bhakty13
bhakty13
Bhakti Tanza
1 post
Don't wanna be here? Send us removal request.
bhakty13 · 6 years ago
Text
SEJARAH KOLEKTIF SENI GRAFIS HURU HARA
Tumblr media
SEJARAH KOLEKTIF SENI GRAFIS HURU HARA
Awal mula munculnya kolektif seni Grafis Huru Hara bukan merupakan sebuah proses yang mudah. Seperti halnya dalam proses pembuatan karya seni grafis  yang terbilang cukup rumit, butuh kesabaran dan ketelitian dalam menciptakan sebuah karya grafis yang maksimal. Kolektif Grafis Huru Har berawal dari berbagai macam kelompok seniman muda pada tahun 2000 hingga tahun 2011 yang bertempat di Universitas Negeri Jakarta atas dasar kesamaan pemikiran dan ide dalam berkarya khususnya dalam bidang seni grafis.
Keberadaan karya-karya grafis di dalam institusi memang selalu berhubungan dengan kegiatan satu perkumpulan, kebersamaan, pergerakan, kelompok dan sejenisnya. Mereka berlomba-lomba untuk menunjukan eksistensinya baik dalam lingkup kampus maupun diluar kampus. Berbagai macam kegiatan mulai dari program pameran, diskusi, performatif, proyek seni lingkungan hingga merespon keadaan sekitar dengan bentuk-bentuk propaganda nan kental dengan nilai-nilai politis serta kegiatan aksi berkarya di jalan. Hal ini sangat menarik, melihat nilai-nilai positif yang terkandung dalam semangat kolektif mahasiswa tersebut sehingga dapat diterapkan dan dipelajari lebih dalam untuk generasi selanjutnya khususnya terfokus pada sebuah kolektif.
Namun demikian tak dapat dipungkiri bahwa beberapa kolektif yang dulu pernah eksis pada masa itu, sebut saja Kraan, Propagraphic Movment, Gogorogo, Partcret, Carterpaper, Sehat Bergairah Grafmur, Garis Keras & Spik Lala lambat laun menghilang dan dirasa sudah tidak produktif dalam menciptakan sebuah pergerakan ataupun sekedar berkarya cetak. Hal ini patut dipertanyakan, sehingga menjadi refleksi diri untuk lebih jauh mendalami nilai konsistensi keberkaryaan, berbagai macam faktor individu seperti ekonomi dan lain sebaginya sehingga mempengaruhi keberlangsungan jangka panjang kolektif-kolektif tersebut patut dipertanyakan.
Hingga akhirnya pada tahun 2011 beberapa mahasiswa aktif dan alumni berinisiasi mengadakan sebuah pameran seni grafis bertajuk GRAFIS HURU HARA. Kegiatan tersebut merupakan sebuah kompilasi para pegiat grafis baik individu maupun kelompok seperti yang telah dijabarkan di atas untuk sekedar berkumpul dan mengapresiasi berbagai macam kontribusi yang telah diberikan dalam perkembangan seni grafis di kampus. Selain itu, kegiatan pameran tersebut bertujuan untuk silaturahmi antara alumni dan mahasiswa aktif untuk sekedar melihat kilas balik memori berkarya grafis yang pernah dilakukan khususnya di kampus tercinta UNJ. Adapun hal menarik pada pameran tersebut yakni karya-karya yang dihasilkan selain hasil cetakannya dipamerkan, hasil cetakan tersebut dijadikan sebuah katalog yang isinya adalah murni dari hasil cetakan atau penggandaan karyanya.
Seni Grafis dan Huru Hara adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejak era perjuangan kemerdekaan hingga revolusi, seni grafis menjadi sebuah media pergerakan dan perlawanan di tengah huru-hara. Ingatkah anda dengan poster Affandi “Boeng Ajo Boeng!” atau “Ganyang Malaysia” yang pernah menghiasi tembok-tembok usang kota. Hal ini seolah menjadi bukti esensi seni grafis di lingkungan social yang memang menjadi sebuah representative atas permasalahan social.
Tak selesai sampai disitu, pameran yang diinisiasi oleh beberapa alumni dan mahasiswa aktif tersebut menghasilkan diskusi ringan sebagai usaha reflektif dalam merespon wacana seni grafis kontemporer Indonesia khususnya dalam perspektif generasi seniman muda. Dengan membangun kerja kolektif yang berfokus pada studi tentang seni grafis melalui proyek dan program yang telah diinisiasi bersama, diharapkan dapat menguatkan per individu yang tergabung maka terbentuklah kolektif seni GRAFIS HURU HARA. Semangat gerakan ini didorong atas keseriusan serta keinginan untuk sebuah pencapaian yang lebih dari sekedar pencapaian individu didalamnya.
Grafis Huru Hara (GHH) merupakan sebuah kolektif yang bergerak di bidang kreatif dengan media seni rupa khususnya seni grafis dan pendidikan yang berbasis di Jakarta. Mereka mulai menetapkan berdiri sejak tahun 2012, GHH memfokuskan diri pada bidang eksplorasi, eksperimentasi dan edukasi dengan menggunakan seni grafis sebagai medium utama. Huru-hara yang secara harfiah diterjemahkan memiliki makna yang dekat dengan keributan, berantakan, serta kekacauan dalam hal ini diartikan sebagai permainan gagasan yang meleburkan batasan-batasan yang ada dalam seni grafis pada umumnya. Grafis Huru Hara sebagai studio menjadi ruang eksplorasi dan edukasi untuk berbagai teknik grafis dan pengembangannya. Kinerja studio secara kolektif merupakan karakteristik yang melekat pada proses keberkaryaan GHH.
Awal mula kolektif ini terbentuk dengan beranggotakan kurang lebih hampir 30 orang atas penggabungan dari kolektif-kolektif yang sudah dijabarkan diatas, antaralain beberapa alumni dan mahasiswa aktif dari berbagai angkatan yang berfokus pada medium seni cetak dalam berkarya. Banyaknya anggota kolektif GHH tidak menentukan bahwa kolektif tersebut berjalan mulus pada setiap musimnya, tak sedikit pula yang memilih untuk focus pada keberkaryaan individu ataupun bekerja secara formal, seiring berjalannya waktu serta seleksi alam dan beberapa factor internal individu anggotanya, sehingga hanya menyisakan kurang lebih 9 anggota saja, terdiri dari; Adi Dhigel Setiawan, Adi Sundoro, Amy Zahrawan, Annita Bonit, Arrival, Bhakti Tanza, Panji Purnama, Rizky Ponga dan Rammadhian Assaiyaf.
Selama ini kolektif GHH berkomunal dan berkegiatan di dalam kampus UNJ demi memanfaatkan ruang yang ada serta karena factor beberapa aggotanya masih aktif sebagai mahasiswa. Proses diskusi, pembentukan program dan lain sebagainya hampir seluruhnya dilakukan didalam lingkup kampus selama kurang lebih 3 tahun, hingga pada tahun 2015 mereka memutuskan untuk menginisiasi ruang fisik yang lebih profer karena perihal kondisi internal serta kebutuhan kerja kolektif yang dirasa sudah tidak kondusif lagi jika terus dilakukan di dalam kampus.
Berkat nilai-nilai konsisten serta pencapaian yang telah dilakukan oleh kolektif Grafis Huru Hara selama kurang lebih 3 tahun, lambat laun masyarakat khususnya di ibu kota Jakarta mengakui keberadaan komunitas tersebut, hingga pada akhirnya salah satu Institusi bernama Yayasan Jakarta Biennale mengajak kolektif Grafis Huru-Hara untuk bekerja sama membangun wacana Seni Rupa Kontemporer dalam kapasitas yang cukup besar sebagai pusat kolektif seni khususnya di Jakarta. Bentuk kerjasama tersebut akhirnya membawa kolektif GHH bergabung dan memutuskan untuk bekerja satu atap dengan beberapa kolektif lain, seperti RuangRupa, Serrum dan Forum Lenteng. Gudang Sarinah Ekosistem (GSE) kemudian lahir untuk menandai aktivitas bersama mereka yang bertempat di jalan Pancoran Timur, Jakarta Selatan.
Migrasi beberapa kolektif termasuk GHH ke Gudang Sarinah sebagai ruang alternative bertemunya individu-individu, dinilai selain untuk menjaring pasar yang lebih luas, menciptakan trobosan baru, juga menjadi contoh model bentuk kerja baru dan berupaya untuk tetap merangkul massa yang sudah ada agar bisa diperkenalkan kembali dengan produk-produk baru hasil dari sekumpulan kolektif yang terintegritas memanfaatkan sebuah ruang untuk berkarya sebagai sebuah ekosistem, sehingga pengidentifikasian tersebut bisa berpindah tanpa mengurangi apa yang telah ada selama ini. Seiring berjalannya waktu, 2 tahun berjalan digunakan sebagai ekosistem seni untuk beraktifitas dan berkarya, saat ini GSE bertransformasi menjadi ruang baru dengan tajuk Gudskul. Berfokus pada pendidikan kolektif dan ekosistem belajar seni rupa kontemporer yang dibuka untuk public. Dengan perpindahaan ke tempat baru, saat ini kolektif GHH diharapkan bisa lebih mandiri dan mampu mengembangkan potensinya serta ide dan gagasan khususnya dalam bidang seni grafis inovatif yang benar-benar hidup sebagai bagian dari artist initiative.
Kolektif seni Grafis Huru Hara memiliki visi antara lain;
“Sebagai sebuah kolektif seni yang aktif dan bersemangat dalam usaha memproduksi karya serta pengetahuan pada ranah seni grafis, di kancah lokal maupun internasional. Sebagai sebuah studio grafis terbuka dengan akses seluas-luasnya dalam rangka membentuk pemetaan jaringan seni grafis yang selalu terbarukan dan berbagi pengetahuan demi pengembangan khazanah seni grafis.”
Dalam mencapai visi tersebut, adapun beberapa rekam jejak kolektif GHH yang pernah dilakukan mulai dari proyek pameran hingga berbagai macam program, antara lain :
Pameran Pilihan Kolektif Grafis Huru  Hara
Tumblr media
2018
JAMMING 2, Gudang Sarinah Ekosistem,  Jakarta
2017
JAMMING, Gudang Sarinah Ekosistem,  Jakarta
RESISTANCE IS FUTILE, krack! Studio,  Yogyakarta
INTERNATIONAL MUSEUM DAY, RRREC Fest  –Museum Nasional, Jakarta
SORRYGRAPH #, Gudang Sarinah  Ekosistem, Jakarta
PEKAN SENI GRAFIS JOGJA, Jogja  National Museum, Yogyakarta
ARTIST PROOF, PEMBUKTIANKU, Omni Space  Paviliun, Art Stage Jakarta
2016
JANGAN KENALAN, Jalan Kenangan Space,  Jakarta
MEREKLAME PELEM, APA Space Plaza  Indonesia, Jakarta
HARAP HURU HARA, Suar Art Space,  Jakarta
SORRYGRAPH #2, Gudang Sarinah  Ekosistem, Jakarta
PRINTILAN #1, Holy Market- Gudang  Sarinah Ekosistem, Jakarta
COLLECTIVE SOCIETY, Bekraf Space – Art  Stage Jakarta
2015
BARTERIN, SPACE Gallery, Pasar Santa,  Jakarta
GUE BANGET #4, Kaffein SCBD. Jakarta
DIVERSE EXHIBITION : KOPI KELILING ART  2015, Kuningan City, Jakarta
Collabration Artist with Juan Perez at  JAKARTA BIENNALE 2015, Gudang Sarinah. Jakarta
BONDING AND WISHING. Space Arcolabs  Gallery. Jakarta
2014
JOGJA MINIPRINT BIENNALE 2014. Bank  Indonesia Museum and Mien Gallery. Yogyakarta
2013
PRINT POCESS. Printmaking Group  Exhibitions. RURU Gallery. Jakarta
JIMPF. Mini Printmaking Festival. UPT  ISI Gallery. Jogjakarta
2012
GRAFIS HURU HARA. IFI Gallery, Jakarta
Tumblr media
 Proyek Kolaborasi & Konferensi Kolektif Grafis Huru Hara
Tumblr media
2018
CADPP (Creative Arts and Design  Program Practicum) bekerja sama dengan ACICIS (Australian Consortium for  In-Country Indonesian Studies).
2017
Designing The Future – Global  Enterpreneurship Community, Kuala Lumpur. Malaysia
SORRYGRAPH, Printmaking Exhibition  & Exchange.
Bekerja sama dengan pegrafis Jakarta,  Bandung, Yogyakarta, Solo dan Australia.
Harian Cetak, Platform seni grafis  online, bekerja sama dengan StreetPrinting Jakarta
JAMMING, Riset dan Pameran Kolabratif.
2016
Screen Ing – Screen Ink, mini  residensi bekerja sama dengan LIR Space Yogyakarta dalam Program Tukar  Guling.
  Program Kolektif Grafis Huru Hara
Tumblr media
1 BARTERIN
Merespon sistem kerja pasar pada masa  lampau, yaitu konsep barter; dimana barang ditukar dengan barang--transaksi  tanpa mata uang, GHH membuat sebuah perhelatan dengan mengadaptasi konsep  tersebut. Dalam hal ini karya seni cetak grafis dapat ditukar dengan apa  saja!
2 PENGEMBANGAN  KONTEN VIDEO
Sebuah aktivitas kolektif GHH dalam  mempresentasikan seni grafis maupun GHH sebagai kolektif itu sendiri ke ranah  publik, melalui media sosial yang berbasis Video. Konten dalam presentasinya  didapat melalui riset dan eksplorasi dari sisi seni grafis dan  pengembanganya. Video ini diharapkan mampu mengenalkan seni grafis, serta GHH  secara kolektif seni grafis, yang kemudian akan diupdate secara berkala.  Pengembangan konten video ini dibagi dalam tiga jenis yaitu :
1. On Screen
(Pengembangan konten video youtube berbasis  informasi /trivia)
2. On Progress
(Pengembangan konten video berbasis  tutorial)
3. On Time
(Pengembangan konten video berbasis  event/daily)
3 PRINTHINK
Printhink (riset seputar seni grafis  dan perkembangannya) Sebuah inisiasi kolektif GHH untuk meningkatkan  pengetahuan dan pemahaman tentang seni Grafis dan perkembanganya di era  tekhnologi saat ini, secara konvensional maupun kontemporer. Dari hasil yang  didapatkan melalui riset, eksperimen, dan penulusuran sejarah akan di  aplikasikan dalam bentuk buku digital maupun cetak.
4 ROLLING  DOOR
Rolling Door (open studio dan mini  residensi) merupakan progran GHH, dimana program ini membuka peluang kepada  mahasiswa/i, seniman muda maupun khalayak umum yang bersedia mengunjungi  studio GHH, atau melakukan aktivitas yang bersifat kontinu (residensi dan  presentasi ). Program ini mampu mengembangkan pengetahuan baru tentang seni  grafis, membuat karya seni yang kemudian dipresentasikan publik, hingga cara  kerja sebuah kolektif seni di Jakarta.
5 Sasana  Adi Grafika
GHH membuka kelas seni grafis berkala  untuk peserta yang berminat dari beberapa teknik seni grafis yang GHH  tawarkan. Dalam program ini GHH dapat bekerja sama dengan sekolah, kampus,  maupun institusi lain yang memiliki minat mempelajari seni grafis atau seni  cetak.
6 SHOWCASINK
GHH sebagai kolektif seni grafis di  jakarta, merencanakan untuk melangsungkan showcase dalam bentuk pameran  dengan tambahan acara pendukung lainya. Showcaseink akan melibatkan sembilan  member GHH dalam presentasinya yang berupa artwork secara individu maupun  artwork secara kolektif. Tujuan dari program ini adalah menyajikan kondisi  dan perkembangan seni grafis di dunia dalam kacamata GHH sebagai kolektif  seni grafis.
7 SORRYGRAPH
Sorrygraph merupakan salah satu  program GHH yang berlangsung secara rutin setiap tahun. Program ini berlatar  belakang dari budaya pertukaran kartu ucapan di hari raya. GHH melihat sebuah  potensi dalam budaya pertukaran kartu ucapan ini ke arah seni, dimana seni  grafis biasanya sebagai teknik dalam pembuatan kartu ucapan ini. Akhirnya  program sorrygraph dilaksanakan dalam bentuk karya yaitu kartu ucapan dengan  teknik seni grafis, dan kemudian di pamerkan. Selain itu GHH pun tak lupa  pada budaya pertukaranya, sehingga GHH menjadi fasilitator pertukaran karya  kartu ucapan antara satu pengirim dengan pengirim yang lain. Saat ini  sorrygraph sudah masuk ke tahun ke empat dan tetap menjaga pola relasi, serta  silaturahmi yang terjalin dari hasil kerja program sorrygraph.
8 HHURRA
Sebagai sebuah kolektif yang bekerja  pada ranah industri kreatif khusunya seni grafis, Grafis Huru Hara berusaha  mendistribusikan karya grafis yang diproduksinya tersebut kedalam berbagai  macam jenis produk pakai. Produk - produk terapan seni grafis ini dikemas  kedalam satu nama yaitu, HHURRA !
Mengingat seni grafis sangat erat  kaitannya dengan industri, yaitu ketika sebuah karya / gambar tercetak pada  sebuah benda (pakai) dan terlipat ganda, HHURRA sangat terbuka bagi siapa  saja  yang ingin bekerja sama dalam  produksi pembuatan merchandise dengan basis seni cetak.
 Sumber :
Katalog Pameran Grafis Huru Hara. 2011
Proposal Program Grafis Huru Hara. 2018
0 notes