Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Pemuda dan Regenerasi Petani
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris. Artinya, pertanian menjadi salah satu penyokong hidup bagi mayoritas penduduknya. Pertanian adalah sektor vital perekonomian negara. Setidaknya, pertanian memiliki kontribusi sebesar 40% dalam penyediaan lapangan kerja. Selain itu, BPS mencatat, sektor pertanian menyumbang 13% pada PDB Indonesia atau nomor 2 setelah sektor industri. Pertanian memiliki peran penting dalam menyediakan pangan baik di tingkat nasional maupun global.
Saat ini, khususnya di Indonesia, pertanian memiliki sejumlah masalah, salah satunya adalah menurunnya jumlah petani akibat proses regenerasi petani yang lambat atau bahkan mandek. Dengan berbagai alasan, banyak orang yang tak mau menjadi petani. Padahal, eksistensi petani di masa depan merupakan salah satu syarat utama dalam memenuhi kebutuhan, menjamin ketersediaan, dan mencapai kedaulatan pangan.
Pemuda Indonesia dalam Pertanian
Menurut UU no. 40 tahun 2009, pemuda adalah mereka yang berusia 16-30 tahun. Statistik Pemuda 2018 yang dikeluarkan BPS menyebutkan bahwa 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah pemuda. Saat ini, Indonesia memiliki jumlah pemuda sebesar 63,82 juta jiwa atau 24,15% dari total seluruh penduduknya. Jumlah tersebut tersebar di tiga sektor lapangan kerja utama yaitu pertanian, manufaktur, dan jasa. Presentase pemuda yang bekerja di sektor pertanian adalah yang paling kecil, yaitu 20,27% (manufaktur 26,74% dan jasa 52,99%). Kondisi ini bisa jadi salah satu indikasi bahwa pertanian kurang diminati oleh para pemuda.
Pemuda lebih memilih bekerja di sektor manufaktur atau jasa dibandingkan di sektor pertanian terutama pemuda di daerah perkotaan. Hanya 4,87% pemuda di daerah perkotaan yang menggeluti bidang pertanian. Terbalik 180° dengan kondisi pemuda di daerah pedesaan yang mayoritas pemudanya bekerja di sektor pertanian.
Jika dilihat dari usia, pemuda di usia 16-18 tahun menjadi yang terbanyak bekerja di sektor pertanian diantara kelompok umur lainnya yang yakni 32,96%. Padahal, pada usia tersebut, pemuda seharusnya masih menempuh pendidikan tingkat menengah atas atau perguruan tinggi. Artinya, pemuda yang bekerja di sektor pertanian mayoritas berpendidikan rendah. Hanya ada 2,18% pemuda lulusan perguruan tinggi yang bekerja di bidang pertanian. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dari Inggris yang bukan negara agraris yang memiliki presentasi petani lulusan perguruan tinggi sebesar 5-6%.
Membangun Paradigma Baru tentang Petani dan Pertanian
Eksistensi petani di masa depan menjadi syarat mutlak akan ketersediaan pangan. Oleh karena itu, regenerasi petani menjadi agenda yang tak dapat diabaikan. Proses regenerasi petani dilaksanakan dengan tujuan agar petani tetap ada di masa depan untuk menjamin ketersediaan pangan yang dibutuhkan oleh penduduk dunia yang semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Regenerasi adalah proses penggantian generasi tua kepada generasi muda. Oleh karena itu, pemuda harus didorong untuk mensukseskan agenda regenerasi petani Indonesia. Bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia merupakan peluang besar untuk memajukan pertanian berbasis pemuda atau petani muda. Berbekal fisik yang lebih kuat dan kemauan dalam berinovasi, diharapkan para pemuda mampu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.
Pertanyaannya, maukah pemuda menjadi petani? Seperti yang sudah diuraikan di atas, kalaupun ada, hanya sedikit pemuda yang mau menjadi petani atau bekerja di sektor pertanian. Pertanian tidak menarik bagi pemuda saat ini. Alasan ekonomi adalah alasan utama kaum muda tak mau menjadi petani. Petani dipandang sebagai orang dengan status sosial level bawah dengan pendapatan yang rendah. Petani dianggap bukan profesi yang prestisius apalagi menjanjikan. Kegiatan bertani yang dilakukan dengan kerja keras menggunakan kekuatan otot dianggap tidak keren di mata pemuda. Belum lagi, akses lahan yang sulit dan hasil penjualan hasil panen yang tak menentu, membuat kaum muda tak berminat jadi petani. Selain itu, faktor eksternal dari orangtua juga berpengaruh. Meskipun berprofesi sebagai petani, orang tua cenderung tak menginginkan anaknya jadi petani. Laporan kajian "Regenerasi petani" Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menyebutkan bahwa orang tua petani padi tidak menginginkan anaknya jadi petani.
Lalu, bagaimana cara agar pemuda tertarik pada pertanian dan mau menjadi petani? Kebanyakan pemuda saat ini memiliki persepsi negatif terhadap pertanian. Tak sedikit dari mereka yang menganggap pertanian itu pekerjaan yang kotor-kotoran, melelahkan, dan berpendapatan rendah. Kalaupun ada, kebanyakan pemuda yang menjadi petani bukan karena kemauan, tetapi karena terpaksa tak ada pekerjaan lain sebagai pilihan.
Mengutip detik.com, pemerintah melalui kementerian pertanian telah mencanangkan enam startegi regenerasi petani. Pertama, Transformasi pendidikan tinggi vokasi pertanian. Kedua, Inisiasi program penumbuhan wirusahawan muda pertanian. Ketiga, Pelibatan mahasiswa/alumni/pemuda tani untuk mengintensifkan pendampingan/penyuluhan pertanian oleh kementan. Keempat, Penumbuhan kelompok usaha bersama dibidang pertanian untuk petani muda. Kelima, Pelatihan dan magang bagi petani muda. Keenam, Optimalisasi penyuluh untuk mendorong dan menumbuhkembangkan petani muda. Upaya regenerasi petani tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Setiap orang yang masih memerlukan makanan memiliki peran dan tanggu jawab masing-masing dalam mensukseskan regenerasi petani.
Persepsi negatif pemuda terhadap pertanian dan anggapan bahwa petani adalah profesi rendahan menjadi alasan akan perlunya membangun paradigma baru dalam memandang pertanian dan petani. Pertanian modern berbasis inovasi dengan penerapan teknologi didalamnya harus dikenalkan untuk menarik para pemuda pada pertanian. Aplikasi teknologi modern seperti drone, robotik, dan penginderaan jauh untuk mendukung pertanian presisi harus diketahui oleh pemuda agar mereka paham bahwa pertanian itu bukanlah pekerjaan yang hanya mengandalkan kekuatan fisik manusia. Bentuk-bentuk urban farming, hidroponik, dan teknologi greenhouse harus diketahui agar kaum muda mengubah persepsi mereka sehingga menganggap pertanian itu pekerjaan yang kreatif dan bukan kotor-kotoran. Smart farming yang memanfaatkan internet of things juga harus mulai dikenalkan kepada para pemuda agar mereka sadar bahwa pertanian itu keren dan kekinian.
Selanjutnya, model pertanian Indonesia yang merupakan model keluarga dengan ciri khasnya yang tradisional dan terkesan hanya berdasarkan pengalaman turun temurun harus diubah menjadi pertanian dengan model industri. Layaknya sebuah industri, proses produksi harus dilakukan secara efektif dan efisien yang didasari dengan ilmu pengetahuan dan didukung dengan teknologi. Distribusi dan pemasaran komoditi hasil pertanian juga harus mulai dikelola dengan manajemen yang profesional. Untuk itu, perlu adanya pendidikan dan pelatihan vokasional untuk menunjang hal tersebut.
Setelah paradigma baru tentang pertanian dan petani tertanam pada diri pemuda dan akhirnya menarik mereka untuk menjadi petani, apakah proses regenerasi petani sudah selesai? Jawabannya tentu belum. Proses regenerasi sejatinya harus berkelanjutan. Artinya proses pembentukan paradigma harus secara kontinu dan dinamis dilakukan di setiap generasi. Selain itu, para pemuda juga harus didukung dengan kemudahan akses yang menurut FAO dalam publikasinya Youth and Agriculture tahun 2014 menjadi 6 prinsip tantangan pemuda dalam pertanian yaitu akses terhadap pengetahuan, informasi dan pendidikan, akses terhadap lahan, akses terhadap layanan keuangan, akses green jobs, akses ke pasar, dan keterlibatan dalam kebijakan.
Bahan bacaan :
https://geotimes.co.id/opini/indonesia-krisis-petani-muda/
https://kolom.tempo.co/amp/1107212/darurat-regenerasi-petani
https://m.detik.com/news/kolom/d-4444523/regenerasi-petani-menjadikannya-cita-cita
ttps://tirto.id/indonesia-krisis-regenerasi-petani-muda-cnvG
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3745352/6-strategi-pemerintah-dalam-regenerasi-petani
Statistik Pemuda 2018 (BPS)
Youth and Agriculture (FAO 2014)
Laporan Kajian "Regenerasi Petani" oleh Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) tahun 2015
0 notes
Text
Fungsi Al-Qur'an*
Di Indonesia, 17 Ramadhan diperingati sebagai Nuzul Quran atau hari diturunkannya Al-Qur'an. Pada tanggal inilah diyakini sebagai waktu pertama kali Al-Qur'an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Sebenarnya, banyak pendapat mengenai tanggal kapan tepatnya Al-Quran pertama kali diturunkan. 17 ramadhan adalah salah satunya. Pendapat lain mengatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan di malam Lailatul qodar. Artinya, menurut pendapat tersebut, Al-Qur'an bisa jadi diturunkan pertama kali di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, jika merujuk banyak hadits yang menjelaskan tentang waktu datangnya malam Lailatul qodar. Namun yang pasti, Al-Qur'an diturunkan di bulan ramadhan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah : 185 yang artinya :
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun dalam dua periode, yakni periode sebelum (makkiyyah) dan sesudah (madaniyyah) hijrahnya nabi ke Madinah. Meski diakui sebagai kitab sucinya umat Islam, Al-Qur'an pada hakikatnya adalah pedoman atau petunjuk hidup manusia, sebagaimana yang telah disebutkan di Q.S. Al-Baqarah ayat 185. Terdapat ungkapan filosofis yang mengatakan, kaum muslim tertinggal karena meninggalkan kitab sucinya, sementara kaum non muslim justru maju karena meninggalkan kitab sucinya. Al-Qur'an berisikan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk hidup agar selamat dunia dan akhirat serta membawa kepada kemuliaan. Sebagai buktinya, Mekkah, yang menjadi tempat diturunkannya Al-Qur'an, menjadi tempat paling mulia, aman dan makmur dari kondisi sebelumnya dengan masyarakat jahiliyahhnya yang penuh dengan kebodohan dan kerusakan.
Al-Qur'an merupakan petunjuk hidup yang seharusnya dibaca, dipahami, dan diamalkan oleh seluruh manusia, khususnya umat Islam yang mengakuinya sebagai kitab suci. Ada fenomena unik tentang fungsi Al-Qur'an di Indonesia. Pertama, Al-Qur'an sering dipakai, tapi sebagai benda untuk sumpah jabatan. Presiden, Gubernur, Bupati, Menteri, anggota dewan, dan para pejabat lainnya yang muslim seringkali dilantik dan disumpah dengan Al-Qur'an. Tapi kenyataannya, masih banyak diantara mereka yang terjerat kasus suap dan korupsi. Kedua, Al-Qur'an sering dibacakan di awal acara sebagai pembuka suatu kegiatan. Ketiga, Al-Qur'an juga dibaca dan dinilai sebagai suatu perlombaan. Keempat, Al-Qur'an dibaca sebagai jampi-jampi atau mantra. Kelima, Al-Qur'an disimpan dan dijadikan sebagai azimat. Keenam, Al-Qur'an dibacakan untuk mayit, padahal, Al-Qur'an adalah pedoman untuk yang masih hidup. Itulah beberapa contoh fenomena di negara kita, bagaimana Alquran beralih fungsi dari fungsi sejatinya sebagai petunjuk hidup manusia.
Al-Qur'an berisikan petunjuk bagaimana kita harus menjalani hidup dunia dan cara bagaimana kita kembali dengan selamat. Al-Qur'an adalah pembeda agar kita mengetahui apa yang harus dilaksanakan dan apa yang harus ditinggalkan. Al-Qur'an juga berfungsi sebagai nasihat, obat serta rahmat. Al-Qur'an laksana cahaya yang menerangi jalan kehidupan manusia di dunia. Akhirnya, pada 17 ramadhan ini, mari kita introspeksi pada diri masing-masing, sudah sejauh mana usaha kita mempelajari Al-Qur'an. Sudah benarkah pemahaman kita dan sudah tepatkah kita dalam memfungsikan Alquran sesuai dengan fungsi sejatinya? Mari lanjutkan bacaan, pemahaman, dan pengamalan kita akan Alquranul karim. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan petunjuk-Nya. Aamiin.
*(Ditulis dan dikembangkan berdasarkan tausyiah tarawih 17 Ramadhan Masjid Al-Muchlisin, Grogol, Jakarta Barat)
[AIS]
0 notes
Text
Renungan Isra Mi'raj
27 Rajab merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Tak heran, di Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas muslim menjadikan tanggal ini sebagai salah satu tanggal merah alias libur nasional. Tepat pada tanggal ini, Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir dihibur dengan sebuah perjalanan yang luar biasa. Perjalanan panjang yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Ialah isra m'raj, diperjalankannya Rasulullah SAW dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik menuju ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Peristiwa ini direkam dalam Q.S. Al-Isra ayat pertama :
"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Isra mi'raj dapat dikatakan sebagai hadiah dari Allah kepada Nabi Muhammad untuk menghiburnya. Pasalnya, kesedihan yang bertubi-tubi menimpanya. Nabi Muhammad harus kehilangan orang-orang terkasih yang senantiasa mendukung dan melindungi aktivitas dakwahnya. Tak lama setelah paman tercintanya, Abu Thalib tiada, berikutnya sang istri, Khadijah harus berpulang mendahuluinya.
Peristiwa isra mi'raj mengguncang suasana saat itu. Orang-orang pada waktu itu tersegmentasi menjadi 3 kategori kelompok dalam menanggapi peristiwa dahsyat ini. Ada yang tak yakin, yang ragu-ragu dan yang sangat yakin akan kebenaran apa yang dialami Sang nabi. Jarak yang sangat jauh sulit diterima oleh logika akal manusia jika hanya ditempuh dalam waktu semalam. Inilah salah satu mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad untuk menguji level keimanan umatnya. Oleh karena itu, peristiwa isra mi'raj tak akan mampu diterima oleh akal, hanya dengan iman dalam hati seseorang akan yakin menerimanya. Sama halnya dengan mukjizat yang diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya, nabi Ibrahim yang terbakar oleh api, nabi Musa yang membelah lautan dengan sebuah tongkat, dan nabi Isa yang bisa berbicara pada waktu bayinya. Bukankah sampai sekarang tak ada teori yang dapat menjelaskan dan tak ada yang mampu membuktikan kebenarannya dengan logika? Begitulah fungsi mukjizat, menguji ada tidaknya iman dalam hati seseorang.
Isra mi'raj tak dapat diterima oleh logika, melainkan harus iman dalam hati yang menerimanya. Kalaupun mau dijelaskan dengan akal, pahamilah, bahwa nabi Muhammad tidaklah berjalan, melainkan diperjalankan. Artinya, peristiwa isra mi'raj terjadi diluar kehendak nabi. Meski tak memiliki kemauan, mau tak mau, Rasulullah pasti akan melakukan perjalanan karena ada yang memperjalankan. Sebagai analogi, seekor semut yang berada di Surabaya bisa sampai di Jakarta pada siang hari karena dibawa oleh seseorang yang naik pesawat dari Surabaya ke Jakarta. Kalau belum juga diterima akal logika, wajar, isra mi'raj adalah mukjizat. Sebaliknya, jika akal logika bisa menerima, semoga bisa memperkuat iman dalam hati.
Satu hal penting sebagai buah tangan perjalanan isra mi'raj adalah perintah sholat 5 waktu sehari semalam. Riwayat menyebutkan bahwa awalnya perintah sholat ini adalah 50 waktu. Bayangkan, yang 5 waktu saja masih banyak diantara kita yang lalai dan melupakan apalagi diperintah untuk mendirikan sholat 50 waktu. Peristiwa isra mi'raj seharusnya dijadikan sebagai pengingat akan pentingnya ibadah sholat. Sholat merupakan amal sholih sebagai bukti dan harus mengiringi keimanan seorang muslim. Ingatlah, iman dan amal Sholeh adalah syarat masuk surga dan surga adalah tempat asal manusia. Bukankah kita semua mau kembali ke surga? Tapi, bagaimana bisa seseorang yang mengaku muslim dikatakan beriman jika sholatnyapun masih lalai bahkan dilupakan?
Sholat adalah tiang agama. Barangsiapa mendirikan sholat maka tegaklah agamanya. Barangsiapa meninggalkan sholat maka robohlah agamanya. Bukankah sholat adalah ibadah yang membedakan seorang muslim dengan seorang kafir? Maka, sholatlah jika mau tetap dianggap muslim. Sholat adalah ibadah yang dihisab pertama kali di akhirat, jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal. Orang yang rajin mendirikan sholat memang belum terjamin masuk surga, tapi ingat, orang yang meninggalkan sholat sudah pasti dijamin tak masuk surga. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Tapi, buktinya masih banyak orang yang rajin sholat tapi masih berbuat maksiat. Bukan sholatnya, melainkan masih ada yang bermasalah dalam praktiknya. Yang perlu diingat, orang yang mendirikan sholat itu punya kebaikan meski masih berbuat maksiat, tapi jangan lupa, orang yang lalai dan meninggalkan sholat itu akan terus menumpuk dosa.
-Arif IS-
0 notes
Text
Menilik Teologi Al-'Ashr
Surat Al-'Ashr : Kandungan dan Pelajaran yang Diajarkan Kiai Dahlan
Surat Al-'Ashr merupakan surat selain surat Al-Ma'un yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan secara berulang-ulang, bahkan konon katanya sekitar 8 bulan lamanya. Melalui pengajian yang dinamai pengajian Al-'Ashr, KH. Ahmad Dahlan mengajarkan surat pendek ini kepada kaum buruh perempuan di Kauman. Hal itu dilakukan selepas kepulangannya dari tanah suci yang kedua. Pengajian Al-'Ashr inilah yang menjadi cikal bakal Aisyiyah.
Surat Al-'Ashr adalah salah satu surat pendek yang padat isinya. Surat ini menjelaskan faktor-faktor yang menjadi sebab kebahagiaan dan kesengsaraan manusia. Surat Al-'Ashr memiliki dua dimensi untuk menggapai makna hidup : pertama, bagaimana membentuk nilai dan karakter dalam diri (beriman dan beramal baik). Kedua, bagaimana prinsip dalam bersosialisasi dengan orang lain (kemauan mengingatkan dan kesediaan menerima kebenaran dan kesabaran). Oleh sebab itulah, KH. Ahmad Dahlan mengajarkan surat ini berulang-ulang dengan tujuan agar muridnya terbiasa memiliki etos disiplin tepat waktu dan memanfaatkan waktu untuk beramal shaleh membangun peradaban masyarakat. Makna Al-'Ashr yang berarti masa atau waktu menunjukkan kata kemajuan, karena waktu selalu bergerak maju.
Menurut kandungan surat ini, dari sisi waktu, semua orang itu rugi, kecuali orang yang beriman dan beramal shalih, menasihati dalam hal kebenaran dan kesabaran. Orang yang rugi dalam pandangan Alquran adalah orang yang mendapatkan murka Allah dan azabNya di akhirat. Dengan adanya iman akan menimbulkan keinsyafan yang mendalam tentang hakikat tujuan untuk apa manusia hidup, yaitu untuk berbakti kepada Tuhan. Iman menyakinkan bahwa ada hidup setelah hidup, yaitu hidup yang baqa. Dengan iman, semua perbuatan akan bernilai di sisi Allah. Beramal shaleh berarti bekerja yang baik dan berfaedah. Dalam konteks Islam yang berkemajuan, amal shaleh tak hanya memproduksi wacana, akan tetapi amal shaleh adalah memproduksi gerakan aksi, kerja-kerja nyata, kerja konstruktif, kerja yang baik dan benar, dan bermanfaat. Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran merupakan etos untuk saling berwasiat sebagai kesadaran akan tanggung jawab sosial. Saling menasihati untuk mengontrol ucapan dan perilaku tentang kebenaran dan kesabaran merupakan wujud kontrol sosial.
Al-'Ashr sebagai Sebuah Teologi
Teologi bisa bersifat spririt, energi positif untuk menuju peradaban umat manusia yang mulia. Teologi bagi manusia harus memberikan energi, sehingga masyarakat atau komunitas yang tumbuh berkembang mengarah kepada sesuatu yang bermakna dalam upaya membangun peradaban. Oleh karena itu, teologi mampu membentuk perilaku, dan sikap yang menentukan tindakan praksis sosial. Berbeda dengan Al-Ma'un yang menganggap kepedulian sosial merupakan kriteria bagi keshalihan agama, bagi Al-'Ashr, dimensi agama dan dimensi sosial merupakan dua hal yang berbeda (meskipun tidak terpisah) yang masing-masing memiliki kriteria dan ukuran. Kepedulian sosial mengandung nilai dan kebaikan agama, namun kebaikan agama tetap dapat dicapai meskipun tanpa kepedulian sosial. Logika Al-'Ashr menganggap bahwa kebaikan tidak hanya dilihat dari perspektif moral yang pasif melainkan dari ukuran moralitas aktif (amal shaleh). Berbanding terbalik dengan logika Al-Ma'un, logika Al-'Ashr akan cenderung melihat penguasa dan orang kaya sebagai teladan untuk diikuti sedangkan kelompok lemah dan tertindas sebagai peringatan dan bahan pelajaran untuk dihindari.
Teologi Al-'Ashr sebagai Landasan Islam Berkemajuan
Selain berarti masa atau waktu, Al-'Ashr juga dapat diartikan maju, baru, dan modern. Waktu selalu bergerak maju, sehingga teologi Al-'Ashr sangat cocok dengan Muhammadiyah di abad kedua yang mengusung islam yang berkemajuan. Setidaknya ada 4 pilar membangun Islam yang berkemajuan yang disebutkan dalam Al-'Ashr yaitu iman (paradigma tauhid), pengembangan Ipteks, kreatifitas masyarakat, dan penguatan moral-etika-akhlak. Islam berkemajuan adalah etos dan spirit muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya (MIYS). MIYS atau masyarakat utama adalah masyarakat yang beriman dengan sistem kelembagaan yang mampu menegakkan kebaikan (amar makruf/humanisme) dan mencegah yang buruk (nahi Munkar/liberasi) dan berorientasi pada nilai-nilai keutamaan (alkhoir).
Selain teologi Al-Ma'un yang dijadikan landasan praksis, untuk menjalani abad keduanya, teologi Al-'Ashr dapat dijadikan ideologi peradaban Muhammadiyah. Kandungan Al-'Ashr menyebutkan adanya 3 hal untuk membangun peradaban. Pertama, bertindak disiplin untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya dan efisien. Kedua, mengisi waktu dengan amal shaleh yang dilandasi dengan ilmu, bukan amal yang ngawur. Ketiga, saling memberikan nasihat kepada kebenaran dengan cara yang penuh kearifan dan kesabaran. Dalam praktik konkretnya, teologi Al-'Ashr dapat ditransformasikan dalam hal memajukan pendidikan yang berkualitas, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan peran muhammadiyah sebagai masyarakat sipil dalam pembangunan kemandirian masyarakat.
*Selengkapnya dapat dibaca di buku "Teologi Al-'Ashr : Etos dan Ajaran K.H.A. Dahlan yang Terlupakan" karya Azaki Khoirudin.

0 notes
Text
Book Review : India, Bangkitnya Raksasa Baru Asia
India disebut-sebut sebagai kekuatan dunia baru yang akan bersaing dengan Amerika Serikat dan China dalam perekonomian global. India kini dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan pesat teknologi informasi. Hal itu menandai berlakunya liberalisasi ekonomi India di tahun 1990. India merupakan negara demokrasi, sekuler dengan kehidupan yang majemuk dalam etnis, bahasa dan agama. Pelaksanaan sistem demokrasi India dianggap dewasa ketika terpilihnya Abdul Kalam, seorang ilmuwan muslim sebagai presiden India, meski penduduk India mayoritas pemeluk Hindu.
Mulanya, Ekonomi India adalah ekonomi model terencana atau lebih dikenal dengan model Nehru karena digagas langsung oleh Perdana Menteri pertamanya, Jawaharlal Nehru. Model ini dilatarbelakangi oleh sejarah penindasan sehingga Nehru meniru Joseph Stalin di Uni Soviet kala itu. Model ini dikombinasikan dengan semangat swadesinya Mahatma Gandhi dan dipengaruhi semangat Fabian yang mendukung proteksionisme dan nasionalisasi kepemilikan lahan. Oleh karena itu, dengan model ini, India mengandalkan peran perusahaan negara dan menolak peran pemodal asing. Hanya swasta domestik yang diikutkan, itupun diatur ketat dengan regulasi pemerintah.
Tahun 1990an, dimotori oleh IG Patel dan diarsiteki oleh Manmohan Singh atas anjuran Indira Gandhi, India mulai mengubah model ekonominya dengan melakukan pembangunan berdasarkan kekuatan pasar dan sentuhan investasi asing. Hasilnya, justru sektor ekonomi yang luput dari perhatian pemerintah, Teknologi industri dan Bollywood yang tumbuh paling subur. Meski investasi asing mulai ramai masuk ke India, namun peran pihak swasta domestik tak dapat dibantah. Salah satu perusahaan lokal India yang berperan besar adalah Tata Group (The House of Tata). Perusahaan terbesar dan tertua di India yang didirikan oleh Jamsetji Nusserwanji (JN) Tata ini berjasa dalam membangun Lembaga Ilmu Pengetahuan India sebagai usaha pengembangan teknologi India. Industri teknologi informasi menjadi sektor terbesar di India, hingga perusahaan besar asing seperti IBM dan Microsoft membangun kantor cabangnya disana. Tak hanya itu, kemajuan ekonomi India juga dapat dilihat dari mulainya perusahaan otomotif India yang masuk ke pasar luar negeri, salah satunya Indonesia.
Bisa dianggap, India dapat mencapai kemajuan karena teknologi informasi. Ini semua dimulai dengan dikirimnya para ahli komputer India ke Amerika Serikat untuk dididik dan bekerja di Silicon Valley diantara tahun 1980an hingga 1990an. Melalui kebijakannya, Perdana Menteri Narasimho Rao mulai memanggil para ahli komputer untuk kembali dan mengembangkan teknologi informasi di India. Software Technology Park mulai dibangun di beberapa wilayah, salah duanya di Bangalore dan Hyderabad yang lebih dikenal dengan Silicon Valey-nya India. Perkembangan yang luar biasa di bidang teknologi informasi ini mengundang para pemain besar di bidang ini seperti IBM dan Microsoft untuk membangun kantor usahanya di India. Untuk menunjang kemajuan tersebut, India membangun lembaga pendidikan yang diberikan status istimewa dan dikolaborasikan dengan dunia industri untuk menghasilkan tenaga terdidik di bidang teknologi. Bahkan, melalui India Institute of Technology (IIT) pendidikan teknologi India pernah menjadi salah satu yang terbaik setelah MIT dan Universitas California Barkeley.
Tak hanya teknologi informasi, India juga mengalami kemajuan di bidang otomotif, film, dan farmasi. Produsen lokal, seperti Bajaj mampu mengungguli produsen asing dalam penjualan. Produsen lokal mampu mengembangkan desain dan rekayasa model mobil mereka sendiri. Transportasi massal pun mengalami perbaikan. Kereta menjadi salah satu transportasi massal yang dikembangkan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas udara dan penghematan subsidi bahan bakar minyak. Hebatnya, pembangunan infrastrukturnya tak melibatkan swasta. Di industri perfilman, siapa yang tahu Bollywood, produksi filmnya yang berkualitas mampu bersaing bahkan sempat mengungguli film-film Hollywood buatan Amerika Serikat. Di bidang yang lain, karena kualitas dan adanya paten, farmasi India dipercaya untuk memasok obat-obatan ke berbagai negara, tak terkecuali Amerika Serikat.
Sebelum mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, India dikenal sebagai negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah. Bahkan pernah muncul istilah "tingkat pertumbuhan Hindu" pada ekonomi India yang hanya mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3.5% pada periode 1950-1980an. Istilah itu disematkan karena mayoritas penduduk India adalah pemeluk Hindhu. Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak, pertanian menjadi tumpuan bagi India. Pertanian India adalah kisah survival sebuah bangsa : from famine to plenty, from humilitation to dignity (dari kelaparan menjadi berkelimpahan, dari dipermalukan menjadi bermartabat). Perubahan itu terjadi karena revolusi hijau yang digalakkan di India. Meski sempat mengalami surplus dan mengekspor berasnya, revolusi hijau yang digalakkan memunculkan dampak negatif. Selain tingkat kesuburan lahan yang cepat turun, adanya penggunaan teknologi dan mesin pertanian mengakibatkan banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya. Lebih parah lagi, iklim yang tak bersahabat dan mekanisme pasar yang tak memihak menambah derita petani di India. Tak sedikit yang hidup dibawah garis kemiskinan dan memutuskan bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.
Sisi lain yang juga menarik dari kemajuan India adalah industri penerbitan bukunya. India menjadi penerbit buku berbahasa Inggris terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Inggris. Berkat perkembangan pesat penerbitan bukunya, pada tahun 2006 India menjadi tamu kehormatan di pameran buku terbesar dunia, Frankfurt Book Fair, Jerman. National BookTrust (NBT) merupakan lembaga bentukan pemerintah yang berperan dicetaknya buku-buku berkualitas di India. NBT memproduksi dan mendorong produksi buku berkualitas namun dengan harga terjangkau. Selain itu, NBT juga gencar melakukan promosi buku dan minat baca melalui berbagai pameran. Dengan hal demikian, tak heran, orang India memiliki jam rata-rata untuk membaca yang tinggi. Tahun 2005, setiap orang di India rata-rata menghabiskan waktu 10,7 jam per minggu untuk membaca. Tingginya minat baca juga dipengaruhi oleh adanya peran perpustakaan, seperti halnya di wilayah Kerala yang terkenal dengan perpustakaan desanya yang bertujuan untuk memberantas buta huruf. Diantara penulis India yang terkenal adalah Salman Rushdie dan Jhumpa Lahiri. Selain itu, ada 4 penulis perempuan, mereka adalah Vandana Shiva (aktivis lingkungan hidup), Gayatri Spivak (bidang sastra), Urvashi Butalia, dan Arundhati Roy (novelis). Sebelumnya ada Rabindranath Tagore yang meraih Nobel Sastra tahun 1913 dan Amartya Sen yang meraih penghargaan di bidang ekonomi oleh Bank of Sweden di tahun 1998. Sementara itu, penerbit buku terkenal India adalah Seagull Books yang bisa dikatakan penerbit tertua dan Kali For Women yang memproduksi buku bertemakan perempuan.
Kemajuan tak pelak meniadakan sisi negatif India. Perilaku warganya yang tidak disiplin dan teratur masih terlihat di jalanan kota-kota di India. Kemiskinan juga masih menjadi masalah yang serius untuk India karena pembangunan yang belum merata. Hal itu diperparah dengan tidak efektifnya program pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja yang dilaksanakan. Keadaan tersebut menjadi pemandangan yang paradoks di India. Kemajuan yang ada masih bersanding dengan sisi negatif yang belum dapat hilangkan. Ya, begitulah negeri asal Mahatma Gandhi.
Setelah China, kini coba diringkas kisah bagaimana India mencapai kemajuannya. Ulasan informasi diatas merupakan ringkasan isi buku yang berjudul "India, Bangkitnya Raksasa Baru Asia" terbitan Kompas tahun 2007. Meski dari buku lama, melalui informasi yang ada, kita sebagai salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia, dapat mencontoh dan mengikuti langkah yang ditempuh India hingga menjadi raksasa baru Asia.
Selamat membaca!
Salam Iqro'!

0 notes
Text
Intisari Ahad Pagi : Keluarga Bervisi Islami
Banyak diantara kita kaum muslim yang mengaku mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Akan tetapi, hampir semua dari yang banyak itu belum mengenal betul tentang sosok Rasulullah Muhammad SAW. Hanya sedikit dari kita yang mempelajari kisah Nabi Muhammad SAW selama hidupnya, dari lahir hingga wafatnya beliau. Padahal, beliau adalah seorang Uswatun Hasanah, apapun tindak tanduknya selama hidupnya adalah sebaik-baik contoh bagi kita. Salah satu contoh sederhana namun penting adalah dalam membangun keluarga yang bervisi islami.
Keluarga adalah awal sebuah peradaban. Keluarga yang rusak akan menghasilkan peradaban yang rusak. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim dan mengaku cinta kepada nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya mencontoh beliau dalam membangun keluarga haromonis yang bervisi islami. Setidaknya ada 3 ayat di dalam Al-Qur'an yang dapat kita jadikan pedoman dalam membangun keluarga yang bervisi islami. Pertama, Surat Al-Furqon (25) ayat 74.
"Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Keluarga islami memiliki visi melahirkan dan membentuk pemimpin-pemimpin yang bertaqwa. Untuk melahirkan seorang yang bertaqwa diawali dengan memilih calon istri atau suami yang bertaqwa. Mencari pasangan hendaknya memilih seseorang yang memiliki visi yang sama dalam membangun keluarga, dalam hal ini, bukan keluraga biasa yang berorientasi duniawi, melainkan harus memiliki orientasi surgawi. Kisah pernikahan Najamudin Ayyub, ayah dari Salahudin Al-Ayyubi adalah sebuah contoh pentingnya memilih pasangan untuk membangun keluarga bervisi islami. Suatu ketika, Najamudin ditanya oleh gurunya, "usiamu sudah cukup untuk menikah, mengapa engkau belum juga menikah?". "Saya belum juga menikah karena saya mencari seseorang yang akan melahirkan pemimpin yang membebaskan Masjidil Al-Aqso", jawab Najamudin. "Memangnya ada?" Tanya lagi sang guru. "Jika kita sungguh-sungguh, Allah akan memudahkan", jawab Najamudin. Diwaktu yang lain, guru Najamudin ditemui seorang perempuan yang memiliki cita-cita yang sama dengan Najamudin. Akhirnya, dari pasangan Najamudin dan istrinya, lahirlah pemimpin besar yang membebaskan Masjidil Aqsa, Salahuddin Al-Ayyubi.
Keluarga yang bertaqwa akan membentuk masyarakat yang bertaqwa, dan hanya dengan itu, keberkahan akan diperoleh.
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(Surat Al-A'raf (7), Ayat 96)
Kedua, Surat At-Tahrim (66) Ayat 6.
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Keluarga yang bervisi islami adalah keluarga yang saling menjaga saya sama lain dari bahaya neraka. Tugas berat berada pada diri seorang ayah sebagai kepala keluarga. Seorang ayah hendaknya tidak hanya berpikir mencari nafkah. Seorang ayah seharusnya mampu membimbing keluarganya agar tidak terjerumus dalam api neraka. Mendidik anak bukanlah kewajiban yang hanya dibebankan kepada seorang ibu. Seorang ayah juga memiliki peran dalam mendidik anak. Interaksi dan komunikasi yang intens seorang ayah kepada anak akan menjauhkan sang anak dari perbuatan menyimpang seperti pacaran dan LGBT. Keluarga bervisi islami harus memperhatikan dan mendidik agama anak-anaknya. Tidak hanya diserahkan ke sekolah, seorang ayah juga harus mengajarkan anaknya tentang sholat. Dalam sebuah hadits diperintahkan untuk menyuruh seorang anak melaksanakan sholat saat berusia 7 tahun, dan memukulnya di usia 10 tahun jika sang anak tak mau melaksanakan sholat. Perlu dipahami, bukan hanya disuruh dan dicontohkan, melainkan juga harus diajarkan.
Ketiga, Surat Ath-Thur (52) ayat 21.
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."
Keluarga bervisi islami adalah keluarga yang memiliki cita-cita untuk memasuki surga bersama-sama. Rumahku adalah Surgaku. Demikianlah dambaan setiap orang dalam rumah tangganya. Tidak hanya dambaan dalam kata-kata, tetapi perlu diupayakan oleh setiap keluarga.
Dirangkum dari Pengajian Ahad Pagi, PCM Ampelgading, Ahad, 03 Februari 2019 di PAY Aisyiyah Jatirejo
0 notes
Text
"Pria berpikir menggunakan logika, sedangkan wanita berpikir menggunakan perasaan, sehingga untuk bisa sukses dalam percintaan, pria harus berbicara dengan poin-poin yang sesuai dengan kode perasaan wanita."
- Oh Su Hyang, Penulis "Bicara Itu Ada Seninya"
0 notes
Text
Book Review : Bicara Itu Ada Seninya
"Bicara Itu Ada Seninya" bukanlah buku biasa yang membahas tentang komunikasi dan teorinya. Sang penulis, Oh Su Hyang adalah pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Teori yang disampaikan dilengkapi dengan ilustrasi bahkan contoh kisah para tokoh dunia yang ulung dalam hal komunikasi, mulai dari politikus hingga para presenter.
Buku ini tidak hanya cocok untuk mereka yang menggeluti bidang komunikasi melainkan untuk siapapun yang menginginkan komunikasi yang efektif dengan lawan bicaranya. Pelbagai tips dan trik dalam berkomunikasi disampaikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Bahkan, ada salah satu teori komunikasi dalam buku ini yang tak hanya terbatas untuk komunikasi, melainkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu tentang unsur nonverbal dalam berkomunikasi.
Setidaknya ada 5 unsur nonverbal dalam komunikasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, Penampilan yang baik. Penampilan adalah kesan pertama yang paling mudah dilihat oleh lawan bicara. Gaya rambut dan cara berpakaian adalah penampilan yang memegang peranan penting dalam menunjukkan karakter seseorang. Kedua, Tersenyum. Biasakanlah diri untuk tersenyum karena wajah yang dihiasi dengan senyuman memiliki daya untuk membuat hati yang melihatnya menjadi gembira. Ketiga, Pupil mata yang membesar dan tatapan yang stabil. Lewat mata, kita dapat mengungkapkan isi hati dan membaca hati orang lain meski tanpa berkata-kata. Pupil mata yang membesar memancarkan kebaikan serta lebih menarik dan berkesan berdasarkan penelitian. Fokus dengan tatapan mata yang stabil akan menarik para pendengar untuk menyimak. Keempat, Sikap Percaya Diri. Berbicaralah dengan sikap tubuh tegak yang menunjukkan rasa percaya diri. Kelima, Gestur yang tepat. Sebagai contoh, gestur tangan bisa memberikan makna bagi lawan bicara. Gestur yang tepat dapat meningkatkan daya konsentrasi penonton/audiens. Rajinlah berlatih agar menemukan gestur yang tepat dan terbiasa menggunakannya.
Hal yang tak kalah penting dalam berkomunikasi yang disebutkan dalam buku ini adalah bagaimana membentuk rasa percaya diri agar berani dan mantap saat berbicara. Pertama yang harus dipahami ketika berbicara adalah bahwa audiens bukanlah orang yang akan menilai kita, melainkan orang yang akan mendengarkan cerita kita dengan gembira. Selanjutnya, menguasai materi yang akan disampaikan, menjadikan kita lebih siap dan mantap dalam berbicara. Selain itu, untuk menambah rasa percaya diri, kita juga perlu mendoktrin diri dengan mantra yang menunjukkan kepercayaan diri dan menghindari mengeluarkan kalimat yang menunjukkan kekurangsiapan yang merendahkan kapasitas diri di hadapan lawan bicara atau audiens.
Di dalam buku ini juga disebutkan salah satu teknik komunikasi, yaitu storytelling yang bermanfaat baik dalam wawancara, public speaking maupun pembicaraan biasa dengan lawan bicara kita. Storytelling yang baik dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu tema, konflik, simpati, dan solusi. Ambillah tema yang menonjol dan pastikan cerita konsisten dengan tema. Adanya konflik membuat cerita semakin menarik dan menenggelamkan auidens dalam cerita. Cerita yang disampaikan sebisa mungkin mudah dipahami dan familiar untuk lebih menarik simpati pendengar. Selanjutnya, solusi harus dimunculkan untuk menyelesaikan konflik yang ada. Cerita dramatis yang dinilai bagus adalah konflik ceritanya yang dapat teratasi.
Selamat membaca!
Komunikasi adalah hal yang tak terpisahkan dan tak dapat dihindari dari kehidupan manusia sehari-hari. Memang, komunikasi bukanlah hal yang sulit, tetapi, untuk dapat berkomunikasi dengan efektif perlu terus belajar dan lewat buku ini, kita bisa belajar untuk itu.
Salam Iqro'!

1 note
·
View note
Text
Book Review : Sukses Toyota
Siapa yang tak kenal dengan Toyota? Hampir setiap mobil yang ada di jalanan Indonesia adalah produk dari perusahaan yang berlogo huruf T yang terbentuk dari tiga lingkaran ini. Perusahaan otomotif asal Jepang ini adalah rajanya produsen mobil yang menguasai pasar mobil di Indonesia, bahkan dunia.
Berawal dari usaha produksi mesin tenun sang ayah, Sakichi Toyoda, Kiichiro Toyoda belajar bagaimana membangun industri teknologi. Kichiiro Toyoda belajar membuat mobil langsung pada penguasa produsen mobil Amerika Serikat waktu itu, Henry Ford. Meski terus mengembangkan dan memproduksi mobil, Kiichiro Toyoda tak pernah menghilangkan filosofi dan nilai-nilai bisnis dari sang ayah.

Toyota yang bisnisnya terus berkembang di Amerika Serikat dan dunia hingga menjadi nomor 1 mengalahkan Top 3 perusahaan mobil Amerika serikat : Ford, General Motors, dan Chrysler, menginspirasi penulis untuk menulis buku ini. Buku ini tak sekadar menyajikan perbandingan antara Toyota dengan perusahaan lain, melainkan yang lebih penting adalah tentang pelajaran kepemimpinan yang dipegang teguh oleh Toyota dari pendekatan bisnis yang unik.
Keunikan Toyota daripada produsen mobil lainnya di dunia adalah komitmennya dalam memegang teguh nilai dan filosofi bisnisnya yang ala Jepang, negara asal pendirinya. Keunikan Toyota melahirkan The Toyota Way yang termasuk di dalamnya adalah Toyota Production System sebagai pedoman perusahaan dalam memproduksi dan mengembangkan produk mobilnya.
Salah satu dari The Toyota Way adalah Berusaha Terus Menerus untuk memperbaiki. Filosofi ini terus diajarkan kepada siapapun yang terlibat dalam perusahaan ini. Meski adanya perbaikan kualitas merupakan prestasi, Toyota justru menginginkan masalah dijadikan prioritas yang disampaikan agar dapat diselesaikan bersama apapun risikonya. Five why's (5 kenapa) dan Genchi genbutsu adalah dua hal dari sekian hal yang dapat dilakukan. Five why's digunakan untuk mengidentifikasi masalah hingga ke akarnya, sedangkan Genchi genbutsu adalah prinsip yang diterapkan untuk pergi dan melihat sendiri pada masalah yang ada agar diperoleh solusi yang tepat.
Sungguh, buku yang penuh nilai. Buku How Toyota Became #1 karya David Magee ini bisa menjadi salah satu rekomendasi dan rujukan tentang bagaimana sebuah bisnis tetap eksis dan terus berkembang. Filosofi dan nilai unik bisnis Toyota yang sudah terbukti mampu membawanya menjadi perusahaan mobil terbesar dunia dapat dijadikan inspirasi dalam menjalankan bisnis maupun mengembangkan diri menjadi pribadi yang unggul.
Selamat membaca!
Salam Iqro'!
0 notes
Text
Book Review : Cermin dari China
"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China", begitulah kiranya sebuah hadits pernah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya belajar. Kalimat itu menunjukkan betapa hebatnya China hingga menuntut ilmu pun kita dianjurkan sampai kesana. Meski bukan dalam arti sesungguhnya, namun melihat kondisi China saat ini, belajar kesana sepertinya menjadi sebuah anjuran kuat karena betapa luar biasanya kemajuan dan prestasi negeri tirai bambu ini. Negara komunis yang dulu mengisolasi diri itu sekarang menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru yang mampu mengimbangi dan menandingi kekuatan Amerika Serikat yang telah lama menghegemoni.
Cermin dari China adalah sebuah buku yang menceritakan secara singkat bagaimana China meraih kesuksesan seperti sekarang ini. Stabilitas politik dengan tetap memegang komunisme sebagai dasar negara, keterbukaan terhadap penanaman investasi asing, adanya zona pengembangan ekonomi, serta perhatian terhadap pendidikan menjadi faktor penting penentu kekuatan China yang luar biasa. Pengaruhnya di lingkungan global mampu menandingi kekuatan Amerika Serikat. Informasi banyak memberitahu kita bahwa strategi ekonomi China saat ini mampu menanamkan pengaruhnya melalui jeratan "bantuan" kepada negara-negara di belahan dunia hingga tak mampu melunasinya hingga pada akhirnya, ketergantungan kepada China tak dapat dilepaskan. Bahkan, bisa jadi, kemungkinan terburuknya, negara yang tak mampu bayar utang harus menyerahkan diri kepada China.

Modernisasi China tak lepas dari peran seorang Deng Xiaoping, seorang pemimpin China yang mengubah ekonomi China dari ekonomi komando yang menjadi sistem ekonomi yang khas negara komunis menjadi ekonomi pasar. China yang kaku dan tertutup pada era Mao Zedong, pelopor partai komunis China (PKC) dan berdirinya RRC pada 1949 sulit keluar dari keterpurukan ekonomi. Ialah Deng Xiaoping yang pada 1978 mulai membukakan pintu investasi China bagi asing selebar-lebarnya. Hasilnya, banyak negara asing yang mulai berinvestasi. Jaminan stabilitas politik dan dikembangkannya zona pengembangan ekonomi di berbagai provinsi dan kota di China semakin menumbuhsuburkan investasi dan melejitkan perekonomian China. Kualitas pendidikan terus dilakukan untuk mendukung ketersediannya tenaga ahli terididik dan tenaga kerja terampil. Kebijakan sanksi berat bagi koruptor dan aturan satu anak turut andil dalam kemajuan ekonomi China. China, yang dulunya negara yang jadi tujuan investasi, dalam waktu yang relatif singkat berbalik menjadi negara yang memiliki investasi di setiap belahan benua.
Dari sudut ekonomi, China bisa dianggap bukan lagi negara komunis, namun secara politik, China tetap memegang ideologi komunisme dengan PKC sebagai payungnya. Ungkapan Deng Xiaoping "Tidak masalah apakah kucing itu hitam atau putih asal bisa menangkap tikus" dan "menjadi kaya adalah mulia" telah mendoktrin dan mendorong seluruh elemen untuk bahu-membahu membangun kekuatan China yang luar biasa hingga saat ini. Melalui buku terbitan kompas ini, kita dapat mengetahui latarbelakang dan faktor kemajuan yang diraih China saat ini di bidang ekonomi, politik, pendidikan, dan teknologi.
Selamat membaca!
Salam Iqro!
1 note
·
View note
Text
Berusahalah, karena dengan usaha Allah akan mengubah nasibmu. Berdoalah, karena dengan doa Allah akan mengabulkan segala permintaanmu. Bersabarlah, karena dengan sabar Allah akan menolongmu. Bersyukurlah, karena dengan syukur Allah akan menambah nikmatmu.
Qur'anic quote
1 note
·
View note