ayayna

[ayayna]

Lagi merasa berantakan banget akhir-akhir ini. Beberapa amanah terlalaikan. Kerjaan banyak ditunda. Sampai ada chat dari guru ngaji saya kok bisa saya balasnya nanti-nanti. Padahal biasanya beliau selalu diprioritaskan dari yang lain.

Dan Allah kemudian bangunkan saya di sepertiga malam hari ini. Karena lagi udzur, entah kenapa ketika terbangun saya malah kepingin nulis. Udah lama banget soalnya nggak nulis.

Saya jadi bertanya-tanya, "Saya kenapa ya?" Kok kayaknya sibuk banget. Sibuk apa sih? Kalau dipikir-pikir rutinitas ya gitu-gitu aja.

Saya sadar, iman saya sedang di posisi tidak aman. Mungkin kalau digambarkan, grafiknya sedang melandai. Apa karena lagi udzur ya? Bisa jadi. Tapi kemarin-kemarin lagi udzur tetap bisa on track, kok. Lha terus ini kenapa?

Sampai akhirnya saya disadarkan melalui tulisan dari guru ngaji saya di sekolah yang mengutip taujih dari Ustadz Bachtiar Nasir. Tulisan yang membuat saya akhirnya sadar, bahwa dibalik berantakannya diri ini ternyata ada keberkahan yang tanpa sadar saya lewatkan. Yaitu keberkahan Al-Qur'an.

Saya baru ngeh belakangan ini interaksi dengan Al-Qur'an banyak ditunda-tunda atau dikurangi intensitasnya dengan dalih "sibuk". Yang kemudian justru berdampak pada aktivitas sehari-hari.

Saya sengaja share tulisan dari beliau disini. Semoga bisa jadi pengingat untuk saya pribadi dan untuk siapapun yang membacanya.

GARA GARA, GA BACA AL QUR’AN

"Kalau suatu hari kamu ga sempat muroja'ah karena sibuk ujian atau kesibukan lainnya.

Kalau suatu hari kamu ga sempat menambah hafalan karena sibuk organisasi, atau kesibukan lainnya.

Percayalah..

Bukan karena kamu sibuk, atau kamu ga sempat membaca Quran, tapi;

Gara-gara ga baca Quran --> pikiran kamu sibuk

Gara-gara ga baca Quran --> perasaan kamu sibuk.

Gara-gara ga baca Quran --> struktur atomistik kamu kacau.

Justru setelah baca Quran, kamu jadi ga sibuk.

Ketika saya sibuk dan tak sempat membaca Quran. Ini sangat berbahaya.

Keputusan yang saya ambil, langkah-langkah yang saya jalani, sesuatu yang saya lihat, semuanya tidak terbimbing kecuali dengan petunjuk-Nya."

( Ust Bahtiar Nasir )

Semangat...

Palembang, 16 Juni 2022 || mari bangkit...

[ayayna]

MTR "Memulai Perjalanan"

-Kak Sherly Annavita Rahmi-

Ramadhan merupakan momentum menginstal habbit (kebiasaan) baru. Indikator pertamanya setidaknya berada di 10 malam terakhir.

Tugas manusia berikhtiar dan berdoa semaksimal mungkin. Karena masa depan itu tidak pasti. Dan orang yang paling bertanggungjawab tentang masa depan kita, adalah diri kita sendiri. Tugas kita berencana sesuai dengan apa yang kita rencanakan, berikhtiar, dan berdoa semaksimal mungkin.

Di Al-Qur'an pun sudah disebut "tidak akan berubah suatu kaum, ketika tidak diupayakan, oleh mereka sendiri"

Pada akhirnya kita akan diminta pertanggungjawaban atas kapasitas kita. Mengupayakannya dari starting point terkecil diri kita sendiri adalah sebuah keharusan.

Ramadhan akan melahirkan 3 jenis manusia:

1. Manusia yg mendzolimi dirinya sendiri

2. Manusia yg melakukan kegiatan rata-rata (semua orang melakukan kegiatan2 rata2 tersebut)-merasa cukup untuk berbuat baik, tidak mau menjadi yang lebih baik

3. Manusia yang terus berlomba dalam kebaikan-kebaikan, ikut menjadi bagian dan selalu mau ambil bagian

-----------

Dalam manajemen produktivitas:

1. Mencapai goal dengan waktu yg paling efektif dan efisien

Hal kecil apabila dilakukan terus menerus, akan menjadi sebuah habbit.

Usaha dan berdoa semaksimal mungkin. Selanjutnya, biarlah Allah yang mengatur segalanya.

Kita ada apa yang kita lihat, kita dengar, kita baca. Kalo bisa, apapun yang membuat mindset kita jadi tidak baik, sebaiknya dijauhi. Banyak-banyak taqarrub dengan Allah. Karena ramadhan ini adalah waktu yang paling baik untuk menginstal habbit-habbit yang baik.

2. Realita jangka pendek dan jangka panjang

Karena ini momen bulan ramadhan. Kita cek, apa target-target kita. Sesudah bukan ramadhan apa apa aja juga, target kita. Cek dalam 5 tahun, 10 tahun, target kita itu apa.

Bekal kita ini nantinya akan kita pake, untuk bekal di akhirat nantinya. Ilmu-ilmu, dan apapun yang kita cari di dunia ini. Semua akan terpakai sebagai bekal kita di akhirat l, nantinya. Tidak cukup amal makruf aja, namun disertai nahi mungkar juga.

[ayayna]

Rindu itu akan terjaga dan terhindar dari fitnah jika dilangitkan, ia akan membesar jika keduanya bertemu dalam doa, ia akan murni jika saling ikhlas atas ketentuan masa depan, dan rindu akan suci jika tidak mencemarinya dengan keburukan.

Tapi, rindu itu akan menjadi palsu jika menyerahkan semua yang dimiliki sebelum waktunya, dan rindu akan sangat menyedihkan jika yang diincar hanya fisik dan dunianya.

Dan kamu tahu? rindu itu akan sangat istimewa jika saling menjaga dengan cara yang baik.

Selamat menjaga rindu dengan cara yang baik, mengusahakan dengan yang baik, dan menjemputnya dengan cara yang baik.

@jndmmsyhd

[ayayna]

Marhaban ya Ramadhan

Alhamdulillah wa syukurillah masih bertemu ramadhan tahun ini. Walaupun sangat amat terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

-ada yang kurang.

Tiap menit rasanya dibawa untuk mengingat ramadhan tahun lalu. Masih dengan pandemi, namun masih lengkap.

-[masih] ada yang bangun sahur pertama, ada yang sibuk nyari takjil dan air kelapa untuk berbuka, ada yang ngedumel karena gak magrib berjamaah, ada yang jadi imam tarawih dengan bacaan yang panjangg dan lamaa, ada yang bawain makanan saat tadarus.

Wah komplit juga yaa dari pagi sampai malam hehe.

Kalau ditanya ikhlas, jujur aku terus berusaha untuk ikhlas dengan takdir ini. Tapi kalau boleh bilang, aku kangen banget pingin ramadhan bareng. Beda banget loh rasanya. Ini baru puasa hari pertama, air mata udah gak bisa kebendung lagi dari tadi. [kgnpak💜]

اللهم اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَ بَّيَانِيْ صَغِيْرًا

• 01 | 22.24

[ayayna]

IZINKAN DIRIMU Memberi izin ke dirimu sendiri agar orang lain bisa menolongmu, mengintervensi masalahmu, saya yakin bukanlah hal yang mudah. Urusan mau minta tolong ke orang lain pun kita ragu, malu, bahkan takut.

Bahkan banyak yang memilih menenggelamkan diri, tak ingin siapapun tahu, tak ingin diketahui dan ditemukan, menghindari bertemu manusia lain.

Kalau ada masalah yang kamu sadar bahwa kamu tak bisa menyelesaikannya sendirian, kamu merasa tak ada yang bisa memahami dan mengerti. Izinkanlah dirimu agar bisa ditemukan, tak perlu bersembunyi. Izinkanlah orang lain menolongmu. Memang adalah hal yang sulit, memberikan kepercayaan kepada orang lain, mengetahui rahasia, masalah, atau sesuatu yang selama ini kita pendam.

Semoga apa yang sedang dialami saat ini, kita diberikan kekuatan dan juga teman-teman yang baik saat menghadapinya. ©kurniawangunadi

[ayayna]

Dari sisi, orang yang selalu tersalahkan.

Tentang menyalahkan, seseorang yang disalahkan tentu biasanya karena ia telah melakukan kesalahan. Cukup wajar jika ada sesuatu yang salah lalu ia yang disalahkan "karena ia yang sering melakukannya". Terlebih jika kesalahan tersebut terus berulang.

Namun, bagaimana jika ia selalu disalahkan atas perbuatan yang tidak ia lakukan?

Dengan dalih "kamu sering melakukan kesalahan"

Apakah ini cukup wajar?

Apakah ini cukup adil?

Apakah ini cukup pantas?

Menjadi sosok yang selalu disalahkan atas tindakan yang tidak ia lakukan bahkan tidak ia ketahui rasanya sangat sakit. Memang dulu ia sering melakukan kesalahan.

Tapi apa iya setiap kesalahan langsung ditujukan kepadanya?

-1/12

[ayayna]

Bukan seorang pendendam, melainkan orang yang selalu memendam rasa dan emosi dalam diri dan sendiri

[ayayna]

Hallo..

How was your day?

Its better than yesterday?

Dan sekarang sudah lebih kuat kan??

Aku tau kamu kuat,

You're stronger than you think.

Iya tau, cara kita bertahan emang beda

Daya kekuatan kita juga beda

Tapi bukankah jauh lebih baik jika kita saling menguatkan?

Setiap yang hadir tidak pernah menjadi sia-sia

Setiap yang hadir selalu membawa cerita

Dan setiap yang hadir selalu memberi kita pemahaman tentang bagaimana menerima

Sebuah penerimaan,

Akan pertemuan yang tak lain membawa serta kepergian

Bukankah siklusnya memang selalu seperti itu?

Ada yang hilang tanpa kabar

Ada yang hilang secara sadar

Ada yang hilang, karena ajal

[ayayna]

Dear 3-11

Terima kasih telah hadir memberi warna dalam hidup ini, ya karena berjumpa denganmu kini aku dapat seperti ini. Walau diawal sedih tiada henti tapi kini aku berdiri, tegak, menguatkan kaki dan juga hati untuk melangkah menuju masa depan yang ku nanti.

Benar, gpp mundur jika dengan mundur kamu dapat bersiap untuk melompat lebih jauh lagi. Tentunya dengan keyakinan hanya Allah semata yang dapat menolong hambanya yang terus memohon dan bersyukur atas segalanya.

it's ok :)

[ayayna]

Tepat kemarin, 22 Agustus 2021

Ntah bagaimana cara menjelaskan perasaan hari itu.

Seketika deg.

File ter-download.

Hasil 6 bulan terpampang dengan 3 angka itu. Kaget sekaget kagetnya. Selama menempuh 6 semester belum pernah melihat angka seperti itu sejajar dengan namaku. Syok.Sedih.Sadar.

Seketika saat itu juga, dibawa oleh waktu untuk mundur mengingat kejadian beberapa hari bahkan bulan yang lalu. Hingga tak terasa bulir itu pun menetes namun berbanding terbalik dengan bibir yang merengkuh senyum.

Seketika berpikir,

"Allah Maha Baik"

Mengingat beberapa hari bahkan bulan lalu, membuat diri ini merasa malu. Melihat diri yang terlalu jauh untuk mundur dan terlalu dalam untuk jatuh. Acuh terhadap-Nya yang memberikan jutaan rasa sayang dan cinta kepada hamba-Nya.

Bagiku ini bukan peringatan pertama dari Allah untukku. Beberapa hari sebelum itu, Allah berikan penyakit yang menguji kesabaranku, mengingatkanku untuk pulang. Kembali pada-Nya. Namun, saat itu aku gagal dan tetap menjadi diri yang acuh.

Memang benar, kita nggak akan sadar atas kesalahan yang kita lakukan kalau belum benar-benar tercelup dulu dalam masalah. Itu pun kalau sadar diri. hm.

Lagi-lagi benar,

"Allah Maha Baik"

Masih memberikan kesempatan kepada hambanya yang telah melampaui batas. Lalu, membayangkan Allah berbicara kepada hambanya..

"Aku melakukan ini padamu karena Aku masih sangat menyayangimu, masih peduli denganmu. Maka dari itu kembalilah pada-Ku, pulanglah wahai hamba-Ku"

Yap, it's another level of sweet :'

Bagaimana tidak, ketika kita sudah jauh, acuh, dan lupa bahwa ada zat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu namun zat tersebut tetap menginginkan kita untuk tetap bersamanya.

Alhamdulillahi 'ala kulli hal

Terima kasih ya Allah, atas segala peringatanmu untukku

Terima kasih ya Allah, atas kasih sayangmu dan nikmatmu yang tiada henti kau berikan padaku.

Terima kasih ya Allah, engkau masih memberikanku kesempatan lagi untuk kembali merasakan cintamu.

dan

Terima kasih ya Allah telah membuatku sadar bahwa aku hanyalah seorang hamba-Mu yang lemah tak berdaya.

Sungguh, Allah tetap Allah, baik dengan ada atau tidak adanya kita, Allah tetap menjadi penguasa alam raya. Tapi siapakah kita tanpa Allah?

Semoga Allah senantiasa menerima taubat hambanya yang telah melampaui batas ini, aamiin.

[ayayna]

Ternyata.. beberapa orang memilih diam karena tidak tau atau bahkan tidak mampu bagaimana mengungkapkan rasa sakitnya

Hati akan tenang ketika semua hidup manusia diserahkan pada Yang Maha Kuasa. Mintalah pertolongan padaNya, meminta untuk ditunjukkan pada jalan terbaik; yang mampu mendekatkan diri kepadaNya.

Percayalah, ketika manusia hidup untuk Allah dan menganggap dunia hanya sebagai perantara, maka tidak ada lagi rasa kecewa atau sedih yang terlalu lama.

Hidup akan terasa sederhana, ketika kita tunduk pada perintahNya, dan hanya mengharap ridha dan pahala dariNya.

Memang.. tidak pernah ada ketaatan yang mudah, sebab, menggapai surga yang penuh kenikmatan juga tidaklah mudah.

Pena Imaji

[ayayna]

pray-cry-sleep

.

.

.

perfect✨

[ayayna]

5 bahasa cinta

Dalam suatu hubungan bisa dikatakan cinta adalah hal yang dapat memperkuat hubungan tersebut ntah itu antara pasangan, teman, atau orang tua. Cinta pun tidak hanya berupa rayuan manis belaka, cinta dapat ditunjukkan melalui beberapa hal atau dapat disebut sebagai bahasa cinta.

Mengenali bahasa cinta, ibarat seseorang yang sedang memanah dengan tepat sasaran. Mengapa? karena dengan mengetahui bahasa cinta kita dan pasangan maka kita akan dapat lebih mudah rasa cinta, kasih, dan sayang. Selain itu, dengan mengenali bahas cinta kualitas dalam hubungan tentunya akan lebih meningkat.

Banyak banget tes-tes untuk membantu kita mengenali bahasa cinta yang kita miliki dan ini dia beberapa contoh bahasa cinta

1. Words of affirmation

Bahasa cinta yang pertama ini buat kamu yang sering mendengar kalimat-kalimat positif seperti pujian, apresiasi, atau kalimat yang mengekspresikan rasa sayang.

2. Quality time

Bahasa cinta satu ini fokus pada kualitas waktu yang dihabiskan bersama pasangan, seperti menghabiskan waktu tanpa gadget saat pergi bersama misalnya. 

3. Receiving gifts

Love language satu ini gak melulu soal pemberian kado yang mahal. Melainkan lebih ke arah makna dari pemberian kado tersebut.

4. Acts of service

Bagi mereka yang punya love language satu ini, kata-kata seperti “i love you” menjadi gak terlalu berarti bagi kamu. Melainkan lebih kearah “Talk less do more”, atau gak usah omong doang. 

5. Physical touch

Bahasa cinta satu ini bukan berarti kamu dengan pasangan melakukan hal berbau negatif guys! Melainkan sebagai bentuk afeksi dari pasangan kamu kepada diri kamu. Seperti misalnya: berdekatan dengan dirinya, menggenggam tangannya, sampai memeluk dirinya secara tulus. Alhasil, kamu akan merasa dicintai sepenuh hati oleh dirinya.

So, bahasa cintamu yang mana?

//resume diskusi grup seratus persen, post ig parentalk

[ayayna]

Supportive Friend

Siapa sih yang gak pingin punya temen yang supportif, yang selalu mendukung apa yang dilakukan (as long as do a good things) yang ada saat butuh telinga, pundak untuk sekadar melegakan sedikit penat.

Tapi penah ga sih ngerasa kadang suka bingung gitu apa yang harus dilakukan semisal kita di posisi teman yang dibutuhkan. Ada teman yang butuh telinga dan pundak tapi ga tau harus bersikap bagaimana. Terlebih kalau teman tersebut sedang berada di posisi yang benar-benar butuh pertolongan.

Yups this is, beberapa hal yang bisa kita lakukan saat teman sedang membutuhkan 'pertolongan'.

Dalam dunia psikologi terdapat istilah 3P (Pertolongan Pertama Psikologi)، yang biasanya digunakan saat krisis untuk mencari tau apakah ada yang butuh bantuan.

Konsep yang digunakan adalah 3L

Look, melihat dan mengobservasi apa yang dirasakan seseorang sembari berkomunikasi secara intrapersonal "kok dia hari ini beda ya, agak diam murung gtu padahal kemarin-kemarin nggak deh"

Listen, tentunya listen dan hear itu berbeda ya. hear hanya proses mendengar saja sedangkan listen lebih dari itu. Listen lebih ke memposisikan diri kita sebagai orang tersebut dan memberikannya ruang.

Link, menghubungkan dengan bantuan seperti psikolog, psikiater, dokter dll

Selain itu ada perilaku yang semestinya kita terapkan ketika ada teman yang sedang curhat sebagai bentuk empati yaitu, "SOLER"

S (square), posisi berhadapan membentuk kotak seakan-akan kita menatap dia dan dia menjadi the only one

O (open), posisi tubuh terbuka dalam hal ini tidak membentuk silang tangan yang menimbulkan sikap seakan-akan enggan mendengarkan

L (lind), mencondongkan tubuh mengahadap ke lawan bicara *yg wajar aja ya say:v agar kita terlihat tertarik dengan pembicaraannya

E (eye contact), tatapan mata

R (relax), tulus berniat untuk berempati

Semua hal diatas bisa dikatakan sebagai hal-hal yang dapat menjadi acuan kita untuk menjadi teman yang siap dan mampu membantu orang-orang tersayang dalam menghadapi fase krisis mereka. Namun, posisi kita disini "just being there" dan sebenarnya kita tidak dituntut untuk menjadi solusi bagi orang tersebut serta perlu diketahui juga membantu tidak harus memberi solusi saat itu langsung.

So lets be a supportive friend for our lovely person but dont forget for yourself too!

//resume live instagram klik.klas, mba aliya dan mba fakhi

[ayayna]

Menyapa

Perihal menyapa, hal kecil yang nyatanya berdampak cukup besar bagi mereka yang disapa. Sekadar apa kabar? atau bahkan hanya kata hai! Rasanya dapat menjadi suplai energi positif disaat hati tak karuan.

Tapi..

Kondisi pandemi yang tak tahu kapan berhenti seakan-akan membuat kita terputus dengan lingkungan terlebih teman. Yang biasanya berpapasan sembari melambaikan tangan atau berjumpa dengan pelukan hangat rasanya seperti tidak memungkinkan lagi.

Yaa memang menyapa tak hanya bisa dilakukan saat berpapasan atau berjumpa saja, bisa juga secara virtual tapi tentunya ada kurang bukan?

Walaupun kurang, harusnya bukan menjadi alasan untuk tidak melakukannya. Terlebih pandemi seperti ini membuat kita semakin merasa sendiri, sepi, sampai terlupakan. Hingga muncul banyak banget kasus akibat hal ini khususnya mengenai kesehatan mental seperti kasus anxiety yang meningkat sampai bunuh diri...

Tak menutup kemungkinan, diri yang sedari awal memiliki hal yang bermasalah terkait kesehatan mental atau mungkin yang awalnya baik-baik saja tetapi sejak datangnya pandemi menjadi semakin buruk. Masalah-masalah yang bermunculan dari berbagai sudut ntah keluarga, keuangan, kesehatan, sosial, dan lainnya.

And that's why, perlunya menyapa!

Sebab dengan menyapa, secara gak langsung kita membuat orang yang disapa merasa keberadaannya ada

Sebab dengan menyapa, secara gak langsung kita menunjukan bentuk kepedulian kita

Sebab dengan menyapa, secara gak langsung kita dapat meringankan masalah yang dihadapinya

Sedikit pesan untukku, kamu, dan kita semua. Tetaplah untuk menyapa, bertanya kabar terlebih kepada teman yang tentunya kita tau bahwa saat ini kita sama-sama dititik sedang berjuang. Karena mungkin ada yang sedang butuh didengar, didukung, atau bahkan ditolong. Dan jangan sungkan untuk cari tempat cerita or seek for help.

Memang bebannya gak akan hilang tapi setidaknya ada ruang yang sedikit dilegakan.

Kamu, sehat-sehat ya💜

[ayayna]

If we don't talk everyday

that doesn't mean you're not important

that doesn't mean i will talk ill about you elsewhere

that doesn't mean i don't miss u

that doesn't mean i've got a new friends

that doesn't mean we won't make more memories ever again

that doesn't mean i won't be there for u when u need me

that doesn't mean i won't to end up things between us

-unknown

[ayayna]

Hai! Capek ya?

sama aku juga :')

.

bulan ini masyaAllah banget bund, hari² yang luar biasaaa. Dari sini ke sana, lakuin hal ini itu dan lainyaa.

pikiran tuh rasanya udah mumettt banget tapi happy aja gitu..

kayakk...

pernah gk sih kalian ngerasa capek tapi enjoy aja ngejalaninnya? fisik tuh udah lemes, pikiran udah mumet tapi suka, iyaa suka dengan apa yang kamu lakukan. ya kurleb itu yang aku rasain skrg ini, capek iya enjoy iyaa

ntahlah mungkin aku yang emang cepet bgt terpengaruh sama orang, apalagi dipembinaan yang aku ikuti ini. heran aja gtu orang kok bisa multitalent, ikut banyak kegiatan, banyak organisasi malah diposisi yang penting lagi.

iya iyaa, insecure lagi tapii ini gk buat down kok malah kayak jdi motivasi gtu "orang lain bisa kenapa aku gk" walaupun sering ngeluh karena badan yang awalnya dibawa rebahan mulu jdi gerak terus

ajakan kegiatan yg gk putus² dari awal februari sampe skrg dari yang sehari sampe sebulan dan hampir semua kegiatan itu adalah kegiatan yang bener² pinginn banget dari dulu bisa laksanain dan alhamdulillahnya Allah izinkan. kadang mikir kalau diterima berarti harus bnr² ngatur waktu banget sedangkan kalau gk diterima kan sayang bgt yah krn blm tentu ada lagi kesempatan untuk ikutin kegiatannya

dan aku sangatt percaya kalau Allah itu baik banget sama hambanya karena ini yang aku rasakan. tapi kadang ngerasa kayak ketampar gtuu, malu banget nikmat Allah terus bertambah tapi ibadahnya yaa astaghfirullah dah... sampai kadang terbesit, jangan sampai ini menjadi tanda istidraj bagiku naudzubillah

Beberapa bulan ini banyak hal yang aku dapatkan, mengambil kesempatan selagi itu baik dan kamu mampu karena kesempatan itu belum tentu datang 2 kali. Serta harus sadar diri atas nikmat yang Allah beri, perbaiki kualitas dan kuantitas ibadah sebagai bentuk tanda syukur

semoga kegiatan² kita diberikan keberkahan oleh Allah yaa, aamiin