atyph
atyph
Call me Jasmine.
214 posts
tentang yang tidak bisa kuceritakan dengan nada namun terluapkan dengan kata.
Don't wanna be here? Send us removal request.
atyph · 2 years ago
Text
Jatuh Cinta Terpahit
Tadi malam, VN 2 tahun lalu terdengar lagi.
Setelahnya jadi berpikir, buat apa juga didengar? 
Karena sakitnya sudah membuat hancur
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Tiap hari dibuat 'wow' sama kelakuan anak ini. Anak baik, anak polos dan lucu.
Pagi ini, dia bertemu salah satu teman kerjaku yang berjerawat.
Dia bilang, "Ibu, insecure karena jerawat kah tidak?"
"Tidak nak."
"Ibu pasti nanti akan ketemu sama orang yang betul-betul sayang sama Ibu."
Terus dia kabur.
Si anak baik. Ya ampun meleleh.
Entah diambil darimana dialog itu. Tapi pas dengar, cuma bisa bilang "makasih Tuhan, ini anak bikin semangat yang mati bisa on lagi."
Jangan cepat dewasa, Edo. Nanti kalau kita sudah tidak bisa bertemu, hati-hati di jalan, Nak!
Tumblr media
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Kata "maaf" saat teman sendiri bersama orang yang benar-benar diinginkan hati rasanya tidak sama dengan maaf biasa.
Tentang rela juga ikhlas yang dipaksakan dan cemburu yang datangnya bersamaan.
Mereka cuma tau aku baik padahal dibalik itu "jiwaku tidak pernah baik-baik saja".
:)
1 note · View note
atyph · 3 years ago
Text
Bye youtube.
Jadi aku udah mulai berani show up konten di youtube sejak 2013. Sebenarnya ga banyak yang diupload sampai di 2022. Hampir jarang. Total ada 15 video dan aku memilih menghapus 13 video diantara 15.
Ada perasaan sedih dan lega.
Sedih karena hampir semua konten yang aku share bener-bener aku niat banget editnya. Bahkan ada beberapa yang aku take no edit, dan ada sejarah ditiap video yang terupload itu.
Lega karena aku tidak perlu repot-repot untuk diingatkan lagi dan lagi.
Karena 2022 menyadarkan untuk tidak mengingat moment yang cuma buat stuck, tidak maju.
Semua memory itu sepantasnya memang ada dihati bukan untuk dibagi. Karena pada kenyataannya orang-orang dalam video-video itu tidak mampu ditahan untuk ada disisi. Mereka sudah pergi ke rumah mereka masing-masing.
Sedangkan aku?
Aku masih selalu menganggap mereka rumah.
:)
Aku tidak pergi kemana-mana, cuma menghapus satu persatu memory yang selalu membawa untuk diingat. Kembali lagi. Semua sudah tersimpan dihati. Ada tempatnya, tidak sepantasnya aku berhenti secara tidak hati-hati untuk menahan yang sudah pergi.
Selamat tinggal konten-kontenku. Danke.
- apr, 2022
Tumblr media
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
My mood, Alfredo.
Diajak jalan sm pacar❎
Diajak jalan sm teman❎
Diajak ketemuan di jayapura sama Alfredo✅
-
Hari ini Rabu, 30 Maret 2022
Si anak kecil lucu tiba-tiba ketok ruangan dan minta untuk ketemu.
"Ibu sini, sa ada perlu"
"Apa nak? Kok pasti minta snack"
"Haha iyo Ibu sa lapar"
"Ibu tidak bawa snack ya. Besok sudah eh"
"Iyo sudah Ibu. Ibu, sa bulan juni pulang ke Jayapura. Kita ketemuan di jembatan merah eh Ibu"
Dia malu sambil lari menjauh.
Gue cuma ngakak liat mula polos si anak tengil ini.
Gue ga nyangka dia inget sama moment gue candain ntar kalo sama-sama liburan di Jayapura kita harus ketemu. Berhubung desember kemarin dia engga pulang, dia minta ketemunya Juni haha
Si anak banyak pola nan lucu ini emang selalu punya posisi tersendiri dihati.
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Nuntut apa sih?
Pergi aja silahkan, pintunya terbuka lebar. Tidak perlu dekat tidak papa, gak akan gue tahan.
Gue masih butuh banyak waktu sendiri untuk merayakan ketidaksempurnaan. Ga usah ganggu apalagi menuntut gue yang kaya dulu. Percuma dijelasin ga bakal ngerti. Capek!
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
// Lirik Tulus sejahat itu..
Ini lagi kenapa? Maret berat sekali
Disaat 2022 gue udah ga sebaik itu, gue harus kuat dengar setiap lirik lagu tulus untuk pamit yang gue ga pernah tau kemana.
Dulu rasa suka gue hanya gue simpan baik-baik dibalik benci tapi sekarang "apa ntar ada yang kalau lo lagi?"
-
Tuan,
Pertemuan denganmu adalah yang paling kusyukuri dengan harap bisa bersama.
Pada akhirnya hati-hati dijalan.
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
// Thank God.
Jum'at itu raga ini kembali ke kantor di setengah hari sebelum hari itu tertutup karena paginya hujan begitu deras.
Aku mengajar di kelas yang bisa kukatakan unik.
Dari 21 anak, hanya 20 yang ada dikelas. Ternyata telah terjadi konflik kecil dijam sebelumnya sehingga satu siswa butuh waktu untuk menenangkan dirinya ditoilet.
Kami menunggu dia kembali dengan penjelasan. Sampai akhirnya bujukan Riki berhasil membawanya kembali ke kelas dengan muka yang masih sedih karena menangis.
Aku membiarkan dia tetap dikursinya hingga jam makan siang tiba anak itu masih saja terus menangis.
Aku menghampiri kursinya disaat siswa lain sudah ke kantin sekolah.
"Ko kenapa nak?"
"Ibu..."
Aku belum pernah melihat dia begitu terpuruk dan kecewa.
Namanya Jule. Jule yang aku kenal sangat manis, baik dan hampir tidak pernah aku mengetahui dia menangis sampai begininya.
Akhirnya aku coba untuk menenangkan dia dan memintanya untuk makan namun dia menolak.
"Oke Ibu ambilkan makan. Jule makan ya!"
"Ibu sa makan buah saja"
"Iya oke"
Aku menuju kantin makan saat anak-anak lain sudah mulai makan. Mereka bingung karena itu kali pertamanya mereka melihat aku antri dibarisan makan.
Aku buru-buru ke kelas untuk memberikan itu ke Jule.
-
Di kelas.
"Ibu saya makan buah saja."
"Iya. Terserah nak. Ini Ibu sudah ambilkan nasi dan lauk, Jule makan eh. Nanti jam setengah 1 kasih tempatnya ke Ibu biar Ibu kembalikan ya"
"Makasih, Bu."
Aku meninggalkan dia dikelas dengan laptop dan alat pembelajaran kelas yang kutinggalkan dimeja bagian depan.
-
Jam 13.00
Aku masuk kembali untuk melanjutkan kelas hari itu. Aku menemukan barang-barangku tak tersentuh oleh mereka dan makanan Jule ditaro diatas meja.
"Jule, ko tidak jadi makan?"
"Tidak, Bu. Sa makan buah saja"
"Oke sekarang kembalikan ke kantin lagi ya alat makannya."
Tiba-tiba anak yang posisi duduknya dibagian depan mengatakan sesuatu,
"Ah sa kira itu Ibu Aty punya makanan."
"Tidak nak, itu Jule punya."
"Ibu tidak makan baru kenapa Ibu ambilkan?"
Musa melihatku dengan senyum dan menjawab pertanyaan anak itu,
"Bu aty itu jahat tapi... punya hati kaya malaikat."
"Haha" aku tertawa.
Jawaban itu disahuti oleh Esli yang duduk tepat di depan Musa.
"Tidak, Bu Aty tidak jahat. Bu Aty itu baik sekali, hatinya malaikat."
-
:)
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
// Dengan Tino..
Saat aku berada dipenatnya masalah yang seperti tidak ada ujungnya.
Mencoba berdamai dengan segala dan semua, ditutup oleh jumat manis terakhir di januari 2022.
-
Aku duduk ditempat dimana aku pernah melihat seseorang yang sangat batinku kagumi.
Meng-capture beberapa moment hingga akhirnya tersapa dengan salah satu siswa yang lewat dengan sopannya.
"Ibu.. Ibu jum'at ada waktu ketemu sama saya?"
"Oke nak. Jam 3 ya!"
"Oke, Bu. Terima kasih, Bu."
"Sip"
-
Sehari setelahnya. Tepat dijumat itu.
"Permisi Bu, mau ketemu Ibu Aty"
"Oh oke, Nak. Tunggu Ibu dikelas ya!"
-
Kami memulai fokus obrolan kami tentang karir. Serius dan berbobot. Penting dan berfaedah.
Hingga pada akhirnya kami melebur dengan cerita tentang dirinya.
-
Entah kenapa, saat itu aku menemukan sosok anak ini dengan citra yang berbeda. Dia menggambarkan dirinya sebagai sosok anak yang bijak, berhati mulia dan sangat memperdulikan orang lain dibalik diam dan cueknya.
Tujuan utama dia kuliah adalah ingin menjadi sukses dan segera menjalankan tanggung jawab untuk membiayai adik-adiknya sekolah. Sederhana tapi niatnya mulia. Tatap matanya tidak berbohong bahwa niat itu teguh dan jujur.
Saat diberikan beberapa gambaran karir dan proses mencapai suatu karir, dia terlihat sangat antusias dan mulai menemukan arah jalan mana yang harus ia pilih.
-
"Ibu sa bisa bilang sesuatu?"
"Iya nak apa?"
"Ibu mungkin tidak percaya. Tapi Ibu.. jujur eh. Ibu itu orang pertama dan sa rasa sangat memberikan sa motivasi untuk sa pu karir, Bu. Sa tidak tau kenapa setiap jam BK, setiap sa lihat Ibu bicara, setiap lihat Ibu nasihati kami, sa rasa Ibu tuh hebat sekali. Ibu pu kata-kata dan motivasi tuh selalu bikin sa rasa senang, Bu. Apalagi kalau Ibu cerita Ibu pu kisah hidup dengan bercanda padahal sedih. Ibu hebat sekali!"
"Haha.." (senyum dan menahan sedikit airmata)
-
Satu lagi pelangi ditengah hujan yang Tuhan datangkan tepat. Definisi bahagia karena menjadi berkat untuk orang lain, dalam sekali maknanya.
Binar mata dan setiap kata yang disampaikan Tino membuat semua lelah terbayar lunas. Sebuah pengakuan dari anak yang tidak begitu dekat tapi ternyata aku memiliki makna untuk dia dan hidupnya.
Dan memang anak ini satu dari beberapa yang pedulinya tersampaikan saat aku sakit. Dia mengetik kata-kata indah yang membuat aku kuat namun baru bisa kubalas keesokan harinya.
-
Terima kasih nak! Selamat mewujudkan mimpi dan harapmu. Percayalah. Kamu satu dari mereka yang akan selalu hidup dihati Ibu yang terdalam.
Salam,
Bu Aty
Tumblr media
1 note · View note
atyph · 3 years ago
Text
Masih tidak pernah aku sangka, kita seasing ini.
Setelah nyepi di tahun lalu membawamu selangkah lebih dekat.
-
Aku sedang berada di 2.38 am menuju subuh di 28 januari 2022 dengan lirik lagu yang selalu membuatku berhasil mengingat semua tentangmu.
Tentang bagaimana kamu memulai percapakan di wastory,
Mengajakku malming dan gereja bareng,
Membuatku bahagia dimalam hingga pergantian hari dengan chat-chat yang terus berlanjut tanpa jeda lama.
Dan sekarang aku yang pergi tanpa pernah ditahan.
Aku pergi karena indah yang aku rasakan seperti khalayan yang dihidupkan sendiri.
-
Dan kamu,
Kamu tidak pernah mencari dan menanyakan apa yang kala itu terjadi padaku sampai akhirnya aku pergi dan tidak pernah kembali.
-
Nyatanya aku akui aku kalah atas cinta yang tidak bisa kuperjuangkan untuk termiliki.
Semua proses kehilangan ini rasanya tidak mudah dan membuat hatiku lelah.
Bahkan hingga sekarang, aku masih terus berharap ada mesin waktu yang bisa kuputar untuk membawamu kembali kesini. Agar kita tidak seasing ini.
Terlalu panjang perjalanan yang harus aku lalui untuk sampai dititik merelakan.
-
Ternyata jatuh dalam cinta, sakitnya tidak main-main. Belum sempat termiliki, tapi tidak ada yang terutarakan juga. Hanya memilih dijalan masing-masing dengan tidak pernah tau keadaan satu sama lain.
Dan aku sekarang, cuma bisa terus melakukan intropeksi agar menjadi versiku yang terbaik jika takdir mempertemukan kita lagi.
Semoga kamu selalu baik-baik saja.
// kisah 2021.
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Mengapresiasi diri sendiri, terus...
Setelah hari-hari lelah dan berlalu. Mencoba menemukan titik celah dari bahagia yang mereka bilang ada.
Aku menjadi semakin sensitif. Semakin ingin mengutarakan marahku kepada orang-orang yang membicarakan di belakang. Ya karena memang posisi mereka selalu seperti itu.. di belakangku!
Mencoba ASMR barang dengan bunyi terkeras agar 'si terhormat' tau aku tidak menyukainya dan kawanan gengnya yang entah kenapa melihat mereka, tekanan darahku menjadi terus dititik tertinggi.
Bukan hanya marah yang sudah menguasai raga, namun lebih ke memperjuangkan harga diri yang terus diinjak rata.
Kali ini aku menemui Yunia. Di hari pertama aku masuk sekolah pasca sakit, dia minta waktu untuk ngobrol dan bercerita lama namun karena protokol perizinan yang ada-ada saja, niatku menemuinya akhirnya baru terwujud hari ini dengan 2 jam ditemani gempa yang tak terasa.
Kami bercerita soal cita-cita, keluarga Yunia, apa yang menjadi hal yang ia takutkan di dunia, jatuh cinta dan artiku bagi dia.
Semua berlalu dengan canda dan airmata yang ditahan dengan sekuat tenaga. Di akhir, dia menceritakan tentang berartinya sosok guru-guru hebat dihidupnya.
Dia mengartikan semua kebaikan guru dan pembina yang hadir dalam hidupnya sebagai bentuk rasa sayang dari Tuhan karena segala sesuatu yang baik adanya.
Hingga aku menanyakan, "buat kamu, Ibu Aty artinya apa?"
"Sa susah jelaskan. Sa juga selama ini masih cari tahu Ibu ini sosok seperti apa. Tapi sa tidak tahu kenapa, setiap sa ada masalah, cuma sama Ibu sa ketemu solusinya. Ibu memang tidak selalu ada buat sa, tapi sa tidak tahu kenapa dan bagaimana, intinya saat sa ada masalah, sa cuma mau ketemu sama Ibu, dan setelah itu sa jadi tahu sa harus apa."
:")
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Cuci tangan di sebelah Yosua
Setelah 4 hari aku absen di sekolah tempat aku bekerja, dengan segala sedih dan kuat yang kucoba terus agar tidak trauma parah
Tahun 2022 diawali dengan infusan pertama dalam hidup saking tidak kuat dengan demam dan mual yang terus, sempat beberapa jam terbaring di IGD sampai akhirnya memilih untuk rehat di kostan ku dengan diriku sendiri
Aku tidak ingin memiliki ingatan batin yang terlalu dengan anak-anak di sekolahku di masa yang sekarang, karena akupun sudah kehilangan jiwaku di 18 juli 2021 hingga lukanya memeluk sampai sekarang
Kubiarkan waktu menyembuhkan luka dan belajar melupakan segala hal-hal baik yang pernah terukir di tempat ini
Aku lewati 4 hari dengan lega, healing dan dengan terpaksa kembali bekerja karena surat sakitku sudah habis masanya
Aku melewati parkiran, lobby hingga lorong dengan diam yang biasa. Beberapa kaget menyapa tapi aku tak punya energi lebih untuk menjawab semua sapaan yang bergejolak itu.
Aku duduk di tempat kerjaku 6 bulan terakhir dengan sosok berbeda yang duduk di depanku.
Rasanya asing..
Terluka tapi tak berdarah! :)
Trauma ditinggal, disakiti, pernah disayang, pernah diprioritaskan ternyata membekas nyata-nyata.
Aku membuka laptop, mencari energi positif yang tidak kudapatkan sehingga hanya menyebabkan pusing dan sakit diperut.
Mencoba mengatur napas, beradaptasi dengan pagi yang membangunkan, terutama belajar menerima segala hal yang tidak mungkin di timelapse untuk kembali.
Aku mengajar di kelas yang juga ah biasa saja. Dengan posisi duduk selama pelajaran, aku mencoba tetap mengajar walaupun menahan beberapa kesakitan dan kelelahan yang masih terasa.
Dan 80 menit berakhir!
Bergegas kembali ke meja kantor dan dari jarak pandang saat itu, kutemukan sosok menuju lapangan. Si satu lagi anak baik yang 2 hari kemarin WA-nya terabaikan.
Ia serius dan tanpa sadar tidak menyapaku.
Aku iseng, "Cie.."
Dia menoleh dengan serius, masih belum sadar dan akhirnya.
"Ibu Atyyyyyyyyyyyyyyyyyyy"
Aku buru-buru menutup pintu kantor, dan dia masih di depan pintu sambil mengatakan, "Ibu permisi saya mau ketemu Ibu Aty."
Aku keluar berdiri untuk mencuci tangan.
"Ibu ini Ibu to? Ibu sudah sembuh to? Ibu akan ajar kita lagi to Ibu? Ibu jawab kah?"
(Sambil cuci tangan) "Ibu bingung harus jawab yang mana dulu"
"Ibu tidak usah jawab tidakpapa sudah yang penting sa su lihat Ibu. Ibu sehat e sa tra mau tau! Jangan liburan-liburan kalo cuma bikin Ibu sakit ah!"
"Haha besok Ibu sakit lagi.."
"Tidak, sa pastikan Ibu tidak akan sakit. Sa jaga Ibu hari ini biar Ibu tidak sakit"
:")
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Sudahi ekspektasi tinggimu tentang orang lain, cukup!
0 notes
atyph · 3 years ago
Text
Takut - idgitaf
Jadi ini tentang aku menemukan lagu yang benar menggambarkan aku di 2021 yang semakin sulit.
Ambisi banyak, antusias dikumandangan hingga akhirnya tinggal mimpi belaka. Terjebak dalam harapan dan angan tentang cita dan cinta yang akhirnya menyebabkan sakit yang mengecewakan.
Sedang bernafas tapi tercekik tidak bebas.
Mimpi 2021 banyak terkubur hingga membuat susah tidur.
Aku menangis mendengarkan setiap kata dan kalimat yang terucap dalam lagu ini.
Aku pikir 2020 kemarin aku sudah cukup kecewa, nyatanya 2021 juga tak cukup seindah yang kukira.
Tinggal menghitung hari tentang hari dimana segala takutku terjawab dengan bahagia atau terburuknya ialah terpuruk lagi dalam kuat yang selalu kusengajakan.
Aku menghabiskan hari dengan belajar, menangis, berucap lirih dalam doa, tertawa sedikit dan lebih banyak takut dan takut. Pada akhirnya cuma Tuhan yang tahu alurnya akan kemana dan bagaimana.
Aku berserah, aku pasrah tapi aku masih percaya hari itu akan menjadi hari baik yang selalu kusemogakan.
- amin seriusku berucap.
1 note · View note
atyph · 3 years ago
Text
R u m a h
Disepertiga malam yang sedikit syahdu, aku memilih untuk mengecek harga tiket untuk liburan desember akhir tahun yang akan segera datang.
Tempat bukan berarti tujuan, tapi semakin dewasa, bertemu rumah artinya bertemu dengan jiwa tempat yang sesungguhnya.
Setelah dibanjiri beberapa pertanyaan,
"Kapan balik papua?"
"Kapan main ke semarang?"
Dan cuma bisa tersenyum. Karena sebenarnya tempat-tempat tersebut memiliki banyak sekali kenangan tapi semakin sedikit jumlah jiwa yang ingin aku temui untuk sekedar kuceritakan betapa hampanya diriku tanpa adanya sosok mereka.
Rasanya aku terlalu nyaman dan asik dengan diriku sendiri. Ada di kota yang juga memberi luka tapi sudah terbiasa terobati dengan cara sendiri. Hingga akhirnya dari pencarian tiket tadi, aku memilih "berhenti disini".
Tidak bisa kujelaskan rumitnya, aku butuh healing untuk kehilangan lagi. Mungkin Semarang akan lebih mengerti tapi tetap saja rasanya berat.
Yasudah, liat saja nanti.
:)
0 notes
atyph · 4 years ago
Text
"Kukira kau rumah"
Saya semakin paham makna ini terlalu sakit diartikan.
- nov, 2021.
0 notes
atyph · 4 years ago
Text
Ketika kamu memulai, kamu harus tahu kapan berhenti.
- okt, 2021
0 notes