arahintuisiku
arahintuisiku
Arah Intuisiku
14 posts
sejenak menepi, menata hati
Don't wanna be here? Send us removal request.
arahintuisiku · 13 days ago
Text
Cerpen : Jatuh Cinta di Umur Matang
Lebih rasional.
Langsung menganalisa, apa tujuan dari jatuh cinta ini. Kalau hanya sekedar bermain rasa, lebih baik bekerja aja mencari uang buat membeli kesenangan. Karena jika jatuh cinta hanya untuk menerka-nerka mau ke mana ujungnya, lebih baik beli tiket kereta dan pergi berkelana sendirian, lebih minim risiko daripada jatuh cinta. Langsung mengkonfirmasi, apa aja yang kamu miliki dan aku miliki serta apa yang tidak. Untuk hal-hal yang tidak kamu miliki, bagaimana kamu mengupayakannya? Apakah kamu termasuk orang yang tidak peduli dengan harta halal dan haram selama bisa mendapatkannya atau orang yang hati-hati? Sebab aku sangat hati-hati. Untuk hal yang sudah kamu miliki, apakah kamu bersedia untuk berbagi? Langsung menyaksikan, bagaimana tabiatmu yang terbentuk selama puluhan tahun. Karena aku tidak bersedia jika aku menjadi alasanmu untuk berubah menjadi lebih baik, apalagi jika kamu berharap aku bisa menjadikanmu lebih baik. Bagiku sejak awal sangat realistis, aku ingin jatuh cinta pada orang yang baik. Karena tidak ada jaminan aku bisa mengubahmu yang telah hidup dengan caramu selama puluhan tahun dalam sehari semalam apalagi beberapa hari saja. Aku memang tidak cukup sabar untuk menemanimu berubah, silakan berubah dulu menjadi baik kalau kamu memang berniat. Langsung pada intinya, tidak perlu terlalu banyak seremoni yang uangnya bisa kita pakai untuk pergi umroh atau membeli rumah. Daripada harus lelah menyiapkan banyak ritual, bagaimana kalau kita beramal saja, misal berbagi kebahagiaan dengan mengundang keluarga dan juga berbagi ke orang-orang fakir dan miskin. Biar doa-doanya buat kita, tidak ada penghalang untuk sampai kepadaNya.
Tidak perlu banyak basa basi, kalau kamu memang berniat untuk jatuh cinta. Jelaskanlah tujuanmu hingga sejauh mana, kalau kamu tidak ada tujuan, lebih baik hilang.
Karena aku tidak punya banyak waktu untuk mengulang-ulang kesedihan yang serupa. Karena aku pun sekarang lebih rasional, bukan lagi rupa menawan yang membuatku terpesona dan berkata "iya". (c)kurniawangunadi
641 notes · View notes
arahintuisiku · 6 months ago
Text
Opiniku Soal: Posting Foto Buku
Lagi banyak yang speak up soal "gapapa posting foto buku (yang sedang dibaca)"—dalam rangka ajakan untuk menggerakkan literasi orang². Memantik minat baca.
Khususnya disosial media yang kita tahu sendiri, Indonesia punya banyak pengguna aktif.
Tapi ternyata ada orang² yang justru merespon negatif, memandang aneh dan nyinyir dengan posting foto buku itu.
Padahal, sebetulnya mereka yang nyinyir kayak gitu tuh karena justru mereka ngga baca buku. Ngga tau seberapa powerfulnya kegiatan membaca.
Belum ngerasain nikmatnya konsumsi buku yang sesuai, yang bagus dan yang mantap!
Belum tau mereka betapa dahsyatnya isi buku yang bagus itu mempengaruhi kehidupan mereka.
Andai mereka mau berpikir; menormalisasi posting foto (misal) lagi makan di resto, punya kendaraan apa, tren yang macam², lagi liburan kemana itu ngga keren. Ngga ngasih dampak apa² selain risiko memunculkan iri dengki, komparasi hidup, dlsb.
Tapi kalau soal posting buku bacaan/lagi baca buku, itu bisa bikin pengaruh baik!
Seenggaknya bikin orang penasaran sama bukunya, kenapa kita mau baca buku ini, isinya apa. Kalau belum mampu beli, masih bisa pinjam. Ngga beli bajakan.
"Oh ternyata seru yaa, oh bagus juga ya isinya.."
Seketika, orang bisa jadi tergerak untuk membaca juga. Dan itu bagus untuk kehidupan orang tersebut.
Mari tetap sebarkan influence yang baik meski masih ada sebagian orang yang belum tercerahkan.
Mari dakwahkan; membaca buku itu asyik! 📖✨️
Tangerang, 14 Desember 2024 | 00.58 WIB
94 notes · View notes
arahintuisiku · 7 months ago
Text
Memilih Pasangan Hidup
Setiap orang jelas memiliki valuenya masing-masing. Dan ketika kita bicara value, ini bisa bertentangan satu sama lain. Hanya saja, tulisan ini tidak ingin mempertentangkan itu. Penulis akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang bersumber pada pengamatan, karena ini hal yang dirasa berlaku secara universal. Ada tiga hal yang mau kutulis, di luar soal bagaimana hubungan ia dengan Tuhannya. Aku mau nambahin beberapa aspek yang menurutku sangat krusial untuk dipertimbangkan secara mendalam.
Pertama, cara bicara dan apa yang dibicarakan. Karena dua hal tersebut mencerminkan isi kepalanya. Kalau kamu mendapati orang yang suka bergunjing, sindir menyindir, memfitnah, berkeluh kesah, berkata kasar, dan berbagai macam pembicaraan buruk. Pikirkan ulang untuk memilihnya sebagai pasangan hidup. Mungkin ia bisa jadi fit sama kamu, tapi apakah itu yang kamu harapkan saat kalian menjadi orang tua dan mendidik anak? Sampai sekarang, dalam berbagai kesempatan dan pengamatan. Kenapa anak-anak yang kutemui bisa sekasar itu, bisa senegatif itu, salah satunya dampak dari bagaimana bahasa dan cara bicara sehari-hari orang tuanya. Apalagi saat di level orang tua menganggap pembicaraan itu sebagai hal yang biasa, bukan hal buruk.
Bagiku, lebih penting mengajarkan anak bisa berbahasa yang baik alih-alih bisa banyak bahasa. Karena kalau ia bisa menggunakan bahasa yang baik, tahu tata bahasa, tahu kapan penggunaan dan cara menggunakannya dalam beragam situasi. Itu jauh lebih penting daripada ngajarin dia bisa bahasa macem-macem. Nanti kalau sudah besar, ia bisa belajar bahasa-bahasa yang lain. Kedua, hubungannya sama harta. Ini sebuah hal yang mungkin tidak bisa secara kasat mata dilihat, tapi bisa diamati jika sudah mengenal. Bagaimana cara pandangnya terhadap uang. Apakah segala sesuatu diukur dari uangnya. Apakah uang jadi tujuan hidupnya. Apakah pengambilan keputusannya sangat bergantung dengan ada tidaknya uang. Dan berbagai percakapan yang bisa kamu simpulkan sendiri, ini orang dikit-dikit nyingung duit. Mulai pertimbangkan lagi. Uang (harta) penting, tapi bukan segalanya. Tidak semua hal didunia ini diukur dengan uang. Nanti kita lupa untuk bisa belajar ikhlas, bisa belajar tulus. Mengira semua hal pasti ada maksud dan tujuannya. Melakukan sesuatu karena ada maunya. Karena nanti anak-anak pun akan belajar cara hidup dan cara berpikir kita sebagai orang tuanya. Dan saat itu, saat kita mulai berhitung. Semuanya akan jadi transaksional. Ketiga, bagaimana ia ngehargai dirinya sendiri dan ngenal dirinya sendiri. Orang-orang yang pandai menghargai dirinya sendiri akan mudah respect sama orang lain. Bisa membuat keputusan-keputusan penting untuk dirinya dengan lebih mudah. Nanti, saat kita jadi orang tua. Ada banyak sekali keputusan yang bakal diambil, aku nemu banyak sekali orang tua yang membuat keputusan yang bagiku aneh, bahkan cenderung tidak masuk akal untuk hal-hal yang amat sederhana. Penilaian ini memang subjetif, tapi jika mau dilihat secara objektif pun tetap aneh.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah bekal yang krusial saat jadi orang tua. Karena waktu anak-anak kita masih kecil, kitalah yang akan membuatkan keputusan untuk mereka. Menemukan orang yang mengenal dirinya dan menghargai dirinya sendiri jadi sesuatu yang menurutku perlu untuk diupayakan. Selain kita juga berusaha untuk jadi seperti itu. Seseorang yang tak bisa membuat keputusan justru akan merugikan dan merepotkan orang lain, entah anaknya sendiri, pasangannya, atau bahkan orang-orang di sekitarnya. Semoga membantu :) (c)kurniawangunadi
464 notes · View notes
arahintuisiku · 7 months ago
Text
Merayakan Patah Hati
sepilihan kata dari kami — @jennntms @synanymore @nonaabuabu @dinata22 @narashit @tuanpoetry @milaalkhansah @by-u @hardkryptoniteheart @rezticia @kevinsetyawan @yustrialubna
Tumblr media
@kevinsetyawan  x @yustrialubna
Dirimu akan tetap menjadi semesta paling indah yang menyeruak dibalik rona cerah melebihi sang mentari.
Sementara aku tak lebih dari seorang pengelana yang menjadikan cahaya sebagai petunjuk harus kemana.
Ingin rasanya bisa memilikimu seutuhnya menjadikanmu sebagai rumah hangat tempat semua cerita berpulang dan rindu kembali pada pemiliknya.
Perjalanan panjang telah membuatku begitu haus akan cinta, maka tak hanya rumah, ingin rasanya kujadikan kau telaga.
Namun apalah daya dirimu hanya seolah gemintang yang nampak indah dari kejauhan karena ada beberapa batas yang memang tak bisa aku lewati untuk merangkulmu kembali.
Inginku dekat, namun terlalu banyak sekat yang tak kasat. Inginku terikat, namun terlalu banyak yang menghambat.
Aku tak perduli seperti apa jalan didepan kita dirimu tetep menjadi kejora yang selalu menemaniku kala gempita mulai hadir.
Mungkin sekarang Tuhan memang belum berikan izin, tapi kuyakin suatu hari nanti tak ada lagi yang bisa menghalangi, semua akan bersaksi bahwa kita memang sepasang yang saling mencintai.
---
@hardkryptoniteheart x @rezticia
Saat itu, aku memang benar-benar tidak mengerti akan perubahan-perubahan yang terjadi padamu; kau datang sekali, lalu menghilang berhari-hari, dan begitu terus adanya.
Pernah ada suatu waktu di mana aku ingin bertanya mengenai apa yang terjadi padamu, namun ternyata kau sudah keburu menghilang dari hidupku; tanpa ada kata apa pun.
Masa-masa itu, aku telah mempersiapkan diri tentang kemungkinan kehilanganmu. Meski demikian, aku tak bisa mencegah luka hati yang kau goreskan; perasaan kecewa yang ikut kau tinggalkan untukku.
Kini, aku telah mampu berdamai dengan kepergianmu dan mengikhlaskanmu menemukan kebahagiaan yang selama ini kau inginkan di luar sana.
Berbahagialah
Mungkin diriku bukanlah yang kamu mau.
Aku memilih keputusan ini dengan pertimbangan banyak; salah satunya aku tak sanggup terluka lagi.
Lalu aku dengan pengecutnya lari, meninggalkan bayangan kita berdua yang sempat terang benderang itu, masa depan—harapan kita merajut asa bersama.
Perlahan semuanya menjadi abu-abu, kelam dan hilang.
Instingku berisik memberi sinyal. Lindungi dirimu dulu, ujarnya.
Tamengi hatimu sekarang, katanya.
Sejujurnya tuan,
Aku tak sanggup dianggap tidak ada.
Aku tak sanggup menangis dimanapun aku berada.
Aku tak sanggup menahan irisan di dada.
Pada akhirnya,
Aku tak sanggup mempertahankanmu..
Aku harap mungkin nun jauh disana, dirimu bertemu dengan seseorang yang kamu mau. Seseorang yang dapat dirimu hargai. Seseorang yang tak akan kecewa dengan perlakuanmu. Seseorang yang punya banyak nilai.
Seseorang yang bukan aku.
---
@milaalkhansah  x @by-u
Aku pernah salah mengira, pesan yang datang tak kenal jeda itu adalah sebuah pertanda rasa. Ternyata, kau hanya sedang beramah tamah dan itu tak hanya kepadaku saja.
Aku pun juga tidak pernah mengira, kupikir kau adalah jawaban semesta dari banyaknya doa yang sudah mengudara. Nyatanya kau menenggelamkanku dalam sandiwara cinta semu belaka.
---
@narashit  X @tuanpoetry
Dari Segala Apa yang Bisa Hidup Berikan, cuma Sepucuk Surat Ini yang Bisa Kutuliskan
Aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Setiap hari, yang kulakukan adalah mengirimimu ucapan selamat pagi kemudian kulepaskan bermacam-macam pertanyaan untuk menggerayangimu: bagaimana keadaanmu? Apakah hari ini kamu bekerja? Apa makanan yang sedang ingin kamu makan? Juga pertanyaan lain tentang apa saja yang meliputimu.
Setelah semua itu pun aku merasa belum cukup. Aku masih ingin mendatangi tempat tinggalmu. Membelai rambut-rambut halus di kepalamu. Mengecup kedua mata kemudian keningmu. Mengajakmu berjalan-jalan, meski tak banyak tempat yang bisa kita datangi di kota seperti Bekasi. Aku cuma ingin mengajakmu berjalan kaki barang lima atau sepuluh menit, duduk atau tidur-tiduran di rumput taman, kemudian menikmati minuman dingin yang kita bawa sambil mengerjakan urusan masing-masing. Sepulangnya dari sana, kalau kamu mau, kita bisa bergandengan tangan sepanjang jalan. Lalu memerhatikan apa pun yang tampak menarik. Misalnya sebuah pohon tua penuh foto orang-orang yang tak sedikit pun tampak ketulusan di matanya.
Aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Aku tak bisa mengabaikan apa pun tentangmu yang berada dalam jarak pandangku.
Dan aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Misalnya saja ketika kupikir hubungan kita masih bisa lancar berjalan, ternyata itu cuma angan-angan dan aku terlambat, kemudian hilang semua kesempatan sampai-sampai tak ada lagi tentang kita yang bisa diselamatkan.
Dari Segala Apa yang Bisa Kamu Berikan, Kuharap ini yang Terakhir
tidak ada yang salah dari caramu mencintaiku, bahkan aku pun berhasil tenggelam setiap kali angan-angan itu menggelayut dalam kepalamu. kau bicarakan seolah semua mampu kau ciptakan untuk kita. aku pun selalu senang menjawab segala pertanyaanmu agar kau tahu seapik itu kau mampu membahagiakanku.
tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, kau mampu membuat segala yang sederhana menjadi hal yang paling aku syukuri. aku bahkan sangat membanggakan bagaimana kau memeliharaku sebagai kecintaanmu yang paling syahdu. tak jarang pula kenangan kecil kita datang bertamu sesekali di malam pukul satu saat aku sedang sibuk-sibuknya merapikan isi kepalaku.
tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, kau berhasil membuatku merasa sangat dicintai tanpa harus membuat semua orang tahu bahwa aku sedang dicintai.
dan, tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, semuanya sempurna sampai aku menyadari bahwa kau hanya melihatku sebagai dia yang tidak pernah berhasil kau ganti.
---
@nonaabuabu x @dinata22
sejenak aku lupa jika semua hal adalah sementara, hingga di satu titik yang memabukkan kau menyiram kenyataan sebagai kesadaran. saat aku sedang melambungnya, menganggap mungkin akan ada yang selamanya menetap. lalu kau pergi dan aku tak memiliki harapan apapun lagi.
maafkan aku nona, memberikan kenyataan yang pahit untukmu, kenyataan bahwa kita takkan bersama. engkau selayaknya matahari yang menerangi semesta sedangkan aku hanya tanah di bumi. bukan hanya harapmu yang hancur, tapi juga harapku.
---
@jennntms x @synanymore
Kebiasaan yang tak biasa. Kau tahu? Aku sangat membenci perpisahan, pada orang yang dengan tiba-tiba hilang, meninggalkan jejak tanpa tatapan. Pengencut memang. Kau yang sudah tahu cerita bahwa aku pernah terluka, dan saat ini kau juga menjadi orang yang membuatku merasakan patah yang kedua kalinya.
Lucunya. Kau yang memilih pergi, tapi menulis tentang patah hati. Kau yang telah menyakiti, tapi menulis tentang disakiti. Huhh, sepertinya bukan aku yang tak layak untukmu, tapi aku yang terlalu bodoh membiarkanmu menyeru pada hatiku yang ulu. Ya, aku yang bodoh. Membiarkan orang yang pandai menggunting keadaan, bersemayam dalam sanubari yang sudah menyuguhkan ketulusan.
Kita pijaki saja jalan tanpa perlu lagi saling mengkhawatirkan. Tenang saja, aku tak membencimu. Aku hanya membenci rintikan tangisku yang membuat senyummu semakin melebar. Tapi percayalah, tak akan ada lagi ruang puisi yang kutulis untuk dirimu, sayang. Karena beragam kisah yang telah tercipta telah kutebas tanpa sisa.
Kita sudah mengusahakan lebih. Nyatanya tak ada yang perlu dilakukan lagi, sebab dekat itu bukan milik kita.
Tak usahlah menimbang-nimbang luka. Aku juga punya patah, bahkan melebihi debar yang pernah kau titipkan. Maaf bila aku membuatmu merasa bodoh, juga membuatmu sesak hingga ke relung. Sebab pada akhirnya, kembali asing adalah jalan. Jalan paling tepat kala keserasian tak menemukan tempat.
Aku mengerti beragam kecewamu. Sama halnya saat kau memilih tak membenciku, padahal ada pilihan untuk membenciku dengan lebih. Tuan, apa yang bisa kita harapkan saat pertemuan tidak memihak kita, selain sepakat pada kata perpisahan? Maka, mari lupakan apa yang sepantasnya dilupakan. Semoga kelak kau bertemu dengan sosok lain tanpa ragu, tidak saat denganku.
110 notes · View notes
arahintuisiku · 8 months ago
Text
Tumblr media
Kita tidak tahu apa-apa tentang masa depan, kita hanya mengusahakan apa yang kita pikir dan rasa baik untuk kita. Selebihnya, adalah takdir-Nya yang menentukan.
Sehingga di perjalanan mengusahakan itu, ada yang sesuai harapan kita—pun sebaliknya, ada yang berlawanan dengan seluruh rencana dan harapan kita. Tapi, yang berlawanan itu pun selalu sarat dengan hikmah dan pembelajaran dari-Nya.
Sehingga, jika dirasa kecewa dengan apa yang tak sesuai harap, semoga kekecewaan itu tidak menghadirkan kebencian di hatimu dan mematikan bibit harapan untuk selalu berharap pada-Nya.
Semogaku untukmu; semoga apa yang sedang kamu usahakan dan doakan hari ini, sejalan dengan takdir Allah yang akan terjadi di masa mendatang. Pun diantara seluruh upaya dan doamu hari ini, letakkanlah pula kepasrahan yang sama seimbangnya. Kepasrahan bahwa seindah-indahnya rencanamu, rencana Allah tetaplah yang terbaik dan paling indah.🍃
Penghujung, 24 Oktober 2024 08.05 wita
278 notes · View notes
arahintuisiku · 10 months ago
Text
Seperempat Abad Sudah.
Ternyata bentuk kesyukuran dikasih kesempatan hidup (lagi) sama Allah, tidak semestinya berhenti di ucapan "Alhamdulillah" saja. Harus dibuktikan dengan sebagaimana yang Allah perintahkan, bisa maksimal menghamba dan menebar manfaat terhadap sesama. Ya, hal yang selalu disemogakan.
Berkian episode yang terlalui datang dengan maknanya sendiri. Entah itu sebagai pengingat, penguat, atau justru sebagai penghambat. Tapi rangkaian tersebut yang sebenarnya membentukku hari ini. Ada pembelajaran, pengalaman, dan hikmah yang seharusnya bisa aku maknai dari momen-momen tersebut.
Memang tidak akan selalu bahagia yang datang, justru seringkali kecewa dan luka yang mendekap tak kunjung lenyap. Mungkin saja karena memang aku yang sedang tak siap, sehingga seringnya kecewa terhadap apa yang telah tertetap, padahal kita tak tau apa yang sedang Allah persiapkan di balik itu semua.
Every missed opportunity is a reminder that what was meant for you will never pass you by. Trust in Allah's plan, for He knows best what is truly yours.
Seperempat abad sudah, lalu mau sampai kapan? Mari hidup untuk tidak lagi hanya terus mengulang lalai, Mari hidup dengan penuh kesadaran, dengan sekian banyak nikmat yang Allah masih terus berikan, semestinya membuat diri ini malu apabila terus berdiam diri tak kunjung ada perbaikan.
Alhamdulillah "alaa kulli haal, "alaa kulli ni'mah, Semoga Allah mengampuni dosa-dosa, terima segala doa dan amal kebaikan, mengizinkan tercapainya segala impian, dan menjadikan rumah terakhir kita di syurga dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya :)
Menatap senja 28 Agustus
4 notes · View notes
arahintuisiku · 1 year ago
Text
[Ternyata Dulu]
Dulu, mungkin sekitar 5-7 tahun lalu kita sering beranggapan bahwa jadi orang dewasa berarti kita bakalan jadi tambah keren ya. Setidaknya itu yang ada di benak kita melihat kakak tingkat yang punya karir sukses, terbang kesana-kemari, so possitive vibes banget bagi kita para juniornya.
Namun ternyata, kini setelah kita berada di fase nya. Mungkin begitu pula anggapan para junior kita sekarang. Padahal yang kini kita rasakan pun yang semua orang rasakan di fase dewasa adalah fase penuh perjuangan, penuh penyesalan. dan hal yang paling disesali lagi yang ingin diperjuangkan kembali adalah “ternyata dulu, kita pernah istiqamah”
Ternyata dulu, amalan yang menurut kita basic nya orang muslim, ternyata jadi hal yang begitu sulit kita jaga saat ini.
Ternyata dulu, sholat berjamaah, baca Al-Qur’an, dzikir pagi petang, bahkan pergi ke kajian yang menurut kita biasa, kini begitu berat bahkan sering terlalaikan.
Kalau kesibukkan kita justru membuat kita lalai
Lantas dimana letak kerennya?🥹
05/12/45
meja sudut
3 notes · View notes
arahintuisiku · 1 year ago
Text
Tumblr media
Allah, yang aku tahu seburuk apapun kelabu menyelimuti, perlahan relap akan datang menyibak kelam yang tak bertepi.
Allah, yang aku yakini tak selamanya elegi akan menetap, mencabik wajah yang penuh ratap.
Pada ujung jalan yang tertatap, derap langkahku penuh harap. Sekali lagi ya Allah, izinkan aku menghadap, meski berulang silap belum mampu hilang lenyap. tapi, tekad terluap tak pernah cekap terucap.
27/10/45
dibawah kerlap
1 note · View note
arahintuisiku · 1 year ago
Text
Jika kau tak bisa berjuang untuk apa yang kau yakini, bersiaplah untuk kalah;
Jika kau tak memiliki keberanian untuk mengejar harapanmu, bersiaplah ketika orang lain yang meraihnya;
Dan jika kau tak punya kekuatan untuk memertahankan apa yang benar-benar penting dalam hidupmu, bersiaplah untuk kehilangannya.
Barangkali bukan kita yang tak mampu untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi kita hanya tak cukup kuat dalam berjuang;
Barangkali bukan impian itu yang terlalu tinggi untuk kita gapai, hanya saja kita yang terlalu cepat kalah oleh ekspektasi;
Dan barangkali kita terlalu sibuk dalam mencari, hingga akhirnya terlambat untuk menyadari hal penting yang sebenernya sudah kita miliki.
Berhentilah menyalahkan lingkunganmu untuk konsekuensi yang kita buat sendiri. Namun memang segala sesuatu tidak sepenuhnya menjadi kesalahan kita.
Ketika kegagalan terlalu sering menghampiri, barangkali Allah ingin kita bersabar dan kembali merefleksi diri. Boleh jadi, gagalmu juga untuk mengokohkan pundakmu, agar nantinya kau tak jatuh hanya karena kerikil kecil menghadang jalanmu.
14/10/45
sudut ruangan
1 note · View note
arahintuisiku · 1 year ago
Text
I wrote this in July 2023. When a friend of mine said: daftar LPDP nggak, Hab?
Istikharah: A Facility from Allah
I had set an alarm for myself to start planning ahead on the life after internship upon entering stase puskesmas.
But I had been slacking off and making my chronic disease as my excuse. So alhamdulillah Allah guided me to start the self-rediscovery journey.
I am not as intelligent nor do I have all the privileges, but I know my identity as a Muslim is my biggest Why.
This one month of caveman period was full of discussions, readings, writings. But it was also full of tears.
It was full of questions and prayers to Allah swt. Uncertainty can be scary, right?
Uncertainty can be unimaginably dark. It eats you up eventually, if you have no Guidance.
I have so many aspirations and ambitions. But I asked Allah, with all the potentials He has given me, the knowledge He bestowed upon me, the people He surrounded me with and the life story He had decreed:
To what specific purpose I shall contribute?
We are fortunate as muslims to have the end goal: His acceptance, and mercy, to be able to finally see Him in His paradise.
So I asked and asked. The beauty of Islam, is how comprehensive this deen is. You see, there is even a specific prayer to ask for guidance in making choices!
To be protected from making “false” choices:
Choices that are khaiir leads to preservation of eeman, of deen, of family, of the good in this world and the hereafter.
“Wrong” choices, on the other hand, leads to turmoil.
I asked myself as simple as, what if I were to be involved in a research unknowingly utilized for the corruption of people, of environment and of this deen. How shall I ever repent?
Hence duaa of istikharah in this world full of hidden agendas, is a gift from Allah. A facility that Allah prepared for His servants to return in times of doubts and anxiety.
O Allah. How I longed for our meeting. I have sinned endless times to which You decreed a repentance that follows. How grateful am I to be your servant.
O Allah.. in this period of waiting that is full of uncertainty please grant upon me the tranquility of heart, the strength to practice husnudzan billah, to continuously have faith in your Plans. Guide me. Don’t let me be astray.
75 notes · View notes
arahintuisiku · 1 year ago
Text
“Yaa Rabb, semoga atas setiap penantian harapan, juga peluh perjuangan mendamba keridhoan. Engkau beri kami keistiqamahan agar akhir indah yang nantinya Engkau perkenankan🤲🏻.”
~y
2 notes · View notes
arahintuisiku · 1 year ago
Text
“Tentang tenang yang belakangan menyingkir, seolah ingin menyuruhmu berfikir. Bahwa tidak semua yang terlihat membawa kesenangan, turut mengukir ketenangan. Terkadang justru kesenangan hadir melalaikan hati, membujuk iman untuk seolah menyingkir dan membawamu larut dalam jalan semu penuh kedustaan.
~y
2 notes · View notes
arahintuisiku · 3 years ago
Text
Masa depan selalu seperti kertas kosong, hanya kekuatan tekadmu yang dapat meninggalkan jejakmu disana.
5 notes · View notes
arahintuisiku · 5 years ago
Text
Tumblr media
Hal terpenting yang mesti kita jaga adalah usaha, doa dan percaya kita pada-Nya. Hal yang mesti selalu kita genggam adalah sabar dan syukur atas setiap ketetapan-Nya.
Jadi apapun yang sedang kau harapkan, dan coba untuk wujudkan
Coba aja dulu,, Masalah hasil serahkan aja sama Allah.
Jangan khawatir,, karena Allah adalah sebaik-baik pembuat skenario 😊
Barakallahu fiik🙏🏻
Semoga bermanfaat
2 notes · View notes