Text
Takdir
Hari ini, 12 April 2020, sebelumnya merupakan suatu rencana sebagai hari terbesar dalam hidup, bersatu dengannya dqn mengikat janji sehidup sesurga. Jika itu terjadi, bukankah indah?
Takdir yang mengulur dan menunda, tapi yakin lah, suatu saat nanti hari itu pun akan terjadi, bahkan lebih manis dari rencana sebelumnya.
2 notes
·
View notes
Text
Semoga tak terjadi... 🙏🏻
"Ada satu titik dimana kebersamaanmu bersama seseorang adalah hal yang membuatmu senang, sekaligus sedih."
Senang, karena kamu bersama orang yang kehadirannya kamu tunggu. Sedih, karena menyadari bahwa kebersamaan kalian tak akan pernah membuat kalian bersatu.
16 notes
·
View notes
Text
Pas... Meski merangkak dan tertatih, langkah ini selalu tertuju padamu
227
Duhai siapapun kamu, bila memang yang baik adalah untuk yang baik, maka sesungguhnya langkah kaki ini belum jua sampai padamu, belumlah setara jejak dengan dirimu. Kumohon jangan berhenti, esok hari akan kucoba menyusul dengan berlari.
Surga masih jauh di depan, kamu jangan mengurangi kecepatan. Biar aku terbatuk-batuk kelelahan, menepi sejenak sementara kamu tinggalkan; bila memang sudah takdirnya, toh tiada mustahil suatu saat langkah kita akan bersamaan.
Semangat buatku! Semangat juga kamu!
266 notes
·
View notes
Text
Hargailah setiap usahamu dan berterimakasihlan pada dirimu sendiri, karena meski gagal atau tak mendapatkan hal yang kamu inginkan, kamu telah bersusah payah berjuang dan berkorban. Orang-orang mungkin menganggap usahamu tak berharga, tapi percayalah jika setiap proses tidak pernah sia-sia.
Berterimakasihlan pada dirimu sendiri karena ia masih terus berjuang sampai detik ini. Rasanya pasti lelah dan banyak menguras tenaga. Jika orang-orang menganggap hal itu tak berharga, tetaplah percaya jika prosesmu tak pernah sia-sia.
Orang-orang tak percaya padamu, tapi jangan sampai kamu kehilangan kepercayaan atas dirimu sendiri. Orang-orang tak menghargaimu, maka jangan sampai kamu tak menghargai dirimu sendiri. Kamu telah berjuang, dan akan terus berjuang, semoga kebaikan-kebaikan menyambutmu di ujung jalan.
— kang ihsan
210 notes
·
View notes
Text
Kamu itu baik tapi tidak sembarang baik, selalu rendah hati, dan selalu introspeksi diri. Karenanya, sangat layaklah kamu tuk kuperjuangkan.
Apa Sebab?
Apa sebab orang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati? Padahal engkau tidak cantik seperti yang lain, bukankah itu perasaanmu? Kamu merasa tidak juga lebih pintar, lebih baik, bahkan lebih salehah. Tapi mengapa ada yang bisa menyukaimu? Bahkan rela jauh-jauh datang ke rumahmu, rela bekerja lebih keras untuk mempersiapkan hari-hari baik kemudian hari denganmu.
Apa sebab orang bisa menyukaimu? Sekalipun menurutmu, dirimu begini dan begitu?
Apa hendak dikata. Bukankah berulang kali kamu dengar bahwa cantik itu relatif, berdasarkan perasaan. Bukan berdasarkan standar iklan di televisi. Bahkan, sejauh mana ukuran kebaikan seseorang itu juga relatif. Baginya, kamu itu baik, dan itu lebih dari cukup untuk mengalahkan pikiranmu tentang dirimu sendiri yang merasa kamu belum cukup baik.
Apa sebab orang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati? Barangkali itulah sisi yang tidak bisa kamu lihat. Ada orang yang bisa melihat sesuatu yang tidak bisa kamu lihat dari dirimu sendiri. Dan memang, kita tidak bisa menilai diri sendiri dengan baik.
Boleh jadi, masa lalumu amat buruk, tapi baginya itu tidak berarti. Boleh jadi, kulit wajahmu kusam dan gelap, tapi baginya itu tidak berarti. Boleh jadi kepandaianmu tidak seberapa, tapi baginya itu tidak berarti.
Lalu kira-kira apa yang berarti darimu baginya? Barangkali kamu akan menemukan jawaban itu nanti di tatapan matanya, juga bagaimana setiap kata-kata yang keluar darinya, juga bagaimana ia memperlakukanmu. Barangkali juga kamu tidak akan menemukan jawaban itu segera. Butuh bertahun-tahun untuk mengerti dan memahami, mengapa ada orang yang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati.
Yogyakarta, 5 Oktober 2017 | ©kurniawangunadi
5K notes
·
View notes
Text
Memang akan ada beberapa bagian yang tidak berjalan sesuai dengan rencana. Sematang apapun kita membuat rinciannya.
Membuat kita belajar lagi untuk mengenal diri sendiri. Meyelam lebih dalam, menguatkan kembali segala persiapan.
Agar yang menciptakan semesta mengerti, hamba-Nya ini masih terus berjalan untuk memantaskan diri
- Danny Dzul Fikri
Surabaya, pertengahan Juli 2019
1K notes
·
View notes
Text
Untukmu yang Sedang Mempersiapkan Diri (bag. 1)

Kata Erich Fromm, kebutuhan manusia yang paling dalam adalah hasrat untuk mengatasi keterpisahannya. Atau, dengan kata lain, keluar dari penjara kesendirian.
Kecenderungan laki-laki terhadap perempuan, kecenderungan perempuan terhadap laki-laki—sebagaimana dijelaskan dalam Surah Ar-Ruum ayat 21—adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Keinginan untuk berpasang-pasangan dan membina rumah tangga adalah fitrah. Sebab itu, merasakan jatuh cinta adalah hal yang patut disyukuri.
Tetapi, hal ini memang tak sesederhana kedengarannya. Perasaan jatuh cinta menuntut terlalu besar. Jika kita mengikuti maunya begitu saja, sama artinya menyerahkan diri kita kepada hawa nafsu.
Itu sebabnya, mereka yang telah saling jatuh cinta dianjurkan untuk segera menikah. Bagi yang belum memungkinkan menikah, menahan diri dengan mengalihkan tenaga dan pikiran untuk berbagai aktivitas produktif adalah salah satu penolong. Masa-masa itu bisa digunakan untuk mempersiapkan diri, sebab ketika menikah, kita bertransformasi dari ‘orang yang jatuh cinta’ menjadi ‘orang yang mencintai’.
Dalam menghadapi transformasi ini pun kita perlu berhati-hati, sebab ada jebakan berbahaya di sana: orang yang membuatmu jatuh cinta belum tentu orang yang layak kamu cintai dengan seluruh jiwa dan ragamu. Bisa jadi, perasaan cinta itu hanya sebatas—apa yang disebut Erich Fromm sebagai—cinta idola (idolatrous love). Gejalanya adalah perasaan berdebar-debar saat melihat seseorang, selalu ingin berada di dekat orang yang dikagumi. Yang seperti ini, menurut Fromm, adalah cinta semu dan karenanya akan pudar seiring waktu. Terutama, ketika kita sadar bahwa untuk membangun hubungan jangka panjang, yang dibutuhkan adalah sepasang kekasih yang siap melakukan pekerjaan-pekerjaan mencintai, bukan sekadar saling mengagumi.
Sebab itu, proses memilih pasangan menjadi begitu krusial. Ia tak boleh sekadar mengandalkan rasa, sebab boleh jadi itu hanya tipu daya hormon yang efeknya hanya sementara. Sementara pernikahan adalah keputusan yang dampaknya jangka panjang. Sangat panjang bahkan hingga ke akhirat kelak.
***
Buku Belajar Mencintai (2019)
716 notes
·
View notes
Text
Khawatir
Kalau benar kita akan dipertemukan, bolehkah kucuri sedikit rahasiaNya? Agar aku tahu, kalau aku sedang menunggu yang baik sekaligus yang terbaik bagiNya. Aku tahu sebenarnya tidak boleh, tapi aku khawatir aku diuji melalui pernikahan. Aku selalu bermimpi melalui pernikahan, kudapati orang yang bisa berjalan seiring, bersisian, bisa menenangkan jalan ke depan.
Tapi, melihat bagaimana hidup di sekitarku. Banyak di antara temanku yang diuji melalui pasangannya; yang berkhianat, yang kasar, yang tak bertanggungjawab, dan semua hal yang kutakutkan.
Kalau benar kita akan dipertemukan, bolehkah kucuri sedikit rahasiaNya?
©kurniawangunadi / 30 Desember 2018 on instagram
1K notes
·
View notes
Text
“Perjuangkan atas apa-apa yang layak kamu perjuangkan. Bahwasannya Allah lebih tau isi hatimu, juga niat-niat baikmu. Perjalananmu sudah sejauh ini, semoga Allah senantiasa meneguhkanmu atas apa yang kamu yakini sedari langkahmu berpijak kuat”
—
Apabila hati dan tujuanmu adalah akhirat, percayalah akan kuasaNya, bahwa dunia tidak akan menghinakanmu.
Pena Imaji
921 notes
·
View notes
Text
Wanita, Pahamilah Ini...
~Sebuah Ringkasan dari Salim A Fillah~
Pertama Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya. Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? No! Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
Kedua Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.
Keempat Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
Kelima Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.
Keenam Dalam urusan jodoh, ta’aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.
Ketujuh Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yakni Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.
Kedelapan Seperti apa bentuk ikhtiar wanita? 1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan. 2. Meminta bantuan perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif. 3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat.Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensi satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.
Kesembilan Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu? Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar. Silakan pilih. Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya. Satu hal yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.
Kesepuluh Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak?
“Tanyakan pada hatimu: Mana di antara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga.”
*Repost from here
3K notes
·
View notes
Text
Ridha Allah ❤
Pada yang tak sesuai maunya kita semoga Allah melembutkan hati untuk ridha atas ketetapan-Nya. . Pada yang belum kita dapatkan semoga Allah membimbing prasangka kita, bahwa apa yang Allah telah ijinkan hadir adalah yang terbaik. . Allah mengatur semuanya sedemikian indah. Dengan cara-Nya yang sedemikian baik mendatangkan banyak-banyak kebaikan yang tak pernah kita sangka arah datangnya. . Dan kita dibuatnya haru bahagia. Hingga rasanya tertunduk malu, betapa Allah selalu mengatur semuanya dengan cara yang terbaik, di waktu yang terbaik. . Sebab Allah selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Karenanya memilihlah untuk selalu meluaskan rasa syukurmu, hati yang baik ❤
241 notes
·
View notes
Text
Bagaimana mungkin diri tak terpikat dengan hati yang selalu memperbaiki diri. Rasanya dengan dirinya ku yakin seolah hidup indah di dunia dan akhirat. Kini ku mulai kembali ke titik awal, mencoba membersihkan noda karena niat2 yg menyimpang pada masa sebelum2nya.
0 notes
Text
Banyak doa yang tak terkabul karena melangitnya dosa 😭

Atas segala sesuatu yang tak mampu kita selalu menggenggamnya, nyatanya yang menenangkan hati adalah dengan terus melangitkan doa-doa. Mengutarakan apapun yang terkadang begitu kita khawatirkan. Memohon agar Allaah menjaga dengan penjagaan terbaik, menjaganya dan menjaga kita dengan ketenangan.
Jakarta, 09 Februari 2019. Menyapa Mentari.
474 notes
·
View notes
Text
Andai dan andai. Wallahuallam.
Yang membahagiakan adalah ketika kita mengetahui seseorang yang kita harapkan, seseorang yang kita inginkan ada dalam perjalanan hidup kita, ternyata Allaah ijinkan memiliki harapan yang sama pada kita, ternyata ia pun mengupayakan kita untuk membersamai dalam perjalanan hidupnya. Pada akhirnya aku mengerti bahwa membersamai itu perihal dua orang yang saling menggenggam erat, bukan hanya salah satunya.
Menyapa Mentari. Cipinang, 18 Februari 2019.
473 notes
·
View notes
Text
Flashback
Pikiran yg menuju suasana beberapa waktu lalu saat pertama kali kita bertemu, dan sebab hati terasa sendu.
Pikiranku yg telah mengangkasa , berselimut keinginan namun berbanding balik dengan keadaan yang takkan pernah jadi nyata.
Kini ku pahami, Tuhan tidak mengizinkan jika kedua hati tsb tidak beresonansi.
Pernah ku coba menenggelamkan rasa itu ke dalam sekotak peti yang terkunci di dasar lautan pengalihan, namun ku sesali kini terbuka kembali karena kecerobohan ku yang tak mampu menjaga nya dan perlahan ku mulai menginginkannya kembali.
Untukmu hati yang baik
18219
2 notes
·
View notes