Kecantikan memang membuat lelaki menatap, tetapi kepribadian membuat lelaki menetap. Selalu berusaha menjadi pribadi yg lebih baik dari sebelumnya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Setiap hidup akan bertamu pada rapuhannya
Belakangan setiap di perjalanan aku selalu memperhatikan bangunan-bangunan baru dan bangunan-bangunan hancur yang terlewati.
Bangunan yang tiga tahun lalu kokoh dan ramai, ada yang sudah berganti bangunan baru yang lebih megah ataupun malah jadi bangunan hancur dan terbengkalai.
Rasanya waktu cepat sekali berlalu dan dunia memang betul-betul seperti roda yang berputar.
Tahun kemarin satu merk berkuasa, tahun berikutnya merk itu hilang dan tergantikan merek baru yang lebih viral.
Jika pernah tinggal di satu kota, lalu kamu kembali sepuluh tahun kemudian. Barangkali kamu hanya akan hapal jalanannya tapi sulit mengenali tempatnya.
Karena semua sudah berganti, gedung-gedung tak lagi sama, suasanapun sudah jauh berubah.
Lalu ke mana perginya mereka-mereka yang gagal? Mereka yang gagal membangun mimpi, mereka yang gagal mempertahankan hidup?
Ke mana perginya mereka yang jatuh dan hanyut terbawa arus hidup dengan segala persaingan dan inovasi?
Mungkinkah sebetulnya mereka-mereka yang gagal ini sebetulnya tidak sedang pergi? Mungkinkah mereka sebetulnya hanya sedang ditunjukan pilihan lain yang lebih pas untuk dijalani.
Barangkali hidup ini memang selayaknya bangunan yang mudah runtuh dan terlalu rapuh untuk berdiri dalam keangkuhannya.
Bahawa hidup ini memang peralihan seperti siang malam, seperti berdiri dan jatuh, seperti sukses dan gagal, seperti bahagia dan sedih.
Kita tidak akan pernah tahu musim apa setelah ini.
Tugas kita, menjadi sebaik-baiknya peran atas apa yang dijalani tanpa merasa lebih hebat dan lebih baik dari siapapun.
Karena pada akhirnya, seperti gedung-gedung menjulang yang di bangun penuh mimpi yang suatu hari akan menemui kerapuhannya.
Jangan pernah bosan untuk merawat, selagi bangunan itu masih memberi ruang untuk kita berteduh.
—ibnufir
129 notes
·
View notes
Text
Rezeki datangnya serupa iseng-iseng berhadiah. Yang bekerja keras, belum tentu rezekinya lebih besar dari yang berjalan santai. Sebab begitulah hidup. Kamu hanya perlu menjalani sebisanya. Sekuatnya. Dan seikhlasnya..
373 notes
·
View notes
Text
Membangun Narasi Indah Pernikahan
Dibalik narasi-narasi indah pernikahan, tentu berawal dari ketidaksempurnaan kita—manusia yang juga banyak salahnya. Jangan denial, manusia juga memiliki kekurangan
Kesalahan bukanlah sebuah masalah, selama kita mau memberi ruang kepada pasangan untuk upgrade diri menjadi lebih baik. Melihat potensi dan sisi baik pasangan yang jaaauuhhh lebih banyak
Dua manusia yang hidup dari sisi berbeda. Masing-masing membawa dampak dari luka-luka selama dua puluh lima tahun silam, yang kini berubah menjadi cerita perenungan dan pembelajaran. Ruang-ruang itu tertata lebih baik; bertahap melalui ruang validasi-penerimaan-melakukan perbaikan-melakukan perubahan
Melihat kilas diriku yang sekarang amat jauh berbeda. Sampai di titik ini, keberadaan anak membuat kami semakin dekat, meski tidak selalu mulus jalannya. Hal-hal sederhana seperti beres-beres rumah, memasak, mengurus anak, yang dilakukan bergantian juga kerjasama. Menemani tumbuhkembangnya, berdiskusi, menceritakan hal-hal kecil satu sama lain
Hidup sederhana, apa adanya, tanpa banyak drama. Memprioritaskan kebutuhan yang penting-penting saja. Tidak perlu berisik ketika bertemu banyak prahara, dan tetap menjaga hubungan dengan Yang Maha
Melewati satu persatu masalah yang dihadapi, mengembalikan semuanya pada diri sendiri supaya tidak mudah menyalahkan orang lain. Kuncinya ialah bersyukur, menikmati yang indah hingga yang pahit sekalipun
Terimakasih sudah mau menjadi tempat, dimana aku merasa diterima tanpa takut dihakimi. Terimakasih sudah membantu banyak hal untuk lebih memahami diri sendiri; juga saling memaklumi
Semoga Allah mampukan menjalani skenario kehidupan ini yang muaranya tentu kembali pada Ia—Pencipta Alam Semesta
Jakarta, 6 September 2023 | Pena Imaji
225 notes
·
View notes
Text
Adakalanya sebuah proses itu benar-benar jangan sampai dicela dengan protes. Selain tidak banyak membantu, alih-alih malah menambah buntu. Tersebab ketidaktahuan kita akan hal itu. Tersebab ketidakbisaan kita untuk mengupayakan itu. Serahkan pada ahlinya. Percayakan kepada pemilik skenarionya. Kepada mereka yang Allah titipi ilmu dan pengetahuan itu. Kepada mereka yang Allah titipi kuasa untuk menyelesaikan perkara itu.
Sambil terus melapal doa, agar segalanya tidak sekadar untuk dimudahkan. Melainkan diberi kekuatan tambahan. Tak lupa melapal doa untuk tiap-tiap orang yang berperan dalam hal itu, agar mendapat kebaikan lain yang jauh lebih banyak. Setelah dengan tulus ikhlas membantu kemudahan tiap-tiap urusan kita. Balasan kebaikan untuk tiap-tiap tenaga, keringat, pikiran dan waktu luang mereka.
Dan sepenuh yakin bahwa segala yang baik ada dalam ketetapan waktu terbaiknya. Karena ketetapan-Mu ada dalam ketepatan waktu.
@azurazie
56 notes
·
View notes
Text
Memberi
Penyakit hati manusia disaat merasa dirinya berjasa atas orang lain, ketika dibalas tidak dalam jumlah banyak atau tidak sesuai keinginannya, kecewa, marah atau tidak terima. Padahal pahala kebaikan yang dilakukan, kalau diungkit terus-terusan akan habis
Pahami, bahwa tidak semua orang mampu memberi dalam jumlah banyak. Kondisi setiap orang berbeda-beda. Jangan pernah membanding-bandingkan antara satu dengan yang lainnya. Jangan melihat dari penghasilan, tapi lihatlah apa dan siapa tanggungan hidupnya
Kita jangan sampai, merasa tertekan dengan penilaian manusia, lalu memaksakan diri memberi orang lain dengan cara berhutang. Memberi semampunya, yang penting ikhlas, meski tidak selalu banyak dan melimpah
Ya begitulah, kebaikan memang sering dinilai secara materi. Namun tetap harus ingat, baik maupun buruknya penilaian manusia terhadap kita, tidak bermanfaat bagi kita sedikitpun
Dari sini kita akan belajar, bahwa memberi sesuatu pada orang lain itu tidak boleh pamrih. Jika kita meniatkan karena Allah, maka Ia akan balas dengan yang berlipat-lipat, tanpa perlu kita berharap pada manusia
Semoga Allah berikan hati ini keyakinan, bahwa kebaikan yang kita lakukan akan berdampak untuk diri kita sendiri. Bisa jadi hari ini, esok, atau untuk anak cucu kita, atau bisa jadi dibalas di akhirat kelak
Semoga hati ini tetap terjaga; niat-niat baik kita bersih untuk Allah. Ketika kita belum mampu membalas orang lain dalam jumlah banyak, semoga Allah yang akan membalas semuanya
Buntok, 24 April 2023 | Pena Imaji
165 notes
·
View notes
Text
Takdir masa depan yang dulu terpikir akan begitu menyeramkan, nyatanya kamu bisa menjalani dan melewati setiap rangkaian ujiannya. Yang menyeramkan itu sebenarnya hanya prasangka-prasangka kita, bukan takdir kita. Sebab Tuhan tidak akan pernah dzolim pada hamba-Nya.
Tetaplah dengan prasangka baikmu, sebab Tuhan akan selalu bersama orang yang memandang takdir dengan prasangka baik atas setiap ketentuannya. Andai susah, pasti Dia mudahkan. Andai buntu, pasti Dia berikan arah kompas untuk melangkah.
Selamat menikmati rangkaian dan potongan-potongan takdir Tuhan.
@jndmmsyhd
571 notes
·
View notes
Text
Mantra penguat :
Mungkin ada banyak alasan untuk menyerah, tetapi ada hal-hal yang jauh lebih indah jika kamu terus melanjutkan langkah, pada akhirnya hidup tanpa sadar mengajari kita untuk terus bertahan, bukan? So please keep to trying. Percayalah lagi.
92 notes
·
View notes
Text
Sadar bahwa kekecewaan hadir dari banyaknya ekspektasi ke apapun dan siapapun, itu sebabnya sekarang lebih banyak belajar menerima ketetapan Tuhan dan lebih care sama diri sendiri, semisal kapasitas hari ini hanya cukup untuk membantu diri sendiri, lakukan, jika memang sedang berlebih dan sanggup membantu orang lain, maksimalkan.
109 notes
·
View notes
Text
Apa ya yang sebenarnya dimenangkan dari perasaan lebih baik dari pada orang lain?
Kepuasan apa yang sebenarnya dirasa ketika orang lain berada dibawah kita?
Lucu ya, sering kali kita memaksa diri untuk berkompetisi pada perlombaan yang sebenarnya tak pernah terjadi. Sibuk mencari lawan, membuat musuh, hingga mengejar-ngejar piala yang sebenarnya itu fana.
Ah, padahal bukankah tanpa melihat orang lain, tanpa membanding-bandingkan, kehidupan kita ini sudah begitu "luar biasa"?
Terlalu banyak tanggung jawab yang perlu kita selesaikan dibanding waktu yang kita miliki, tapi kenapa malah menyibuki diri dengan semua permainan kosong ini?
Kalaupun ada perasaan tertinggal, sebenarnya kita tertinggal dari mana? Pun apakah tujuannya juga sama? :)
Maka, tenangkanlah kembali diri. Mungkin saja keletihan, kebingungan, kekacauan kita selama ini adalah karena kita terlalu terobsesi pada tujuan-tujuan yang salah. Menaruh tujuan pada pencapaian orang lain—atau berusaha menjadi lebih baik dari orang lain.
Ingat, ketika kita berjuang hanya untuk menjadi lebih baik dari orang lain, kita sebenarnya tidak memenangkan apa-apa. Yang ada kita memenangkan nafsu dan ego kita saja.
Dan sialnya, nafsu dan ego tidak ada batasnya.
186 notes
·
View notes
Text
Cukup dan patahin bila perlu
Setiap orang punya benang kusutnya sendiri-sendiri. Benang kusut yang kadang harus terpaksa diurai dengan memotong bagian-bagiannya.
Sebab kita tidak bisa mengembalikannya seperti semula, menarik satu garis lurus kehidupan tanpa satu kesalahan ataupun kerumitan yang terlanjur terjadi.
Tidak ada bagian yang utuh. Ada beberapa yang perlu dibuang, diputus, atau dipatahkan, karena tidak mungkin untuk disambung kembali.
Terkadang setiap masalah yang kita lakukan, tidak sepaket dengan jalan keluarnya. Kekacauan yang kita perbuat, tidak sepaket dengan kesempatan memperbaikinya.
Terkadang kita terpaksa harus melanjutkan dengan memilih bagian yang masih utuh. Daripada berhenti, dan terus mengurai hingga masalahnya semakin rumit dan kita terjebak di dalamnya.
Jangan takut dan jangan ragu jika harus memutus. Berhenti menyalahkan diri sendiri. Tidak selamanya kita harus memperbaiki semua kekacauan yang telah terjadi.
—ibnufir
212 notes
·
View notes
Text
Teruntuk diriku :
Kamu tidak perlu menuntut sempurna untuk menyenangkan orang lain, tugasmu hanya melakukan dan memberikan yang terbaik, semampunya, secukupnya, orang lain mungkin tidak akan pernah puas, tapi ada dirimu sendiri yang harus dibahagiaakan dengan pantas. Kalau semuanya demi orang lain, kapan demi dirimu sendiri? Jadi berilah arti untuk dirimu sendiri, karena tidak semua orang bisa jadi dirinya sendiri.
129 notes
·
View notes
Text
Buah Kesabaran
Kesabaran selalu berbuah indah ketika kita percaya atas kuasa Allah. Semua rasa sedih dan sakit yang pernah ada, akan hilang begitu saja ketika kita merasakan bahagia atas ketabahan selama ini.
Allah tak pernah luput atas permintaan hamba-hambaNya. Beribu pinta yang pernah terpanjat, entah doa mana yang ternyata Allah kabulkan, semua akan menjadi nikmat yang luar biasa kalau kita pandai-pandai bersyukur.
Selama sabar itu karena Allah, menahan diri karena Allah, tindak tanduk kita tulus karena Allah, juga hati begitu lapang tanpa dendam, akan menemui takdir yang manis.
Kita hidup untuk Allah, dan akan kembali pada Allah juga. Cinta yang dibangun karena Allah memiliki energi yang luar biasa, menjadikan manusia terasa hidup dalam ketenangan.
Semua rasa trauma, ketakutan pada diri sendiri maupun orang lain, perlahan hilang karena kuasa Allah. Allah mudahkan semuanya, Allah mampukan untuk hamba-hambaNya yang memiliki rasa percaya.
Terimakasih.. sudah berusaha untuk beriman kepada Allah Yang Maha Penyayang. Terimakasih.. sudah mau berjuang melawan diri sendiri; melawan ketakutan-ketakutan dalam hati yang dulu telah lama bersarang.
Perjalanan masih panjang, perjuangan masih terus ada. Dan jangan lupa, kalau bahagia selalu bersanding dengan duka. Serahkan semua padaNya, sama seperti yang sudah-sudah.
Tetaplah berjuang dan berperan dengan sebaik-baiknya!
Buntok, 6 Agustus 2021 | Pena Imaji
215 notes
·
View notes
Text
Orang-orang sabar justru akan lebih sering diuji kesabarannya. Orang-orang jujur juga akan diuji terus kejujurannya.
Maka jangan kaget ketika rasanya sudah sangat berbuat baik tapi justru dikecewakan. Sudah sangat setia justru malah ditinggalkan.
Menjadi orang baik bukan jawaban dari semua masalah. Justru bisa sebaliknya, ujiannya semakin menjadi-jadi.
Tetapi semakin diuji pastinya semakin kita melihat betapa kecil masalah yang sudah dilewati. Semakin luas hatinya, semoga juga bijaksananya.
Suatu hari ketika menengok kebelakang. Ada waktu yang kita hargai. Kesempatan mengalahkan banyak keegoisan diri. Yang diberikan kepada kita, tetapi tidak kepada orang lain.
236 notes
·
View notes
Text
Barangkali apa yang sedang kamu nikmati hari ini adalah apa yang sedang diperjuangkan orang lain setengah mati. Atau dalam bahasa lain, seseorang yang sedang bersamamu hari ini adalah seseorang yang diimpikan orang lain. Jadi bersyukurlah, jadi sayangilah.
158 notes
·
View notes
Text
Kalau mau tau betapa berharga nafas, tanyakan kepada mereka yang sedang berjuang untuk bisa tetap bernafas.
Begitupun dengan usia. Yang kita anggap hanya sekumpulan waktu untuk melewati hari. Atau sekedar mengumpulkan pundi untuk bisa makan esok hari.
Tidaklah sederhana bagi mereka yang hanya ingin mengucapkan "selamat tinggal" terakhir kali untuk mereka yang dicinta saja sudah tidak bisa.
Lagi-lagi, pada sesuatu yang seringkali kita anggap remeh. Bagi orang lain justru berharga sekali.
275 notes
·
View notes
Video
Dari semua yang ada ada didunia, tak ada yang benar-benar abadi. Termasuk diri kita sendiri sendiri.
Jadi meskipun mata kita hanya melihat masalah yang sebenar gunung. Barangkali setekah mendaki kita akan menemukan indahnya sebuah danau.
Bersiap pula jika hari ini kita benar-benar bahagia. Esok hari bisa jadi diuji dengan beberapa rasa kecewa.
Karena itu, tenang saja semua pasti ada akhirnya. Tak ada hari tanpa pagi, tak ada hujan tanpa reda.
Sedang berproses membuat sebuah karya berupa kumpulan gambar. Mari berteman di instagram @mendakipundakmimpi
117 notes
·
View notes
Text
Sebagai seorang anak yang dibesarkan di keluarga Jawa. Salah satu hal yang ditekankan oleh orang tua saya selama mendidik adalah : "Jangan sekali-kali bergantung pada orang meskipun dalam keadaan sulit. Namun bantulah banyak orang meskipun mereka tidak sedang dalam keadaan sulit"
325 notes
·
View notes