ashrissilmi
ashrissilmi
Nuri 'Ashrissilmi
306 posts
dalam perjalanan menjadi cahaya seutuhnya
Don't wanna be here? Send us removal request.
ashrissilmi · 12 days ago
Text
Semua Pergulatan di Hati
Menjadi ibu ternyata menghadirkan begitu banyak pergulatan rasa. Benar-benar bertumbuh bersama, semua teori yang di pelajari sedari belum bersuami ternyata tidak dengan mudah diterapkan. Belum lagi perkara rumah tempat diri ini bertumbuh dulu, siapa sangka semua luka masih melekat dan terbawa. Bahkan tekad kuat untuk tak mengulangi kesalahan yang sama tak cukup untuk menghadirkan sikap yang lebih baik.
Semua naik dan turunnya perasaan dalam hati yang terwujud dalam kata dan tindak yang berujung penuh sesal. Do'a ku agar hati-hati yang masih bersih, suci dan rapuh ini Allah jaga. Anak-anak dengan maaf yang seluas samudra. Apalah mamak yang penuh rapuh ini, tertatih dan berjalan seperti siput dalam usahanya menjadi baik.
Keberadaan suami di dekat seorang ibu tidak bisa dipungkiri sangat membantu dalam menghadirkan kestabilan hati. Namun kekosongan nya pun tak boleh dijadikan alasan bukan? Hati sangat tahu dan sadar ia sedang mengemban tugas lain yang lebih prioritas. Lagi-lagi memang doa menjadi muara utama hati. Senjata terbaik jiwa. Berdoalah terus. Jika kau butuh kembali menulis, menulislah, bukankah sejak lama ia akrab membantu hati dan akalmu menyelaras?
Tak apa untuk sejenak beristirahat, memberi jeda, peluk dirimu, bersamai ia, berterimakasih padanya, maafkan ia, dan kembali bangkit melangkah, mengerahkan semua tenaga dalam semua upaya terbaik.
Juni Penuh Pergulatan
2026.
0 notes
ashrissilmi · 29 days ago
Text
Bertumbuh dan terus belajar, dengan rasa cukup yang hadirkan tenang.
Mau istirahat tapi dunia terus berputar
Riuh suara di kepalamu terasa lebih keras dari detak jantungmu. Bahkan saat dalam keramaian, suaranya tetap terdengar keras sampai-sampai kamu jarang memerhatikan suara yang lain.
Dan riuh suara itu semakin terdengar tatkala kamu mengukur-ukur dirimu, sibuk memerhatikan nikmat yang dimiliki orang lain. Kamu tak mampu membungkamnya padahal itu adalah dirimu sendiri.
Semakin dewasa. Rasa tenang itu adalah hal yang berarti, hanya saja kita kerap lupa jika tenang berangkat dari rasa cukup. Merasa cukup dengan apapun yang kita miliki dan dapatkan, sesuatu yang saat ini menjadi jatah rezeki kita. Mencukupkan diri dengan yang halal, tidak hanya halal tapi juga toyib. Mencari rezeki tidak dengan eksploitasi orang lain. Mengusahakan rezeki yang berkah untuk keluarga.
Semakin dewasa. Validasi yang kita butuhkan seharusnya cukup dari orang tua kita sendiri, atau mungkin dari pasangan, bahkan dari anak-anak. Kita tidak perlu mendapatkannya dari semua orang.
Saat kita diapresiasi karena menemani anak-anak bermain. Saat kita diapresiasi karena bisa mentraktir bapak dan ibu makan bakso dengan gaji kita. Saat kita diapresiasi karena udah bekerja keras seharian sama pasangan. Semua itu udah cukup.
Belajar rasa cukup saat dewasa adalah seni untuk bisa menjalani kehidupan dewasa dengan lebih tenang. Cita-cita kita mungkin tidak meraih bintang-bintang dan tidak menjadi orang yang bersinar, tapi cukup hadir untuk keluarga. Bisa hadir untuk anak-anak.
Entah siapa yang menuntutmu untuk menjadi luar biasa. Menjadi pucuk-pucuk dunia. Kalau kamu lelah, apakah kamu tahu bagaimana caranya beristirahat? (c)kurniawangunadi
291 notes · View notes
ashrissilmi · 6 months ago
Text
2024 yang Telah Berlalu
Perjalanan 2024 terasa cepat dan cukup kilat namun tetap memiliki naik turun yang cukup dinamis dengan intensitasnya yang cukup sering. Full mengajar setahun ini disambi kuliah dan menjalankan kewajiban utama sebagai seorang istri serta ibu dua anak sungguh penuh warna, banyak kilasan peristiwa yang cukup tumpang tindih. Tak banyak yang tercatat dalam lembaran-lembaran kertas sahabatku. Tapi menulis ini diawal tahun 2025 tentu membuatku kembali membuka lembar-lembar kertas sahabatku, kembali menilik guratan pena yang banyak mewakili rasa yang pernah penuh sesak dalam hatiku. Kembali menyimak sesedikit apapun yang pernah tercatat. Memang sejak lama lembar kertas selalu menjadi sahabat paling aman tuk memberi jeda agar akal dapat bekerja dengan baik dan hati dapat menyaring endapan yang terbaik. Semoga jiwa dapat menangkap hikmah, menjaganya, kemudian menjadikannya bekal tuk melanjutkan perjalanan hidup jika kiranya Pencipta masih memberikannya. Aku si manusia yang sering teledor, respon seringkali lebih cepat daripada akal mencerna dengan baik.
Beberapa tahun belakangan rasanya aku menjadi manusia setengah siput, jalannya begitu perlahan, lambat mencerna dan lambat beradaptasi. Dipertemukan, menikah, satu anak, kemudian dikaruniakan kembali amanah anak yang kedua. Sungguh ketetapan Pencipta menjadi bagian dari pendidikan terbaik untuk jiwa. Tanpa-Nya sungguh tiada daya dan upaya menjalani tiap detik kehidupan.
Bersyukur dan memiliki kesadaran penuh atas tiap langkah dan keputusan hidup adalah salah satu tujuan besar di tahun ini. Semoga Allah izinkan memiliki kesadaran penuh dan utuh atas tiap detik yang dikaruniakan pada diri yang lemah ini, pada diri yang masih amat tertatih untuk istiqomah. Di tahun 2025 ini juga kan menyambut usia baru yang tak lagi muda, terlalu banyak aspek yang harus segera dibenahi. Semoga Allah mudahkan, kuatkan dan izinkan tuk senantiasa bertetap dalam jalan kebaikan.
08.01.2025 Merembu
0 notes
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Do'anya telah Mendekapku dengan Hangat
Nama yang penuh dengan do'a telah dihadiahkan kedua orangtuaku. Walau bukan langsung dari beliau berdua, namun keputusan beliau untuk mengamanahkan orang yang lebih paham justru menjadi awal mula nama ini dihadiahkan padaku. Nuri 'Ashrissilmi yang bermakna "cahayaku di masa islamku". Sebagai anak pertama yang dilahirkan Allah kepada seorang ibu yang mualaf, maka kehadiran buah hatinya diharapkan menjadi bagian dari cahaya dalam keimanan. Dan untukku pribadi jelas bahwa hidupku tak kan ada nilai dan maknanya tanpa petunjuk agama ini. Cahaya itu ada karena keimanan. Sedang kegelapan dan kesempitan adalah kawan akrab kekufuran.
Topik mengenai pentingnya memahami arti nama ini sering ku ulang ketika diskusi dengan adik-adik. Bahwa menghadiahkan nama yang baik adalah kewajiban orang tua. dan mengetahui arti nama kita adalah ikhtiar memahami apa doa dan harapan orang tua terhadap anak yang diberi nama tersebut. Secara pribadi aku selalu merasa perjalanan hidupku di dekap oleh doa yang tersemat dalam namaku. Jika Allah tak mengizinkan petunjukNya hadir dalam hidupku, maka jelas dengan sifat yang ada dalam diriku sangat mudah bagiku tuk tersesat dalam sisi gelap belantara kehidupan dunia, tergelincir bahkan jatuh ke dalam gelapnya jurang keburukan dan kemaksiatan. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimusshalihah , dengan rahman dan rahim nya Allah izinkan cahaya hidayahNya menghampiriku, mempertemukanku dengan lingkungan-lingkungan baik sepanjang perjalanan kehidupanku. Menjagaku dari melangkah ke arah yang salah.
Doa kedua orang tuaku mendekapku dengan hangat, membersamai tiap langkah dalam kehidupanku dengan penuh cinta, ditimangnya jiwa ini agar tak mudah kering dan rapuh. Sekarang saatnya diri tuk belajar menjadi orang tua yang amanah. Mencontoh segenap kebaikan orang tuaku dan menambal segala bentuk kurang. Ya Allah jangan pernah tinggalkan aku sedetikpun dalam mengurus kehidupanku, karena sungguh aku tak kan mampu.
Tulisan ini adalah ikhtiar tuk banyak bermuhasabah, untuk kembali menyadarkan diri betapa Allah telah menghadirkan begitu banyak nikmat dalam hidupku. Terlalu banyak nikmat yang sering luput untuk disyukuri. Terlalu sering kelapangan dan kemudahan yang Allah hadirkan namun terlewat dan tak mengendapkan hikmah pada hati. Ya Rabb izinkan hamba dapat terus berbenah, bertumbuh dan menumbuhkan, melangkah dengan limpahan keberkahan, hanya karenaMu dan menuju Engkau satu-satunya Dzat Yang Maha Pencipta.
Merembu, 05.2024
3 notes · View notes
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Jalan sepi yang penuh ketenangan itu diperkenalkannya dengan lembut dan perlahan, pada jiwa yang terlalu lama terjebak di jalan ramai, sesak namun hampa. Terimaksih telah mendekap dan menggandeng lengan ini memilih jalan berbeda
Merembu, 6 Mei 2024
1 note · View note
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Sapaan Tak Terduga
Dalam hiruk pikuk menanti foto bersama di sebuah acara pernikahan kawan, mendadak datang sapaan tak terduga. Acara pernikahan memang seringkali secara otomatis menjadi sarana reuni dan tukar kabar setelah bertahun-tahun tak berjumpa. Seperti halnya sapaan yang menghadirkan tanya "siapa?", ternyata hadir dari seorang kawan satu sekolah dasar dahulu, yang saya rasa pertemuan terakhir kami sepertinya di awal sekolah menengah pertama saja. Setelah bertukar kabar dan saling mengingatkan satu sama lain ia mengajukan pertanyaan mengejutkan untuk saya pribadi "Masih suka menulis?". Segera saya jawab dengan mengangguk.
Seketika banyak hal berkelebat, "adakah ia membaca?", "dari manakah ia tahu?" namun yang paling terngiang kemudian adalah renungan hati sendiri, "bagaimana mungkin saya berhenti menulis, karena menulis adalah bagian dari menyalurkan rasa yang paling aman untuk saya, menenangkan sekaligus merapikan isi pikiran yang kerap semerawut sekaligus mengurai rasa yang sering kali menumpuk sesak di dalam dada". Saya selalu merasa menulis adalah jalan keluar yang aman untuk mengurai rasa, buktinya tumpukan diari sudah penuh dalam kardus di rumah. Merekalah saksi dan sahabat setia yang mngabadikan perjalanan hidup, perjalanan rasa sekaligus perjalanan jiwa tuk terus berada dalam garis rotasi kesadarannya. Pertanyaan mengejutkan yang kembali membuat diri tersdar atas begitu luas rahmat dan kasih sayang Pencipta yang mengizinkan saya bertemu banyak orang baik di sekitar dan mengizinkan tangan ini menorehkan tinta rasa dalam tulisan di buku diari kesayangan.
Semoga tiap jiwa dapat terus menjaga rotasi di lintasan kesadaran dalam menjalani ketetapan hidup dari Pencipta. Semoga Pencipta mengizinkan tiap jiwa menangkap hikmah yang dihadirkan-Nya dalam tiap ketetapan.
Merembu, April 2024
1 note · View note
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Duʿaʾ to recite after breaking the fast.
Marwan ibn Salim al-Muqaffaʿ said:
I saw ibn ʿUmar رضي الله عنه holding his beard with his hand and cutting what exceeded the handful of it. He (ibn ʿUmar) said that the Prophet ﷺ said when he broke his fast:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
The thirst is gone, the veins are moistened, and the reward is confirmed, if Allah wills.
[Sunan Abi Dawud 2357, Graded Hasan]
34 notes · View notes
ashrissilmi · 1 year ago
Text
More Than top 100 University in The World
Beberapa waktu yang lalu sempat membaca sebuah headline mengenai pernyataan "kecewa" Presiden bahwa tak ada satu pun kampus Indonesia yang masuk top 100 dunia. (https://nasional.kompas.com/read/2024/01/15/11450691/jokowi-soroti-tak-adanya-kampus-indonesia-masuk-top-100-dunia)
Sempat membaca juga story wa teman yang berisi salah satu faktornya ya alokasi APBN lebih besar pada PTK dibandingkan PTN, entahlah. Intinya pembahasan mengenai ranking PTN Indonesia di kancah dunia cukup ramai dibicarakan.
Berawal dari membaca berita tersebut justru membuat saya bergumam seberapa pentingkah peringkat tersebut? adakah memiliki pengaruh besar dalam menghasilkan SDM Indonesia yang cerdas, beretika atau semua istilah baik untuk menggambarkan seorang manusia? entahlah saya tidak cukup memiliki ilmu dalam hal itu. Pada kenyataannya saat ini mencerdaskan bangsa masih menjadi PR seluruh masyarakat Indonesia, entah itu pengampu kebijakan, pendidik bahkan orang tua terhadap anaknya.
Berkaca pada situasi diri saat ini yang Allah amanahkan sebagai istri dan ibu dari dua orang anak menurut saya kampus kehidupan yang sangat baik dan indah yang langsung dihadirkan oleh Allah adalah rumah tangga itu sendiri. Kampus hidup yang jauh melebihi top 100 university. Terlalu banyak pelajaran hidup yang Allah hendak ajarkan di kampus ini menurut saya. Sebagaimana di istilahkan sebagai "kampus kehidupan" sudah barang tentu yang diajarkan disini adalah skill hidup, mata kuliah hidup. Segala aspek yang membuat hidup berati.
Ada pelajaran mengenai kerja keras, sabar, harap, teliti, disiplin dan semua sikap hidup yang baik. Semua dihadirkan dengan dinamika dan kurikulum yang sifatnya sangat personal dan unik. Jelas dan pasti akan berbeda untuk tiap individu. Bagaimana tidak, karena kurikulumnya dan pelajarannya dihadirkan dan diajarkan langsung oleh Pencipta melalui hadirnya peristiwa pun juga dengan jembatan suami serta anak-anak.
Siapa yang menyangka kesabaran itu justru terlatih dengan dihadirkannya amanah yang ternyata bertumbuh dan berkembang, secara kasat mata kuantitasnya bertambah, tapi bersamanya juga hadir kualitas dan ketahanan menjalani yang bertambah.
Menjadi istri adalah belajar mengenali kebutuhan manusia lain, mengambil peran untuk menyeimbangkan, belajar manajemen keuangan, belajar manajemen hati, belajar manajemen rasa, membedakan kapan mengedapankan rasionalitas dan logika serta kapan mengedepankan empati dan perasaan. Belajar untuk menjadi pakaian terbaik untuk tiap musim dan situasi yang dihadapi pasangan.
Setelah itu menjadi ibu, sungguh peran yang menuntut untuk belajar semua bidang, menjadi pendidik, chef, ahli gizi, perawat, psikolog, dan peran lain yang aneka ragam bentuknya dalam berbagai situasi dan keadaan yang dihadapi anak-anak.
Terimakasih Ya Allah telah mengizinkan saya masuk dan terdidik dalam Kampus Kehidupan Terbaik. Semoga dapat mencapai ujung khusnul khotimah di akhir hayat.
Januari 2024
8 notes · View notes
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Nafas Muda di Bumi Tua
Manusia
Manusia mati dan yang lainnya hadir kembali
Bergiliran dalam semayam di Bumi
Semua berebut tuk bertahan di Bumi
Rakus dan tanggung jawab berebut menguasai
Memilih mana yang memenangkan jiwa dan hati  
Nafas Muda
Sedang nafas muda penuh potensi 
Sibuk berebut nafas di Bumi
Berulang dalam butanya hati
Tenggelam pada semua yang tak pasti
Nafas muda yang kelak memegang kendali
Hingga tiap yang bergilir miliki hidup yang berarti 
Bumi Tua
Makin hari Bumi kian tua
Hijau dan indah yang kian habis di tangan manusia
Kering kerontang kehilangan daya
Menanti pikir yang waras dari sang nafas muda
Menanti gerak dan upaya yang siap sedia
Kembali hadirkan indahnya
Kembali hadirkan hijaunya
Kembali hadirkan keseimbangannya
Hendaknya begitu Nafas Muda di Bumi tua
2021
3 notes · View notes
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Mendung Hari Ini
Jika datang padamu keraguan soal masa depan, entah penantian separuh hati, rezeki, anak, pekerjaan dan semua gemuruh yang tidak mengenakkan hati, percaya bahwa tidak ada yang buruk dari semua itu.
Sebab kepasrahanmu pada Tuhan itu yang pasti akan menenangkan hati dan pikiran. Benar, aku percaya kamu sudah berdoa setiap hari, mengupayakan dengan sebaik-baik upaya, bahkan kamu sudah berikhtiar semaksimal yang kamu bisa.
Tapi jika Allah mengatakan belum waktunya, kamu bisa apa? Yang kamu bisa hanya memperbanyak prasangka baikmu pada-Nya, memupuk sabar dan menebalkan iman.
Apa yang belum waktunya, tidak akan pernah Allah berikan. Dan jika sudah waktunya, pasti Allah hadirkan, siap atau tidak siapnya kamu.
Aku tahu kamu lelah dan sudah pengang telingamu mendengar ucapan orang lain terhadap dirimu. Tapi, bukankah orang lain berhak bebas berbicara dan kamu pun bebas untuk tidak menanggapinya?
Terkadang, ketenangan itu datang di sepertiga malam, dengan keadaanmu yang sudah suci dan khusyu' dalam salat. Tidak terasa air mata itu turun tanpa kamu minta, tersebab gemuruh hati yang kamu tumpahkan pada pemilik alam semesta dan semua takdirnya.
Kamu tidak salah menceritakan, sebab ceritamu pada-Nya pasti didengar dan pasti diberikan jawabannya. Sabar, ya. Sebentar lagi kok :')
— Jundi Imam Syuhada (@jndmmsyhd)
927 notes · View notes
ashrissilmi · 1 year ago
Text
Menutup, kemudian Mengawali Hari yang Baru
Pasang surut, silih berganti, datang dan pergi begitulah sedikit kata yang menggambarkan jalannya dunia banyak yang ingin selalu diingat banyak yang ingin selalu dikenang adapula yang ingin di hapus adapula yang disesali namun kemudian bertanya, adakah yang benar-benar menjadi bekal akhirat? adakah telah cukup berusaha menunaikan kebaikan dalam kesempatan hidup yang telah Allah berikan? adakah yang ditunaikan dan diupayakan bernilai panjang hingga hidup yang kekal kelak? adakah tiap dosa berkenan diampuni? adakah nikmat waktu hidup untuk memperbaiki?
demikian seberkas gumam hati di akhir tahun menuju awal tahun
2023 -> 2024
@ashrissilmi
0 notes
ashrissilmi · 2 years ago
Text
Mensyukuri Sehat
Memaknai dan mensyukuri sehat sering kali terasa mendesak justru ketika sakit. Terasa berharganya justru ketika sakit. Semenjak menjadi ibu semakin merasa menjadi sehat adalah keharusan. Terlebih ibu dengan dua batita, sakit berarti hilangnya kemampuan maksimal dalam mengurus dan membersamai tumbuh kembangnya. Namun ya demikian pada akhirnya manusia, tak punya daya upaya dan kuasa kecuali Allah mampukan.
Belum lagi bayangan rasa bersalah, kekhawatiran jika saya menularkan penyakit pada anak-anak. Lagi-lagi saya belajar bahwa sungguh manusia hanya berada di ranah upaya, hasil dan kesudahan menjadi kuasa Allah sepenuhnya. Dan pada tiap ketetapan sungguh terkandung hikmah, Allah mentarbiyah manusia dengan ketetapanNya. Semoga hikmah-hikmah itu dalat terus hadir dan mengendap dalam hati, menumbuhkan semangat tuk terus beramal, menunaikan kebaikan dan mengharap hanya pada ridhoNya.
Merembu, November 2023
0 notes
ashrissilmi · 2 years ago
Text
Pertemuan denganmu masih sering menghadirkan ketakjuban. Sungguh indah rencana dan cara pencipta mempertemukan. Aku yang kian hari kian tenang walau dipandangan banyak manusia terlihat letih dan terhimpit. Bahagianya hati dapat berbagai cerita dan rasa pada orang yang tepat. Kesamaan tujuan menjadi pengikat dan mengeratkan kita. Walau fisik tak selalu bersama namun hati terus terpaut bukan?
Terimakasih telah hadir
22.07.2023
Merembu
0 notes
ashrissilmi · 2 years ago
Text
Halo Jogja!
Malam ini kembali teringat tentangmu
Tempat yang menjadi saksiku bertumbuh atau bahkan engkau telah menjadi bagian yang mendidikku bukan hanya sarana atau wadah.. Hmm entahlah
Kembali ada kabar dari sahabat sekaligus guruku disana yang ditakdirkan kembali bertemu disana. Mereka yang bertemu dengan haru dan bahagia, ternyata aku pun merasa demikian walau terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilometer.
Jogja yang ramah, hangat, tenang dan klasik. Aku terus menyimpan rindu serta keyakinan suatu saat akan kembali menginjakkan kaki disana. Walau tentu bukan untuk tinggal, melainkan sedikit nostalgia dan singgah tuk kembali belajar disana. Kembali menapaki jalan-jalanmu yang banyak kutelusuri sebelumnya. Walau bukan rumah pertama tapi engkau selalu menjadi tempat singgah dan belajar yang nyaman.
Teruslah demikian, semoga kita bisa kembali bersua. Akan banyak kisah tentang aku dan kamu yang kelak akan kusampaikan pada keturunanku, yang kuharap dapat menjadi pelajaran untuk mereka.
Merembu, 21.07.2023
Menuju tengah malam
3 notes · View notes
ashrissilmi · 2 years ago
Text
Ramadhan Diary: Day 2
الحمدلله الذي بنعمته تتم الصالحات Puasa hari kedua tentu tak kan lancar terselesaikan tanpa Allah hadirkan bantuan berupa keluarga yang sangat mensupport. Menjalani Ramadhan dengan kehamilan di trimester 3 dan balita yang belum genap berusia dua tahun adalah bagian dari tarbiyah Allah yang luar biasa. Sungguh amat nyata rasanya kalimat Allah { لَا یُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ } [Surah Al-Baqarah: 286] "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." Sungguh tidak akan mungkin Allah membebani hamba di luar kemampuannya. Setelah hari pertama full di bantu, shofwa ditemani ninik setengah hari full, mamaknya ambil peran mengawasi karena sudah lumayan berat untuk mengikuti semua aktivitasnya yang kian aktif. Hari ini pelan-pelan Allah latih untuk mamak bisa membersamai shofwa lebih lama dari kemarin. Sangat terasa bagaimana proses Allah mendidik, pelan dan berangsur-angsur. Mau menuruti perasaan bersalah karena belum bisa mendampingi dengan masalah ya bisa saja, tapi justru keadaan ini membuat semakin sadar bahwa menjadi orang tua tidak akan ada daya dan kemampuan kecuali atas izin Allah. Allah yang kasih kemampuan, kalau tidak dalam keadaan yang lebih leluasa pun belum tentu bisa membersamai. Belajar menjalani semua prosesnya, mensyukuri tiap moment, dan tentunya terus belajar. Terawih malam kedua ini Allah takdirkan mamak bapak shofwa menjalani tugas yang sama di dua tempat yang berbeda. Mengimami ibunda di rumah masing-masing. Alhamdulillah. Sedari puasa sebelumnya kami menjalani hal yang sama. Semoga Allah limpahkan ridho, rahmat dan keberkahan atas apa-apa yang kami ikhtiarkan. Walaupun berbeda tempat semoga Allah tautkan hati kami, Allah Istiqomah kan dan izinkan menggapai inti puasa di bulan Ramadhan, ketaqwaan. Aamiin Ya Rabb.
5 notes · View notes
ashrissilmi · 2 years ago
Text
Ramadhan Diary: Day 1
الحمدلله الذي بنعمته تتم الصالحات Alhamdulillah.. Allah karuniakan kemampuan dan kesehatan untuk menjalankan ibadah terawih di hari pertama. Bukan hal yang mudah tentunya di tengah kehamilan yang memasuki akhir trimester 3. Setelah salam di akhir sholat witir, kelegaan sekaligus haru memenuhi hati, anak yan alhamdulillah sudah tertidur tepat sebelum isya, dikumpulkan kami sekeluarga berjamaah, suami yang mendampingi ibunda di sana, sedang saya disini bersama orang tua dan adik perempuan. Sujud-sujud yang diiringi suara derai hujan yang membasahi genting. Menambah syahdu malam pertama Ramadhan 1444 H.
Kepulangannya membawa berita duka, berpulangnya salah seorang tetangga. Kemudian hal itu mengawali pembahasan kami, mengenai kematian yang nyata dan menjadi rahasia kedatangannya. Namun menjadi cara satu-satunya menuju pertemuan dengan yang dicinta, Pencipta yang paling didamba untuk dapat bertemu. Bukankah seharuanya kita berbahagia menghadapi kematian? Bukankah dengan hadirnya berarti jalan pertemuan menjadi lebih dekat? Kembali terngiang apa yang pernah dipelajari di Rumah Cahaya, pondok yang penuh kehangatan dan berlimpah ilmu di negeri rantau, semua gurunda yang hadir menjadi jembatan hikmah. Lagi-lagi tujuan sesungguhnya memang harus terus terpatri dan disadari, agar hidup ini semakin berarti. Berlanjut pembahasan pada Rahasia Shaum, bab yang beliau baca dalam kitah ihya' ulumuddin, mengenai 3 jenis puasa yang dijalani manusia, yakni puasa umum, khusus, dan khususnya khusus. Puasa umum adalah menahan diri dari apa-apa yang membatalkan puasa, dimana para fuqoha akan mengatakannya sah, namun sesungguhnya yang berpuasa hanya mendapatkan kulit dari shaum belum bisa mencapai lub (inti) dari puasa itu sendiri. Puasa khusus adalah puasa dimana kita menahan diri dari apa-apa yang mebatalkan serta menjaga anggota badan agar tidak bermaksiat, sehingga dengan demikian pantaslah seseorang emndapat inti dari puasa yakni ketaqwaan. Sedang puasa khususnys khusus adalah puasa para nabi dan rasul serta orang-orang yang jujur yang hanya berorientasi pada Ridha Allah. Kemudian diskusi malam sebelum istirahat ini ditutup dengan saling menyemangati dan berazzam untuk menjadikan Ramadhan kali ini menjadi puasa khusus, bismillah semoga Allah mampukan.
0 notes
ashrissilmi · 2 years ago
Text
Sang Nabi ﷺ Pun Berproses
@edgarhamas
Salah satu inspirasi terbesar kehidupan Rasulullah ﷺ yang relate dengan semua orang adalah: betapa pentingnya sebuah proses.
Syaikh Hasan Diddou menyampaikan, "bahwa salah satu tiang yang menyangga kesuksesan Rasul ﷺ adalah At Tadarruj Al Marhaliyah", maknanya: berlevel dan berproses.
Baginda Rasul ﷺ menjadi manusia besar yang dipilih jadi utusan Allah tentu bukan dengan persiapan yang serba tiba-tiba.
Masa kecil dan remaja beliau menunjukkan pada kita semua bahwa Nabi ﷺ benar-benar dididik oleh Allah untuk jadi manusia yang kuat fisik dan mentalnya. Beliau ﷺ telah menjadi yatim sejak kecil, sang ibu wafat saat usianya 6 tahun, disusul sang kakek yang berpulang saat beliau 8 tahun.
Baginda Nabi muda telah bekerja mandiri sejak usia beliau 15 tahun, menggembala domba: yang ternyata hikmahnya pun luarbiasa.
Setidaknya, kata Ibnu Hajar Al Asqalani, Rasul muda dididik Allah sebagai penggembala domba dengan hikmah istimewa: agar terbiasa dengan kesepian, supaya memiliki sifat yang rendah hati, dan punya gambaran bagaimana cara memanajemen.
Rasul menjadi manusia hebat dengan proses.
Aku pun ingin bertanya padamu: bukankah Allah Mahakuasa untuk memenangkan Nabi Muhammad ﷺ 1 hari saja setelah beliau diutus menjadi Rasul ﷺ?
Ya, Allah Mahakuasa atas itu. Namun dengan hikmah luarbiasa, kita disuguhkan kisah perjuangan Nabi yang 23 tahun; panjang dan penuh tantangan.
Agar umatnya tahu bahwa berproses adalah cara kita mengimani sunnatullah. Allah adalah Rabb yang Mahabijaksana, Al Hakim. Dia menetapkan sebuah sistem dimana siapapun yang ingin berjaya; janganlah ia nafikan proses.
Bahkan, kau tahu kan? Langit dan bumi diciptakan dalam 6 masa.
"Jika Allah berkehendak, Dia Mahakuasa untuk menciptakan semesta sekejap saja", tulis Imam Al Qurthubi, "namun Allah mengajarkan hamba-Nya tentang kelembutan dan ketelitian pada segala hal..."
Maka, kawan, hargailah proses. Di situ sabar dan syukurmu terasa sangat bermakna.
Bekasi, 25 Januari 2023
359 notes · View notes