Text
Cobaan memang harus di Cobain
Hancur seluruhnya saat mendengar hal yang tidak ingin aku dengar, bertanya pada diri apa semua akan kembali membaik? atau bahkan menelan omong kosong pemikiran bodoh bahwa semua akan lebih buruk?
menerima kenyataan ternyata tidaklah semudah itu, penolakan ini nyata adanya, hadir dengan keegoisan manusia itu sendiri, menolak yang nyatanya terjadi ha ha ha ha sifat manusiawi ku muncul untuk melindungi diri sendiri dari apa yang sudah di takdirkan-Nya. dasar manusia egois! Dalam kalkulator dunia satu tambah satu jika di jumlah nilai nya akan pasti dua. Tetapi yang perlu kamu tau itu tidak berlaku bagi-Nya, penjumlahan itu bisa saja memiliki nilai satu juta triliun.
Dalam hal ini aku mengerti, bahwa ada yang harus disyukuri selain hal baik, karena dalam hal yang menurut kita buruk bisa saja itu rangkaian dari cerita yang baik. Maka Bersyukurlah.!
0 notes
Text
Dalam sujudku di sepertiga malam kali ini
Aku memohon pada-Mu sang pemilik hati
Untuk dapat mengikhlaskan diri ini
Menerima segala hal yang tidak sesuai
Memaafkan diri sendiri
Memohon Ampunan atas segala khilaf dan dosa yang tak terhitung
0 notes
Text
Rasanya Rindu
Menyendiri menangisi setiap hal yang tidak berjalan sesuai keinginan. Menyeruput teh manis panas di temani sebatang rokok putih.
Sesulit itu menemukan tempat sunyi tanpa ada yang merasa terbebani waktu. Berteriak dalam gelap tanpa bersuara, memeluk emosi diri yang ingin meronta ronta.
Aku harus mulai dari mana?
1 note
·
View note
Text
💕
katanya, orang tua selalu memaafkan anaknya. padahal, anaklah yang selalu memaafkan orang tuanya. buktinya, kalau kamu memarahi anakmu, membentak anakmu, ujung-ujungnya mereka tetap ingin kembali ke pelukanmu.
164 notes
·
View notes
Text
Istirahat dulu manis.. lelah tak mengapa, nanti kita berlari lagi.
Ada ungkapan "Cintai diri sendiri lalu bisa mencintai orang lain", sepertinya ungkapan itu tak cocok untuk si aku ini yang selalu mendahulukan perasaan orang lain. Kemudian diri ini hanya berharap pada sebuah ekspetasi yang tak kunjung hadir, pada akhirnya membuat kecewa.
Ternyata menjadi dewasa itu sulit ya, banyak pertimbangan dalam memutuskan sebuah hal, menyelam pada sebuah kolam kenyataan. Tertuntut untuk bisa menjadi bijak, tertelan egoisme diri sendiri, berpura pura semua bisa teratasi. Bahkan sejenak ingin kembali ke pelukan ibu saja rasanya malu, malu untuk menceritakan bahwa aku tidak dalam keadaan baik baik saja. Karena membuat mereka sedih adalah hal yang aku hindari, menambah beban kembali sudah bukan keharusan mereka di saat ini.
Ada yang pernah mengatakan, "Kamu dilahirkan untuk menjadi orang yang kuat, yang mampu bersabar dalam apa yang sedang berjalan".
0 notes
Text
Kelebihan sudah pasti akan di terima dengan baik bahkan sangat baik..
Menerima kekurangan? Merupakan penerimaan yang lebih baik, karena dibumbui rasa ikhlas di dalamnya.
Jika benar begitu.. tidak akan lagi ada kata..
Sesal~
0 notes
Text
Bersabarlah.. sabar yang banyak..
Karena sabar tidak pernah berbatas, hanya manusia yg membatasi sabar itu sendiri..
Maka bersabarlah..
2 notes
·
View notes
Text
Semoga kelak bisa lebih saling memahami
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan.
Menikah bukan hanya menyoal menyatukan persepsi. Atau membangun komunikasi.
Bukan pula menyoal maklum-memaklumi. Atau menerima segalanya dengan besar hati.
Menikah adalah perihal nafkah lahir dan batin yang diberikan oleh suami kepada istri. Juga perihal pengabdian dan ketaatan dari istri untuk suami.
Menikah adalah tentang mengubah kebiasaan, mengatur waktu, merencanakan masa depan, mengolah finansial, pun mengambil peran dalam pengasuhan.
Jika segala urusan rumah diberikan sepenuhnya kepada istri, maka bukan penampakan baru lagi. Jika di kemudian hari kita mendapatkan para istri yang hidupnya penuh dengan tekanan, penuh dengan derai air mata, penuh pembangkangan dan penolakan.
Sebab mentalnya rusak, fisiknya lemah akibat dari pekerjaan rumah yang dianggap - oleh hampir keseluruhan manusia - adalah tanggung jawabnya.
Padahal rumah adalah tentang bersama. Pekerjaan yang melingkupi di dalamnya adalah tanggung jawab anggota keluarga.
Pun sama ketika seorang suami hanya memposisikan diri sebagai tulang punggung keluarga, sebagai sumber dana, sebagai pencari nafkah. Sehingga mindset yang tertata hanyalah menyoal uang. Untuk kemudian lahirlah sifat dan sikap yang menggurat luka di dalam diri sang istri.
Tidak ingin berperan dalam urusan rumah dan mendidik anak. Tidak ingin meringankan beban istri, tidak ingin berusaha lebih untuk menyenangkan hati istri.
Karena tidak selalu perihal uang yang membuat seorang istri bahagia.
Adakalanya pelukan hangat, bantuan mengurus rumah dan menjaga anak, waktu-waktu yang dihabiskan berdua, janji-janji yang ditunaikan, perasaan-perasaan yang dihargai; adalah bentuk bahagia yang lain.
Karena menikah adalah upaya mengubah kebiasaan. Mengubah semua hal-hal yang pernah dilakukan seorang diri, menjadi kebiasaan yang harus dilakukan berdua bersama pasangan.
Karena menikah adalah upaya memberikan lebih banyak waktu kepada keluarga. Menomorsatukan mereka, menjadi peka terhadap perasaannya.
Karena menikah adalah perihal saling; saling meringankan beban pekerjaan rumah; saling menghargai dalam setiap keputusan; saling menghormati dalam berbagai keadaan.
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan. Menjadi tahu dan paham bahwa begitu banyak kebiasaan yang mesti diubah jika telah hidup berkeluarga.
Bukan malah berlaku seenaknya hanya karena dia adalah kepala rumah tangga. Dan bukan pula bertingkah semaunya hanya karena dia adalah seorang wanita yang mesti dimuliakan oleh suaminya.
Karena sungguh, menikah adalan tentang kesadaran untuk mengubah kebiasaan.
Kesadaran untuk mau memahami bahwa sebaik-baik waktu yang dihabiskan seorang laki-laki adalah bersama keluarga dan istri.
Kesadaran untuk mau mengerti bahwa sebaik-baik ketaatan yang mesti dilakukan oleh seorang perempuan adalah ketaatan kepada suami.
06.13 a.m || 13 Juni 2023
1K notes
·
View notes
Text
Tunggu dulu aku lelah, bolehkah untuk beristirahat sekejap?
Tetapi jangan kau tinggal :(
Tolong jangan.
5 notes
·
View notes
Text
Kau tau seberapa bertahan aku untuk bisa bersamamu.. yang tetap teguh tak pantang menyerah..
Setelah bersama ku buat semuanya sebaik mungkin, sesempurna mungkin.
Tapi memang tidak ada yang sempurna, akan selalu ada saja kesalahan.
0 notes
Text
Apakah begitu?
Apakah menunggu itu bagian dari sebuah perjuangan dan pengorbanan?
Jakarta, 17 April 2021
09:20
36 notes
·
View notes
Text
Berjalan beriringan
Namun tak tegur sapa
Saling bertukar pandang
Juga tak kenal raga
Duhai waktu dekatkan ku dengannya
Ku ingin ia tahu bahwa aku ada.
0 notes
Text
berlari mengejar, tapi tak terkejar.. ha ha ha
kurang olah raga hei aku ini!
sudah ah lelah
0 notes
Text
tersisihkan, dan perlahan menghilang. tak dikenang, seperti yakin esok kan bertemu kembali. kemudian tersisihkan lagi.
bingkai peraduan
0 notes
Text
kau memilih caramu sendiri menyampaikan pesan, nampak seperti haru, tetapi memiliki makna rindu.
bingkai peraduan
0 notes