ayu-ratna-blog

[ayu-ratna-blog]

Halo. Ini aku.

Udah lama ya kita tidak bertemu. Tidak bercerita kisah-kisah yang kita lewati masing-masing. Sekarang, hari ini bolehkah aku menjadikanmu telinga untuk mendengarkan keluh kesah yang mungkin orang akan bosan mendengarnya. Dan aku tahu kamu tidak. Meski hanya lewat tulisan, dan kamu selalu mengamatiku. Setidaknya aku lega, ada tempat aku mencurahkan semua yang aku rasakan. Tangis yang selalu aku pendam. Tawa yang selalu menghias bibirku, meskipun itu palsu. . . Dulu saat aku pertama kali bertemu denganmu, aku masih sendiri. Tanpa seseorang. Setelah bertahun-tahun aku meninggalkanmu, aku bersama seseorang sekarang. Dia adalah suamiku. Seseorang yang dulu mencintaiku, namun kehilangan cintanya karena kesalahanku. Tetapi aku tidak akan menyalahkan diriku sendiri. Karena aku harus sadar ini adalah bagian hidup yang tidak mungkin aku lewatkan. Bagaimana Tuhan menulis cerita hidupku. Sungguh aku tidak pernah tahu. Masa-masa yang kulalui sendiri tanpa kamu. Sekarang aku bahagia. Setelah bertahun-tahun itu. Kita kembali bertemu. Kuharap kamu menjadi tempat paling nyaman untuk aku bercerita. . . Halo, ini aku yang baru. Selamat mendengar dan membaca cerita-ceritaku ya.. Mungkin banyak sedihnya, atau senangnya. Semua itu begitu berarti untukku. Selamat hari Rabu. 

Bali, 31 Mei 2023

[ayu-ratna-blog]

Tulislah cerita indah kita saja, yang buruk baiknya kau simpan saja dalam kotak kenanganmu. Jangan pernah membukanya lagi. Jangan.

[ayu-ratna-blog]

kebanyakan orang sibuk iri melihat keberhasilan seseorang, tapi mereka enggan untuk melihat perjuangannya.

[ayu-ratna-blog]

semoga yang dari hati sampai hingga ke hati.

[ayu-ratna-blog]

layaknya langit dia tak selalu cerah. layaknya bunga dia tak selalu bermekaran. Ada masa ketika dia harus berada di posisi paling lemah, paling rapuh.  Mungkin begitu pula aku kini. Ini mungkin masa kekosonganku. Masa dimana aku paling merasa rapuh. Dulu setiap langkahku selalu diikuti dengan keajaiban-keajaiban. Sampai pada suatu itu.  Semua sedikit demi sedikit terasa berat, bebanku begitu beratnya hingga pundak mulai terbungkuk menopangnya. Jalanku mulai tertaih, dan kembali aku pasrahkan semua pada takdir. Tapi terkadang ingin sekali aku memberontak, berlari sejauhnya hingga aku sampai pada cahaya paling terang di bumi. hmmm... Atau mungkin saja aku hanya kurang bersyukur. ..

[ayu-ratna-blog]

Berteman dengan banyak orang, bertemu dengan banyak orang. Harus memahami karakter banyak orang. Tapi ketika niat baik kita pun diejek dan diremehkan, saat itu mungkin aku harus menjauh. Toh teman bukan anda saja.

[ayu-ratna-blog]

Hanya karena dia suka dengan sahabat lelaki saya, bukan berarti dia bisa mengejek saya sesukanya hanya karena CEMBURU

[ayu-ratna-blog]

sabar ada batasnya, mengalah ada masanya

[ayu-ratna-blog]

sejatinya aku rindu merindukanmu. dan aku rindu dirindukan. sejujurnya aku kesepian. akupun butuh disayang. aku wanita biasa yang juga ingin dimanja. aku tak perlu seperti mereka yang setiap hari pasang foto makanan mewah di tempat yang terbilang tak murah. aku tak perlu seperti mereka yang  pasang foto berganti baju paling termasa kini. aku hanya butuh kenyamanan hati. aku hanya butuh ruang untuk diterima, untuk dianggap ada. aku hanya butuh dibutuhkan.

aku hanya butuh dipeluk dan diperlukan. aku hanya perlu itu. seandainya saja kesalahan masa lalu bisa dihapus seperti menekan tombol delete di recycle bin memori otakmu, mungkin itu yang akan aku lakukan sekarang. Agar tak jadi benci di liang-liang hatimu. meski tak kau ucap, aku pahami itu.

maafkan aku yang tak sempurna

[ayu-ratna-blog]

Belajar melangkah sendiri walau tertatih. Karena semangat tak harus berdua. Sendiri pun bisa mengukir asa. Meskipun air dari kelopak mata mengucur, tetaplah bersyukur. Bahagia tak harus berdua.  Jika kamu tidak diterima di suatu tempat di hati seseorang yang sudah terlanjur Tuhan persatukan denganmu, janganlah bersedih. Mungkin keteguhanmu sedang diuji. Ketika kamu cinta, dan dia tidak. Tetaplah berdiri tegak. Mungkin di kehidupan lain kamu akan dipertemukan dengan mereka yang begitu bersyukur memilikimu. Nanti.  Ya. Mungkin nanti.

[ayu-ratna-blog]

dunia baru untuk sejenak melepas penat