Tumgik
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
membuat orang kagum karna kecantikan parasmu itu mudah. tapi membuat orang mempertahankan kegagumannya kepadamu karna etitude dan kebaikan hatimu, itu yang sulit.
2 notes · View notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
orang itu kalo mau jalan ke tujuan, dikasih jalannya beda beda sama Allah. Ada yang peta jalannya lurus, sehingga cepat aja gitu dia sampai ke tujuannya. Ada yang dikasih jalannya muter2 dulu, dikasih jalan menanjak, berliku, jadi lama sampainya. Gak papa dilalui aja, gak usah ngedumel. orang kalo ngedumel di jalan kan capek sendiri. Dinikmati, siapa tau Allah itu ngasih jalan muter muter biar kita bisa menikmati pemandangan, biar saat sampai, waktunya pas buat kita.
hidup juga sepertinya begitu. setiap orang punya step step sendiri dalam mencapai tujuan. udah gitu, Allah tu perencana terbaik. Dia tau kapan waktu yang tepat buat kita mencapai tujuan kita.
jadi... tetep semangat yaaaaa
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
Manusia merencanakan, Tuhan menetapkan. itulah kehidupan, persandingan antara usaha dan kepasrahan.
Hereuy Riwayat Anwar
841 notes · View notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
Tumblr media
kira kira apa yang membuat makanan terasa nikmat?
"berkah dan syukurnya"
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
semangat dek... segala usaha gak perlu ngoyo, yang penting konsisten
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
sore itu, ibuk lihat simbah, tetangga depan rumah lagi duduk2 sendirian di depan rumah.
"kasian ya simbah, ditinggal sendiri di rumah, ngapa2in sendiri. miris ibuk liatnya, anak2nya itu kok gak mau nemenin ya.. mungkin mereka belum pernah merasakan kehilangan orangtua. "
diam sejenak, ibuk melanjutkan
"Ibuk ini aja, sekarang nyesel... mbok dulu tinggalnya deket mbah putrimu, mbok dulu jangan ditinggal dulu... mbok dulu nemeninnya yang lama"
samar ada penyesalan, samar ada kerinduan. Walaupun ku tau, dulu waktu simbah putri dan mbah kakung masih ada, ibuk sering bolak balik bantul-kulonprogo naik bis utk njenguk simbah. Tapi sepertinya hal itu masih terasa kurang, dan semakin terasa kurang saat simbah telah tiada.
dalam hati aku berbisik
bismilah ya buk... semoga anak anakmu diberi kesempatan utk nemenin ibuk sampai ibuk sepuh (menua). Semoga ibuk selalu berbahagia sampai tua.
Hari ini, banyak dari kita sibuk dengan dunia nya. Sampai lupa, ada yang sedang rindu dengan kita. Bukan pacar atau gebetan kita, melainkan bapak ibu kita.
maka selagi beliau masih ada, tumpahkan lah segala kerinduan, luapkan lah kasih sayang. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada bercengkrama dengan orang2 terkasih....
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
berbahagialah kita, yang tiap hari diberi kesempatan mendampingi ibunda, mencicipi dan memuji masakannya, kemudian melihatnya tersenyum bahagia dan bangga. "Alhamdulillah, masakanku disukai anak2", mungkin begitu dalam hatinya.
aku adalah anak rumah yang tidak hobi culinary. Di kala wisata kuliner kini semakin menjadi gaya hidup, aku lebih memilih masakan rumah, mencicipi apapun yang ibu masak.
aku adalah anak kerja, yang kalau jam makan siang, tak suka ber gofood ria. Aku lebih memilih membawa bekal dari rumah, menikmati apapun bekal makanan yang disiapkan ibu, untukku
aku adalah orang pertama yang mencicipi masakan ibu saat aku ada di rumah. Aku akan selalu berusaha, bilang kalau makanannya enak. Kadang kalau keasinan, aku akan bilang "ndakpapa, di makan sama nasi nanti jadi gak asin".
Ibu, adalah orang pertama yang ingin aku bahagiakan. Dan mungkin, aku belum bisa membahagiakannya dengan hal2 yang besar. Maka, ku mulai membahagiakannya dengan hal yang kecil, paling kecil : memuji masakan beliau.
Ada senyum kecil terbesit di wajahnya, kala kita mencicipi dan memuji masakannya. Ibarat upah, yang dibayarkan utk lelahnya saat memasak. Beliau berbahagia, kerja kerasnya menyajikan menu keluarga dihargai.
Sesederhana itu membahagiakan ibunda. Sesederhana itu membuat beliau tersenyum.
Ini tentang masakan ibunda, tanda kasih sayangnya untuk kita. Lalu tegakah kita, untuk tidak menghargai masakannya?
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
Tumblr media
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
manusia itu sering diterpa masalah, sering dihadapkan pada kebimbangan dalam memilih, sering merasa lelah ingin bersandar. Mungkin, itu cara Allah PDKT dengan hamba-Nya
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
Segala luka & kecewa tampaknya kan malu & meniada; ketika kita insyafi bahwa Allah Yang Maha Mengatur tak pernah keliru, tak pernah aniaya.
Salim A Fillah
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
Sore tadi ke indomar*t..
(gak akan kuceritakan beli apa, gak penting juga, toh, inti ceritanya bukan itu)
tapi mataku gagal fokus, bukan bukaaan... bukan sama plang diskon detergen atau minyak, tapi sama mbak pramuniaga nya.
kenapa memangnya? cantik
iya cantik, perempuan kok.. masak gak cantik, tapi bukan ituuuu
then what?
salut aja sama cara dia melayani, gesit, lincah, penuh semangat, menebar senyum sapa ke pelanggan, kayak gak ada beban gitu kerjanya. Beneran. Dan bisa bedain kan yah gimana semangat dan happy beneran saat kerja, sama happy yang dibuat-buat. keliatan kok dari matanya.
kemudian aku teringat, pada buku yang pernah ku baca. Memangnya ada korelasinya? ya ada, kalo gak ada gak kan ku bahas dan ku sambung-sambungin.
The leader who had no title karya robin sharma. Dibuku itu dibahas gimana kita menyikapi pekerjaan kita. Gimana seharusnya, apapun pekerjaan kita, kita harus lakukan lebih, lakukan yang terbaik untuk pekerjaan kita. kenapa? karena pekerjaan itu berkat. Gausah dulu mikir "capek capek nanti dapat apa", tapi lakukan apa yang kau bisa. Bahkan, jika harus mengubah dunia pun.
jika seseorang terpanggil untuk menjadi penyapu jalanan, dia harus menyapu jalan sebagaimana Michelangelo melukis atau shakespeare berpuisi. Dia harus menyapu jalan sedemikian rupa sehingga penjaga surga dan bumi berkata "disini hiduplah seorang penyapu jalan hebat, yang mengerjakan tugasnya dengan baik" (The leader who had no title hlm 56)
orang bisa aja meremehkan pekerjaan kita, tapi kita bebas memilih cara pandang akan pekerjaan kita. kita boleh beranggapan pekerjaan kita hanya sarana mencari rejeki, tapi kita juga bisa memilih cara pandang lain. Bagaimana kalo aku bilang, pekerjaan kita adalah sebuah seni untuk kita beraktualisasi dan mengeksplor kemampuan kita. keren yah kata katanya?. Tapi ya emang gitu, kalo kita anggap pekerjaan harian kita hanya untuk cari uang, ya itulah yang kita dapat, sekedar uang, sisanya kita lalui hari dengan bekerja seadanya sambil menghitung hari kapan dapat gaji lagi.
Sedangkan, kalo kita menganggap pekerjaan sebagai sarana aktualisasi diri, kita gak cuma semangat tapi berusaha bagaimana untuk bekerja lebih dan lebih baik lagi. anggap pekerjaan kita sebagai ladang, untuk belajar untuk beribadah. Untuk mencurahkan skill kita demi kebermanfaatan dan menolong sesama.
Jadi gitu,
tapi... susah kali untuk bisa lurus di jalan yang positif itu terus menerus. Begitu pun aku.. lelah ya sambat..
semoga Allah memudahkan kita, menjaga hati kita, untuk terus semangat melewati hari hari dengan pekerjaan yang diberkahi..
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
Buk ibukkk... aku pengen jadi alasan untuk ibuk senyum sebahagia ini lagi... doain ya buk... :')
Tumblr media
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
tergiur diskon
awal bulan, awal november..
11.11
banyak diskon bertebaran, diskonnya gede, turun harga hampir separuh
mata perempuan mana yang gak terlena liat barang2 yang biasanya dibandrol tinggi, hari ini didiskon besar sekali
termasuk aku? ya jelas.... buka tutup akun shop** berkali kali.. liat lagi tutup lagi trs liat lagi.. akhirya ditutup.. capek...kemudian merenung..wkwkwk
ternyata, butuh tekad dan niat yang kuat yah utk bisa fokus pada tujuan. Ada saja "iklan-iklan" lewat yang melenakan. Seperti ini tadi, sempet kepikiran "wah beli sepatu, biar kalo main bisa ootd" atau "wah beli baju, biar bsk kondangan makin keren, mumpung diskoon". ee tapi, untungnya aku diingatkan, ada kepentingan yang lebih besar. Ada uang yang harus disisihkan utk keperluan lain drpd menghabiskan uang yang kau kais selama sebulan hanya untuk membeli barang yang menuruti gaya hidup. Untungnya, hati ini pelan pelan mau mengerti, tidak semua keinginan musti diiyakan.
semangat!, untuk kita yang sedang berjuang mendisiplinkan pengeluaran berdasarkan prioritas.
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
PESAN UNTUK AKU
berjanjilah utk tidak merengek dan bergantung pada siapapun
kamu boleh berpikir kamu tidak ingin sendiri, tapi hidup oranglain bukan untukmu
tak usahlah merengek2 minta ditemani terus..
berusahalah untuk bahagia,
tanpa menggantungkan kebahagiaan pada oranglain
berusahalah tegar, tanpa perlu ditopang oranglain,
kamu kuat, gakpapa meski gak sekuat batu karang...
kadang lelah, kadang sedih, gakpapa, wajar..
luapkan saja...
menangis saja...
tapi jangan terlalu berharap ada orng yang mampu menyeka air mata mu..
lalu siapa yang bisa? ya dirimu sendiri
kamu harus bisa bangkit sendiri
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
mendampingi
ku kira, setiap perempuan yang mendapat laki laki hebat, akan berjuang keras dalam usaha mendampingi laki2 nya
ku bayangkan, banyak pengorbanan yang kan ia jalani
menyeka sepi kala sang lelaki tak selalu membersamai
menatap tegar meski sang laki laki tak selalu ada dan mendekap sabar
sang perempuan tegar berdiri, tak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk menopang sang laki laki
ku kira, pasti banyak tangis yang tertahan, seperti rindu yang kadang tak sampai hati diucapkan, takut kalau kalau membebani sang laki laki
laki laki yang hebat akan selalu ditopang perempuan yang hebat, yang dengan selapang lapangnya hati, mau menerima dan mengerti kesibukan dan beban sang laki laki
perempuan yang hebat pastilah punya pundak yang kuat, yang mampu menjadi sandaran lelah sang laki laki, yang mampu mendekap semangat sang laki laki
maka kalau kamu berharap dapat memiliki laki laki yang hebat, coba tanyakan pada diri sendiri, memangnya sudah siap? sudah kuat untuk berkorban?
0 notes
ardiantiwi-blog · 5 years
Text
buku dan pena teman cerita
suka nulis? enggak
bisa nulis? enggak
kenapa nulis?
hari ini banyak orang ingin dipahami, dimengerti. banyak orang ingin menumpahkan isi hati nya, tapi tak semua orang punya teman nyaman untuk mencurahkan
aku tak pandai menulis dan merangkai kata, tapi sejauh ini, buku dan pena adalah teman curhat yang menerima cerita kita apa adanya
hari ini banyak orang ingin di dengar, tapi tak banyak yang mau merendahkan ego nya untuk mau menjadi pendengar. Sejauh ini, buku dan pena adalah "pendengar" yang baik. Ia menjalankan tugasnya dengan baik, menjadi pendengar, cukup menjadi penampung semua cerita penulisnya, tanpa memaksakan memberi saran atau menghakimi pencerita atas segala cerita keluh kesahnya
kadang, kita butuh teman curhat seperti buku dan pena, yang mau mendengarkan utuh cerita kita, tanpa menyela dengan berbagai tambahan saran apalagi menghakimi isi cerita. kita hanya butuh didengar, kemudian pelan pelan dimengerti. kita hanya butuh ruang, menumpahkan isi hati
bukan bermaksud egois tidak menerima saran dari orang, tapi bukankah saran yang baik didapat dari empaty yang muncul saat kita mau mendengarkan terlebih dahulu?
tulisan pertama,
awal november 2019
1 note · View note