Tumgik
ashaa-hahahihi · 1 year
Text
Kau bukanlah Tuan ataupun Tuhan
Hidup memang penuh dengan komedi sebab tidak semua mampu mengerti apa yang sedang kita bercandakan, apa yang sedang kita tertawakan. Mereka hanya melihat sebagian kecil dan mendengar dengan ketiga telinganya secara keseluruhan bahkan mempercayainya.
Lucunya ketika mereka menunjuk kita sebagai sebuah kesalahan, memahami hanya pada suatu keburukan dan mengemis perubahan, perbaikan, serta intropeksi diri. Lucu sekali.
Komedi sarkastik itu seperti menyaksikan telunjuk seseorang tepat di hadapan wajah Anda, menyalahkan, memojokkan, ingin Anda berubah seperti apa yang ada di pikirannya tanpa tahu dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa menyadari bahwa Andalah sebagai cermin daripada perlakuannya. Bahwa Anda adalah ia yang sebenarnya, sebab ia tidak mampu melihat cermin yang sesungguhnya.
Lucu, bukan? Karena mudah dalam menyalahkan ketimbang mendengar hanya dengan kedua telinga saja dan memahami dengan hati secara keseluruhan. Sulit bagi mereka yang merasa seperti Tuan yang melebihi Tuhan.
2 notes · View notes
ashaa-hahahihi · 2 years
Text
Kau Bukanlah Tuan ataupun Tuhan
Seseorang akan terlihat sangat bodoh ketika ia menggunakan lisannya sebagai pembenaran atas dirinya dengan menjatuhkan & menghina orang lain tanpa melihat lebih dalam dirinya, tanpa menghargai apa kebaikan orang lain yang telah diberikan kepadanya. Adalah ia yang menggunakan telunjuknya sebagai pengakuan bahwa dialah sang maha benar, bahwa dialah sang maha tahu segala.
0 notes
ashaa-hahahihi · 2 years
Text
Si Mata Elang
"Itu akan sangat menyakitkan bagiku, Mas."
"Bukankah hidup memang selalu menyakitkan, kekasihku? Seperti yang selalu kau ucapkan."
Oh...pandangan itu membuatku seakan ingin sekali memeluknya. Mata yang selalu menyesakkan dada ketika hendak berlinang.
"Kirimkan aku surat-suratmu melalui pesan elektronik. Ini alamat e-mailku. Sapalah aku di sana."
Tangan mungil itu meraih secarik kertas yang kuletakkan di atas meja, gemetar.
"Akan kupastikan, engkaulah tujuanku ketika aku kembali kelak."
0 notes
ashaa-hahahihi · 2 years
Text
Si Mata Elang
Tatapannya seakan dapat membunuhmu. Namun apabila kau menyentuhnya, dialah yang akan mati. Dialah kekasihku. Wanita yang teramat sangat menjaga diri dan segala kehormatannya.
"Aku mencintaimu, duhai kekasihku."
Dengan menundukkan kepala seraya ia menjawab, "cintailah Allah, kita lebih membutuhkan itu. Cintai aku karena-Nya, Mas."
Walaupun aku tak bisa melihat seluruh wajahnya, dapat kupastikan senyumnya terukir di balik cadar hitam itu.
0 notes
ashaa-hahahihi · 2 years
Text
Si Mata Elang
Padanya kubersaksi, dialah yang kurindukan.
"Bawa aku keluar dari negeri ini," ucapnya di kala malam sedang sayup. Kutatap matanya lekat. Sembab. Matanya tegas berbicara, namun air mata itu melemahkanku.
"Biarlah kau tetap di sini, tetaplah menantiku kekasihku. Agar aku tahu kemana ku akan pulang."
Malam semakin erat mendekap.
1 note · View note