Tumgik
bismananijat · 2 years
Text
Longsor
Penyebab Longsor yang Patut Diwaspadai !
1. Aktivitas gunung berapi
Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu. Ini bisa menyebabkan getaran atau pergolakan tanah yang menjadi penyebab longsor.
2. Curah hujan tinggi
Tingginya curah hujan merupakan salah satu penyebab longsor. Saat musim kemarau yang panjang, tanah akan mengering dan membentuk rongga pecah-pecah atau pori-pori. Ketika musim hujan, air hujan akan masuk dan meresap ke dalam tanah yang retak dan memenuhi rongga, sehingga terjadilah pergeseran tanah. Tanah yang bergeser menyebabkan erosi tanah dan kemudian terjadi longsor.
3. Erosi
Erosi merupakan pengikisan tanah yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus lereng tanah. Air yang menggerus lereng-lereng ini akhirnya bertambah curam dan menjadi penyebab longsor. Tebing yang kekurangan pohon atau tidak memiliki penahan akan lebih mudah terkikis dan mengalami erosi sehingga mudah longsor.
4. Gempa bumi
Gempa bumi merupakan salah satu penyebab longsor yang sering terjadi. Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah. Ini menyebabkan longsornya lereng-lereng di tebing atau gunung.
5. Lereng terjal
Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Pengikisan inilah yang bisa menjadi penyebab longsor.
6. Getaran
Tanah yang bergetar juga dapat menyebabkan longsor. Selain gempa bumi, getaran yang dihasilkan lalu lintas di jalan sekitar lereng juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor. Getaran juga bisa muncul akibat penggunaan mesin, bahan peledak, atau bahkan petir. Meski terjadinya perlahan, namun akumulasi dari keretakan-keretakan tanah oleh getaran-getaran kecil akan menyebabkan tanah jatuh ke bawah atau longsor.
7. Penggundulan hutan
Penyebab longsor selanjutnya disebabkan oleh ulah manusia. Pepohonan di lereng, tebing, gunung, atau bukit berfungsi untuk menyerap air agar mencegah erosi tanah. Jika sebuah area, terutama area lereng dan tebing tidak memiliki cukup pepohonan, ini akan menyebabkan terjadinya tanah longsor. Hutan gundul akan memengaruhi struktur tanah yang melonggar karena tidak memiliki penahan, juga air tidak memiliki daerah resapan.
8. Penataan pertanian yang salah
Penyebab longsor selanjutnya ialah keberadaan lahan pertanian di lereng gunung. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk, akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat.
9. Lapuknya bebatuan
Bebatuan di lereng, seperti batu endapan yang berasal dari gunung berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat lapuk atau kekuatan yang mudah hancur menjadi tanah. Hal ini yang kemudian juga menjadi penyebab longsor.
10. Kepadatan tanah kurang
Jenis tanah tertentu terkadang bisa menyebabkan rawannya longsor. Tanah liat misalnya, ia memiliki karakteristik yang mudah pecah ketika musim panas, dan lembek ketika musim hujan. Ini enyebabkan tanah tidak bisa kuat berada di posisinya sehingga mudah longsor.
11. Tumpukan sampah
Selain menyebabkan banjir, tumpukan sampah juga bisa jadi penyebab longsor. Sampah yang tidak pernah diolah dan dibiarkan menggunung akan beresiko longsor terutama karena tekanan dan air hujan yang memiliki intensitas yang tinggi. Hal ini pernah terjadi di TPA Leuwigajah dan membuat puluhan orang tewas.
12. Susutnya bendungan
Terjadinya penyusutan muka air danau ataupun bendungan yang cepat dapat menyebabkan hilangnya gaya penahan lereng serta turunnya permukaan tanah. Hal ini akan berdampak pada waduk yang berpotensi untuk longsor.
13. Beban berlebihan pada suatu area
Adanya beban pada tanah yang berlebihan bisa menyebabkan tanah longsor. Beban ini bisa berupa salju, tumpukan sampah, bahkan pemukiman. Jika di sekitar lereng terdapat rumah atau pemukiman di lereng serta kendaraan yang lalu lalang di tikungan lembah, maka jika beban tersebut terlampau berat, dapat menyebabkan tanah longsor.
14. Pertambangan
Aktivitas pertambangan juga bisa menjadi penyebab longsor. Operasi penambangan yang menggunakan teknik peledakan seringkali menyebabkan daerah lain yang berisiko longsor menjadi longsor akibat getaran di bawah tanah.
15. Kebocoran air
Salah satu penyebab longsor yang lainnya adalah kebocoran air yang juga termasuk aktivitas manusia yang membantu melemahkan lereng. Penyebab longsor ini biasanya memiliki jangka waktu yang lama.
Tumblr media
0 notes
bismananijat · 2 years
Text
Lumpur Lapindo
Perkiraan penyebab kejadianSunting
Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatan PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.[butuh rujukan]
Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor(casing ) yang ukurannya bervariasi sesuai dengan kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum pengeboran menembus formasi Kujung.[butuh rujukan]
Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30 inci pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inci pada 1.195 kaki, casing (liner)16 inci pada 2.385 kaki, dan casing 13 3/8 inci pada 3.580 kaki (Lapindo Press Release ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9 5/8 inci yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki).[butuh rujukan]
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pengeboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo (Medici).[butuh rujukan]
Berkas:Ubo.jpg
Underground Blowout (semburan liar bawah tanah)
Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous(berlubang-lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation losssehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.[butuh rujukan]
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standar, operasi pengeboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP)di rig segera ditutup dan segera dipompakan lumpur pengeboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah telanjur naik ke atas sampai ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inci. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.[butuh rujukan] Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pengeboran migas di Indonesia setiap tindakan harus seizin BPMIGAS, semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BPMIGAS.[butuh rujukan]
Dalam AAPG 2008 International Conference and Exhibition dilaksanakan di Cape TownInternational Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists(AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung gempa Bantul 2006sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli menyatakan pengeboran sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan kombinasigempa dan Pengeboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007juga menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pengeboran.[butuh rujukan]
Tumblr media
0 notes
bismananijat · 2 years
Text
Gempa Bumi
Jenis-Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Faktor Penyebabnya
Tumblr media
Ilustrasi gempa bumi. Sumber foto: unsplash.com/Adli Wahid.
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa dibedakan menjadi:
Gempa bumi runtuhan (Fall Earthquake)
Gempa ini terjadi akibat runtuhnya batu-batu raksasa di sisi gunung, atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Radius getaran gempa ini tidak begitu besar atau tidak terasa sampai ke tempat jauh.
Gempa bumi vulkanik (Volcanic Earthquake)
Gempa ini terjadi akibat aktivitas gunung api. Dalam banyak peristiwa, gempa bumi ini bisa mendahului erupsi gunung api, tetapi lebih sering terjadi secara bersamaan.
Getaran gempa vulkanik lebih terasa dibandingkan getaran gempa runtuhan. Getarannya terasa di daerah yang lebih luas, terutama di sekitar gunung api.
Gempa bumi tektonik (Tectonic Earthquake)
Gempa ini terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan sehingga terjadi dislokasi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan meliputi daerah yang sangat luas.
0 notes
bismananijat · 2 years
Text
Gunung Meletus
Tumblr media
Faktor penyebab gunung meletus paling dominan adalah karena magma yang terkumpul di dapur magma yang terletak di bawah gunung berapi sudah penuh dan akhirnya terdorong keluar dari gunung berapi. Namun, tidak hanya itu, berikut beberapa faktor penyebab gunung meletus yang sudah kami rangkum secara singkat.
1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik
Faktor penyebab gunung meletus yang pertama adalah karena adanya meningkatnya aktifitas gempa vulkanik. Gempa vulkanik sendiri merupakan gempa bumi yang muncul akibat aktivitas vulkanisme.
Gempa bumi vulkanik juga terjadi karena aktivitas magma di dalam gunung berapi. Peningkatan kegempaan vulkanik bisa menjadi penyebab gunung meletus jika terjadi berkali-kali yang tercatat dalam alat pengukur getaran gempa bumi atau seismograf.
2. Pergerakan Tektonik Lapisan Bumi
Faktor penyebab gunung meletus yang selanjutnya adalah adanya pergerakan tektonik. Pergerakan tektonik ini terjadi pada struktur lapisan bumi di bawah gunung, misalnya gerakan lempeng dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pada dapur magma dan mengakibatkan magma terdorong ke atas hingga berada tepat di bawah kawah.
Pergerakan tektonik ini juga akan menyebabkan peningkatan suhu kawah secara signifikan. Naiknya suhu ini disebabkan oleh naiknya magma hingga menuju tepat di bawah kawah.
Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan air tanah di sekitar kawah menjadi kering, hewan-hewan yang ada di gunung akan panik bahkan mereka akan turun gunung untuk menyelamatkan diri.
3. Adanya Peristiwa Deformasi Badan Gunung
Faktor penyebab gunung meletus yang berikutnya adalah adanya peristiwa deformasi badan gunung. Deformasi badan gunung terjadi karena peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga menyebabkan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam seperti dapur magma menjadi tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.
Deformasi badan gunung dapat diketahui dengan cara mengaanalisa geometrik menggunakan data hasil pengamatan yang terdiri dari pergeseran dan regangan.
4. Lempeng Bumi yang Saling Berdesakan
Berikutnya, faktor penyebab gunung meletus adalah adanya lempengan bumi yang saling berdesakan dan saling menghimpit satu sama lainnya.
Hal ini akan menyebabkan tekanan yang besar dan juga dorongan kepermukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai macam gejala tektonik lainnya. Selain itu hal ini juga menyebabkan gempa vulkanik serta meningkatkan aktivitas geologi dari gunung berapi.
5. Tekanan yang Sangat Kuat
Faktor terakhir penyebab gunung meletus yang adalah adanya tekanan yang sangat kuat. Penyebab-penyebab gunung meletus sebelumnya akan menyebabkan dorongan cairan magma untuk bergerak ke atas dan masuk ke saluran kawah dan keluar.
Apabila di sepanjang perjalanan magma dalam menyusuri saluran kawah tersebut mengalami sumbatan, maka bisa menimbulkan ledakan yang besar yaitu gunung meletus. Semakin besar tekanan dan juga volume magmanya, maka semakin kuat letusan yang mungkin akan terjadi. Kemudian dampak yang akan dihasilkan oleh letusan gunung merapi ini juga akan semakin besar dan berbahaya.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…
0 notes
bismananijat · 2 years
Text
Banjir
Apa itu banjir?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tentang kali dan sebagainya).
Banjir juga dapat diartikan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat.
Menurut Encyclopaedia Britannica, banjir adalah tahap air tinggi di mana air meluap ke tepi alami atau buatan ke tanah yang biasanya kering.
Dikutip dari situs BNPB, banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena volume air meningkat.
Tumblr media
0 notes
bismananijat · 2 years
Text
Tsunami
Tumblr media
Faktor Alam Penyebab Tsunami
Faktor alam penyebab tsunami selain gempa bawah laut (Ilustrasi Foto: Istockphoto/johnnorth)
Selain gempa bawah laut, ada faktor alam lain yang mendorong terjadinya tsunami, yaitu:
Lempengan Tektonik
Permukaan bumi terdiri dari banyak lempengan yang menyatukan benua di dasar laut. Lempengan ini bergerak beberapa milimeter per tahun.
Pergerakan menyebabkan lempengan tektonik saling bertumbukan. Tubrukan itu yang kemudian menciptakan pergerakan di dasar laut dan mengganggu keseimbangan air di atasnya.
Letusan Gunung Api Bawah Laut
Kawasan Samudra Pasifik memiliki banyak zona subduksi (cincin api). Menurut situs Tsunami.org, sembilan puluh persen gempa bumi di dunia terjadi di lingkaran cincin api. Lingkaran cincin api tersebar dari Chili, Alaska, Jepang, hingga Indonesia.
Selain kedua faktor diatas, faktor alam lain yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami adalah longsor bawah laut, hantaman benda langit yang jatuh dan mendarat di laut seperti meteor.
1 note · View note