bawazier
bawazier
Riza Bawazier
3 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
bawazier · 1 year ago
Text
Rekomendasi 5 Makanan di Jaipur.
1. Dal Baati Churma: Makanan khas Rajasthan ini terdiri dari tiga elemen utama: dal (sup kacang), baati (gumpalan roti gandum), dan churma (makanan manis dari roti gandum yang dipanggang dan ditumbuk bersama gula). Baati dimasak dalam oven tradisional dan kemudian disajikan dengan dal dan churma. Rasanya yang kaya dan gurih membuatnya menjadi hidangan yang memuaskan.
2. Gatte ki Sabzi: Hidangan ini terdiri dari gatte (gumpalan adonan dari tepung gram) yang dimasak dalam saus pedas yang kaya akan rempah-rempah. Sausnya biasanya terbuat dari yogurt, tomat, dan berbagai rempah tradisional Rajasthan. Gatte ki sabzi sering disajikan dengan roti atau nasi, menciptakan perpaduan rasa yang lezat dan menggugah selera.
3. Kachori: Kachori adalah camilan populer di Jaipur. Ini adalah bola adonan yang digoreng hingga kecokelatan dan diisi dengan campuran kacang-kacangan, rempah-rempah, dan kadang-kadang kentang atau kacang hijau. Kachori biasanya disajikan dengan chutney atau saus pedas, memberikan kombinasi rasa yang sempurna antara gurih dan pedas.
4. Laal Maas: Laal Maas adalah hidangan daging khas Rajasthan yang terkenal akan rasa pedasnya. Daging domba dimasak dalam saus tomat dan rempah-rempah pedas, menciptakan rasa yang kaya dan beraroma. Hidangan ini sering disajikan dengan roti tandoori atau nasi, dan sangat cocok untuk pecinta masakan pedas.
5. Ghewar: Ghewar adalah makanan penutup khas Jaipur yang sangat populer. Ini terbuat dari adonan tepung mung bean yang digoreng dalam minyak panas dan kemudian direndam dalam gula cair. Hasilnya adalah kue berlubang dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, dan sering dihiasi dengan kacang-kacangan atau saffron untuk memberikan sentuhan mewah. Ghewar adalah pilihan yang sempurna untuk menutup santapan Anda dengan manis dan memuaskan.
0 notes
bawazier · 1 year ago
Text
Tumblr media
Melangkah ke dalam Sejarah di Amer Fort, Jaipur.
Riza berdiri di depan gerbang masuk Amer Fort, Jaipur, mengagumi keindahan arsitektur kuno yang memukau. Suasana pagi yang sejuk menggigit, mengundangnya untuk memasuki benteng yang berusia ratusan tahun itu. Dengan hati penuh antusiasme, dia melangkah masuk ke dalam lorong-lorong yang dipenuhi dengan aroma sejarah yang kuno.
Di sepanjang perjalanan, Riza terpesona oleh detail-detail artistik yang menghiasi dinding-dinding batu. Dia mengamati relief-relief yang menceritakan kisah-kisah penuh petualangan dari masa lampau, dan patung-patung yang menggambarkan kebesaran para penguasa Rajasthan. Namun, di tengah kekagumannya, dia merasa ingin mendapatkan pengalaman yang lebih otentik tentang kehidupan di dalam benteng.
Saat Riza menjelajahi sudut-sudut tersembunyi Amer Fort, dia terpesona oleh lorong-lorong sempit yang membawanya ke aula-aula yang indah. Di dalam aula tersebut, dia membayangkan bagaimana kehidupan para bangsawan Rajasthan dahulu, mengadakan perjamuan mewah dan menari di bawah langit-langit yang indah.
Tiba-tiba, Riza mendengar suara gemuruh di kejauhan. Dia mengikuti suara itu dan tiba-tiba berdiri di tepi balkon yang menghadap ke lembah yang luas. Pemandangan yang memukau ini mengambil nafasnya. Dia melihat hijauan lembah yang luas, dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi, dan kota Jaipur yang gemerlap di kejauhan.
Saat matahari mulai tenggelam, warna-warni langit senja menyelimuti Amer Fort dengan kecantikan yang mempesona. Riza merenungkan betapa beruntungnya dia bisa berada di tempat yang indah ini dan menyaksikan keajaiban sejarah yang hidup di setiap sudut benteng.
Dengan langkah yang berat, Riza meninggalkan Amer Fort, namun hatinya dipenuhi oleh kenangan tak terlupakan tentang petualangannya di sana. Meskipun berpisah dengan benteng itu, bagian dari Amer Fort akan selalu tinggal dalam ingatannya, menceritakan kisah-kisah kebesaran masa lalu yang tak terlupakan.
0 notes
bawazier · 1 year ago
Text
Riza, dengan penuh rasa ingin tahu, memutuskan untuk mengajak enam temannya, yang berasal dari berbagai latar belakang agama, untuk menjelajahi Gereja St. Philomena di Mysore, India. Dengan semangat petualangan, mereka memasuki gerbang megah gereja tersebut, siap untuk menjelajahi keindahan spiritual yang tersimpan di dalamnya.
Saat mereka melangkah masuk, keajaiban arsitektur gotik dan aura ketenangan segera menyambut mereka. Meskipun berbeda keyakinan, mereka semua merasa terpesona oleh kemegahan gereja dan siap untuk merasakan pengalaman yang unik ini.
"Ini kalo dimasukin ke snapgram, bakalan banyak dapet likes," celetuknya sambil mengambil gambar langit-langit gereja.
Di dalam gereja, mereka berjalan-jalan di antara jendela-jendela kaca berwarna dan patung-patung suci, menghargai keindahan dan kedamaian tempat tersebut. Setiap sudut gereja menyimpan cerita dan makna yang dalam, mengundang mereka untuk merenung dan menghargai keajaiban penciptaan.
Tiba-tiba, mereka bertemu dengan seorang pendeta yang ramah dan terbuka. Meskipun berbeda agama, pendeta itu menyambut mereka dengan hangat dan mengajak mereka untuk berbagi cerita dan pengalaman hidup mereka.
Dalam percakapan yang penuh makna itu, Riza dan teman-temannya belajar satu sama lain tentang nilai-nilai spiritual dan kearifan hidup dari sudut pandang yang berbeda. Mereka merasa terhubung satu sama lain melalui rasa saling menghargai dan keinginan untuk belajar.
Setelah menghabiskan waktu yang berharga di gereja, Riza dan teman-temannya meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan yang diperkaya dan terinspirasi. Mereka membawa pulang kenangan tak terlupakan tentang petualangan spiritual mereka bersama di Gereja St. Philomena, memperkuat ikatan pertemuan pertama mereka.
0 notes