arifzailanisiregar

[arifzailanisiregar]

Aku rindu kau buruk sekali nona

[arifzailanisiregar]

“Kalau kamu mau menghilang, tidak usah khawatir akan ada yang mencarimu.”

— “Karena memang mungkin kita tak sepenting itu,” kata perasaan kepada realita. Kurniawan Gunadi

[arifzailanisiregar]

Bila kau temui orang yang sudah kau patahkan hatinya dengan sebegitu dalamnya namun ia masih bisa tersenyum kepadamu, masih bisa begitu tulus memperlakukanmu dengan baik, dan berkata bahwa ia sudah memaafkanmu. Ketahuilah ia lakukan itu hanya untuk Allaah. Bukan untuk siapapun.

Bagaimana ia meredam lukanya, bagaimana ia menenggelamkan kecewanya, bagaimana ia berupaya sebegitu kerasnya untuk sembuh dari luka, ketahuilah tujuannya hanya agar Allaah mencintainya. Tidak lebih.

@terusberanjak

[arifzailanisiregar]

Biarlah agak telat, yang penting dapet (disaat) yang tepat. Tuan dan nona, kita tidak sedang barada di lintasan lari kan? https://www.instagram.com/p/BvJcEDAHxeA/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1nbhawfmx85zl

[arifzailanisiregar]

Sebagai ikhtiar untuk merawat akal sehat. . . Terima kasih Generasi Cakrawala Forum Indonesia Muda Regional Sumut. 25-27 Januari 2019. Sampai jumpa di Gencar 2020. Semangat merawat kebaikan, semangat menanam kewarasan. Ayeeee... https://www.instagram.com/p/BtSNrzdnT_1/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1pjd5vhp1lvqr

[arifzailanisiregar]

MAU JADI APA~~ . . Ketika mahasiswa dulu, banyak hal yang terlintas di kepala, ah selepas kuliah mau kayak gini, mau kayak gitu, banyak banyak sekali. Namun pada akhirnya hanya satu dua yang terealisasi. Tahun-tahun ketika akan menyelesaikan program profesi, di saat teman-teman se angkatan sudah mulai sibuk bersiap untuk bekerja (bahkan ada yang sudah mencoba tes ketika rekrutmen BPJS Kes dan CPNS), saya belum bergeming untuk ikut euforia semacam itu. Yang ada di benak saya cuman 1, selesai kuliah harus daftar @pencerahnusantara. Saya menyelesaikan semua stase program profesi di akhir desember 2014, di wisuda februari 2015, putus cinta di bulan mei, ikut uji kompetensi di bulan juni. Setelahnya persiapan mengikuti seleksi PN yang dibuka mulai bulan November. Dan akhirnya gak lulus haha. Di 2016 masih juga ikutan PN, dan gak lulus lagi hahaha. Padahal PN adalah jalan untuk cita-cita saya, berkelana keliling negeri sampai ke pelosok. Di sela-sela menunggu pendaftaran PN, saya juga mencoba ikut Nusantara Sehat. 2 atau 3 kali, dan gagal juga. 2015-2017 awal itu tahun-tahun penuh kegalauan buat saya, mau jadi apa? Disuruh melamar kerja disana sini saya gak mau, pas tes di program yang dimau gagal terus. Akhirnya pertengahan 2017 saya menyerah, mengikuti kemauan orangtua untuk ikut tes CPNS, toh juga akhirnya saya sadar bahwa PN maupun NS bukan rejeki saya. Mungkin ada jalan lain yang Tuhan siapkan untuk saya. Tes CPNS pertama saya, gagal. Tes kedua, berhasil. Ya sepertinya rejeki saya ya di negeri lagi. Dari SD sampai kerja di negeri terus, dasar beban negara hahaha. Ada satu hal yang baru saya sadari setelah lulus CPNS, rasa syukur Ibu saya, rasa bangga beliau, kebahagiaan yang rasa-rasanya menular ke saya. Saya bahagia lah melihat mamak saya bahagia. Kata beliau, ini jawaban dari doa-doa panjang beliau. Mungkin ada rasa jengah juga melihat anak tertua nya, seorang sarjana tapi pengangguran sekian lama. Mungkin, ada perasaan terlepas dari beban yang menghimpit. Dan sialnya, beliau jadi semakin semangat menjodoh-jodohkan saya dengan siapapun 😑. https://www.instagram.com/p/Bs5nlsNHvJ-/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=w32zgw9ia6as

[arifzailanisiregar]

Cukuplah engkau kukenang seperti foto rontgen ini. Cukuplah. Mau kubilang lantang atau kusebut dalam diam, tetap saja ia kusebut cinta (Tasaro GK). https://www.instagram.com/p/BsfLDIXnUfU/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1cvcxyqvi6xzs

[arifzailanisiregar]

Bertumbuh... . . 2 Januari 2019. Setahun setelah pertama kali menginjakkan kaki di gedung administrasi RSUP Haji Adam Malik Medan. Banyak momen yang telah dilewati, pergulatan batin, emosi yang kadang meletup-letup, suka dan duka yang datang silih berganti. Tanpa disadari 2018 telah berlalu, tanpa disadari pula sebenarnya 365 hari sekian jam yang dilewati adalah sebuah proses untuk bertumbuh. Memulai 2018 dengan ketakutan "bisa gak ya, gimana ya?" Akhirnya di akhiri dengan "ah bisa juga ternyata". Semoga di tahun 2019 ini bisa menjalani hidup dengan bahagia, sehat walafiat dan menebar manfaat. Selamat tinggal 2018, selamat datang 2019. Gosah flat kali ya, agak agak dinamis aja biar hidupnya gak bosenin heheheu. Kira-kira, 2019 ganti status??? (di Pos Kupi) https://www.instagram.com/p/BsIembbngnv/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1t6soxhhmr6jn

[arifzailanisiregar]

2018.

Menyelesaikan proses Latihan Dasar CPNS, walau melelahkan tapi dijalani dengan hati yanh senang dan bahagia.

2018.

Memulai fase baru kehidupan, dari pengangguran menjadi manusia yang hidup dengan rutinitas.

2018.

Mulai kembali mwngikuti upacara-upacara bendera, mulai hari pendidikan sampai hari pahlawan.

2018.

Banyak teman dan saudara baru, mewarnai proses sepanjang tahun.

2018.

Alhamdulillah ala kulli hal.

[arifzailanisiregar]

Melihat kematian demi kematian tampaknya akan menjadi hal yang begitu amat terbiasa bagi kami, perawat di ruangan gawat darurat. Rasa-rasanya malaikat maut begitu dekat, seoalah-olah mengawasi setiap tindak tanduk kami, petugas kesehatan yang ada di ruangan. Selepas jumatan tadi, ada pasien anak di label biru (resusitasi), saya lihat gelang nya, lahir 25 Oktober 2018. Masih 2 Bulan lebih 3 hari. Saya gantikan teman untuk bagging pasien tersebut. Kalau pasien dewasa saya biasa aja, sudah sering. Kalau pasien anak, baru pertama dan ada sensasi dan perasaan aneh, perasaan yang saya tak sukai sama sekali. 15 menit kemudian pasien henti jantung, dibantu pompa (RJP) oleh PPDS anak yang mengobservasi pasien tersebut. Jantung saya berdegup keras, cepat sekali, perasaan makin tak enak. Dan akhirnya tak lama setelahnya, si adik kecil mungil tersebut telah meninggalkan dunia ini, 2 Bulan lebih 3 hari. Saya tersentak, merinding, dan entah kenapa merasa haru dan sedih sekali. Saya teringat almarhum ponakan saya, Alif. Alif meninggal sesaat setelah dilahirkan, membuat kami (Saya, ayahnya, neneknya, abang saya) begitu sangat terpukul ketika waktu kematiannya dibacakan oleh dokter di ruang tunggu operasi di sebuah rumah sakit. Sebab kami begitu mengharapkan kehadirannya, menanti tumbuh kembang nya, dan sudah menerka-nerka seperti apa kehidupannya. Waktu-waktu itu adalah momen dimana saya pribadi sangat terpukul, menangis sejadi-jadinya sampai air mata saya kering. Makanya, hari ini begitu sentimentil buat saya, melihat seorang anak terbujur kaku, persis di depan mata saya. Ini kejadian pertama, sangat mungkin kejadian ini akan terulang terus dan terus. Pada waktunya, kejadian ini akan menjadi biasa. Kalau boleh memilih, saya lebih senang mengurus jenazah orang dewasa daripada anak-anak. Sore ini, saya memesan 2 gelas sanger sekaligus, untuk mengusir perasaan aneh ini. . . Dulu, sewaktu Alif meninggal, saya disarankan oleh seorang teman yang soleh untuk membaca 10 ayat pertama di Surah ke 18, biar jadi obat katanya. Setiap Jumat saya baca dan memang menjadi obat.... https://www.instagram.com/p/Br7jjPsn9r0XfLAgTEfvlSApz6yV4y-RPIXHoQ0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=4uhbz49v1khz

[arifzailanisiregar]

Jika kau Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji tapi masih saja selalu menganggap lebih baik dari orang-orang lain, harusnya kau revisi saja Tuhanmu, karena kau tak sembah Tuhan yang seharusnya jadi sesembahan, karena kau men-Tuhankan diri kau sendiri...

[arifzailanisiregar]

Rambot loros keriting salon, banyak calon penghuni neraka 😂😂😂 . Kalau diresapi banyak makna dan petuah baik di kesenian Didong kepunyaan orang Gayo ini, sangat menghibur tentunya. Colek sang penari @rwob__ @zikrikeong. Cc: @rikyandria @rcaelcabduljabar @liadiana08 #Didong #Gayonese #KKPAceh #ForumIndonesiaMuda @fimsumut @fimaceh @fimnews (di Neuheun, Aceh, Indonesia)

[arifzailanisiregar]

Sepakat Pak 👍 . . #Repost @literacycoffee (@get_repost) ・・・ Ayo, apa komentar kalian? Salam literasi

[arifzailanisiregar]

Saya tuh ya orang nya pelupa kali. Dulu zaman-zaman mau seminar proposal, sidang skripsi sampe mau daftar yudisium sama wisuda, kalau gak ada yang ngingetin ini itu dan ngebantuin, bisa jadi gak bisa tamat dalam 5 tahunan. Untungnya ada temen-temen yang super baik mengambil peran di hidup saya yang gak beraturan dan serba sesuka hati ini. Asli, saya benci sekali aturan-aturan yang mengikat, bikin ribet, dongkol hati dan merasa terjajah haha. . . Seminggu ini saya sibuk menyiapkan ini itu sendirian, dan merasakan sesuatu yang sangat menyebalkan, sendirian. Dan bagi saya yang teledor ini, saya merasa penting untuk memberikan catatan kecil agar tak ada yang tertinggal. Dan Alhamdulillah sangat membantu dalam mencek berkas-berkas yang lagi saya siapkan. Yeay akhirnya setelah memasuki usia seperempat abad bisa mandiri dan ngerepotin orang dalam urusan yang sebenarnya remeh ini, eh ngerepotin beberapa orang juga deng dengan gak berhenti nanya ini itu untuk mastiin bahwa berkas saya udah lengkap atau belum. Setidaknya ada satu hal yang saya pelajari dari proses ini, bahwa rasa cemas juga perlu, terkadang.

[arifzailanisiregar]

Maulid adalah saat dimana anak-anak kos di Banda Aceh sangat berbahagia, ketika bu kulah beserta gulai kambing datang bertubi-tubi tak henti-henti selama beberapa bulan kedepan. Maulid adalah sarana mengenang sosok manusia Agung kewat ceramah-ceramah Tengku di desa satu ke desa yang lainnya. Maulid adalah keniscayaan, terserah kau mau bilang itu bid'ah atau apapun namanya. Maulid adalah kesenangan dunia yang dipadu dengan kerinduan-kerinduan mendalam pada sosok manusia Agung bernama Muhammad. . . Ya Rasullah, assalamualika...

[arifzailanisiregar]

Udah cocok lah jadi preman komplek SDS Lubuk Gaung yakan Cok 😘😘😘

[arifzailanisiregar]

Zaman berubah, dia berubah, kau berubah, aku berubah, tapi kenangan tetap, akan sama selama-lamanya. . Ujung Karang, Sukajaya Kota Sabang 18 November 2012. Aksi sosial terakhir mahasiswa keperawatan Unsyiah.