ini adalah udah bayangin moment melahirkan. Sebentar lagi ketemu Mas bayi. Setiap liat USG 3 minggu lalu juga suka terharu. Mas bayi tumbuh sehat, aktif, respon kalo diajak belajar tiap malem. Dan setiap kali liat hasil USG mas bayi jadi teringat sama diri sendiri, Mas Bayi mirip sekali sama aku.
Kalau flashback dari awal kehamilan, rasanya berat banget trimester 1. Dari yang tadinya setitik kantung kehamilan tumbuh dan berkembang jadi janin dengan jantung yang berdetak. Terus tumbuh, mulai nendang, mulai happy kalo mamanya makan ice cream. Ada bayi yang hidup dalam diriku, jadi bagian dari diriku.
Sehat sampai nanti kita ketemu ya nak, beberapa minggu lagi :)
Kalo udah mulai cuti, kita lanjut lagi Bersenyawa nya ya. Setelah bersenyawa selesai kita bikin cerita tentang Mas bayi. Mungkin nanti isinya bisa bermanfaat buat yang sedang menunggu.
0 notes
Text
Dear love,
Terima kasih sudah hadir membersamaiku. Membuatku menjadi lebih kuat. Sehat-sehat, nak. Sedikit lagi, sebentar lagi. Kita bertemu.
Sambil terus belajar, sambil terus mempersiapkan. Semoga kami bisa selalu memberikan yang terbaik untukmu.
0 notes