Tumgik
armydiah · 3 years
Text
Army Kusuma Dyah Anggraini, S.ST
Lahir Tanggal 03 Juni 1995 di kota Lamongan Jawa Timur. Anak dari seroang purnawirawan Prajurit TNI Yaitu Bapak Peltu Mustakim (Alm) dan Ibunda Susilowati (Alm). Anak terakhir dari 4 bersaudara, Kakak Pertama Bernama Adi Erna Susi Puji Wati Wijaya, Kakak Kedua Bernama Ervin Rinto Suhadi, dan Kakak Ke Tiga Bernama Indah Mustika Wati. Armydiah Memulai pendidikan di TK Negeri Pembangunan Sukorejo, SDN Sukorejo, SMPN 1 Turi, SMA Panca Marga 1 Lamongan dan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri Politeknik Negeri Jember Tahun 2013 mengambil jurusan Produksi Pertanian, DIV Program Studi Teknik Produksi Benih hingga Wisuda Tahun 2017. Pengalaman berkarir dimulai dari sebagai admin sales counter di perusahaan PT. Cahaya Bintang Olympic, Staf Pembukuan di Koperasi Sentosa Makmur, Guru Muatan Lokal Kewirausahaan dan Ekstra Kulikuler Pramuka di SMA Panca Marga 1 Lamongan, dan Menjadi Staf IPDMIP di Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura sampai saat ini. Makanan Favorit adalah Bakso dan tak lupa Es Teh Tawar. Hobby membaca, menulis, dan memasak. Sempat memulai usaha kuliner salad buah dan spaghetti yang bekerja sama dengan seorang teman di pasuruan Nhovelia Dwi Pradicta dan memiliki akun pemasaran di instagram @disie_delicious.
Motto Hidup : Meraih Bahagia dengan selalu bersyukur dan mencapai ikhlas dengan melupakan kebaikan kita untuk orang lain, lebih sering mengingat kebaikan orang lain kepada kita.
Menjadi Busana Wanita Bersahaja adalah buku pertama yang ditulis armydiah, dengan membahas seputar pengembangan pola pikir wanita agar senantiasa mensyukuri takdirnya telah diciptakan sebagai seorang perempuan. Armydiah juga bersedia menjadi tempat berbagi cerita untuk teman-teman semuanya atau bisa chat via email di [email protected].
6 notes · View notes
armydiah · 3 years
Text
Thanks to..
Allah SWT, atas segala syukur saya panjatkan atas apapun yang telah diberikan kepada saya sebagai hambanya sehingga dapat menulis dan menyelesaikan buku ini.
Tak lupa untuk almarhum ayah dan ibu walaupun sudah tidak ada beliau, tapi tanpa beliau saya tidak bisa mencapai semangat sampai saat ini, terima kasih keluargaku yang selalu mendukung dan memotivasiku, terutama adik sepupuku Titah Rahayu Ningtyas yang selalu memberiku semangat, temanku Tri Wahyuni yang ada untuk saya dan bersedia berbagi cerita, dan teruntuk teman-teman yang sangat baik kepada saya, membantu saya ketika saya sedang membutuhkan yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terima kasih juga untuk pria kesayangan aku mas Heru Setyawan telah hadir mewarnai kisah hidup saya, menjadi sosok pria yang tidak pernah membatasiku untuk berkarya.
Semoga apa yang saya tulis di buku ini, bisa bermanfaat untuk bagi seluruh pembaca, dapat memotivasi untuk tetap berusaha dan belajar memperbaiki diri, serta bangga pada takdirnya telah dilahirkan sebagai seorang wanita. Senantiasa bersyukur dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap cobaan.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca juga sangat kami butuhkan demi perbaikan penulisan buku selanjutnya.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Wanita Bukan Pundi Rupiah
Aisyah Putri Wibawa. Nama seorang gadis yang dikenal sebagai anak pertama dari pak wi dan bu umi. Anak penjual es degan dan gorengan dipinggir jalan makam pahlawan kusuma bangsa. Gadis yang tak pernah malu dengan kondisi hidupnya. Tempat berkeluh kesah bagi bapak ibunya. Menjelang malam aisyah menjadi guru privat untuk adiknya, dia mengajari adiknya dengan sabar walau kadang mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari adiknya. Watak aisyah dan adiknya septiana ningrum memang sangat berbeda jauh. Aisyah sangat sederhana dan ramah, sedangkan Ana selalu ingin hidup mewah dan mempunyai watak keras. Apapun yang ana minta, saat itu juga harus ada. Sedangkan aisyah selalu menahan apapun keinginannya demi menjaga perasaan orang tuanya.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Busana Indah Wanita Bersahaja
28 Oktober adalah tanggal dimana peringatan hari penting yaitu sumpah pemuda. Sumpah yang menjadi tonggak dan totalitas kemajuan bangsa di genggaman para generasi muda. Membuat hati para pemuda bertekad menjadi peluru paling ampuh. Tak gentar di hempas badai dan ombak. Pemuda pria maupun wanita berpegang teguh pada nuansa merah putih. Sebelum membahas mengenai deretan wanita yang berbusana anggun nan bersahaja, mari lebih dulu kita menginggat isi dari sumpah pemuda.
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. 
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Namun sumpah-sumpah itu bagi kaum millenial saat ini hanyalah sumpah yang ringan saja di ucap bagai sumpah untuk membujuk orang yang disuka. Walau disumpah kadang saja masih bisa lupa. Kini banyak para generasi muda yang lebih mencintai dunia barat. Bergaya bagai rumput ilalang yang liar tumbuh bebas dimana-mana hingga tanpa busana. Dan sebagian mereka hanyalah singkong yang terpendam di kubur tanah dan terbalut kulitnya. Terbuka nampak kebersihan dalamnya walau selama ini terpendam tanah yang dianggap mausia sebagai tempat berpijak dan kotor.
Hari selasa ini sangat indah, setelah semalam hujan, pagi muncul sang mentari yang dilingkari pelangi. Gadis-gadis kecil desa menari dengan sangat riang sekali. Sambil bernyanyi pelangi ciptaan tuhan mereka melesatkan jari telunjuk sambil menghafalkan warnanya. Menjiku hibiniu kata mereka. Aah, aku mulai merindu masa kecilku. Dimana aku bisa bermain tanpa memikirkan sesuatu apapun. Merindu aroma masakan almarhum ibuku dan aku rindu suara ayahku. Tak disangka ya, entah sudah berapa lama aku tanpa mereka. Aku segera bergegas kembali masuk kedalam rumah mempersiapkan diri sebelum bekerja. Setiap sudut rumah mengingatkanku dengan segala kenangan yang telah terjadi. Aku cukup terhibur melihat anak-anak kecil yang menikmati indahnya pelangi itu. Kursi diruang tamu mengingatkanku pada sosok gagah yang selalu menungguku untuk mengantarkanku sekolah, ruang keluarga mengingatkanku makan bersama saat buka bersama di bulan ramadhan. Dan aku membuka perlahan kamar yang sudah lama kosong itu. Tempat terakhir aku menyaksikan ayahku tak lagi bisa berbicara denganku. Aku masuk, perlahan aku membuka lemarinya. Tersusun rapi baju dinasnya, begitu pula baju-baju ibuku. Jemariku perlahan mengusap deretan baju yang tergantung, ku ambil satu stel pakaian mereka. Aku memeluk baju itu sambil membayangkan mereka dihadapanku. Rindu ini begitu amat menyakitkan. Perlahan tak bisa ku tahan, nyatanya air mata ini menetes juga. Ku temukan foto-foto kecilku, saat aku pertama kali belajar berjalan dan bersepeda. Ada ibu yang menyemangatiku, dan ayah yang memegangi sepeda miniku. Gadis yang dulu masih se lutut mereka, usia 4 tahun sekarang mungkin sudah setinggi telinga mereka. Tepat di usia 25 tahun, banyak mimpi yang ingin aku ceritakan. Yaa, meskipun aku tau apa yang menjadi keinginan kita tak perlu di beritakan sebelum terjadi. Tapi bagiku tak apalah. Jika seandainya apa yang telah aku ceritakan dari sebuah impian, entah berapa tahun kemudian ternyata tidak bisa aku dapatkan itu bukan karena aku bercerita tentang apa yang aku impikan. Hanya saja itu takdir yang memberikan kesadaran jalanku tidak baik jika di sana.
Tahun 2013, aku mengenakan kebaya wisuda SMA, saat itu aku mempunyai harapan kelak bisa memakai busana yang membuat wanita menjadi indah, mempesona dan bersahaja dengan ilmunya. Tahun 2015 aku kembali mengenakan kebaya di acara kang yuk agriculture award dengan nuansa biru. Dan tahun 2017 aku mengenakan kembali busana kebaya di acara wisudaku. Harapan tentang busana-busana itu telah berhasil ku capai. Busana-busana itu selalu terpakai bersama orang-orang yang menyayangiku. Bersama Ibu, Ayah dan juga teman-temanku. Hehe, jadi aku ada sebuah harapan di usiaku yang ke 25 Tahun nanti, aku kembali mengenakan kebaya tetapi dengan orang yang akan menghabiskan waktunya di sepanjang hidupku. Entahlah, mari kita tunggu usia itu tiba. Semoga kita panjang umur.
Busana wanita bersahaja, membuat kaki dan leher mereka menjadi jenjang, jalan melandai penuh irama dan improvisasi. Berjalan tegap dan langkah yang landai. Berbicara dengan kehalusan bahasa dan perkataan penuh makna. Membuat siapapun yang ada dihadapannya terpanah menunjukkan kekaguman. Busana-busana itu perlahan punah, tak lagi digunakan dalam keseharian namun tetap digunakan di acara penting, hingga peringatan hari-hari nasional. Akhirnya, seragam itu menjadi khas seragam dinas di setiap daerah. Perempuan dengan kebaya dan pria lengkap dengan beskapnya.
Seperti yang telah dikatakan oleh gusti nurul, filosofi kebaya adalah wanita harus banyak menahan diri, dan jika ingin terlihat menarik memang perlu sebuah pengorbanan. Sebelum saya mengupas tentang filosofi kebaya seperti yang dikatakan oleh gusti nurul, saya yakin bahwa sebagian dari kita ada yang belum pernah mengerti siapa wanita yang bernama gusti nurul. Semenarik apakah beliau? Beliau adalah Wanita yang berparas sangat cantik dengan nama lengkapnya Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusuma Wardhani itu merupakan putri dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII. Wanita yang sangat multi talenta. Beliau saat masih gadis dikenal dengan bakatnya yang pandai menulis puisi atau tulisan sastra, menari, berkuda, berenang dan tenis meja. Tak heran jika banyak pria yang mendambakannya waktu itu. Putri keturunan ningrat dari solo itu dijuluki kembang kusumanegara yang memiliki makna wanita layaknya bunga memberi keharuman bagi negara. Beliaupun ditaksir oleh putra-putra bangsawan. Bukan sembarang orang yang ingin menjadi pendamping gusti nurul. Diantaranya adalah bapak presiden kita yang pertama Ir. Soekarno, Sultan Syahrir dan Sultan Hamengkubuwono IX. Tak satupun laki-laki dari mereka yang mampu menarik perhatian dan membuat gusti nurul jatuh cinta. Sekalipun gusti nurul tinggal di wilayah keraton yang menuntut tinggi nilai-nilai adat budaya, beliau memiliki pemikiran yang modern. Prinsipnya yaitu "Wanita Berpendidikan Pantang Di Madu". Alasan Gusti Nurul menolak tokoh-tokoh ternama tersebut diantaranya tidak begitu suka dengan dunia politik dan tidak ingin menyakiti hati para wanita yang telah menjadi istri-istri tokoh tersebut. Hingga akhirnya gusti nurul memutuskan untuk menikah dengan seorang pria yang bersedia untuk menjadikan gusti nurul satu-satunya istri di hidupnya dan pantang menduakan gusti nurul. Laki-laki itu adalah seorang perwira TNI yang bernama Suryosuyarso. Menjadi seorang istri seorang perwira TNI maka dengan segala kesetiaanya, beliau turut mengabdikan diri untuk suami dan negara. Gusti nurul berpesan kepada seluruh kaum wanita bahwa "Seorang wanita tidak boleh lupa, dia ditakdirkan untuk pria. Jadi, sesibuk apapun wanita, tetap harus menjaga garis belakang kehidupan keluarga." Selain itu "Seorang wanita harus melahirkan anak-anaknya, tetap mengasuh dan meladeni, serta menjunjung tinggi martabat suaminya."
Dari gusti nurul, kita sebagai wanita bisa lebih banyak belajar mengenai banyak hal yang menarik. Bahwa wanita berpendidikan pantang merusak hubungan orang lain atau sesama wanita, dalam memilih pasangan bukan karena siapa dia tapi berdasarkan kenyamanan dan ketulusan hatinya walau dalam hidup kesederhanaan yang jauh dari gemuruh perselisihan. Dan kita juga bisa memahami, bahwa memang dasarnya seorang wanita harus melahirkan anak-anaknya sekaligus anak yang dikandung akibat kesalahan oknum, tetap melahirkan kemudian memberikan pengasuhan dengan baik, meladeni agar sang anak tetap tumbuh dengan baik, menjadi generasi yang cerdas dan berbakat, karena dibalik kesuksesan seorang anak tak hanya mampu menjunjung tinggi martabat suami saja, tapi akan menjadi tonggak emas bagi agama, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa. Inilah peran wanita yang sangat dominan dan tak bisa di lepaskan dari kehidupan. Sesuai dengan filosofi kebaya, untuk menjadi seorang wanita memang harus banyak menahan diri. Karena kita perlu menjaga diri agar tetap berada di jalan yang benar, menguatkan iman. Banyak sekali wanita saat ini tidak bisa menerima keadaan yang sulit. Hingga dalam masalah ekonomi banyak menjadi alasan sebuah perceraian, banyak yang bangkrut usahanya karena terlalu menuruti keinginan, hingga nanti saat wanita yang saat ini gadis kelak menjadi seorang ibu, maka harus bisa menahan diri untuk lebih mengutamakan kebutuhan anak dan keluarga. Kemudian kita akan membahas sebuah pernyataan bahwa, jika ingin terlihat menarik memang butuh pengorbanan. Bukan hanya berkorban agar fisik terlihat cantik saja dengan mengeluarkan banyak modal, tapi kita sebagai wanita yang menarik bisa melakukan pengorbanan dari berbagai hal dan banyaknya jalan. Misalnya saja, kita berkorban menjadi seorang yang senantiasa berusaha untuk mandiri, punya prestasi dan rendah hati. Kita juga bisa melakukan pengorbanan dengan menjaga sebuah komitmen atas hidup yang harus di jalani seperti menguatkan iman dan sabar. Untuk terlihat menarik tidak ada yang tanpa pengorbanan. Semuanya butuh pengorbanan. Layaknya kita kenakan pakaian busana, kita perlu menahan diri untuk berjalan cepat, kita perlu jalan lambat melandai walaupun harus berkorban waktu. Karena sudah pasti jika kita kenakan kebaya dengan berjalan cepat tidak akan terlihat menarik, kemungkinan kita akan di remehkan orang atau kita yang akan merasakan sakit sendiri dan jatuh karena memaksa berjalan cepat saat kita gunakan busana kebaya.
Era tahun 2000an kini, busana-busana waniat bersahaja mulai banyak macamnya. Banyak para wanita menggeluti dunia karir walaupun sudah berumah tangga. Berseragam sesuai karir mereka masing-masing. Tampak menarik mereka para wanita yang berkarir tapi tak melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Sebagian seorang pria tertarik dengan para wanita yang bermake up lengkap dan menggunakan busana yang ketat atau memikat hasrat. Mereka belum sadar bahwa yang mereka kagumi kelak akan dimakan usia. Sedangkan wanita yg memiliki prestasi dan ilmu akan terus dikenanga walau telah termakan usia bahkan ketika shdah tak bernyawa, mereka akan tetap dikenal sebagai wanita pembangun perubahan nyata untuk generasi serta bangsanya. Ingin menjadi wanita bersahaja tak perlu mengubah diri agar lebih menarik untuk mendapatkan cinta seorang laki-laki, tapi akan lebih membahagiakan jika kita bisa menjadi wanita bersahaja karena telah menemukan seorang pria yang bangga memiliki kita tanpa ada alasan yang menarik untuk menjadikan kita sebuah pilihan yaitu pendamping hidupnya.
3 notes · View notes
armydiah · 3 years
Text
Posesif Bikin Bahagia Tolong Kurangi Kata Terserah Dan Gak Apa-Apa.
Hai, mari kita berjalan bersama. Hari ini rinduku begitu menggebu. Ingin segera bertemu kemudian tertawa riang bersamamu. Komunikasi kita hari ini begitu syahdu. Bertambah hari ternyata kita mulai saling mencintai dan mewarnai. Banyak hal-hal sederhana membuat kita saling mencari. Entah.. rasanya bahagia berulang kali. Kita mulai merasa sepi saat tak ada pesan masuk mengabari. Kita mulai panik saat ponsel tak ada notif pesan muncul dari kekasih hati. Semakin hari, kita mulai saling manja satu sama lain. Nanti.. jika kita harus berselisih, semoga kita saling mengingat ini.
Mas, ini aku.. wanita yang bahagia dipertemukan dengan sosok sepertimu. Aku adalah wanita yang tak pernah telat mengabadikan kebersamaan denganmu. Walau tanpa temu.. dimana kamu tertawa dilayar ponselku karenaku, aku akan mengabadikan itu dengan screenshoot layar handphoneku. Sepertinya aku terlalu bucin ya mas? Tapi beginilah caraku agar cintaku terus tumbuh untuk kamu. Bukan hanya do'a agar kamu selalu bersamaku, tapi juga aku punya usaha agar cinta itu terus subur.. terus bertambah tanpa kurang. Aku yakin, kelak ada waktu aku wanita yang akan menemanimu tanpa lelah, tanpa usai. Setiap gambarmu aku abadikan dengan tanggal, aku cetak dan aku tulis dalam sebuah album. Dimana aku dapatkan itu aku selalu memberinya tanggal. Terima kasih ya mas, sudah bersedia mengirim itu untuk aku. Tidak peduli itu foto wajahmu, bahkan foto layar komputermu tetap aku abadikan. Hari apa, tanggal berapa dan jam berapa. Biarkan aku seperti ini ya mas, saat kamu bersamaku biarkan aku menjadi wanita yang bangga karena bisa bersamamu. Mas baik-baik disana yaa.. maaf jika pesanku ini terlalu membosankan. Menanyakan makan dan ibadahmu saja berhari-hari tanpa jeda.
Inilah aku, wanita yang saat ini menyayangi kamu atas dasar rahmat sang pencipta, ketika aku begitu dalam mencintaimu maka aku suatu saat juga harus siap jika pada akhir masanya aku terluka. Aku hanya gadis biasa.. saat ini kita tidak bisa salin bertatap, saling pandang bola mata. Akan ada sebuah pertemuan nyata dimana kita akan saling pandang di bandara, aku bisa mencium tanganmu dan kamu mencium keningku. Saling memeluk bahagia karena telah tersedia waktu untuk kita bertemu. Bergandeng tangan dengan genggaman yang menggetarkan hati kita, hingga akhirnya tumbuhlah sebuah rasa nyaman.. langkah kita berayun bersamaan berjalan menuju sebuat tempat kita akan pulang bersama. Duduk di bangku yang berhadapan makan dan minum disatu meja. Semuanya, akan aku abadikan tanpa jeda. Begitulah caraku menghargai waktu saat kita harus terpisah jarak dan tempat.
Baru saja kita membangun hubungan awal, saat ini hanya merasa biasa dengan kata saling percaya. Tapi aku yakin, suatu saat ketika begitu saling takut kehilangan, kita mulai menjadi seperti anak-anak belia. Mulai ada aturan-aturan dengan alasan saling menjaga. Mulai membatasi lingkup pertemanan. Itu pasti terjadi. Hanya setiap pasangan tidak sama tingkat posesifnya.
Aku ingin mewakili perasaan seorang wanita, bahwa wanita sebenarnya sangat bahagia ketika mendapat perlakuan posesif tapi manis dari prianya. Contohnya posesif manis itu gimana sih? 😁😁 Kita bahas perlahan ya.. kita kupas hingga halus merata tanpa noda. Perempuan itu hatinya berbunga-bunga saat tau prianya cemburu, misalnya kita like foto artis atau chat dengan teman lawan jenis masa SMA, dia bilang gini "siapa sih dia, kayaknya akrab banget, gak tau waktu udah malem masih chat aja, lanjut lain waktu aja mas gak suka" bahagia loh wanita di gini'in.. ya khaan.. beda lagi kalo kayak gini "siapa itu gausah chat sama laki-laki manapun, mana hpnya mau aku blokir, lagian kamu semua cowok ditanggepin" kalo cara gini auto si cewek bakalan sebel yaa.. meskipun gak main tangan tapi itu ucapan udah kasar, apa lagi pakek bilang semua cowok di tanggepin. Ada lagi nih yang bikin bahagia, misalnya kita pasang aplikasi di ponsel yang bisa melacak keberadaan kita saat ini dimana. Tapi tujuannya untuk tau kita dimana biar sewaktu ada apa-apa sama kita dia bisa cepet ke lokasi, bukan bertujuan untuk mengintai ya.. tapi lebih ke tujuan menjaga. Wanita itu gak akan jadi pembangkang, bahkan dia akan nurut banget sama laki-laki yang dia sayangi, tapi jika dia diperlakukan dengan baik.
Ada beberapa sebab seorang wanita yang semula nurut jadi pembangkang, yang lemah lembut jadi kasar, dan yang semula perhatian menjadi acuh tak peduli. Mereka menjadi pembangkang biasanya kamu sebagai lelaki tak pernah memprioritaskan dia sama sekali tapi kamu menuntu dia memprioritaskanmu, sedikit saja di sibuk kamu menganggap dia tak ada waktu buatmu. Selain itu juga kamu banyak melarang apa yang membuatnya bahagia dan melakukan sesuatu yang sebenarnya membuat dia berkembang. Ketika dia semula wanita yang lemah lembut kemudian berubah menjadi kasar, pasti dia pernah memperoleh bentakan dari kamu atau saat dia menangis kamu malah bilang gak suka bukan malah menenangkan atau perlahan mencairkan suasana agar dia pelan-pelan bercerita. Sebenarnya ketika kamu seorang pria mampu menjadi tempat berceritanya dengan baik, maka ada apapun dia hanya percaya kamu yang bisa menjadi penenang. Saat bersamamu sudah memperoleh ketenangan maka dia akan berhenti tak kan mencari tempat lain untuk bercerita. Tapi, jika kamu tidak menjadi telinga yang baik saat dia berbicara maka dia akan mulai menjadi wanita yang tertutup, tidak jujur dan terbuka. Maka saat ini dia akan menjacari tempat lain untuk bercerita, dan saat dia sudah nyaman bercerita maka dia akan merasa orang lain lebih menyenangkan dari kamu, jadi wajar jika dia akhirnya cuek sama kamu. Samapai sini semoga paham yaa, tapi seorang wanita juga perlu sadar karena watak laki-laki itu berbeda, ada yang peka ada juga yang gak peka. Kalo punya pasangan peka wajar saja kita diam nanti juga diperhatikan, tapi jika dapet pasangan yang gak peka ya memang kita sebagai wanita harus to the point, gak bisa main drama apa lagi kode-kodean. Jangan lagi dikit-dikit bilang terserah, gak apa-apa, gak tau, dan apapapun itu kata-kata yang ambigu. Karena laki-laki yang gak peka itu kayak alien, kalo dia gak ngerti terus kita gak mau ngomong yang jelas ya maklum kalo di tinggal ngopi atau tidur tanpa rasa berdosa. Semakin dewasa kita harus sama-sama belajar. Kita kaum hawa perlu membuktikan bahwa tidak ada pasal satu ayat satu wanita selalu benar. Tapi pasal satu ayat satu wanita perlu dibenarkan.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Jantung Kepastian
Aku tidak pernah merasa lelah menunggumu di batas kota. Sulit aku mengungkapkan sebuah rindu dan rasa. Kita telah lama berjuang melewati waktu suka dan duka bersama. Bukan dengan waktu yang sebentar. Kamu tau segala kurangku, dan keadaanku. Begitu pula aku yang tau segalanya tentangmu. Ikatan batin kita begitu kuat. Kita bisa menerka apa yang sedang terjadi di hubungan kita walau tak berjumpa. Entah disana sedang menabung kerinduan, atau sedang melakukan penghianatan. Kesetiaan telah kita ukir menjadi simbol sumpah bagai lembah kematian.
Mas, aku ini hanya wanita lemah yang mendasarkan segalanya dengan perasaan tapi minim dengan sebuah pikiran. Ini kelebihanku sabagai wanita yang diciptakan Tuhan. Ini rahasia yang mungkin tak kau tau. Jangan berbohong pada wanita yang benar-benar mencintaimu. Katakan sejujurnya jika dia memberimu segudang pertanyaan yang bagimu tidak menyenangkan. Jawab saja dengan kejujuran, karena sebelum wanita bertanya dia lebih dulu tau kebenarannya walau tanpa bukti yang jelas. Saat kau jawab kejujuran maka dia akan kecewa, tapi saat kau jawab dengan kebohongan dia lebih kecewa dua kali lipat. Saat itu pula kamu akan tidaj dipercaya olehnya. 2 kali kekecewaan telah kau berikan. Wajar suatu saat jika dia menjadi wanita amat posesif, tidak lagi peduli kata saling percaya. Kamu adalah sebab utamanya. Aku rasa ini bukan hanya aku, tapi semua wanita sama sepertiku. Mampu menahan rindu tapi tak kuat menahan cemburu.
Malam itu, perasaan ini gelisah. Sikapmu mulai berubah. Kamu seolah mendramatisir pekerjaanmu. Sedangkan aku telah lama mengenalmu. Sebelumnya ini sudah pernah terjadi. Aku sampai hafal bagaimana gelagatmu saat bosan denganku dan tertarij dengan wanita selain diriku. Aku memilih diam waktu itu meskipun hati dan perasaanku gelisah menanti pesan darimu. Aku coba menghubungimu. Nyatanya ponselmu sibuk di panggilan lain. Ini tidak seperti biasanya. Ingin sekali aku datang menemui dan mencarimu tak peduli lagi kondisi dan waktu. Entah itu pagi, siang, sore, malam aku memaksa diri harus tau kebenaran tentang perasaanku.
Dugaanku benar, Tuhan telah memberi firasat menyayat tentangmu. Bodohnya aku yang tetap bertahan dan tak ingin berpisah denganmu. Aku menunggu kamu yang pergi meninggalkanku lebih dulu. Selama apapun aku menunggu rasanya percuma jika kesungguhan untuk hidup bersamaku belum ada di daftar rencana masa depanmu. Untuk apa aku menunggu jika akhirnya dalam penantianku juga kamu sanggup mendua.
Kamu lucu bagai badut. Saat aku di titik lelahku kamu menyiarkan berita seolah semua salahku. Baiklah, aku menerima itu. Kamu bebas melalukan sebuah pembelaan seolah aku yang berkhianat. Tapi jangan sekali kau remehkan seorang wanita, saat dia menunjukan jati dirinya, bukti apapun dengan realita dia pasti punya. Kamu tak tau itu kan? Sebelum wanita pergi meninggalkan, dia akan punya banyak bukti sesuai fakta untuk meyakinkan di hengkang darimu. Jika dia merasa kamu masih bersalah dalam status wajar, maka dia akan tetap bertahan. Maka dari itu tak sedikit orang mengatakan teman dari wanitamu mengatakan bahwa wanitamu sangat bodoh, bertahan dengan pria yang sudah jelas menyakitinya. Kamu salah jika menurutmu wanita meninggalkan kamu itu karena percaya omongan orang yg tidak benar dan tidak percaya pasangan sendiri. 100% kamu salah. Wanita tak berpendidikan tinggipun punya kecerdasan soal perasaan pada pria yang dia cinta. Dia tidak bodoh, saking cerdasnya dia meninggalkanmu saat sudah memantapkan diri tanpa masukan orang lain. Pada saat yang tepat dia pergi. Bagaimana mungkin dia bertahan dengan orang yang tidak bisa menjaga komitmen, sebuah kepastian saja tak bisa di berikan bagaimana mempertanggung jawabkan rumah tangga.
Jantung-jantung wanita akan berdegup kencang dalam 3 waktu. Waktu saat dia jatuh cinta dan bahagia, waktu saat dia merasakan sakit dan duka, waktu saat dia akan menghadapi sebuah ujian. Jangan pernah kau mengeluarkan kata manis jika sebenarnya kamu tidak menjadikan dia sebagai tujuan. Jangan sekali-kali pula kau katakan wanita itu lemah, digombalin sedikit sudah bawa perasaan. Coba kau cium tangan ibumu, beranikah kamu katakan dia lemah? Kau cium tangannya saja sudah menetes air matanya. Itulah wanita, dengan perasaan dia bukan lemah, tapi karena perasaan dia punya ketulusan. Untuk dia yang kau perlakukan manis tapi dia tak membawanya dalam perasaan sesungguhnya kamu yang lemah. Kamu bukan orang yang istimewa baginya, kamu tidak menarik baginya, kamu terlalu membosankan dengan banyak bualan, kamu bukan orang yang mengerti dirinya dan kaku bukan orang yang dipercaya dan bertanggung jawab dalam ikatan kepastian. Jangan sampai juga saat kamu melihat wanita menangis kamu katakan dia lemah, cengeng, maka saat itu pula kamu harus bersiap-siap dia tak pernah lagi menangis dihadapanmu melainkan menangis di pundak yang memberikan kenyamanan dan itu bukan kamu. Tapi saat kau lihat wanita menangis, dengan perhatian kau hapus airmatanya, maka dia seolah tidak butuh menceritakan apapun ke siapapun. Karena baginya cukup di kamu. Kau katakan wanita yang suka bawa perasaan lemah, sama saja kau katakan wanita yang punya ketulusan di seluruh dunia.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Ingin Memiliki Tak Perlu Berobsesi
Aku katakan jangan pernah meninggikan gengsi jika memang ingin memiliki hatinya. Tak perlu menjadi manusia yang munafik. Jika suka katakan suka, jika tidak katakan tidak. Untuk apa harus berpura-pura agar menjadi wanita yang diperjuangkan. Semakin meninggikan gengsimu maka hati itu tak akan pernah sedikitpun melirikmu kembali walaupun awalnya pernah sempat tertarik. Pasti pernah kan punya teman yang terlihat pendiam tapi sering memutar drama? Dia menyukai seseorang, tapi yang dia sukai santai saja. Tanpa ada angin salah tingkah sendiri, menjauh seolah-olah jijik tapi sebenarnya penuh harap. Dia kira dengan caranya seperti itu bisa membuat terlihat harga dirinya tinggi? Yang ada pria yang dia sukai jadi semakin ilfil. Kenapa? Ya karena dia merasa di rendahkan di depan banyak orang. Bilang di depan banyak orang seolah dia tidak mau, ya wajar saja jika pada akhirnya pria itu akan berpikir siapa juga yang mau sama elu gitu kan? Nembak aja gak pernah udah bilang gak suka gua duluan. Mungkin jika saat di depan banyak orang dia memberikan perhatian ya ada dua kemungkinan juga sih, kalo dia gak suka sama orang itu kalau di perhatikan mungkin ilfil sambil mikir "nih orang apaan sih sok perhatian banget. Emang dia siapa coba?" Kemungkinan kedua, jika dia memang suka biasanya kalo di perhatiin pasti hatinya berbunga "kok dia perhatian sama aku ya, apa dia juga suka sama aku?" Ini penting saya katakan, sekalipun kita seorang perempuan, jika memang suka tapi malu mengatakan yaaaa lebih baik diam, dari pada cengingisan sok jaim, menghina pula, salah tingkah sendiri kesannya kayak cari perhatian tapi akhirnya tidak dapat perhatian sedikitpun kita sendiri kan yang malu? Dewasalah sedikit apa lagi umur bukan 17 tahun lagi. Semakin dewasa seorang laki-laki justru dia mencari sosok wanita yg mempunyai persamaan dengan ibunya, sebagai tempat kenyamanan.
Usia 20 tahun bagi seorang wanita itu sudah bukan usia yang sok imut, dengan gaya bicara bermanja-manja, foto dengan stiker boneka-boneka. Berjoget jingkrak-jingkrak kayak ulat grayak habis disemprot pestisida. Ketawa cengingisan bagai damage kuntilanak. Belum lagi ditambah dengan cara berpakaian warna warni ala hello kitty. Pantas saja jika laki-laki berwibawa yang bertemu bukan malah kagum yang ada malah pengen nabok. Sekali lagi semakin tinggi ilmu seorang wanita akan semakin sederhana penampilan dan cara pikirnya. Bukan lagi prioritas keinginan tapi mengutamakan kebutuhan. Sungguh, diatas 20 tahun sebenarnya peran wanita harus memang benar-benar sudah dibentuk untuk mumpuni perannya sebagai ibu-ibu yang totalitas berkualitas punya cara pikir bagaimana cara mencari inovasi, menciptakan motivasi, dan mampu mencari jalan keluar dalam setiap permasalahan. Tak perlu lagi berbicara dengan logat di buat-buat seperti anak taman kanak-kanak.
Jadi wanita itu memang serba salah. Seperti anak kecil katanya gak dewasa, terlalu dewasa dikata kayak emak-emak. Jadi kita seharunya gimana? Biasa saja. Hanya perlu menjaga sikap dan cara berbicara sesuai usia dan kondisikan sesuai tempat. Ada kalanya silahkan kamu berbicara ala anak-anak jika sedang bermain dengan anak-anak kecil, silahkan pula kamu berbicara sesukamu jika sedang bersama sahabat karibmu, dan bicaralah yang sopan dan bermakna jika sedang bersama orang-orang yang patut di segani, dan tidak perlu ngegas jika sedang bersama emak-emak yang sedang ngerumpiin tetangga beli pencukur ketiak baru.
Kamu boleh tidak setuju dengan pendapat itu, silahkan saja ya.. pasti jawabanmu "ya suka-suka aku, kan aku yang ngomong, salah bener gak ada urusannya sama kamu, makan juga gak minta kamu, gak ngerugiin kamu ngapain ngatur-ngatur hidupmu." Hei mbak, tidak usah kepedean. Dia hanya mengingatkan. Siapa juga yang mau mengatur hidupmu, apa lagi mengurusi neraka dan surgamu. Dia hanya mengingatkan hal yang baik saja. Kalau bagimu gak bener juga silahkan aja. Jadi gak usah kepedean, buang-buang waktu mengatur hidupmu. Nyatanya ngatur benda yang gak punya otak atau tak bernyawa itu lebih mudah dan berguna bisa merapikan tempat, sedangkan mengursi orang yang tidak ingin di ingatkan itu sia-sia. Padahal manusia punya otak untuk berpikir kemajuan, tapi yang hidup punya organ lengkap dan kondisi baik ternyata lebih susah menghargai orang lain dibandingkan dengan benda yang tak bernyawa.
Sore telah tiba, burung terbang di bayangan senja, berbondong-bondong pulang kembali ke sarangnya. Nampak banyak anak muda di pinggir jembatan bengawan solo menikmati sunset. Bersenda gurau duduk di atas sepeda sambil menyilangkan kaki. Seorang teman datang menghampiriku, menyampaikan sebuah pesan yang lucu. Meminta agar aku bersedia mencarikan jodoh dari temanku yang berparas ayu. Aku bertanya, seperti apa kriteria wanita yang dia mau. dia mulai menyebutkan kriteria wanita yg dia mau kepadaku. Aku mulai mengacak-acak nomor di ponselku hingga sosial mediaku. Mencari teman-teman yang masih single terlebih dahulu. Beberapa kali aku berhasil mengenalkan hingga akhirnya berjodoh. Bahagia sekali rasanya diriku. Namun kadang harapanku patah begitu saja. Ketika ada yang menyodorkan syarat kriteria minimal. Dia temanku yang sukses nyatanya mereka tak lagi mencari kriteria wanita yang baik melainkan wanita yang cantik. Begitu pula mereka temanku wanita yang pas-pasan meminta laki-laki yang tampan dan kaya. Bukan lagi tentang laki-laki yang bisa menerimanya dengan baik serta memperlakukannya dengan baik. Sangat melelahkan rupanya ngobrol dengan orang seperti ini sekalipun tanpa bertemu. Ya memang wajar kita mencari pasangan itu perlu memilih. Tapi sebelum memilih apa tidak sebaiknya lebih dulu berkaca dan memperbaiki diri?
Dalam satu waktu aku terbawa emosi. Aku tanyakan kepada temanku seperti apa perempuan ya kamu ingini? Dia bilang yang cantik dan bisa diajak kerumahnya. Baik, di sini bahasanya cantik. Sedangkan cantik itu relatif. Aku sampaikan pendapatku pada temanku itu, bahwa Bagiku lebih utama yg bisa di ajak tinggal bersamanya itu lebih utama dari pada cantik. Dia mengembalikan ucapanku. Katanya masak laki-laki capek kerja pulang kerumah liat perempuan yg gak cantik. Tanpa berpikir panjang aku katakan sebuah pembelaan karena aku sendiri merasa bukan wanita yang cantik rupanya. Cantik itu relatif. Wanita yang biasa saja akan menjadi cantik jika dia punya cara pikir yang hebat, konseptual, mandiri, di sertai etika yang baik. Itu akan dengan sendirinya membuat kagum tanpa menilai fisik. Masalah cantik, semua wanita yang burik juga bisa glowing asal ada modal. Cantik itu tidak murah jika yang diandalkan utamanya adalah fisik. Memang benar jika banyak quotes bertebaran, seandainya semua lelaki memilih wanita dari akhlaqnya pasti seluruh wanita di dunia ini akan sibuk memperbaiki diri, bukan sibuk mempercantik diri. Begitu pula untuk para wanita, mungkin jika seorang wanita itu tidak mencari pria karena harta dan tahta, mungkin laki-laki di dunia ini yang semula kaya kemudian mempunyai harta dan tahta bukan wanita lagi godaannya, tapi mereka akan lebih berusaha membahagiakan wanita satu-satunya yang sanggup menerimanya saat susah hingga berjaya tanpa berpaling ke wanita lainnya. Karena sebab-sebab itulah saat ini banyak mertua-mertua yang galak, banyak pula menantu-menantu yang tak beradab. Maksudnya gimana ya? Ya karena kita mengutamakan rupa dan harta, banyak sekali manusia di dunia minim etika. Banyak mertua yang mencari menantu dari keluarga yg sama adat dan keluarga yang terpandang dari pada mencari wanita yang bersedia menghormatinya, menyayanginya, dan sanggup merawatnya di kala tua, hingga akhirnya setelag mendapat menantu dari keluarga yang baginya terhormat, setelah menikah menjadi menantu yang galak bahkan mempengaruhi pasangannya untuk tak peduli orang tuanya, bahkan berani melawan nasehat-nasehat ibunya.
Begitu pula para calon menantu yang mencari pasangan dari fisik yang menawan saja tanpa mempertimbangkan attitudenya. Akhirnya telah berhasil dia menikahi seorang yang menawan rupanya, tapi setelah menikah banyak perubahan yang membuatnya tak menarik lagi, dia kira rupa yang menarik dari lahir tidak akan berubah walaupun menua, tidak butuh perawatan pula disetiap bertambahnya usia. Anda salah, walaupun secara genetik sudah diturunkan cantik atau tampan, akan selalu berubah pada masanya. Tapi ketika kita mampu memilih pasangan yang bisa nenerima keadaan kita, yang baik memperlakukan kita, maka semakin kita belajar memperbaiki diri bersama, maka semakin cantik dan tampan pula pasangan kita. Bukan lagi meneduhkan mata, tapi insha Allah membuahkan cinta abadi fiddunya wal akhirat. Penulis belum mengalami hal tersebut. Tapi saya selaku penulis selalu dengan senang hati mendengarkan sebuah masukan dan pesan dari mereka yang sudah menjalani hidup bahtera rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Jadi, apa yang sudah saya dapatkan dan bagi saya bermanfaat sepertinya berbagi dengan teman-teman tidak ada ruginya. Semakin banyak berbagi walau sebatas pesan baik, manfaatnya tak hanya saya sendiri tapi bermanfaat juga untuk yang lainnya.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Surat Untuk Mas Satya
Mas, kamu berhasil membuatku jatuh hati kepadamu meskipun tanpa ruang temu. Boleh aku ceritakan kan mas bagaimana awal kisah kita kepada mereka? Semoga mas satya berkenan. Terima kasih ya mas, sudah hadir menjadi buku baru yang menyediakan lembaran baru untuk ku isi setiap harinya. Aku percaya mas satya laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Terima kasih ya mas, sudah mengenalkanku pada bapak ibu serta kakak adikmu. Mereka begitu baik kepadaku diawal pertemuan hingga pertemuan-pertemuan berikutnya. Terima kasih ya mas, sudah membuka banyak kejujuran saat mulai mengenalku. Ketika hati ini yakin memilihmu, tak banyak yang perlu ku pertimbangkan. Aku bersedia sabar menunggu kamu pulang, menemuiku juga menemui keluargaku. Aku ingin bersabar tanpa batas waktu. Semoga kamu yakin memilihku walau sangat banyak kekuranganku. Ku minta mas jangan jenuh ya.. katakan saja jika ada sikap yang perlu aku perbaiki. Semalam aku masih menangis haru ketika kamu bertanya maukah aku menikah denganmu, menjadi istrimu. Berkali pula aku merasa takut, sambil mengetik pesan di ponselku aku berkata "mas, kamu ini tampan, kamu punya pangkat, kamu pasti bisa menemukan wanita yang sangat cantik bahkan jauh lebih baik dari aku". Tapi kamu dengan santai berkata kepadaku "cantik itu gampang, nanti 1 bulan perawatan saja sudah bisa cantik. Kalau memang ada yang lebih baik pasti mas sudah nemu dari dulu" aku masih belum puas dengan jawaban itu. Aku tanyakan kembali "mas beneran serius apa ndak sih, kalau ndak serius mending ya sampai sini aja biar gak keterusan bawa perasaan, dan jika memang masih ada yang dekat sama mas saat ya monggo di pilih dari sekarang atau saya yg mundur sendiri" lagi-lagi jawaban yang aku peroleh datar tanpa banyak kata penjelasan "Beneran dan Serius dek".
Aku akan bercerita tentang sebuah pertemuan sebenarnya dengan mas satya. Kita tidak dipertemukan di sebuah tempat atau secara langsung. Kita mengawali sebuah hubungan tanpa bertemu lebih dulu sebelumnya. Kita hanya berkenalan di sosial media instagram. Awalnya akun satya itu muncul di beranda saran pertemanan. Aku merasa dia mirip kakak kelasku SMA, aku beranikan follow akun dengan nama satya itu. Tidak lama dia follback IGku, dia bom like semua fotoku. Kemudian aku like back foto tapi hanya beberapa foto saja yang menurutku bagus. Tak lama dia mengirimkan DM atau pesan. Seperti ini isi pesannya 😁:
🧒 : Arek Sekaran Mbak?
🧕: Bukan Mas, Kerjaku disekaran rumahku di turi.. mas orang sekaran?
🧒: Modo mbak, Kerja di Kalimantan. Salam kenal ya..
🧕 : oh iyaa mas.. salam kenal kembali..
🧒 : aku udah 2 tahun gak pulang ini 🥺
🧕 : ohh iyaa kan corona
🧒 : iyaaa hahaha, bapak sudah pensiun dek?
🧕 : Ayah sudah meninggal bulan januari mas..
🧒 : Innalillahi Wa Inna ilaihi roojiun.. terus ibuk?
🧕: Ibu sudah meninggal juga mas dari tahun 2015 🙂
🧒 : loh adek tinggal sama siapa?
🧕: sendiri mas, tp rumah kakak deket semua 1 desa
🧒 : di rumah turi yaa?
🧕 : nggeh mas..
🧒 : main ke modo besok ya dek, karangpilang tau gak?
🧕: hah? Ngapain mas? Iya tau kalo karangpilang
🧒 : tak jemput dek, hahaha
🧕: hah? Katanya gak pulang kok besok jemput mas?
🧒 : hahaha ya besok kalo pulang to dek..
🧕 : eeemm iyaa mas
🧒 : ke wbl ya kalo pulang tunjukin jalannya dek
🧕 : haa? Masak wbl gatau jalannya?
🧒 : gak tau dek, gak pernah ke sana kok
🧕: emm.. iya mas..
🧒 : adek kelahiran tahun berapa ya?
🧕 : 95 mas
🧒 : mas kelahiran 90 dek sekarang usia 30 tahun. Adek 25 ya?
🧕 : iya mas 🙂
🧒 : 082xxxxxxxx
🧕 : apa mas?
🧒 : itu waku dek.. 😁
🧕 : oohh ini wa adek 08135xxxxxx
🧒 : 089xxxxx
🧕: apa lg mas?
🧒 : waku 2 dek.. telkomsel buat kerja, 3 keluarga
🧕: eemm iya mas..
🧒 : udah mas WA dek
Hari itu Rabu, 16 September 2020 aku masih menganggap diriku masih sendiri setelah sekian lama menjomblo kemudian dekat sama seorang laki-laki tapi ujung-ujungnya aku yang diputusin padahal sudah kenal dengan orang tuanya. Sejak saat itu aku merasa belum bisa percaya dengan laki-laki manapun sekalipun menawarkan keseriusan. Jadi, ketika mas satya ngomong gitu ya aku anggap biasa saja. Hanya bercanda saja bagiku. Hingga satu minggu kemudian, ada Q&A di instagramku.. dan ketika ada pertanyaan aku jomblo atau sudah ada yang punya, aku jawab belum. Yaa, waktu itu mas satya langsung mengomentarinya. Di bilang katanya aku mulai main. Aku sampai sini masih belum paham maksud mas satya ngatain aku main-main. Akhirnya, aku tanya sekali lagi beneran serius gak sih? Mas heru saat itu juga menjawab langsung jika dia sungguh-sungguh dan serius, dan bertanya kenapa aku jadi tidak yakin. Yaaa aku mulai cerita semua tentang masa laluku tanpa dia minta, begitupun dia juga bercerita tentang semua masalah dan apapun yang terjadi padanya. Yaaa tanpa pertanyaan yang lebih banyak kita bisa saling menerima. Malam itu juga aku dikenalkan dengan orang tua dan adik kakaknya.
Esok harinya aku bertemu keluarganya, alhamdulillah kesan pertama begitu menyenangkan. Semua welcome, berasa punya keluarga baru tanpa sekat. Kakak yang perhatian sekaligus bapak ibuknya. Dalam hati berkata "Ya Tuhan, jika memang mas satya ini jodohku.. terima kasih aku percaya engkau akan temukan pada saat yang tepat. Tapi jika pada akhirnya bukan jodohku, izinkan hubungan baik ini tetap terjaga sebagai keluarga."
Hari demi hari aku lewati, kita semakin akrab.. obrolan kita semakin dekat.. hingga hanya meandang fotonya mulai tumbuh perasaan sayang mendalam pada mas satya. Aku kagum mendengar cerita-cerita tentang mas satya semuanya dari ibu dan kakaknya. Mulai dari masakan kesukaannya hingga wanita yang pernah hadir di hidupnya. Entah, aku dan ibu mas satya merasakan seolah almarhum ibuku hidup kembali. Seorang wanita yang suka bercerita, kemudian menemaniku makan jika susah diminta makan. Begitu pula dengan bapak mas satya.. aku merasa kehadiran almarhum ayah kembali, seorang laki-laki yang semakin menua selalu mendesak anaknya untuk menikah, tak cukup sampai situ.. bapak juga selalu memberikan wejangan antara bapak dan anak. Sama saudara mas satya juga seolah punya teman dekat, kita bercerita banyak dari pagi sampai malampun gak ada capeknya. Hingga kita punya hobi dan kesukaan yang sama. Sungguh menyenangkan sekali rasanya. Hingga saat ini aku masih menunggu kehadiran mas satya untuk bertemu denganku. Akankah dia menjadi laki-laki yang mencintaiku atau akan pergi meninggalkan setelah bertemu denganku. inilah aku, entah hanya aku atau teman-teman sekalian ada yang merasakan hal sama denganku? Jatuh cinta sebelum bertemu. Yang muda cemburu saat ada yang menggoda. Aku belum bertemu mas satya, tapi aku tak ingin sedikitpun menyakitinya, seperti apapun aku seolah tergerakkan sendiri untuk berusaha menjadai wanita yg selalu menerima dan membanggakan dia bagaimanapun keadannya. Namun tiap kali ada orang yang bertanya tentang pertemuan kita, mas satya hanya berpesan padaku "jawab saja saat nonton persela di stadion surajaya lamongan". Sebagian teman dan keluarga mungkin hanya mengernyitkan dahi karena tak percaya, mana mungkin aku nonton bola sedangkan aku tidak suka tontonan bola, kalau sudah dirumah saja tak keluar rumah. Kini keputusanku, ingin menjaga sebaik-baiknya diriku untuk mas satya hingga pertemuan itu tiba. Surat untuk mas satya akan berlanjut pada terbitan buku selanjutnya. Khusus kisah pertemuan rara dan satya. Akan menceritakan sebuah khitbah, pernikahan dan kolaborasi cerita dengan beberapa teman yang punya prinsip berbeda dan perjalanan rumah tangga berbeda semua berawal bagaimana cara kita menentukan pasangan hidup sebagai belahan jiwa kita.
1 note · View note
armydiah · 3 years
Text
”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)
Aku harus,
Belajar menjaga lisan.
Mulai belajar, membiasakan berbicara yang baik.
Memperbanyak diam, daripada banyak bicara.
Jangan mengucilkan orang,
Jangan menganggap rendah orang,
Jangan menjudge buruk orang.
Memperbanyak mendoakan kebaikan untuk orang.
Semoga hari demi hari, diri ini bisa paham bahwa orientasi hidup semata untuk akhirat, bukan dunia.
Semoga hari demi hari, diri ini bisa belajar menjadi lebih baik di mata Allah swt, bukan di mata manusia.
-rekamdiksi
38 notes · View notes
armydiah · 3 years
Text
Bibir Penggiring Opini Publik
Pot bunga di depan rumah sepertinya sudah mulai rapuh, akar di dalamnya mulai mendesak keluar. Mungkin dua bulan lagi pot itu akan pecah. Pecah karena dirinya sendiri, bukan salahnya atau salah tanamannya. Tapi salah manusia yang tidak memberikannya tempat lebih megah. Harusnya manusia itu bisa memperkirakan batas maksimal bunga itu bisa tumbuh dan berkembang. Apa benar yang punya segalanya akan selalu dihargai dan yang miskin akan di abaikan? Jawabannya Benar, namun dibalik orang-orang yang mengabaikan pasti ada orang-orang yang yang tetap menghargaimu, dia adalah orang yang sebelumnya merasakan hal sama sepertimu. Tak perlu menunggu hingga kamu dewasa, dari kecilpun sudah bisa kamu jumpai. Lihat saja anak-anak kecil yang yang tengah bermain, siapa yang memiliki orang tua kaya, maka dirumah mereka adalah tempat bermainnya. Sedangkan anak orang biasa selalu mengikuti dan biasa sebagai penyuruh teman-temannya. Tak kala sekali si lemah ini menolak ajakannya maka si kaya akan menjadi penggiring opini publik, mengumpulkan si a,b,c yang status kekayaannya sama dengan dirinya. Berbisik kesana kemari untuk menjauhi si miskin. Ada pula si d saat itu yang statusnya juga si miskin tapi dia juga ikut menjadi kompor, mengumbar semua aib si miskin, ada si e yang sepertinya biasa saja ketika bersama si miskin dan tetap baik, seolah jadi penengah namun saat bersama-sama tetap berada di pihak si kaya karena takut ditinggalkan temannya. Ya karena berpikir dia lebih baik kehilangan si miskin karena pikirnya suatu saat si miskin tak bisa mengikuti gaya hidupnya seperti shoping, nongkrong, dll. Sedangkan yg dia pikir lebih baik bersama dengan si kaya yang akan ayo aja saat bermain tanpa harus pikir panjang. Bagi mereka yang dibesarkan dari orang tua yang punya kebaikan nurani, melihat pertengkaran anak kecil pasti sudah di ajarkan membiasakan diri meminta maaf dan berterima kasih. Misalnya saja begini, ada 2 anak kecil bertengkar karena berebut mainan. Tidak peduli siapa yang salah lebih dulu, jika mainan itu milik si a maka 2 hal yang perlu diajarkan stop pertengkaran jangan langsung dipisahkan. Tapi jelaskan lebih dahulu. Jika mainan itu miliknya ajarkan untuk meminjamkan dan bujuk dengan memberi pengertian untuk meminjamkan sementara, nanti dikembalikan juga bs memainkan sepuas hati sendiri. Tapi jika itu mainan milik si b, ajarkan untuk mengembalikan mainan itu bujuk bahwa mainan itu sedang di betulkan pemiliknya. Karena sebagian orang tua kurang paham soal ini, lebih sering langsung memisahkan di tambah lagi menjelekkan si anak dengan ucapan seperti ini misalnya "udah dek, kasihkan itu mainannya jelek. Nanti kita beli sendiri. Dasar ya pelit dia dek, mainan di pinjam sebentar saja gak boleh, udah gausah nyentuh mainannya dia lagi, nanti kalo nyentuh mainanmu gausah dipinjami juga". Kita disini akan berbincang tidak hanya membahas kesalahan tapi juga meluruskan. Nah, baiknya harusnya gimana? Seperti ini baiknya, karena yang baik ternyata lebih banyak solusinya. Pertama "dek, jangan rebutan.. gak baik, gantian ya kerena mainannya cuma satu, ayo suit siapa yang menang dia yang mainan duluan", kedua "dek, mainannya dikembalikan dulu ya kan dina yang punya.. nanti kalo dina sudah selesai main adek pinjam bentar ya..", ketiga "hayoo, gak boleh rebutan.. izin dulu ke dina pinjam dulu boleh gak.. kalo gak boleh nanti dibelikan mama ya dek biar bisa main bareng dina". Jangan mengajarkan sedikitpun kebencian pada anak yang belum berdosa karena akan terbawa sampai dewasa. Ajarkan dia untuk segera menyelesaikan masalah, bukan menghindari dan mengajaknya nyinyir di belakang.
Hingga sebuah pertemanan dari bangku taman kanan-kanak yang dipahami hanya sebatas mainan. Masuk ke sekolah dasar akan menemukan sebuah permainan dan orang-orang cerdas. Sudah pasti ada pembentukan geng dalam satu kelas mungkin ada 3 gerombolan. Terutama anak wanita, yang cantik berteman dengan yang cantik, yang punya pringkat di kelas juga mainnya sama yang pinter-pinter, yang biasa-biasa saja hingga yg pernah tidak naik kelaspun punya grup sendiri 😂 yaa khaaan.. tapi, saat di lapangan juga sering kali orang pintar dan cantik mendominasi, punya strategi curang untuk mengerjai agar selalu menang. Misalnya seperti ini "ada anak dari grup tidak naik kelas tapi jago main gobak sodor sampai main bola bekel, grup pintar dan cantik biasanya cari cara biar menang maka dia atur strategi hompimpa agar sama dengan si jago main. Jika tidak sesuai di ulanglah terus sampai berhasil.
Setelah di bangku dasar berlanjutlah ke bangku sekolah menengah pertama, mulai mengenal sebuah organisasi. Sebagian mengajukan diri dan sebagian ditunjuk sebagai perwakilan kelas. Pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang ikut organisasi ini seolah-olah di anggap siswa berkualitas atau berkuantitas apapun itu terserah. Dari beberapa kelas akan disatukan, nah tetap saja disini pasti ada saja anaknya memilih teman dari golongan anak-anak orang kaya, yang biasa saja ya bodo amat bagi mereka. Dan mereka seolah paling heboh sendiri. Karakter mulai tampak jelas, mulai dari yang egois dan selalu ingin dianggap dirinya paling benar. Mereka membentuk sebuah grup dan pertemanan mereka selalu nyambung hingga SMA atau bahkan kuliah.
Naik satu tingkat lagi di bangku Sekolah Menengah Atas grup atau geng tetap ada tapi masih bisa membaur, karena disini lebih banyak di latih kekompakan dan persaudaraan. Mulai bisa membangun kerja sama satu dengan lainnya seperti contekan 😎. Tapi tetap saja ada manusia yang tidak mau hasil kerjaannya di contoh orang lain, jadi kalo ngerjain soal kanan kiri samping depan belakang dia tutup rapat-rapat 😂, ada pula yang seolah memberi contekan dengan jawaban yang menurutnya salah. Apesnya yang dia berikan ke orang lain malah benar jawabannya sendiri yang salah. Waah dia memperoleh instan karma. Ada yang berprinsip seperti ini "enak saja nyontek, aku yg belajar dia tinggal menyalin tanpa usaha sedikitpun". Pasti ada yang prinsipnya begitu, mereka tidak sadar setelah berucap seperti itu ternyata kurang dalam pemahaman dalam dunia praktek. Hanya mahir di teori. Sebenarnya dia hanya takut tersaingi secara nilai, dia gak sadar sebetulnya gak ada ruginya menyalinkan jawaban ke orang lain, toh saat ditanya juga yang belajar lebih bisa menjelaskan. Mengapa yang biasa mencontek nilainya bagus? Karena dia juga cerdas, jadi tidak mungkin kalimat dia samakan. Mereka menambahkan penjelasan-penjelasan obyektif hingga menjadi jawaban meyakinkan.
Mulai masuk ke perguruan tinggi, bagi mereka yang merantau pasti tempat tinggal memilih kos. Disebuah kos-kosan juga pasti ada blok manusia. Yang pendiam ya sama yang pendiam, yang rame ya sama yang rame, yang cuek kayak gak kenal penghuni kos juga ada. Disini tidak peduli statusmu kaya atau miskin tapi saat kamu terlihat baik akan di nilai sok baik, yang pintar dinilai sok pintar, yang gak satu frekuensi pemikiran dianggap bukan teman. Disini akan terlihat langsung orang-orang yang suka membesar besarkan masalah kecil. Dari yang tukang nyinyir sampai pecundang terlihat nyata. Yang dekat dengan dosen dianggap manusia cari muka untuk pencitraan. Dan yang lemah tidak dibela malah mereka jadikan bahan bullyan. Pertemanan dengan ketulusan akan kau temukan pada semester akhir. Siapa teman-teman yang ikhlas menemani, menolong hingga kau rasa dekat melebihi saudara. Peduli segala lara dan bahagiamu.
Dunia kerja semakin nyata tentang para manusia penggiring opini publik. Kita disatukan dengan manusia yang benar-benar jauh berbeda soal usia. Namun setua apapun usia manusia tak menjamin level kedewasaannya 😅🙏. Dunia kerja bahasannya adalah uang, jabatan dan status rizki seseorang. Ada yg jadi priyayi, ada yg berhati busuk (ada yg gak baik malah jadi kompor), ada pula yang merasa paling hebat dan mumpuni disegala bidang tapi menganggap yang lain tidak ada yang lebih pintar dari dia. Adu sindiran dengan nyinyir dibelakang selalu ada. Yang belom menikah selalu dapat sindiran "udah usia berapa belum menikah? Mangkanya jangan muluk-muluk kriterianya, setarakan dengan level dirimu" yang udah nikah belom dapet momongan dapet sindiran "pantesan sampek sekarang belum di kasih anak, itu badan kegendutan, belum juga itu pasti ada masalah kesehatan, gimana mau punya anak watak aja masih kayak anak kecil, gampang tersinggung, dikit-dikit ngambek, ngurus suami ngeluh, dll". Sejenak bukan yang disindir tapi hati ikut merasakan getaran cacian. Ya sedikit banyak ada benarnya juga sindirian itu. Tp alangkah lebih baiknya memberi solusi dari pada mencaci. Secara tidak langsung itu mempengaruhi mental orang lain juga. Bukan yang disindir tp tiba-tiba langsung terpikirkan, waduh jangan-jangan seandainya aku dalam poisisi itu pasti aku juga tercaci oleh mereka.
Sampai sini kita semakin paham. Semakin tua juga masih banyak yang kekanakan. Menghadapi sebuah problematika pertemanan, saat kau hanya manusia biasa jauh dari kata kaya dari teman-temanmu maka kau akan dianggap rumput disawah yang harus di matikan karena sebagai gulma. Mau kau punya manfaat atau tidak kamu akan tetap dianggap tidak berguna selagi tidak ada yang membutuhkan. Beda jika kau seandainya orang yang lebih berada. Ibaratnya kau sebuah pohon pisang dari awal kau sudah ada yg bisa diandalkan meskipun tak berbuah karena daunmu bisa dijadikan bungkusan olahan makanan, jadi digunakan atau tidak kau akan tetap dianggap berguna. Dalam dunia kerja kita cukup menebalkan telinga, kita cuma punya dua tangan untuk menutup telinga sudah cukup tak mungkin kita menutup mulut-mulut mereka. Lucu memang kadang kita yg banyak disalahkan kemudian kita berani bertanggung jawab tanpa menghilang, nyatanya yg meyalahkan tak berani melakukan pertemuan dengan alasan malas lah, udh muak lah, dll. Kamu saat itu akan tersadar dan tetap tenang. Seoalah tak punya teman. Mau kau pernah berbuat baik begitu saja terlupakan dengan sebuah kesalahan. Tapi seandainya kamu menjelaskan apapun juga sia-sia kan? Kenapa? Karena jika orang yg sudah tidak suka mau kau benar kau akan tetap salah. Lebih baik ya iyakan saja kata mereka. Anggap aja sesalah salahnya mereka, kamu adalah orang yang lebih bersalah. Disini kamu akan benar-benar menemukan satu teman dan satu saudara yang mengertimu dan orang itu percaya kamu, menerimamu, ya karena orang itu sudah mengalami hal sama sepertimu. Sedangkan orang-orang yang saat itu membencimu perlahan akan kembali baik kepadamu. Tapi saat itu hatimu merasa hambar. Karena kamu merasa ujaran kebencian yang sudah mereka sebar luaskan tak bisa lagi menarik hatimu. Saat itu pula orang yang menghakimimu tetingatkan tentangmu karena dia mengalami kondisi sama seperti yang sudah kamu lalui. Seandainya terjadi, kamu harus tetap baik, memeluknya selayaknya saudara.. berdo'a segala kebaikan untuknya. Tetap berintrospeksi diri bahwa kita harus menjadi manusia yg berlomba berbuat baik tanpa pamrih. Melupakan kebaikan kita kepada orang lain, dan lebih banyak mengingat kebaikan orang lain kepada kita walaupun hanya sebatas menjadi teman kita bercerita, setidaknya dia pernah baik ke kita dengan meluangkan waktunya tertawa bersama kita.
1 note · View note
armydiah · 3 years
Text
Jangan Ghosting Para Wanita
Malam ini begitu terasa sejuk tapi membuat badan kian menggigil. Inilah manusia yang tidak pandai bersyukur. Diberikan panas mengeluh, diberikan hujanpun mengeluh. Panas bertebaran debu, hujanpun bikin bocor hati para penunggu harapan palsu. Maaf kali ini penunggu, bukan penikmat harapan palsu. Nyamuk-nyamuk ini doyan sekali menusuki kulitku hingga melepuh. Sejenak merebahkan badan berharap mata segera terlelap dan tertidur dengan nyenyak. Ternyata setelah merebahkan badan, lampu telah dipadamkan tiba-tiba mata yang terpejam muncul sebuah bayang-banyang segala masalah dan tak terlupakan senyum manis orang yang yang disuka tanpa permisi ikut menari-nari. Semakin bingung antara sikap dan gelagat hati. Bertanya-tanya apakah diri ini setia menanti ataukah lebih baik pergi kemudian mencari yang pasti. Usia pada saat ini jika di kontrak tentang hati, rasanya malas jika harus di datangi orang yang hanya sekedar mampir, datang saat sepi dan pergi ketika tak tersedia segelas air, padahal tuan rumah sudah menyediakan sepotong puding dan kopi susu.
Permainanmu itu tidak lucu, ketika aku tau bahwa aku bukan satu-satunya yang ada di hatimu, tapi aku adalah wanita yang menjadi salah satunya. Kita dipertemukan saat sama-sama pernah mengalami hati yang terluka. Aku telah usai membereskan segala macam kenangan masa lalu, tapi kenyataannya kamu masih terngiang masa lalu. Itu memang hakmu, harusnya tak perlu kamu memberi harapan sepotong hati jika perasaanmu memang belum siap untuk menjadi tempat pilihanku. Kamu pikir mudah mengendalikan perasaan yang sudah aku putuskan untuk memilih kamu sebagai pelabuhan terakhirku. Seolah memberi kepastian akan menjadikan aku wanita pilihanmu. Kau memintaku untuk meluangkan waktu pergi menemuimu sebagai bukti kesungguhanku. Yaa, aku akhirnya pergi menemuimu diseberang kota itu.
Waktu berjalan sangat cepat waktu itu. Ku rasa baru satu jam kita bertemu walau semalam telah menghabiskan waktu. Di perjalanan bis kota itu aku kembali pulang kerumah, sambil membaca isi chat manis darimu, juga menatapi foto kita berdua. Tapi kadang tanpa sebab tiba-tiba sikapmu mudah berubah, menjadi dingin, cuek bahkan acuh padaku. Pergi menghilang tanpa mengabariku, tiba-tiba pula kamu meminta putus hubungan denganku. Sebenarnya apa yang ada dipikiranmu? Bagaimana sebenarnya tentang perasaan hatimu untuk aku. Kamu kira karena aku wanita sabar, dengan mudah memaafkan dan menerimamu kembali, dengan se enak jidatmu kamu datang kembali saat butuh dan sadar bahwa aku wanita yang paling sabar menghadapimu. Memang sabar itu tidak ada batasnya, jika ada batas itu belum sabar. Setidaknya kamu bisa lebih dewasa dan sadar, kamu bukan pria sembarang yang bisa saja di anggap bajingan di mata para wanita. Tak peduli seberapa sakit dan sering kurasakan cemburu, menangis semalam karena tingkahmu, di depan keluarga dan teman-temanku kamu adalah kekasih terbaikku. Terkadang aku bercerita lelahnya aku menuruti semua pintamu kemudian menabahkan hati menghadapi sikapmu tetap saja maafku ada untuk kamu. Saat kai keras dan marah kepadaku, susahnya aku tak bisa bersikap sama karena takut akhirnya kamu benar-benar meninggalkanku.
Samar-samar suara musik mengiringi kenangan dan kesedihanku, sepuas hatiku aku bernyayi menghibur diri melupakan sedihku. Pergi bermain hingga lupa waktu. Begitu sempurna Tuhan mengatur waktu. Memisahkan kita dengan cara yang bermutu. Halus, perlahan tapi pasti.. dimana hatiku mulai siap menerima kehilangan segala hal tentangmu, mulai bosan dengan segala cara klasikmu. Saat itu kita mulai bisa sama-sama tanpa berkabar.. semakin jauh.. hingga kamu menemukan wanita lain yang memiliki pribadi mirip sepertiku. Mulai dari cara perhatian dan hobyku. Setelah pergi denganku ternyata kamu belum berhenti dengan menjelah wanita dari akun sosial mediamu. Bekenalan kesana kemari, sampai salah satu temankupun kau ajak berkenalan. Waah, ternyata aku mulai biasa saja melihat tingkahmu itu. Tersenyum sinis diri ini, dan tertawa lega karena aku terbebas dari siluman buaya sungai sepertimu.
Do'a ini tetap tertuju baik untuk kamu. Semoga segera terbuka hatimu dan merasakan seperti apa sucinya cinta yang sesungguhnya tanpa menunggu pamrih. Berhenti pada satu tujuan hati yang pasti. Jangan seperti hantu yang membuat orang sama sekali tidak takut kepadamu. Hari ini spam chat seolah wanita itu menjadi kekasihmu, tapi pada akhirnya kau jadikan pelampiasan, status online kau hilangkan, foto profil kau kosonhkan, last seenpun tak kau tampakan. Sehari kau beri kabar dengan banyak panggilan sayang, dua hari kemudian kamu hilang tanpa kabar dan hari selanjutnya kembali seolah tak merasa bersalah dan tak terjadi apa2. Tiap kali ku tanya hilang kemanapun balasanmu sangat lama, belum sempat terjawab akhirnya kamu mengalihkan semua pembicaraan agar aku tak meneruskan pertanyaan.
Teruntuk kamu, yang suka mencari perhatian kemudian memberi sebuah harapan, dengan tiba-tiba datang, tiba-tiba pula kamu menghilang. Menghindar, seolah tak pernah kenal. Maka dengan ini saya berani memastikan, kamu akan menjadi seorang yang suka menyalahkan keadaan tanpa mengingat nikmat dan syukur kepada Allah SWT. Tidak perlu membalas memberikan dendam. Aku sudah terbiasa hingga akhirnya aku lebih cermat memahami jiwa-jiwa yang antusias dengan ghosting para manusia yang baru di kenalnya. Kali ini perasaanmu akan diselaraskan. Sampai jumpa, jangan hilang-hilang. Karena sekali saja kau menghilang se-enaknya tanpa berpesan, selamanya kamu akan kehilangan.
3 notes · View notes
armydiah · 3 years
Text
Mengejar Restu Ibumu
Perempuan yang selalu membanggakanmu ini begitu takut kehilanganmu, segala upaya dilakukan asal bisa tetap bersamamu. Kemarin kita saling membicarakan masa depan, dan esok jangan sampai kita saling membahas masa lalu. Dinda ini perempuan yang selalu merindukanmu disetiap waktu, tak lepas menyebut namamu dalam setiap doa setelah sujud panjang malam itu. Tidak ada sebuah perasaan lain selain ingin melihatmu bahagia dan menjadi tempatmu pulang untuk berbagi canda tawa dan keluh kesahmu. Dinda ini perempuan yang menuruti segala inginmu termasuk syarat yang akan mempercepat jalan agar bisa hidup seatap bersamamu hingga akhir waktu. Mendiskusikan sebuah isi kapal yang megah memang tak semudah membayangkan isi sebuah roti dengan selai atau olahan daging dan ayam, tak semudah membayangkan apa isi pasar tradisional yang pasti tak lepas dari pedagang, pembeli, buah-buahan, bumbu dan sayuran. Dalam sebuah kapal kita butuh banyak awak kapal, di dalamnya pula banyak benda asing yang tak kita kenal, perlu belajar khusus utuk bisa paham dan mampu mengoperasikannya menyebrangi lautan di tengah ombak dan badai besar. Kemanapun kamu aku ingin ikut. Dinda ini perempuan-perempuan yang mendambakanmu menjadi pria tertulus setelah sang ayah, namun sebagian pula dinda ini adalah perempuan yang berharap suatu saat kamu adalah pria yg tidak seperti sang ayah bagi mereka yg merasa tidak mendapatkan kepedulian dari ayahnya. Dinda ini terkadang merasa menjadi wanita paling bahagia karena merasa mendapatkan pria yang tepat, kehidupan di keluarga harmonis, restupun sejalan seolah tanpa sebuah rintangan. Namun sebagian pula dinda ini perempuan yang merasa selalu salah dalam menjalin hubungan dengan seorang pria, hubungan dengan keluarga penuh masalah, untuk nendapatkan restu saja seolah harus punya banyak nyali untuk setor nyawa.
Seberapa lamapun para dinda menjalin sebuah hubungan, walaupun sudah saling mencintai, kadang karena restu seketika itu pula membuat dunia menjadi porak poranda. Hati seolah patah menjadi remahan penuh darah harus merelakan genggaman tangan pria yang di dambakan. Mau dinda menangis darahpun karena sudah di tentang restu pria itu bagai tak pernah mengenali wanita yang menumpahkan air matanya, tak peduli dinda akan seperti apa nasib kedepannya ketika telah kehilangannya. Dinda ingin berteriak, kemudian bertanya dengan perasaan terluka dan mata memerah, lalu untuk apa kamu sebagai pria selama ini yang telah banyak memberi janji manis tak berusaha memperjuangkan dinda untuk mendekap restu ibumu?. Andaikan pertanyaan itu semoat terucaop juga akan sia2. Tak mungkin di dengar, tak mungkin dihiraukan. Yang ada sebelum memperoleh ketidak restuan ibumu, kamu sudah punya hati yang baru dan kau pilih untuk menikmati bahagia bersamamu, belum sembuh bekas luka itu tak lama kau kirim dinda sepucuk undangan hari pernikahanmu. Yaaahh, dinda paham.. pernikahanmu dengan wanita yang sebanding dengan kriteria ibumu. Wanita dari keluarga terpandang, lebih kaya dan lebih segalanya dari dindamu yang kau buang. Dia dinda yang ketika jatuh cinta denganmu tak lagi tertarik pada wanita yang lainnya. Goresan luka ini membuat dinda menjadi wanita yang trauma dengan seorang pria. Bukannya dinda ini menyalahkan takdir Allah, tapi selalu bertanya-tanya mengapa yang sebelumnya mereka terlahir di keluarga yang broken home, selalu terkhianati dengan kekasihnya. Sedang mereka yg sudah harmonis dari keluarganya juga mendapatkan pasangan yang manis hatinya. Tapi waktu berjalan ada yang telah menemukan keberuntungan kebahagiaan karena pada akhirnya telah menemukan dambaan hati seorang pria yang begitu baik, dengan apa yang ada di dirinya yang dia pilih bukanlah wanita yang sebanding dengan ahli profesi, tapi wanita yang setia dan menerimalah yang dia jadikan kekasih akhir hayatnya.
Bagaimana dinda ini bisa menjadi sosok wanita yang bisa kembali tegar dengan sejuta pesona untuk di terima jika tak ada perjuangan laki-laki yang di dambakan. Paham saja dinda rasa tidak cukup. Perlu ada tanggan yang menuntun dinda menyempurnakan kisah. Begitu penting restu orang tua agar kita bisa bersama dengan tenang. Karena percuma jika dinda bersama namun orang tua sang pria tak memberi restu, selalu ada rasa tidak tenang karena tidak sepenuh hati menerima dinda. Perlahan tapi pasti, tak ada wanita yang tidak ingin diperjuangkan untuk memeluk restu ibu dari pria yang dicintainya.
Dinda bukan wanita yang sempurna seperti ibumu, yang seolah serba tau apa yang terbaik untuk kamu. Jangan mematikan dinda dengan cacian ibumu, jika memang tak suka alangkah baiknya tak berkata terang-terangan bahwa tak menyukai wanita yang ada disampingmu saat ini, yaa betul wanita yang terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Bukan pula wanita yang terlahir di tempat sesuai dadat budaya kelahiranmu. Satu waktu saja ini membuat dinda menangis setiap malam, ingin dinda pergi meninggalkanmu, tapi dinda selalu berpikir seandainya kamu benar mencintai dinda, jelas dinda akan melukai perasaan jika pergi lebih dulu walaupun ibumu tak restu. Tapi dinda juga selalu dihantui dengan pertanyaan yang mengambang, apa mungkin jika kamu tak mendapat restu dari ibu dinda akan memikirkan hal yang sama? Apa kamu juga memikirkan takut melukai perasaan dinda?
Ini perwakilan dari ungkapan para dinda yang begitu ingin bisa hidup bersamamu. Priaku.. kamu adalah pilihanku, kamu tertampan setelah ayahku, kamu yang selalu aku banggakan di depan keluarga dan teman-temanku. Bantu aku mendapat kasih sayang dan cinta dari ibumu seperti aku mencintai dan menyayangimu. Memperoleh restu yang ikhlas dari ibumu. Pada dasarnya para wanita perlu paham bahwa laki-laki yang bersungguh-sungguh mencintaimu akan bersedia membawamu pulang, menyediakan waktu agar bisa senantiasa dekat dengan ibunya, mengenalkanmu dan meyakinkan bahwa kamu adalah wanita pilihan yang terbaik baginya. Jika segala upaya telah dilakukan nyatanya tak dapat restu, memang sang dinda harus mundur.. terima takdir bahwa sudah garisnya tak berjodoh. Karena pria yang benar bangga memilikimu, benar-benar mencintaimu tidak akan tega membuang waktu hingga membuatmu, sang adinda menunggu lama tanpa sebuah kepastian. Dan untuk wanita yang benar-benar mencintai pria, maka tidak akan pernah ada alasan tidak siap jika ditawarkan sebuah khitbah dan pernikahan, dinda-dinda yang benar mencintai prianya setelah mendapatkan tawaran itu pastinya akan bahagia dan terharu atas keputusan itu. Terima kasih priaku, jadilah imam yang sabar mencintai wanita seperti aku. Bantu aku untuk mendapatkan ridha menjalani hidup bersamamu, dan dengan restu ibumu aku bantu kamu lebih berbakti pada wanita yang telah melahirkan pria hebat yang telah memilihku. Atas restu ibumu, bimbing aku menjadi wanita yang baik dalam menjagamu dan melanjutkan keturunanmu. Mengerti serta menghargai segala usahamu untuk menjaga dan menyayangiku.
2 notes · View notes
armydiah · 3 years
Text
Penghargaan Sakti 2020 Menuju 2021
Selamat pagi. Tepat hari selasa tanggal 1 Desember 2020. Bulan ini adalah bulan dipenghujung Tahun sebagai evaluasi segala bentuk penguatan diri. Tak terasa pandemi covid juga turut menemani para penghuni bumi yang merasa sepi. Begitu hebat tahun 2020 ini. Air mata suka dan duka telah menjadi saksi. Banyak kisah yang pada akhirnya mengukir mimpi-mimpi. Banyak perubahan yang terjadi dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa. Jangan pernah menganggap tahun ini adalah tahun nestapa. Dalam satu tahun ini banyak sekali lampu-lampu terang menjadi padam. Sebagian dari kalian atau saya telah merasakan ditinggalkan orang yang sangat berarti dihidup kita, kandas dalam sebuah hubungan percintaan, perdebatan dan selisih paham pada sebuah persahabatan, terlilit banyak hutang janji hingga hutang uang, mengalami gangguan kesehatan yang tak terduga, ter PHK dari sebuah pekerjaan yang menjadi mata pencaharian, tidak akur dengan saudara, mengalami trauma dahsyat, perceraian, terjebak dalam hubungan yang ambigu tanpa kepastian, hingga kau temukan cinta yang luar biasa. Tahun 2020 ini membuat hidup sebagian orang menjadi berat. Terutama para buruh yang telah kehilangan pekerjaan, berupaya mencari sumber pangan untuk keluarga, tak ada pemasukan tp mereka memberanikan diri untuk berhutang. Ini adalah tahun puncak pendewasaan manusia di penjuru bumi. Yang waras bertahan tetap waras juga ada, yang gak waras makin sakit juga banyak. Angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 seolah menjadikan drama di dunia nyata. Angka 2020 membuat kita paham bahwa pendewasaan bukan dibentuk dari lingkungan dan usia, tp dunia telah membuktikan bahwa semakin banyak masalah yg kita terima, kemudian kita mampu menghadapinya maka saat itu pendewasaan kita bertambah. Hmmm, ternyata sebelumnya mungkin dibenak masing-masing berpikir bahwa tidak akan kuat menjalani ini semua. Kenyataanya sangat menawan bukan. Entah telah berapa banyak kita meneteskan air mata, entah berapa banyak kita bercerita mengharap orang mengerti keadaan kita, atau bahkan entah berapa banyak malam yang kita habiskan dengan kondisi tidak dapat tidur dengan nyenyak. Dari awal tahun 2020, detik menit jam hari bulan hingga tak terasa akan berganti tahun. Akankah air mata dan waktu2 menyedihkan itu akan terganti dengan kebahagiaan juga selama satu tahun mendatang? Mungkin iya jika dirasa Tuhan kemampuanmu hanya sampai batas tahun 2020. Tapi jika kekuatanmu dianggap sebagai golongan orang yang tabah dan kuat, maka bisa jadi ujianmu di tahun 2021 lebih berat dari tahun 2020. Dan itu tidak akan terasa lama ketika mampu menjalani semua dengan tenang, meyakinkan diri bahwa setiap ujian pasti ada jawaban. Harapan itu telah kita tanam untuk tahun 2021. Berharap layaknya musim kemarau berganti musim semi yang membawa kesegaran setelah sekian lama terasa gersang. Ketika do'a setiap insan berseru memohon ketabahan atas kegelisahan yang telah menjadi luka dalam setiap nurani. Tahun 2020 dalam sebulan kedepan sebelum berganti menjadi tahun 2021, jika mereka tidak bisa menuntaskankan di tahun 2020 semoga di tahun 2021 segera tuntas. Yang banyak hutang segera bisa melunasi hutangnya, yang ditinggalkan kekasih hati segera mendapatkan pengganti yang lebih pengertian, yang belum menikah segera mendapatkan jodohnya, yang belum mendapatkan momongan segera mendapatkan kepercayaan untuk menjadi orang tua, dan yang sakit segera disembuhkan penyakitnya.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Kamu Wanita Baik-Baik
Sapu tangan di genggaman wanita-wanita cantik di seberang taman bunga wijaya kusuma. Tangan yang selalu melambai pada setiap kepergian tuan rumah. Tangan dengan berbagai macam bentuk jemari dan kehalusan kulit telapak tangan yang berbeda. Berbagai macam raut muka menemani senja tiba di sudut taman bunga itu. Wanita punya aliran darah yang berbeda. Bagi mereka yg merasa bahagia, aliran darah kian merona di tulang pipinya, sedangkan untuk mereka yang merasakan luka dan duka, merah menjulang di kelopak mata hinga urat matanya.
Mereka, ibu-ibu paruh baya selalu berpesan pada putra-putranya "nak, ibu minta kau pilih pasangan hidupmu tidak sembarangan. Kau harus dapatkan wanita yang jelas bobot bibit bebetnya, wanita yang baik2. Baik dari aspek apapun. Kalau bisa dari keturunan keluarga yang terhormat". Kalimat itu mungkin membuat hati para gadis putri bagai terhunus belati bagi mereka yg punya masa kelam. Entahlah... Kelam dari peristiwa keluarganya atau dari dirinya sendiri. Seolah tak punya kesempatan berdampingan dengan seorang pria dengan kualitas terbaik. Tidak hanya sekali mendengar isak tangis dari para gadis yang harus berpisah dengan kekasihnya karena kenangan buruk pada keluarganya kemudian sang anak ikut pula mendapatkan getahnya. Sedih sekali rasanya, apakah mereka yang ditakdirkan hadir di dalam keluarga penuh konflik atau masalah lantas mereka juga dicap sebangai gadis dari keluarga yang tidak baik? Miris sekali dengan pemikiran seperti demikian. Padahal pendidikan sudah semakin maju, gaya hidup semakin modern, harusnya pola pikir juga bisa lebih cerdas. Dari tulisan-tulisan semoga tersampaikan pada wanita dipenjuru dunia. Bahwasanya gadis yang dilahirkan dari keluarga yang penuh konflik bukan berarti mereka manusia yang buruk, andai kalian tau berapa sering mereka menangis ketika menjelang malam dan kembali menyambut pagi. Mereka berupaya menguatkan hati, menunjukan jati diri menjadi manusia yg lebih baik. Membuktikan bahwa merekalah wanita yang akan mengharumkan nama keluarganya. Andai kalian tahu bahwa gadis-gadis itu lebih berprestasi dari pada mereka yg terlahir dari keluarga yang dipandang terhormat. Mereka mengandalkan tameng dibalik nama bapak ibunya. Yang mereka tau adalah bersenang-senang di atas segalanya. Apa yang mereka katakan jika mendapat teguran? "Suka-suka saya dong, mau gua melakukan a,b,c,d,e selagi gua gak minta uang elu gak usah banyak bacot, urus saja hidup elu. Elu tau apa tentang gua." Menurut kalian perkataan ini benar apa tidak? Sangat benar sekali saudaraku. Itu adalah hak mereka, memang itu uang mereka tidak pernah meminta kita. Ada dua pilihan kemungkinan ketika kita mengingatkan seseorang. Yang pertama, kita akan dianggap tidak mampu, iri karena tidak bisa seperti mereka. Kedua, mereka menganggap kita peduli dengan mereka. Tapi faktanya, seorang wanita di dominasi dengan perasaannya, ucapan sedikit saja tidak tepat maka rusaklah segala jenis perkataan pembalasan. Setelah kita pantau, kenyataan hanya 100 : 20 ( 100 pada penilaian pertama : 20 pada penilaian kedua).
Satu kata berjuta makna "Baik". Di ulang menjadi baik-baik, maka akan mengembangkan kalimat menjadi pembahasan yang begitu luas. Faktanya seburuk apapun manusia akan selalu mempunyai sisi kebaikan yang berbeda. Saya diah, selaku penulis meminta pada kalian semuanya yang membaca untuk menyimpan penjelasan bagaimana gambaran wanita baik-baik dari benak kalian, kemudian pikirkan, bayangkan ibu, kakak atau adik perempuan kalian. Saya yakin, pasti berbeda2 sisi baiknya. Dari sini apa kalian sudah mendapatkan gambaran tentang wanita baik-baik? Kemungkinan dari kalian Ada yang satu pemahaman dengan saya. Bahwa untuk para pria akan berpikir oh.. wanita baik-baik itu yang pendiam, penampilannya tertutup, tidak pernah telat ibadahnya, tidak banyak tingkah dan melakukan hal yg aneh2 seperti keluar malam, berpacaran dll. Masyaa Allah, itulah wanita baik-baik pada umumnya karena dia telah menjadi gadis shaliha. Tapi, saya sebagai penulis meminta kalian untuk membuka pandangan dan pengetahuan lebih luas, lebih terbuka dan lebih peduli pada kebaikan-kebaikan wanita. Tidak ada wanita yang tidak baik-baik. Bahkan mereka yg terlibat kasus kriminalitas sekalipun mereka tetap wanita baik. Baik buruknya seseorang itu tergantung bagaimana cara kita menilainya. Jika kita nilai orang itu dari keburukannya maka selamanya dia akan tetap buruk bagi kita, tetapi jika kita melihat dari sisi baiknya maka baiklah orang itu bagi kita. Menilai dan menerima berbeda, jangan pernah kalian samakan. Menilai hanya selintas dari apa yg kalian lihat, tapi menerima akan terlibat kuat di dalam jiwa kita sebagai manusia yg peduli sesama.
Wanita baik-baik banyak nilainya. Mari kita bincangkan satu persatu. Pahami baik-baik saya yakin setelah kita berbincang opini tentang wanita baik-baik menurut kalian jauh lebih banyak dari pada apa yg sudah saya tuliskan. Wanita baik-baik itu :
1. Sudah ada dipikiran masyarakat secara umum seperti yang sudah saya jelaskan di atas (wanita sholeha) baik agamanya, hingga lemah lembut sikapnya.
2. Wanita yang mempunyai beban hidup terberat sebagai tulang punggung keluarga, dengan semangatnya yang pantang menyerah
3. Wanita senantiasa bersabar menjaga hubungan dengan orang sekitarnya, terutama dengan pasangan menjaga kesetiaanya dan cintanya.
4. Wanita yang suka menolong, peka dan peduli terhadap siapapun mereka yg mengalami sebuah masalah, dengan cuma-cuma memberikan kebaikan tanpa pamrih.
5. Wanita yang mendedikasikan diri untuk mengabdi kepada masyarakat dan bangsanya.
6. Wanita yang memberikan sumbangsih atas prestasi walaupun keterbatasan pada cacat fisik ataupun kurang ekonomi hidupnya.
7. Wanita yang tetap membesarkan anak-anaknya tanpa seorang suami entah karena ditinggalkan dengan cara menyakitkan atau karena panggilan Tuhan.
8. Wanita-wanita yang tetap baik kepada kita meskipun berkali-kali kita pernah mengecewakannya.
Bagaimana? Pasti setelah kalian membaca tulisan ini, tentang wanita baik dipikiran anda akan muncul entah puluhan, ratusan atau bahkan ribuan tentang wanita baik-baik. Kemudian, bagaimana dengan kasus di berita televisi atau koran tentang kasus wanita membuang anaknya, membunuh anak, membunuh suami? Jelas saja bukan berarti mereka wanita yg tidak baik, itu karena latar belakang yang kurang sehat. Bahkan dari tekanan akan membuat pikiran tertutup. Ketika pikiran sudah kacau, ketika kita punya emosi stabil pasti akan terbuka dan mencari solusi. Tidak dari kita sendiri mungkin bisa meminta pendapat dari orang lain. Tidak perlu malu, semua orang pasti akan mengalami masalah. Sayangnya, manusia saat ini empatinya sangat kurang. Ketika ada orang yang jujur kepada kita tentang sebuah kesalahan, tanpa pikir panjang langsung menganggap mereka seorang pendosa. Tak jarang kadang kita malah menyebar luaskan aib orang yang sudah diceritakan ke kita, biasanya sambil bilang "haduhh amit2 ya, jangan sampek kayak gitu, gak kasihan keluarga apa ya? Pasti malu itu bapak ibunya punya anak kayak dia, kalo aku jadi dia pasti udah di coret dari KK" AWASSSS ucapan adalah do'a. Pasalnya manusia itu wayang, dalangnya cuma 1 yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Kita pasti akan mengalami ujian sama, hanya waktu dan tempatnya saja yang berbeda. Tidak perlu bicara jangan sampai mengalami hal itu, tapi posisikan seandainya diri kita yg mengalami hal itu kira-kira apa yg kita lakukan, bagaimana solusinya.
Tanpa kita sadari, benar atau salah bagi kalian itu adalah hak kalian dalam berpendapat. Bagi saya yang menulis ini, nyatanya kita yang merasa waras adalah penyebab orang-orang menjadi sakit. Bolehkah saya meminta pada kalian untuk memperluas rasa empati pada sesama, misal ada teman kalian sudah menikah dan berselingkuh dg org lain kemudian mereka bercerita kepada kita ya terima saja, kalian ambil hikmahnya, bertanya apa sebab2nya dan beri solusi terbaik untuk menghentikan hal yg gak baik. Atau kalian punya teman yg hamil di luar nikah, jangan pula kalian mengatakan dia wanita gak bs jaga moralnya. Bahagialah, karena ketika dia menjadikan kita tempat bercerita maka kita baginya adalah orang yang bisa dipercaya. Tetap berusaha mengingatkan hal baik itu gak ada ruginya walaupun di mata orang lain kita bukan manusia yg baik. Setidaknya ketika kamu sudah memberikan waktu dan menemani berbicara itu akan memberikan energi positif untuk dirimu sendiri dan orang itu. Kemungkinan buruk jika kita tidak baik dalam menanggapi seseorang maka energi negatif akan menyertai kita, why? Si pencerita tidak lebih baik, kau juga dipikirannya adalah orang yg tidak bs dipercaya. Syukur-syukur ketika pada akhirnya kita menjadi tempat nyaman bercerita, perlahan dia mulai membaik, menemukan solusi, yg tadinya mau bunuh diri atau melakukan hal membahayakan akhirnya dia bisa menjadi waras kembali. Tapi ketika kita memberi respon buruk kepada mereka, bisa jadi kita adalah manusia terjahat, kita membuat manusia yg harusnya sakit bisa waras, malah kita bisa bikin dia pengen mati aja. Udah bikin orang gak waras membunuh secara perlahan pula. Sekian, tentang wanita baik-baik. Peluk sayang dari diah, untuk seluruh perempuan di penjuru dunia. Kalian semua cantik, baik, dan kalian selamanya selalu berharga.
0 notes
armydiah · 3 years
Text
Wanita Bertopeng Dan Pria Pemalsu
Hai, selamat malam.. bagaimana suasana hati kalian malam ini? Masih baik-baik saja atau memendam rasa sakit yang amat mendalam? Ada air mata yang kamu teteskan malam ini untuk manusia yang kau berikan harapan sangat luas? Merasa dikecewakan kesekian kalinya atas dasar hatimu yang sangat dalam? Merasa kepercayaanmu disia-siakan? Kamu mencoba memendam segala rasa itu sendiri, mengalah.. menerima keadaan dan kenyataan meskipun pada akhirnya bertanya-tanya pada hatimu sendiri. "Aku memang tak mengenalmu secara utuh dan sempurna, tapi aku selalu menjaga perasaan orang lain agar tak kecewa. Ketika kesungguhan di tawarkan, seketika hati termantapkan. Merasa aneh, sedemikian rupa kita menjaga, namun pada akhirnya orang yang menawarkan kesungguhan yang membuat gelas kaca hancur menjadi remahan yang tak mungkin bisa kembali disatukan. Berpikir berulang kali, mengapa orang setega itu melakukan hal menyakitkan pada orang yang memberikan ketulusan.
Malam ini beberapa saksi dan bukti tersusun secara struktural. Sorot mata tajam memandang penuh dengan banyak pertanyaan dan kecaman. Sumpah begitu mudah terucap seperti kilat yang menyambar mangsa. Bukan yang dulu saja menikam perasaan, namu kali ini dengan yang baru membuatku buta dan tak berperasaan, yang semula menjadi harapan pembalasan karma mengubah banjir kebahagiaan, luka lama belum sembuh kau buat kembali diri menjadi lebih trauma.
Wanita bertopeng itu.. kau adalah manusia yang aku anggap temanku. Caramu mendekatiku sangat lugu, kau ceritakan segala masalah dan kesedihanmu, mulai kau cari tau apa dibalik rasa bahagiaku. Kamu begitu lucu, kau sekejap datang kepadaku namun saat aku mempedulikanmu, kamu hilang dariku seperti lupa menjawab perhatianku. Kamu cantik, parasmu mengagumkan bagi setiap mereka yang memandang. Membuat takjub bola mata pria mata keranjang. Semula aku tidak setuju setiap mereka yang memiliki pasangan kemudian meninggalkan begitu saja menyalahkan adopsi kata modern pelakor. Dulu ku kira bahwa tamu tidak akan masuk jika tuan rumah tak membukakan pintu, namun kini aku setuju jika pelakor semakin marak dan kasus perusak hubungan tertinggi. Tak peduli sudah menikah atau belum, wanita terhormat tidak akan mendekati pria yang sudah memiliki pasangan. Saat itu pula pelakor akan membela diri dengan mengatakan bahwa pria yang setiap hari di banggakan pasangannya itu bercerita padanya bahwa tidak bahagia, tidak mengakui pasangannya. Bahkan dia berkata bahwa pria itu sebenarnya tidak mencintai pasangannya, hanya terpaksa karena kasihan, karena paksaan, tekanan dan keadaan hingga akhirnya memilihnya. Oh, mungkin mereka berdua benar. Disini akulah yang bersalah, aku mencintai orang yang tak mencintaiku dan karena aku dia tidak bahagia. Bercerita pada wanita lain yang aku anggap temanku, sampai sini aku bertanya untuk apa kau bercerita ke orang lain? Mengapa tak secara gamblang membawa kejujuran dan katakan tak mencintaiku dan kau ingin pergi. Jika kau katakan itu padaku, maka aku adalah perempuan yang sadar diri.. aku akan permisi untuk pergi tanpa kembali. Tuhan, aku sebagai wanita turut malu menyaksikan mereka yang menyodorkan kecantikan untuk dikagumi, wanita yang bangga dan bahagia memiliki pria yang memilih pergi dari pasangan sebelumnya yang sangat dia cintai. Aku ikut malu sebagai wanita yang bangga disukai dengan banyak lelaki, tanpa ada yang memberi ikatan pasti. Nyatanya aku dulu sangat salah, pernah berbicara bahwa pasangan selingkuh kita yg harus berintrospeksi diri, barang kali ada yang tidak benar dalam diri hingga membuat pasangan berpaling. Faktanya, orang yang punya iman dihati, tidak akan melakukan perselingkuhan. Ketika mantap memilih, mau pasangan tak sesuai harapan, ada yang tidak benar, membosankan, dia tak akan beranjak pergi, namun senantiasa mencari cara untuk tetap menerima, melengkapi dan memperbaiki.
Pria pemalsu, kamu tak menyadari bahwa batin dan telepati wanita itu sangat kuat. Kau boleh bersikap manis, tapi wanita yang meletakkan kontak batin dengan setiap malam mendoakan keselamatan, kebahagiaan serta kesuksesanmu akan merasakan apa yang sedang kamu alami. Seringkali wanita membuat tulisan kesedihan, kau menganggap mereka hanya curhat dan mencari perhatian para lelaki. Perkataan itu sebenarnya menjebak dirimu sendiri, bahwasanya kamu adalah laki-laki yang sering memperhatikan para wanita yang bersedih. Kamu bisa berkata seperti itu karena kamu mengalaminya secara pribadi. Disini wanitamu selalu memperhatikan gambarmu, berdo'a dengan segenap hati atas bahagiamu. Namun disana kamu diam-diam meminta pertemanan pada wanita-wanita cantik, kemudia kamu kirimkan pesan untuk wanita-wanita itu. Kamu menyisihkan kepercayaan wanita yg dengan tenang mendoakanmu. Sadarkah kamu tentang seorang wanita? Dimana jiwamu yg menjunjung tinggi kehormatan wanita? Dimana kamu tempatkan pandangan dan hatimu tentang seorang wanita. Mudah nian gelas-gelas itu kau tumpahkan isinya kau biarkan tergeletak dimeja, tergelinding jatuh dan pecah. Tidak ada wibawa pada dirimu jika tak bisa menghargai cinta seorang wanita. Tentang manusia, wahai kalian siapapun itu.. sungguh kalian kosong dan percuma ketika punya otak tapi tidak punya hati dan kepekaan perasaan setiap insan.
1 note · View note
armydiah · 3 years
Text
Love Relationship Engage.
Seorang ibu حَفِظَهُ اللهُ pernah bercerita,
“Sebelumnya saya memperbolehkan anak saya menonton tv, namun dibatasi dari segi waktu dan tontonan. Tetapi lama-lama saya jadi terlena dan keenakan. Apalagi anak saya suka sekali berbicara dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Terkadang merasa capek meladeni dan menjawabnya dan dengan memberi dia tontonan itu jadi lumayan membantu saya untuk istirahat.
Setelah sekian lama memberi tontonan, lama-lama saya merasa anak ini berubah. Jadi mudah menangis, susah dibilangin, suka marah-marah, tengil, resek. Pokoknya semua yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Padahal setiap kali dia menonton, saya ada di situ, ikut memilih tontonan yang boleh dia tonton.
Padahal saya tahu sebenarnya bukan tontonannya yang salah, tetapi screen time-nya. Anak kurang dari 2 tahun (shouldn’t have screen time, at all). Anak 2-5 tahun maksimal 1 jam sehari (akumulasi), itu juga dengan syarat tontonan/game yang berkualitas, age appropriate, dan orang tua menemani.
Awal saya memberi screen time, saya bisa menerapkan itu semua, tetapi penyakit orang tua, tanpa sadar lama-lama orang tua yang ketergantungan dengan screen time.
Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk benar-benar menghentikan pemberian screen time. Not even an hour a day, and it’s been 2 weeks more or less.
Alhamdulillah, karena memang belum kecanduan juga. It went pretty smooth, walaupun awalnya pasti dia bingung dan merasa orang tuanya tidak konsisten. Dia memang selalu izin jika ingin menonton tv (tontonannya pun hanya Netflix dan belakangan ini suka nonton channel youtube anak-anak bule yang lagi review mainan).
Ketika hari pertama dia izin, saya langsung bilang, ‘Tidak bisa, I’m sorry but we can read books or play with your toys’. Dia seperti mau menangis dan bilang, ‘Tapi kan kemarin-kemarin boleh’. Namun saya memberi tahu kenapa saya tidak suka dia menonton tv.
3 hari pertama dia masih berusaha izin, boleh tidak menonton tv, tetapi saya tidak pernah memberi. Bangun pagi dia sudah membantu saya mencuci dan menjemur baju lalu sarapan. Jika dia tidak sedang membantu saya, dia memainkan mainannya, memberantakkan rumah, dsb.
Tetapi hasilnya, dia benar-benar balik seperti dulu lagi. Tidak cengeng, mandiri, qanaah, sweet dan rajin. Menghafal doa, surat-surat pendek dan hadis pun lebih cepat. Apa yang saya beri tahu, cepat masuknya. Dipanggil juga langsung datang.
Lebih capek mengurusnya, but it’s all worth it. Saya juga jadi tidak mudah emosi, jika dia membuat kesalahan saya tidak ingin mengamuk :D.”
Sebagaimana dalam pembahasan bagaimana cara mewujudkan cita-cita pendidikan anak dalam Islam oleh kak Karina Hakman حَفِظَهُ اللهُ.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah gadget.
“Dengan segala perkembangannya begitu banyak manfaat yang diperoleh. Namun kerugian takjuga kalah banyaknya apalagi dampak yang terasa pada anak-anak.
Banyak anak kehilangan fitrahnya yang senang bermain dan berlari-lari ke sana dan ke sini. Dia lebih asyik duduk diam memperhatikan gadget yang diberikan orang tuanya.
Banyak penelitian menunjukkan gadget menurunkan kesehatan mental sehingga orang mudah marah, depresi dan rendah motivasi.
Begitu mudah melihat orang yang kecanduan, galau dan baper karena gadget. Bahkan perkembangan otak yang paling penting di masa kanak-kanak dapat terganggu yang memengaruhi emosi dan akalnya.”
Qadarullah menemukan akun-akun menginspirasi di instagram di antaranya; tazyeahs, readplayeveryday, endahkurniatun حَفِظَهُ اللهُ. Hal yang menarik dari ketiganya yaitu tentang bookish play.
Bookish play adalah pengenalan kegiatan bermain yang menyenangkan yang berhubungan langsung dengan buku yang dibaca.
Manfaatnya pun banyak di antaranya; mengembangkan kreativitas, imajinasi, kosakata, kecintaan membaca, dll.
Hal yang juga berkesinambungan dengan poin lainnya yang disampaikan oleh kak Karina Hakman حَفِظَهُ اللهُ yaitu,
“Love relationship engage. Bangun ikatan hati yang kuat antara orang tua dan anak-anak. Berikan ia cinta, pengalaman menyenangkan semasa kecil dengan orang tua sebagai ‘teman belajar’ terbaik dalam hidupnya.”
Sehingga, bookish play bisa menjadi salah satu solusi bagi keduanya.
Yaitu sebagai wujud pengoptimalan agar mampu disiplin menerapkan aturan screen time, mencegah kecanduan dalam penggunaan gadget sekaligus dapat membangun ikatan hati antara orang tua dan anak dengan belajar melalui permainan yang menyenangkan.
Poin penting lainnya yang juga saya dapat dari jawaban Iboook Retno حَفِظَهُ اللهُ ketika ada yang bertanya,
“Iboook, apa yang harus dilakukan wanita karir yang anaknya sama mbah uti? Sedih rasanya enggak bisa full time jagain anak.”
Lalu Iboook menjawab, “Ibu rumah tangga meski kelihatannya 24 jam bersama anak belum tentu dia menemani anak selalu mbak. 15 menit waktu yang benar-benar dicurahkan untuk anak akan lebih berarti dan diingat dia dibandingkan 24 jam bersama anak tapi hanya lihat ibunya sibuk mondar-mandir atau pegang hp saja. Ibu rumah tangga dan wanita karir sama mbak. Harus memanfaatkan waktu ketika bertemu anak. Dan ini juga untuk saya mbak yang meski di rumah selalu bersama anak, tapi enggak selalu menemani anak :)”
Sebuah kesadaran untuk hadir utuh tidak hanya secara fisik namun juga melibatkan hati ketika bersama anak-anak, sebab anak-anak menyamakan cinta dengan waktu. 
213 notes · View notes
armydiah · 3 years
Text
Tekanan Bujangan Millenial
Hai, berapa usiamu saat ini? Menginjak angka 20an ke atas? Semakin menyenangkan ataukah malah semakin melelahkan?
Wah, tidak terasa ya.. seperti baru saja kita menduplikat tugas teman ke buku tugas kita. Kita telah berada di usia dimana karena pikiran kita sendiri menjadi tertekan. Karena rasa yang kurang percaya diri kita menjadi lemah melihat kelebihan seseorang. Terlebih lagi di usia yang dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan kapan menikah? Jomblo ya? Gak laku ya? Terlalu pemilih soal pasangan ya? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang membuat sebagian hati dilema juga biasa saja.
Lagi-lagi ini soal wanita. Mulai beranjak belia ada sebagian wanita yang harus putus sekolah dan harus menikah. Tentu saja ada sebab dan akibat. Penyebab yang umum adalah terkendala perekonomian keluarga untuk pembiayaan pendidikan. Penyebab lainnya yaitu karena ada sebuah kesalahan yang telah dilakukan seorang anak remaja hingga akhirnya harus putus kuliah. Hamil di luar nikah atau pernah melakukan tindak kriminalitas hingga secara terpaksa harus mengeluarkan siswa yang bersangkutan dari sekolah.
Siapa yang salah dalam kasus-kasus moralitas semacam itu? Sang anak? Orang lingkungan sekitar? Ataukah orang tua dan keluarga? Ketika orang tua yang disalahkan tentu saja mereka tidak akan menerima. Karena semua orang tua selalu merasa bahwa dirinya orang paling utama melakukan segala hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Menyalahkan sang anak? Pasti sang anak tidak akan merasa bersalah jika pada dasarnya mereka melakukan berulang. Menyalahkan lingkungan atau pergaulan? Tidak mungkin juga bisa disalahkan, jika seorang anak bisa mengontrol diri dan tidak mudah terpengaruh pasti bisa memposisikan pada lingkungan yang sehat. Semua keselarasan hidup akan terekam dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan akal manusia. Lantas siapa yang bersalah sebenarnya dalam tragedi pelanggaran moral pada remaja? Untuk menemukan jawabannya, kita perlu mengingat kembali untuk apa sebenarnya manusia itu diciptakan? Apa tugas-tugas manusia yang telah dilahirkan hingga menghasilkan keturunan-keturunan kemudian terbentuk silsilah keluarga. Sebagai khalifah adalah tugas manusia di ciptakan dimuka bumi. Anak-anak terlahir bukan dari dirinya sendiri dan bukan pula dari lingkungannya. Sebelum anak-anak terlahir mereka memiliki orang tua yang diberi tugas, diberikannya sebuah amanah untuk menjaga keturunannya dengan pengasuhan dan pengasihan terbaik. Jadi, saat seorang anak melakukan kesalahan yang berkaitan dengan nilai, etika serta moral, yang bersalah adalah orang tuanya. Kenapa? Karena masih kurang amanah dalam menjalankan amanah dari yang telah memberikannya titipan. Banyak para orang tua yang kurang pendekatan pada anak-anaknya lantaran karena disibukkan oleh pekerjaan. Anak dititipkan dengan nenek atau seorang pengasuh yang tugasnya hanya menjaga sekedarnya untuk memastika keadaan baik dan tidaj telat makan. Seorang pengasuh bukan orang tua dari sang anak tidak mempunyai tugas dan wewenang dalam pendekatan untuk memberikan perhatian khusus terkait edukasi pembentukan karakter dan moral. Jika ini sudah terjadi, banyak sekali anak-anak yang merasa bebas kemana mereka melangkahkan ruang geraknya. Kesibukan-kesibukan orang tua membuat kondisi harmonis menjadi egois. Menganggap paten bahwa mereka beruasaha mencari banyak uang untuk membayar orang pengasuh dan memberikan uang saku serta biaya pendidikan anak. Usaha mendapatkan banyak uang bagi orang tua yang terlalu milenialis adalah melakukan yang terbaik untuk keluarga. Handphone tak lepas dari genggaman tangan, perhatian untuk keluarga mengalir terabaikan.
Alasan badan capek lelah karena seharian kerja sudah menjadi makanan yang tak pernah telat terhidang diseluruh ruangan hingga sekat-sekat rumah. Jika kita termasuk anak dari orang tua demikian, bersyukurlah jika masih bisa mengendalikan diri dan sempat membaca tulisan ini. Menjadi orang tua milenial berkualitas, totalitas tak terbatas, menjadi bujangan berkualitas untuk membangun rumah tangga yang memberi nafas segar dengan sedikit mengintip kisah rumah tangga teman 😁😁😁. Maaf disini bukan berarti penulis mengajak julid, tapi mengajak kalian mengambil pelajaran dari pengalaman teman-teman yang sudah lebih dulu membangun biduk rumah tangga.
Malam adalah waktu paling nikmat untuk berbincang. Sepertinya bukan hanya satu dua orang ketika setiap kali hadir di acara pernikahan teman atau acara arisan keluarga selalu mendapat pertanyaan istimewa "kapan lulus kuliah?" Udah lulus pertanyaannya "kok masih nganggur padahal sarjana, gak cari kerja?" Ganti lagi dong "udah kerja bertahun-tahun udh beli apa aja?" "calonnya mana?" Sudah berhasil bawa calon ganti pertanyaan "kapan menikah" sudah menikah ganti lagi pertanyaan "kapan punya anak" udah punya anak tambah lagi "kapan itu punya adik? Kasihan kalo sendirian".
Sebagian dari kita mungkin menganggap bahwa itu adalah pertanyaan yang membuat kita risih, minder, dan sensitif. Tapi ada sebagian yang menganggap itu adalah pertanyaan yang wajar dan cukup direspon biasa saja.
Bagi yang menganggap pertanyaan biasa saja, tidak perlu kita bahas. Karena yang sudah bisa menjadikan pertanyaan sensitif menjadi hal lumrah berarti mereka punya lompatan pikiran yang cukup dewasa. Dan bagi yang menganggap itu pertanyaan sensitif disini bisa belajar bareng mengendalikan antara perasaan dan pikiran agar bisa menikmati tusukan jarum infus dengan tenang.
Sebelum membahas pelajaran penenangan hati yang tertuju untuk para manusia sensitif, saya sampaikan dulu penyadaran dan peringatan untuk anda yang bertanya tanpa lebih dulu memikirkan status sosial seseorang bisa jadi anda orang yang lupa mengingat perihal takaran rizki setiap umat.
Assalamu'alaikum. Salam sejahtera bagi kita semua. Bagaimana rizki kita hari ini? Masih lancar kan? Alhamdulillah, sudah bisa dipastikan yang masih bisa bernafas, melihat hingga membaca tulisan ini artinya rizkinya lancar dengan diberikannya alat vital masih sempurna berfungsi sebagai mana mestinya. Rizki tidak hanya berupa harta benda saja. Kesehatan, karir, teman baik, jodoh, bahkan sebuah masalah saja sebenarnya rizki buat kita. Bismillah, sebelumnya saya sampaikan bahwa saya bisa menulis ini karena memang ada yang diambil dari pengalaman pribadi maupun pengalaman dari orang-orang sekitar saya.
Teruntuk anda yang suka bertanya walaupun bagi anda itu biasa saja untuk basa-basi, tidak semua orang bisa menerima apa yang anda sampaikan dengan baik. Ada yang merespon biasa saja anda katakan orang itu dewasa dan yang mudah tersinggung ada katakan baperan. Jika demikian anggapan anda, maka sebenarnya anda harus belajar tentang attitude dan arti tenggang rasa. Seberapa sadar anda berbicara dengan lawan bicara? Tingkat kedewasaan orang tidak di ukur dengan suka bawa perasaan atau tidak. Sebagian orang yang selalu mengedepankan perasaan adalah orang-orang yang selalu menjaga sikapnya agar tidak menyakiti orang lain. Dan orang-orang yang bisa merespon hal yang gak enak menjadi biasa merekalah orang-orang yang sudah terlalu sering sampai bosan menghadapi orang-orang yang tidak bisa mengerti keadaan orang lain. Ubahlah pertanyaan menjadi do'a karena itu menguntungkan bagimu dan orang lain. Misal ada yang lama belum lulus kuliah, pertanyaan yang semula "kapan lulus yang lain udah pada lulus kok kamu belum? Kuliah ngapain aja?" Ubahlah pertanyaan itu menjadi do'a "semoga lekas menyusul yang lain ya, lebih semangat lagi ngerjain skripsi".
Yang pernah kuliah pasti paham alasan-alasan mahasiswa lulusnya telat dan yang tidak kuliah saya beritahu dengan gamblang karena sampai saat ini juga banyak teman seangkatan yang belum juga lulus kuliah dan hampir di Drop Out dari kampus. Pertama, tidak semuanya orang punya mental yang kuat. Tapi kita gak bisa memaksa semua orang untuk punya pikiran sama dengan kita. Ya karena memang itu sudah rencana Allah menciptakan kita dengan jalan hidup berbeda. Mereka belum lulus ada beberapa sebab sebagai berikut:
1. karena sudah dasarnya dari awal niat kuliah cuma mengejar gengsi karena temannya kuliah, jadi kuliah baginya hanya bersenang-senang bertemu teman. Pemalas, jadi mau disupport kayak apapun sama teman-temannya juga percuma, dibantuin ngerjain tugas juga cuma dilihat, gak di lanjutkan, kemudian pasrah. Apa lagi kalo pas ngalamin patah hati, bisa-bisa kayak beruang dimusim dingin. Tidooooorrr terus kayak gak punya semangat hidup.
2. Ada faktor ekonomi keluarganya, mungkin tidak bisa bayar uang semester hingga akhirnya mereka menunda beberapa semester
3. Kuliah sambil kerja, akhirnya mereka sulit mengatur waktu jam kerja dan kuliah. Akhirnya karena dia merasa uang adalah kebutuhannya biar bisa kuliah yaaaa akhirnya kuliah ditinggalkan.
4. Anak niat banget kuliah, tapi orang tua gak mendukung karena jurusan yang dia ambil tidak sesuai kemauan orang tuanya. Jadi yaaa kalo anak yang punya mental kuat sebisa mungkin buktikan kalo pilihannya gak salah, tapi yang mentalnya gak kuat ya mereka merasa sia-sia. Jadi gak punya target yg penting kapan-kapan bisa lulus.
5. Bagi yang menempuh kuliah dengan pendidikan vokasi, harus melakukan penelitian real di lapangan minimal 3 bulan. Lain lagi dengan yang hanya mencari data melalui wawancara kemudian di olah menjadi data kemudian dijabarkan dalam pembahasan Jika penelitian itu gagal maka bisa sampai 3x mengulang dan butuh waktu 1 tahun lebih sekaligus menyelesaikan bimbingan skripsi.
Tujukan pertanyaan dengan kalimat yang tepat..!!! Jika kalian melihat orang bekerja bertahun-tahun punya pangkat dan terlihat sukses tapi gak pernah beli apa-apa, kalian harus tau tidak semua orang terlahir dengan bekerja tanggal muda bisa foya-foya. Ada mereka setelah gajian uangnya habis tak bersisa. Larinya kemana? Ada yang buat bayar hutang orang tuanya, buat biaya sekolah adiknya, atau bahkan saat dia bekerja pernah melakukan kesalahan atau harus mengganti kesalahan tersebut. Cara menebusnya ya dengan mereka tanpa digaji walaupun kadang bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Mau resign juga kalo udah kesepakatan hukum bisa dipenjara, kalo dipenjara ya mungkin dia menambah beban keluarga. Akhirnya ya cara satu-satunya menjalani apa yg harus dijalani.
Pertanyaan selanjutnya adalah soal pernikahan, kapan nikah? Jika ada yang jawab menikah itu butuh biaya juga kesiapan mental dan batin. Ada sebagian orang memaklumi tapi ada juga itu yang enteng aja bilang "alaaah udah nikah biasa aja gak perlu banyak biaya yang penting sah, setelah menikah itu pasti rejekinya banyak". Iya memang siapa juga yang tidak percaya rizki Allah setelah menikah. Kalian yang bisa bicara seperti itu kemungkinan kalian punya keluarga kompak, keuangan lancar, masih ada orang tua yang support. Nyatanya tidak semua orang kondisinya sama. Ada yang kerja tp penghasilan cuma cukup buat makan sebulan, orang tua gak ada, saudara tidak kompak, apa-apa ya harus dipikir dan dilakukan sendiri. Sekalipun masih ada orang tua, ada anak yang memang menginginkan orang tuanya cukup menikmati hari bahagia anaknya tanpa harus mikir apa lg capek ngurusin anaknya. Ada pula mereka belum menikah karena trauma pernah dikecewakan seseorang, bahkan ada yang memang karena blm dipertemukan jodohnya. Sering sekali itu ya, ibu-ibu tetangga atau teman-teman yang sudah berkeluarga menganggap yang belum menikah ini katanya terlalu banyak pilih-pilih. Sambil berpesan yang penting cari jodoh itu kerja dan ngerti orang tua. Sakit sepertinya dikatakan seperti itu, tapi memang benar dan itu tidak salah. Kita beli sayur buat dimakan sehari aja di pilih dulu, apa lagi cari pendamping yang buat seumur hidup? Okelah dipesenin yang penting kerja dan nurut orang tua, terus seandainya yang pesen itu di posisi kita dia kerja, ngerti orang tua tp gak pernah ibadah sekaligus suka main wanita kira-kira mau gak? Sekalipun kerja dan nurut orang tua kan tetep aja itu ada yg dipilih dulu. Nah setiap orang tidak bisa disamakan kriteria pilihannya, yg utama itu nyaman. Masalah ada yang begitu biar kita bisa adem ayem ngadepinnya ya cukup mikir kalo yang bakal jalanin hidup itu kita, bukan mereka. Kalo ada gak bahagianya juga mereka gak akan mau tau atau bahkan berlalu dengan tepuk tangan. Jadi, ini hidupmu jangam biarkan orang lain yang mengaturnya.
Kemudian masalah keturunan, kita ini makhluk yang harus memanusiakan manusia. Jodoh, anak dan maut adalah rizki yang sudah diatur. Tidak dapat di kurangi, tidak dapat ditambah apa lagi di tukar. Kalian yang bertanya pada pasangan yang sudah menikah lama dan belum mendapatkan keturunan, mungkin kalian tidak tau segala usaha dan upaya telah mereka lakukan. Periska dari dokter satu ke dokter lainnya, belum lagi ditambah yang rela menghabiskan banyak uang untuk program hamil hingga bayi tabung. Teruntuk kaum wanita mereka selalu merasa belum menjadi wanita sempurna ketika belum pernah melahirkan keturunan. Anda yang sudah diberi kepercayaan Allah dengan titipan seorang anak, maka tugas kalian adalah menjaga buah hati itu sebaik-baiknya. Dari pada bertanya lebih baik kalian tetap memberi semangat dan masukan untuk yang sedang berjuang memperoleh keturunan. Dan untuk kalian yang belum mendapatkan keturunan jangan menyerah, tetap syukuri perjalanan waktu yang terus berjalan. Bisa jadi karena Allah memberikan waktu banyak untuk berkencan bersama suami. Yang sudah mendapatkan keturunan juga banyak suami yang lupa perhatian bahkan banyak juga para wanita muda sudah mendapatkan status menjanda. Untuk mereka yg menjanda apa patur kita pandang sebelah mata? Tentu saja tidak, barangkali dia dipandang Allaah wanita yang kuat dan hebat. Bisa jadi kelak anak-anak mereka menjadi orang-orang yang hebat. Apapun keadaan kita sebenarnya hanya perlu saling memandang dan mengerti satu sama lain.
Teruntuk kalian teman-teman yang belum menikah saat ini, bersabarlah kita tau bagaimana kondisi san keadaanmu. Tetap tenang, manfaatkan waktu ini untuk belajar mengintip mereka teman-temanmu yang sudah berumah tangga. Pasti mereka punya banyak problem yang bisa kita ketahui, kita pelajari, kita pahami dan kita kumpulkan solusi. Setelah menikah, ternyata hanya satu dua tahun terlihat bahagia kemudian banyak hiruk pikuk masalah yg harus mereka hadapi. Ada juga yang awal menikah sudah susah, bercerai namun berapa tahun kemudian begitu bahagia membina rumah tangga. Masalah yang kerap terjadi adalah faktor ekonomi, mertua, orang ketiga, saudara, keturunan, dll. Ada mertua yg suka ikut campur urusan anak, ada juga yg suka meremehkan menantu. Tak perlu kita mengucapkan jangan sampai itu terjadi padaku. Tapi pikirkan bagaimana saat itu terjadi padaku, apa yang harus aku lakukan, bagaimana menghadapinya. Mulailah kita belajar kekompakan bersama pasangan, segera selesaikan masalah dan sama² menjaga aib pasangan itu penting. Ujian yang diberikan Allah pada umatnya pasti sama, hanya waktu dan kepada siapanya yang berbeda. Bisa jadi saat ini kita lihat orang tua teman kita meninggal, suatu saat pasti kita alami hal yang sama. Gak mungkin kan kita bilang tidak mungkin, yg kita lakukan saat itu berpikir seandainya esok itu terjadi kepada kita, apa yg kita lakukan? Yg pasti membahagiakan orang tua sebelum itu terjadi. Dan untuk kalian yang sudah ditinggalkan orang tuanya, seberat apapun hidup kalian saat ini harus selalu tabah dan kuat itu bentuk menyayangi mereka. Dan hadiah terbaiknya adalah mendo'akan. Mengapa saat orang yang kita sayang meninggal di larang menangis? Coba bayangkan, saat kalian sedih mereka masih hidup pasti bisa bertanya dan ngobrol dengan kalian. Tapi saat sudah meninggal, mereka semakin bingung karena tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan berbicara sudah tak bisa. Saat kalian bahagia, sukses, kuat mereka akan bahagia dan tenang. Karena saat itu pula mereka menganggap kamu hebat dan bisa dipercaya.
Waktu mengatakan sebuah ujianpun termasuk rizki. Karena dengan ujian itu kita sakit namun rizki yang kita dapat adalah pendewasaan diri, kekuatan dan ketabahan hati. Saat ujian terjadi pikiranmu seoalah bertanya apakah bisa menjalani ujian ini, tapi setelah mampu kita lewati, kita lihat kembali waah ternyata kita hebat bisa melewati dan sampai saat ini. Setelah ujian selesai jangan kira tak ada ujian lagi. Selama kita bernyawa akan selalu di uji dengan yang lebih dari sebelumnya. Begitu seterusnya tak berhenti sampai kita dipanggil untuk kembali. Dan ujian-ujian itu selalu diberikan dengan solusi, sesuai kemampuan diri. Maka saat diturunkan ujian, kita jangan sampai berdo'a agar disudahi ujian itu. Berdo'a agar selalu kuat ketika diberikan ujian. Karena ketika kamu minta sudahi saja dan bukan dikuatkan hadapi ujian, kalian bisa ibaratkan saat itu anda berjualan sebenarnya didepan Allah telah merencanakan laba 200.000 namun karena kau minta cukup maka pada akhirnya karena kurang sabar laba yang diperoleh hanya 100.000.
Sampai disini, untuk para bujangan apa perasaan kalian lebih tenang setelah membaca ini? Saya harap begitu. Tidak ada manusia terbaik selain mereka yang bisa berguna untuk sesamanya.
3 notes · View notes