Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
"Kamu emang norak Vit."
"Memang."
"Tapi jangan terlalu banyak berharap dia balik."
"Iya saya tahu kok. Saya nggak berharap banyak dia kembali.
"Terus?"
"Saya hanya meluapkan apa yang ingin saya lakukan. Jujur, memang ini berat buat saya. Entah sampai kapan akan seperti ini."
"Fokuslah pada kerjaanmu, kan abis pindah ke koran, butuh lebih fokus kerja."
"Soal pekerjaan, saya kira belum ada kendala besar. Sejauh ini, perencanaan dan usulan berjalan lancar, tinggal menyesuaikan."
"Yasudahlah."
Dia manggut-manggut mendengarkan. Ah entahlah, rasanya saya merasa seperti baru saja kemarin memegang tangannya, dan mengucap janji. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Siapa yang tahu soal hidup? Entahlah. Besok dan selamanya, aku harap selalu bisa mencintainya. Sedalam hatiku.
0 notes
Photo
Deg-deg ser itu saat tahu kabarnya Mawar, dari instastory sahabatnya.. huhuhu di situ saya merasa jauh, sangat jauh, lebih dari Jakarta-Pontianak, lebih jauh dari batas ruang dan waktu.
0 notes
Photo

Mawar, setiap saat saya dihinggapi rasa takut, dalam segala hal, bahkan takut menjalani hidup. Tapi justru karena takutlah, saya merasa masih hidup. Merasakan jatuh, sakit, dan itu bekerja menciptakan resistensi. Pada akhirnya, saya menjadi berani bukan karena saya benar-benar berani, tapi karena saya lebih takut terhadap ketakutan.
0 notes
Text
Mawar terima kasih sudah mengajarkanku betapa hebatnya rasa cinta itu, dan aku selalu mengagumi, selalu setiap saat, sejak aku membaca pikiran-pikiranmu.
Dari Hujan di Jakarta
0 notes
Text
Dan Allah tidak menjadikannya pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar hatimu tenang karenanya. Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Ali Imron__126
0 notes
Text
Dan Allah tidak menjadikannya pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar hatimu tenang karenanya. Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Ali Imron__126
0 notes
Text
Mawar, sampai sekarang, kadang aku masih mikir, kamu sudah tidak bisa mencintaiku lagi. Awalnya saya kira sebaliknya, ternyata tidak. Mungkin saya terlalu berharap pada manusia, lupa pada kebesaran Tuhan. Tapi apalah, saya cuma menjalani perasaan ini. Nangis? Saya sampai lelah menangis. Saya sampai lelah sedih. Saya ingin bahagia, makanya sy harus bisa ikhlas. Tapi dirimu selalu menggelayut di pikiranku setiap saat.
😫😥
0 notes
Photo

Tuhan, aku mencintaimu, juga mencintai ibu dan orang-orang yang aku sayangi, termasuk Hujan.
0 notes
Quote
Mawardah Nur Hanifiyani, seandainya engkau tahu apa yang aku rasakan, tentu kau tak akan seperti ini. Kalaupun kau pergi karena menyesali bahwa aku bukanlah orang baik, setidaknya waktu itu kau tak lekas menerima cinta ini. Aku makin terpuruk dalam ketiadaan. Aku mengadu padamu Tuhanku.
Tuhan tolong sampaikan suratku padanya, meski ia tak pernah membaca.
0 notes
Photo

Njiirrrr, wkwkwkwkw gw jadi gk bisa tidur nih, kalau begono.. laaalaaa lala..... lala lala..... lala... lalalalala..... lala lala lala.... laaaaaaaaaaaaa.......!
0 notes
Quote
Perbedaan orang yang kritis dan apatis ada di logika berpikirnya. Orang yang kritis berpikir menggunakan logika, sementara orang apatis berpikir atas prasangka.
0 notes
Quote
Sepertinya saya harus makan, dalam sebulan ini berat badanku turun 5kg. Setiap hari rasanya pusing. Mungkin kurang darah. Hidupku menjadi tak tenang. Atau kurang liburan? Entahlah.
0 notes